You are on page 1of 4

Amal Saleh

1. Pengertian Amal Saleh Menurut kamus besar bahasa Indonesia, amal diartikan sebagai perbuatan (baik atau buruk). Secara istilah, amal saleh berarti perbuatan sungguh- sungguh dalam menjalankan ibadah ataupun menunaikan kewajiban agama yang dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama manusia.contoh mengumpulkan dana untuk membantu korban bencana alam, penyandang cacat, orang jompo dan anak yatim piatu. Dalam al-Quran banyak dijumpai perkataan amal dengan berbagai bentuknya yaitu amila, amala, tamalun, yamalun, amilun, amalus-salihat, dan amalus-syyariat.

Agama Islam dalam pandangan filosof Muslim terkemukan, Ibn Sina, tak hanya menekankan pikiran, tetapi terlebih lagi adalah tindakan atau perbuatan ('amal ). Bahkan dalam Islam, perbuatan atau tindakan dapat dipandang sebagai mood of existence , yaitu cara beradanya manusia. Seseorang disebut ada (eksis) bila ia bekerja atau berbuat. Tanpa kerja, ia sama dengan tidak ada ( wujuduh-u ka'adamih-i ). Terdapat beberapa prinsip amal saleh yang perlu diketahui. Pertama, amal saleh adalah buah dari iman ( tsamrat al-iman ). Iman tak fungsional dalam kehidupan tanpa amal saleh. Sebaliknya, perbuatan tak dinamai amal saleh bila tak bersandar pada iman. Dalam Islam, integrasi iman dan amal saleh menjadi pangkal keselamatan dan kesuksesan hidup manusia. ''Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.'' (QS Al-'Ashr [103]: 1-3). Kedua, amal saleh adalah alam ( nature ) manusia. Menurut nature -nya, manusia suka pada kebaikan. Karena kebaikan adalah alam manusia, maka sesungguhnya hanya yang baik (kebaikan) yang bersifat manusiawi dalam arti berguna bagi manusia.

Sedangkan yang buruk (keburukan), dengan sendirinya tidak bersifat manusiawi dalam arti tidak berguna dan tidak sesuai dengan alam dan kemuliaan manusia. ''Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya, adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi.'' (QS Arra'd [13]: 17). Ketiga, amal saleh tidak untuk Tuhan, tapi untuk kebaikan manusia itu sendiri. Manusia harus beragama dan beramal saleh, bukan untuk Tuhan, tapi untuk kebaikan hidupnya sendiri di dunia dan di akhirat. Jangan mengira, kalau seorang berbuat baik, maka ia telah merasa dirinya berbuat baik kepada Tuhan. ''Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.'' (QS Fathir [35]: 15).Keempat, amal saleh mendorong terkabulnya doa. Prinsip ini didasarkan pada ayat berikut, ''Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allahlah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.'' (QS Fathir [35]: 10). Jadi, untuk terkabulnya doa, diperlukan kekuatan pendorong bernama amal saleh. Namun, amal saleh di sini tak hanya bermakna kebaikan dalam arti sempit, tapi amal saleh dalam arti luas berupa kerja keras dan kerja cerdas yang mendorong produktivitas, kerja yang mendatangkan kebaikan ( dzatu shalah ) bukan hanya bagi pelakunya, tapi juga bagi umat dan bangsa. 2. Karakteristik Amal Saleh Orang yang hidup pada zaman pra-islam mempunyai anggapan bahwa kekayaan, keturunan, kedudukan, dan bermacam-macam kelebihanduniawi lainnya menjadi factor yang akan menentukan keadaan seseorang. Agama islam membawa satu ajaran (dokrin) bahwa keturunan, pangkat, kedudukan yang tinggi, dan kekayaan yang bayak , semua itu tidak mendatangkan keuntungan, terutama untuk kehidupan di akhirat kelak. Satusatunya yang memberikan faedah ialah amal saleh, yakni perbuatan baik. Secara umum, pengelompokan amal itu terbagi dua, yaitu amal saleh (amal yang baik) dan amalus sayyiah (amal yang buruk). Amal saleh ialah segala perbuatan kebbijakan yang mendatangkan manfaat untuk diri sendiri, keluarga, bangsa, dan manusia seluruhnya, baik berupa perbuatan, ucapan, maupun

sikap.bahkan melakukan suatu perbuatan yang dilarang Alloh, itu pun termasuk amal saleh. 3. Nilai Positif Amal Saleh Dalam Al-Quran, banyak diuraikan hasil (buah) dari amal saleh, baik didunia maupun diakhirat, yaitu: a. rezeki yang baik (al-Hajj/22:50); b. derajat yang tinggi (Taha/20:75); c. keberuntungan (al-Qasas/28:67); d. keadilan (Yunus/10:4); e. keluar dari kegelapan (at-Talaq/65:11); f. rahmat dan cinta (al-Jasiyah/45:30); g. hilang perasaan takut (Taha/20:112); h. pahala yang cukup (Alli Imran/3:57); i. ampunanIlahi (Fatir/3:57); J. kehidupan di surga (al-Muminun/23:40).

4. Membiasakan Amal Saleh Setiap amal saleh, harus didasari niat yang suci dan ikhlas. Jangan sampai seorang yang beramal memiliki niat yang salah, ada udang dibalik madu. Misasal, mengharap kedudukan,pujian, atau keuntungan yang lain-lain. Berusaha atau beramal, pada umumnya tidak memandang ruang dan waktu serta tidak hanya pada saat yang lapang. Dalam situasi apa pun, kita tidak menyianyiakan untuk beramal atau berusaha. Walaupun hasil amal itu belum tampak sekarang, hal itu tidak boleh menjadikan kita malas beramal.

TUGAS AGAMA ISLAM :

AMAL SALEH
D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 3 - ABDUR RAHIM CATUR PUTRA - ACHMAD HUSNI - ILHAM - LAURA FOURIANA - NISA ROHIMAH - NUNIK NURSASIH P - ZELVIANTI

KELAS XII IPA 1 SMA NEGERI 3 PALU

You might also like