You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN STROKE Pokok Bahasan Topik Sasaran Hari/ Tanggal Tempat Waktu : Ilmu Penyakit Dalam

: Stroke : Lansia : 21,12,2012 : Rumah sakit :1x 40 menit

I. Tujuan Instruksional a. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 40 menit, keluarga mampu memahami tentang penyakit Stroke. b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mendapatkan penyuluhan, keluarga mampu : 1. Menyebutkan pengertian Stroke 2. Menyebutkan 2 dari penyebab Stroke 3. Menyebutkan 3 dari tanda dan gejala Stroke 4. Menyebutkan 3 dari akibat dari Stroke 5. Menyebutkan 2 dari cara pencegahan dari Stroke II. Metode Ceramah, tanya jawab dan diskusi III. Media Leaflet IV. Materi Terlampir V. Kegiatan No. Komunikator Pre Interaksi 1 2 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan penyuluhan dan Komunikan Menjawab salam Mendengarkan

tema penyuluhan. Apersepsi dengan menanyakan gejala dan pengetahuan keluarga mengenai penyakit STROKE Isi

Mendengarkan dan Menjawab

Menjelaskan materi penyuluhan mengenai pengertian, penyebab, bahaya tanda dan gejala serta pencegahan Stroke. Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bertanya tentang materi yang disampaikan. Penutup Memberikan pertanyaan akhir sebagai

Mendengarkan

Mengajukan pertanyaan

Menjawab Mendengarkan

7 8

evaluasi. Menyimpulkan bersama-sama hasil

kegiatan penyuluhan. Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam salam.

VI. Evaluasi 1) Sebutkan pengertian pengertian Stroke ? 2) Sebutkan 2 dari penyebab Stroke ? 3) Sebutkan 2 dari tanda dan gejala Stroke ? 4) Sebutkan 3 dari akibat dari Stroke ? 5) Sebutkan 2 dari cara pencegahan dari Stroke ?

Lampiran STROKE 1. Pengertian a.Stroke atau cerebro vaskuler accident (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplay darah kebagian otak (Brunner dan Suddart, 2002).

b.

Menurut WHO ( 1963 ) dan karya ( 1988 ) dan Harsono ( 1933 ) stroke

adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi cerebral, baik local maupun menyeluruh ( global ). Yang berlangsung cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukan penyebab gangguan vascular. Gangguan peredaran darah otak dapat mengakibatkan fungsi otak terganggu dan bila gangguan yang terjadi cukup besar dapat mengakibatkan kematian sebagian otak atau infark.Gejala-gejala yang terjadi tergantung pada daerah otak yang dipengaruhi.

2. Penyebab Stroke Trombosis : Bekuan darah didalam pembuluh darah. Embolisme serebral : Bekuan darah atau material lain yang dibawa ke otak dari bagian tubuh yang lain. Iskemia : Penurunan aliran darah keotak. Hemoragi serebral : Pecahnya penbuluh darah serebral dengan perdarahan kedalam jaringan atau ruang sekitar otak. Faktor Resiko Stroke Stroke dapat di cegah dengan memanipulasi faktor resiko baikindividu maupun komunitas seperti yang di ungkapkan oleh MurniIndrasti (2004), faktor resiko stroke antara lain:

a) Hipertensi

Hipertensi merupakan faktor resiko mayor, baik stroke iskemik,perdarahan subaraknoid, hipertensi akan mempercepat arterosklerosis sehingga mudah terjadi kolusi emboli pada pembuluh darah besar.
b) Penyakit jantung

Penyakit jantung koroner, penyakit jantung kongestif, hipertrofi ventrikel kiri, aritmia jantung dan terutama atrium fibrilasi merupakan faktor resiko dari stroke, karena terdapat gangguan pemompaan atau irama jantung, sehingga emboli yang berasal dari bilik jantung atau vena pulmoner dapat menyebabkan infark serebri yang mendadak.
c) Diabetes Melitus

Merupakan faktor resiko terhadap stroke iskemik dan bila di sertai dengan hipertensi resikonya akan menjadi lebih besar. Diabetes mempunyai keseimbangan internal ke arah trombogenik, suatu abnormalis sistem hemostatik pada diabetes melitus adalah hiperaktifitas trombosit.
d) Arterosklerosis

Adanya manifestasi klinis dari aterosklerosis baik berupa angina pektoris, bising arterikarotis, klaudikasio, intermitten merupakan faktor resiko dari stroke.
e) Viscositas darah

Meningkatnya viscositas atau kekentalan darah baik di sebabkan oleh karna meningkatnya hematokrit dan fibrinogen akan meningkatkan resiko stroke.
f) Pernah stroke sebelumnya atau TIA (Transien Iscemia Attack)

Dari semua penderita stroke 50% di antaranya pernah TIA. Beberapa laporan menyatakan bahwa penderita dengan TIA komunikan 1/3nyaakan mengalami TIA 1/3 tanpa gejala dan 1/3 akan mengalami stroke.

