You are on page 1of 24

KELOMPOK 5

1. 2. 3.

4.
5.

Cahya Hanifa Faizah Fitria Erni Yunita Gia Widiantara Taufiq F Muti Ramadiani Miftahul Uyun

SITOHISTOTEKNOLOGI
Pekerjaan membuat sel, jaringan hingga siap untuk diamati pembuatan sediaan/preparat Pemrosesan (processing) meliputi:mengawetkan, mencegah pembusukan,pewarnaan.

Pembuatan Preparat Rutin


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Fiksasi (Fixation) Dehidrasi (Dehydration) Pembeningan (Clearing) Pembenaman (Impregnasi/Embedding) Pengecoran (Blocking) Pemotongan jaringan (Sectioning) Pewarnaan (Staining) Perekatan (Mounting) Pelabelan (Labelling)

FIKSASI
Tujuan : 1. Mengawetkan jaringan mempertahankan susunan jaringan agar mendekati kondisi seperti sewaktu hidup. 2. Mengeraskan jaringan, terutama jaringan lunak untuk memudahkan membuat irisan tipis

Manfaat Fiksasi
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.

Sel & jaringan keadaannya seperti hidup Membunuh Bakteri Mematikan sel secara serentak Mengeraskan jaringan Melindungi sel dari prosesselanjutnya Mempermudah pengecatan Melindungi sel/jar ingan dari autolysis dan putrefaction

Faktor-faktor yg mempengaruhi fiksasi


a. ketebalan jaringan b. jenis dan kandungan yg ada pada jaringan, misal lendir akan menghambat, jaringan lemak perlu waktu lebih lama c. faktor fisis: Mempercepat fiksasi: digojok , Pemanasan 37-56 C

Syarat Cairan Fiksasi


a) bereaksi cepat, mudah menembus/penetrasi ke
b) c)

d)

e) f)

jaringan bersifat isotonis dengan jaringan tidak bereaksi/tidak mengadakan perubahan mencolok/sedikit mungkin mengadakan perubahan pada sel dan komponennya. cairan fiksasi harus murah karena cairan tsb digunakan secara secara besar-besaran stabil, tidak mudah berubah tidak toksik, aman

Keuntungan fiksasi
jaringan akan mengeras sehingga memudahkan pemotongan berikutnya 2. meningkatkan differensiasi optik/seperti daya pisah lensa 3. mengurangi resiko kontaminasi penyakit
1.

Cara kerja fiksasi


Melakukan pengawetan jaringan ada 2 macam, yaitu: Supravital/intravital; Merendam dalam larutan pengawet

Supravital/intravital;
Teknik ini memungkinkan fiksatif mencapai seluruh jaringan dengan lebih cepat karena fiksatif dialirkan ke seluruh tubuh melalui perfusi dengan mesin perfusi. Alat yang digunakan adalah mesin perfusi, wing needle, selang infus. Bahan yang digunakan adalah NaCl fisiologis dan larutan pengawet.

Merendam dalam larutan pengawet.


Teknik ini yang paling

sederhana dan sering dilakukan. Cara pengawetan : 1. Organ sediaan disiapkan 2. Di rendam pada larutan fiksatif selama 24 jam (volume min 20x besar jaringan)

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat proses fiksasi


Tebal irisan jaringan 3-5mm Volume cairan fiksasi sekurang-

kurangnya harus 15-20x volume jaringan yang akan difiksasi. Jenis cairan fiksasi

EFEK FIKSASI TERHADAP JARINGAN


1.
2. 3. 4. 5.

