You are on page 1of 62

Memilih Jamah Yang Benar 8

4 W-O+^O7> 4g~-.~E
W-O~OE> W-OU4u=-4
}g` gu4 4` ]47.~E}
eE4)O4:^- _
Elj^q4 +O R-EO4N
_1g4N
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-
berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas
kepada mereka. mereka Itulah orang-orang yang mendapat
siksa yang berat,(Qs. Ali-Imran : 105)
Ep) 4g~-.- W-O~O
g+Cg1 W-O+^~E4
44Og- =eO- gu+g` O)
7/E* _ .E^^) -^O^`
O) *.- gNE)O:4[NC
Eg W-O+^~E 4pOUE^4C
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya
dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun
tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan
mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan
memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka
perbuat. (Qs. Al-Anam : 159)
4 W-O+^O7> ;g`
4-)O;^- =}g`
-g~-.- W-O~O _4LCg1
W-O+^~4 44Og- W O7

Memilih Jamah Yang Benar 9

uOgO E) jgE
4pONO@O
janganlah kamu Termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Allah.Yaitu orang-orang yang memecah-
belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan.
tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada
golongan mereka. (Qs. Ar-Ruum :31-32)
4v4O= 7 =}g)` g].-
4` _/-4 gO) ~wO+^
-Og~-.-4 .4L^1EOu
El^O) 4`4 4L^1O4
gO) 47g-4O)
_/E<ON`4 -/=O1gN4 W up
W-ON1g~ 4g].- 4
W-O~OE4-> gO1g .
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang
telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami
wahyukan kepadamu (Muhammad), dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah
agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. (Qs.
Asy-syuraa : 13)
Memperhatikan ayat-ayat tersebut diatas, jelas sekali
bahwa berkelompak-kelompok itu termasuk larangan Allah

Memilih Jamah Yang Benar 10

yang sangat keras atau termasuk dosa yang paling besar.
Akankah orang yang telah mengaku beriman berani berfirqah ?
Rasulullah saw, bersabda :

.
Diwajibkan atas kalian berjamaah dan tinggalkanlah firqah.
Berjamaah itu berkah dan firqah itu azab.
~ 4O- +Og1^- -O>4N
p E+El4C 7^OU4
6-EO4N }g)` 7g~O u
}g` ge^4` 7)UN_O u
7=O):U4C 44Og- 4-CONC4
7_u4 "E4 `*u4
OO^- E-^OE )O=^+^
ge4CE- _^UE
]O_^4C
Katakanlah: " Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab
kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia
mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling
bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu
keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami

Memilih Jamah Yang Benar 11

mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti
agar mereka memahami(nya)". (QS.Al-Anaam:65)
Sesungguhnya setiap muslim harus memahami bahwa
berpecah belah itu dilarang sebab hal tersebut dapat merugikan
masyarakat /umat itu sendiri, ketika mereka berpecah-belah
dalam menerapkan sebuah konsep (produk wahyu/konsep
produk akal fikiran manusia).
Maka secara sportif, mestinya setiap muslim yang
berkepribadian, tidak bersedia mempertahankan dan
membanggakan golongan/partai-partai sebagai bentuk
kejahiliyahan/ashabiyah dalam mengemban amanat yang suci.

Perhatikannlah kehidupan para sahabat Nabi saw.(as-sabiqunal
awwalun), mereka jelas tergolong orang-orang yang telah
diridhoi Allah swt. Sesuai dengan firman-Nya:
]O):OO-4
4pO7E- =}g`
4@OE_^-
jO=^-4 4g~-.-4
-ON4lE>- }=O;O))
@O +.- gu+4N
W-O4O4 +OuL4N O4N4

Memilih Jamah Yang Benar 12

+O eELE_ O@O;>
E_4^4` NOE_u^-
4g)-E= .OgOg -44
_ ElgO NeOE^-
N7gE^-
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk
Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang
yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada
mereka dan merekapun ridha kpd Allah dan Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-
sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di
dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.(QS:At-
Taubah:100)
Dengan mencermati ayat-ayat Al-Quran tersebut di
atas,maka jelas bahwa orangorang yang beriman wajib
berjamaah di bawah satu pemimpin dan haram berfirqoh-
firqoh/berpecah belah dalam melaksanakan amanat Allah
membawa misi Rahmatan Lil Alamin.
Adapan cara menghindari firqo-firqoh terlarang
itu,tentunya dengan beralih mencari jalan berjamaah (besatu)
menurut Al-Quran dan Al-Hadist.

Memilih Jamah Yang Benar 13

Bukankah para ulama,daI, serta para ustadz selalu
menyerukan agar umat islam bersatu terlebih lagi, Allah dan
Rosul-Nya telah menyerukan agar umat islam bersatu dan
mengharamkan firqoh?.
Demikian gencarnya seruan tersebut dari hari kehari
sepanjang masa agar mentaati perintah Allah dan rosul-Nya
(untuk berjamaah), maka kitapun menyaksikan saat ini
kelompok-kelompok yang saling berselisih itupun masing-
masing mengaku sebagai jamaah yang paling benar seusai Al-
Quran dan As-Sunnah.
Pengakuan firqoh-firqoh bahwa mereka telah
berjamaah sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah, dan
itulah yang mengakibatkan umat islam pada umumnya menjadi
kebingungan dalam memilih jama\ah yang paling benar,
sementara mereka belum memahami secara baik, apa
sebenarnya yang disebut jamaah dan apa pula yang disebut
dengan firqoh.
Pada prinsipnya berjamaah adalah menyatukan umat
islam dalam satu wadah kesatuan dibawah satu kepemimpinan
yang disebut ulil amri minkum sesuai firman Allah:

Memilih Jamah Yang Benar 14

Og^4C 4g~-.-
W-EON44`-47 W-ONOgC -.-
W-ONOgC4 4OcO-
Ojq4 jO- 7Lg` W
p) u7+;N4O4L> O) 7/E*
+1NO O) *.-
OcO-4 p) u7+47
4pONLg`u> *.)
gO4O^-4 @O=E- _
ElgO OOE= }=O;O4
ECj>
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu
berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.(QS: An-Nisa:59)
Kalimat yang berbunyi Ulil amri minkum dalam ayat
tersebut di atas adalah pemimpin dari orang-orang yang beriman
yang memimpin umat berdasarkan ajaran Allah dan Rosul-Nya.
Segala perintah ulil amri itu wajib ditaati bila tidak bertentangan

Memilih Jamah Yang Benar 15

dengan ajaran Allah dan Rosul-NYa dan jika bertentangan maka
kewajiban mendengar dan taat itupun menjadi gugur. Barang siapa
yang tidak mempunyai ulil amri, tidak dapat ia dikatakan kembali
kepada Al-Quran dan As-Sunnah. Rosulullah saw bersabda:


) (
Artinya: Atas setiap muslim diwajibkan mendengan dan taat
dalam apa yang ia sukai dan apa yang tidak ia sukai kecuali
jika diperintah berbuat maksiat maka apabila diperintah
berbuat maksiat maka gugurlah kewajiban mendengan dan
taat.(HR. Muslim).
Dari ayat dan hadist tersebut diatas dapat kita simpulkan
sebagai berikut:
1. Wajib adanya ulil amri minkum
2. Wajib mendengar dan taat kepada perintah ulil amrinya
3. Ulil amri wajib berpedoman pada Al-Quran dan hadist
dalam mengambil keputusan.
4. Setiap mukmin dilarang taat kepada segala ketentuan dan
keputusan yang tidak bersumberkan Al-Quran dan As-
Sunnah.

