Professional Documents
Culture Documents
Ketika organisme mengalami kegagalan dalam situasi yang menekan pada umumnya segera menarik diri. Pada suatu penelitian anak wanita berusia 15 bulan, bernama Monica yang mempunyai gastric fistula. Dia mengalami menarik diri & depresi setiap kali merasa tertekan, ketika seseorang yang dia cintai meninggalkannya.
Sepanjang menarik diri & depresi, sekresi gaster monica jg menurun secara bersamaan sehingga depresi & menarik dirinya mempunyai nilai pertahanan dan menghemat sumber energinya. Sebelum penelitian ini, menarik diri & depresi dianggap sebagai gangguan psikopatologi yang berat atau reaksi defensif yang patologis melawan ansietas.
Saat ini dapat dimengerti menarik diri & depresi adalah respon afek primer yang dapat menolong seseorang untuk menghemat sumber energinya untuk adaptasi lebih lanjut.
Penelitian ini menyatakan bhw interaksi yg inadekuat (walau hanya 3) kesedihan, ketidaktenangan, putus asa, menarik diri dlm diri bayi Signal Depression atau Adaptive Depression Signal Depression :
bentuk depresi sementara yg ringan-sedang yg berlgsg bbrp menit-jam dan berhubungan dgn gg pd ritme biologis dari engagement dan disengagement dlm hubungan manusia.
Melanie Klein mengobeservasi depressive position (3-6 bulan). Margaret Mahler mendiskripsikan mini anaclitic depression pd anak (fase rapproachment : usia 16-25 bulan).
Anaclitic Depression (Spitz, 1946) : istilah untuk menjelaskan PED pada bayi. Spitz & Wolf (1946) : mengobservasi123 bayi Observasi selama 12-18 bln atau lebih Ibu bayi2 ini sangat muda, problem > (kenakalan, RM, imaturitas) Bayi yg dirawat dg baik (dg supervisi staf) selama 6 bln relationship yg baik dg ibu, perkembangan yg baik
Masalah pada bayi dimulai usia 6 bulan : Mudah menangis dan perilaku menarik diri (2-3 bulan). Kehilangan BB Insomnia pada beberapa kasus Kerentanan terhadap infeksi dan flu meningkat Retardasi pertumbuhan (psikologis & intelektual) Frozen rigidity of expression (tampak stlh perilaku mdh menangis) Kontak menjadi sulit dan akhirnya tidak ada sama sekali.
Gejalanya anaclitic depression , ditambah : Retardasi psikomotor yg bermakna Complete passivity Ekspresi wajah yang kosong Kerusakan pd kordinasi mata Spastik/ dari pergerakan tubuhnya (wlpun setelah rehabilitasi) Bizzare finger movement ~ athetoid movement Developmental Quotient yang secara progresif menurun Angka kematian yg meningkat (29,6 % pd th pertama)
Anaclitic Depression dan hospitalism merupakan manifestasi dari infantile depression dan deprivasi maternal dalam bentuk berat.
Gambaran klinis :
Onset sebelum 5 tahun, walaupun demikian diagnosis dapat ditegakkan pada awal bulan kehidupan Evidence of lack of care penelantaran emosi, ggn dalam attachment, dan jarang distimulasi. Keterlambatan dlm perkembangan (kognitif, afektif dan fisik)
Gagal tumbuh hrs dipikirkan sebagai salah satu diagnosis mayor bila perkembangan bayi tampak terlambat atau tidak berkembang : 1. Visual tracking : 2 bln 2. Social smile : 2 bln 3. Resiproksitas visual : 2 bln 4. Respons thd komunikasi verbal : 4 bln 5. Spontaneous reaching thd ibu : 4 bln 6. Resiproksitas vokal : 5 bln 7. Anticipatory respons : 5 bln 8. Partisipasi dlm permainan : 5 bln
BB menurun TB menurun (tdk seberat BB) Ggn pada fisik, RM, infantile autism (-) Gejala lain seperti tangisan yg tmpk lemah, hipersomnia apati, hipotonia, hipomotilitas, reflek (rooting, grasping) tampak lemah.
Sensory-motor :
Merujuk pada : sensory-motor stage of intelligence (stage I dari human cognition: lahir-18 bulan (Piaget, 1962) Piaget : human cognition berdasarkan pada pola-pola respons bayi terhadap stimulus (lingkungan dan fisik) dan respons motorik terhadap stimulus-stimulus tersebut.
