You are on page 1of 18

Congestive Hearth Failure (CHF)

Anggota Kelompok: Adi A.M Anggriyani M.S Fhany L Nuria C.S Rifky F Umu A Yeyen E

Pengertian
Gagal jantung kongestif adalah keadaan saat terjadi bendungan sirkulasi akibat gagal jantung dan mekanisme kompesantoriknya.Gagal jantung kongestif perlu dibedakan dari istilah yang lebih umum yaitu kongesti sirkulasi, yang hanya berarti kelebihan beban sirkulasi akibat bertambahnya volume darah pada gagal jantung atau akibat sebab-sebab di luar jantung (misal, transfusi berlebihan atau anuria) (Price, et al., 2006). Gagal jantung adalah keadaan patofisiologis yaitu adanya kelainan fungsi jantung yang bertanggung jawab atas kegagalan jantung memompa darah pada kecepatan yang sepadan dengan kebutuhan jaringan yang melakukan metabolisme dan/atau kemampuan jantung untuk memenuhi kebutuhan ini memerlukan peningkatan abnormal tekanan pengisian (Isselbacher, et al., 2000)

Tanda dan Gejala


Tanda dan Gejala a. CHF Kronik Meliputi: anoreksia, nokturia, edema perifer, hiperpigmentasi ekstremitas bawah, kelemahan, hepatomegali,ascites, dyspnea, intoleransi aktivitas barat, kulit kehitaman. b. CHF Akut Meliputi: ansietas, peningkatan berat badan, restletness, nafas pendek, bunyi krekels, fatigue, takikardi, penurunan resistensi vaskuler, distensi vena jugularis, dyspnea, orthopnea, batuk, batuk darah, wheezing bronchial, sianosis, denyut nadi lemah dan tidak teraba, penurunan urin output, delirium, sakit kepala.

Komplikasi
1. Trombosis vena dalam, karena pembentukan bekuan vena karena stasis darah. 2. Syok Kardiogenik, akibat disfungsi nyata. 3. Toksisitas digitalis akibat pemakaian obatobatan digitalis.

Pemeriksaan Diagnostik
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. EKG ECG Rontgen dada Scan Jantung Kateterisasi jantung Elektrolit Oksimetri nadi AGD Enzim jantung

Tinjauan Kasus
Identitas Pasien Nama Jenis Kelamin Umur Tempat,tgl lahir Pendidikan Suku Bangsa Pekerjaan Agama Status Perkawinan Ruang Rawat Sumber Biaya

: Tn. A : Pria : 73 Tahun : Cirebon, 17 Agustus 1939 : SMA : Sunda-Indonesia : Pensiunan Pegawai Pertamina : Islam : Sudah Menikah : Ruang Bekapai 408, kelas 3 Lantai IV. F : Asuransi Pertamina

Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Alasan masuk rumah sakit: Istri klien mengatakan klien mengeluh nyeri dada menjalar sampai ke punggung sejak malam, nyeri dirasakan makin hebat, istri klien mengatakan klien baru pulang rawat inap kemarin, karena sempoyongan klien hampir jatuh saat berdiri lalu klien dibawa ke IGD RSPP kemudian dipindahkan ke ruang rawat di Ruang Bekapai Rumah Sakit Pusat Pertamina. b. Keluhan Utama: Klien mengatakan mengeluh saat ini nyeri dada, nyeri dada datang hilang timbul, nyeri dada yang dirasakan menjalar sampai ke punggung seperti tertimpa beban berat, skala nyeri 6, klien mengatakan untuk berdiri terasa sempoyongan sehingga aktivitasnya dilakukan di tempat tidur dan di bantu oleh keluarga (istri klien). c. Kronologis Keluhan: Klien mengatakan saat serangan nyeri dada datang dirasakan tiba-tiba dan terus menerus. Klien mengatakan tidak mengetahui faktor penyebab nyeri.

