You are on page 1of 11

PENDAHULUAN Pengertian Pertanian Organis (PPO)

Banyak ahli pertanian yang telah merumuskan tentang pertanian organis dengan pendekatan yang berbeda-beda. Salah satu rumusan yang digunakan oleh departemen pertanian tercantum dalam SNI 01-6729, yang menyatakan bahwa pertanian organic merupakan sistem manajemen produksi holistic yang meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem termasuk keragaman hayati, siklus biologi dan aktifitas biologi tanah. Rumusan ini tidak secara langsung berbicara tentang produk sehat tapi lebih kuat menekankan pada lingkungan dan tanah yang sehat. Berbeda dengan Roma Agatho yang selalu konsisten menekankan pertanian organis harus dikelola dengan sikap organis bukan egois. Juga bukan hanya sekedar tanpa pestisida dan pupuk buatan. Menurut pendapat mantan menteri pertanian Anton Aprianto yang membagi pertanian rganis dalam 2 pengertian yaitu po absolut dan po rasional, pengertian ini lebih lemah dan dekat dengan pengertian LEISA, SUSTAINABLE, berimbang, dan PPHT yang masih membolehkan pestisida dan pupuk buatan dalam takaran sedikit atau rendah. Menurut saya pengertian di atas masih dirumuskan yang mengarah pada perbaikan segalanya baik tanah, lingkungan dan alam termasuk didalamnya kesejahteraan manusia (petani). Pertanian diartikan sebagai upaya manusia untuk meningkatkan kesejahteraannya, hal ini menunjukkan pada tataran tingkat kehidupan. Jadi pertanian tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan. Dengan demikian system pertanian yang sengaja membunuh unsur-unsur kehiduan secara otomatis telah mengingkari hakekat pertanian (sudah bukan pertanian lagi). Kata organis berasal dari kata dasar organ (bagian/alat yang mempunyai fungsi tertentu) dan kata pandanannya organisme(tubuh/seluruhnya). Sifat hubungan peran antara organ dan organisme itulah yang disebut organis. Di mana organ medukung organisme agar organisme menjaga dan memelihara organnya. Jadi Organis dapat dimengerti sebagai kerjasama saling mendukung, melengkapi dan saling menguntungkan. Semua untung. Lawannya Egois. Pertanian Organis dapat dimengerti dengan memaknai unsur-unsur sebagai berikut : Manajemen yang diterapkan bersifat holistic. Terjaganya kesehatan agroekosistem.

Berdasarkan prinsip-prinsip alam dalam penerapan teknologinya. Bermanfaat bagi keragaman hayati, siklus biologi, aktifitas biologi tanah. Bersikap organis dalam menjaga dan memelihara kehidupan. Meningkatkan kesejahteraan rohani dan ragawi bagi pelakunya (petani) Mengarahkan pada kelangsungan kehidupan. Produktifitas yang dikembangkan menuju pada optimalisasi bukan maksimalisasi. Pembuktian produk dengan takaran kesehatan. Pembuktian kesuburan tanah dengan keragaman miikroorganisme yang stabil. Oleh karena itu pertanian organis dapat dinyatakan sebagai SISTEM USAHA TANI

yang mendasarkan pada prinsip-prinsip alam dalam menjaga agroekosistem agar dapat bermanfaat bagi tanah, air, udara, tanaman, dan makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup khusunya bahan pangan yang sehat bagi manusia.

PEMBAHASAN A. Yayasan Bina Sarana Bakti


Nama Alamat Pendiri Luas Tanah Karyawan Visi BSB berusaha memahami evolusi alam dan kenyataan pembangunan manusia. Ternyata dua karya itu jauh sekali berbeda, hampir seperti Sang Pencipta dengan Sang Ciptaan. Menurut Pencipta semua ada untuk melayani yang lain, sedangkan manusia mengira semua itu ada untuk dipakai sendiri. Alam bersifat organis, manusia bersikap egois Misi Percuma kalau hanya BSB, segelintir orang saja yang berpikir seperti itu. Visi organis harus menular, disebarkan menjadi keyakinan banyak orang Fasilitas Kelengkapan Lahan Pertanian Gedung Kantor Gedung Pemasaran, Administrasi dan Pelatihan 3 Gedung Asrama: Asti, Merak, RBB Perpustakaan dengan 10.000 buku (3000 buku pertanian) Lahan Demonstrasi Plot Asti dan media budidaya Jamur Jaringan Petani Mitra Jaringan Agen Pemasaran Sarana Transportasi truck dan mobil angkut Profil : Yayasan Bina Sarana Bakti : Jl. Gandamanah no. 74, Cisarua, Bogor, Jawa Barat : Pater Agatho Elsener, OFMCap : 15 ha : 96 orang

