You are on page 1of 3

A. Asuhan keperawatan Pre Operatif 1. Pengkajian a.

Anamnesa Identitas klien nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register. b. Pemeriksaan fisik 1) Inspeksi Pada appendicitis akut sering ditemukan adanya abdominal swelling, sehingga pada inspeksi biasa ditemukan distensi perut. 2) Palpasi Kecurigaan menderita appendicitis akan timbul pada saat dokter melakukan palpasi perut dan paha kanan. Pada daerah perut kanan bawah seringkali bila ditekan akan terasa nyeri dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri (Blumberg sign). Nyeri perut kanan bawah merupakan kunci dari diagnosis appendicitis akut. Status lokalis a) Mc.burney : Nyeri tekan (+) Nyeri lepas (+) rangsang peritoneum Nyeri ketok (+) b) Defens muskuler (+) m.rektus abdominis c) Rovsing Sign (+) pada penekanan perut bagian kontra Mc Burney (kiri) terasa nyeri di Mc Burney karena tekanan tersebut merangsang peristaltik usus dan juga udara dalam usus, sehingga bergerak dan menggerakan peritoneum sekitar appendiks yang sedang meradang sehingga terasa nyeri. d) Psoas sign (+) m psoas ditekan maka akan terasa sakit di titik Mc Burney (pada appendiks retrocaecal) karena merangsang peritoneum sekitar appendicitis yang juga meradang. e) Obturator sign (+) fleksi dan endorotasi articulatio costa pada posisi supine, bila nyeri berarti kontak dengan m obturator internus, artinya appendiks di pelvis. f) Peritonitis umum (perforasi) : Nyeri di seluruh abdomen Pekak hati hilang Bising usus hilang Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan colok dubur untuk menentukan letak appendiks bila letaknya sulit diketahui. Jika saat dilakukan colok dubur kemudian terasa nyeri maka kemungkinan appendiks penderita terletak didaerah pelvis. 2. Persiapan Operasi 1) Puasa (mulai dari jam 1 malam) 2) Lavemen

3) Cukur 4) Pemeriksaan EKG 5) Pemeriksaan laboratorium 6) Baju operasi 7) Foto torak 8) Persediaan darah (1 kolf) 9) Inform concent 3. Persiapan saat di ruang penerimaan 1) Mengecek kelengkapan syarat-syarat operasi 2) Mengecek kembali status klien untuk mencocokkan kembali nama pasien, diagnosa medis, tindakan operasi yang akan dilakukan dengan jadwal operasi. 3) Status puasa pasien, peralatan prostetik, kebutuhan fisik khusus, dan intoleransi obat dan substansi, termasuk sensitivitas dan alergi, ditinjau oleh Circulator bersama dengan pasien atau / wakilnya dan dicatat dalam grafik. 4) Memesan alat habis pakai yang akan dipakai untuk operasi. 5) Memindahkan pasien dan mengantar dari ruang penerimaan ke kamar operasi 6) Melakukan pemeriksaan TTV 7) Mengeksplorasi perasaan klien saat akan menjalani operasi 4. Diagnosa Keperawatan 1) Nyeri akut.berhubungan denga proses peyakit 2) Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tidak familiar dengan sumber informasi 5. Intervensi Diagnosa 1) Nyeri akut berhubu ngan denga proses peyakit Tujuan Nyeri klien berkuran g/ hilang Kriteria Hasil Intervensi Rasional peningkatan 1) Monitor nyeri kekakuan serta mobilitas dan pada klien dan nyeri lepas pada diidentifikasi cek kekakuan abdomen merupakan dengan skala serta nyeri gejala apendisitis. nyeri (0-10) lepas pada Peningkatan nyeri abdomen bisa dengan skala mengindikasikan nyeri (0-10) komplikasi seperti ruptur, perforasi, 2) Sediakan peritonitis, atau kantung es abses (White et al, untuk 2012). membantu melegakan nyeri sesuai indikasi; es mengurangi rasa jangan pernah sakit dengan gunakan air

hangat

3) Pemberian analgesik

desensitisasi ujung saraf. Air hangat tidak digunakan karena dapat meningkatkan peradangan, edema, dan resiko ruptur

2) Kurang pengetah uan berhubu ngan dengan tidak familiar dengan sumber informas i

Setelah tindakan keperaw atan dalam waktu 1x 24 jam, klien mengerti tentang informas i dan mampu beradapt asi.

Klien 1) Informasikan mendemonstra pada klien dan sikan keluarga pengetahuan tentang jadwal mengenai operasi, waktu respon dan lokasi fisiologis dan pembedahan psikologis 2) Informasikan terhadap pada klien intervensi berapa lama pembedahan waktu operasi yang diharapkan 3) Tanyakan pengalaman klien yang sebelumnya tentang operasi dan level pengetahuann ya tentang operasi / pembedahan. 4) Minta klien untuk didampingi saat operasi 5) Jelaskan medikasi preoperatif yang diberikan dan efeknya

Informasi baru berasimilasi ke dalam asumsi dan fakta-fakta sebelumnya serta dapat melibatkan negosiasi, pengubahan, atau mengulur-ulur.

mengurangi/mence gah kecemasan

Mencegah terjadinya komplikasi

Referensi: Goldman, M. A. (2008). Pocket Guide to the Operating Room, 3rd ed. Davis Company: Philadelphia. White, L., Duncan, G., & Baumle, W. (2012). Medical-Surgical Nursing: An Integrated approach, 3rd ed. New York: Delmar.

You might also like