Memilih Jamah Yang Benar 16

5. Wajib taat kepada ulil amri minkum dan haram taat pada
ulil amri minhum (thogut).
Dibawah kepemimpinan ulil amri itulah orang-orang
yang beriman wajib bersatu sebagai perwujudan jamaah
persatuan bagi umat islam di seluruh dunia yang dikenal
dengan istilah jamaah dan imamah(pemimpin). Perintah Allah
untuk mentaati ulil amri minkum/ulil amri minalladzina amanu
selama perintahnya bukan perintah maksiat, mengandung
pengertian: mengharamkan taat pda ulil amri minhum(ulil amri
dari mereka yang tidak beriman) karena mereka tidak mungkin
memimpin dengan Al-Quran dan As-Sunnah.
Firman Allah swt:
OgC+-4C 4pONLg`u^-
4jOg^-
47.41gu }g` p1
4-gLg`u^- W }4`4
E^4C CgO "^1U
;g` *.- O) 7/E* )
p
W-O+-> _uLg` LO>
N+OOECNC4 +.-
+O=O^4^ O)4 *.-
+OOE^-
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang
kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari

Memilih Jamah Yang Benar 17

pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri
dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. dan Allah
memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. dan hanya
kepada Allah kembali (mu).(QS: Ali-Imran 28).

Kiranya tidaklah keliru, jika orang yang berakal sehat
merasa aneh terhadap orang yang bersedia mengakui
kepemimpinan yang tidak sesuai dengan konsep yang ia yakini
sendiri sebagai suatau kebenaran.
Sebenarnya mudah dipahami bahwa kepemimpinan
bagi sitem komunis harus sesuai dengan konsep komunis,
kepemimpinan bagi sitem demokrasi harus sesuai dengan
konsep demokrasi demikian pula kepemimpinan bagi sistem
islam harus sesuai dengan konsep islam. Khusus bagi kaum
muslimin dan muslimat dimanapun mereka berada, baik berada
dalam wilayah kekuasaan ulil amri mereka ataupun berada di
luar wilayah kekuasaan ulil amri mereka, mereka harus tetap
mendengar dan taat kepada ulil amri mereka.
Timbul pertanyaan , siapakan ulil amri itu?

Memilih Jamah Yang Benar 18

Sepanjang perjalanan sejarah kepemimpinan umat
islam, di masa Rosulullah masih hidup, ulil amri minkum
adalah rosulullah sendiri, namun setelah beliau wafat
kepemimpinan umat islam(ulil amri minkum) dilanjutkan oleh
para khalifah sebagai pemimpin seluruh umat islam di muka
bumi ini( bukan pemimpin sebagian kaum muslimin saja).
Karenanya kekhalifahan wajib dimaklumatkan
(diumumkan) kepada seluruh penjuru dunia sesuai misi
Rahmatan Lil alamin. Perhatikan Hadist berikut:


( )
adalah bani israil itu selalu dipimpin oleh para nabi,setiap
nabi wafat digantikan oleh nabi yang lain tetapi sesudahku
tidak ada nabi lagi, maka akan dad Khalifah-khalifah lalu
menjadi banyak. Para sahabat bertanya:Apa perintahmu
pada kami wahai rosulullah?, Rosulullah
menjawab:Tetapilah baiat yang paling awal(HR. Mulsim)

Memilih Jamah Yang Benar 19

Hadist diatas memperjelas bagi kaum muslimin bahwa
pemimpin setelah Rosulullah saw, adalah para khalifah dan
kenyataan sejarah pun membuktikanke absahan apa yang telah
dijelaskandalam hadist tersebut. Jelas bahwa pemimpin
islam(ulil amri) itu adalah khalifah dengan system
kekhalifahannya sebagai satu-satunya sistem yang haq bagi
kesatuan umat islam seluruh dunia dalam mengemban amanat
risalah rahmatan lil alamin, dan bukanlahsemua ulama
berfungsi sebagai ulil amri, kecuali yang diangkat/ditunjuk
sebagai khalifaah/ amirul muminin saja.
Ulama adalah pewaris para nabi, namun tidak semua
ulama pewaris nabi, karena masih ada ulama Su. Oleh karna
itu, harus dipilih salah seorang diantara mereka sebagai
pemimpin umat islam di muka bumi ini menjadi khalifah/imam
yang wajib di dengaf dan ditaati.
Demikianlah dalam sejarah telah terjadi penujukan Abu
Bakar Ash-Shiddiq sebagai khalifah yang pertama kemudian
dilanjutkan oleh Umar bin Al-Khaththab ra. dan Ali bin Abi
Thalib ra. Sebgai khallifah ang ketiga dan keempat, meskipun
cara pemilihan atau penunjukan mereka berbeda-beda sesuai
dengan situasi dan kondisi yang mereka hadapi, maka islam

Memilih Jamah Yang Benar 20

tidak menentukan secara khusus pemilihan atau penunjukan
soerang khalifah/ amirul muminin. Namun yang pasti adanya
ketentuan baiat bagi penunjuk tersebut.
Khalifah Umar bin Al-Khaththab ra. Berkata:

.
Tidak ada islam kecuali dengan berjamaah dan tidak
dikatakan berjamaah kecuali dengan adanya kepemimpinan
dan tidak ada pemimpin kecuali dengan baiat dan tidak ada
artinya baiat kecuali dengan taat.
Walaupun kesimpulan yang disampaikan oleh khalifah
Umar bin Al Khaththab ra. Tersebut diragukan oleh sebagian
ulama, namun tentunya bukanlah kesimpulan yang tidak
mendasar karena sesuai dengan Al-Quran dan kenyataan
praktek para sahabat sangat penting dasadari oleh setiap
muslimumin bahwa ia wajib memiliki khalifah yang ia taati
sebagai ulil amri atau imam bagi seluruh umat islam di muka
bumi ini. Dengan demikian terlepaslah orang-orang yang
mengaku beriman dari ancaman Allah swt. Tentang berfirqoh-
firqoh, bergolong-golong, berpartai-partai, berormas-ormas dan

Memilih Jamah Yang Benar 21

lai-lain yang merupakan at-taashshubul jahiliyah yang
bernilai suatu kemusyrikan.

Sekiranya orang yang mengaku beriman, setingkat
apapun, ternyata tidak bersedia meninggalkan firqoh yang
hukumnya Syirik, dengan berasumsi bahwa di zaman sekarang
tidak ada lagi firqoh bagi orang orang yang seaqidah yaitu:
la ilaaha illallah, muhammadurrasulullah, maka sia-
sialahlarangan Allah terhadap firqah-firqah dan sia-sia pula
sabda Rosulullah saw tentang perpecahan umat Islam.
Bukankah kaum Muhajirin dan Anshar yang beraqidah
sama, ternyata mereka mencontohkan kewajiban taat pada
seorang khalifah, tanpa menunjuk imamnya masing-masing
sebagai pembenaran berjamaah versi golongan yang enggan
bersatu, subhanallah. Mengapakah seorang mumin tidak
segera mencari ulil amrinya memenuhi perintah untk bersatu
dan menjahui firqah?
Kemungkinan meninggalkan meniggalkan firqoh akan
merugikan orang-orang tertentu, tetapi pasti menguntungkan

Memilih Jamah Yang Benar 22

islam dan bagi orang-orang bertaqwa, sedangkan firqah-firqah
sebagai pemecah belah umat dalam ancaman Allah swt.
Allah swt berfirman:
Ep) 4g~-.- W-O~O
g+Cg1 W-O+^~E4
44Og- =eO- gu+g` O)
7/E* _ .E^^) -^O^`
O) *.- gNE)O:4[NC
Eg W-O+^~E 4pOUE^4C
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya
dan mereka menjadi bergolongan tidak ada sedikitpun
tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan
mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan
memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka
perbuat.(QS:Al-Anam;159)
Dalam ayat tersebut jelas sekali Rosululloh saw,
berlepas tangan dari orang-orang yang memecah belah agama
mereka; ciri mereka adalah tidak dapat dipersatukan secara
sadar dan sukarela. Akibatnya masing-masing mambanggakan
golongan mereka, dan tidaklagi membanggakan islam dalam
kegiatan mereka, maka terjadilah kedengkian antara golongan
yang satu dengan golongan lainnya dan mungkin terjadi