g) Peningkatan kadar darah lemak

Ada hubungan positif antara aterosklerosis serebrovaskuler, ada hubungan positif antara kadar kolesterol total dan kadar trigliserida dengan resiko dan ada hubungan negatif antara meningkatnya HDLdengan resiko stroke.
h) Merokok

Merupakan faktor resiko stroke, resiko meningkat dengan banyaknya jumlah rokok yang di hisap sehari, dengan dengan berhenti merokok resiko stroke akan menurun setelah 2 tahun dan kemudian akan terus menurun setelah 2 tahun dan kemudian akan terus menurun setelah 5tahun, resiko akan sama dengan bukan perokok.
i) Obesitas

Obesitas sering di hubungkan dengan hipertensi dan gangguan toleransi glukosa dan akan meningkatkan resiko stroke. Obesitas tanpa di sertai hipertensi dan diabetes melitus bukan merupakan faktor resiko stroke yang bermakna.
j) Alkohol

Minum alkohol yang berlebihan merupakan faktor resiko untuk stroke iskemik dan mungkin stroke hemoragik. Peminum alcohol yang berlebihan akan meningkatkan tekanan darah, kadar trigliserida fibrilasi atrium, paroksimal dan kardiomiopati.
k) Faktor resiko lainya

Masih banyak lagi faktor resiko yang telah di teliti usia lanjut dan jenis kelamin pria juga merupakan faktor resiko yang independent.Yang juga mungkin termasuk faktor resiko ialah: migren, status ekonomi, kenaikan hematokrit, fibrinogen, diet tinggi natrium, diet rendah kalium dan inaktifitas ( kurang olahraga ). 3. Tanda dan Gejala Stroke Menurut Soeharto (2002) menyebutkan tanda gejala dari stroke adalah sebagai berikut Hilangnya kekuatan (atau timbulnya gerakan canggung) di salah satu bagian tubuh, terutama di salah satu sisi, termasuk wajah, lengan atau tungkai.

Rasa baal (hilangnya sensasi) atau sensasi tak lazim di suatu bagian tubuh, terutama jika hanya salah satu sisi. Hilangnya penglihatan total atau parsial di salah satu sisi. Tidak mampu berbicara dengan benar atau memahami bahasa. Hilangnya keseimbangan, berdiri tak mantap jatuh tanpa sebab. Serangan sementara, jenis lain seperti vertigo, pusing bergoyang,kesulitan menelan, kebingungan akud atau gangguan daya ingat. Nyeri kepala yang terlalu parah, muncul mendadak atau memiliki karakter tidak lazim, termasuk perubahan pola nyeri kepala yang tidak dapat di terangkan.Perubahan kesadaran yang tidak dapat di jelaskan atau kejang. 4. Akibat Stroke Kenaikan tekanan darah ( tinggi) Kadar gula darah (tinggi) Gangguan jantung Infeksi / sepsis (gangguan ginjal dan hati) (cairan , elektrolit asam dan basa) (Brunner & Suddarth, 2002)

Hipoksia serebral, diminimalkan dengan member oksigennasi darah adekuat ke otak. Fungsi otak bergantung pada ketersediaan oksigen yang dikirimkan kejaringan. Pemberian oksigen suplemen dan mempertahankan hemoglobin serta hematokrit pada tingkat dapat diterima akan membantu dalam mempertahankan oksigenasi jaringan. Aliran darah serebral, bergantung pada tekanan darah, curah jantung, dan integrasi pembuluh darah serebral. Hidrasi adekuat (cairan intravena) harus

menjamin penurunan viskositas darah dan memperbaiki aliran darah serebral. Hipertensi ekstrem perlu dihindari untuk mencegah perubahan pada aliran darah serebral dan potensi meluasnya area cedera. Embolisme serebral, dapat terjadi setelah infark miokard atau fibrasi atrium atau dapat berasal dari katub jantung prostetik. Embolisme akan menurunkan aliran darah keotak dan selanjutnya menurunkan aliran darah serebral. Disritmia dapat mengakibatkan curah jantung tidak konsiten dan pengehentian thrombus local. Selain itu, distritmia dapat menyebabkan embolus serebral dan harus diperbaiki 5. Cara Mencegah stroke a) Pencegahan primer Pengobatan tekanan darah Pada pasien yang memiliki tekanan darah tinggi (tekanan sistolik lebih dari 150 mmHg) harus memperoleh pengobatan tekanan darah tinggi untuk mencegah serangan stroke. Pengobatan dilakukan dengan hati-hati memakai preparat atau takaran kecil, dan kemudian kalau perlu dapat ditambahkan preparat antagonis kalsium (seperti nifedipin) serta selanjutnya salah satu anggota dari anggota kelompok obat yang disebut penghambat beta (misal atenol). Kadar lemak darah Penderita hipertensi usia pertengahan dan usia lanjut mempunyai permasalahan yang berhubungan dengan lemak. Penderita yang usianya lebih muda harus memperoleh nasehat diet rendah lemak jenuh dan rendah hidrat arang (kalori seimbang).Beberapa preparat minyak ikan ternyata juga berkhasiat. Minyak ikan terbukti memiliki khasiat antiplatelet. Problem pembuluh darah Penderita yang pernah mengalami serangan iskemik sepintas atau penyempitan pembuluh arteri karotis harus menjalani pemeriksaan antara lain pemeriksaan gelombang suara ultra untuk mengetahui keadaan arteri karotis jika dijumpai kelainan dilakukan pemeriksaan angiografi. Bila penyempitan arteri karotis berat dilakukan pembedahan dan bila penyempitanya ringan

