You are on page 1of 28

Pembimbing : Dr. Arif Ghazali, Sp.

A Muhammad Tedo Hardiyanto 2006730059

LAPORAN KASUS HENOCH SCHONLEIN PURPURA

IDENTITAS PASIEN
Nama Usia Kelamin Alamat Tgl masuk RS

: An. Y : 12 tahun : Perempuan : Ciranjang : 28 januari 2012

ANAMNESIS ( AUTO DAN ALO ANAMNESIS)

Keluhan utama :
Nyeri

perut sekitar 2 hari yang lalu

Keluhan tambahan :
Bercak

kemerahan pada kulit Muntah muntah

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Os mengeluh nyeri sekitar perut sejak 2 hari yang lalu, nyeri terasa hebat terutama di sekitar ulu hati dan nyeri bersifat menetap. Pasien juga mengaku muntah muntah sejak 1 mingu yang lalu, muntah setiap habis makan dan minum, muntah cair dan ampas dengan warna kehijauan kurang lebih setengah kaleng cat dan tidak ada darah. Os juga mengeluh kan bercak kemerahan di perut, tangan dan kaki sejak 3 minggu yang lalu, tidak ada demam, dan diare.

Riwayat penyakit terdahulu


os

pernah dirawat dengan keluhan yang sama ada dikeluarga yang sakit seperti ini

Riwayat penyakit keluarga


Tidak

Riwayat pengobatan
Pasien

sudah berobat ke puskesmas tetapi belum sembuh orangtua pasien tidak memiliki alergi obat ataupun makanan

Riwayat alergi
Menurut

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : lemas Kesadaran : compos mentis Tanda vital

Nadi : 80x/menit Pernafasan : 20x/menit Suhu : 36,9c Tekanan darah : 110/70 mmhg

Antropometri
BB TB

: 25 kg : 135 cm

STATUS GIZI
Perempuan usia 12 tahun BB :25 kg TB :135 cm Perhitungan

BB/U

= 25/39,5 x 100% = 63% ( KEP ringan ) TB/U = 135/149 x 100% = 91% ( gizi baik )

STATUS GENERALIS

Kepala : Normochepal
Rambut Wajah

: Hitam, tidak mudah rontok

Pucat

(+), ikterik (-), sianosis (-) Udem (-) Simetris


Mata

Refleks

pupil (+/+), isokor Palpebra : edema (-/-) Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (+/+)

Hidung : Deviasi septum (-), Sekret (-), epistaksis (-), bekuan darah (-) Telinga : Sekret (-/-) Mulut :
Mukosa

bibir kering (+), sianosis (-),bibir pucat

(+) Lidah kotor (-) Faring hiperemis (-)

Leher : - Tidak ada pembesaran KGB. - Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

Torax : - Pergerakan dinding dada simetris - Retraksi intercostal (-/-) - Pulmo : Vesikuler ( +/+ ), Ronkhi (-), wheezing (-) - BJ I dan BJ II reguler, Murmur (-), gallop (-) Abdomen : - Perut rata - Bising Usus normal - Nyeri tekan epigastrium (+) - Hepatomegali (-) - Splenomegali (-) - Purpure (+) Ekstremitas :

- Akral hangat, edema -/-, CRT < 2 detik, purpure (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah rutin


28 1 2012 : WBC 13,0 PLT 460
Tanggal

RESUME

Anamnesis Anak perempuan usia 12 tahun datang ke RSUD cianjur dengan keluhan nyeri perut yang hebat sejak 2 hari yang lalu. Muntah ampas dan air kehijauan setengah kaleng cat (+) sejak 1 minggu yang lalu. Bercak kemerahan di perut, kaki dan tangan (+) sejak 3 minggu yang lalu.