Memilih Jamah Yang Benar 23

kekerasan antar mereka sebagai azabAllah atas mereka.
Perhatikan firman Allah swt:
~ 4O- +Og1^- -O>4N
p E+El4C 7^OU4
6-EO4N }g)` 7g~O u
}g` ge^4` 7)UN_O u
7=O):U4C 44Og- 4-CONC4
7_u4 "E4 `*u4
OO^- E-^OE )O=^+^
ge4CE- _^UE
]O_^4C
Katakanlah: " Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan
azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu[482]
atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan
(yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian
kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa
Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih
berganti[483] agar mereka memahami(nya)".
QS: Al-Anam:65)
Firqah termasuk bagian dari azab Allah swt namun
ironisnya kaum muslimin masih banyak yang terjebak dalam
firqah yang hukumnya syiriq, sementara jika diajak
mengkonsumsi daging babi mereka alergi atau merasa jijik

Memilih Jamah Yang Benar 24

karena keharamannya. Tetapi yang dinilai suatu kemusyrikan
belum juga dijahui dan belum mendapatkan tanggapan yang
serius, walaupun mereka mengetahui bahwa syirik itu termasuk
dosa yang paling besar.
Dapatkah diyakini bahwa seseorang dapat disebut telah
kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah, sementara ia
sendiri berdiri diluar jamaah dan imamah tanpa seorang
khalifah atau amirul mumininsebagai ulil amrinya?. Padahal
yang memerintah bersatu itu adalah Allah swt dan Rosul-Nya.
Perhatikan Firman Allah swt:
W-O4-;N-4 lO4
*.- 4OgE_ 4
W-O~OE> _ W-NO7^O-4
=eEug^ *.- 7^OU4 ^O)
u7+L7 w7.-E;N E--
4u-4 7)OU~
7+4l; gOg4ugL)
L^4Ou=) u7+L74 _O>4N
EE- E4O^NO =}g)`
jOEL- 7EO^
Ogu+g)` ElgEOE
))-4:NC +.- 7
gOg-4C-47 u7+UE
4p4-g ^@

Memilih Jamah Yang Benar 25

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)
Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang
bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk.(QS: Ali-Imron:103).
Jika seseorang kembali kepada ajaran Allah dan Rosul-
Nya, tentu dia berada dalam satu jamaah di bawah seorang
khalifah sebagai bukti kataatanya terhadap perintah Allah dan
Rosul-Nya, tanpa membangga-banggakan golongan atau
membeda-bedakan dan menddiskreditkan golongan yang lain.
Sangatlah irasionil jika dimuka bumi ini ada sebuah konsep
yang bersifat kemasyarakatan (apapun namanya) merestui
umatnya (penganutnya) berpecah belah (tidak bersatu).
Tidak terdapat perbedaan atau pun perselisihan Faham
tentang wajibnya umat islam bersatu/berjamaah dan
mengharamkan firqah, karena masalah berjamaah memang

Memilih Jamah Yang Benar 26

merupakan masalah yang sangat mendasar dalam menggapai
izzatul islam wal muslimin di muka bumi.
Dan sangatlah bijaksana, jika seoang mumin, tidak
memperpanjang perdebatan atau pertengkaran, bila memiliki
cita-cita, aqidah dan pedoman yang sama untuk segera kembali
bersatu dan membuang jauh-jauh ambisi pribadi dan fanatisme
golongan, sehingga dengan tuluys ikhlas dan penuh ke-
tawadluan menghindari diri dari ancaman allah swt.
Firman Allah swt:
4 W-O+^O7> 4g~-.~E
W-O~OE> W-OU4u=-4
}g` gu4 4` ]47.~E}
eE4)O4:^- _
Elj^q4 +O R-EO4N
_1g4N
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-
berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas
kepada mereka. mereka Itulah orang-orang yang mendapat
siksa yang berat,(QS:Ali-Imraan;105)
Kenyataan perpecahan umat islam dalam berbagai
kelompok, yang masing-masing memiliki seorang pemimpin
tanpa seorang khalifah atau imam sebagai ulil amri yang wajib

Memilih Jamah Yang Benar 27

mereka taati secara bersama-sama telah mengakibatkan
hancurnya potensi umat islam dan merekapun porak poranda
sehingga menjadi umat yang marginal (pinggiran) tidak
berharga, bahkan mereka tidak saling mempercayai dan
mengakibatkan satu golongan meragukan golongan lainnya
sesama muslim.
Akhirnya merekapun menyerukan jihad fi Sabilillah
dengan merestui ketundukan mereka sendiri terhadap
pemerintah yang tidak islami, serta pengesahan jihadnyapun
atas restu pemimpin-pemimpin firqah tersebut.
Sungguh, dibutuhkan kesadaran setiap pribadi muslim,
untuk segera mendapatkan ulil amri, demi pertanggung
jawabannya di hadapan Alla swt, kelak di kemudian hari.
Kiranya seorang mumin segera menyadari kewajibannya
untuk berhijrah dari kehidupan di bawah sistem jahiliyah
kepada kehidupan di bawah sistem islami yaitu sistem khilafah
islamiyyah; karena penerapan syariat islam di bawah sistem
non islam adalah kelucuan yang menggelikan. Dahulu
Rosulullah saw, bersama para sahabt berhijrah dari Makkah ke
Madinah (al muhajirin) dan kaum anshar tidak berpindah
tempat, kecuali hanya berhijrah dari sitem kehidupan jahiliyah

Memilih Jamah Yang Benar 28

kepada sitem keidupan islami setelah Rosulullah saw tiba
bersama kaum Muhajirin.
Untuk menghindari kesalah fahaman tentang tujuan
hijrah , kiranya perlu dijelaskan bahwasanya Hijrah dimaksud
adalah untuk menyatukan kekuatan atau potensi umat islam;
bukannya untuk melaksanakan syariat, sebab saat itu umat
islam belum menerima syariat islam secara sempurna kecuali
setelah lebih kurang sepuluh tahun kemudian. Madinah
dipimpin Rosulullah saw bukan dengan peperangan akan tetapi
melalui dukungan mayoritas umat Madinah itu sendiri.
Karenanya kaum Non muslim yang berada di Madinah
bersedia mengadakan perjanjian damai dengan Rosulullah saw.
Sebagai pemimpin umat di Mafinah, dimana point terpenting
adalah mereka bersedia menjaga madinah dari serangan musuh,
dan hak hidup kaum non Muslim di jamin dibawah sistem
kepemimpina islam. Khilafah Islamiyah sebagai sitem yang
benar berkewajiban melaksanakan syariat secara sempurna
dalam wilayah kekuasannya (wilayatulhukmi), namun bukan
merupakan syarat sahnya sistem khilafah.
Tentu disayangkan jika umat Islam tetap berada di
bawah siste jahiliya/ sitem yang bathil apalagi disertai

Memilih Jamah Yang Benar 29

penolakan terhadap tegaknya sistem yang benar yakni sistem
Khilafah Islamiyah.

