You are on page 1of 27

Desain dan Analisis Eksperimen

Abdul Kudus, Ph.D. e-mail: kudus@unisba.ac.id blog: www.abdulkudus.staff.unisba.ac.id

Silabi
1. Kontrak kuliah dan pendahuluan 2. Pola pikir penelitian ilmiah 3. Perumusan masalah 4. Teori, kerangka pemikiran dan hipotesis 5. Rancangan penelitian 6. Data, instrumen dan hasil pengukuran 7. Instrumen pengumpulan data 8. Desain eksperimen 9. Analisis dua sampel bebas 10. Analisis dua sampel berpasangan 11. Analisis 2 sampel bebas 12. Perbandingan berganda 13. Penentuan ukuran sampel untuk eksperimen 14. Regresi linier dan korelasi

Buku teks: Judul: Pharmaceutical Statistics Karangan: Sanford Bolton dan Charles Bon Penerbit: Informa Healthcare Tahun: 2010 Judul: Pharmaceutical Experimental Design Karangan: Gareth A. Lewis, Didier M. dan Roger P. Penerbit: Marcel Dekker Tahun: 1999

Software statistika: SPSS

Komponen Nilai Akhir: 1. Kehadiran (10%) 2. Kuis / Tugas (20%) 3. UTS (30%) 4. UAS (40%)
Syarat kehadiran: minimal 75%

Hasrat manusia ingin tahu sesuatudst research. Penelitian membantu kelancaran kegiatan sehari-hari, menyebarluaskan informasi, dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Penelitian adalah suatu proses belajar (usaha) untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau utk memperoleh jawaban masalah. Kebenaran ini dapat diperoleh melalui berbagai cara, misalnya: secara kebetulan, proses mencoba coba, dan penelitian ilmiah.

Penelitian ilmiah (scientific research) : proses belajar yang terarah. Peneliti harus bersifat objektif dalam mencari jawaban suatu permasalahan, dan prosedur yang dilakukannya harus jelas, sistematis, dan terkontrol. Metodologi penelitian: ilmu atau studi tentang sistem atau tata cara utk melaksanakan penelitian. Yg dibahas metode-metode ilmiah untuk melaksanakan kegiatan penelitian.

Proses penyelidikan utk menemukan sesuatu yg baru, menerapkan, mengembangkan, dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan yg telah ada yg berkaitan dgn farmasi (perobatan) dgn menggunakan metode-metode ilmiah tertentu sbg dasar untuk mewujudkan tujuan dan menemukan jawaban dari persoalan yg dihadapi.

Perkembangan Metode Penelitian


1. Trial and error; Masalah tdk dibatasi jelas, tata cara pemecahannya dicari sambil jalan, observasinya sgt sederhana dan umumnya kualitatif. 2. Authority and tradition; Mengikuti doktrin atau pendapat pemimpin tanpa kritik. Tradisi dan kehidupan kekuasaan para pemimpin sangat memegang peranan dalam menentukan roda kehidupan dan perkembangan ilmu pengetahuan. 3. Speculation and Argumentation. Adanya keraguan dari doktrin penguasa. Ilmu pengetahuan yg berkembang lebih mengutamakan logika tanpa dukungan empiris atau ajaran yg menjadi dasar pemikiran. 4. Hypothesis and experimentation. Diawali dugaan atau hipotesis, dikumpulkan fakta, dan diambil kesimpulan dgn pola pikir deduktif dan/atau induktif. Kebenaran dari hasil kesimpulan penelitian relatif dipercaya, shg metodologi penelitian berperan dlm perkembangan ilmu pengetahuan.

1. bidang keilmuan. 2. tempat pelaksanaannya: laboratorium, perpustakaan, langsung di masyarakat. 3. pemakaiannya: murni/dasar, dan terapan. 4. tujuan: explorative, developmental, and verification (causal) research. 5. taraf: descriptive, and inferential research. 6. pendekatannya: cross sectional & time series research.

