You are on page 1of 9

TUGAS IKD III PEMERIKSAAN FISIK GENITALIA

Oleh: Nama Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Ni Wayan Andri Sutami Ni Made Dwi Cahyani Putri I Wayan Efana Ni Kd Kartika Dewi Putri Suci I Gede Kertayasa I.A Gede Metri Manuaba Gusti Ayu Nila Sukma Ni Made Rai Ulandari NIM (12.321.1625) (12.321.1641) (12.321.1644) (12.321.1653) (12.321.1654) (12.321.1657) (12.321.1660) (12.321.1666)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI 2013

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa penulis dapat menyelesaikan peper ini tepat pada waktu. Tidak lupa pula kepada rekan rekan yang telah memberikan motivasi dan bantuannya dalam pengerjaan makalah ini. Tujuan dibuatnya paper ini guna memberikan informasi tambahan pada pembaca sekalian serta untuk memenuhi tugas Ilmu Keperawatan Dasar III. Semoga dengan selesainya paper ini dapat memberikan tambahan wawasan dan bermanfaat bagi para pembaca mengenai Pemeriksaan Fisik Genitalia Penulis hanyalah seorang manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mohon kesediaan para pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya demi kesempurnaan paper ini. Om Santih Santih Santih Om Denpasar, 26 April 2013

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... A. Latar Belakang ............................................................................................................... B. Rumusan masalah ........................................................................................................... C. Tujuan............................................................................................................................. D. Manfaat BAB II PEMBAHASAHAN ..................................................................................................... A. Pemeriksaan Fisisk pada wanita.. B. Pemeriksaan fisik pada laki-laki.. BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 3.Simpulan ........................................................................................................................... 3.2 Saran .............................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeriksaan fisik adalah suatu bagian dari proses keperawatan. Seorang perawat wajib melakukan prosedur pemeriksaan fisik pada pasien walaupun dengan teknik yang sederhana. Namun, terkadang pemeriksaan fisik hanya dianggap prosedur wajib dan rutin bagi perawat atau calon perawat sehingga melupakan rasionalisasi tindakan tersebut. Sebelum melakukan prosedur pemeriksaan fisik, perawat harus memahami dasar anatomi tubuh dan posisi anatomis organ dalam tubuh. Dengan demikian, pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak hanya mengikuti pola kebiasaan tetapi karena perawat memahami rasionalisasinya. Pemeriksaan fisik yang tepat dapat membantu perawat dalam mencari kondisi abnormal dan menentukan masalah yang terjadi pada pasien. Banyak perawat pelaksana dan mahasiswa keperawatan yang melakukan tindakan pemeriksaan fisik hanya sebagai tindakan rutin serta tidak menemukan makna di dalamnya. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya pemahaman akan anatomi tubuh manusia. Dalam buku ini, disertakan pula sedikit tentang anatomi tubuh manusia untuk bisa melangkah pada praktik prosedur pemeriksaan fisik yang akan membantu memahami rasionalisasinya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pemeriksaan fisik pada perempuan ? 2. Bagaimana pemeriksaan fisik pada laki laki ? C. Tujuan 1. Agar mengetahui pemeriksaan fisik pada perempuan. 2. Agar mengetahui pemeriksaan fisik pada laki laki. D. Manfaat 1. Mahasiswa dapat memahami pemeriksaan fisik pada perempuan. 2. Mahasiswa dapat memahami pemeriksaan fisik pada laki laki.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemeriksaan Fisik pada Perempuan Alat kelamin atau sistem reproduksi merupakan bagian yang penti ng dikaji pada wanita. Berbagai masalah yang berkaitan dengan sistem reproduksi wanita dapat terjadi karena misalnya masalah yang berikatan dengan kontrasepsi, infertilitas, kehamilan, gangguan menstruasi atau menopause. Sistem reproduksi wanita terdiri dari dua bagian utama, yaitu :alat kelamin luar dan alat kelamin dalam yang berkembang dan berfungsi dengan pengaruh hormon-hormon dan juga mengaruhi fertilisasi, kehamilan, melahirkan dan mencapai kepuasan seksual. Alat kelamin luar terdiri dari mons pubis, klitoris,labia mayora, labia minora dan beberapa struktur yang berkaitan (kelenjar bartholin, kelenjar skene dan miatus uretra). Alat kelamin dalam terdiri dari vagina, uterus, ovarium, dan tuba valovi. Prosedur Pelaksanaan Wanita: 1. Inspeksi genitalia eksternal: mukosa kulit, integritas kulit, contour simetris, edema, pengeluaran. Normal: bersih, mukosa lembab, integritas kulit baik, semetris tidak ada edema dan tanda-tanda infeksi (pengeluaran pus /bau) Inspeksi vagina dan servik : integritas kulit, massa, pengeluaran 2. Palpasi vagina, uterus dan ovarium: letak ukuran, konsistensi dan, massa Pemeriksaan anus dan rectum: feses, nyeri, massa edema, haemoroid, fistula ani pengeluaran dan perdarahan.