Riwayat Kesehatan masa lalu


Penulis mendapatkan data riwayat kesehatan klien di masa lalunya antara lain; sebelumnya klien pernah mengeluh dengan keluhan yang sama di rumah sakit beberapa waktu lalu. Klien mengatakan mengidap Hipertensi sejak 3 tahun yang lalu dan berobat jalan di klinik. Klien juga mengatakan mengidap penyakit jantung. Klien mengatakan menggunakan obat Amlodipine dan Glopidogrel.

Pengkajian
System

Pernafasan Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan pernafasan klien dangkal (dyspnea) dengan frekuensi pernafasan 25x/menit.Saat dilakukan auskultasi paru terdengar suara nafas ronkhi (+). Klien menggunakan alat bantu pernafasan O Nasal Canul 3LPM. Terdapat DNP. Klien tampak menggunakan otot bantu nafas, cuping hidung (+). Klien tampak duduk saat dilakukan pengkajian.

System Kardiovaskuler Didapatkan data klien dengan irama jantung teratur, denyut lemah, nadi 95x/menit, TD 150/90 mmHg, edema tungkai bawah (+), capillary refill time 3 detik, bunyi jantung gallop (+), murmur (-).
System Integumen Didapatkan data klien mengenai warna kulit pucat pada akral tangan dan kaki, akral dingin, turgor kulit baik.

System Kardiovaskuler Nadiklienterabajauh (lemah), warnakulitwajahdantangan (kuku) tampakpucat, akraltangandan kaki terabadingin, terdapat edema padatungkaibawah kaki kanan, terdapat pitting edema 3 detik, didapatkankecepatandenyut apical jantung 95x/mnt. BJ S1 S2 tambahan Gallop (+), klienmengatakannyeri dada, nyeridirasakanhilangtimbultanpaataudenganaktivitasnyeridirasakan, nyeridirasakansepertitertimpabendaberat, nyerisampaimenjalarkepunggung, klienmengatakanskalanyeri 6 dari 10.
System Hematologi Kulit klien tampak pucat pada area muka (bibir), dan telapak tangan. Klien tidak ada perdarahan. System Saraf Tingkat Kesadaranklien Compos Mentis didapatkan GCS=15 E=4, V=5, M=6, tidakditemukantanda-tandapeningkatan TIK tidakadagangguan system persyarafansepertikejang, pelo, mulutmencong, dan kelumpuhan ekstremitas.

System Pergerakan Klienmengatakanlemas, klienmengatakansempoyongandantidakkuatuntukberdiri.

Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan kontraktilitas miokardial ditandai dengan DS: klien mengatakan nyeri hilang timbul, nyeri timbul saat tidak sedang melakukan aktivitas, nyeri dirasakan seperti tertimpa benda berat, nyeri dirasakan seperti tertimpa benda berat, klien mengatakan merasakan nyeri di daerah dada menjalar sampai ke punggung, Klien mengatakan rentang nyeri saat timbulnya nyeri adalah 6 dari 10. DO: Skala nyeri 6 dari 10, TD 150/90 mmHg, N 95 x/menit, Bunyi jantung S1 S2 + tambahan gallop (+), Kulit akral dingin, terdapat edema pada tungkai bawah. Pemeriksaan Chest 27 November 2012 dengan kesan (pembesaran cardio), perubahan gambaran pola EKG tanggal 26 November Sinus Rytm dengan ST Depresi Bilateral

2.

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya laju filtrasi glumerolus, ditandai dengan: DS: Klien mengatakan kaki kanannya bengkak DO: Terdapat edema, tungkai bawah lutut kaki kanan, IO; -330cc/24jam.

3. Resti gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolus, ditandai dengan: DS: Klien mengatakan sesak DO: Klien tampak sesak, suara nafas ronchi, TTV TD 150/90 mmHg, RR 25 x/mnt, N 95 x/mnt, S 36,8C, kulit akral dingin, sianosis (-). Terpasang O nasal kanul 3 LPM Pemeriksaan Penunjang, data Lab 27 November 2012 PH : 7,41 (N: 7,35-7,45mmHg) pCO : 38 mEq (N:35-45mEq) pO : 119 mmHg (N:85-95mmHg) HCO : 24 mEq (N:21-25 mEq) Base Excess : 0,2 mEq (N:-2,5~+2,5) Saturasi Oksigen : 99% (N:85-99%)