Perhatikan firman Allah swt:
-O)4 1g~ +O
W-OE> _O) .4`
44O^ +.- O)4
OcO- =euC4O
4-g4L^- 4pOO4C
CL4N -41
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk)
kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum
Rasul", niscaya kamu Lihat orang-orang munafik menghalangi
(manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.
(QS:An-Nisa;61)
Beatpa indahnya sekiranya umat islam segera sadar
untuk bersatu dibawah satu kepemimpinan islam; dimana
mereka mempunyai satu aqidah yang sama satu tujuan yang
sama untuk beribadah satu ukhuwah,(ukhuwah islamiyah),
satu pedoman yang bersumberkan Al-Quran dan As-Sunnah
dengan satu cits-cita berharap ridlo Allah swt. Serta hidup

Memilih Jamah Yang Benar 30

dalam satu sistem yang benar yaitu sistem islam (sistem
khilafah islamiyah).
Maka perlu diwaspadai provokasi iblis yang selalu
menjerumuskan seseorang dari sistem kehidupan islam (sistem
khilafah islamiyah) yang akan berakibatdekatnya seseorang
pada sistem Thogut atau sistem jahiliyyah. Allah swt.
berfirman:
=' gOE1)U)_E^-
4pO7l4C _ ;}4`4 }=O;O
=}g` *.- V'NO Og
4pONLg~ONC
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan
(hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah
bagi orang-orang yang yakin ?(QS; Al- Maidah;50)

Oleh karena itu, barang siapa yang telah memahami
kewajibannya untuk bersatu di bawah kepemimpinan seorang
khalifah atau amirul muminin, maka bersegeralah
mendaftarkan diri menjadi warga kekahlifahan kaum muslimin
(khilafatul Muslimin) da manapun ia berada; untuk selanjutnya

Memilih Jamah Yang Benar 31

mempelajari kewajiban dan hak seorang muslim baik sebagai
imam ataupun sebagai mamum; sebagai berikut;
I. Hubungan Sesam Warga Kekhalifahan

Orang-orang beriman yang telahmenjadi warga
kekhalifahan, berkewajiban tolong-menolong dan bekerjasama
di segala bidang dalam rangka at-taawunalal birri wat-taqwa
sebagai mumin yang telah mengikat persaudaraanya atas dasar
aqidah islamiyah.
Ukhuwah islamiyah tersebut tidak boleh lagi di putuskan
hanya karenaalasan-alasan keduniaan semata kecuali ajaran
islam itu sendiri yang mengharuskan demikian. Apabila terjadi
perselisihan dan pertengkaran wajib diislah;
Firman Allah:
E^^) 4pONLg`u^-
E4Ou=) W-O)U; 4u-4
7uC4OE= _ W-OE>-4
-.- u7+UE 4pO+EOO>
Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab
itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat.(QS;Al-Hujarat:10)

Memilih Jamah Yang Benar 32

Persaudaraan yang sedemikian kokoh dan kuat
ikatannya itu (ikatan iman/aqidah), tentu dapat mewujudkan
potensi umat yang tidak mungkintertandingi oleh ikatan-ikatan
lainnya, karena mempertahankan iman lebih berharga dari isi
dunia, bahkan nyawa sekalipun. Maka untuk membuktikan
kekuatan iman harta dan nyawa dapat di korbankan jika
diperlukan.
Perhatikan contoh hubungan suami istri dan anak pada
kisah Nabi Nuh as. Ketika umatnya ditenggelamkan Allah swt.
Ternyata yang selamat hanyalah saudara-saudara
seaqidah/seiman, sementara isteri dan anaknya sendiri terpaksa
dibiarkan tenggelam tak dapat ditolong karena terputusnya
ikatan persuadaraan iman diantara mereka.
Firman Allah swt.
4Og +.- 1EV4` -g~--g
W-NOEE =4O^`- EO+^
=4O^`-4 lOO7 W 44^~
=e^4` ^E:4N ;}g`
4^g14lgN u-E)U=
E-44^EC U
41gL^NC 4gu+4N ;g`
*.- 6*^1E- Og~4
E7=u1- 4OEL- E74`
4-)-=O-

Memilih Jamah Yang Benar 33

Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai
perumpamaan bagi orang-orang kafir. keduanya berada di
bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara
hamba-hamba kami; lalu kedua isteri itu berkhianat[1487]
kepada suaminya (masing-masing), Maka suaminya itu tiada
dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan
dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam Jahannam
bersama orang-orang yang masuk (jahannam)". (QS;At-
Tahriim;10)
Demikian nilai ikatan persaudaraan imani diantara
sesama muslim sebagaimana juga dijelaskan dalam sebuah
hadist Rosulullah saw:

) (
Dari Numan bin basyir ra. Berkata: Rosulullah saw
bersabda: Kamu akan melihat orang-orang yang beriman
dalam kasih sayang sesama mereka dan pada kelembutan
antara sesama mereka itu bagaikan sebuah tubuh apabila satu
bagian/anggota tubuh itu merasakan sakit maka seluruh

Memilih Jamah Yang Benar 34

bagian tubuh lainnya juga merasakan kesakitan sehingga tak
dapat tidur malam dan merasakan demam(HR.Bukhari)
Sifat-sifat mumin yang saling mencintai itu
merupakan janji Allah.
Firman Allah swt.
Ep) -g~-.- W-ONL4`-47
W-OUg4N4 geE)UO-
NE;4OEc N_
}EuOO- -41N
.Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan
dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.(QS;Maryam:96)
Orang yang benar-benar beriman dan beramal shalih,
pasti mempunyai rasa cinta terhadap saudaranya yang seiman
dari dalam lubuk hatinya, sehingga ia rela berkorban membela
saudaranya. Namun jika rasa cinta terhadap sesama mumin ini
tidak ada, berarti belum berfungsinya nilai iman dan amal
shaleh pada dirinya. Kadar iman dan amal shaleh menentukan
kemampuan seseorang dalam mencintai saudaranya seiman.
Rosulullah saw. Bersabda:

Memilih Jamah Yang Benar 35

) (
Seorang muslim adalah saudara seorang muslim, dia tidak
akan menyerahkan saudaranya (kepada musuh) dan tidak pula
akan mendzaliminya. Demi jiwa yang berada ditangan-Nya;
Tidaklah beriman seorang diantara kalian, sehingga ia
mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya
sendiri.(HR. Bukhari)
Betapa penting mencintai sesama mumin demi
terealisasinya ajaran islam dala kehidupan nyata. Merupak
syarat muthlaq yang tidak dapat diabaikan guna terciptanya
izzatul islam wal muslimin.
Tak dapat dipungkiri bahwa ketulusan pembelaan
seseorang terhadap orang lain dalam menghadapi resiko
disebabkan ras cinta dan kasih sayang sesama mereka. Allah
swt berfirman;
4pONLg`u^-4
eE4g`u^-4
__u4 +7.41gu
*u4 _ ]+O4C
NOuE^)
4pOE_uL4C4 ^}4N @OL^-
]O1NC4 E_OUO-

Memilih Jamah Yang Benar 36

]O>uNC4 E_OEEO-
]ON1gCNC4 -.-
N.Oc4O4 _ Elj^q
N_+EOuO=OEc +.- Ep)
-.- NOCjG4N _1EO ^_
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi
sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS: At-Taubah;71)
Saling tolong-menolong adalah kewajiban bagi setiap
mumin, agar masing-masing terselamatkan dari jurang
kesesatan dan kesengsaraan, sehingga seseorang mu.min tidak
merasa berat untuk mengislah, menasehati,dan mencegah
saudaranya dari perbuatan buruk, seperti mencela saudaranya
atau berbuat ghibah,menghina, hasat, dengki serta berburuk
sangka dan hal-hal lain yang menimbulkan fitnah dikalangan
kaum muslimin sendiri. Allah swt berfirman;
O 4p~E =}g` 4g~-.-
W-ONL4`-47 W-O=-4O>4
)OO) W-O=-4O>4
gO4EOO4^) ^_

Memilih Jamah Yang Benar 37

Elj^q CUO4'
gO4LE^OO^- ^g
17. Dan Dia (tidak pula) Termasuk orang-orang yang beriman
dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk
berkasih sayang.
18. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan
itu) adalah golongan kanan.(QS; Al-Balad;17-18)
Kunci penutup celah timbulnya fitnah di kalangan
kaum muslimin demi keutuhan jamaah yang solid yang
berwibawa adalah keikhlaasan untuk saling islah, sebagai
dorongan dari rasa cinta dan kasih sayang sesama mumin.
Warga kekhalifahan islam seharusnya menyadari benar dengan
sepenuh hati bahwa kemerdekaan mengislah merupakan hak
dan kewajiban merealisasikan pertanggung jawaban muslim
dalam beramar maruf dan nahi munkar, demi keselamatan
umat yang ditopang oleh rasa persaudaraan yang kuat antara
sesama mumin. Membantu sesama wajib ditumbuh
kembangkan dalam kehidupan berjamaah agar ikatan ukhuwah
bertambah erat dan kuat melalui at-taawun alal birri wataqwa
jika hal tersebut tidak terealisir dalam berjamaah, maka
ukhuwah islamiyah hanyalah ilusi belaka (khayalan).

