You are on page 1of 44

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan taufiq-Nya sehingga Laporan Akuntabilitas

Kinerja Pengadilan Agama Luwuk Tahun 2012 dapat dilaksanakan. Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban Pengadilan Agama Luwuk sebagai bentuk pertanggung jawaban kewenangan, sesuai dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia. Dalam laporan ini akan dideskripsikan realisasi kinerja Pengadilan Agama Luwuk pada tahun 2012 yang dilaksanakan sejak 1 Januari s/d 31 Desember 2012, disertai evaluasi tingkat capaian kinerja dengan memaparkan hambatan atau faktor-faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta upaya pemecahannya. Karenanya dalam penyusunan laporan tahunan ini sedapat mungkin kami menyatukan informasi yang ada dengan segenap kelebihan dan kekurangan kami agar menjadi sarana retrospeksi kinerja di hari depan. Beberapa sasaran yang belum tercapai menggambarkan belum terfokusnya kegiatan yang dilaksanakan tahun 2012 pada pedoman rencana stratejik. Pada tahun 2012 nantinya, kekurangan tersebut akan diperbaiki dengan peningkatan kinerja melalui disiplin

ii

pelaksanaan rencana stratejik yang telah disepakati. Kerjasama dengan PTA Palu dan Pengadilan Agama lain se-wilayah PTA Palu juga akan ditingkatkan sehingga sinergi yang dihasilkan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam pengembangan kebijakan peradilan di Indonesia. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat, khususnya diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam memformulasikan kebijakan yang berorientasi pada optimalisasi kualitas dan pengokohan eksistensi Pengadilan Agama sebagai lembaga peradilan Negara pelaksana kekuasaan kehakiman yang agung dan bermartabat. Selanjutnya kepada semua pihak yang telah berdedikasi dan memberi andil baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Luwuk diucapkan banyak terima kasih.

Luwuk, 30 Desember 2012 Wakil Ketua

Drs. H. A. AMIRUDDIN B., SH. Nip. 19590509 198803 1 002

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

alah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggung jawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu

lembaga. Sejalan dengan hal tersebut, Laporan Akuntabiltas Kinerja Pengadilan Agama Luwuk Pada tahun 2012 ini disusun. Laporan ini menyajikan capaian kinerja Pengadilan Agama Luwuk selama tahun 2012 yang merupakan manifestasi dari pelaksanaan amanah Undangundang yang tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang mensyaratkan setiap instansi pemerintah menyusun suatu laporan akuntabilitas. Namun sejalan dengan amanah undang-undang yang harus dijalankan tersebut, Laporan Akuntabilitas Kinerja ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisa dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi secara paripurna. Laporan ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan Pengadilan Agama Luwuk selama tahun 2012 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Pengadilan tingkat pertama dan sesuai dengan visi-misinya yaitu Mewujudkan

supermasi hukum

melalui

kekuasaan

kehakiman

yang

mandiri,

efektif efesien serta

mendapatkan kepercayaan publik, profesional dan memberi pelayanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan berbiaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik.
Dengan membandingkan program terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan, maka tampak hasil yang telah dicapai adalah 97,55% dari 100% yang direncanakan. Ini berarti bahwa kinerja Pengadilan Agama Luwuk tergolong berhasil karena berada dalam rantai interval

iv

pencapaian 75% sampai dengan 100%. Disadari sepenuhnya masih ada sejumlah sasaran yang tidak maksimal pencapaiannya dan ada kegiatan yang belum memperlihatkan out-come dan benefits maupun impact karena berada di luar control dan ketersediaan indicator input berupa sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang belum maksimal. Olehnya diupayakan tahun berikutnya out-come, benefit dan impact dari kegiatan tersebut perlu terus dipantau dan dilakukan ikhtiar seoptimal mungkin agar ketiga indicator penilaian tersebut dapat lebih ditingkatkan secara signifikan agar target utama pencapaian nilai kinerja yang masa-masa yang akan datang. sesuai tujuan, sasaran, visi dan misi

Pengadilan Agama Luwuk bisa lebih ditingkatkan dan terealisasi di

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I

..................... .......................

i ii

RINGKASAN EKSEKUTIF PENDAHULUAN

........................................................ iv ................................................... ...................... .................................. ................................... 1 1 4 5 6 8 9

....................... vi A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan D. Sistematika

C. Tugas Pokok dan Fungsi BAB II RENCANA STRATEGIK

..................................................... ......................................... ..........................

A. Kompenen Rencana Stratejik B. Rencana Strategis tahun 2013 BAB III

......................... 13 ............ 17 ............. 17 ............. 18

AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN A. Evaluasi dan Metodologi Pengukuran B. Analisa Pencapaian Sasaran Stratejik C. Akuntabilitas Keuangan

................................. 25

BAB IV

PENUTUP B. Saran

............................................................. 31 ..................................................... 31 ........................................................... 32

A. Kesimpulan LAMPIRAN LAMPIRAN

vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan peradilan dewasa ini sangat nampak perkembangannya. Hal ini terlihat jelas pada perkembangan yang begitu pesat di berbagai tingkat peradilan dari tingkat pusat sampai peradilan di daerah-daerah. Hal ini tidak lepas dari peran seluruh pihak yang terus memberikan kepuasan kepada para pencari keadilan dengan memaksimalkan pelayanan terhadap mereka. Maksimalnya pelayanan ini, selain merupakan kebutuhan, namun juga merupakan amanat konstitusi. Hal ini tergambar jelas dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik :

