Professional Documents
Culture Documents
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN JURUSAN TEKNIK MESIN 2011-2012
TEORI SINGKAT :
Cara Memegang Kikir. Pekerjaan pengikiran akan berhasil dengan baik apabila para pekerja mengetahui tentang jenis kikir yang harus digunakan sesuai dengan bahan yang akan dikerjakan, cara menjepit benda kerja yang benar, cara memegang kikir yang benar. Cara memegang kikir yang salah dapat mengakibatkan cepat merasa lelah, sehingga pekerjaan menjadi lambat atau kalau ditinjau dari segi ekonomisnya tidak menguntungkan. Rasa lelah kemungkinan akan dapat menimbulkan kecelakaan kerja, sebab dengan rasa lelah konsentrasi pekerja menjadi menurun. Dengan menurunnya konsentrasi, maka kecelakaan kerja akan mudahterjadi. Cara memegang kikir yang benar adalah:
Tangkai kikir harus dipegang dengan tangan kanan dengan ibu jari berada di atas tangkai kikir, sedangkan jari telunjuk mengikuti panjang tangkai kikir.
Untuk pengikiran / pekerjaan yang berat, maka tangan kiri (telapak tangan) diletakkan pada ujung kikir dengan jari-jari tangan menjepit ujung kikir. Fungsinya adalah agar pemakanan/pemotogan bahan oleh kikir bisa lebih besar dan kelurusan permukaan bisa terjaga.
Untuk pelaksanaan pengikiran yang ringan, jari-jari tangan kiri dapat diletakkan pada ujung kikir dan ia berfungsi sebagai penyeimbang.
Gambar 6.20. Pengikiran ringan Pada pengikiran benda kerja yang tipis, ujung ibu jari tangan kiri diletekkan pada permukaan kikir dekat dengan tangkai kikir. Sedangkan ujung jari yang lainnya menekan kikir bagian ujung atau jari-jari tangan menekan permukaan kikir.
Pada pelaksanaan pengikiran posisi badan agak condong ke depan dan posisi kaki kiri berada di depan kaki kanan kira-kira membentuk sudut 60.
6.4.6. Cara mengikir Pekerjaan mengikir dapat dilakukan oleh semua orang tetapi tidak selalu semua orang dapat menghasilkan benda kerja yang baik, sesuai dengan standar pengerjaan yang diharapkan. Pekerja yang tidak mengetahui cara mengikir dan belum pernah mengetahui atau melakukan pekerjaan mengikir maka ia akan mengalami kesulitan untuk melakukannya. Semua orang tahu tinggi. Cara mengikir yang salah dapat merusak benda kerja dan mengakibatkan kelelahan fisik bagi para pekerja sehingga produktifitasnya menurun. Untuk bahwa pekerjaan mengikir memerlukan tenaga dan di samping itu juga memerlukan ketrampilan
menghindari
hal-hal
yang
disebutkan
di
atas,
maka
pedoman
pelaksanaan pengikiran adalah: Penekanan dilakukan atau pemberian gaya pada kedua tangan harus sama pada saat melakukan pemakan atau pemotongan bahan benda kerja Pemakanan mata kikir dilakukan pada gerakan maju kikir, sedangkan pada waktu kikir bergerak mundur kikir tidak boleh melakukan pemakanan. Letak permukaan kikir/gigi-gigi pemotong harus rata dengan benda kerja pada saat pemakanan sehingga seluruh permukaan kikir atau semua mata potong kikir dapat melakukan pemotongan terhadap bahan benda kerja. Untuk pengerjaan benda kerja yang panjang, maka
pemakanan dilakukan oleh semua kikir. Sedangkan untuk benda kerja yang pendek pemakanan kikir tidak boleh dilakukan oleh seluruh panjang badan kikir, karena dapat mengakibatkan hasil pengikiran tidak rata. Hal ini diakibatkan oleh pemakan pada waktu pemakanan tidak seimbang. Kecepatan pemakanan hendaknya sekitar 40 sampai 50 langkah untuk setiap menitnya. Tetapi untuk benda kerja yang terbuat dari bahan yang keras, maka kecepatan pemakanan dilakukan pada kecepatan rendah. Sebagai conotoh pelaksanaan pengikiran yang benar adalah sebagai berikut: Mengikir silang Mengikir silang dilakukan dengan cara menggerakkan kikir maju arah silang terhadap benda kerja. Gerakan maju dan
silang
tersebut
dilaksanakan
secara
bersama-sama.
