You are on page 1of 6

PRAKTIKUM BLOK 10 SYSTEMIC BACTERIA & ANTIMICROBIAL SUSCEPTIBILITY TEST

Secara normal, darah merupakan komponen tubuh yang steril bebas dari mikroorganisme. Sepsis serta infeksi aliran darah membutuhkan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui organisme penyebab infeksi. Biakan darah merupakan pemeriksaan mikrobiologi yang sangat penting dalam membantu menegakkan diagnosa dan membantu pemilihan tatalaksana yang tepat untuk infeksi aliran darah. Biakan darah dilakukan dengan memasukkan darah ke dalam medium kultur yang mengandung nutrisi-nutrisi untuk pertumbuhan bakteri kemudian diinkubasi. Medium yang umumnya digunakan adalah Brain Heart Infusion (BHI) atau tioglikolat. Tujuan biakan darah adalah untuk menentukan mikroorganisme patogen penyebab infeksi aliran darah. Prinsip pengambilan sampel darah untuk biakan darah: 1. Terdapat gejala klinis infeksi aliran darah atau sepsis 2. Pasien sebaiknya belumm mendapat antibiotik. 3. Sampel yang diambil sebaiknya dua atau lebih, diambil dengan cara steril dan berasal dari tempat pungsi vena yang berbeda. 4. Pengambilan waktu yang tepat (contoh: saat demam) 5. Jumlah darah yang diambil untuk dewasa: 10-20 mL, anak-anak 3-5 mL, bayi 1-3 mL.

DARAH

BHI Inkubasi 18-24 jam, suhu 37C

Tanam pada media padat (nutrient agar, blood agar, MacConkey, dll) Inkubasi 18-24 jam, suhu 37C

Tumbuh Pengamatan morfologi

Tidak tumbuh

Ambil koloni terpisah, tanam pada NaCl 0,9% atau Boillon Inkubasi 15 menit, suhu 37C

7 hari tidak terdapat pertumbuhan, dinyatakan steril

Tes Biokimia
Semi solid Methyl red Glukosa Urea Laktosa TSIA Indol Simon citrate, dll Inkubasi 18-24 jam, suhu 37C

Tes Sensitivitas Antimikrobial


Tanam suspensi bakteri pada media Mueller Hinton dengan kapas lidi, letakkan cakram antibiotik Inkubasi 18-24 jam, suhu 37C

I. Morfologi Koloni Bakteri Pengamatan terhadap morfologi koloni bakteri merupakan tindakan pertama kali jika ingin mempelajari suatu jenis bakteri lebih lanjut, khususnya untuk tujuan identifikasi. Setelah mendapatkan kultur murni maka biakan yang diinginkan ditumbuhkan ke berbagai bentuk media untuk dikenali ciri koloninya. Ciri-ciri yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Ukuran : a. pinpoint/punctiform (titik) b. Small (kecil) c. Moderate (sedang) d. Large (besar) 2. Pigmentasi : mikroorganisme kromogenik sering memproduksi pigmen intraseluler, beberapa jenis lain memproduksi pigmen ekstraseluler yang dapat terlarut dalam media. 3. Karakteristik optik : diamati berdasarkan jumlah cahaya yang melewati koloni. Opaque (tidak dapat ditembus cahaya), Translucent (dapat ditembus cahaya sebagian), Transparant (bening)

4. Bentuk :

5. Permukaan a. Halus mengkilap b. Kasar c. Berkerut d. Kering seperti bubuk II. Tes Biokimiawi - Tes Fermentasi Karbohidrat (Glukosa, Laktosa, Manitol, Maltosa, dan Sakrosa) menentukan kemampuan bakteri untuk memfermentasi karbohidrat tertentu dalam medium dasar dan membentuk asam atau asam dengan gas dapat dilihat dalam tabung Durham. Reaksi positif : perubahan warna indikator dari biru menjadi kuning serta gelembung udara pada tabung durham. - Semi solid untuk mengetahui apakah bakteri dapat bergerak atau tidak Reaksi positif : terbentuk awan pada permukaan media. Indol (water pepton) untuk menentukan kemampuan bakteri menghasilkan indol dari triptopan dengan meneteskan reagen kovac. Reaksi positif : terbentuk cincin merah. TSIA (Triple Sugar Iron Agar) menentukan kemampuan bakteri untuk menggunakan suatu karbonhidrat yang tergabung dalam pembenihan basal (3 jenis karbonhidrat

Glukose 1%, Sakrosa 10%, Laktosa 10%) dengan atau tanpa pembentukan gas dan disertai pembentukan H2S (Hidrogen Sulfida) warna hitam pada media. Urea agar menentukan kemampuan bakteri untuk memecah urea dengan membentuk dua molekul ammonia. Reaksi positif : terbentuk warna pink. Methyl red menentukan kemampuan bakteri untuk menghasilkan asam kuat dan mempertahankan hasil akhir berupa asam pH <4,5 dengan menetesi reagen methyl red. Reaksi positif : terbentuk warna merah pada media. Vogest proskower menentukan kemampuan bakteri untuk menghasilkan asetil metil karbinol dengan meneteskan reagen KOH + Creatinin dan alpa naftol. Reaksi positif : terbentuk warna merah manggis. Simon citrat menentukan kemampuan bakteri menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber carbon untuk metabolismenya dengan menghasilkan suasana basa. Reaksi positif : perubahan warna dari hijau ke biru. Lysin , Arginin , dan Ornitin ( Tes Dekarboksilase ) mengukur kemampuan enzim dari bakteri untuk mendekarboksilase suatu asam amino dengan membentuk amin yang bersifat alkalik, media ditambahkan parapin cair. Reaksi positif : digunakan control sebagai pembanding. Phenilalanine ( Tes Diaminase ) menentukan kemampuan bakteri mengubah phenilalanine menjadi asam fenipirufik dengan meneteskan feri chlorida. Reaksi positif : terbentuk warna hijau tua pada lereng media setelah ditetesi Feri chlorida.