1. Bahwa negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Bahwa membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik; 3. Bahwa sebagai upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga negara dan penduduk serta terwujudnya

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 1

tanggungjawab negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan norma hukum yang memberi pengaturan secara jelas; 4. Bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang didalam penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan pengaturan hukum yang mendukungnya;
Bahkan pelayanan publik yang diselenggarakan, juga mencakup dengan keterbukaan informasi, ketentuan ini termaktub dalam Undang-Undang yang dikeluarkan sebelum Undang-Undang 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, yakni Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 ;

1. Bahwa informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan nasional; 2. Bahwa hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik; 3. Bahwa keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik;

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 2

4. Bahwa pengelolaan informasi publik merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat informasi;
Di era reformasi ini, demokratisasi diharapkan mampu menjadi suatu spirit dobrak untuk dapat merubah wajah dunia peradilan yang selama ini sering dilekatkan dengan pendekatan negatif, yang terkesan sisi yudikatif negeri ini memiliki wajah kusam dan berjerawat yang sukar untuk dihilangkan. Olehnya melalui upaya demokratisasi, maka transparansi sebagai salahsatu indikator menuju ke arah tersebut. Sehingga dunia peradilan dengan berbagai upayanya, telah menjalankan zuch yang sama dengan cita ideal pemerintah, yakni REFORMASI BIROKRASI. Pelaksanaan berbagai kegiatan sebagai penjabaran kebijakan umum yang terangkum di dalam visi misi dan program yang ada dan akan dipertanggungjawabkan dalam bentuk penyampaian laporan akuntabilitas kinerja. Pengadilan Agama Luwuk sebagai pengadilan tingkat pertama pelaksana tentang tersebut kekuasaan pelaksanaan dijabarkan kehakiman tugas dengan kinerja akan menyampaikan yang laporan dan fungsi merupakan dan dan

tanggungjawab yang telah diamanahkan, sehingganya kewajiban menyiapkan, secara menyusun periodik menyampaikan laporan tertulis,

melembaga yang dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama (LAKIP) Tahun 2012. Pelaporan hasil kinerja dimaksudkan untuk mengukur capaian kinerja Pengadilan Agama Luwuk dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 3

pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang telah dicapai. B. Maksud dan Tujuan Undang-Undang Nepotisme, pasal 3 Nomor 28 Tahun bahwa 1999 Asas-asas tentang umum Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan dinyatakan Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas. Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan ke depan, akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara / pemerintah. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Luwuk merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun. Mendasari hal tersebut Pengadilan Agama Luwuk sebagai pengadilan tingkat pertama pelaksana kekuasaan kehakiman akan menyampaikan laporan tentang pelaksanaan tugas dan fungsi yang merupakan penjabaran lanjut atas visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia yang dituangkan dalam laporan akuntabilitas kinerja tahun 2012.

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 4

C. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama, sebagai Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orangorang yang beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syariah sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyelesaian perkara dan eksekusi. 2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya. 3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan keuangan). 4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam pada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama. Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 5

5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. 6. Waarmerking akta keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan deposito / tabungan, pensiunan dan sebagainya. 7. Melaksanakan tugas penyelesaian sengketa ekonomi syariah sesuai dengan pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 yang telah diperbaharuai yang kedua dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009. 8. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum, memberikan / melaksanakan hisab rukyat dalam penentuan awal pada tahun hijriyah. Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Agama telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan, administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial. D. Sistematika Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Luwuk adalah sebagai berikut :

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 6

BAB I Pendahuluan

Menjelaskan

tentang

latar

belakang

penulisan laporan, maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas dan fungsi, serta sistematika penulisan laporan. BAB II Rencana Stratejik Menjelaskan mengenai rencana stratejik dan rencana kinerja. Pada bab ini akan disampaikan tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan serta indikator kinerja yang akan dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi dan misi Pengadilan Agama Luwuk Tahun 2013 BAB III Akuntabilitas Kinerja Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis yang keberhasilan serta dan kegagalan, hambatan / kendala dan permasalahan dihadapi langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. BAB IV Penutup Mengemukakan tentang berkaitan tujuan secara dan umum

keberhasilan dengan

kegagalan, Pengadilan

permasalahan dan kendala utama yang kinerja Agama Luwuk serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan ditahun mendatang.
LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 7

BAB II RENCANA STRATEGIS Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,

perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan stratejik lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan stratejik yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai barometer untuk menilai sampai sejauh mana roda organisasi berjalan dengan baik atau tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum tercapai. Para pegawai / staf juga mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan menjalankan roda organisasi tersebut, sehingga kualitas kinerja pegawai dimaksud, adalah merupakan suatu yang mutlak demi maksimalnya pelayanan (cleint service), baik internal maupun secara eksternal kepada masyarakat (para pencari keadilan). Kualitas keterampilam (skill) pegawai / staf selaku pelaksana tugas dan karya tentunya harus dimulai dari diri sendiri yang bertekad untuk menigkatkan kualitas pribadi dalam menunjang tugas pokok dan fungsi masing-masing (SDM). Kami sadari sarana dan prasarana serta fasilitas

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 8

tak kalah pentingnya guna mencapai tujuan tersebut yang sekarang ini masih terbatas. Untuk mewujudkan itu pada pelaksanaan tugas tahun 2012, Pengadilan Agama Luwuk telah menetapkan sasaran / keluaran kegiatan yang mengacu para program dan fungsinya sebagai berikut : A. Komponen Rencana Stratejik Berdasarkan Rencana Stratejik

(strategic

action

plan)

Mahkamah Agung, maka ditetapkan Visi dan Misi sebagai berikut: 1) Visi Pengadilan Agama Luwuk adalah:

Terwujudnya Badan Peradilan Agama Yang Agung


Sebagaimana Peradilan Agama, tugas pokok dan fungsinya, olehnya Reformasi Pengadilan Agama Luwuk yang berada dalam lingkaran Badan menyisipkan program-program Birokrasi guna mengaktualisasikan visinya yakni terwujudnya Badan Peradilan Agama Yang Agung sebagai visi turunan dari visi Mahkamah Agung Republik Indonesia yakni mewujudkan Badan Peradilan Indonesia yang Agung.