Berdiri tanggal: 7 Mei 1984

Pengairan dan sanitasi Pembenihan lokal Pembibitan Rumah Pematangan Kompos Ternak Perikanan Jalanan ke Kebun Dapur Umum dan Jasa Catering Toko Sayur

Yayasan Bina Sarana Bakti atau biasa disingkat dengan panggilan BSB didirikan oleh Pater Agatho pada tahun 1984. Yayasan ini berguna sebagai media dalam studi pembangunan pertanian. Pater Agatho memilih untuk meninjau dan mengkaji pertanian dikarenakan 3 hal pokok, yaitu : 1. Indonesia merupakan Negara Agraris 2. Mayoritas masyarakat Indonesia yang bekerja sebagai Petani 3. Kegiatan pertanian yang ada saat ini cenderung merusak ekosistem Pada awalnya yayasan diharapkan menjadi pusat informasi pembangunan karena pada saat itu Pater Agatho berpendapat bahwa pembangunan yang berjalan di Indonesia terbalik arahnya. Namun karena tema pembangunan dianggap luas dan kurang jelas, maka dipilih pembangunan pertanian, khususnya pertanian organis (Natural Farming). Pater Agatho sangat terinspirasi oleh sebuah buku yang dibacanya berjudul The One Straw Revolution karya Masanobu Fukuoka. Pikiran utama buku tersebut menjelaskan bahwa alam sudah bekerja sebagaimana mestinya dan manusia hanya mendukung saja dan pikiran ini yang mendasari dibuatnya pertanian organis sebagai sarana pembangunan BSB. Mulai tahun 1987 seluruh lahan BSB dimanfaatkan untuk pertanian organis, yang berarti pertanian yang mengikuti hukum alam, dimana segala bentuk asupan kimia sintetis (pestisida dan pupuk) dihentikan total. Dan sejak saat itu BSB dikenal sebagai salah satu pionir pengembangan pertanian organis di Indonesia. Ketika tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter yang mengakibatkan segala harga sarana produksi pertanian naik, keyakinan BSB tentang pertanian organis mendapat

pembenaran, karena banyak usaha pertanian dipaksa keadaan beralih ke pertanian organis. Sejak saat itu permintaan pelatihan atau kursus di BSB semakin meningkat. Pada masa ini juga Pater Agatho semakin menyadari bahwa bukan teknik pertanian organis yang menjadi dasar perbaikan pembangunan pertanian, melainkan sikap petani atau manusianya. Sejak saat itu Pater Agatho mulai mengarahkan BSB sebagai gerakan sikap hidup organis, dimana orang diarahkan dari sikap hidup egois ke sikap hidup organis. Teknik Pertanian Teknik yang diterapkan dalam Yayasan Bina Sarana Bakti ialah Tinggalkan Pertanian eksploitatif. Ciptakan Pertanian Harmonis. Maksudnya dimana pertanian merupakan kegiatan yang menghasilkan banyak manfaat dalam hidup dan kegiatan dalam pertanian harus selaras dengan alam. Dalam teknik ini dikenal beberapa prinsip seperti : Menggunakan prinsip Polykultur bukan Monokultur Tanah merupakan Media Subur kehidupan bukan Media Tanam (memanfaatkan mikroorganisme dan mempertahankan rantai makanan) Sikap manusia yang memahami alam (meninggalkan sikap egois manusia)

