Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Kondisi Dunia Usaha Indonesia Malaysia, Singapura, dan Indonesia Perkembangan perdagangannya terus meningkat. Prasarana transportasi di kawasan selat Malaka dan Kepri hanya dilayani kapal laut.
JSS dan JSM merupakan bagian dari TRANS ASIA Untuk mendukung perkembangan ekonomi di kawasan Selat Malaka diperlukan pembangunan prasarana transportasi, baik menggunakan jembatan ataupun terowongan. Untuk itu diperlukan Pra Studi Kelayakan
Kurangnya pengawasan kegiatan transportasi laut di kawasan Kepri sering terjadi penyelundupan berbagai komoditas dan tenaga kerja.
Tujuan
Untuk mengetahui kelayakan dari JEMBATAN SELAT MALAKA dengan mengacu pada Pedoman Pra Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan Departemen Pekerjaan Umum Pd. T-182005-B.
Tahun
Nama Jembatan
Bentang Terpanjang(m)
Generasi
1996
1997 1998 1998 2007 2008 2020 ? 2025 ?
Mambramo
Barito Mahakam II Batam - Tonton Siak Suramadu Selat Sunda Selat Malaka
235
240 270 350 200 434 > 3000 > 3000
Pertama
Pertama Pertama Kedua (Cable Stayed) Kedua (Cable Stayed) Kedua (Cable Stayed) Ketiga Ketiga
Jembatan Siak
Jembatan Barito
Jembatan Barelang
Jembatan Suramadu
2500
2000 1500
GOLDEN GATE BRIDGE
1000 500
BROOKLYN BRIDGE KANMO N WAKATO
OHNARUTO BRIDGE
0
1860 1880 1900 1920 1940 1960 1980 2000 2020 YEAR
Tatara Bridge
TATARA
NORMANDY
800
600
MEIKO-CHUOH
400
200
0 1920
1930
1940
1950
1960
1970
1980
1990
2000
2010
YEAR
Completed in 1999
1970
367m 216m 140m 300m 217m
2000
1991m 890m 250m 510m 305m
10
11
Honshu-Shikoku Bridges
Honshu
Akashi Kaikyo Br. Kobe-Naruto Route Kojima-Sakaide Route (Highway 37km ,Railway 32km) Seto-Ohashi Ikuchi Br. (89 km)
Ohnaruto Br.
Shin-onomichi Br.
Shikoku
Innoshima Br. Onomichi-Imabari Route Ohmishima Br. (59 km)
Tatara Br. Hakata-Ohshima Br.s
Kobe-Naruto Route 89.0km Kojima-Sakaide Route 37.3km Onomiti-Imabari Route 59.4km (Length in Service) (46.6km) Kurushima Kaikyo Br.s
12
13
Sejarah terowongan di Indonesia belum terekam secara sistematis. Terowongan pada umumnya dibuat untuk keperluan bendungan.
Proposal Terowongan Selat Sunda Panjang 30km Maksimal kedalaman 112m dari muka air laut
Terowongan telah dibuat pada zaman romawi untuk mengalirkan air dari pegunungan ke aquaduct
Metodologi
Sumber Data Sekunder
Pedoman Pra Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan Departemen Pekerjaan Umum Pd. T-182005-B
Analisis pendahuluan (non kuantitatif) pada aspek lingkungan, teknik, dan operasional dari alternatif-alternatif yang ada
Buat short list dengan menghilangkan solusi-solusi yang tidak mungkin dilakukan
Analisis Lingkungan
Analisis ekonomi
Rekomendasi
Draft dan laporan akhir termasuk KAK untuk studi kelayakan atau AMDAL/ UKL-UPL
Metodologi
Analisis Kelayakan dan Kesimpulan
Benefi t Tangible 1 Cost Tangible Benefit Economic 1 , intangible OK. Layak secara ekonomi, bila Cost tan gible Benefi t Financial 1 , intangible OK Layak secara finansial, bila CostTangible
Tidak layaK, bila
Kesimpulan dan Saran : 1) Tidak Layak, FS bisa dimulai bila ada opsi pembiayaan eksternal; 2) Layak secara ekonomi, FS dimulai disertai saran bentuk-bentuk intervensi pemerintah; 3) Layak secara finansial, FS dimulai disertai saran usaha-usaha penawaran ke investor.
Metodologi
a. Benefits Intangible Tangible Benefit Economic Benefit Financial : Lingkungan, Sosekbud : Economic & Financial : Selisih BOK, Nilai Waktu, dan sebagainya : Pendapatan Tol, sewa utilitas dan lain-lain
b. Cost Intangible Tangible : Lingkungan, Sosekbud : Pembebasan tanah, biaya konstruksi, pemeliharaan.
Rencana Koridor
Koridor 1
Koridor 2
Koridor 3
Koridor 1
Koridor 2
Koridor 3
33
Konsep Koridor 1
Konsep Koridor 2
Konsep Koridor 3
Terima Kasih