2. Misi
Dalam merealisasikan dari visi yang dikemukakan di atas, Pengadilan Agama Luwuk mencoba menelurkan dalam bentuk Misi yang diharapkan mampu menjadikan badan peradilan agama sebagai salahsatu badan yang mampu mengangkat citra lembaga yudikatif Republik ini, yang sebagaimana kita pahami bersama,

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 9

citra buruk sudah terlanjur melekat pada wajah peradilan di Negeri ini. Olehnya, Pengadilan Agama Luwuk sebagai salahsatu instansi di bawah naungan Mahkamah Agung yang begitu intens untuk mewujudkan Badan Peradilan Agama Yang Agung melalui Reformasi Birokrasi, juga demi selarasnya dengan misi Mahkamah Agung RI, maka misi Pengadilan Agama Luwuk dapat dijabarkan sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Menjaga kemandirian lembaga Peradilan. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Badan Peradilan. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan peraturan, serta memenuhi keadilan masyarakat. Mewujudkan Pengadilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur tangan pihak lain. Memperbaiki akses pelayanan dibidang peradilan kepada masyarakat; Memperbaiki kwalitas input internal pada proses peradilan; Mewujudkan institusi Pengadilan yang efektif, efesien, bermartabat dan dihormati. Melaksanakan kekuasaan Kehakiman yang mandiri, tidak memihak dan transparan.

3. Tujuan Misi
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 10

tahun ke depan. Tujuan tersebut ditetapkan dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis stratejik. Selain itu, tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan satu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Diharapkan, tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Dengan demikian, tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi Pengadilan Agama Luwuk yang ditetapkan dengan memperhatikan faktor-faktor penentu keberhasilan dari hasil analisis yang memadai terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan yang ditetapkan Pengadilan Agama Luwuk dalam rangka mengemban misi yang telah ditetapkan sebagai berikut: a. Meningkatkan motivasi kerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pelayanan masyarakat. b. Menciptakan memobilitas kerja dan kualitas pelayanan (client

service) agar tercapai dan terpenuhi sesuai dengan target.


c. Mewujudkan pelayanan administrasi dan informasi terpadu. d. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor.

4. Sasaran
a. Uraian Terwujudnya kesejahteraan pegawai. Meningkatnya kualitas SDM pegawai.

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 11

Meningkatnya mutu dan jumlah tenaga terampil dan professional. Terciptanya keamanan dan kebersihan, agar lingkungan terjaga serta terpelihara dengan baik. Meningkatnya koordinasi dan konsultasi ke Pengadilan Tinggi Agama Palu dan Mahkamah Agung RI serta pihakpihak terkait. Tersedianya dan meningkatnya sarana dan prasarana yang menunjang kelancaraan pelaksanaan tugas sehari-hari. Tersedianya perkara. Terwujudnya sistem pelayanan administrasi dan informasi yang akurat. b. Indikator 1) Terkelolanya Gaji, Honororium dan Tunjangan. informasi dan adanya standarisasi biaya

Indikator keluaran sub kegiatan :


Pembayaran Gaji/Lembur/Tunjangan pegawai 2) Terselenggaranya Perkantoran Operasional dan Pemeliharaan

Indikator keluaran sub kegiatan :


Terselenggaranya Jabatan Terwujudnya Pengadaan Pakaian Dinas Tersedianya Pakaian Kerja Sopir/Pramubakti/Satpam Pelantikan/Pengambilan Sumpah

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 12

Terwujudnya Lingkungannya

Perawatan

Gedung

Kantor

dan

Terwujudnya Perawatan Peralatan Kantor Terwujudnya Perawatan Kendaraan Dinas Roda 4 Terwujudnya Perawatan Kendaraan Dinas Roda 2 Terselenggaranya Langganan Daya dan Jasa Terselenggaranya Pengiriman Surat-surat/Paket/Barang Dinas Terselenggaranya Pimpinan Terselenggaranya Penyusunan Program dan Rencana Kerja Tersedianya Dana Perjalanan Dinas untuk Konsultasi ke Tingkat Banding Tersedianya Biaya Perjalanan RAKERNAS 2011 3) Terwujudnya pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana Operasional Perkantoran dan

Indikator keluaran sub kegiatan :


Terwujudnya Pengadaan Kendaraan Roda 2 Terwujudnya Pengadaan Alat Pengolah Data Terwujudnya Pengadaan AC 4) Terselenggaranya Penanganan Perkara.

