You are on page 1of 8

Penyakit Tanaman yang Disebabkan oleh Virus

Virus merupakan jasad renik yang dapat hidup di temat yang hidup (seperti organ hewan dan tumbuhan). Kali ini pembahasan tertuju pada Penyakit Tanaman Disebabkan Virus yang banyak sekali menyerang. pada dasarnya dampak yang ditimbulkan antara virus yang satu dengan virus yang lain berbeda sangat. berikut adalah uraian singkat tentang Penyakit Tanaman Disebabkan Virus : 1. Penyakit Virus Belang Penyakit virus belang menyerang pada tanaman kacang tanah. Kehilangan basil akibat serangan penyakit virus belang berkisar 10 -60% tergantung dari jenis kacang tanah. Penyakit belang disebabkan oleh virus yang diidentifikasi sebagai virus Belang Kacang Tanah atau Groundnut Mottle Virus. Gejala yang sering dijumpai di lapang adalah gejala belang berwama hijau tua dikelilingi daerah yang lebih terang atau hijau kekuning-kuningan. Pada umumnya gejala awal pada daun muda terluhat adanya bintik- bintik klorotik yang selanjutnya berkembang menjadi belang-belang melingkar. a terdapat pada lembaga biji tanaman sakit. Penularan Penyakit: a. Penularan secara mekanik Penyakit belang dapat ditularkan secara mekanik dengan menggosokkan cairan daun sakit ke daun tanaman yang diuji dengan efektivitas penularan 22,5 - 100 %. Penularan secara mekanik melalui kontak gesekan daun atau akar tanaman sangat kecil kemungkinannya terjadi. b. Penularan oleh serangga vector Di lapang penyebaran virus dilakukan oleh serangga vector. Serangga vector yang dapat menularkan penyakit belang kacang tanah adalah beberapa jenis kutu daun yaitu Aphis craccivora, A. glysines, A. porii, Rhopalosiphum maydis, R, padi. Scizaphis rotundiventrism Trichosiphonaphis sp. Hysteroneura setariae dan Mycus perslcae. c. Penularan melalui biji Biji-biji kacang tanah yang mengandung virus tidak dapat dibedakan dengan biji sehat hanya dengan mendasarkan pada pengamatan biji secara visual, meskipun ada tendensi bahwa biji kacang tanah yang kecil dan keriput kemungkinan mengandung virus lebih besar dibandingkan yang besar dan bernas. Besar penularan penyakit melalui biji kacang tanah ditentukan oleh strain virus, varietas kacang tanah, umur tanaman pada saat terinfeksi dan beberapa factor lain yang terkait. d. Tanaman inang Selain tanarnan kacang tanah, virus belang kacang tanah dapat menginfeksi tanaman kacang-kacangan lain seperti kedelai, kacang buncis, kapri dan lain-lain. 2. Penyakit Tungro Gejala penyakit tungro adalah berkurangnya jumlah anakan dan pertumbuhan yang kerdil. Helaian daun dan pelepah daun memendek. Helaian daun muda yang tidak menggulung dijepit oleh pelepah daun dan daun-daunnya terpuntir atau menggulung sedikit. Warna daun berubah menjadi kuning kemerah-merahan atau oranye mulai dari ujung daun-daun yang tua. Daun muda mungkin menjadi belang atau bergaris-garis hijau pucat. Malai tanaman yang terinfeksi biasanya kecil dan keluar tidak sempurna. Bulir-bulirnya tertutup bercak coklat dan beratnya kurang dibanding bulir normal.