Memilih Jamah Yang Benar 38


Saling tolong-menolong wajib diwujudkan demi menggapai
ketaqwaan dan menghindari perbuatan dosa.
Perhatikan sabda Rosulullah saw:

) (
Tolonglah saudaramu yang dzalim atau yang didzalimi,
sahabat bertanya ya..Rosululloh! kita menolong orang yang
didzolimi ini, maka bagaimana kita menolong orang yang
berbuat dzolim?, Rosulullah saw bersabda,: Kamu tarik
tangannya agar menjauh dari orang yang didzolimi itu
demikianlah cara menolongnya, demikianlah (cara)
menolongnya. (HR. Bukhari)
Jika warga kekhalifan mampu berbuat maksimal dalam
beramar maruf nahi mungkar, bersama kesiapan mental untuk
mudah saling mengislah, maka keutuhan jamaah akan dapat
dipertahankan, Insya Allah.

Memilih Jamah Yang Benar 39

Masih banyak hal penting yang perlu mendapatkan
perhatian erius sebagai warga khilafatul muslimin diantaranya
Firman Allah swt. Sebagai berikut;
-O)4 7+1jONO lOE14)
W-O1E =}=O;O) .Ogu+g`
u .E-1+O Ep) -.-
4p~E _O>4N ]7 7/E*
l1OEO ^gg
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu
penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang
lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu
(dengan yang serupa Sesungguhnya Allah memperhitungankan
segala sesuatu.(QS; An-Nisa;86)
Og^4C 4g~-.-
W-ONL4`-47 W-OU7=;>
>ONO+ 4OOEN :g>ONO+
__4EO W-OOO)e4-O
W-OggU=O4 -O>4N
E_)Uu- _ 7gO OOE=
7- 7+UE ]NO-EO>
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki
rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan
memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih
baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.(QS; An-Nur;72)

Memilih Jamah Yang Benar 40

Perhatikan sabda Rosulullah saw:

) (

:

.


Dari Abi Hurairah ra. Bahwasanya Rosulullah saw,
bersabda: Hak seorang muslim atas muslim yang lainnya ada
5; 1. Menjawab salam 2. Menjenguk orang yang sedang sakit
3. Mengantarkan jenazah 4. Memenuhi undangan dan 5.
Menyambut tahmid orang yang bersin. (muttafaqunalaihi)
Dan dalam riwayat muslim disebutkan; Hak seorang muslim atas
muslim yanglainnya ada 6 yaitu; 1. Jika kamu menjumpainya maka
ucapkanlah salam 2. Jika ia memanggilmu (mengundang) maka
jawablah 3. Jika ia minta nasihat padamu, maka nasihatilah dia 4.
Jika ia bersin dan mengucapkan hamdalah maka sambutlah dengan
ucapan yarhamukallah dan 5. Jika ia sakit maka jenguklah 6. Jika ia
meniggal dunia maka antarkanlah ia(jenazahnya) ke kuburnya.
Demikian hubungan antar sesama muslim dalam
kehidupan di bawah naungan sisem islam, menggambarkan
kepada kita betapa indahnya ukhuwah islamiyah yang mustahil

Memilih Jamah Yang Benar 41

dapat diwujudkan dalam siste-sistem kehidupan lainnya.
Mengakhiri bab ini
perhatikan firman Allah swt:
_` 4`O~ ]ONLg`uNC
*.) gO4O^-4
@O=E- ]1.-4ONC ;}4`
E1.EO -.- N.Oc4O4
O4 W-EO+^~
-47.4-47 u
-47.E4 u
_4^4Ou=) u
g4OOg=4N _ Elj^q
=U4 O) NjgjOU~
=}ECe"- -E+C4
ENO) +Ou4g)` W
_U=;NC4 eELE_
O@O^_` }g` Og^4`
NOE_u^- 4g)-E=
E_Og _ _@4O +.- gu+4N
W-O4O4 +Ou44N _
Elj^q CuOgO *.- _
Ep) =uOgO *.- N-
4pO)U^+^- .

Memilih Jamah Yang Benar 42


Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah
dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang
yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang
itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara
ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang
telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan
menguatkan mereka dengan pertolonga yang datang daripada-
Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun
merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah
golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu
adalah golongan yang beruntung. (Al-Mujaadilah : 22)
I. Kewajiban Warga Terhadap Khalifah/Amirul Muminin
Warga kekhalifahan Islam/khilafatul muslimin wajib
memahami dengan baik kewajiban-kewajibannya agar dapat
terwujudnya kerja nyata dan langkah positif kearah
terealisirnya ajaran Allah dan RasullNya secara baik dan
sempurna di bawah kepemimpinan khalifah atau amirul
muminin sebagai ulil amri.

Memilih Jamah Yang Benar 43

Kewajiban yang paling utama warga terhadap khalifahnya
adalah kesadaran dan kesediaan mendengar dan taat (saman
wathoatan) dalam segala perintah imam baik perkara-perkara
yang ia sukai (setujui) maupun yang ia tidak sukai, sepanjang
perintahnya tidak bertentanngan dengan ajaran Allah dan
RasullNya.
Perhatikan firman Allah swt.
Og^4C 4g~-.-
W-EON44`-47 W-ONOgC -.-
W-ONOgC4 4OcO-
Ojq4 jO- 7Lg` W
p) u7+;N4O4L> O) 7/E*
+1NO O) *.-
OcO-4 p) u7+47
4pONLg`u> *.)
gO4O^-4 @O=E- _
ElgO OOE= }=O;O4
ECj> .
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu
berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (
Qs. An-nisaa : 59 )

Memilih Jamah Yang Benar 44

Dalam ayat tersebut diatas, tidak terdapat pengulangan
kata wa-athiu untuk ulil amri, karena ketaatan terhadapnya
hanya diwajibkan jika perintahnya memang sesuai atau tidak
bertentangan dengan ajaran Allah dan rasullNya; maka jika
perintah khalifah atau ulil amri bertentangan dengan Al-Quran
dan As-sunnah maka gugurlah kewajiban mendengar dan taat.
Rasulullah saw. Bersabda :


( )
Dari abdillah bin Umar ra. Nabi saw, bersabda : wajib atas
seorang muslim mendengar dan taat dalam perkara yang ia
sukai atau yang tidak ia sukai sepanjang tidak diperintah
berbuat maksiat. Maka jika diperintah maksiat gugurlah
kewajiban mendengar dan taat. (HR.Bukhari)
Komitmen seorang muslim terhadap pelaksanaan ajaran
islam tercermin dalam sikap taatnya terhadap seorang khalifah
atau imam; dan betapa ruginya seorang muslim yang tidak taat
pada perintah khalifah dengan berbagai alasan yang tidak syari

Memilih Jamah Yang Benar 45

karena ketidak taatanya itu bernilai Maksiat, meskipun ia tidak
mencuri atau berzina, tetapi hanya duduk-duduk santai dalam
rumahnya sendiri.
Rasulullah saw. Bersabda :


) (
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda
: siapa saja yang taat padaku, maka ia telah mentaati Allah
dan siapa saja yang durhaka kepadaku berarti ia telah
durhaka (maksiat) kepada Allah, dan siapa saja yang mentaati
amirku berarti ia telah mentaatiku dan siapa saja yang
durhaka terhadap amirku maka ia telah durhaka pula
kepadaku (HR. Bukhari)
Alangkah meruginya seseorang yang mengaku beriman
padahal telah berusaha keras meninggalkan perjudian,
perjinahan, pencurian, penipuan dan larangan larangan Allah
lainnya, tiba-tiba di suatu saat ia dengan sengaja tidak bersedia

