You are on page 1of 2

Muntah / Vomit

Ditulis oleh Nenk Pada tanggal 30 January 2010

inShare Definisi Muntah pada bayi dan anak dapat terjadi secara regurgitasi dari isi lambung sebagai akibat refluks gastroesofageal atau dengan menimbulkan refleks emetik yang menyebabkan mual, kontraksi dari diafragma, interkostal, dan otot abdomen anterior serta ekspulsi dengan kekuatan isi lambung. Terdapat dua tipe muntah yaitu yang akut dan kronis. Batasan muntah kronis apabila muntah lebih dari 2 minggu. Patofisiologi Muntah merupakan proses refleks dengan tingkat koordinasi yang tinggi dan dimulai dengan retching. Diafragma yang turun dengan kuat dan konstriksi dari otot perut dengan relaksasi dari kardia lambung secara aktif memaksa isi lambung bergerak kembali ke esofagus. Proses ini dikoordinasikan dalam pusat muntah medula yang dipengaruhi secara langsung oleh inervasi aferen dan secara tidak langsung oleh chemoreceptor trigger regularize dan sistem saraf pusat. Anamnesa a. Usia Anak Minggu I 1. Obstruksi usus 2. Inborn metabolic error 3. Hiperplasia adrenal kongenital (CAH) Sesudah minggu I 1. Stenosis pilorik 2. Hernia hiatur Sesudah bulan I 1. Infeksi (ISK, meningitis dan sebagainya) 2. Gangguan metabolik, intoleransi makanan 3. Hematoma sundural 4. Aerofagia Anak besar 1. Muntah siklik (migren abdominal) 2. Apendisitis, torsi testis, gastritis, keracunan makanan 3. Henoch schonlein 4. Ketoasidosis diabetik, uremi 5. tukak peptik 6. Peningkatan tekanan intra kranial 7. Iritasi faring 8. Psikogenik b. Sifat muntah Proyektil : stenosis pilorik hipertrofi Muntah nokturnal : hernia hiatal - Muntah disertai nyeri : esofagitis Pemeriksaan Laboratorium a. Urine Protein, darah, uro/bilirubin, bahan yang mereduksi (DM) Analisa asam amino (penyebab metabolik) Kultur (ISK) b. Darah BUN, kreatinin (kelainan ginjal) Elektrolit (komplikasi muntah) Status asam basa (komplikasi muntah) Uji fungsi hati (penyakit hepar) Pemeriksaan Radiologis/Endoskopi a. Foto abdomen (terlentang dan tegak) : obstruksi b. Foto abdomen kontras : stenosis pilorik hipertrofi, invaginasi c. USG : stenosis pilorik hipertrofi, invaginasi d. IVP : kelainan ginjal/saluran kemih e. CT/MRI

f. g.

Endoskopi atas : tukak, duodenitis, gastritis Monitor pH esofagus : refluks gastroesofageal

Penyulit Sindroma Mallory Weiss : robekan fundus lambung Gangguan nutrisi/metabolik Dehidrasi dan gangguan elekrolit Esofagitis Gangguan laringorespiratori Penatalaksanaan Penanganan penderita dengan muntah ditujukan untuk a. mengatasi akibat/penyulit muntah b. simtomatik untuk mengurangi/menghilangkan gejala muntah Kontraindikasi untuk : gastroenteritis, anomali usus atau kedaruratan bedah. Metoklopramid : 0,1-0,2 mg/kg/dosis 3 kali sehari Domperidone : 0,3 mg/kg/dosis 3 kali sehari Ondasentron : 4 mg/8 wad selama 5 hari Sumatriptan : 0,1-1,2 mg/kg/hari Simetidin : 5-10 mg/kg/dosis 3 kali sehari Ranitidin : 1-2 mg/kg/dosis 2-3 kali sehari c. secara spesifik menghilangkan penyakit penyebab yang mendasarinya Daftar Pustaka 1. Cotto, S. and R. Ranuh (2003). Abdominal migraine and cyclical vomiting. Seminars in Pediatric Surgery 12 : 254-258. 2. Dignan, F., D. N. K. Symon, et al. (2003). The prognosis of cyclical vomiting syndrome. Arch Dis Child 84 : 55-57. 3. Murray, K. F. and D. L. Christie (1998). Vomiting. Pediatric 19 : 337-341. 4. Judith, M. S. (2004). Vomiting. Pediatric Gastrointestinal Disease. Walker., Goulet., Kleinman.et al. Ontario, BC. Decker Inc. 1 : 203-209.

You might also like