Tanaman padi yang terinfeksi biasanya hidup hingga fase pemasakan. Pembungaan yang terlambat bisa menyebabkan tertundanya panen. Malai seringkali kecil, steril dan keberadaanya tidak sempurna. Tanaman tua yang terinfeksi bisa tidak menimbulkan gejala serangan sebelum panen tetapi gejala akan terlihat saat singgang yang tumbuh setelah panen. Semakin muda umur tanaman yang terserag dan semakin rentang varietas padi maka semakin berat infeksi penyakit virus tungro ini. Tungro adalah penyakit virus padi yang paling penting di Asia Tropika. Serangannya dapat merusak pertanaman yang sangat luas dalam waktu yang singkat. Penyakit tungro pada tanaman padi disebabkan oleh virus tungro. Penyakit ini ditularkan oleh hama wereng daun terutama wereng hijau (Nephotettix virescens) dan wereng zigzag. Sebenarnya untuk mengendalikan penyakit ini cukup sulit karena serangannya yang cepat dan menyebar. Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengendalikannya: 1. Cabut dan musnahkan tanaman yang terinfeksi agar tidak menular ketanaman yang sehat. 2. Rotasi dengan tanaman palawija dapat memutus siklus hidup wereng daun. 3. Kendalikan serangan wereng dengan cara tepat dan pergunakan insektisida yang terbaik untuk mengendalikan wereng . 3. Penyakit Mozaik (Belang Belang) Jeruk Salah satu faktor pembatas dalam pengembangan tanaman jeruk yaitu adanya organisme pengganggu tanaman (OPT) termasuk penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration). Untuk menjaga kelangsungan dan kualitas hidup tanaman jeruk, perlu adanya perhatian khusus terhadap penyakit CVPD, terutama pada kebunkebun jeruk yang masih bebas CVPD, karena pengendalian penyakit tersebut jika sudah ada dipertanaman sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, pengenalan penyakit CVPD dan upaya pengendaliannya sangat penting bagi petugas lapangan maupun petani agar kehadiran CVPD dan serangga vektornya pada tanaman jeruk dapat diketahui lebih dini. Dengan demikian, penyebarannya dapat dibatasi. Gejala Penyakit CVPD Pada tanaman muda gejala yang nampak yaitu adanya
kuncup yang berkembang lambat, pertumbuhan mencuat ke atas dengan daun-daun kecil dan belang-belang kuning. Tanaman biasanya menghasilkan buah berkualitas rendah.

Pada tanaman dewasa, gejala yang sering tampak adalah cabang yang daundaunnya kuning dan kontras dengan cabang lain yang daun-daunnya masih sehat. Gejala ini dikenal dengan sebutan greening sektoral. Daun pada cabang-cabang yang terinfeksi menjorok ke atas seperti sikat. Gejala lain adalah daun berukuran lebih sempit, lancip dengan warna kuning di antara tulang daun. Gejala-gejala ini mirip dengan gejala defisien Zn. Apabila gejala tersebut disebabkan oleh defisiensi Zn dalam tanah, seluruh tanaman didalam kebun yang sama biasanya akan menunjukkan gejala. Penyebaran gejala yang tidak merata merupakan indikator yang sangat penting bagi adanya penyakit CVPD. Selama musim hujan, gejala defisiensi Zn biasanya tidak begitu tampak. Buah pada cabang-cabang terinfeksi biasanya tidak dapat berkembang normal dan berukuran kecil, terutama pada bagian yang tidak terkena cahaya matahari. Pada pangkal buah biasanya muncul warna orange yang berlawanan dengan buah-buah sehat. Buah-buah yang terserang rasanya masam dan bijinya kempes, tidak berkembang dan berwarna hitam.

Berdasarkan hasil identifikasi terakhir dilaporkan bahwa penyakit CVPD disebabkan oleh bakteri Liberobacter asiaticum yang hidup dan hanya berkembang pada jaringan floem, akibatnya sel- sel floem mengalami degenerasi sehingga menghambat tanaman menyerap nutrisi. Walaupun terdapat di floem, tetapi penyebarannya di bagian tanaman cukup lambat. Penyakit CVPD dapat ditemukan pada semua jenis jeruk yang terdapat di Indonesia.