Memilih Jamah Yang Benar 46

mendengar dan taat pada ulil amrinya; yang berarti ia telah
berbuat maksiat.
Sebagai contoh sederhana; seorang muslim diperintah
oleh imam/khalifah untuk mengantarkan surat ke kantor pos
pada hari yang telah ditentukan, akan tetapi ia merasa enggan
sehingga surat tidak di masukan di pos pada hari yang
ditentukan, maka ia berarti telah berbuat maksiat karena tidak
saman wathaatan terhadap ulil amrinya padahal perintah
tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Al-Quran dan As-
sunnah. Ditegaskan oleh Rasulullah saw. :


) (
Dengarlah oleh kalian dan taatilah, sekalipun pemimpin
kalian adalah seorang Habsyi yang kepalanya mengkilat
seperti kismis (HR.Bukhari)
Figur dalam penilaian kelompok /golongan/suku dan
berbagai etnis, bukan merupakan masalah pokok menurut
ajaran islam, bahkan hal-hal tersebut dapat menjerumuskan

Memilih Jamah Yang Benar 47

seseorang pada sifat-sifat ashobiyah yang telah dilarang karena
Allah dan RasullNya hanya membenarkan figur menurut
ukuran/penilaian berdasarkan ketaqwaan seseorang.
Allah swt. berfirman :
Og^4C +EEL- ^^)
7E4^UE= }g)` OEO
_/6^q4 7E4UEE_4
6ON7- j*.4l~4
W-EO4OE4-g _ Ep)
74`4O- E4gN *.-
7^> _ Ep) -.- N7)U4N
OO)lE= : ( 31 )
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal. (Qs. Al-Hujuraat : 13 )
Mengenal ketaqwaan seseorang, memang tidaklah
muthlaq benar, sebab hanya Allah yang maha mengetahui
rahasia hati seseorang, namun berupaya maksimal untuk
memberi penilaian dhahir dalam rangka memilih seorang imam

Memilih Jamah Yang Benar 48

merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dan wajib
dipertanggung jawabkan.
Mungkin suatu ketika seorang khalifah/ imam berbuat
dzalim sebagaimana layaknya para penguasa yang otoriter dan
menindas rakyatnya sendiri dengan berbagai alasan yang
dibuat-buatnya; maka apakah seorang mumin dapat
melepaskan saman wa-thaatannya dari seorang khalifah yang
sedemikian itu ?
Rasulullah saw., bersabda:


) (
Dari Ibnu Abbas ra.berkata : Rasulullah saw, bersabda:
siapa saja diantara kalian yang melihat sesuatu yang tidak
disukai dari amirnya, maka hendaklah dia bersabar, karena
sesungguhnya tidak seorang pun yang meninggalkan jamaah
sejengkal saja lalu dia mati maka ia mati bagaikan mati
jahiliyah. (HR. Bukhari)

Memilih Jamah Yang Benar 49

Dalam riwayat yang lain dinyatakan :


) (
Dari Auf bin malik Al-Asyjai berkata : aku mendengar
Rasulullah saw., bersabda : siapa yang berawali terhadap
seorang wali, lalu dia melihat (wali-nya itu) berbuat suatu
kemaksiatan terhadap Allah swt; hendaklah dia membencinya
atas kemaksiatannya kepada Allah, dan jangan sampai
melepaskan ketaatan terhadapnya (HR.Ahmad dan Muslim)
Dari kedua hadist diatas jelas sekali bahwa saman wa-
thaatan terhadap ulil amri itu merupakan sikap yang sangat
fundamental dalam pandangan Allah dan RasullNya dan tidak
dapat diabaikan/diremehkan sedikitpun, kecuali perintah
khalifah memang bertentangan dengan ajaran Allah dan
RasullNya.
Mampukah seorang muslim membuktikan saman wa-
thaatan terhadap ulil amrinya dalam kehidupan berjamaah
sesuai ajaran islam ? merupakan kewajiban setiap pribadi untuk
senantiasa mempertanyakan dirinya sendiri tentang hal tersebut
dengan berharap rahmat dan pertolongan Allah swt. jika

Memilih Jamah Yang Benar 50

seorang muslim berfikir; bahwa saman wa-thaatan ; hanya
diwajibkan dalam hal-hal yang disetujui saja, tentu masalahnya
menjadi ringan dan remeh. Akan tetapi masalah tersebut sudah
merupakan ketetapan yang telah disyariatkan oleh Allah dan
Rasullnya sampai hari kiamat. jadi masalahnya bukan terletak
pada persoalan sependapat atau tidak sependapat tetap saja
bahwa mendengar dan mentaati khalifah atau imam hukumnya
wajib.
Banyak hal yang akan menyebabkan timbulnya
keengganan seseorang mempertahankan saman wa-thaatan
terhadap ulil amri sebagai akibat dari kekecewaan hatinya
terhadap keputusan/kebijaksanaan ulil amri dan dapat
menimbulkan keputus-asaan seseorang; akhirnya ia pun
meninggalkan jamaah dan mati sebagaimana mati jahiliyah
naudzubillahi min dzlik.
Firman Allah swt. :
4~ }4`4 7O4L^4C }g`
gOE;OO gO)4O )
]Oe._-
Ibrahim berkata: "tidak ada orang yang berputus asa dari
rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat".

Memilih Jamah Yang Benar 51

(Qs.Al-hijr :56)
O/j_4l4C W-O+lE-^O-
W-OOOOOE4 }g` E-cONC
gO1=4 4 W-OOO4*uCW>
}g` ^EuO *.- W +O^^)
4*uCW4C }g` ^EuO *.- )
NO^- 4pNOg^-
Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita
tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa
dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".( Qs. Yusuf : 87)
Dimasa Rasulullah saw. Masih hidup pernah terjadi
sekelompok orang munafik menunjukan kekecewaannya
terhadap Rasulullah saw., dalam pembagian shadaqah; untuk
menjadi itibar (contoh), agar umat mengetahui diantara sebab
kekecewaan seseorang, kiranya perlu di perhatikan ayat
berikut:
gu+g`4 }E` E+OgU4C O)
ge~EO- up)
W-O7C;Nq Ogu+g` W-O4O
p)4 - W-OCuNC
.Ogu+g` -O) -
]O7CECO4C

Memilih Jamah Yang Benar 52

Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang
(distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya,
mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi
sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi
marah. (Qs. At-Taubah : 58 )
Maka kekecewaan terhadap khalifah imam wajib
ditekan agar tidak berakibat fatal terjerumusnya seseorang dari
mentaati baiatnya kepada Allah swt. Adapun kesalahan
khalifah atau amirul muminin dapat di ishlah berdasarkan Al-
Quran dan Al-hadist.
Perhatikan lagi hadist berikut :


) (
Bahwasanya agama ini adalah suatu nasihat, mereka
bertanya: bagi siapa whai Rasulullah ? Rasulullah saw.,
bersabda Bagi Allah, kitabNya, RasulNya, dan imam-imam
kaum muslimin serta umat islam pada umumnya. (HR. An-
Nasi)

Memilih Jamah Yang Benar 53

Pada prinsipnya tidak terdapat dispensasi bagi orang-
orang yang mengaku beriman untuk tunduk dan patuh terhadap
kepemimpinan jahiliyah selain hanya terhadap ulil amri dalam
sistem islam (sistem khilafah).
Karenanya pemberontakan terhadap ulil amri dalam
sistem islam tidak dibenarkan. Pemberontakan bukanlah cara
ishlah yang berakhlaq dan tidak tepat/tidak patut dilancarkan
oleh kaum muslimin terhadap kepemimpinan mereka sendiri
(sistem islam) kecuali hanya al-amru bil maruf dan nahyuanil
mungkar.
Rasulullah saw., bersabda :


: .