dilakukan pemantauan arteri karotis secara teratur dan harus mendapat terapi antiplatelet. Pilihan terapi antiplatelet antara lain: aspirin tablet 300 gram satu atau dua hari sekali, minyak ikan, dan dipiridamol. b) Pencegahan sekunder Pengobatan yang tepat Perlu diketahui serangan stroke yang pertama kali terjadi disebabkan oleh perdarahan atau infark serebral. Preparat anti koagulan tidak boleh diberikan kepada penderita yang pernah mengalami perdarahan otak namun dapat dipakai orang yang mengalami infark serebral. Sebutir aspirin tiap hari Aspirin diberikan dengan takaran rendah 300 mg (satu tablet) diminum tiga hari selama satu minggu, aspirin berguna dalam pencegahan serangan stroke berikutnya bagi penderita stroke yang diakibatkan trombosis. Sebagian penderita juga dapat ditolong dengan pemberian obat dipridamol tetapi obat ini mengakibatkan nyeri kepala khususnya penderita migrain. Warfarin Penderita kelainan jantung yang dapat menimbulkan trombosis dapat diberikan antikoagulan warfarin dan juga dapat mereka yang terkena hipertensi dengan serangan otak sepintas. Upaya-upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi serangan stroke pada penderita hipertensi menurut Arcole Margattan (1995) antara lain dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut yaitu : Olah raga yang teratur Yaitu olah raga yang tidak mengeluarkan banyak tenaga misalnya jalan kaki dengan cepat, jogging, dan bersepeda. Dengan melakukan olah raga yang teratur dan dinamis dapat memperbaiki aliran darah keotot- otot dan memperbaiki metabolisme otot itu sendiri. Diet yang rendah garam

Kemungkinan terjadi stroke pada penderita hipertensi sangat tinggi bila penderita mengkonsumsi garam dapur terlalu banyak. Orang yang normal biasanya mengkonsumsi garam dapur antara lain 5 15 gram perhari. Pada penderita hipertensi dianjurkan makan garam seminimal mungkin sekitar 2 3 gram perhari. Mengurangi penggunaaan garam baik dari garam dapur maupun bahan adiptif seperti monosodium glutamat, natrium benzoat, dan natrium bikarbonat dapat mengurangi terjadinya serangan stroke karena bahan bahan tersebut dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah dalam otak dan dapat mengakibatkan stroke. Perubahan pola hidup 1) Mengurangi kegemukan Orang yang gemuk yang banyak mengkonsumsi kalori tinggi mempunyai resiko besar terjadi hipertensi dan akhirnya biasanya terjadi stroke. Dengan mengurangi berat badan dapat menurunkan tekanan darah dengan jalan mengurangi asupan kalori dengan makan makanan yang kandungan lemaknya rendah, gunakan susu krim untuk menambah kandungan protein dalam sereal, dan sup. Jangan gunakan santan sebagai bahan untuk menggurihkan makanan. 2) Authoterapi hipertensi Menanggulangi stroke pada pasien hipertensi bisa dilakukan dengan cara meditasi. Syaratnya harus dilakukan secara rutin, tanpa mengenal rasa bosan dan dalam waktu kurang lebih 3 4 bulan. Meditasi ini dilakukan setiap hari selama kurang lebih 20 menit boleh dilakukan pada pagi hari atau waktu luang. 3) Hentikan kebiasan merokok Pengapuran atau pengerasan pembuluh darah yang disebut arterosklerosis, merupakan akibat pertama kali dari merokok, dan juga terjadi berkurangnya volume pasca darah, rokok dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah 2 10 menit setelah dihisap, karena merangsang saraf mengeluarkan hormon yang bisa menyebabkan pengerutan pembuluh darah sehingga tensi menjadi naik dan menyebabkan faktor resiko terjadi stroke. 4) Menghindari stres

Perubahan pola hidup yang serba otomatis menyebabkan tubuh kurang gerak dan perubahan yang meliputi lingkungan, fisik, dan sosial mempengaruhi manusia menimbulkan stres dengan berbagai manifestasi diantaranya hipertensi dan dapat menyebabkan stroke. Hal ini dapat dicegah dengan cara berusaha relaksasi dalam menghadapi masalah, melakukan refresing, dan dapat juga dengan mendalami agama dan berusaha menciptakan keluarga yang bahagia. VII. Daftar Pustaka Suparman. (1987). Ilmu Penyakit Dalam. FKUI. Jakarta Soeharto I. (2002). Proes Terjadinya Serangan Jantung dan Stroke. Gramedia Suyono S. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. FKUI Jakarta, jilid II. Brunner & suddarth,2002, buku ajar keperawatan medical bedah, penerbit buku kedokteran EGC : jakarta

You might also like