Organis Yayasan ini bermaksud menyediakan materi pembinaan dan sarana bagi masyarakat

agar lebih sedia berbakti dengan kualitas tinggi. Hal ini bertujuan agar dapat menciptakan sikap organis manusia yang harmoni dengan saling melayani, menguntungkan dan meninggalkan sikap egois. Sayuran Organis merupakan sayuran yang dihasilkan dari sikap petani yang menghargai alam sehingga menghasilkan produk yang sehat dan aman. Sikap organis : 1. Sikap terhadap Tuhan 2. Sikap terhadap alam 3. Sikap terhadap manusia lain 4. Sikap terhadap barang Nilai-nilai yang Membangun Pasar Organis: a. Pelayanan

Tujuan menjual produk adalah tetap member pelayanan maksimal karena kita yang menyenangi pekerjaan tersebut. Karena tindakan pelayanan inilah yang dapat membuat keuntungan yayasan BSB. Jadi niat dalam menanam tanaman adalah melayani kebutuhan orang lain. b. Kepercayaan Kepercayaan dibangun dari masalah kecil sehari-hari dan terus menerus melalui proses yang panjang. Setiap orang diberi peluang dan dapat mengakses apakah produk itu benar organis. Ajak para konsumen untuk berkunjung ke perusahaan dan jelaskan bagaiman proses produksi, hambatan dan kesulitan, cara mengatasinya. c. Keterbukaan Etika dasar menuntut agar hal yang baik, tidak disimpan sebagai rahasia. Semakin banyak orang yang tahu maka semakin mudah dikenal dan didukung masyarakat luas d. Kerja Sama Membuat pertanian organis bukan untuk bersaing, tetapi adanya kerja sama dengan pelaku bisnis organis sehingga mudah mengatur jumlah, jenis, kemasan, tempat dan arga baik ditingkat produsen dan konsumen agar pelayanan lebih bermanfaat e. Tahap demi Tahap Produksi dan pemasaran harus berjalan beriringan. Setiap ada peningkatan harus diikuti dengan peningkatan yang lainnya, agar stabil dan kontinuitas berjalan terus.

Produk Bina Sarana Bakti 1. Sayur 2. Benih 3. Program Diklat

Bina Sarana Bakti menghasilkan 3 jenis produk, yaitu :

Konsumen meliputi : Sayur Benih Diklat : 24 Agen Jakarta, Serpong, Tangerang, Bogor : Nusantara : Nusantara

B. Proses Produksi
Persiapan Lahan

Tanah atau lahan bagi pertanian organis diartikan sebagai suatu media kehidupan sehingga memperhatikan dan menjaganya agar tetap seimbang mutlak harus dilakukan. Pembersihan gulma atau rumput rumput liar merupakan langkah awal dari penyiapan lahan. Namun, gulma yang telah dibersihkan tersebut tidak dibuang karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk hijau ataupun sebagai mulsa. Pengolahan tanah dilakukan pada semua lahan yang sudah dianggap subur dengan menggemburkan tanah menggunakan garpu. Alasan mengapa di BSB tidak menggunakan cangkul melainkan hanya memakai garpu karena garpu sifatnya tidak memotong, sehingga tidak membunuh makroorganisme yang hidup di tanah, seperti cacing tanah. Pengolahan tanah diawali dengan pembongkaran tanaman pada musim tanam sebelumnya dan membersihkan gulma yang berada di bedengan tersebut. Pengolahan tanah bertujuan untuk menggemburkan tanah. Penggemburan tanah pertama kali dengan menggunakan garpu kemudian dilanjutkan dengan tangan sambil diratakan. Dengan adanya penggarpuan, udara dan sinar matahari dapat masuk ke dalam tanah dan memperbanyak pori mikro dalam tanah, tanah akan terbalik, dengan demikian patogen penyebab penyakit yang ada di dalam tanah akan mati. Lahan dibagi ke dalam blok-blok 1 Blok : 250 m 2 1 Blok : 175 200 bedengan 1 Bedengan : 1x10 m2