Indikator keluaran sub kegiatan :


Terwujudnya Penyelesaian Perkara Terwujudnya Penyelesaian Proses Administrasi Perkara

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 13

Tersedianya Zitting Plaatz dan Pelaksanaan Sidang Keliling 5. Stratejik (cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran) Dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan bagaimana hal tersebut akan dicapai, yaitu melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan. Kegiatan merupakan ketentuan yang telah ditetapkan untuk dijadikan pedoman dan petunjuk bagi seluruh aparatur Pengadilan Agama Luwuk dan masyarakat pencari keadilan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi. Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai ditetapkan. 6. Kebijakan a) Penerapan kepemerintahan yang baik b) Peningkatan kinerja lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum lainnya c) Penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) 7. Program a) Mengusulkan penambahan pegawai dan meningkatkan kemampuan serta kualitas para pejabat/staf. tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Kegiatan merupakan usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 14

b) Mendelegasikan penjenjangan.

para

pelaksana/operator

dan

pejabat

struktural serta fungsional untuk mengikuti pelatihan dan c) Melakukan koordinasi dengan PTA Palu dan Mahkamah Agung RI serta masyarakat agar kinerja pimpinan dan staf peradilan berkualitas dan profesional. d) Menciptakan sistem administrasi dan informasi terpadu serta transparansi. e) Meningkatkan sarana dan prasarana yang ada. f) Peningkatan kualitas dan mutu pelayanan (client service) terhadap pencari keadilan. g) Menetapkan standarisasi biaya perkara. h) Menyediakan informasi dan dokumentasi yang akurat untuk para pencari keadilan melalui media informasi elektronik. Penetapan sasaran tersebut diarahkan kepada pencapaian visi dan misi pada Pengadilan Agama Luwuk. Dengan demikian keberhasilan pencapaian sasaran ini akan menghasilkan terwujudnya visi dan misi Pengadilan Agama Luwuk yang sudah dirumuskan dalam renstra (rencana strategis).

B. Penjabaran Rencana Strategis Tahun 2013


Rencana Stratejik Pengadilan Agama Luwuk tahun 2013 dijabarkan dalam bentuk Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) Pengadilan Agama Luwuk Tahun 2013. Penetapan kinerja tahun 2013 merupakan pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 15

janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam tahun 2013. Penetapan kinerja ini merupakan ringkasan dari rencana kinerja tahun 2013 yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggaran dalam DIPA Tahun Anggaran 2013, yang bertujuan untuk mendorong komitmen segenap aparatur Pengadilan Agama Luwuk agar terus meningkatkan kinerjanya serta secara objektif menciptakan tolok ukur kinerja sebagai alat untuk menilai keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan kinerja ini memuat program-program utama dan sasaran yang mencerminkan sesuatu yang akan dicapai secara nyata dari pelaksanaan program dalam rumusan yang spesifik, terukur, dan berorientasi pada hasil (outcome).

No

Sasaran Strategis Peningkatan Penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu dan akuntabel

Indikator Kinerja - Prosentase sisa perkara yang diselesaikan - Prosentase Perkara yang diselesaikan - Jumlah pegawai yang mengkuti diklat teknis yudisial - Jumlah pegawai yang mengikuti diklat teknis non yudisial - Jumlah sarana dan prasarana yang memadai - Prosentase penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan

Target 100% 90% 12 orang 5 orang 95%

Peningkatan kualitas SDM

Pengembangan Sistem informasi Mahakamah Agung terintegrasi dengan fungsi-fungsi manajemen peradilan

90%

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN A. Evaluasi dan Metodologi Pengukuran Kinerja Evaluasi kinerja Pengadilan Agama Luwuk diawali dengan pengukuran kinerja yang mencakup seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan 2012, dan dilakukan dengan menggunakan data rencana dan realisasi serta bobot masing-masing indikator kinerja. Adapun metodologi pengukuran capaian kinerja Pengadilan Agama Luwuk adalah dengan melakukan metodologi skala pengukuran kinerja untuk masing-masing indicator kinerja pada realisasi kegiatan yang dilakukan tahun 2012 dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja (PK) melalui indikator kinerja, selanjutnya membuat kesimpulan hasil evaluasi digunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut : 85 s/d 100 70 s/d 85 55 s/d 70 0 s/d 50 = sangat baik = baik = sedang = kurang baik

B. Analisa Pencapaian Sasaran Stratejik Analisa pencapaian kinerja Pengadilan Agama Luwuk tahun 2012 untuk masing-masing sasaran rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 17

1. Kegiatan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis lainnya a. Layanan Perkantoran 1. Terkelolanya Gaji, Honorarium dan Tunjangan
INDIKATOR SASARAN Pembayaran Gaji /Lembur / Tunjangan Pegawai TARGET 12 bulan NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 12 bulan 98.36 %

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran terkelolanya gaji/lembur/tunjangan pegawai sudah terlaksana dengan nilai capaian 98.36% (sangat baik). 2. Terselenggaranya Perkantoran
INDIKATOR SASARAN Terselenggaranya Pelantikan / Pengambilan Sumpah Jabatan 1 tahun 1 tahun 100 % TARGET NILAI REALISASI CAPAIAN (%)

Operasional

dan

Pemeliharaan

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terselenggaranya Pelantikan / Sumpah Jabatan Pegawai Pengadilan Agama Luwuk terlaksana dengan nilai capaian 100% (sangat baik).
LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 18

INDIKATOR SASARAN Terwujudnya Pakaian Dinas Pegawai / Satpam / Pramubakti / Sopir

TARGET

REALISASI

NILAI CAPAIAN (%) 100 %

5 stel

5 stel

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terwujudnya Pakaian Dinas Pegawai / Satpam / Pramubakti / Sopir sudah terlaksana dengan nilai capaian 100 % (sangat baik).
NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 700 M2 100 %

INDIKATOR SASARAN Terwujudnya Perawatan Gedung Kantor dan Lingkungannya

TARGET

700 M2

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terwujudnya Perawatan Gedung Kantor dan Lingkungannya sudah terlaksana dengan nilai capaian 100 % (sangat baik).
NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 12 bulan 100 %

