You are on page 1of 4

1. Apakah itu ikterus dan Bagimanakah terjadi ikterus?

Ikterus adalah gejala kuning pada sklera kulit dan mata akibat bilirubin yang berlebihan di dalam darah dan jaringan. Normalnya bilirubin serum kurang dari 9 mol/L (0,5 mg%). Ikterus nyata secara klinis jika kadar bilirubin meningkat diatas 35 mol/L (2 mg%). Metabolisme bilirubin normal terdapat pada gambar 1

Ikterus secara umum dibai atas 3 kelompok yaitu Ikterus Hemolitik, Hepatoselular dan Obstruktif. Ikterus Hemolitik (Prehepatik) terjadi destruksi eritrosit yang disebaban oleh membran defek, reaksi imunologi, infeksi berat, dan inkompatibiltas darah. ikterus hepatoselular (intrahepatik) terjadi akibat kegagalan sel liver untuk mengkonjugasi bilirubin yang umumnya disebabkan infeksi pada sel hepatosit atau defek genetik pada hepatosit (penurunan enzim) .

Ikterus Obstruktif terjadi akibat obsrtuksi saluran bilirubin terkonjugasi dari liver ke intestine akibat batu empedu atau tumor. Perbedaannya secara klinis terdapat pada Tabel 1 Ciri klinis Warna kulit Warna kemih Hemolitik Kuning pucat Normal (dapat gelap karena urobilin) Normal atau gelap (sterkobilin) Tidak ada Meningkat Hepatoselular Jingga-kuning muda sampai tua Gelap (bilirubin terkonyugasi) Pucat (sterkobilin menurun) Tidak menetap Meningkat Obstruktif Kuning-hijau muda sampai tua Gelap (bilirubin terkonyugasi) Warna seperti dempul Biasanya menetap Meningkat

Warna feses Pruritus Bilirubin serum, indirek atau tak terkonyugasi Bilirubin serum, direk atau terkonyugasi Bilirubin kemih Urobilinogen kemih

Normal Tidak ada Meningkat

Meningkat Meningkat Sedikit meningkat

Meningkat Meningkat Meningkat

2. Bagaimanakah diagnosa pasien ini? Pasien ini di diagnosa dengan Jaundice obstruktif e.c. suspek Ca caput pankreas berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada tumor pancereas biasanya ditemukan Anamnesa : 1. Diagnostik awal biasanya sulit, karena sering ditemukan gejala yang tidak spesifik seperti berkurangnya nafsu makan, lemah badan, mual dan nyeri pada midepigastric yang bisa menjalar sampai kebelakang. Pada carcinoma dari head pankreas gejala utamanya adalah painless obstructive jaundice. 2. Berkurangnya berat badan 3. Gejala Obstructive jaundice, seperti kuning pada badan, kencing menjadi gelap, warna feses seperti dempul, dan pruritus. Pada pasien kita didapatkan gejala tersebut.

Dari pemeriksaan fisik pada pasien kita didapatkan sklera yang ikterik, tidak terdapat pembesaran hepar (yang mengarah kepada hepatitis). Jantung, paru-paru dan ginjal dalam batas normal, hal ini menunjukkan tidak terdapat tanda yang mengarah kepada metastasis. Dari pemeriksaan penunjang pada pasien ini didapatkan : 1. USG : bayangan hiperechoik di daerah distal duktus koleducus menunjukkan masa pada ampula vateri DD dengan masa caput pankreas. 2. CT Scan juga didapatkan Masa Isodens inhomogen di daerah caput pankreas dengan pelebaran duktus pankreatikus serta duktus biliaris intra dan ekstra hepatal ec sugestif masa caput pankreas. 3. Tumor marker Ca-19 juga ditemukan meningkat. Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang tersebut maka pasien didiagnosa dengan Jaundice obstruktif e.c. suspek Ca caput pankreas.

3. Apakah itu kanker pankreas dan apakah faktor resikonya? Tumor pankreas termasuk dalam 10 tempat tumor terbanyak dan penyebab kematian ke 4 dari semua kematian akibat kanker. Sebagian besar (80%) tumor pankreas merupakan adenocarcinomas dari duktus epiteliumnya, bentuk lainnya giant cell carcinoma, adenosquamous carcinoma, microglandular adenocarcinoma dan hanya 2% dari tumor exocrine pankreas yang benign. Kanker pankreas bisa berasal dari bagian exocrine dan endokrin dari pankreas, tetapi 95% berasal dari exocrine. Dan 75% terjadi pada bagian kepala dan leher dari pankreas, 15-20% terjadi pada badan pankreas, dan 5-10% pada bagian ekor pankreas. Faktor resiko terjadinya Kanker pankreas adalah : 1. Merokok. Merokok bisa meningkatkan resiko sampai 2 kali dan merupakan faktor lingkungan yang paling sering. 2. Obesitas 3. Diet kurang buah dan sayuran. 4. Diabetes melitus, bisa meningkatkan resiko sampai 2 kali. 5. Pankreatitis kronik yang sudah lama 6. Faktor genetik/ riwayat keluarga.

4. Bagaimanakah penanganan pada pasien ini? Operasi merupakan penanganan utama pada pasien ini, selain operasi pasien juga bisa dilakukan kemoterapi dan radioterapi. Kemoterapi terutama dilakukan pada pasien yang telah ditemukan metastasis. Operasi yang dilakukan adalah Pancreaticoduodenectomy (Whipple Procedure), terutama pada pasien dengan tumor pada kepala pankreas. Pada teknik ini dilakukan pengangkatan kepala pankreas, duodenum, gallbladder, dan atrum dari gaster. Hal ini dilakukan karena semua bagian ini menerima pendarahan yang sama. Pada tumor di bagian badan dan ekor dari pankreas bisa dilakukan Distal Pancreatectomi. Dan pada tumor di bagian leher pankreas bisa dilakukan Total Pancreatectomi.

5.. Bagaimanakah prognosis dari pasien ini? Carcinoma pankreas merupakan penyakit yang fatal dan rata-rata waktu bertahan berkisar antara 4-6 bulan. 1 tahun survival rate pada pasien dengan kanker pankreas hanya 24% dan 5 tahun survival rate hanya 5%. Oleh karena itu prognosis pada pasien ini adalah Dubia ad malam.

You might also like