You are on page 1of 9

A. Pendahuluan 1.

Latar belakang Perkembangan emosi manusia terjadi semenjak manusia itu ada dalam kandungan hingga akhir dalam hidupnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Salomon Simanungkalit yang dilansir kompas, mengungkapkan bahwa emosi yang ada di belahan otak sebelah kanan, perkembangannya sudah di mulai sejak anak berusia nol tahun. Pada saat anak memasuki masa sekolah, anak mulaimenyadari bahwa pengungkapan anak secara emosi tidaklah diterima di masyarakat. Oleh karena itu, anak mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya. Kemampuan mengontrol emosi di peroleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan) (Yusuf, 2002 : 181). Perkembangan emosional anak tidak terlepas dari bermacam macam pengaruh, seperti pengaruh lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah, dan teman teman sebaya serta aktivitas aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupan sehari hari. Masa anak anak identik dengan penerimaan berbagai macam pengetahuan dari lingkungannya. Melalui lingkungan, anak dapat menyesuaikan diri secara efektif dengan berbagai pengetahuan yang diterimanya. Bila bimbingan disekolah maupun di rumah tidak mencukupi untuk memnuhi rasa ingin tahunya, maka anak sering mencoba hal hal yang belum ia tahu pasti sebab dan akhibatnya, misalnya jika mengalami masalah dengan orang orang di sekitarnya dia akan mengekspresikan diri secara spontan tanpa mempertimbangkan dampak bagi dirinya dan orang lain. Kasus penyimpangan atau gangguan emosional pada anak usia sekolah dasar lainnya adalah kecemasan terhadap sekolah (fobia sekolah / mogok sekolah). Salah satu contohnya dialami oleh siswa SD di Bandung Timur yang selama beberapa hari mengalami stres bila diingatkan soal sekolah. Padahal, sebelumnya ia sangat bergembira dan semangat pada saat sebelum liburan.

2. Rumusan Masalah a. Apa definisi depresi b. Apa saja metode dan teknik penanganan depresi

B. Tinjauan Konseptual 1. Casework Casework adalah suatu metode di dalam pekerjaan sosial untuk melibatkan individu melalui proses relasi. Pada dasarnya orang per orang dalam menggunakan pelayanan sosial ke arah kesejahteraan sosial dirinya dan secara umum. (Smalley) 2. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) PHK adalah pemutusan hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara buruh / pekerja dan pengusaha.

3. Depresi a. Pengertian Depresi Depresi adalah perasaan sedih yang berkelanjutan, putus asa dan ketidak mampuan untuk berada di atas atau mengatasi permasalahan. b. Gejala gejala Depresi Jasmani (insomnia, kurang nafsu makan, kehilangan berat badan, kurang berenergi) Pola Pikir (kesulitan berkonsentrasi, daya ingat yang buruk, kesulitan dalam membuat keputusan, pikiran untuk mati atau bunuh diri) Emosi (putus asa, perasaan bersalah, mudah tersinggung, menangis, tersinggung, murung) Aktivitas (lambat dalam semua kegiatan, menarik diri dari kumpulan sosial, kemerosotan dalam pekerjaan dan penampilan diri)

4. Keluarga Keluarga secara lebih ringkas, yaitu suatu kelompok sosial yang memiliki karakteristik hubungan kekeluargaan (darah dan perkawinan) di antara anggota anggotanya. (zastrow, 1982)

C. Rencana Penanganan Masalah Contoh kasus : Bapak Budi adalah seorang bapak pertengahan 30-an. Pak Budi menceritakan bahwa ia merasa sedih berkepanjangan di mana hampir tak ada satu haripun ia merasa bahagia dalam 1 bulan terakhir dan aktivitasnya terbatas didalam rumah saja. Satu bulan lalu ternyata ia baru saja di PHK dari pekerjaannya. Bapak Budi juga bercerita bahwa perasaan sedihnya bertambah parah saat dua minggu terakhir, ia menjadi mudah menangis tanpa sebab sebab yan jelas dan ia merasa pesimis dengan masa depannya serta keluarganya. Ia pun berpikiran bahwa hidupnya sudah tidak berguna dan lebih baik mati saja. Semenjak di PHK Bapak Budi tidak lagi mencoba mencari pekerjaan baru karena merasa putus asa dengan hidupnya, selain itu saat in ia jadi menarik diri pergaulan padahal dulu ia dikenal orang yang aktif dalam kegiatan RT di lingkungannya. Rasa sedihnya menjadi bertambah karena Bapak Budi mulai kebingungan akan pembiayaan hidupnya sehari hari dengan keluarga.

1. Model yang digunakan untuk menangani masalah Psychososial Model Merupakan model yang pertama dikembangkan dan diterapkan pada praktek sosial casework. Konsep model psikososial didasarkan pada kerja awal yang dilakukan oleh Gordon Hamilton yang dikenal dengan pendekatan organismik. Penyebab dan dampak relasi diidentifikasi diantara individu dan lingkungannya. Psikologi ego dan ilmu perilaku merupakan dasar penting bagi praktek. Model ini didasarkan pada teori Freud dan diadaptasi untuk digunakan dalam praktek. Pada model ini peran pekerja sosial adalah untuk memberikan psikoterapi sosial. Depresi yang tidak diterapi yang tidak diterapi dengan benar akan menyebabkan penderitaan serta disabilitas terutama dalam bidang sosial dan pekerjaan. Oleh sebab itu dapat dibayangkan tingkat keparahan dampaknya klien dan keluarganya.