INDIKATOR SASARAN Terwujudnya Peralatan Kantor

TARGET 12 bulan

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 19

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terwujudnya Peralatan Kantor sudah terlaksana dengan nilai capaian 100 % (sangat baik).
NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 10 unit 100 %

INDIKATOR SASARAN Terwujudnya Perawatan Kendaraan Dinas Roda 2 & Roda 4

TARGET

10 unit

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terwujudnya Perawatan Kendaraan Dinas roda 2 dan roda 4 sudah terlaksana dengan nilai capaian 100 % (sangat baik).
NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 12 bulan 69,5 %

INDIKATOR SASARAN Terselenggaranya Langganan Daya dan Jasa

TARGET 12 bulan

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terselenggaranya Langganan Daya dan Jasa sudah terlaksana dengan nilai capaian 69,5 % (sedang).

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 20

INDIKATOR SASARAN Terselenggaranya Operasional Perkantoran dan Pimpinan

TARGET

NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 12 bulan 100 %

12 bulan

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terselenggaranya Operasional Perkantoran dan Pimpinan sudah terlaksana dengan nilai capaian 100 % (sangat baik).
NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 12 bulan 93,85 %

INDIKATOR SASARAN Pembayaran Honor yang terkait dengan operasional Satuan Kerja

TARGET

12 bulan

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Pembayaran Honor yang terkait dengan operasional Satuan Kerja sudah terlaksana dengan nilai capaian 93,85 % (sangat baik).
NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 1 tahun 100 %

INDIKATOR SASARAN Terselenggaranya Penyusunan Program dan Rencana Kerja

TARGET

1 tahun

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 21

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terselenggaranya Penyusunan Program dan Rencana Kerja sudah terlaksana dengan nilai capaian 100 % (sangat baik).
NILAI REALISASI CAPAIAN (%)

INDIKATOR SASARAN Terselenggaranya Perjalanan Dinas untuk Konsultasi ke Tingkat Banding

TARGET

1 tahun

1 tahun

100 %

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terselenggaranya Perjalanan Dinas untuk Konsultasi ke Tingkat Banding sudah terlaksana dengan nilai capaian 100 % (sangat baik). 2. Kegiatan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pengadaan Gedung Kantor Terpenuhinya Penyelesaian Pembangunan Gedung Kantor
INDIKATOR SASARAN Belanja Modal Gedung dan Bangunan TARGET 1 tahun NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 1 tahun 100 %

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 22

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Belanja Modal Gedung dan Bangunan sudah terlaksana dengan nilai capaian 100 % (sangat baik). b. Terpenuhinya Jaringan Instalasi
INDIKATOR SASARAN Terselenggaranya Belanja Modal jaringan TARGET NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 1 instalasi 60,56 %

1 paket

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terselenggaranya Alat Pengolah Data sudah terlaksana dengan nilai capaian 60,56 % (sedang). c. Terpenuhinya alat pengolah data
INDIKATOR SASARAN Terselenggaranya Belanja Modal peralatan dan mesin TARGET NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 1 instalasi 60,56 %

1 paket

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terselenggaranya Alat Pengolah Data sudah terlaksana dengan nilai capaian 60,56 % (sedang). 3. Kegiatan Peningkatan Manajemen Peradilan Agama

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 23

a. Belanja barang dan operasional lainnya terselenggaranya belanja barang dan operasional lainnya
INDIKATOR SASARAN belanja barang dan operasional lainnya TARGET 12 bulan NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 12 bulan 86,24 %

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran belanja barang dan operasional lainnya sudah terlaksana dengan nilai capaian 86,24 % (sangat baik). b. Terpenuhinya Penyediaan Dana Bantuan Hukum 1. Operasional Sidang Prodeo
INDIKATOR SASARAN Terselenggaranya Sidang Prodeo TARGET 12 bulan REALISASI 12 bulan NILAI CAPAIAN (%) 41,09 %

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terselenggaranya Sidang Prodeo sudah terlaksana dengan nilai capaian 41,09 % (kurang baik). 2. Operasional Sidang Keliling
INDIKATOR SASARAN Terselenggaranya Sidang Keliling TARGET 1 tahun NILAI REALISASI CAPAIAN (%) 1 tahun 100 %

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 24

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa indikator dalam mencapai sasaran Terselenggaranya Sidang Keliling sudah terlaksana dengan nilai capaian 100 % (sangat baik). C. Akuntabilitas Keuangan Sumber dana keuangan merupakan faktor yang menentukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi guna merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Pada tahun 2011 merupakan tahun kelima diterapkannya sistem penganggaran baru yaitu system anggaran berbasis kinerja (performance base budgeting), dan kebijakan baru RAPBN yaitu pernyatuan anggaran (unified budget) dimana anggaran rutin dan pembangunan disatukan menjadi satu dokumen instansi, yang dikenal dengan nama Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pada prinsipnya, pengelolaan anggaran yang dilakukan oleh Pengadilan Agama luwuk mengacu pada asas-asas umum pengelolaan keuangan negara sebagaimana dijabarkan oleh Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ke dalam asas-asas umum seperti asas tahunan, universalitas, asas kesatuan dan asas spesialitas maupun asas-asas baru sebagai percerminan best practices (penerapan keuangan landasan-landasan Negara seperti: yang baik) dalam pengelolaan hasil, akuntabilitas berorientasi

profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan dalam pengelolaan keuangan Negara.

