Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS PASIEN
Nama Usia Kelamin Alamat Tgl masuk RS
Keluhan utama :
Nyeri
Keluhan tambahan :
Bercak
pernah dirawat dengan keluhan yang sama ada dikeluarga yang sakit seperti ini
Riwayat pengobatan
Pasien
sudah berobat ke puskesmas tetapi belum sembuh orangtua pasien tidak memiliki alergi obat ataupun makanan
Riwayat alergi
Menurut
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : lemas Kesadaran : compos mentis Tanda vital
Nadi : 80x/menit Pernafasan : 20x/menit Suhu : 36,9c Tekanan darah : 110/70 mmhg
Antropometri
BB TB
: 25 kg : 135 cm
STATUS GIZI
Perempuan usia 12 tahun BB :25 kg TB :135 cm Perhitungan
BB/U
= 25/39,5 x 100% = 63% ( KEP ringan ) TB/U = 135/149 x 100% = 91% ( gizi baik )
STATUS GENERALIS
Kepala : Normochepal
Rambut Wajah
Pucat
Refleks
pupil (+/+), isokor Palpebra : edema (-/-) Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (+/+)
Hidung : Deviasi septum (-), Sekret (-), epistaksis (-), bekuan darah (-) Telinga : Sekret (-/-) Mulut :
Mukosa
Leher : - Tidak ada pembesaran KGB. - Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Torax : - Pergerakan dinding dada simetris - Retraksi intercostal (-/-) - Pulmo : Vesikuler ( +/+ ), Ronkhi (-), wheezing (-) - BJ I dan BJ II reguler, Murmur (-), gallop (-) Abdomen : - Perut rata - Bising Usus normal - Nyeri tekan epigastrium (+) - Hepatomegali (-) - Splenomegali (-) - Purpure (+) Ekstremitas :
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RESUME
Anamnesis Anak perempuan usia 12 tahun datang ke RSUD cianjur dengan keluhan nyeri perut yang hebat sejak 2 hari yang lalu. Muntah ampas dan air kehijauan setengah kaleng cat (+) sejak 1 minggu yang lalu. Bercak kemerahan di perut, kaki dan tangan (+) sejak 3 minggu yang lalu.
Pemeriksaan fisik
Nadi : 80x/menit Pernafasan : 20x/menit Suhu : 36,9c Tekanan darah : 110/70 mmhg Wajah : Pucat Konjungtiva Anemis (+) Mukosa bibir kering (+) Nyeri tekan epigastrium (+) Purpure (+) WBC 13,0 PLT 460
Lab
DIAGNOSA
Gasteritis
HSP
TERAPI
Rawat inap IVFD D1:4 15 gtt/ml Ranitidin iv 2x1 ampul Antasid sirup 3x1 ctt (ac) Ondasentrin iv 2x4 inj (bp) Kalk 2x1 tablet Diet nasi tim, lunak
PROGNOSIS
Quo Ad vitam : Bonam Quo Ad functionam : Bonam
FOLLOW UP
30 1 2012 S Sakit perut (+), sesak (+), mual (), BAB (-), demam (-) 31 1 2012 Malaise (+), sakit perut (+), sesak (+), demam (+) 1 2 2012 Malaise (+), sakit perut (+), sesak (+), demam (+) 2 2 2012 Sakit perut (-), muntah (-), mual (), sesak (-), malaise (-), demam (-)
DEFINISI
Henoch Schonlein Purpura (HSP) adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh vaskulitis pembuluh darah kecil sistemik yang ditandai dengan lesi spesifik berupa purpura nontrombositopenik, artritis atau atralgia, nyeri abdomen atau perdarahan gastrointestinalis, dan kadang kadang nefritis atau hematuria
ETIOLOGI
Sampai sekarang penyebab penyakit ini belum diketahui. Diduga beberapa faktor memegang peranan, antara lain
faktor
genetik, infeksi traktus respiratorius bagian atas, makanan, imunisasi (vaksin varisela, rubella, rubeola, hepatitis A dan B) dan obatobatan (ampisilin, eritromisin, kina). Infeksi bisa berasal dari bakteri dan virus
PATOFISIOLOGI
kompleks imun
Sel endotel
Leukosit polymorphonuklear
Ruam kemerahan Lesi petekia atau ekimotik Rasa gatal vesikel hingga menyerupai eritema multiform Angioedema pada muka Edema scrotum Demam, nyeri kepala dan anoreksia Artralgia atau artritis Perdarahan gastrointestinalis Hematuria, proteinuria, sindrom nefrotik atau nefritis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan laboratorium tidak terlihat adanya kelainan spesifik. Jumlah trombosit normal atau meningkat, membedakan purpura yang disebabkan oleh trombositopenia. Dapat terjadi leukositosis moderat dan anemia normokromik, biasanya berhubungan dengan perdarahan di gastrointestinal. Biasanya juga terdapat eosinofilia. Laju endap darah dapat meningkat. Kadar komplemen seperti C1q, C3 dan C4 dapat normal.
Pemeriksaan kadar IgA dalam darah mungkin meningkat, demikian pula limfosit yang mengandung IgA. Analisis urin dapat menunjukkan hematuria, proteinuria maupun penurunan kreatinin klirens, demikian pula pada feses dapat ditemukan darah. Biopsi pada lesi kulit menunjukkan adanya vaskulitis leukositoklastik. Imunofluoresensi menunjukkan adanya deposit IgA dan komplemen pada dinding pembuluh darah. Pemeriksaan radiologi dapat ditemukan penurunan motilitas usus yang ditandai dengan pelebaran lumen usus ataupun intususepsi melalui pemeriksaan barium.
PENATALAKSANAAN
prednison 1-2 mg/kgBB/hari secara oral, terbagi dalam 3-4 dosis selama 5-7 hari. Kortikosteroid diberikan dalam keadaan penyakit dengan gejala sangat berat Penggunaan asam asetil salisilat harus dihindarkan, karena dapat menyebabkan gangguan fungsi trombosit yaitu petekia dan perdarahan saluran cerna
PROGNOSIS
Pada umumnya prognosis adalah baik, dapat sembuh secara spontan dalam beberapa hari atau minggu (biasanya dalam 4 minggu setelah onset). Rekurensi tejadi pada 50% kasus. Pada beberapa kasus terjadi nefritis kronik, bahkan pada 2% kasus menderita gagal ginjal.