Menghambat proses pembusukan dan autolysis Pengawetan jaringan Pengerasan jaringan Pemadatan koloid Diferensiasi optic

LARUTAN PENGAWET YANG SERING DIGUNAKAN


1. Larutan Formalin
Larutan formalin merupakan cairan fiksasi yang paling umum digunakan. Larutan formalin yang digunakan adalah formali n10%. Formula yang digunakan adalah Formalin (40% Formaldehida)..10 ml Air 90 ml 90 ml Cairan fiksatif formalin akan mengawetkan strukturhalus (fine structure) dengan sangat baik,phospholipid dan beberapa enzim

1. Larutan formalin
Kelebihan
merupakan cairan pengawet

Kekurangan
Jaringan yang difiksasi

umum; pH mendekati netral; pigmen formalin tidak terbentuk. Potongan jaringan dapat ditinggalkan di dalam cairan sampai 1 tahun tanpa ada perubahan; Bila diperlukan, jaringan yang direndam dapat dimasukkan ke dalam cairan fiksatif lain.

memerlukan waktu sedikitnya 24 jam baru dapat diproses. Terjadi pengerutan pada jaringan, disebabkan oleh alkohol (proses dehidrasi) Formaline-saline menjadi asam . jaringan sering gagal menghasilkan pewarnaan yang baik.

2. Larutan Muller
Cairan fiksasi ini merupakan fiksatif sitologi yang dapat digunakan untuk memfiksasi nucleus dan Sitoplasma
Kelebihan
Mempunyai daya

Kekurangan
Jaringan yang difiksasi

penetrasi yang cepat dan baik. Jaringan biasanya akan terfiksasi baik dalam waktu 24 jam; Memfiksasi nukleus dan sitoplasma dengan baik.

dengan larutan Muller harus segera dilakukan proses dehidrasi setelah 24 jam. Harus dicuci dulu dengan air kran mengalir sebelum dilakukan proses dehidrasi.

3. Larutan Bouin
Cairan fiksasi ini mengandung larutan asam pikrat jenuh. Asam pikrat merupakan zat berbentuk serbuk bewarna kuning seperti kunyit.
Kelebihan
Sangat baik untuk

Kekurangan
Jaringan yang difiksasi

memperlihatkan nukleus dan kromosom seperti pada sel benih testis dan ovum, embrio, dan kulit.

dengan larutan Bouin harus segera dilakukan proses dehidrasi setelah 24 jam. Harus dicuci dulu dengan air kran mengalir sebelum dilakukan proses dehidrasi.

4. Larutan Zenker Formol


Larutan fiksatif Zenker mengandung merkuri klorida yang berfungsi untuk mempresipitasi Protein
Kelebihan
Kekurangan
Pemaparan jaringan di

Daya fiksasinya

cepat dan kuat


Warna sitoplasma

jaringan yang difiksasi dengan larutan fiksatif ini akan lebih cemerlang.

dalam larutan fiksatif ini yang melebihi waktu yang ditentukan akan mengakibatkan jaringan menjadi rapuh (keras)

5. Larutan Etil Alkohol


Fiksasi ini biasanya digunakan untuk sajian apusan dan tidak digunakan untuk fiksasi jaringan
Kelebihan
Kekurangan

Apabila fiksatif ini

dicampur dengan reagen lainnya seperti larutan Carnoy, fiksasi berlangsung cepat

mempunyai daya penetrasi yang lambat ke dalam jaringan dan cenderung

mengeraskan jaringan bila jaringan direndam terlalu lama

6. Larutan Asam AsetatAlkoholFormalin


Fiksasi ini digunakan untuk mendemonstrasikan glikogen
Kekurangan Kelebihan

fiksatif yang kerjanya cepat

asam asetat mampu merusak/menghancurk an mitokondria dan aparatus Golgi

7. Larutan Heidenhains Susa


Larutan ini merupakan larutan fiksatif karbohidrat yang sangat baik.
Kelebihan
Larutan fiksatif ini

Kekurangan

mempunyai daya penetrasi yang cepat dan merata serta memberikan hasil pulasan yang sangat cemerlang dengan rincian sitologi yang sangat baik

Bila jaringan difiksasi lebih dari 24 jam, jaringan akan menjadi keras dan rapuh.

8. Larutan Carnoy
larutan fiksatif ini juga akan mengawetkan substansia Nissl dan glikogen.
Kelebihan
Kekurangan

mempunyai daya penetrasi yang cepat

efek pengerutan yang kuat dan menghancurkan sebagian besar unsur

sitoplasma lainnya

SEKIAN & TERIMA KASIH

You might also like