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 25

Oleh karena itu, Pengadilan Agama Luwuk merupakan salah satu entitas akutansi di bawah Mahkamah Agung/Lembaga yang berkewajiban menyelenggarakan akutansi dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. Pada tahun 2012 Pengadilan Agama Luwuk mendapatkan Dua alokasi dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan APBN-P yang tertuang dalam Bagian Anggaran 005.01 Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI DIPA 01 No : 0567/005-01.2.01/24/2012 Tanggal 09 Desember 2011 sebesar Rp. 4.285.554.000 (empat milyar dua ratus delapan puluh lima juta lima ratus lima puluh empat ribu rupiah) dengan kode Satker 307300. Dan Bagian Anggaran 005.04 Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI DIPA 04 No. 1088/005-04.2.01/24/2012 Tanggal 09 Desember 2011 sebesar Rp. 27.238.000,- (dua puluh tujuh juta dua ratus tiga puluh delapan ribu rupiah) dengan kode Satker 309066. Dibandingkan dengan dua sebesar Rp. alokasi anggaran pada tahun 2011 DIPA 005.01

4.445.948.000 (empat milyar empat ratus empat puluh lima juta sembilan ratus empat puluh delapan ribu rupiah). artinya terdapat penurunan sekitar 3 %. Ini disebabkan belanja Modal Pengadaan Gedung Kantor berada pada pembangunan tahap akhir. Dan DIPA 005.04 sebesar Rp. 27.238.000,- (dua puluh tujuh juta dua ratus tiga puluh delapan ribu rupiah), terdapat kenaikan sekitar 77 % ini disebabkan biaya perjalanan sidang keliling semakin meningkat.

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 26

Adapun perincian alokasi anggaran Pengadilan Agama Luwuk tahun 2012 terdiri dari : DIPA 01 No : 0567/005-01.2.01/24/2012 Desember 2011 sebesar Rp. 4.285.554.000
No 1. 2. 3. KEGIATAN BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL JUMLAH PAGU ( Rp.) 1.544.899.000 360.405.000 2.380.250.000 4.285.554.000 REALISASI ( Rp) 1.519.573.925 354.785.776 2.249.467.000 4.123.826.701 % 98.36 98.44 94.51 96.23

Tanggal 09

DIPA 04 No : 1088/005-04.2.01/24/2012 Tanggal 09 Desember 2011 yang hanya terdiri dari belanja barang sebesar Rp. 27.238.000,No 1 KEGIATAN BELANJA BARANG JUMLAH 1. Belanja Pegawai : Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya antara lain untuk gaji, tunjangan dan lembur. a. Rencana Kerja Anggaran Kementrian / Lembaga (RKA-KL) Pagu Belanja Pegawai dalam DIPA Pengadilan agama Luwuk dan dalam Rincian sebesar Rp. 1.544.899.000
LAKIP 2012 / PA. LWK

PAGU ( Rp.) 27.238.000 7.238.000

REALISASI ( Rp) 22.489.800 22.489.800

% 82.57 82.57

RKA-KL Tahun Anggaran 2012

Page 27

Pelaksanaan Anggaran. Realisasi Belanja Pegawai Pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Luwuk Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 1.519.573.925,- dengan presentase 98.36 % . Realisasi ini masih kurang, jika dibandingkan dengan jumlah pagu yang ada, disebabkan karena pada umumnya pagu belanja pegawai bertambah sementara jumlah pegawai tetap.

c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Sisa Anggaran Pelaksanaan Belanja Pegawai sampai dengan 31 Desember 2012 sebesar Rp. 25.325.075,- atau presentase sebesar 1.64 %, hal ini disebabkan karena jumlah realisasi lebih kecil dari pada pagu yang ada dalam DIPA Tahun Anggaran 2012.. 2. Belanja Barang Belanja barang adalah pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya biaya pemeliharaan dan perjalanan Dinas. Belanja barang meliputi belanja barang mengikat dan belanja barang yang tidak mengikat. Pada belanja barang tahun 2012 Pengadilan Agama Luwuk mendapatkan sumber alokasi dana dari DIPA 01 dan DIPA 04. Adapun Sumber dana dari DIPA 04 dikhususkan pada bagian perkara. a. Rencana Kerja Anggaran Kementrian / Lembaga (RKA-KL) Pagu Belanja Barang 2012 sebesar Rp. 360.405.000. dalam DIPA 01 Pengadilan agama Luwuk dan dalam Rincian RKA-KL Tahun Anggaran

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 28

Pagu Belanja Barang 2012 sebesar Rp. 27.238.000. b. Pelaksanaan Anggaran

dalam DIPA 04 Pengadilan

agama Luwuk dan dalam Rincian RKA-KL Tahun Anggaran

Realisasi Belanja Barang pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Luwuk Tahun Anggaran 2012 untuk DIPA 01 sebesar Rp. 354.785.776 dengan presentase 98.44 %. Realisasi ini cukup tinggi disebabkan karena pagu belanja yang tersedia masih relatif rendah bila dibandingkan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi. Realisasi Belanja Barang pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Luwuk Tahun Anggaran 2012 untuk DIPA 04 sebesar Rp. 22.489.800,- dengan presentase 82.57 %. Realisasi ini relatif meningkat dibanding dengan tahun 2011 meskipun biaya perkara prodeo tidak bisa direalisasikan secara maksimal namun sudah mengalami kemajuan. c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Sisa Anggaran Pelaksanaan Belanja Barang untuk DIPA 01 per 31 Desember 2012 sebesar Rp. 5.619.224 prosentase 1.56 %. Sisa Anggaran Pelaksanaan Belanja Barang untuk DIPA 04 per 31 Desember 2012 sebesar Rp. 4.748.200,denganpresentase 17.43 %. 3. Belanja Modal Belanja Modal adalah pengeluaran yang dipakai dalam rangka pembetukan modal (Aset) antara lain : pengadaan
LAKIP 2012 / PA. LWK

dengan

Page 29

pembangunan Anggaran 2012

lanjutan

Gedung

Kantor,

pengadaan

alat

pengolah data dan pengadaan jaringan instalasi. belanja modal yang ada pada RKA-KL dan DIPA

