You are on page 1of 2

Feng Shui

Alkisah ada satu keluarga keturunan Tionghoa yang kaya raya di daerah Johor Baru, dimana mereka ini, sangat mempercayai terkenal Feng sangat Shui. suka Penduduk setempat di sana juga tahu keluarga karena mereka berderma dan yang paling unik adalah gambar harimau yang merangkak ke atas gunung dan naga terbang yang memandang ke bawah di dinding ruang tamu mereka yang besar. Sebut saja namanya Mr.Lie, beliau adalah orang Tionghoa peranakan, ayahnya merupakan pendatang asli dari Cina daratan, tepatnya dari provinsi Guandong (Kuan Tong), sedangkan ibunya merupakan orang Tionghoa peranakan Malaysia. Mr.Lie mewarisi usaha ayahnya yang memiliki perkebunan karet. Bisnis ini sempat berjaya, sampai keluar keputusan dari pemerintah Malaysia untuk melarang orang diluar bumiputera untuk berusaha di bidang hasil alam. Namun Mr.Lie tidak kehilangan akal, dia membanting setir usahanya ke bidang konstruksi, sebuah bidang yang sama sekali tidak dikenalnya. Namun berkat usaha dan kerja kerasnya beliau akhirnya mampu menempatkan perusahaannya sebagai perusahaan konstruksi yang cukup berpengaruh, dan ada satu hal yang sebenarnya sangat berpengaruh yang mendukukung perkembangan usahanya Mr.Lie, yaitu Feng Shui. Sedari kecil Mr.Lie sebagaimana orang Tionghoa pada umumnya, sangat mempercayai yang namanya Feng Shui. Feng Shui itu sendiri berasal dari ajaran Taoisme, agama asli orang Tionghoa, yang mengajarkan prinsip keseimbangan hidup dengan alam semesta, ajaran itulah yang disebut dengan Tao. Dimana lambang dari Tao itu sendiri adalah logo Yin Yang (dua ekor ikan, masing-masing berwarna hitam dan putih di dalam satu lingkaran). Mr.Lie percaya dengan Feng Shui yang tepat, maka akan mendatangkan rezeki yang berlimpah bagi keluarganya. Tanpa dia sadari Feng Shui itu juga yang akan mendatangkan malapetaka bagi keluarganya. Salah satu aksesoris penunjang Feng Shui adalah lukisan. Mr.Lie sangat menyukai lukisan kuda dan ikan koi, karena dipercaya dapat mendatangkan rezeki yang melimpah bagi orang yang memajangkan. Saat itu tahun 1971, Mr.Lie pergi ke toko barang antik yang barang-barangnya diimport dari Cina daratan. Mr.Lie seperti biasanya membolak-balik setumpuk lukisan kain yang dijahit pada kerai bambu. Perhatiannya saat itu terpaku pada lukisan harimau dan naga. Di mana tampak harimaunya sedang merangkak naik ke gunung dan seekor naga sedang memandang ke bawah. Jantungnya berdetak demi melihat keindahan dan daya mistis lukisan tersebut, sehingga tanpa berpikir panjang lebar, iapun segera menyetujui harga lukisan tersebut dan membayarnya. Sesampainya di rumah, iapun memajangkannya di tengah dinding ruang tamu diantara dua kursi dan meja bercorak oriental yang mengapitnya. Sejak Mr.Lie menempatkan lukisan tersebut. Usaha konstruksi Mr.Lie pun berkembang dengan pesat. Bukan hanya menangani proyek di Malaysia saja, bahkan beliau juga menangani proyek di Singapura bahkan sampai ke Hongkong. Banyak bangunan tersebut masih bertahan sampai sekarang. Bahkan kedua putra dan seorang putrinya bisa disekolahkan sampai ke Amerika Serikat. Di awal Maret tahun 1980, Mr.Lie duduk di sofa ruang tamu sambil memandang lukisan yang dibelinya saat tahun 1971, warnanya telah memudar, karena terpapar langsung oleh sinar matahari saat pagi hari. Yah, Mr.Lie percaya sinar matahari pagi akan membawa banyak rezeki dan kebaikan, makanya pintu besarnya yang berhubungan langusng ke ruang tamu tersebut, menghadap ke arah timur. Dikarenakan melihat lukisan yang sudah mulai memudar warnanya, Mr.Lie terpikir untuk memperbaharuinya. Tapi bukan hanya memperbaharui lukisan tersebut, namun beliau mempunyai ide gila untuk memindahkan gambar lukisan tersebut pada dinding ruang tamunya yang besar. Ia tidak menyadari ide gilanya itu akan membawa malapetaka pada keluarganya.

