You are on page 1of 13

LAPORAN KASUS NON PSIKOTIK ANXIETAS YTT (F41.9) I.

IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Status Perkawinan Umur Tempat/tgl lahir Agama Warga Negara Suku bangsa Pekerjaan /sekolah Alamat/ telepon : Ny. H : Perempuan : Sudah menikah : 36 tahun : Teppo, 20 Februari 1976 : Islam : Indonesia : Bugis : PNS : Desa Tungka, Pinrang / 085242382094

II. RIWAYAT PENYAKIT A. Keluhan utama Cemas B. Riwayat gangguan sekarang Pasien mengalami kecemasan sejak 2 bulan yang lalu, pasien sering mengeluh banyak yang ia pikirkan, berkeringat dingin, sesak napas, perasaan seperti tertekan di dada. Pasien juga sangat sulit untuk menelan sehingga 2 bulan terakhir pasien hanya dapat mengkonsumsi bubur, dan meminum air yang banyak untuk membantu menelan. Pasien jadi sukar berkonsentrasi saat bekerja, hingga kadang harus meninggalkan pekerjaannya. Dalam 4 bulan ini pasien sudah 2x dirawat di RS dengan diagnosis Dyspepsia. Pasien mengaku kerap mengkhawatirkan penyakitnya dan sekarang ditambah dengan masalah pekerjaannya yang sering terbengkalai. Pasien bekerja di sebuah department dengan jabatan sebagai bendahara.

Ketika gejala-gejala tersebut muncul, pasien berusaha untuk menenangkan diri dengan meminum air putih dan beristirahat, namun hal terebut tidak memberikan dampak/ perbaikan yang banyak. C. Riwayat gangguan sebelumnya Gangguan psikiatri sebelumnya (-) Gangguan neurologis (-) Gangguan medis umum (+) dirawat 2x di RS WS dengan diagnosa Dyspepsia Riwayat perawatan (-) Riwayat pembedahan (-) Riwayat penyalahgunaan zat (-)

D. Riwayat kehidupan pribadi 1. Riwayat Prenatal dan Perinatal Pasien lahir normal, cukup bulan, dibantu oleh bidan. Ibu pasien tidak mengalami masalah kesehatan sebelum mengandung pasien. Pasien merupakan anak yang diharapkan dan direncanakan. 2. Riwayat masa kanak awal (sejak lahir hingga usia 1-3 tahun) Pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik pasien sama dengan anak sebayanya. 3. Riwayat masa kanak pertengahan 3-11 tahun Pasien masuk SD Negeri di kampungnya pada usia 6 tahun dengan prestasi yang biasa - biasa saja. Pasien mudah bergaul dan memiliki cukup teman. 4. Riwayat masa kanak akhir dan remaja usia (11-18 tahun) Hubungan dengan teman-teman dan tetangga pasien baik. Pasien mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Pasien dikenal sebagai orang yang rajin, tekun dan mudah bergaul. Setelah lulus dari bangku sekolah, pasien melanjutkan pendidikannya sampai lulus sarjana S1. 5. Riwayat Masa Dewasa

Riwayat pekerjaan Pasien lulus seleksi PNS dan mendapatkan penempatan di sebuah departemen dengan posisi sebagai Bendahara di kantornya. Riwayat pernikahan Pasien telah menikah pada tahun 1996 atas keinginan pasien sendiri, dan telah dikaruniai 3 orang putri. E. Riwayat kehidupan keluarga Pasien merupakan anak ke-5 dari 7 bersaudara (,,,,,,). Hubungan pasien dengan keluarga dan tetangga baik. Tidak terdapat riwayat keluarga dengan gangguan yang sama. F. Situasi sekarang Pasien tinggal di Pinrang bersama suami dan ketiga putrinya. Pasien masih mampu beraktivitas dan bekerja. G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya Pasien merasa terganggu dengan gejala-gejala yang dia alami hingga ingin diobati. III. AUTOANAMNESIS ( 14 Mei 2012 jam 11.30 WITA) DM P DM P DM P DM P DM : : : : : : : : : Selamat siang ibu Siang dok Perkenalkan nama saya fitri, dokter muda yang bertugas disini. Ibu namanya siapa? Nama saya H Berapa umur ibu sekarang? 36 tahun dok Bapak ini suaminya ibu? Iye, ini suamiku Ibu sudah punya anak? 3