Pada Tahun

Pengadilan Agama Luwuk mendapat pagu

a. Rencana Kerja Anggaran Kementrian / Lembaga (RKA-KL) Pagu Belanja Modal Luwuk dan dalam Rincian sebesar Rp.2.380.250.000,b Pelaksanaan Anggaran Realisasi 2.249.467.000 Belanja Modal pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Luwuk Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. dengan prosentase 94.51 %. Realisasi ini cukup tinggi disebabkan karena pagu belanja yang tersedia masih relatif rendah bila dibandingkan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Sisa Anggaran Pelaksanaan Belanja Modal 5.49 % . per 31 Desember 2012 sebesar Rp. 130.783.000 dengan prosentase dalam DIPA Pengadilan agama RKA-KL Tahun Anggaran 2012

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 30

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran, karena masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja program lain. Satu program dapat ditujukan untuk pencapaian sasaran lebih dari satu, demikian juga sebaliknya satu sasaran dapat dicapai oleh lebih dari satu program. Evaluasi yang dilaksanakan terhadap 3 program pada Pengadilan Agama Luwuk tahun 2012 menggambarkan pencapaian yang baik. Kendala dan hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan sebagian kecil masih berupa belum terselesaikannya keluaran di tahun berjalan, karena hal ini menyangkut terhadap perkara yang masih berjalan, jadi belum dapat diukur setelah tahun anggaran. Apabila dilihat dari permasalahan penyusunan Laporan ini, maka dibandingkan antara matrik pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran dengan tabel keuangan terlihat kurang sinerginya perencanaan dan penganggaran dengan penjabaran kegiatan program yang tertuang dalam renstra, sehingga terdapat kesulitan dalam pemetaan program dan kegiatan dengan pengalokasian keuangan. Permasalahan lain berupa renstra yang belum memuat semua kegiatan dan indikatornya pun perlu direvisi

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 31

sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan lain. Namun secara umum hambatan dan kendala yang ada sudah dapat diatasi. B. Saran Sehubungan dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini adalah merupakan kewajiban setiap unit organisasi yang dibuat setiap tahun, maka kami sarankan kiranya Laporan ini dievaluasi demi perbaikan untuk masa yang akan datang.

LAKIP 2012 / PA. LWK

Page 32

Lampiran SK Sekretaris Nomor : INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA LUWUK

/SEK/SK/

/2010

No 1

Kinerja Utama Peningkatan Penyelesaian perkara melalui Upaya Mediasi Peningkatan penyelesaian perkara

Indikator Kinerja Utama Prosentase mediasi yang diselesaikan a. Prosentase perkara yang diselesaikan b. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan

Penjelasan

Penanggung Jawab

Sumber Data Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.

Perbandingan antara mediasi yang disepakati dengan jumlah Ketua Majelis / Mediator mediasi yang diterima dan menjadi perkara Perbandingan antara perkara yang diminutasi dan disampaikan kepada para pihak pencari keadilan dengan jumlah perkara yang diregister.

Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Pengadilan Tingkat Pertama Laporan Tahunan.

Perbandingan antara Sisa perkara yang diminutasi dan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan disampaikan kepada para pihak pencari keadilan dengan Pengadilan Tingkat Pertama Laporan Tahunan. jumlah sisa perkara (kriteria sisa perkara dan perkara yang selesai mengacu pada pola Bindalmin tentang jangka waktu penanganan perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama) Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Pengadilan Tingkat Pertama dengan berkas perkara yang disidangkan Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Pengadilan Tingkat Pertama Laporan Tahunan. Juru Sita / Jurusita Pengganti Berkas Perkara

Peningkatan tertib administrasi perkara

a. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis

b. Prosentase Penyampaian Perbandingan penyampaian pemberitahuan pemanggilan pemberitahuan Pemanggilan sidang yang tepat waktu dengan pemanggilan sidang yang Sidang Tepat Waktu tidak tepat waktu c. Prosentase Penyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan Tepat Waktu, Tempat dan Para Pihak d. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat Perbandingan penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat dengan penyampaian relaas putusan yang tidak tepat

Juru Sita / Jurusita Pengganti Berkas Perkara

perbandingan penyitaan yang tepat dan penyitaan tidak tepat

Juru Sita / Jurusita Pengganti Berkas Perkara

No

Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama e. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap a. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

Penjelasan Perbandingan antara berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang lengkap dengan jumlah berkas yang tidak lengkap oleh pengadilan tingkat banding dan mahkamah agung Perbandingan antara SDM Teknis yang diajukan untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan/bersertifikat diklat Mediasi, Ekonomi Syari'ah, Cakim dengan jumlah yang mengikuti diklat.

Penanggung Jawab

Sumber Data

Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Pengadilan Tingkat Pertama Laporan Tahunan.