Tanaman dalam satu Bedengan 2-3 crop Dengan sistem variasi dan rotasi tanaman Penanaman Sistem penanaman sayuran di BSB disesuaikan dengan kebutuhan pasar sehingga program penanamannya dengan sistem target perminggu. Disamping itu kami juga sangat mempertimbangkan musim hujan dan musim kemarau karena salah satu prinsip yang dianut dalam praktik menanam di BSB mesti sesuai hukum alam

dengan keanekaragaman tanaman. Dalam teknis pelaksanaannya BSB menggunakan pendekatan yaitu metode Polykultur. Metode polykultur mempertimbangkan beberapa aspek: 1. Syarat tumbuh tanaman 2. Tanaman yang dipilih harus mempunyai fungsi khusus, misalnya repelent, companion, atau improved fallow ( penolak hama, berteman, atau bero yang diperbaiki ) 3. Sistem perakaran tanaman 4. Pilihan model Polykultur seperti alley cropping (sisipan), tumpang sari, dan sebagainya. Hasil sistem polykultur yang dipraktikan di BSB antara lain: a. Meminimalisir organisme pengganggu tanaman b. Mengurangi risiko kegagalan panen c. Mengefektifkan penggunaan lahan d. Mengurangi erosi permukaan tanah e. Hasil panen lebih variatif, misalnya sampai 30 jenis tanaman dalam satu plot f. Kestabilan kesuburan tanah terjamin Pembibitan dan Pembenihan Pembibitan yang dilaksanakan BSB berkisar 30 jenis tanaman yang melalui proses persemaian terlebih dahulu. Jumlah produksi bibit yang harus disediakan setiap minggunya yaitu sekitar 10.000 11.000 bibit tanaman. Umumnya bibit disemai selama 2 3 minggu pada pollybag atau soil block tergantung jenis tanamannya sebelum dipindah ke lahan. Media yang digunakan untuk menyemai benih adalah kotak semai, polybag mini, dan soil block seedling. Media tanam merupakan campuran tanah, pupuk kandang, dan kompos dengan perbandingan 1:1:2. Soil block seedling merupakan media persemaian yang dicetak dengan soil block berbentuk bujur sangkar. Cara kerja alat soil block adalah media atau tanah yang telah dicampur kompos dicampur lagi dengan air lalu dicetak dan diletakkan pada papan dari bambu.

Sayuran yang disemai di media soil block antara lain brokoli, kailan, kol bunga, kubis putih, caysim, pokcay, dan kingpak. Sedangkan tanaman yang ditanam di polybag mini antara lain macam macam selada, ketumbar, seledri, bit merah, tomat buah, tomat cherry, terong ungu, lobak, cabe hijau, cabe rawit yang sebelumnya disemai dahulu dalam kotak persemaian. Benih yang langsung ditanam di pollybag mini tanpa persemaian lebih dulu antara lain jagung manis, timun lokal, timun jepang, oyong, zucchini, dan pare. BSB memenuhi kebutuhan benih yang bebas dari bahan kimia sintetik seperti pestisida buatan. Dengan melakukan produksi benih sendiri BSB dapat mengetahui dan memantau proses produksi benih yang berkualitas. Yayasan Bina Sarana Bakti melakukan pembenihan dengan membudidayakan benih lokal. Panen BSB melakukan panen seminggu 5 kali yaitu Minggu, Senin, Rabu, Kamis, Jumat terdiri dari 50 jenis sayuran dan 10 jenis Herb. Mulai Agustus 2011, BSB memproduksi jamur tiram dengan kapasitas 20 kg/minggu.

C. Pemasaran
I. Pengaruh Pemasaran Lingkungan Internal Dalam penanganan panen, produk hasil Yayasan Bina Sarana Bakti di sortir dan diseleksi sebelum dipasarkan. Pasar Bina Sarana Bakti : Grade A Grade B Sisa Sayur Grade A Grade B Grade C

Packing :

Hasil packing Grade A diperdagangkan di outlet dan agen-agen besar, dan Grade B diperdagangkan di took dan sekitar kawasan BSB sedangkan untuk Grade C dapat dimanfaatkan sebagai kompos.

II.

Lingkungan Eksternal Agen dan Konsumen Order Bidang Pemasaran Bidang Produksi Bidang Pemasaran : Distribusi

Dalam hal ini, bidang produksi bertugas untuk : Menentukan target tanam Infi panen Panen 5x per minggu

Sedangkan bidang pemasaran bertugas dalam proses distribusi atau penyaluran barang sampai ke konsumen. Kegiatan distribusi :

Manajemen

You might also like