You are on page 1of 3

02/06/13

www.pediatrik.com

STATUS EPILEPTIKUS (SE)


Darto Saharso
Divisi Neuropediatri Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya

BATASAN Bangkitan kejang yang berlangsung selama 30 menit atau lebih, baik secara terus menerus atau berulang tanpa disertai pulihnya kesadaran di antara kejang. PATOFISIOLOGI Pada status epileptikus terjadi kegagalan mekanisme normal untuk mencegah kejang. Kegagalan ini terjadi bila rangsangan bangkitan kejang (Neurotransmiter eksitatori: glutamat, aspartat dan acetylcholine) melebihi kemampuan hambatan intrinsik (GABA) atau mekanisme hambatan intrinsik tidak efektif. Status epileptikus dibagi menjadi 2 fase, yaitu: 1. Fase I (0-30 menit) - mekanisme terkompensasi . Pada fase ini terjadi: Pelepasan adrenalin dan noradrenalin Peningkatan cerebral blood flow dan metabolisme Hipertensi, hiperpireksia Hiperventilasi, takikardi, asidosis laktat 2. Fase (> 30 menit) - mekanisme tidak terkompensasi . Pada fase ini terjadi: Kegagalan autoregulasi serebral/edema otak Depresi pernafasan Disritmia jantung, hipotensi Hipoglikemia, hiponatremia Gagal ginjal, rhabdomyolisis, hipertermia dan DIC Penyebab terjadinya status epileptikus antara lain infeksi, hipoglikemia, hipoksemia, trauma, epilepsi, panas, dan tidak diketahui (30%) GEJALA KLINIS Tergantung fase kejang (fase I dan II) PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS Anamnesis: Lama kejang, sifat kejang (fokal, umum, tonik/klonik) Tingkat kesadaran diantara kejang Riwayat kejang sebelumnya, riwayat kejang dalam keluarga Panas, trauma kepala Riwayat persalinan, tumbuh kembang Penyakit yang sedang diderita dan RPD. Pemeriksaan fisik: pemeriksaan neurologi lengkap meliputi: o Tingkat kesadaran
1/3

02/06/13

www.pediatrik.com

o o o o o

Pupil Refleks fisiologis dan patologi Ubun-ubun besar Tanda-tanda perdarahan Lateralisasi.

DIAGNOSIS BANDING Reaksi konversi Sinkop PENATALAKSANAAN Prinsip penatalaksanaan penderita dengan status epileptikus adalah sebagai berikut: 1. Tindakan suportif. Merupakan tindakan awal yang bertujuan menstabilisasi penderita (harus tercapai dalam 10 menit pertama), yaitu ABC: Airway: Bebaskan jalan nafas Breathing: Pemberian pernafasan buatan/bantuan nafas Circulation: Pertahankan/ perbaiki sirkulasi, bila perlu pemberian infus atau transfusi jika terjadi renjatan 2. Hentikan kejang secepatnya*. Dengan memberikan obat anti kejang, dengan urutan pilihan sebagai berikut (harus tercapai dalam 30 menit pertama): 1. Pilihan I: Golongan Benzodiazepin (Lorazepam, Diazepam) 2. Pilihan II: Phenytoin 3. Pilihan III: Phenobarbital 3. Pemberian obat anti kejang lanjutan* 4. Cari penyebab status epileptikus 5. Penatalaksanaan penyakit dasar 6. Mengatasi penyulit 7. Bila terjadi refrakter status epileptikus atasi dengan*: Midazolam, atau Barbiturat (thiopental , phenobarbital , pentobarbital ) atau Inhalasi dengan bahan isoflurane * Jenis dan dosis obat-obatan yang diberikan dapat dilihat pada Bagan Penatalaksanaan Status Epileptikus
Darto Saharto 2006 ..

KOMPLIKASI Asidosis Hipoglikemia Hiperkarbia Hipertensi pulmonal Edema paru Hipertermia Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) Gagal ginjal akut
2/3

02/06/13

www.pediatrik.com

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Edema otak PROGNOSIS Tergantung pada: Penyakit dasar Kecepatan penanganan kejang Komplikasi Bagan Penatalaksanaan Status Epileptikus Darto Saharso 2006

3/3

You might also like