You are on page 1of 3

TORCH Infection dr. Diah Rumekti H, M.Sc, Sp.

OG (K)

Jadi teman-teman, TORCH ini emang bahasannya banyak dan juga diulang-ulang. Hampir setiap hari di blok ini kita ngomongin TORCH. Jadi sebenernya aku juga agak bingung mbikinnya... Hee... Nah, semoga bermanfaat yaaa Kita kan udah tau nih singkatan TORCH, tapi kita udah tau belum prinsip dalam menghadapi infeksi TORCH? :O Nah, pada dasarnya kan infeksi TORCH ada 2. Yaitu, yg udah ketauan di awal kehamilan lewat screening test dan yg belum (taunya pas lahir bayinya cacat). Untuk yg pertama, jelas nggak semua orang bisa di-tes, secara paket tes TORCH itu mahal banget. Jadi kita mesti hati-hati untuk penanganan masalah yang kedua. Untuk masalah 1, kita pake prinsip LOOK FORWARD. Jadi, kita berfikir ke depan gimana si bayi ini nggak mengalami kecacatan yang parah (sebisa mungkin diminimalisir) dan masih bisa bertahan hidup. Sedangkan untuk yg masalah kedua, kita harus LOOK BACKWARD untuk bisa melihat penyebab jelasnya yg bikin si bayi jadi cacat (infeksi TORCH yang mana). Udah pada tau kan, bahwa pada umumnya, ibu hamil yg sudah pernah terinfeksi TORCH akan lebih protektif (karena sudah terbentuk antigen) untuk menjaga bayi tidak tertular TORCH ketika hamil? Dan sebaiknya, bagi yang belum pernah terinfeksi divaksin TORCH terlebih dahulu untuk menurunkan risiko bayi terinfeksi TORCH. Namun sayangnya, dalam pemeriksaan kehamilan awal (ataupun sebelumnya : persiapan kehamilan) jarang ada yang diperiksa untuk tes serologisnya (beda banget sama di Eropa yang pemeriksaan serologis, HIV, dsb yang sudah sedini mungkin), sehingga di kita sering tidak ketahuan Untuk itu, kita sebagai dokter, terlebih ketika menjumpai pasien ibu hamil dengan faktor risiko TORCH yang tinggi, sebisa mungkin lebih sensitif terhadap permasalahan TORCH ini supaya bisa lebih antisipatif terhadap kemungkinan infeksi TORCH kepada bayi Dan nggak cuma pada bayi, tapi juga dari si ibu ke kita, dari kita ke si ibu, dan dari si ibu ke lingkungan sekitar. Caranya gimana? Caranya adalah dengan memberikan antenatal care yang baik dan benar :D Urutannya adalah: a. Tes Serologi sedini mungkin. b. Pemeriksaan USG (yg dilihat apa udah ada di HSC Part A yaa...). Biasanya akan muncul classical triad yaitu: Intracranial calsification, hydrocephalus, dan juga ada tambahan, chorioretinitis. Pemeriksaan bisa dimulai week 17-18. c. Bila ada abnormalitas, dipastikan lagi dan bisa dilakukan pemeriksaan air ketuban.