Behavior Modification Model Model ini dikembangkan pada tahun 1960an yang didasarkan pada teori Pavlov dan Skinner. Penerapan praktek model ini didasarkan penelitian tentang pengubahan perilaku yang dapat diamati. Para Behaviorist sepakat bahwa perilaku manusia dapat berupa perilaku respondent dan perilaku operant. Perilaku dapat dipelajari melalui proses kondisioning dan muncul dalam cara yang sama sebagai perilaku yang normal. Perilaku tersebut dapat diubah melalui penerapan apa yang telah diketahui tentang belajar dan modifikasi. Pada model ini peran pekerja sosial adalah merubah perilaku depresi klien dengan mengembangkan perilaku adaptif dan mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif yang dimiliki klien.

Cognitive Model Model ini dikembangkan oleh Jean Piaget pada tahun 1960an. Penerapan model kognitif didasarkan pada pemikiran (kognisi), artinya untuk merubah perilaku seseorang maka harus diubah cara berfikirnya. Pada model ini seorang pekerja sosial bekerja untuk merubah cara berfikir klien menjadi lebih real tidak lagi putus asa dan tidak lagi berfikir untuk ingin mengakhiri hidupnya.

Crisis Intervention Tujuan intervensi krisis ini adalah untuk melepaskan kecemasan yang dihadapi klien, untuk memobilisasi sumber sumber internal dan eksternal, dan untuk penyembuhan ke arah yang lebih baik. Pada model ini pekerja sosial berusaha membantu klien untuk memecahkan masalahnya dan menghubungkan klien dengan sistem sumber yang dapat di akses.

2. Teknik yang digunakan untuk menyelesaikan masalah Small Talk Teknik ini digunakan oleh pekerja sosial pada saat kontak permulaan dengan klien. Tujuan utama teknik ini adalah terciptanya suatu suasana yang dapat memberikan kemudahan bagi keduanya untuk melakukan pembicaraan sehingga hubungan selanjutnya dalam proses intervensi akan

berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Biasanya small talk dimulai oleh pekerja sosial untuk membuka agar klien dapat berbicara. Pada teknik ini seorang pekerja sosial melakukan mengenalan terhadap klien supaya antara klien dan pekerja sosial ada kedekatan dan kenyamanan satu sama lain. Ventilation Teknik ini digunakan oleh pekerja sosial untuk membawa ke permukaan perasaan perasaan dan sikap sikap yang diperlukan, sehingga perasaan perasaan dan sikap sikap tersebut dapat mengurangi masalah yang dihadapi klien. Tujuan ventilation adalah untuk

menjernihkan emosi yang tertekan karena dapat menjadi penghalang bagi gerakan positif klien. Pada teknik ini seorang pekerja sosial berperan untuk mendengarkan cerita cerita klien supaya klien bisa lebih siap untuk melaksanakan tindakan pemecahan masalah serta dapat memusatkan perhatiannya pada perubahan pada diri klien. Support Support harus didasarkan pada kenyataan dan pekerja sosial memberikan dukungan terhadap perilaku atau kegiatan kegiatan positif dari klien. Pekerja sosial harus membantu klien apabila klien mengalami kegagalan dan sebaliknya lebih mendorong klien apabila berhasil. Confrontation Confrontation sering digunakan dalam kegiatan terapi dengan tujuan agar klien dapat menerima perilaku dan dapat menyadari sikap sikap dan perasaan perasaannya. Pekerja sosial dapat mengembangkan beberapa pandangannya yang dapat memberikan motivasi kepada klien untuk mengubah perilakunya. Counciousness Raising Teknik ini berhubungan dengan tugas membangunkan secara positif konsep diri klien yang berkaitan dengan lingkungan dan masyarakatnya.

Konseling Konseling adalah inti dari praktek sosial casework. Pelayanan konseling diberikan untuk terapi masalah masalah emosional dan interpersonal individu dan keluarga

D. Kesimpulan Depresi adalah perasaan sedih yang berkelanjutan, putus asa dan ketidak mampuan untuk berada di atas atau mengatasi permasalahan. Depresi dapat dialami oleh semua orang. Adapun gejala - gejala terjadinya depresi yaitu : jasmani, pola pikir, emosi, aktivitasnya. Depresi dapat disebabkan oleh konflik emosional. Gangguan depresi dipengaruhi oleh faktor kognitif dan faktor biologis. Adapun model - model untuk mengatasi depresi antara lain, yaitu : Psychososial Model, Behavior Modification Model, Cognitive Model, dan Crisis Intervention. Dan teknik teknik yang digunakan adalah : Small Talk, Ventilation, Support, Confrontation, Counciousness Raising, dan konseling.

DAFTAR PUSTAKA http://id.scribd.com/doc/73554987/DEPRESI http://fsplem-bekasi.or.id/about/artikel/44/detail http://www.google.com/#hl=id&sclient=psyab&q=kesimpulan+depresi&oq=kesimpulan+depresi&gs_l=hp.3..0j0i8i30l3.706644.716480. 3.717020.30.16.12.0.4.0.1787.9398.33j2j2j0j1j3.11.0...0.0...1c.1.5.hp.PNWzegmQOpU&psj=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&bv m=bv.43148975,d.bmk&fp=5c1d633bca0e8e4f&biw=1024&bih=509

Tugas kelompok

MASALAH MASALAH EMOSIONAL YANG DIALAMI ANGGOTA KELUARGA


Di susun untuk melengkapi tugas mata kuliah CASEWORK Dosen :

Dr. Tukino. M. Si

Oleh :

Channa Mauludiyah Harahap 11.04.230 Decky iskandar 11.04.136

Muhajir umar 11.04.368

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG 2013

You might also like