Cara
mengikir dilakukan pada pemakanan permulaan/pengikiran permulaan, di mana untuk membuang kotoran-kotoran bahan dapat dilakukan secara tepat. Untuk pekerjaan selanjutnya setelah kotoran bahan terbuang dan ukuran mendekati ukuran yang diminta baru dilakukan pengikiran dengan cara yang lain. Kikir yang digunakan untuk melakukan pengikiran dengan cara ini biasanya adalah kikir kasar dengan benda kerja kira-kira 450 dan pelaksanaan pengikiran dilakukan dari arah yang berlawanan.
Gambar 6.23. Cara mengikir silang Mengikir searah panjang benda kerja Pengikiran dengan cara ini dilakukan pada saat proses pengikiran telah sampai pada tahap finishing atau pengerjaan akhir. Dengan demikian kikir yang digunakan adalah kikir halus dengan mata potong
tunggal. Letak permukaan kikir tegak lurus atau melintang terhadap benda kerja. Cara memegang kikir adalah tangan kanan memegang pemegang kikir dengan posisi ibu jari menempel pada tangkai kikir. Tangan kiri memegang ujung kikir dengan ibu jari berada pada sisi kikir dan jari-jari yang lainnya memegang kikir. Posisi ibu jari kedua tangan adalah mendorong kikir ke depan. Langkah pemakanan kikir adalah pada langkah maju dan langkah mundur kikir bebas artinya tidak melakukan pemakanan. Pada saat langkah penekanan gerakan kikir harus rata agar dapat menghasilkan permukaan bidang yang rata dan halus. Proses pengikiran dengan cara ini tidak dapat dilakukan terlalu lama karena kikir akan menjadi tidak rata, di mana bagian yang selalu melakukan pemakanan akan menjadi cekung sedang bagian yang lainnya tetap rata. Dengan demikian kikir tidak dapat digunakan kembali.
Gambar Kerja :
Benda kerja
Benda kerja
Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan Bahan yang akan digunakan untuk mengikir 2. Sebelum mengikir, Ukur Terlebih dahulu benda kerja yang akan kita kikir 3. Jepit benda kerja pada ragum 4. Kikir bagian permukaan benda kerja Untuk menghilangkan bekas tanda pola dan bekas jepitan ragum 5. Mulailah mengikir, benda kerja sesuai dengan ukuran yang Sudah. 6. Bersihkan benda kerja dari bekas kikir dengan sikat kawat. 7. Lepaskan benda kerja dari ragum, 8. Ukur kembali benda kerja dengan menggunakan jangka sorong penyiku. dan permukaan benda kerja dengan
maksimal harus memperhatikan penentuan bidang dasar (bidang acuan), ketinggian ragum, pencekaman benda kerja, kikir yang digunakan, dan cara penggunaan kikir.
PENUTUP ( KESIMPULAN DAN SARAN ) Dengan adanya praktek mengikir ini kami dapat memahami betul cara-cara mengikir menggunakan alat berdasarkan arahan oleh pembimbing atau melihat berdasarkan gambar pelaksanaan sesuai prosedur pengerjaannya. Dan kita juga dapat memahami cara-cara mengikir yang baik dan benar, ternyata dalam praktek ini dibutuhkan adanya pengawasan dari pembimbing karena dalam peraktek ini diperlukan tingkat ketelitian.
Daftar Pustaka :
Link Teori kerja bangku : http://d12x.blog.uns.ac.id/2009/07/15/teori-dasar-kerjabangku/ Fermadi Yudi, Rudini Ahmad.2010.Laporan Mengikir.Poliban