1. Membantu manusia meningkatkan kemampuannya dlm menginterpretasikan fenomena-fenomena alam yang kompleks dan saling berkaitan. 2. Dapat mengatasi persoalan-persoalan alam yg dihadapi. 3. Mengembangkan ilmu farmasi.

Proses Penelitian (re-search): berlangsung terus menerus, sejalan dgn kebutuhan manusia. Peneliti harus mampu menarik pelajaran dari setiap pengalaman penelitian (evaluation) guna lebih memperbaiki penelitian selanjutnya (recommendation).

1. Topik dan merumuskan masalah. 2. Review teori dari berbagai referensi, shg dpt menurunkan hipotesis 3. Menentukan rancangan penelitian (research design), yaitu rencana kerangka kerja studi yg digunakan sbg petunjuk dlm pengumpulan data dan analisis data. 4. Pengumpulan data; baik Primer (survei atau eksperimen) atau Sekunder. 5. Analisis data. 6. Perumusan kesimpulan dan menyiapkan laporan.

Kaidah atau sifat Berpikir Ilmiah:


1. skeptis. Selalu mempertanyakan suatu kebenaran (teori) yg ada. 2. analitis. Selalu mencari hubungan-hubungan dari sesuatu yg diamati. 3. kritis. Memberikan justifikasi atau penafsiran dan pertimbangan terhadap temuan atau mungkin kesalahan dari hasil kajian sebelumnya.

Pendekatan Berpikir Ilmiah:


1. cara berpikir deduktif. Dari pernyataan (konklusi) yg berlaku secara umum kemudian ditarik konklusi secara khusus. 2. cara berpikir induktif. Utk memperoleh konklusi yg bersifat umum bertolak dari fakta-fakta yg bersifat khusus. Alat utk mencapai pengetahuan tsb dinamakan syllogisme, atau argumentasi yg terdiri dari 3 proposisi (pernyataan yg menolak/membenarkan suatu keadaan) : 1. premis (asumsi/ dasar argumentasi) mayor atau minor. 2. premis minor. 3. konklusi.

Contoh pola pikir Deduktif:


1. Semua obat yang mempunyai tanda bulatan hijau adalah obat bebas (premis mayor). 2. Bodrex mempunyai tanda bulatan hijau (premis minor). 3. Jadi, Bodrex adalah obat bebas (konklusi).

Contoh pola pikir Induktif:


1. Paramex yang dibeli di warung kang Yance adalah obat bebas (premis minor). 2. Bodrex yang dibeli di warung kang Dede adalah obat bebas (premis minor). 3. Promag yang dibeli di warung kang Aher adalah obat bebas (premis minor). 4. Decolgen yang dibeli di warung ceu Rieke adalah obat bebas (premis minor). 5. Jadi, semua obat yang dibeli dari warung adalah obat bebas (konklusi). (premis mayor)

Ilmiah tidaknya penelitian dpt dilihat dari sistem dan metode yg digunakan. Peneliti harus bersifat obyektif dlm mencari jawaban permasalahan, dan prosedur yg dilakukan harus jelas, sistematis, dan terkontrol.

Beberapa karakteristik dari penelitian ilmiah, yaitu:


1. Objektif. Prosedur harus jelas. Keobyektifan penelitian ilmiah berhubungan erat dengan fakta-fakta dari hasil prediksi sebelumnya. 2. Empiris. Dapat diukur. Kalaupun ada peristiwa abstrak, seyogyanya didefinisikan secara operasional, 3. Sistematis. Terkait dengan penelitian sebelumnya. Harus mengacu studi-studi sebelumnya membantu upaya mengidentifikasi luasnya masalah dan faktor-faktor penting yg relevan dgn studi. Dlm mengkaji literatur dan pelaksanaannya konsisten dan teratur. 4. Prediktif. Ilmu pengetahuan berhubungan dgn kondisi sekarang dan mendatang. Teori/model digunakan utk meramal perilaku masa mendatang. Suatu teori yg baik memiliki daya prediksi yg tinggi

Kadar ilmiah suatu penelitian dilihat dari segi:


1. kemampuannya memberikan pengertian yg jelas (understanding) tentang masalah yg diteliti, 2. kemampuannya untuk meramalkan (prediction), artinya sampai dimana kesimpulan yg dicapai bila data yg sama ditemukan di tempat lain atau di lain waktu.

