Professional Documents
Culture Documents
AQSAM ALQURAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah ULUMUL QURAN
Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Nawir Yuslem, MA
Disusun Oleh:
Zainuddin
NIM: 12 PEDI 2833
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
2013
AQSAMUL QURAN
2
A. PENDAHULUAN
Sebagai pedoman dalam kehidupan ummat manusia yang sifatnya Universal, Alquran
diturunkan secara lengkap tanpa ada kekurangan tanpa ada satupun yang terlupakan oleh Alquran.
1
Alquran menjelaskan beberapa hal terkait dengan kehidupan manusia, baik secara terperinci (tafshil)
maupun secara global (mujmal).
2
Dengan menjadikan Alquran sebagai acuan dan pedoman, maka
manusia akan menemukan ketenangan, kedamaian dan terarah lebih baik lagi. Namun disisi lain,
sejak zaman Nabi Muhammad tidak sedikit yang menentang kebenaran dan mengingkari setiap pesan
yang disampaikan Alquran. Dalam menyikapi pesan-pesan Alquran ini, manusia ada terbagi 3
kelompok, pertama mereka yang meyakini dengan sepenuh hati tentang kebenaran Alquran sehingga
melaksanakan semua yang diperintahkan kepadanya, ada yang menolak sehingga berbuat zalim
terhadap dirinya sendiri, ada juga yang bersifat ambigu antara menerima dan menolak kebenaran
Alquran. Oleh karena itulah, untuk memperteguh keyakinan dalam hati orang-orang mukmin
sekaligus untuk melawan orang-orang yang menentang dan ingin menandingi Alquran, Allah
mempertegas firman-Nya dengan qosam (sumpah). Penggunaan qosam ini akan menjadikan
keyakinan orang yang sudah beriman akan semakin kokoh, rasa kepercayaannya kepada kitab
SuciNya yang benar-benar datang dari yang Maha Agung Allah Robbul Alamin.
B. PENGERTIAN AQSAM ALQURAN
Secara bahasa,
(sumpah), sedangkan
Karena aqsam sering digunakan dalam masyarakat penutur bahasa Arab sebagai bahasa
ibunya, maka kata kerja qasam dibuang dan diganti dengan menggunakan kata depan ba (al-ba).
Kemudian kata depan wau di depan isim zhahir seperti pada perkataan wa al-syams diganti dengan
ta pada lafaz jalalah , seperti: Q.S. Al-Anbiya : 57,
57. "Dan Demi Allah, Aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhala kamu, sesudah kamu
pergi meninggalkan (rumah berhala ini)".
Adapun penggunaan kata depan ta pada qasam ini termasuk jarang, sedangkan yang banyak
digunakan adalah qasam dengan kata depan wau.
8
Allah subhanahu wataala bersumpah dengan tiga bentuk:
8
Nawir Yuslem, Ulumul Quran. 49-50
5
1. dengan dzatNya seperti dalam alquran:
9
2. dengan perbuatanNya misalnya:
10
11
C. UNSUR-UNSUR AQSAM
Dalam shighat qasam (sumpah), terdapat tiga unsur yang perlu diketahui, yaitu:
1. adat qasam ;
2. muqsam bih; dan
3. muqsam alaih.
1. adat qasam
Adat qasam adalah shighat yang digunakan untuk menunjukkan qasam, baik berbentuk huruf
( ( maupun kata. Di dalam Alquran banyak ditemukan shighat yang memberi
isyarat bahwa lafaz atau huruf tersebut dipakai untuk menyatakan qasam. Shighat asli untuk
menyatakan qasam adalah kata kerja aqsama dan halafa yang berpasangan dengan kata depan ba
kemudian disusul dengan muqsam bih dan muqsam alaih yang juga disebut jawab qasam.
12
Contohnya firman Allah;
38. dan mereka bersumpah Dengan nama Allah Dengan bersungguh-sungguh (sambil berkata):
"Allah tidak akan membangkitkan semula orang-orang Yang telah mati". (itu tidak benar), bahkan
janji Allah membangkitkan orang-orang Yang telah mati) tetap benar; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.(Q.S. Al-Nahl: 38)
42. kalau apa Yang Engkau serukan kepada mereka (Wahai Muhammad) sesuatu Yang berfaedah
Yang sudah didapati, dan satu perjalanan Yang sederhana (tidak begitu jauh), nescaya mereka (yang
9
Q.S. Adz-dzariyat: 23
10
Q.S. Asy-Syams: 5-7
11
Q.S. An-Najm: 1
12
Yuslem, Ulumul. 50
6
munafik itu) akan mengikutmu; tetapi tempat Yang hendak dituju itu jauh bagi mereka. dan mereka
akan bersumpah Dengan nama Allah Dengan berkata: "Kalau Kami sanggup, tentulah Kami akan
pergi bersama kamu". (dengan sumpah dusta itu) mereka membinasakan diri mereka sendiri, sedang
Allah mengetahui Bahawa Sesungguhnya mereka itu orang-orang Yang berdusta (tentang tidak
sanggupnya mengikutmu). (Q.S. Al-Taubah: 42)
Qasam atau sumpah itu sering dipergunakan dalam percakapan, sehingga tak jarang qasam tersebut
diringkas; yaitu dengan menghilangkan fiil qasam dan dicukupkan dengan baa saja. Kemudian
baa pun diganti dengan wawu pada isim dzahir, seperti:
Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhalamu. (QS. Al-Anbiyaa:
57).