Pemeriksaan fisik

Nadi : 80x/menit Pernafasan : 20x/menit Suhu : 36,9c Tekanan darah : 110/70 mmhg Wajah : Pucat Konjungtiva Anemis (+) Mukosa bibir kering (+) Nyeri tekan epigastrium (+) Purpure (+) WBC 13,0 PLT 460

Lab

DIAGNOSA
Gasteritis

HSP

TERAPI
Rawat inap IVFD D1:4 15 gtt/ml Ranitidin iv 2x1 ampul Antasid sirup 3x1 ctt (ac) Ondasentrin iv 2x4 inj (bp) Kalk 2x1 tablet Diet nasi tim, lunak

PROGNOSIS
Quo Ad vitam : Bonam Quo Ad functionam : Bonam

FOLLOW UP
30 1 2012 S Sakit perut (+), sesak (+), mual (), BAB (-), demam (-) 31 1 2012 Malaise (+), sakit perut (+), sesak (+), demam (+) 1 2 2012 Malaise (+), sakit perut (+), sesak (+), demam (+) 2 2 2012 Sakit perut (-), muntah (-), mual (), sesak (-), malaise (-), demam (-)

Nafas 28x, nadi 88x, suhu 36,8 Gasteritis, HSP

Nafas 30x, nadi 92x, suhu 37,3 Gasteritis, HSP

Nafas 27x, nadi 88x, suhu 36,5 Gasteritis, HSP

Nafas 27x, nadi 90x, suhu 36,1 Gasteritis, HSP

TINJAUAN PUSTAKA HENOCH SCHONLEIN PURPURA

DEFINISI

Henoch Schonlein Purpura (HSP) adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh vaskulitis pembuluh darah kecil sistemik yang ditandai dengan lesi spesifik berupa purpura nontrombositopenik, artritis atau atralgia, nyeri abdomen atau perdarahan gastrointestinalis, dan kadang kadang nefritis atau hematuria

ETIOLOGI
Sampai sekarang penyebab penyakit ini belum diketahui. Diduga beberapa faktor memegang peranan, antara lain

faktor

genetik, infeksi traktus respiratorius bagian atas, makanan, imunisasi (vaksin varisela, rubella, rubeola, hepatitis A dan B) dan obatobatan (ampisilin, eritromisin, kina). Infeksi bisa berasal dari bakteri dan virus

PATOFISIOLOGI

kompleks imun

Sel endotel

Sintesis molekul adhesi permukaan sel

Vasinitas dengan molekul kemotatik

Leukosit polymorphonuklear

Molekul adhesi lain

Pelepasan lisosom dari enzim digestive

Menghancurkan matrix pembuluh darah dan jaringan yang mengelilinginya

TANDA DAN GEJALA


Ruam kemerahan Lesi petekia atau ekimotik Rasa gatal vesikel hingga menyerupai eritema multiform Angioedema pada muka Edema scrotum Demam, nyeri kepala dan anoreksia Artralgia atau artritis Perdarahan gastrointestinalis Hematuria, proteinuria, sindrom nefrotik atau nefritis

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pada pemeriksaan laboratorium tidak terlihat adanya kelainan spesifik. Jumlah trombosit normal atau meningkat, membedakan purpura yang disebabkan oleh trombositopenia. Dapat terjadi leukositosis moderat dan anemia normokromik, biasanya berhubungan dengan perdarahan di gastrointestinal. Biasanya juga terdapat eosinofilia. Laju endap darah dapat meningkat. Kadar komplemen seperti C1q, C3 dan C4 dapat normal.

Pemeriksaan kadar IgA dalam darah mungkin meningkat, demikian pula limfosit yang mengandung IgA. Analisis urin dapat menunjukkan hematuria, proteinuria maupun penurunan kreatinin klirens, demikian pula pada feses dapat ditemukan darah. Biopsi pada lesi kulit menunjukkan adanya vaskulitis leukositoklastik. Imunofluoresensi menunjukkan adanya deposit IgA dan komplemen pada dinding pembuluh darah. Pemeriksaan radiologi dapat ditemukan penurunan motilitas usus yang ditandai dengan pelebaran lumen usus ataupun intususepsi melalui pemeriksaan barium.

PENATALAKSANAAN
prednison 1-2 mg/kgBB/hari secara oral, terbagi dalam 3-4 dosis selama 5-7 hari. Kortikosteroid diberikan dalam keadaan penyakit dengan gejala sangat berat Penggunaan asam asetil salisilat harus dihindarkan, karena dapat menyebabkan gangguan fungsi trombosit yaitu petekia dan perdarahan saluran cerna

PROGNOSIS
Pada umumnya prognosis adalah baik, dapat sembuh secara spontan dalam beberapa hari atau minggu (biasanya dalam 4 minggu setelah onset). Rekurensi tejadi pada 50% kasus. Pada beberapa kasus terjadi nefritis kronik, bahkan pada 2% kasus menderita gagal ginjal.

You might also like