You are on page 1of 8

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG 2011 / 2012 KEPERAWATAN JIWA (RESUME) ASUHAN KEPERAWATAN

PERILAKU KEKERASAN PADA Tn. R DI RUANG XII (MADRIM) RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

I.

Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Suku Agama Status perkawinan Alamat No. RM Diagnosa medis Tanggal dirawat : Tn. R : 20 tahun : Laki-laki : Jawa : Islam : Belum menikah : Tegal : 035228 : Skizoprenia Tak Terinci : 14 Februari 2012

Tanggal pengkajian : 29 Februari 2012 II. Alasan Masuk + 6 bulan klien mengamuk, merusak barang namun tidak samapi melukai orang. Klien sering melamun, tertawa sendiri, sering marah tanpa sebab Upaya yang dilakukan keluarga : Keluarga mengontrolkan klien selama 2 bulan karena sejak kontrol tersebut klien mulai berangsur membaik. Namun sejak tidak dikontrolkan lagi klien mulai melamun, tertawa sendiri hingga akhirnya klien mulai marah dan merusak barang - barang Selama klien di rumah dan marah-marah, keluarga hanya membiarkan klien, tidak berani mengajak komunikasi hanya terkadang menasehati klien untuk tidak teriakteriak karena mengganggu tetangga dan menjaga jangan sampai keluar rumah. Keluarga tidak tahu cara mengatasi kondisi klien tersebut. 1

III.

Faktor predisposisi Klien mengalami gangguan kejiwaan dan pernah dirawat di RSJD dr. Amino Gondohutomo selama 1 bulan Klien mengatakan mempunyai keinginan untuk menikah namun belum ada gadis yang mau dengannya

IV.

Pemeriksaan Fisik 1. Tanda vital 2. Ukur : TD : 120/80 mmHg, N : 86 x/menit, S : 37oC, RR : 20 x/mm : TB : 162 cm, BB : 40 kg 3. Keluhan fisik : Merasa badan tidak enak

V.

Psikososial 1. Genogram

Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Tinggal satu rumah :Pasien Pola asuh dalam keluarga tidak ada perbedaan diantara anak-anaknya, komunikasi dalam keluarga baik, pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah (anggota keluarga).

2. Konsep diri 2

a. Gambaran diri : Klien menyatakan menyukai semua bagian tubuhnya. b. Identitas : Klien menyadari dirinya adalah seorang laki-laki, pendidikan hanya sampai SD, dan status sekarang adalah pengangguran c. Peran d. Ideal diri e. Harga diri : Klien berperan sebagai keponakan di rumahnya. : Klien menyatakan setelah pulang ke rumah, ia akan mencari pekerjaan sebelum klien menikah : Selama di rumah, klien merasa malu, minder, tidak percaya diri untuk bergaul dengan orang lain karena tidak punya pekerjaan, tidak sekolah seperti teman-temannya dan merasa orang lain tidak suka dengannya. 3. Hubungan sosial a. Klien mengatakan tidak ada orang terdekat dengan klien, dalam keluarga yang ditempatinya klien hanya sebagai keponakan dimana klien merasa malu untuk mengutarakan semua masalah atau uneg unegnya ke buliknya b. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat Sebelum klien mengalami gangguan jiwa, klien mudah bergaul, banyak teman.Akan tetapi mulai dirawat di RSJ yang pertama kali klien lebih sering menyendiri c. Hambatan dalam berhubungan dengan oreang lain Klien mulai tidak mau bergaul dengan orang lain kerana merasa minder tidak bekerja lagi dan tidak dapat sekolah lagi. 4. Spiritual a. Nilai dan keyakinan Klien beragama Islam. Menurut keluarga, penyakit klien merupakan musibah karena klien sudah pernah dirawat, menyusahkan orang tua dan banyak menghabiskan biaya untuk itu. b. Kegiatan ibadah Klien adalah anak yang rajin beribadah. Walaupun dirawat klien tetap menjalankan ibadah dengan terus berdoa pada Tuhan.

VI.