Peningkatan Kualitas SDM

Panitera/Sekretaris Laporan Kepegawaian Pengadilan Tingkat Pertama

b. Prosentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

b.1 Perbandingan antara SDM Non teknis yang diajukan Panitera/Sekretaris Laporan Kepegawaian untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh Pengadilan Tingkat Pertama kelulusan/bersertifikat diklat Kepemimpinan, Sertifikasi Pengadaan barang dan jasa, verifikator dengan jumlah yang mengikuti diklat. b.2 Perbandingan antara SDM yang diajukan untuk Ketua Pengadilan Tingkat mengikuti pendidikan rintisan gelar sehingga memperoleh Pertama dan kelulusan/bersertifikat dengan jumlah yang mengikuti diklat. Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti Ketua Pengadilan Tingkat mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) Pertama dan dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti hasil Ketua Pengadilan Tingkat pengawasan internal (Tim Pengawasan Pengadilan Tingkat Pertama dan Badan Pengawasan) dan eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan) dengan temuan yang dilaporkan Pertama dan Panitera/Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama Laporan Kepegawaian

Peningkatan kualitas pengawasan

a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Prosentase temuan yg ditindaklanjuti

Laporan Hasil Pengaduan Masyarakat Laporan Hasil Kegiatan Pengawasan Melekat

Peningkatan Prosentase proses aksesibilitas masyarakat penyelesaian perkara yang terhadap peradilan dapat dipublikasikan (acces to justice)

Perbandingan prosentase proses putusan perkara yang Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan sudah diminutasi dan dapat didownload di website Pengadilan Tingkat Pertama Laporan Tahunan / Pengadilan Tingkat Pertama (Sesuai SK KMA No 144 Th 2007 website tentang Keterbukaan informasi peradilan jo SK KMA No. 1144 th 2010 ) dengan perkara yang diputus. Panitera/Sekretaris Laporan SIMAK BMN Pengadilan Tingkat Pertama

Peningkatan Sarana dan Jumlah Sarana dan Prasarana Perbandingan sarana dan Prasarana yang lama dengan Prasarana yang memadai sarana dan prasarana yang baru

Pengukuran Kinerja Tahun 2012 PENGADILAN AGAMA LUWUK No Sasaran Strategis


Peningkatan Penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu dan akuntabel

Indikator Kinerja
- Prosentase sisa perkara yang diselesaikan - Prosentase Perkara yang diselesaikan - Jumlah pegawai yang mengkuti diklat teknis yudisial - Jumlah pegawai yang mengikuti diklat teknis non yudisial - Jumlah sarana dan prasarana yang memadai

Target
100% 90%

Realisasi
100% 100%

%
100% 100%

12 orang 5 orang 90%

12 orang 5 orang 100%

100% 100% 100%

Peningkatan kualitas SDM

Pengembangan Sistem informasi Mahakamah Agung terintegrasi dengan fungsi-fungsi manajemen peradilan

- Prosentase penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan

80%

90%

90%

Penetapan Kinerja Tahun 2013 PENGADILAN AGAMA LUWUK No


1

Sasaran Strategis
Peningkatan Penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu dan akuntabel

Indikator Kinerja
- Prosentase sisa perkara yang diselesaikan - Prosentase Perkara yang diselesaikan - Jumlah pegawai yang mengkuti diklat teknis yudisial

Target
100% 90% 12 orang 5 orang 95%

Peningkatan kualitas SDM

- Jumlah pegawai yang mengikuti diklat teknis non yudisial - Jumlah sarana dan prasarana yang memadai

Pengembangan Sistem informasi Mahakamah Agung terintegrasi dengan fungsi-fungsi manajemen peradilan

- Prosentase penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan

90%

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LUWUK


Target Kinerja 2011 2012 2013
100% 100% 100%

No

Tujuan

Program

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

2010
100%

2014
100%

Ket

Untuk mewujudkan Lembaga Peningkatan Manajemen Peradilan yang bermartabat, Peradilan Agama berwibawa dan akuntabel

Peningkatan Penyelesaian - Prosentase sisa perkara perkara yang sederhana, tepat yang diselesaikan waktu dan akuntabel - Prosentase Perkara yang diselesaikan

85%

90%

90%

90%

90%

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya

Peningkatan kualitas SDM

- Jumlah pegawai yang mengkuti diklat teknis yudisial - Jumlah pegawai yang mengikuti diklat teknis non yudisial

12 orang 12 orang 12 orang 12 orang 12 orang

5 orang

5 orang

5 orang

5 orang

5 orang

Peningkatan Sarana dan Prasarana

Terpenuhinya peningkatan sarana dan Prasarana

jumlah Sarana dan Prasarana yang memadai

80%

90%

95%

95%

95%

Peningkatan pelayanan informasi pada Mahkamah Agung dan Pengadilan di semua lingkungan peradilan

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya

Pengembangan Sistem informasi Mahkamah Agung terintegrasi dengan fungsifungsi manajemen peradilan

- Prosentase penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan

50%

80%

85%

90%

100%

Rencana Kinerja Tahun 2013 PENGADILAN AGAMA LUWUK No


1

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target
100% 90% 12 orang 5 orang 95%

Peningkatan Penyelesaian perkara yang sederhana, tepat - Prosentase sisa perkara yang diselesaikan waktu dan akuntabel - Prosentase Perkara yang diselesaikan - Jumlah pegawai yang mengkuti diklat teknis yudisial

Peningkatan kualitas SDM

- Jumlah pegawai yang mengikuti diklat teknis non yudisial - Jumlah sarana dan prasarana yang memadai

Pengembangan Sistem informasi Mahakamah Agung terintegrasi dengan fungsi-fungsi manajemen peradilan

- Prosentase penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan

90%

You might also like