Namun qasam dengan taa ini jarang dipergunakan, sedangkan yang banyak ialah dengan
menggunakan wawu.
13
2. Muqsam Bih
Muqsam bih ialah lafadz yang terletak sesudah adat qasam yang dijadikan sebagai sandaran (objek)
dalam bersumpah yang juga disebut sebagai syarat.
14
Menurut al-Zarkasyi, Allah SWT menjadikan
Dzat-Nya sendiri sebagai sandaran dalam bersumpah terdapat dalam tujuh tempat (ayat) selebihnya
menggunakan makhluk-Nya sebagai sandaran. Hal ini dapat dilihat dari ungkapan beliau
15
:
13
Manna al-Qaththan, Mabahis fi ulum alquran, (Cairo: Maktabah Wahbah) h.284-285
14
Ahmad Syadali, Ulum al_Quran, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 46
15
Badaruddin Muhammad ibn Abdullah Al-Zarkasyi, Al-Burhan fi Ulum al-Quran, (Cairo: Darut turats) h.40
7
1 .
:) 23 (
23. maka Demi Tuhan langit dan bumi, Sesungguhnya (Apa Yang tersebut) itu tetap benar, (tidak
patut diragu-ragukan) sebagaimana (tidak sepatutnya diragukan) benarnya kamu dapat berkata-kata.
2 . :) 53 (
53. Jawablah: Ya, Demi Tuhanku! Sesungguhnya adalah ia benar!.
3 . ) : 7 (
7. katakanlah: "Bahkan, Demi Tuhanku, kamu akan dibangkitkan.
4 . ) : 68 (
68. oleh karena itu, Demi Tuhanmu (Wahai Muhammad)! Sesungguhnya Kami akan himpunkan
mereka Yang kafir itu beserta syaitan-syaitan di padang Mahsyar......
5 . ) : 92 (
92. Demi Tuhanmu! Kami akan menyoal mereka (yang kafir itu) semuanya (pada hari kiamat kelak),
-
6 . ) : 65 ( .
65. maka Demi Tuhanmu (Wahai Muhammad)! mereka tidak disifatkan beriman........
7 . ) : 40 (
40. maka Aku bersumpah Dengan (kebesaranKu) Tuhan Yang Menguasai (seluruh alam, meliputi)
tempat-tempat terbit (matahari dan bulan bintang) dan tempat-tempat tenggelamnya......
Selain ketujuh tempat ini semua sumpah dalam Alquran adalah dengan makhluk-Nya, misalnya:
1. Demi matahari dan cahayanya Yang terang-benderang;
2. dan bulan apabila ia mengiringinya;
3. dan siang apabila ia memperlihatkannya Dengan jelas nyata;
4. dan malam apabila ia menyelubunginya (dengan gelap- gelita),
8
5. Demi langit dan Yang membinanya (dalam bentuk Yang kuat kokoh - Yang melambangkan
kekuasaanNya);
6. serta bumi dan Yang menghamparkannya (untuk kemudahan makhluk-makhlukNya);
7. Demi diri manusia dan Yang menyempurnakan kejadiannya (dengan kelengkapan Yang sesuai
Dengan keadaannya);
Allah bisa saja bersumpah dengan apa yang dikehendaki-Nya, tetapi sumpah manusia dengan selain
Allah adalah terlarang dan menyebabkan pelakunya terjerumus kepada kemusyrikan. Dari Umar bin
Khattab r.a. Rasulullah bersabda:
) (
Barangsiapa yang bersumpah kepada selain Allah, maka sesungguhnya ia telah kafir ataupun
syirik
16
Allah bersumpah dengan makhluk-Nya, karena makhluk itu menunjukkan penciptanya, yaitu Allah,
disamping menunjukkan pula akan keutamaan dan kemanfaat pada makhluk tersebut, agar dijadikan
pelajaran bagi manusia.
Sedangkan Al-Zarkasyi menyebutkan ada tiga alasan Allah bersumpah dengan makhlukNya, seperti
ungkapan beliau:
17
:
: :
: )) (( )) ((
.
.
:
Jika ada yang bertanya: bagaimanakah Allah bisa bersumpah dengan makhluknya, sedangkan kita
dilarang untuk bersumpah dengan makhluk?
16
Imam alHafidz ibn al-Arabiy al-Maliki, Aridhatul Ahwadzi bisyarhi shohih attirmidzi, (Beirut- Lebanon: Darul Kutub
Alilmiyah) h.18
17
Al-Zarkasyi, Al-Burhan. 41-42
9
Ada tiga alasannya;
1) Ada kata (mudhaf) yang dibuang, seperti pada ayat
dan
yakni kalimat
sehingga
jika dirangkai akan berbunyi