Hasil suatu penelitian dapat menjadi ilmu pengetahuan jika temuan penelitian tsb telah disepakati banyak kalangan akademisi.

Karena keterbatasan manusia, pada dasarnya kebenaran ilmiah bersifat relatif karena apa yang dimaksud benar tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Misalnya Benar menurut: Peraturan Perundang-undangan dan Hukum yang berlaku, Suara Mayoritas dan Minoritas (pemungutan suara di alam demokrasi), Kebudayaan tertentu, Kitab-kitab suci, dll

Meskipun kebenaran ilmiah bersifat relatif tapi kita harus yakin bahwa ada kebenaran yg hakiki atau kebenaran mutlak ttg alam semesta ini. Untuk itulah kita perlu ilmu untuk memperoleh kebenaran yg hakiki tsb.

Perlunya Perumusan Masalah yg Tepat dan Jelas


Albert Einstein: perumusan masalah sering lebih penting dari jawaban masalah tersebut (the formulation of a problem is often more essential than its solution). Mendefinisikan suatu masalah mungkin lebih sulit daripada memecahkannya. Jika data dikumpulkan sebelum masalah didefinisikan dgn tepat dan jelas, data tersebut mungkin tidak relevan. Pepatah jika masalah sudah didefinisikan dengan jelas maka masalah tersebut sudah terpecahkan sebagian (a problem well defined is a problem half solved).

Definisi masalah tepat dan jelas memudahkan menyusun tujuan penelitian memudahkan dan efisien pengumpulan informasi yang relevan. Bagaimana kita dapat memecahkan masalah jika masalahnya belum didefinisikan dengan tepat dan jelas? Penelitian kompleks memerlukan exploratory research karena definisi masalah belum memadai menyaring masalah shg researchable. Ada beberapa teknik dalam kegiatan eksplorasi ini, misalnya: studi literatur, analisis data sekunder, focus group discussion (fgd)

Permasalahan Penelitian: suatu hal yg dipertanyakan dan menghendaki pemecahan atau memerlukan jawaban atau keputusan. Topik Penelitian: sesuatu yg menjadi bahan perbincangan, dpt berupa kumpulan permasalahan atau tujuan.

Suatu topik dpt terdiri dari satu atau lebih permasalahan yg ingin diperbincangkan tergantung pd luas-tidaknya topik yg dipilih.

Topik atau permasalahan penelitian dpt digali atau muncul dari beberapa sumber:

1. Pengalaman sendiri, 2. Orang lain, termasuk pihak sponsor atau konsultan. 3. Hasil studi literatur dari beberapa hasil penelitian (karya ilmiah), buku teks, serta kajian teori, termasuk dalil naqli

misalnya Al-Quran dan Hadits

Beberapa aspek yg perlu diperhatikan dlm pemilihan topik:


1. sebaiknya berada dlm jangkauan (manageable topic). 2. tersedianya data utk membahas topik (obtainable data). 3. menarik utk diteliti (interesting topic). 4. cukup penting (significance of topic).

Teori:
prinsip-prinsip umum dari bidang keilmuan atau ajaran yg berlaku yg dpt dibuktikan dengan data empiris. pandangan-pandangan empiris yg sudah disepakati secara umum karena merupakan hasil penyaringan fakta-fakta yg terjadi sebelumnya dan dapat digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa atau pun mengatasi suatu masalah.

You might also like