P DM P DM P DM P DM P

: : : : : : : : :

Iya, yang palin tua SMA mi dok Kalau begitu, apa keluhannya sampai datang kesini ibu? Selalu ka rasa cemas, khawatir begitu Apa yang ibu cemaskan? Selalu ka sakit-sakit dok, dari bulan Januari 2x mi saya masuk RS Sakit apa bu? Maag saja dok, tapi parah sekali mi waktu bulan Januari itu Memang ibu punya maag dari dulu ya? Iya memag selalu ka maag, tapi akhir-akhir ini kayak tambah parah. Saya khawatir sekali dok, selalu kupikir sakit ku, sampai nda enak sekali q rasa.

DM P DM P

: : : :

Kalau mulai cemas begitu, apa yang ibu rasa? Keringat dingin ka dok, keringat semua badanku, napasku sesak kurasa, dan dada ku kayak tertekan, seperti ada yang tindis Apa ada lagi yang ibu rasa? Ini dok, tenggorokanku, saya tidak tahu, tidak bisa lewat makanan Dua bulan ini saya cuma makan bubur, trus saya harus minum air untuk bantu ka telan

DM P DM P

: : : :

Tapi masih bisa ji beraktivitas? Iya dok, tapi kalau kerja, kadang nda bisa ka Ibu kerja apa? Kenapa tidak bisa kerja? Saya bendahara dok, PNS ka, suka ka ijin kalau mulai ku rasa tidak enak, biar bisa ka istirahat. Tapi malah tambah kepikiran ka pekerjaanku, terbengkalai semua dok.

DM P DM P DM

: : : : :

Oh jadi ibu sekarang mencemaskan pekerjaan ta juga begitu mi dok Apa ibu pernah lihat bayangan-bayangan atau dengar suara-suara yang aneh? Tidak pernah dok Adakah masalah di rumah, dengan suaminya ibu mungkin? Atau dengan anak-anak?

P DM P DM P DM P DM P DM P

: : : : : : : : : : :

Tidak ji dok, baik ji suamiku Kalau boleh tahu, siapa yang sarankan ki ke Poli Jiwa? Suamiku ji dok, katanya kalau masalah begini tidak bisa ke Poli Umum Oh begitu, suami ibu sudah betul ya. Ngomong-ngomong apa ibu masih ingat nama saya? Masih, dokter fitri kan? Ibu tahu arti orang dibilang panjang tangan? Suka mencuri dok Kalau ringan tangan? Suka menolong Iya ibu betul. Kalau begitu ibu terimakasih atas informasinya. Rajin diminum obatya ya ibu. Semoga cepat sembuh. Iye makasih dok

STATUS MENTAL A. Deskripsi Umum: 1 . Penampilan : Tampak seorang wanita usia paruh baya, memakai baju warna gelap lengan panjang, celana panjang hitam. Wajah tampak sesuai dengan usianya, perawakan sedang dan kesan 2 . 3 . 4 . 5 Kesadaran Perilaku dan aktivitas psikomotor Pembicaraan Sikap terhadap : Cukup tenang : Lancar, spontan, intonasi suara biasa cukup terawat. : Baik

. pemeriksa : Kooperatif B. Kesadaran Afektif perasaan dan empati, perhatian : 1. Mood : Cemas 5

2. Afek 3. Empati

: Appropriate : Dapat dirasakan

C. Fungsi intelektual (kognitif ) 1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : sesuai taraf pendidikan 2. Daya konsentrasi : Baik 3. Orientasi (waktu, orang,tempat): Baik 4. Daya ingat - Jangka panjang - Jangka sedang - Jangka pendek 5. Pikiran abstrak : baik 6. Bakat kreatif : Tidak ada 7. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik D. Gangguan persepsi 1 . 2 . 3 . 4 . E. Proses Berfikir 1. Arus pikiran a. Produktivitas b. Kontinuitas : cukup : relevan dan koheren Halusinasi Ilusi : Tidak ada : Baik : Baik : Baik