Normal: tidak ada nyeri, tidak terdapat edema / hemoroid/ polip/ tanda-tanda infeksi dan pendarahan. Setelah diadakan pemeriksaan di adakan pemeriksaan genitalia evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.

B. Pemeriksaan Fisik pada Laki Laki Pengkajian sistem urinaria yang meliputi dua organ yakni penis dan testis serta struktur tambahan (duktus pengeluaran,kelenjar prostat dan struktur inguinal). Secara anatomi alat reproduksi pria dibagi menjadi tiga fungsi yaitu 1.Sebagai alat reproduksi 2.Sekresi hormone 3.Eliminasi urin Dalam fungsinya sebagai alat reproduksi alat kelamin pria memiliki beberapa fungsi 1.Ereksi 2.Pelumasan 3.Emisi 4.Ejakulasi Pemeriksaan Fisik pada Laki-Laki 1. Inspeksi dan palpasi penis: Integritas kulit, massa dan pengeluaran Normal: integritas kulit baik, tidak ada masa atau pembengkakan, tidak ada pengeluaran pus atau darah Inspeksi dan palpassi skrotum: integritas kulit, ukuran dan bentuk, turunan testes dan mobilitas, massa, nyeri dan tonjolan

Pemeriksaan anus dan rectum : feses, nyeri, massa, edema, hemoroid, fistula ani, pengeluaran dan perdarahan. Normal: tidak ada nyeri , tidak terdapat edema / hemoroid/ polip/ tanda-tanda infeksi dan pendarahan. Setelah diadakan pemeriksaan dadadan genitalia wanita evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat tersebut.

Perawat membuat pengukuran yang akurat, terperinci, dan objektif melalui pengkajian fisik. Pengukuran tersebut menentukan tercapainya atau tidak hasil asuhan yang di harapkan. Perawat tidak bergantung sepenuhnya pada intuisi ketika pengkajian fisik dapat digunakan untuk mengevaluasi keefektifan asuhan.

BAB III PENUTUP A. Simpulan Pemeriksaan fisik adalah suatu bagian dari proses keperawatan. Seorang perawat wajib melakukan prosedur pemeriksaan fisik pada pasien walaupun dengan teknik yang sederhana. Alat kelamin atau sistem reproduksi merupakan bagian yang penting dikaji pada wanitadan laki-laki . Berbagai masalah yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Sebelum melakukan prosedur pemeriksaan fisik, perawat harus memahami dasar anatomi tubuh dan posisi anatomis organ dalam tubuh. Dengan demikian, pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak hanya mengikuti pola kebiasaan tetapi karena perawat memahami rasionalisasinya. Pemeriksaan fisik yang tepat dapat membantu perawat dalam mencari kondisi abnormal dan menentukan masalah yang terjadi pada pasien.

B. Saran Makalah yang telah disusun ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu di harapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like