4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iskemi miokard, ditandai dengan: DS: klien mengatakan nyeri hilang timbul, nyeri timbul saat tidak sedang melakukan aktivitas, nyeri dirasakan seperti tertimpa benda berat, nyeri dirasakan seperti tertimpa benda berat, klien mengatakan merasakan nyeri di daerah dada menjalar sampai ke punggung, Klien mengatakan rentang nyeri saat timbulnya nyeri adalah 6 dari 10. DO: Skala nyeri 6 dari 10, TTV TD 150/90 mmHg, RR 25 x/mnt, N 95 x/mnt, S 36,8C, perubahan gambaran pola EKG tanggal 26 November Sinus Rytm dengan ST Depresi Bilateral.

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan suplai oksigen ditandai dengan: DS: klien mengatakan cepat lelah, klien mengatakan lemas dan tidak dapat berdiri karena sempoyongan. DO: Klien tampak lemah, klien tirah baring saat pengkajian, TTV TD 150/90 mmHg, RR 25 x/mnt, N 95 x/mnt, S 36,8C. Dispnea/sesak (+), kulit pucat. Kebutuhan klien dalam pemenuhan avtivity daily living (ADL) dibantu oleh istri.Kulit pucat pada akral.Terpasang O nasal kanul 3LPM. 6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit yang diderita (CHF), ditandai dengan: DS: Klien bertanya mengenai pengobatan yang akan direncanakan, klien juga menanyakan tentang penyakit apa yang diderita olehnya. Klien menanyakan tentang kondisi fisiknya. Klien menanyakan tentang PTCA. DO: Klien tampak banyak bertanya.

Implementasi
Dx 1: a. Mengukur nadi apical Hasil : Kecepatan denyut apical =92x/menit b. Mencatat bunyi jantung Hasil : bj S1 S2, tambahan gallop (+) c. Mempalpasi nadi perifer Hasil : Nadi teraba jauh, N=95x/menit d. Memantau Tanda-tanda vital Hasil : TD=150/90 mmHg, RR 25x/menit, nadi 95x/menit, suhu 36,8 e. Mengkaji integritas kulit Hasil : Kulit tampak pucat pada kuku tangan f. Memberikan terapy O2 Hasil : O2 = 3 lpm g. Kolaborasi Pemberian obat Hasil : mengganti infus ditangan kiri, cairan RL+modalac 1Amp 7 tetes/menit.

Dx 2 : a. Menghitung Intake Output cairan Hasil : I=1219 cc, O=1550cc, Balance=-330,8cc b. Mempertahankan tirah baring Hasil : klien dapat tirah baring di tempat tidur dengan kondisi klien nyaman dan tenang c. Memantau TD Hasil : TD= 140/80 mmHg d. Mengkaji bising usus Hasil : bising usus (+)=8x/menit e. Kolaborasi Pemberian obat Hasil : Cedocard 5 mg, Lasix 2 mg f. Konsul dengan ahli gizi Hasil : klien mengkonsumsi Diit rendah garam, kolesterol 1750 kal/hari.

Dx 3 : a. Memantau bunyi nafas Hasil : Bunyi nafas vesikuler b. Mengajarkan klien napas dalam Hasil : Klien diajarkan nafas dalam c. Mendorong perubahan posisi Hasil : Klien tampak duduk di tempat tidur, mika-miki. d. Kolaborasi cek AGD Hasil : pH=7,41, PO2=119, PCO2=38 Eq, HCO3=24 mEq e. Memberikan terapy O2 Hasil : O2= 3 lpm.

Dx 4 : Mengukur TTV sebelum & segera setelah aktivitas. Hasil : Klien tidak beraktivitas, TD=140/80 mmHg, N=80x/mnt, S=36,70C, RR=20x/mnt. Mencatat adanya takikardi Hasil : tidak ada takikardi Mengevaluasi adanya peningkatan intoleransi aktivitas. Hasil : Klien mengatakan masih sempoyongan, kebutuhan dibantu oleh istri. Mengevaluasi program rehabilitasi Hasil : direncanakan kateterisasi jantung, PTCA.

You might also like