III. Uji Sensitivitas Antimikrobial Prosedur yang digunakan untuk mendeteksi kepekaan terhadap antimikroba ini disebut uji sensitivitas antimikroba. Kepekaan bakteri terhadap antibiotika beragam pada tiap spesies dan berubah selama masa pengobatan. Uji kepekaan antimikroba dilakukan pada isolat bakteri yang diduga sebagi penyebab infeksi. Isolat murni bakteri yang diperoleh dari hasil pembiakan bahan pemeriksaan pasien kemudian diuji dengan barbagai jenis obat anti mikrobial. Berdasarkan hasil tes ini klinisi dituntun dalam pemberian antimikrobial. Metode yang digunakan ada dua, yaitu metode dilusi dan difusi. Metode difusi Kirby Bauer lebih umum digunakan karena lebih cepat dan praktis. Tes Resistensi Disc Diffution Metode Kirby-Bauer Tes kepekaan bakteri terhadap antimikrobial dengan difusi cakram dari Kirby-Bauer adalah suatu tes pengujian kemampuan obat untuk menghambat/membunuh kuman secara invitro dengan menggunakan cakram antimikrobial

PELAKSANAAN PRAKTIKUM I. Morfologi koloni Alat dan bahan : 1. Biakan bakteri Staphylococcus aureus pada media agar nutrient 2. Biakan bakteri Streptococcus -hemolyticus pada media agar darah 3. Biakan bakteri Escherichia coli pada agar endo 4. Biakan bakteri Klebsiella pneumoniae pada agar endo 5. Biakan bakteri Pseudomonas aeruginosa pada media agar nutrient 6. Biakan jamur Candida albicans pada media SDA Pengamatan morfologi koloni : 1. Bentuk 2. Pigmen (warna) 3. Tepi

4. Peninggian permukaan 5. Aktivitas terhadap cahaya II. Uji Sensitivitas Antimikrobial 1. Alat a. Kapas lidi steril b. Lampu spritus c. Pinset d. Ose e. Wadah pembuangan 2. Bahan a. b. c. d. e. f. Biakan kuman Staphylococus aureus pada media Nutrient agar tabung. NaCL 0,9% steril dalam tabung 1-2 ml. Standar kekeruhan Mc farland 0,5. Media Mueller Hinton agar kosong. Cakram antimikrobial. Tabel NCCLS.

3. Pelaksanaan uji sensitivitas antimikrobial dengan metoda Difusi (Kirby-Bauer) a. Cara pembuatan inokulum. - Ambil satu ose koloni yang terpisah masukan ketabung NaCL 0,9% steril kocok sampai larut lalu bandingkan dengan standar kekeruhan Mcfarland 0,5. - Kekeruhan tabung inokulum harus sama dengan kekeruhan tabung standar Mc farland 0,5. b. Cara melakukan uji sensitivitas metoda Difusi (Kirby-Bauer). - Ambil kapas lidi steril celupkan dalam suspensi kuman/inokulum dan putar beberapa kali kemudian ditekankan pada dinding tabung untuk menghilangkan kelebihan inokulum. - Kapas lidi digoreskan keseluruh permukaan media Mueller Hinton kemudian putar 70O goreskan merata keseluruh permukaan media, putar lagi 70O goreskan merata keseluruh permukaan media untuk ketiga kalinya terakhir kelilingkan kapas lidi dipinggir lingkaran petridish. - Diamkan sebentar selama 3-5 menit (tidak boleh lebih dari 15). - Kemudian letakkan cakram antibiotika yang akan diuji pada permukaan media dan ditekan dengan pinset steril agar melekat sempurna, jarak antara pusat kepusat cakram tidak boleh kurang dari 24 mm dan jarak dari pinggir petridish minimal 15 mm, cakram yang ditempelkan maksimal 7 cakram, jika cakram lebih dari 7 maka diperlukan 2 media Mueller Hinton. - Inkubasi selam 18-24 jam suhu 35-37OC. - Setelah diinkubasi amati adanya zona inhibisi sekitar cakram antimikrobial. - Ukur diameter (mm) zona yang tidak ditumbuhi kuman dengan mistar. - Lihat ditabel NCCLS apakah resisten, intermediate dan sensitive.

LEMBAR HASIL PRAKTIKUM BLOK 10 : MIKROBIOLOGI SYSTEMIC BACTERIA & ANTIMICROBIAL SUSCEPTIBILITY TEST
NAME : DATE : 3 Oktober 2012 1. Bakteri : Media : Ciri-ciri : NIM : GRUP :

2.

Bakteri : Media : Ciri-ciri :

3.

Bakteri : Media : Ciri-ciri :

4.

Bakteri : Media : Ciri-ciri :

5.

Bakteri : Media : Ciri-ciri :

6.

Bakteri : Media : Ciri-ciri :

7.

Uji Sensitivitas Antimikrobial Media : Hasil:

You might also like