) (
Dari Umi salamah bahwasanya Rasulullah saw., bersabda :
kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang kalian kenal
tapi kalian ingkari, maka barang siapa membanci
(kedzalimannya), berarti dia telah berlepas diri dari padanya,
dan barang siapa mengingkarinya, maka selamatlah ia; akan

Memilih Jamah Yang Benar 54

tetapi yang tidak selamat ialah orang yang rela dan
mengikutinya. Para sahabat berkata; apakah tidak kita perangi
saja mereka itu wahai Rasulullah ? Tidak, sepanjang mereka
masih shalat. (HR.Muslim)


) (
Dari kaab bin ujrah berkata : Rasulullah saw., mendatangi
kami dan kami berjumlah sembilan orang; lalu beliau berkata
: bahwa sesudahku akan datang para pemimpin. Barang siapa
membenarkan dan menolong mereka atas kedzalimannya maka
ia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya
serta ia tidak akan masuk surga. Dan barangsiapa yang tidak
membenarkan dan tidak menolong kebohongan mereka, maka
ia adalah dari golonganku dan dari golongannya serta ia akan
masuk surga. (HR. An-Nasai)

) (

Memilih Jamah Yang Benar 55

Dari Abil Walid bin Shamit ra. Berkata: kami berbaiat
kepada Rasulullah saw., untuk mendengar dan taat dalam
kesukaran dan kemudahan; dalam kesenangan dan kebencian
serta atas hal-hal yang memberatkan kami dan agar kami tidak
mencabut perkara dari ahlinya, kecuali jika kalian melihat
kekafiran yang nyata atas dasar keterangan dari Allah Taala
dan agar kami berbicara dengan benar dimana pun kami
berada tanpa takut terhadap cemoohan si tukang cela dalam
urusan (yang dibenarkan) Allah. (MuttafaqunAlaih)
Memperhatikan dalil-dalil tersebut, umat islam tetap
dilarang memerangi pemimpin mereka dalam sistem islam
(khilafah Islamiyah) selama mereka masih shalat. Sikap warga
kekhalifahan sedemikian itu merupakan konsekuensi logis dari
pernyataan baiat yang mereka berikan terhadap khalifah;
bahkan Rasulullah saw., menyatakan bahwa setiap orang yang
sudah berbaiat, berkewajiban membela khalifah/imam bila
terjadi kup atau pengambil alihan kekuasaan dengan paksa.

) (
Rasulullah saw., bersabda: dan barang siapa yang
berbaiat pada seorang Imam dengan rela dan sungguh hati,

Memilih Jamah Yang Benar 56

maka hendaklah ia mentaatinya jika mampu. Maka apabila
ada orang lain yang akan menurunkannya, penggallah leher
orang lain itu. (HR.Muslim)
Keberanian berkorban untuk membela khalifah atau
amirul muminin demi memprtahankan kepemimpinan sistem
Islam, merupakan bukti kesadaran warga dalam memahami
kewajiban-kewajiban dalam berjamaah. Maka mustahil warga
kekhalifahan islam yang baik dan mengerti akan menghina
penguasanya sendiri yang tetap mempertahankan kebenaran.
Bahkan jika seorang hendak meninggalkan kegiatan
bersamapun, seseorang diwajibkan meminta izin terlebih
dahulu kepada pemimpinnya, bila memang terdapat urusan
yang sangat penting, sebagaimana telah di jelaskan dalan Al-
Quran :
E^^) ]ONLg`u^-
4g~-.- W-ONL4`-47
*.) g).Oc4O4
-O)4 W-O+^ +OE4`
-O>4N O 7g`~E} -
W-O+lE-'O4C _/4EO
+O+^O^*4-OEC _ Ep)
4g~-.- El4^O+^O^*4OEC
Cj^q 4g~-.-
]ONLg`uNC *.)
g).Oc4O4 _ -O)

Memilih Jamah Yang Benar 57

EO+^EO^*4-c- ^*u4lg
)_g^E- pO }Eg =e^Og-
_u4g` Og^4-c-4
N+O -.- _ ]) -.-
EOOEN _OgOO
Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-
orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila
mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu
urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak
meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya.
Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu
(Muhammad) mereka Itulah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya, Maka apabila mereka meminta
izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada
siapa yang kamu kehendaki di antara mereka, dan
mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Qs. An-Nuur : 62 )


) (

Memilih Jamah Yang Benar 58

Dari Abu Hurairah ra. Berkata : Rasulullah saw.,
bersabda:setiap wali pasti mempunyai dua teman; teman yang
menyuruhnya kepada maruf dan mencegahnya dari
kemungkaran dan teman yang senantiasa berusaha
merugikannya, barangsiapa yang terjaga dari kejelekannya,
maka berarti ia telah terpelihara dan ia tergolong dari teman
yang memenangkan (kebaikan) diantara keduanya. (HR.An-
Nasaii)


) (
Dari Qasim bin Muhammad berkata: aku mendengar bibiku
berkata , Rasulullah saw., bersabda : barangsiapa diantara
kalian menguasai (memimpin) suatu perbuatan, lalu Allah
menghendaki baginya kebaikan, maka Allah menjadikan
baginya pembantu yang shalih; Jika ia lupa maka
pembantunya mengingatkannya dan jika ia ingat maka iapun
menolongnya. (HR.An-Nasaii)
Telah kita tuliskan beberapa ayat dan hadist tentang
kewajiban-kewajiban anggota jamaah/warga kekhalifahan
islam/khilfatul muslimin; yang insya Allah bila ditepati dan
dilaksanakan secar benar dan baik, tentu akan mendapatkang
ganjaran kebajikan sebagai ibadah yang diterima disisi Allah

Memilih Jamah Yang Benar 59

dan jika dilanggar akan mendapat siksa. Mudah-mudahan
kaum muslimin dapat menepatinya dengan tulus, ikhlas dan
sabar. Amien.
III. Kewajiban-Kewajiban Khalifah atau Amirul Muminin
terhadap warga kekhalifahan .
Sebagai khalifah fil-ardhi atau pemimpin umat sedunia
pasti sangat membutuhkan orang banyak dalam
menunaikan tugasnya. Maka khalifah berkewajiban
menunjuk para pembantunya untuk membagikan tugas-
tugas pelayanan umat menurut kebutuhan, sesuai dengan
keahlian seseorang yang ditugaskan.
Rasulullah saw. Bersabda :

) (
Dari Abi maryam Al-Azdi ra. Bahwasanya dia berkata
kepada muawiyah aku mendengar Rasulullah saw., bersabda:
siapa yang di jadikan Allah sebagai wali dari satu-satunya
kaum muslim kemudian dia bersembunyi dari hajat mereka.,
kepentingan dan kebutuhan mereka maka Allah pasti

Memilih Jamah Yang Benar 60

menghalangi hajatnya kepentingan dan kebutuhannya. Lalu
muawaiyah menugaskan seseorang untuk mengurusi
kepentingan-kepentingan manusia. (HR.Abu Daud)
Jika khalifah hendak memutuskan sesuatu perkara dia
wajib bermusyawarah; terutama dengan para mutasyar
kekhalifahan tanpa menutupi kemungkinan bagi setiap mumin
untuk mengemukakan pendapatnya karena kemungkinan
sesuatu kebenaran justru datang dari masyarakat pada
umumnya, bahkan seorang wanita muslimah pun berhak untuk
di dengar pendapatnya seperti ketika Raslulullah saw.,
memrintah agar para sahabat berkorban di musim haji; ternyata
pendapat ummu salamah ra. Yang menyarankan agar
Rasulullah sendiri yang memulainya; barulah umat
mengikutinya apa
Apa saja yang diputuskan oleh khalifah atau amirul
muminin sebagai suatu kebijaksanaannya, baik perintah
ataupun larangan wajib dipertanggungjawabkan di handapan
pengadilan Allah swt. pada yaumul bats (hari
berbangkit/yaumulhisab (hari perhitungn ).
Rasulullah saw. Bersabda :