Penurunan, gangguan, atau gagal dalam human contact dan stimulasi memberi efek segera pada kognitif bayi dan perkembangan afektif Depresi : menjelaskan komponen afektif dan emosional dari bayi (tampak gelisah, sedih, menarik diri) Manifestasi klinis menggunakan perspektif perkemb psikopatologis dari : kontinuitas & diskontinuitas perkemb, perkemb yg terhenti, regresi, atau mengalami transformasi
Onset : dapat timbul segera setelah lahir (biasanya: setelah minggu ke 2-3 atau lebih) melalui observasi thd ekspresi wajah dan perilaku bayi Durasi : Akut : beberapa jam-hari Bila pengasuh tidak meringankan depresinya (melalui human contact) siklik & kronis
Gambaran klinis Ekspresi wajah: secara persisten tampak tenang, sedih, joyless dan bersifat dapat dirabarasakan (contagious) Crying : Awalnya mempunyai kualitas pain cry, tetapi secara bertahap akan berkurang kekuatannya dan menjadi tangisan yang tampak iritabel/merengek, lekas marah. Bila depresinya berlangsung lama pain cry tidak tampak stop crying ortu berpikir bayi menjadi : good baby. Penurunan tangisan yang signifikan atau tidak ada tangisan pada bayi yg depresi mrpk tanda/sign yang tidak menyenangkan
Kontak mata : Fase awal depresi: KM: (+) tapi tanpa brightness Fase selanjutnya : KM (+) tapi hanya sebentar Pada depresi yang berat : KM : kosong, apatis atau menghindar Ekpresi wajah dan kontak mata mrpkan 2 gejala utama kemungkinan sensory-motor depression dan gangguan dalam pengasuhan Bahasa : cooing & babbling (ocehan) tdk ada (normal pada usia 1-2 bln) rewel
hipomotilitas, retardasi motorik (6 bulan pertama), gelisah, agitasi, keresahan dan retardasi motorik >> (6 bulan kedua)
Perilaku makan: kemampuan menyusu (ASI/botol) menurun fussy eater Tidur : Hipersomnia disritmik Assertiveness & curiosity : kurang menarik diri
Apatis Interaksi ibu-anak: kurang bagus (bila depresi muncul pada bayi berusia 6 bulan pertama) Perkembangan kognitif :
~ usia bayi saat depresi Infantile depression yang berlangsung lama dampak perkembangan kognitif >>
Kesehatan/health : masalah-masalah infeksi pernafasan, diare, muntah, kehilangan berat badan, dermatitis, asma, infantile eczema, alergi makanan dan susu.
Bahasa : melambat/regresi Automotic behavior: seperti masturbasi, headbanging, self-brithing, scratching oneself, recking menjadi > predominan Transitional object fase awal depresi: peningkatan TO dan fase selanjutnya (depresi berat) rasa tertarik pada objek favorit: menurun Negativism & oppositional behavior meningkat, namun perilaku ini menurun jika depresi menjadi lebih berat Toilet training terlambat atau kehilangan kontrol terhadap : BAB dan BAK Perilaku bermain menurun
Perkembangan dan psikodinamik Depresi pada subphase of rapprochement (15-25 bulan), berhubungan dengan perkembangan dari object constancy dan psychological birth of the self Pada fase awal depresi, bayi lengket, manifestasi dari stranger-separation anxiety meningkat (~ bayi: 8-10 bulan). Perilaku ini seringkali dihubungkan dengan ambivalen yang intens yang tertuju pada orangtuanya (seperti: menggigit, memukul, menendang, dan sebagainya), bersamaan, dengan perilaku lengket dan ketakutan akan perpisahan. Depresi pada anak: 2-3 tahun: ketakutan berlebihan dibunuh atau dimakan oleh manusia dan hewan (meningkat oral-incorporative fantasies)
Depresi selama masa kanak awal dihubungkan dengan loss of the love object, oleh karena anak belum menginternalisasi maternal imago, yang merujuk kepada object constancy. Menurut Bowlby (1960) kesedihan dan rasa berduka pada anak dan orang dewasa termasuk protes, kecewa, dan detachment. Protes dalam bentuk kemarahan, menangis dan hostilitas. Kecewa kesedihan dan regresi yang sementara dan depresi. Detachment, penarikan diri dan love invested in the lost love object. Anak-anak (< 6 tahun): kurang mampu mengatasi proses-proses tersebut di atas secara maksimal proses berduka biasanya berlangsung lama dan kronis.