: Tidak ada

Depersonalisasi : Tidak ada Derealisasi : Tidak ada

c. Hendaya berbahasa

: tidak ada

2. Isi pikiran a) Preokupasi : memikirkan penyakitnya

b) Gangguan isi pikiran : tidak ada

F. Pengendalian impuls : Cukup G. Daya nilai : 1. Norma sosial 2. Uji daya nilai 3. Penilaian realitas H. Tilikan (insight) Derajat VI ( Pasien menyadari bahwa dirinya sakit dan perlu mendapat pengobatan) I. Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT Pemeriksaan fisik : Status internus T = N = S P = = 120/80 mmHg 80x /menit 36,6oC 20x/ menit : Baik : Baik : Baik

Pemeriksaan Fisis : Nyeri Tekan (+) daerah epigastrium 7

Status Neurologis : 1. Kesadaran : GCS : E4M6V5 2. Rangsang meninges : Kaku puduk (-), kernig sign (-) 3. Refleks patologis (-) pada keempat ekstremitas 4. Sensorik dan motorik ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat kelainan Laboratorium : (-) V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Seorang wanita berumur 36 tahun datang ke Poliklinik Jiwa dengan keluhan sering merasa cemas, sudah dialami 2 bualn ini. Pasien juga mengeluh banyak yang ia pikirkan, dan ada gangguan menelan, sehingga dalam 2 bulan terakhir ini pasien hanya dapat makan bubur dan harus minum banyak air untuk membantu menelan, pasien juga sering berkeringat dingin, sesak napas dan rasa tertekan pada dada. Pasien jadi sukar berkonsentrasi saat bekerja, sehingga terkadang harus meninggalkan pekerjaannya. Pada 2 bulan terakhir, pasien pernah 2x dirawat di RS diagnosis Dyspepsia. Pasien mengaku mengkhawatirkan penyakitnya dan sekarang ditambah dengan masalah pekerjaannya yang sering terbengkalai. Pada status mental didapatkan kesadaran baik, perilaku dan aktivitas psikomotor tampak cemas. Pembicaraan spontan, lancer dan intonasi biasa. Mood cemas dan afek appropriate. Pengetahuan umum dan kecerdasan sesuai tingkat pendidikan. Daya konsentrasi baik, orientasi dan daya ingat baik, komunitas relevan dan koheren, pengendalian impuls cukup. Tilikan derajat VI. VI. FORMULASI DIAGNOSTIK Gejala-gejala yang diperlihatkan oleh pasien dapat pula dijumpai pada : 1) Gangguan Anxietas Fobik (f40) Menurut PPDGJ III, criteria diagnostic untuk Gangguan Anxietas Fobik :

Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas ( dari luar individu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian ini tidak membahayakan. Kondisi lain (dari diri individu itu sendiri) seperti perasaan takut akan adanya penyakit (nosofobia).

Sebagai akibatnya objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan rasa terancam. Secara subjektif, fisiologik dan tampilan perilaku, anxietas fobik tidak berbeda dari anxietas yang lain dan dapat dalam bentuk yang ringan sampai berat (serangan panik).

Anxietas fobik seringkali berbarengan (coexist) dengan depresi. Suatu episode depresif seringkali memperburuk keadaan anxietas fobik yang ada sebelumnya

Perbedaan anxietas ytt (F41.9) dengan anxietas fobik (F40) Pada anxietas fobik, objek ketakutannya jelas dan sebenarnya tidak membahayakan diri pasien, sedangkan pada anxietas ytt, objek ketakutan atau hal yang dicemaskan dapat beragam, Pada anxietas fobik, serangan hanya datang bila pasien berada di dekat atau pada objek yang ditakutinya, sedangkan pada anxietas ytt, pasien dapat mengalami kecemasan pada saat kapanpun pasien memikirkan hal yang dikhawatirkannya. Biasanya anxietas fobik diawali dengan trauma pada masa kecil pasien.

