You are on page 1of 5

Laporan Kasus

Asfiksia Kantung Plastik-Sebuah Laporan Kasus


Pauline Saint-Martin MD (Medical Examiner) a, Sebastien Prat MD (Resident) a, Marie Bouyssy MD (Psychiatrist) b, Patrick OByrne MD (Medical Examiner) a Received 3 March 2008; received in revised form 11 April 2008; accepted 18 May 2008 Available online 9 August 2008 Abstrak Bunuh diri yang terjadi karena asfiksia kantung plastik telah dilaporkan dalam literatur namun hal tersebut masih merupakan hal yang tidak lazim. Situasi kematian seperti ini di ilustrasikan pada kasus seorang laki-laki berusia 32 tahun yang ditemukan meninggal dalam mobil truk gandeng. Hal yang paling mengejutkan adalah bahwa korban mengkuti instruksi dari sebuah film Amerika yang telah ditontonnya. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya penyelidikan untuk menentukan cara kematiannya. 2008 Elsevier Ltd and Faculty of Forensic and Legal Medicine. All rights reserved. Kata Kunci: Forensic science; Forensic pathology; Asfiksia kantung plastik; Bunuh diri 1. Pendahuluan Asfiksia kantung plastik merupakan hal yang tidak lazim. Mekanisme kematiannya biasanya oleh karena mati lemas. Cara kematian dapat merupakan kecelakaan, bunuh diri atau pembunuhan dan sering dapat ditentukan hanya dengan bukti fisik pada tempat kejadian perkara dan penyelidikan yang sesuai. Disini dilaporkan sebuah kasus bunuh diri yang terkait dengan asfiksia kantung plastic. Kematiannya terjadi setelah menyaksikan sebuah film Amerika yang secara rinci memberikan langkah-demi langkah mendeskripsikan proses bunuh diri. 2. Laporan Kasus Seorang pengemudi truk gandeng berusia 32 tahun ditemukan tewas di dalam truk gandengnya. Truk gandeng ini diparkir pada bahu jalan pada jalan yang lebar. Polisi menemukan bahwa pintu depan kiri terkunci, namun pintu kanan tidak terkunci. Jendelanya ditutup. Gorden menutupi lubang angin, yang mana hal ini biasa dilakukan bila pengemudi tidur. Kunci berada pada lubang kunci mobil namun dalam keadaan mati. Pakaian pengemudi berada diseberang

tempat duduk sebelah kiri yang telah dimiringkan. Tidak ada pesan bunuh diri, tidak ada bau yang mencurigakan, tidak ada barang-barang yang berbau pornografi, tidak ada perhiasan-perhiasan disekitar korban. Sebuah DVD film Amerika ditemukan di dalam laci mobil. Mayat ditemukan dibelakang tempat duduk, dibagian belakang truk gandeng. Mayat tersebut terbaring diatas kasur tempat tidur (gambar 1). Kepalanya dibungkus dengan menggunakan kantung plastik supermarket yang disimpul pada bagian belakang leher. Bagian ujung terbuka dari kantung plastik tersebut juga dililitkan pada leher dengan sebuah tali/dawai yang disimpul pada bagian depan leher (gambar 2). Pada pergelangan tangan laki-laki tersebut juga diikat dibelakang punggingnya dengan menggunakan tali yang sama seperti yang digunakan pada leher (gambar 3). Tidak ditemukan tanda-tanda perkelahian atau kekerasan pada tempat kejadian perkara dan truk gandeng tampak tidak ada yang rusak atau diganggu. Namun, pada awalnya polisi tetap menangani kasus ini sebagai kasus pembunuhan.

Gambar 1. Tubuh korban ditemukan diatas kasur dalam truk gandeng

Gambar 2. Tali yang disimpul diatas kantung plastik

Gambar 3. Kedua pergelangan tangan diikat dengan tali pada belakang punggung korban Pemeriksaan luar mayat menunjukkan adanya lebam mayat yang menetap dan bagian anterior, konsisten dengan posisi mayat. Terdapat sianosis berat pada wajah, namun tidak didapatkan embun pada bagian dalam kantung plastic. Tanda bekas ikatan terlihat disekeliling leher dan pergelangan tangan, dengan kerutan bekas tali yang digunakan untuk mengikat anggota gerak mayat ini. Tidak ditemukan stigmata penggunaan obat secara intravena maupun tanda trauma bagian luar tubuh. Pada otopsi menunjukkan adanya perdarahan yang tipis pada otot leher dan terdapat kongesti paru-paru. Ditemukan limfonodi disekitar otot-otot leher. Tidak dijumpai petechiae pada wajah dan konjungtiva. Tidak terdapat luka-luka pada tubuh. Pemeriksaan mikroskopik