Depresi pada anak: sering dihubungkan dengan: loss of love object, loss of self-esteem, loss of the feeling of well-being Depresi pada masa kanak yang tidak terselesaikan dan diobati dapat berkembang kepada lack of empathy. Kemudian pada masa remaja dan dewasa perilaku seperti homicidal, perilaku yang sadistik dan destruktif dapat/mungkin timbul Menurut Lorenz (1966): hanya attachment yang biasanya didapatkan dari seorang pengasuh (mothering person): dapat menahan kecenderungan desktruktif tersebut.
DEPRESI pada usia 3 tahun pertama ini mungkin berkontribusi pada psikopatologi pada masa kanak selanjutnya, remaja dan dewasa, seperti: depresi mayor, GK narsisistik, borderline psychosis, penyalahgunaan alkohol dan zat, psikosis, dsbnya.
angry, kurang kooperatif & lebih apatis Gejala lain : cengeng, iritabel, social withdrawal, keluhan somatik.
Mood disforik Ekspresi yang sedih, gelisah, mood labil dan iritabilitas. Kesedihan berlebihan, helplessness, lack of joy dan preokupasi pada hukuman. Tema-tema : kegagalan, terluka, destruksi, kematian. Pada fase awal depresi: omnipotent dan magical fantasies mungkin secara sementara mengurangi rasa kecewa mereka. Bila depresi berlanjut terus: omnipotent fantasies menghilang dan tema kegagalan >> Depresi berkepanjangan & berat : loneliness & detachment. Anak-anak: sulit berbagi fantasi-fantasi tersebut dg org lain. Beberapa anak : agresif & destruktif
Gambaran klinis
Perilaku motorik: hilangnya ketertarikan pada aktivitas seperti: memanjat, berlari, bersepeda dan sebagainya. Sphincter control: mungkin terjadi enuresis atau enkopresis Perkembangan kognitif : membaca, menulis, melukis, kemampuan berbahasa, dsb . Kehilangan kemampuan kognitif dumb, stupid
Perilaku bermain : Dg teman sebaya menurun Daydreaming & isolasi meningkat Saat ditanya : nobody like me, everybody hates me, everyone says Im stupid Perilaku makan Overemphasis thd food fad & kehilangan selera makan Fantasi keberanian makan makanan tertentu digantikan ketakutan akan bahaya makanan Anorexia BB berkurang Makan dg rakus (kadang)
Tidur Nighmare, night terror, sulit tidur, terbangun tengah malam Tema : kematian, destruksi, ancaman, dan bahaya tanpa adanya harapan akan keselamatan Nursery school Kesenangan sekolah TK menurun Lengket pd ibu, takut ditinggalkan fobia
Simptom-simptom psikofisiologis: Sering mengeluh sakit kepala, sakit perut, BB menurun, anoreksia, asma, dermatitis alergi Perilaku merusak diri sendiri dan bunuh diri: Scr verbal mengungkapkan ide bunuh diri dan keinginan untuk mati Gantung diri, sengaja melintas di depan mobil, lompat keluar dari jendela Menunjukkan perilaku merusak diri : headbanging, mengigit, mengaruk hingga berdarah, menelan benda tajam.
Penyiksaan fisik dan penelantaran : Sering terjadi di rumah Kashani et al (1986) : adanya kejadian yg stressful Psikodinamik: Merujuk pada teori psikodinamik selama fase phallic-oedipal (usia 3-6 tahun) castration anxiety menjadi fused dengan afek yang depresif Pada fase awal depresi : ketakutan yang irasional dari bodily injury dan autoerotic behavior meningkat scr signifikan Jika depresi meningkat (intensitas dan durasi) regresi. Perilaku anal dan oral lebih predominan.