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL Aksis I Dari autoanamnesis dan pemeriksaan status mental ditemukan adanya keluhan cemas disertai berkeringat dingin, sesak napas, rasa tertekan di dada, gangguan menelan sehingga menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) bagi pasien sehingga dapat dikategorikan sebagai gangguan jiwa. Dari pemeriksaan status mental tidak didapatkan adanya hendaya berat seperti halusinasi dan waham sehingga dikategorikan

sebagai gangguan jiwa non psikotik. Dari status internus dan neurologis tidak ditemukan kelainan sehingga kelainan mental organic dapat disingkirkan. Dari autoanamnesis didapatkan gejala seperti kecemasan, berkeringat dingin, sesak napas, rasa tertekan pada dada selama 2 bulan. Berdasarkan PPDGJ III diagnosis dapat diarahkan pada Gangguan Anxietas YTT (f41.9) Aksis II Dari data yang dikumpulkan belum mencukupi untuk diarahkan ke salah satu ciri kepribadian. Sehingga pasien ini dikatakan memiliki kepribadian yang tidak khas. Aksis III Dyspepsia Aksis IV Pasien memikirkan penyakit dan pekerjaannya Aksis V GAF scale 70-61 berupa gejala ringan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi secara umum masih baik. VIII. DAFTAR MASALAH : 1. Organobiologik : Tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang bermakna 2. Psikologik namun diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter, maka pasien : Ditemukan adanya hendaya ringan dalam fungsi psikis sehingga memerlukan psikoterapi untuk menghilangkan gangguan anxietas 3. Sosiologik : Ditemukan adanya hendaya ringan dalam pekerjaan maka pasien membutuhkan sosioterapi

10

IX. RENCANA TERAPI - Psikofarmakoterapi : Alprazolam 0,5mg 0-1/2-0

- Psikoterapi Suportif 1. Ventilasi

Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan keluhan dan isi hati serta perasaan pasien sehingga pasien merasa lega. 2. Konseling Memberikan penjelasan dan pengertian pada pasien sehingga dapat membantu pasien dalam memahami dan menghadapi penyakitnya dan menjelaskan manfaat pengobatan, efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan serta member support agar pasien dapat dapat atau mau meminum obat secara teratur. 3. Sosioterapi Memberikan disekitarnya penjelasan sehingga kepada keluarga dan orang-orang pasien dan dapat menerima keadaan

memberika n dukungan moral serta menciptakan lingkungan yang baik agar dapat membantu pasien dalam penyembuhan. X. PROGNOSIS Bonam Faktor pendukung - Keinginan untuk sembuh tinggi - Stressor jelas - Dukungan keluarga baik - Tidak ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama

11

XI. PEMBAHASAN TINJAUAN PUSTAKA Menurut buku Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III) untuk mendiagnosis gangguan anxietas terdapat ketentuan gejala utama yang mencakup unsure-unsur berikut : a) Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit konsentrasi, dsb) b) c) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai) Overaktivitas autonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering dsb.) Pada pasien ini ditemukan gejala-gejala anxietas, seperti kecemasan (rasa khawatir akan penyakitnya dan sulit berkonsentrasi saat bekerja) dan overaktivitas otonom (jantung berdebar-debar dan keringat dingin, namun tidak memenuhi untuk gangguan cemas menyeluruh, gangguan campuran anxietas dan depresi, gangguan anxietas campuran, dan gangguan anxietas lainnya maka diagnosis pasien berdasarkan PPDGJ III digilongkan sebagai Anxietas ytt f41.9 Pada pasien ini, psikofarmaterapi yang diberikan adalah Alprazolam 0,5mg 0-1/2-0. Alprazolam merupakan obat anxietas golongan benzodiasepnine. Benzodiazepine terbagi atas 2 golongan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu golongan kerja lama dan kerja singkat. Alprazolam termasuk dalam golongan benzodiazepine kerja lama. Benzodiazepine mempengaruhi neurotransmitter kunci dalam otak yang disebut Gamma-amino butyric acid (GABA). Neurotransmitter ini memiliki efek penghambatan pada neuron motorik, sehingga kehadiran GABA memperlambat atau menghentikan aktivitas neuronal. Benzodiasepine meningkatkan aktivitas GABA, efektif memperlambat impuls saraf di seluruh tubuh. Tindakan alami GABA ditambah dengan benzodiazepine yang dengan demikian memberikan pengaruh tambahan penghambatan pada neuron.

12

XII. FOLLOW UP Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit, serta melihat efektifitas obat yang diberikan dan kemungkinan efek samping yang terjadi.

13

You might also like