Status mental 3

1. Penampilan Penampilan klien rapi, bersih, cara berjalan agak lambat, kontak mata positif dan tajam, klien ganti pakaian dua kali sehari setelah mandi, roman muka tegang. 2. Pembicaraan Cara bicara lambat, volume suara lambat. 3. Aktifitas motorik Tingkat aktivitas klien terlihat tegang, gelisah 4. Alam perasaan Klien mengatakan saat ini perasaanya biasa saja. Klien hanya merasa sedih dan kecewa karena di bawa ke RSJD ini 5. Afek Afek klien sesuai dengan stimulus yang diberikan. Ekspresi wajah klien tenang saat dilakukan pengkajian. 6. Interaksi selama wawancara Kontak mata baik atau positif, klien kooperatif saat diajak bicara dan menjawab semua pertanyaan yang diberikan.. Pandangan mata klien tajam, postur tubuh cenderung maju ke depan. 7. Persepsi Klien tidak mengalami gangguan persepsi seperti halusinasi dan ilusi. 8. Proses fikir Pembicaraan klien bisa dimengerti oleh perawat. Selama komunikasi dengan perawat dan orang lain dapat diobservasi bahwa pembicaraan klien terarah, jawaban koheren dengan pertanyaan yang diajukan 9. Isi pikiran Klien tidak mengalami gangguan isi pikir 10. Tingkat kesadaran Klien dapat berorientasi terhadap tempat, waktu, dan orang-orang terdekat. Klien menyadari dirinya benar-benar berada di RSJD semarang 11. Memori Sebagian besar klien masih dapat mengingat kejadian lalu, karena masih ada kejadian yang lebih dari satu tahun klien kurang bisa mengingatnya, tetapi setelah diklarifikasi atau diingatkan klien mengiyakan, misal klien lupa kalau kakaknya sudah menikah. 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung 4

Klien dapat berhitung dengan urut, masih dapat berkonsentrasi dengan baik terbukti bahwa klien bisa menyebutkan jumlah saudaranya dan bisa menyebutkan sudah berapa lama dia dirawat 13. Kemampuan penilaian :Pasien dapat mengambil keputusan sederhana dengan bantuan VII. Kebutuhan persiapan pulang. 1. Makan 2. BAB/BAK 3. Mandi 4. Berpakaian 5. Kebersihan diri 6. Istirahat tidur 7. Penggunaan obat : tanpa bantuan, makan 3 kali sehari habis satu porsi. : tanpa bantuan : tanpa bantuan, mandi dua kali sehari, ganti baju dua kali sehari, : tanpa bantuan : tanpa bantuan : tidur siang 2-3 jam, tidur malam 6-8 jam : perlu diingatkan dan diawasi

menggosok gigi 2 kali sehari

8. Pemeliharaan kesehatan : Tekat keluarga sudah bulat dan berani menerima konsekwensinya.untuk mengobatkan anaknya di RSJ ini . Keluarga akan mengunjungi klien maksimal 2 minggu sekali. 9. Kegiatan dirumah Tidak ada kegiatan yang dilakukan klien dirumah. 10. Kegiatan diluar rumah Pasien tidak pernah melakukan kegiatan di luar rumah. VIII. Mekanisme koping IX. Seandainya klien ada masalah, klien akan bicara dengan bulik klien.

Masalah psikososial dan lingkungan Pasien jarang berhubungan dengan orang/lingkungan sekitar

X.

Pengetahuan 5

Keluarga menyatakan tidak mampu mengatasi penyakit yang diderita klien. Pengetahuan yang kurang dari pasien dan keluarga yaitu tentang : - Penyakit jiwa - Faktor predisposisi - Koping - Sistem pendukung - Penyakit fisik - Obat-obatan XI. Aspek medik 1. Diagnosa medik: Skizoprenia Tak terinci 2. Terapi medik : CPZ 2 x 100 mg Zofredol 2 x 2 mg Artan 2 x 2 mg XII. Analisa data : DATA FOKUS S: MASALAH KEPERAWATAN Resiko menciderai diri, orang

Klien menyatakan di rumah mengamuk, lain dan lingkungan marah tanpa sebab, merusak barang di sekitarnya.

O: pandangan tegang S: Klien menyatakan di rumah mengamuk, marah tanpa sebab, merusak barang di sekitarnya. O: roman muka tegang S: Klien merasa malu, minder, tidak Gangguan konsep diri: harga diri 6 Perilaku kekerasan tajam, postur tubuh cenderung maju ke depan , roman muka

percaya diri untuk bergaul dengan rendah orang lain karena tidak kerja, menganggur, tidak sekolah dan tidak memegang uang, klien merasa orang lain tidak suka dengannya. O: Sewaktu di rumah klien suka menyendiri diri di kamar, tidak mau keluar rumah

XIII. Daftar masalah keperawatan 1. Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan 2. Perilaku kekerasan 3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah XIV. Pohon Masalah

Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan

Perilaku Kekerasan

Cor Problem

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

XV.

Daftar Diagnosa Keperawatan 1. Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan. 2. Perilaku kekerasan. 3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah 7

Semarang, 01 Maret 2012 Praktikan,

Eva Alviana NIM.

You might also like