You are on page 1of 4

Diagnosa Keperawatan Hiperparatiroidisme 1.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan otot ditandai dengan keluhan lemah dan lelah, dan nyeri bila membawa benda berat Kriteria hasil : a. Kelemahan dan kelelahan berkurang b. Kebutuhan sehari-hari dapat dipenuhi sendiri Intervensi a. Kaji ambulasi dan keterbatasan ambulasi untuk berjalan Rasional : mendemontrasikan sikap membawa benda dan untuk mencegah kelemahan. b. Kaji kebutuhan self care deficit Rasional : energi. c. Rencanakan pengobatan kegiatan sehari-hari Rasional : untuk memungkinkan periode istirahat yang cukup d. Sediakan pegangan untuk berjalalan atau rotan sesuai keperluan Rasional : untuk mempertahankan ambulasi yang dapat dilakukan oleh klien 2. Perubahan eliminasi BAK berhubungan dengan keterlibatan ginjal sekunder hiperkalsemia yang ditandai dengan hiperkalsiuri dan batu ginjal Kriteria hasil : a. Batu ginjal tidak ada b. Deteksi dini dan pengobatan batu ginjal Intervensi a. Jelaskan pada klien tentang gejala-gejala batu ginjal seperti nyeri panggul, adanya hematuria. Rasional : Untuk memastikan gejala dini penyakit. Strain urine untuk mendeteksi batu ginjal b. Tempatkan cairan pada tempat yang mudah dijangkau ; dorong masukan cairan pada titik moderat overhidarsi (4000 m1 cairan/hari atau lebih) Rasional : untuk mempertahkan tingkat cairan yang tinggi sehingga batu ginjal dapat terkikis. 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anorekasia dan nausea ditandai dengan kehilangan berat badan untuk meningkatkan aktivitas kegiatan sehari-hari klien dan untuk menghemat

Kriteria hasil : a. Mempertahankan intake makan dan cairan secara adekuat b. Mempertahankan berat badan stabil Intervensi a. Lakukan perawatan mulut secara berkala dengan menggunakan obat kumur atau pasta gigi Rasional : untuk mempertahankan kesegaran mulut b. Hindarkan bau yang tidak sedap dari lingkungan Rasional : untuk mencegah menurunnya selera makan. c. Kurangi produk susu Rasional : untuk mengurangi nausea d. Ajarkan cara menghitung kalori sehingga intake kalori cukup Rasional : untuk mempertahankan berat badan. e. Berikan makanan ringan Rasional : untuk mencegah pembengkakan dan perasaan kenyang. 4. Konstipasi berhubungan dengan dehidrasi dan tidak beraktifitas ditandai dengan keluhan penuh pada rectum, nyeri saat defekasi, feses mengeras (kering), BAB < 3 x/minggu Kriteria hasil : a. Defekasi teratur dengan konsistensi lunak b. Deteksi utama pada defekasi atau impaksi Intervensi : a. Berikan intake cairan sampai 3000 ml/hari Rasional : untuk meningkatkan cairan pada feses b. Berikan jus (buah prem yang dikeringkan) setiap hari Rasional : karena buah tersebut mengandung dihydroxyphenyl isatin yang bereaksi seperti laksative. c. Dorong untuk melakukan aktivitas seperti berjalan pendek Rasional : untuk meningkatkan peristaltik dan pergerakan massa feses d. Anjurkan mempertahankan kebiasaan defekasi secara teratur Rasional : untuk membantu perkembangan bowel secara teratur.

5. Resiko injuri fraktur dan kontraktur persendian berhubungan dengan menurunnya densitas tulang, kelemahan, body alignment yang salah dan immobilitas. Kriteria hasil : Tidak terjadi deformitas dan injuri Intervensi : a. Monitor keluhan pada tulang dan persendian, kelemahan, sakit punggung, kerusakan mobilitas, gaya berjalan yang abnormal Rasional : untuk mendeteksi potensial injuri. b. cKaji ambulasi, kurangi risiko keamanan dari lingkungan. Pertahankan tempat tidur pada posisi yang rendah Rasional : untuk mengurangi potensial injuri. c. Memperingati bagian rumah sakit yang lain untuk menangani dan memposisikan pasien dengan aman selama test. d. Rasional : Untuk menghindari kecelakaan yang disebabkan kurangnya pengetahuan pasien tentang kerapuhan tulang. 6. Perubahan body image berhubungan dengan kehilangan BB, kelemahan, kelelahan, dan perubahan status mental ditandai dengan perasaan negative tentang dirinya, perasaan putus asa, perilaku marah, isolasi diri, bermusuhan. Kriteria hasil : a. Pernyataan dan tindakanyang berindikasi terhadap perbaikan pandangan tentang dirinya b. Pandangan positif terhadap mental Intervensi : a. Dorong klien untuk mengekspresikan perubahan terhadap fisik dan perubahan emosional Rasional : karena memberikan perasaan membantu dalam mengklarifikasi masalah. b. Berikan pujian pada klien bila melakukan kegiatan yang positif Rasional : untuk meningkatkan body image positif c. Yakinkan klien bahwa depresi akan membaik bila ketidakseimbangan hormonal dapat dikoreksi. Dorong untuk berjalan-jalan pada lingkungan sosial Rasional : untuk mencegah isolasi d. Pastikan aktivitas yang disenangi klien pada saat yang lalu; dorong klien untuk terlibat pada kegiatan tersebut sesuai kondisinya. 7. Perubahan proses pikir berhubungan dengan status mental rendah, depresi, perasaan mengantuk, ditandai dengan disorientasi, tingkah laku dan respon yang tidak sesuai, kesulitan berkonsentrasi.

Kriteria hasil : a. Mempertahankan realitas b. Tindakan dan reaksi yang sesuai Intervensi : a. Kaji status sensory perseptual Rasional : untuk merencanakan tindakan yang sesuai. b. Orientasikan klien jika diindikasikan Rasional : untuk mengkaji orientasi realita. c. Ciptakan lingkungan yang tenang Rasional : untuk meminimalkan confusi dan membantu beristirahat. d. Jelaskan kegiatan dengan bahasa yang sederhana Rasional : untuk menghindari kebingungan klien. e. Catat dan monitor tingkat kesadaran dan orientasi setiap shift Rasional : untuk mengevaluasi efektifitas rencana tindakan.

You might also like