Hafidzah
Nurul Ramadaniah
Silmina Ulfah
Antena adalah piranti untuk memancarkan dan
menangkap pancaran tenaga elektromagnet.
- ERS-1/ERS-2
- Penelitian dalam Multi frekuensi
C 4.0 - 8.0 GHz / 7.5 - 3.75 cm - RADARSAT
- Pemetaan
- PL – Air SAR
- SEASAT
- Penelitian pada Satelit dan Space
L 1.0 - 2.0 GHz / 30 - 15.0 cm - JERS - JPL
Shuttle
- Air SAR
target.
S
Target
Permukaan bumi
Penjalaran Gelombang elektromaknetik dari
sensor ke target
S =c.∆t
2
c : kecepatan cahaya(3.108)
S : jarak antara sensor dengan target di permukaan bumi
∆t: waktu tempuh gelombang elektromaknetik
Data-data yang didapatkan melalui alat penerima
gelombang mikro yang dipantulkan kemudian
diolah, dan biasanya ditampilkan dalam bentuk
gambar (Imaging Radar).
Jika gelombang mikro menumbuk pada permukaan
datar, permukaan itu diilustrasikan sebagai daerah
yang berwarna lebih gelap. Jika menumbuk pada
permukaan yang kasar, misalnya pepohonan di hutan,
gambarnya diilustrasikan sebagai daerah yang lebih
terang. Inilah caranya membuat semacam peta dari
data yang didapatkan melalui radar. Jika hujan lebat,
gambar
yang didapat pasti lebih gelap dibanding saat cuaca
cerah.
Pencitraan radar, baik dengan wahana
pesawat terbang maupun satelit, selalu
dilakukan kearah miring (side looking), hal ini
akan berakibat timbulnya suatu resolusi
spasial, yang terdiri dari komponen resolusi
kearah melintang lintasan (range resolution) dan
resolusi searah lintasan (azimuth resolution).
RANGE
Teknologi radar sesungguhnya telah lama digunakan di
Indonesia, terutama di bandar udara untuk memantau lalu
lintas penerbangan dan pelayaran. Dengan radar pengawas
pantai, kapal yang lalu lalang di pelabuhan dapat diatur
sehingga dapat terhindar dari tabrakan, terutama bila terjadi
cuaca buruk.
Selain memantau lalu lintas kendaraan di laut dan udara, radar
telah lama digunakan untuk memantau kondisi atmosfer untuk
pengamatan cuaca dan iklim. Keberadaan radar ini dapat
segera diketahui dari antenanya yang mirip parabola namun
berputar secara horizontal. Bila dilihat wahananya, antena
radar juga dapat dipasang pada satelit.
Berbagai sistem radar yang diaplikasikan atau beroperasi di
Indonesia merupakan produk impor. Untuk memenuhi
kebutuhan di dalam negeri, baik untuk kepentingan sipil
maupun militer, Indonesia memerlukan impor radar dalam
jumlah besar.
Hal ini memberatkan karena keterbatasan kemampuan
keuangan negara, ditambah harga radar yang sangat mahal