Professional Documents
Culture Documents
Topik Pembahasan :
A. B. C. D.
E.
F. G.
H.
I. J.
PENDAHULUAN DEFINISI ANATOMI DAN FISIOLOGI RETINA KELAINAN RETINA EPIDEMOLOGI PATOGENESIS GAMBARAN KLINIK DIAGNOSIS & KLASIFIKASI PENATALAKSANAAN PROGNOSIS
A. PENDAHULUAN
Retinopati Diabetika (RD) Penyebab >> kebutaan pada usia produktif di negara barat
- Asimtomatik - Ditemukan saat tajam penglihatan sudah Penting Dm resiko buta 25x
RD berhub dgn jangka waktu pengidap DM
B. Definisi
Retinopati diabetikum adalah kelainan-kelainan (retinopati) yang ditemukan pada penderitapenderita diabetes melitus.
Lapisan retina
Gambaran mikroskopis
RETINA
Lapisan dari arah dalam keluar: 1. Membrana limitans interna 2. Lapisan saraf 3. Lapisan sel ganglion 4. Lapisan pleksiform dalam 5. Lapisan nuklear dalam 6. Lapisan pleksiform luar 7. Lapisan nuklear luar (nukleus batang dan kerucut) 8. Membrana limitans eksterna 9. Lapisan batang dan kerucut 10. Lapisan epitel pigmen
FISIOLOGI
Retina Otak
Cone(Kerucut)
Rods(Batang)
Banyak di makula untuk penglihatan yang teliti Untuk penglihatan warna untuk photoptic vision : melihat warna, cahaya intensitas tinggi, penglihatan sentral
Banyak di perifer Melihat waktu gelap Visual orientation untuk scotoptic vision: melihat cahaya intns rendah, penglihatan perifer
D. Kelainan pada retina yang dapat terjadi akibat diabetes melitus, adalah :
1.
2. 3.
4.
Neovaskularisasi
E. Epidemiologi
Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutaan paling sering di temukan pada usia dewasa antara 20-74 tahun Pada waktu diagnosis diabetes tipe 1 di tegakkan 5% pasien RD. 10 tahun, prevalensi meningkat menjadi 40-50% dan sesudah 20 tahun lebih dari 90% Pada DM tipe 2 ketika diagnosis ditegakkan, sekitar 25% menderita NPDR. Setelah 20 tahun, prevalensi retinopati diabetik meningkat menjadi lebih dari 60% dalam berbagai derajat.
F. PATOGENESIS
RETINOPATI DIABETIKA Mikroangiopati pada arteriole prekapiler, kapiler, venule retina Penyebab belum diketahui Gambaran : - Oklusi - Kebocoran mikrovaskuler
transport oksigen
- Peningkatan agregasi platelet Akibat : hipoksia retina terjadi iskemia
- Arteriovenous shunt
- Neovaskularisasi
KEBOCORAN MIKROVASKULER Penyebab - Rasio normal perisit : endotel = 1:1 - Retinopati diabetika < 1: 1 (perisit hilang) - Fungsi perisit menyelimuti kapiler shg bertang. jwb thd utuhnya integritas struktur dinding pembuluh darah - perisit hilang bloodretina barier robek
G. Gambaran klinik
Gejala subyektif Gejala objektif
Gejala subyektif
Gejala objektif :
Fundus dapat ditemukan kelainankelainan seperti diatas berupa: Mikroaneurisma perdarahan retina Exudate Neovaskularisasi Proliferasi jaringan di retina dan badan kaca
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata. Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk menilai keadaan retina adalah pemeriksaan dengan oftalmoskop dan fotografi retina. Pemeriksaan dengan fundal fluorescein angiography (FFA) merupakan metode diagnosis yang paling dipercaya.
Perdarahan
Hard Exudate Edema Retina
C. Proliferatif Retinopati Diabetika (PDR) Ditemukan tanda-tanda : neovaskularisasi, baik new vessels at disc maupun new vessel else where, kelainan badan kaca, perdarahan badan kaca.
PDR
D. Diabetik lanjut
Tandanya: Terbentuknya jaringan fibrovaskuler Perdarahan badan kaca
yg persisten
Glaukoma neovaskuler Ablasio retina traksional
Ablasio Retina
Perdarahan
PENATAKSANAAN
I. - Kontrol Metabolisme - Kontrol ketat hipertensi
- Terapi Anemi
- Menurunkan perlekatan platelet (Aspirin + Dypiridamol)
Fotokoagulasi Laser
Vitrektomi Posterior
J. Prognosis
Pasien NPDR minimal dengan hanya ditandai mikroaneurisma yang jarang, memiliki prognosis baik. Sedangkan yang PDR memiliki prognosis yang buruk.
Terima kasih