Gambaran klinis
Gejala ~ dewasa Poznanski (1982) : mood depresi mrpk gejala paling penting Perbedaan antara unhappy dan depresi ditentukan berdasarkan durasi mood yg putus asa Gejala lain : anhedonia, bosan, memandang rendah diri, konsentrasi menurun, gg.makan/tidur, sakit kepala, social withdrawal, dll
Mood yang disforik dan afek depresif diekspresikan dalam fantasi-fantasi morbid. Tema-tema depresif seperti: rintangan, kritikan/blame, kehilangan dan ditinggalkan, personal injury, kematian dan bunuh diri predominan Perkembangan kognitif dan tampilan di sekolah: Gangguan akademik & hub kelompok mrpkan tanda awal Kurangnya kesenangan & motivasi, penurunan fungsi kognitif mempengaruhi penampilan di sekolah. Penurunan akademik pada anak yang cerdas (seperti ketakutan akan kegagalan), perubahan perilaku mungkin tanda awal depresi. Perubahan perilaku: awalnya anak pendiam/tenang menjadi pelawak, hiperaktif tanda depresi
Perilaku motorik hipomotilitas, agitasi, kikuk, resah, accident-proneness Guilt : extremely self-critical, merasa bersalah atas apa yang dia katakan, lakukan dan pikirkan reassurance dan pujian Ekspresi hostilitas dan agresi karena inhibisi, overcontrol, hipomotilitas impuls-impuls agresi dan hostilitas regresi Unconsciously perasaanperasaan destruktif dan agresif yg melawan the self. Rasa bersalah >>, self-depreciation, perilaku selfdestructive : manifestasi proses patologis Encouragement melakukan aktivitas fisik & motilitas tubuh represi tendensi agresif (sublimasi): panduan yang efektif
Suicidal behavior meningkat akhir-akhir ini Psikodinamik : Kehilangan ketertarikan di dalam pertemanan & hubungan Regresi ke fase awal phallic-oedipal dengan peningkatan castration anxiety. Jika depresi berlanjut terus regresi ke perilaku anal atau oral. Kemampuan untuk menghasilkan sesuatu (industry) dan (antusias) dikalahkan oleh perasaan inferioritas dan ragu diri. Ambivalensi (love dan hate feelings): mungkin predominan dalam hubungan orangtua-anak. Karena rasa bersalah meningkat : ambivalensi ini menjadi satu siksaan buat anak dan mempengaruhi fungsi anak.
Gambaran klinis major depression Lebih agresif, keluhan somatik berlebihan, iritabel, hopelessness, ide bunuh diri, gg.tidur, performance sekolah menurun, rendah diri Mood disforik & afek depresif Pubertas:
Terhambat, khususnya bila depresinya berhubungan dengan adanya anoreksia dan BB berkurang (depresi kronis), sulit menerima / mengerti tentang tanda-tanda pubertas Self-consciousness dan self-doubt meningkat
Perkembangan kognitif:
Disorganisasi fungsi kognitif yang bersifat sementara Tampilan akademik di sekolah terganggu (menunda menyelesaikan tugas, perilaku iritabel di kelas, lack of concern tentang pencapaian tugas Adanya penarikan diri, tingkat energi yang menurun, concrete thinking mungkin memberi kesan kepribadian skizoid atau early form of schizophrenia salah diagnosis
Self-esteem :
Rendah (merasa gagal). Menggunakan defens : denial, omnipotent fantasies, lari dari kenyataan dg menggunakan alkohol dan zat
Perilaku antisosial :
Mencuri, berkelahi, bolos dari sekolah dan sebagainya (terutama bila remaja tsb memiliki riwayat perilaku yang baik) mungkin indikator adanya depresi.
Perilaku seksual: Umumnya tdk tertarik dg kencan & interaksi heteroseksual Beberapa remaja depresi : sexual acting out & promiscuity sebagai defens melawan depresi Tdk memperdulikan kehamilan & PMS, bbrp remaja kompensasi lost of love object atau low self esteem Health : Tampak pucat, capek, kurang bersemangat dan keluhan-keluhan fisik seperti sakit kepala, sakit perut, kurang nafsu makan, dsb BB menurun
Perilaku bunuh diri : Berpikir untuk bunuh diri. Pikiran tentang bunuh dirinya: hanya sesaat (akan berlalu dengan cepat), tidak diorganisir dengan baik, tanpa rencana yang jelas (highly vulnerable to suicide!). Konsul psikiater anak