Penyakit Tanaman yang Disebabkan oleh Virus


Virus merupakan jasad renik yang dapat hidup di temat yang hidup (seperti organ hewan dan tumbuhan). Kali ini pembahasan tertuju pada Penyakit Tanaman Disebabkan Virus yang banyak sekali menyerang. pada dasarnya dampak yang ditimbulkan antara virus yang satu dengan virus yang lain berbeda sangat. berikut adalah uraian singkat tentang Penyakit Tanaman Disebabkan Virus : 1.
Penyakit mozaik pada pada Tembakau

Virus yang menyerang tanaman tembakau ini adalah virus yang bernama TMV (Tobacco Mosaic Virus) menyerang daun tembakau dan juga dapat menyerang buah. Gejala yang yang bisa diamati adalah daun menguning. Virus TMV pada tanaman ditularkan secara mekanis atau melalui benih. Virus ini belum diketahui dapat ditularkan melalui vektor (serangga penular). Virus dapat bertahan dan bersifat infektif selama beberapa tahun. Virus bersifat sangat stabil dan mudah ditularkan dari benih ke pembibitan pada saat pengelolaan tanaman secara mekanis misalnya pada saat pemindahan bibit ke pertanaman. Virus mosaik : daun tanaman yang terserang menjadi berwarna belang hijau muda sampai hijau tua. Ukuran daun relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun normal. Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya kerdil Gejala yang timbul sangat dipengaruhi oleh suhu, penyinaran, umur tanaman, kultivar/varietas tanaman, serta strain virus. Secara umum gejala yang timbul dapat dikelompokkan : a. Gejala mosaik dan mottle pada daun (pada musim panas di rumah kaca) warna belang bercampur lebih dari satu warna. Mosaik pada daun biasanya berwarna pucat atau kekuning-kuningan yang menyebar berupa percikan-percikan. Pada kondisi intensitas rendah dan suhu rendah terjadi gejala kerdil dan malformasi daun (fern-leaf) dimana adanya perubahan bentuk menjadi tidak sempurna atau tidak normal pada daun dan buah. b. Gejala klorosis berupa warna pucat, baik pucat yang menyeluruh maupun hanya berupa bercak saja. c. Gejala vein-clearing : warna pucat pada urat daun sehingga urat daun kelihatan transparan dan berkilau diantara warna daun yang hijau. d. Gejala nekrotik : kematian jaringan, biasanya terjadi pada urat daun, batang berupa garis-garis coklat, bercak pada daun atau bercak cekung nekrotik pada buah, dan kematian pada titik tumbuh. Tanaman inang dari virus TMV ini adalah yang termasuk famili Solanaceae, Amaranthaceae, Aizoaceae, dan Scrophulariaceae. Pengendaliannya dilakukan denga cara: - Menggunakan bibit tanaman yang sehat (tidak mengandung virus) atau bukan berasal dari daerah terserang - Eradikasi tanaman sakit, yaitu tanaman yang menunjukkan gejala segera dicabut dan dimusnahkan supaya tidak menjadi sumber penularan ke tanaman lain yang sehat - Penanganan bibit secara hati-hati agar tidak bersentuhan satu sama lain

Menghindari menanam tomat pada lahan yang sama untuk jangka waktu minimum 7 bulan Benih dapat dibebaskan dari kontaminasi virus dengan cara merendam benih dalam larutan 10 % (w/v), Na3 PO4 selama 20 menit Perlakuan benih dengan pemanasan (heat treatment) pada suhu 70o C selama 2 4 hari dapat mengeradikasi virus yang terbawa dalam endosperm

2.

Penyakit Mozaik (Belang Belang) Jeruk Salah satu faktor pembatas dalam pengembangan tanaman jeruk yaitu adanya organisme pengganggu tanaman (OPT) termasuk penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration). Untuk menjaga kelangsungan dan kualitas hidup tanaman jeruk, perlu adanya perhatian khusus terhadap penyakit CVPD, terutama pada kebun-kebun jeruk yang masih bebas CVPD, karena pengendalian penyakit tersebut jika sudah ada dipertanaman sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, pengenalan penyakit CVPD dan upaya pengendaliannya sangat penting bagi petugas lapangan maupun petani agar kehadiran CVPD dan serangga vektornya pada tanaman jeruk dapat diketahui lebih dini. Dengan demikian, penyebarannya dapat dibatasi. Gejala Penyakit CVPD Pada tanaman muda gejala yang nampak yaitu adanya
kuncup yang berkembang lambat, pertumbuhan mencuat ke atas dengan daun-daun kecil dan belang-belang kuning. Tanaman biasanya menghasilkan buah berkualitas rendah.