Di akhir bulan April tahun 1980, lukisan tersebut pun selesai, sengaja ia mengundang seorang pelukis ternama Cina daratan (yang kemudian berimigrasi ke Amerika Serikat) untuk memindahkan lukisan tersebut di dinding keluarganya. Setelah lukisan tersebut selesai, beliau pun tersenyum puas, karena lukisan itu betul-betul sangat indah dan hidup. Tahun 1983, merupakan sebuah tahun yang tidak akan dilupakan oleh Mr.Lie. Ya, karena tahun itu adalah tahun yang paling naas di dalam hidupnya. Dimulai dengan ditipu usahanya oleh rekan usahanya di Singapura, terus investasi apartemen dan perumahannya di Malaysia juga tidak laku, sampai kepada kehilangan anggota keluarganya. Yah, kedua orangtua berikut dengan istri dan anak-anaknya meninggal dalam kecelakaan pesawat di Amerika Serikat. Mengalami masalah yang bertubi-tubi dan kedukaan yang mendalam membuat dia berpikir apa yang salah dari dirinya, apakah dia pernah berbuat kejahatan yang besar, sehingga dia mendapatkan karma yang sedemikian buruknya? Desember 1983, setengah tahun setelah semua kejadian buruk menimpa dirinya. Mr.Lie dikunjungi oleh sahabatnya yang merupakan ahli Feng Shui terkenal Hongkong. Sahabatnya yang seorang wanita itu terkejut, saat memasuki rumah Mr.Lie. Dimana ia dapat melihat gambar raksasa harimau dan naga dalam pose klasik Feng Shui, terpampang dengan megahnya di depan mata. Bukannya memuji, sahabatnya itu lantas menegur Mr.Lie kenapa memindahkan lukisan itu ke dinding. Mr.Lie kemudian menjelaskan alasannya, sambil membawakan lukisan yang asli untuk diperlihatkan ke pada wanita tersebut. Wanita itu cuma menggeleng-gelengkan kepala, dia mulai mengerti kenapa semua malapetaka itu terjadi terhadap sahabat karibnya itu. Wanita itu pun menjelaskan kepada Mr.Lie, sebenarnya yang menjadi sumber dari segala masalahnya adalah gambar harimau dan naga yang terpampang di dinding ruang tamunya. Mr.Lie bertanya kepada wanita tersebut, apa yang terjadi, padahal dia juga memajangkan lukisan harimau dan naga itu di tempat yang sama. Wanita itu pun menjelaskan kepada Mr.Lie, bahwa Mr.Lie membuat dua kesalahan. Pertama, memindahkan lukisan tersebut ke dinding ruang tamu. Kedua, meletakkan lukisan dinding itu pada posisi yang terkena sinar matahari pagi secara langsung. Mr.Lie pun beragumen dengan sahabatnya itu, bahwa dia juga memajang lukisan kanvas bambu tersebut di tempat yang sama dengan tempat lukisan dinding tersebut berada selama bertahun-tahun dan tidak ada hal yang buruk terjadi. Wanita itu pun kembali menjelaskan alasan kenapa lukisan yang di kanvas bambu tersebut tidak mendatangkan bala. Hal tersebut disebabkan oleh lukisan itu dibatasi oleh kerai bambu. Yah, bambu terkenal mampu meredam kekuatan yang berasal dari lukisan, maka kenapa dari dulu orang Tionghoa suka melukis di kanvas kain yang dijahitkan pada gulungan bambu. Pertama supaya kualitas lukisan tidak cepat rusak, kedua supaya energi dari lukisan itu dapat terkontrol. Kemudian wanita itu menyambung penjelasannya, sinar matahari pagi ternyata bukan hanya mendatangkan hawa hidup bagi makhluk hidup tapi juga bagi harimau dan naga di lukisan dinding. Di dalam legenda sebenarnya harimau dan naga itu senatiasa berperang, karena satu adalah raja daratan dan satu lagi adalah raja langit dan tempat pertempuran adalah puncak gunung, dimana langit dan daratan bertemu. Jadi, hawa yang dipancarkan mereka sudah terlalu kuat, sehingga mempengaruhi penghuni rumah tersebut. Apalagi istri, anak-anak dan kedua orang tua Mr.Lie mempunyai shio kecil (di luar naga dan harimau adalah shio kecil). Mr.Lie beruntung bisa bertahan hidup, karena dia bershio naga Mendengar penjelasan temannya itu, beberapa hari kemudian Mr.Lie menyuruh beberapa tukang cat untuk mengecat dinding tersebut. Namun apa yang terjadi? Sewaktu mengecat, siluet harimau dan naga itu tidak bisa hilang, walaupun sudah di timpa oleh cat berlapis-lapis. Kemudian Mr.Lie memutuskan untuk membongkarnya, orang yang mengetok dinding itu malah kerasukkan dan mengaum layaknya seekor harimau. Oleh sahabatnya, Mr.Lie disuruh untuk memanggil seorang pendeta tao. Pendeta Tao itu kemudian melakukan upacara untuk mengantar roh harimau dan naga itu kembali ke kahyangan. Selesai upacara, dinding itupun dengan mudahnya dirobohkan. Mulai saat itu, tidak ada lagi kemalangan yang terjadi atas Mr.Lie dan keluarganya. Setelah 3 tahun berlalu, Mr.Lie menikah lagi dan dari hasil pernikahannya yang kedua kali dia mendapatkan seorang putra dan usahanya kembali membaik. Sejak saat itu Mr.Lie sangat berhati-hati di dalam menempatkan elemen Feng Shui di dalam rumah dan tempat usahanya.

You might also like