d. Bisa juga pemeriksaan-pemeriksaan lain atas indikasi tertentu. Biasanya berkaitan dg faktor risiko. Contoh: hipertensi, persalinan SC terus menerus, dsb. Untuk masalah teratogenic2-an, menurut si dosen, kan definisinya itu segala hal yg dapat menimbulkan kecacatan di dalam rahim, jadi TORCH infection ini juga masuk sebagai teratogenic agent... Gitu... Sebenernya, sekarang kepanjangan TORCH itu udah berkembang jauh banget. Jadi nggak cuma toxoplasma, other, rubella, cmv, dan herpes aja. Tapi dari C bisa jadi chlamydia, H bisa jadi HPV, HIV, dsb. Cuma yang akan dibahas di lecture kali ini hanyalah toxoplasma, rubella, cmv, varicella, dan parvovirus B19 yang sering dijumpai dan ada ciri khasnya dalam proses penanganannya. Nah, karena infeksinya sudah dibahas di kuliah-kuliah yg lain dan HSC part A-nya udah lengkap juga, di sini aku hanya akan ngasih yg nggak ada di part A yaaa... Pada saat pemeriksaan serologis untuk toxoplasmosis, yang dilihat adalah IgM antitoxoplasma pada serum fetus. Sedangkan pada pemeriksaan Rubella, yg dilihat adalah IgG-nya. Apabila pada kehamilan pertama negatif, bisa kita kasih vaksin setelah melahirkan atau 3 bulan sebelum hamil lagi. Pada 64% kasus, infeksi Rubella maternal pada trimester I dapat sembuh dg sendirinya, apabila penyebarannya lewat darah dan ada viremia maternal. Ciri khasnya adalah ada rash/ruam merah-merah pada kulit. Sampai sekarang belum ada obatnya, jadi langkah prevensi memang yg paling utama. Yang shocking adalah, retardasi mental sebagai salah satu manklin CRS itu bisa aja baru muncul pada usia 17-18 tahun looooh :O Infeksi rubella ini, paling sering memunculkan permintaan aborsi dari pasien. Oleh karena itu, kita harus hati2 dan dengan pertimbangan yg matang dalam menghadapi si pasien. Karena bukan cuma orang normal aja yg berhak hidup. Orang yang tidak bisa melihat, atau tidak bisa mendengar, juga punya hak untuk hidup :) Rubella ini akan menjadi epidemi setiap 5-7 tahun sekali. Yang terakhir adalah 4 tahun yang lalu. CMV itu dari segi perubahan hematologisnya kurang bisa dibedakan dengan infectious mononucleosis, jadi kita harus perhatikan tanda-tanda yang ada di infectious mononucleosis tapi nggak ada di CMV, yaitu: tonsilitis/pharyngitis dan cervical lymphadenopathy. Manklin infeksi CMV pada setiap trimester beda-beda. Contohnya bisa dilihat di bawah: Trimester I Manifestasi Klinis Bayi prematur

Trimester II Trimester III

LBW Gejala mirip CRS, Toxoplasmosis, Herpes simplex, dan Syphillis Tjd microencephalic, chorioretinitis, intracranial calsification (terutama di bagian ventrikel lateral dan tractus olfactorius) Hepatosplenomegaly karena hepatopoiesis extramedullar Petechiae yg disebabkan oleh thrombocytopenia Microencephaly yg tidak berhubungan dengan kalsifikasi distrofik subependymal Bisa tjd kenaikan IgM Bisa tjd hepatosplenomegaly atau hepatomegaly saja Peningkatan IgM terjadi sangat jarang

Untuk Herpes, ibunya bilang yg pertama ada di TORCH itu yg HSV 2 alias yg genital. Nek yg HSV 1 pas pemeriksaan itu biasanya dilewatin aja. Untuk yg genital, bisanya dikaitin sama: umur pasien, lamanya berhubungan seksual, ras, riwayat penyakit genital lain, pekerjaan, dan partner seks yang berganti-ganti. Infeksi primernya bisa asimptomatik atau bs juga dg gejala berat seperti vulvovaginitis dengan lesi yang terjadi di vulva, vagina, dan cervix. Dalam uterus, infeksi pada minggu ke 12-14 gestasi akan menghasilkan kumpulan anomali seperti yg diakibatkan infeksi CMV. Sedangkan pada infeksi genital setelah 20 minggu akan meningkatkan peluang terjadinya kelahiran prematur.

Yeyeye sudah selesai materinya :D maaf ya teman - teman kalo ada yang kurang atau nggak jelas atau kurang memuaskan : materinya ini murni kuambil dari lecture sama tambahan hsc angkatan atas2. Selamat belajaaaar :DD

You might also like