mengkonfirmasi adanya kongesti yang nyata pada paru-paru. Toksikologi postmortem hasilnya negatif. Investigasi menunjukkan bahwa korban tidak memiliki riwayat percobaan bunuh diri dan depresi sebelumnya. Korban telah menikah secara resmi dengan riwayat perkawinan yang bahagia dan memiliki seorang anak kecil. Namun, dia telah didiagnosa HIV seropositif 2 hari sebelum kematiannya. Berdasarkan informasi dari dokter pribadinya, korban tidak ingin istrinya mengetahui tentang diagnosis penyakit yang dideritanya. Sebagai bagian dari investigasi, polisi memutuskan untuk menonton DVD yang ditemukan di laci kecil. DVD tersebut adalah film Amerika tahun 2003 yang berisi cerita seorang wanita yang ditemukan terbaring di lantai dapurnya, tangan terikat dengan kantong plastik yang menutupi kepalanya. Selama film berlangsung kematian ditangani seperti kasus pembunuhan, namun di akhir film mengungkapkan bahwa wanita tersebut dipastikan bunuh diri dan hal ini disembunyikan sehingga pemeran utama dituntut sebagai pembunuh. Terdapat rangkaian kejadian yang panjang yang mana keseluruhan proses bunuh diri adalah terperinci. Oleh karena bukti yang kurang tentang kesalahan permainan dan korban tidak meninggalkan surat serta tidak menunjukkan keinginan untuk bunuh diri, kesimpulan investigasi adalah bahwa laki-laki tersebut menggunakan kantong plastik untuk menimbulkan asfiksia yang fatal setelah mempelajari diagnosis penyakitnya. 3. Diskusi Cara kematian pada asfiksia kantong plastik adalah beraneka ragam, yang kebanyakan kasus menunjukkan bunuh diri. Kematian akibat kecelakaan dan pembunuhan juga telah dilaporkan. Kematian akibat kecelakaan tidak umum pada anak-anak yang bermain dengan kantong belanja, dan diantara penyalah guna cairan pelarut. Bentuk lain kematian akibat kecelakaan yang umum dari asfiksia kantong plastik adalah kematian karena asfiksia autoerotik, yang kebanyakan terjadi pada laki-laki dewasa. Kematian autoerotik sebagai kematian akibat kecelakaan yang terjadi pada individu, biasanya penyendiri, aktivitas seksual dilakukan dengan peralatan yang digunakan untuk

meningkatkan stimulasi seksual yang menyebabkan kematian yang tidak diinginkan. Istilah kematian akibat asfiksia autoerotik dapat berlaku sebagai hasil dari episode yang mematikan dari asfiksia. Diagnosis kematiaan akibat kecelakaan selama praktek autoerotik didasarkan pada bukti tidak langsung saat tubuh ditemukan (yaitu bukti perbudakan, majalah porno/media audiovisual, berganti pakaian, mekanisme penyelamatan diri). Pada kasus ini, penulis tidak menemukan bukti tersebut di tempat kejadian. Pembunuhan lewat asfiksia kantong plastik adalah jarang dan biasanya hanya terjadi jika korban telah mengalami sedasi atau memiliki ketidakmampuan karena serangan yang mematikan sebelumnya, atau jika terdapat perbedaan yang signifikan pada ukuran dan kekuatan pelaku dan korban, sehingga korban tidak dapat melawan. Usaha percobaan kadang-kadang dibuat untuk menyamarkan asfiksia karena pembunuhan sebagai bunuh diri. Ketika pelaku telah memindahkan kantong setelah korban mati, kasus-kasus seperti ini dapat disimpulkan sebagai kematian alamiah. Pada kasus ini, pengikatan pergelangan tangan dapat meningkatkan kecurigaan ke arah pembunuhan, tetapi tidak didapatkan lukaluka luar maupun dalam saat otopsi. Selain itu, hasil toksikologi adalah negatif. Banyak kasus bunuh diri dengan asfiksia kantong plastik yang telah dilaporkan. Hal tersebut dipertimbangkan sebagai metode perusakan terhadap diri yang tidak sakit, tidak berdarah, dan tanpa kekerasan. Kasus yang jarang adalah asfiksia kantong plastik dengan gas seperti propana, etil eter atau nitrooksida. Berdasarkan literatur, puncak bimodal distribusi usia diamati diantara korban, dengan satu puncak terdiri dari sebagian besar laki-laki dewasa muda dan lainnya adalah umum yang dilaporkan. sebagian besar wanita tua. Gangguan kesehatan dari orang yang meninggal atau pasangannya adalah stresor paling

You might also like