Memilih Jamah Yang Benar 61

) (
Dari Ibnu Umar berkata: saya telah mendengar Rasulullah
saw, bersabda: semua kalian adalah pemimpin dan akan
diminta pertanggungjawabannya tentang kepemimpinannya
dan imam juga adalah pemimpin dan akan dimintai
pertanggungjawaban tentang kepemimipinannya .
(HR.Muslim)
Sebagai seorang pemimpin umat, sebagai khalifah atau
amirul muminin wajib berbuat adil dalam mengambil suatu
kebijaksanaan demi kemaslahatan umat dari pada kepentingan
pribadi.
Keberhasilan langkah seorang pemimpin tidak boleh
menjadikannya sombong sehingga merasa berhak untuk
dihormati oleh orang lain, karena saling hormat menghoramati
itu merupakan kewajiban setiap muslim; maka tidak perlu
minta dihormati.
Perhatikanlah ayat-ayat berikut :

Memilih Jamah Yang Benar 62

;*gu=-4 ElE4LE_
^}Eg ElE4lE>- =}g`
--gLg`u^-
Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang
mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman. (QS.Asy-
syuaraa :215)
Dan juga ayat berikut ini :
E): lOE;O4O =}g)` *.-
=eLg _ W O4 =e47
E^O)UEN UU^-
W-OO_E^+ ;}g` ElgOEO W
-;N gu+4N
Og^4-c-4 +O
-OjE-4 O) jO- W
-O) =e^`=G4N -4O4-
O>4N *.- _ Ep) -.- OUg47
4-)-g4O4-^-
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya

Memilih Jamah Yang Benar 63

Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
(QS. Ali-Imran : 159)
Berlemah lembut, Pemaaf, suka bermusyawarah;
berkasih sayang antara semsa muslim dan bertawakal
merupakan sifat terpuji yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin umat, agar umat dapat menaruh kepercayaan dan
memberikan dukungan dan partisipasinya marhamah dan
sejahtera lahir batin dapat tercapai atas rahmat dan karunia
Allah swt.

Rasulullah saw. Bersabda:


) (
Dari Aida bin Amrun dan dia adalah seorang sahabat
Rasulullah saw, ketika ia masuk kerumah Ubaidillah bin Ziyat;
maka berkatalah ia kepadanya: wahai anaku ! sesunguhnya
aku mendengar Rasulullah saw, bersabda: sesungguhnya
sejahat-jahat para pemimpin adalah yang kejam. Maka jangan

Memilih Jamah Yang Benar 64

sampai kamu termasuk diantara mereka. (HR. Bakhari dan
Muslim)
Memang banyak pemimpin yang kejam, banyak raja-
raja djalim lagi bengis dari zaman ke zaman, dalam
perkembangan sejarah kemanusiaan mereka memaksa umat
yang dipimpinnya untuk patuh dan tunduk kepadanya sebagai
warga yang bertanggung jawab,akan tetapi hak-hak mereka
tidak diberikan secara benar dan baik. Maka seorang khalifah
harus mempertanyakan dirinya sendiri; apakah ia termasuk
diantara pemimpin dzalim yang merasa berhak dilayani
ataukah ia adalah seorang khalifah atau amirul muminin yang
menyadari tugasnya melayani umat.
Rasulullah saw. Bersabda :


) (


Dari siti Aisyah ra. Berkata: aku mendengar Rasulullah saw,
bersabda di dalam rumahku ini : Ya Allah ! siapa saja yang
mengurusi suatu urusan umatku lalu dia menyusahkan mereka
maka susahkanlah dia dan siapa saja yang mempermudahkan
mereka, maka permudahkanlah dia. (HR.Muslim)

Memilih Jamah Yang Benar 65

Sesungguhnya tidak seorang manusiapun dimuka bumi
ini yang bersedia didzalimi,ditipu dan dikhianati, maka
pemimpin yang kejam dan penipu tidak mungkin berbuat adil
dan tidak patut dihormati.
Seorang khalifah wajib menyadari tanggung jawabnya
dan berusaha agar umat memahami tugaske pemimpinannya,
dan segera memperbaiki kekeliruan dan keteledorannya.
Seorang khalifah juga berfungsi sebagai tenaga pendidik dan
pengajar dalam upaya mencerdaskan umat demi kesempurnaan
akhlaq mereka dalam mengemban dan melanjutkan tugasnya.

Allah swt. berfirman:
4O- Og~-.- E+E4 O)
=}jOg)`1- LOc4O
gu+g)` W-OUu4C jgOU4N
gOg-4C-47 jgOg4ONC4
N_ggUENC4 =U4-^-
OE'g4^-4 p)4
W-O+^~E }g` N:~ O>
U= -)lG`
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf
seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-
Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan

Memilih Jamah Yang Benar 66

mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya
mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang
nyata, (QS. Al-Jumaah:2)
Mengajar umat agar dapat memperhatikan ayat-ayat
Allah swt. memberitahukan kepada mereka isi Al-Quran dan
As-sunnah demi kesempurnaan akhlaq mereka adalah bagian
tugas-tugas seorang khalifah atau amirul muminin dan
karenanya seorang khalifah hendaknya memiliki tiga sifat
dasar sebagai berikut:
; 47.~E} g[Oc4O ;}g)`
:O^ NOCjG4N gO^OU4N
4` -g44N RC@OEO :^OU4
--gLg`u^) [+74O
_1gOO
Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu
sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat
menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat
belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.
(QS. At-Taubah:128)
Perhatian seorang pemimpin terhadap kepantingan dan
kesejahteraan umat dan lahir bathin berdasarkan Al-Quran dan
As-sunnah, merupakan kewajiban yang mesti dipertanggung-

Memilih Jamah Yang Benar 67

jawabkan kelak dihadapan Allah swt. Rasulullah saw.
Bersabda:

) (
Rasulullah saw., telah bersabda: Tidaklah seorang amir yang
mengawasi urusan kaum muslimin, kemudian ia tidak
bersungguh-sungguh memperhatikan kepentingan mereka dan
memberi nasehat, ia tidak akan masuk surga bersama
mereka. (HR.Muslim)
Dengan adanya pengertian yang baik terhadap tugas
dan kewajiban masing-masing pihak baik sebagai warga
kekhalifahan maupun sebagai pemimpin, maka kesadaran
beramal shalih bagi setiap pribadi muslim sesuai posisinya
masing-masing dapat di harapkan dalam ukhuwah Islamiyah,
yang Insaya Allah dapat dipertahankan demi Izzatul Islam wal
Muslimin, melalui pelaksanaan sistem Islam (sistem khilafah
Islamiyah) sebagai satu-satunya sistem haq.
Wallahu alamu bish-showab.
Alhamdu lillahi rabilaalamiin.


Memilih Jamah Yang Benar 68





Beberapa
Kesimpulan


1. Setiap Muslim pria dan wanita harus menyadari akan
kewajibannya menjadi warga kekhalifahan Islam
dimanapun ia berada (berjamaah).
2. Berfirqah-firqah/berpartai-partai/bergolong-
golongan/berpecah belah adalah haram hukumnya .
3. Orang-orang yang beriman adalah bersaudara dan wajib
tolong- menolong .
4. Mendengar dan taat (saman wa thoatan ) terhadap
khalifah/Imam/Amirul Muminin tidak boleh di lepaskan
kecuali jika perintahnya bertentangan (berlawanan) dengan
Al-Quran dan As-sunnah.

Memilih Jamah Yang Benar 69

5. Iz-Zatul Islam wal Muslimin hanya dicapai jika umat tetap
dalam taat pada Allah, Rasul dan ulil Amri (khalifah)
6. Manusia yang mulia hanyalah orang-orang yang bertaqwa.
7. Misi kekhalifahan bersifat universal bukan
sekterian/rahmatan lilalamin.
8. Kebijasanaan khalifah lebih mengutamakan kepentingan
umum dari kepentingan pribadi
9. Pemimpin dan yang dipimpin sama-sama berkewajiban
melaksanakan tugas-tugasnya dengan berdisiplin dan
wajib bertanggung jawab dihadapan Allah Rabbul Jalil
dikemudian hari.

You might also like