Pada tanaman dewasa, gejala yang sering tampak adalah cabang yang daundaunnya kuning dan kontras dengan cabang lain yang daun-daunnya masih sehat. Gejala ini dikenal dengan sebutan greening sektoral. Daun pada cabang-cabang yang terinfeksi menjorok ke atas seperti sikat. Gejala lain adalah daun berukuran lebih sempit, lancip dengan warna kuning di antara tulang daun. Gejala-gejala ini mirip dengan gejala defisien Zn. Apabila gejala tersebut disebabkan oleh defisiensi Zn dalam tanah, seluruh tanaman didalam kebun yang sama biasanya akan menunjukkan gejala. Penyebaran gejala yang tidak merata merupakan indikator yang sangat penting bagi adanya penyakit CVPD. Selama musim hujan, gejala defisiensi Zn biasanya tidak begitu tampak. Buah pada cabang-cabang terinfeksi biasanya tidak dapat berkembang normal dan berukuran kecil, terutama pada bagian yang tidak terkena cahaya matahari. Pada pangkal buah biasanya muncul warna orange yang berlawanan dengan buah-buah sehat. Buah-buah yang terserang rasanya masam dan bijinya kempes, tidak berkembang dan berwarna hitam. Berdasarkan hasil identifikasi terakhir dilaporkan bahwa penyakit CVPD disebabkan oleh bakteri Liberobacter asiaticum yang hidup dan hanya berkembang pada jaringan floem, akibatnya sel- sel floem mengalami degenerasi sehingga menghambat tanaman menyerap nutrisi. Walaupun terdapat di floem, tetapi penyebarannya di bagian tanaman cukup lambat. Penyakit CVPD dapat ditemukan pada semua jenis jeruk yang terdapat di Indonesia. 3. Penyakit Virus Belang Penyakit virus belang menyerang pada tanaman kacang tanah. Kehilangan basil akibat serangan penyakit virus belang berkisar 10 -60% tergantung dari jenis kacang tanah. Penyakit belang disebabkan oleh virus yang diidentifikasi sebagai virus Belang Kacang Tanah atau Groundnut Mottle Virus. Gejala yang sering dijumpai di

lapang adalah gejala belang berwama hijau tua dikelilingi daerah yang lebih terang atau hijau kekuning-kuningan. Pada umumnya gejala awal pada daun muda terluhat adanya bintik- bintik klorotik yang selanjutnya berkembang menjadi belang-belang melingkar. a terdapat pada lembaga biji tanaman sakit. Penularan Penyakit: a. Penularan secara mekanik Penyakit belang dapat ditularkan secara mekanik dengan menggosokkan cairan daun sakit ke daun tanaman yang diuji dengan efektivitas penularan 22,5 - 100 %. Penularan secara mekanik melalui kontak gesekan daun atau akar tanaman sangat kecil kemungkinannya terjadi. b. Penularan oleh serangga vector Di lapang penyebaran virus dilakukan oleh serangga vector. Serangga vector yang dapat menularkan penyakit belang kacang tanah adalah beberapa jenis kutu daun yaitu Aphis craccivora, A. glysines, A. porii, Rhopalosiphum maydis, R, padi. Scizaphis rotundiventrism Trichosiphonaphis sp. Hysteroneura setariae dan Mycus perslcae. c. Penularan melalui biji Biji-biji kacang tanah yang mengandung virus tidak dapat dibedakan dengan biji sehat hanya dengan mendasarkan pada pengamatan biji secara visual, meskipun ada tendensi bahwa biji kacang tanah yang kecil dan keriput kemungkinan mengandung virus lebih besar dibandingkan yang besar dan bernas. Besar penularan penyakit melalui biji kacang tanah ditentukan oleh strain virus, varietas kacang tanah, umur tanaman pada saat terinfeksi dan beberapa factor lain yang terkait. d. Tanaman inang Selain tanarnan kacang tanah, virus belang kacang tanah dapat menginfeksi tanaman kacang-kacangan lain seperti kedelai, kacang buncis, kapri dan lain-lain.

You might also like