You are on page 1of 10

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 25 Maret 2011 Kepada Yth. 1. Sdr. Ketua DPRD Provinsi 2. Sdr. Gubernur Provinsi 3. Sdr. Ketua DPRD Kabupaten/Kota 4. Sdr. Bupati/Walikota di SELURUH INDONESIA

SURAT EDARAN
Nomor : 050/1369/II/Bangda TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2012 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, telah menyatakan bahwa perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam rangka tercapainya sinergi pusat dan daerah serta memperhatikan surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 0023/M.PPN/01/2011 tanggal 27 Januari 2011, perihal Agenda Penyusunan RKP Tahun 2012, bersama ini diberitahukan hal-hal sebagai berikut: I. Penyusunan Rancangan Awal RKPD 2012 Penyusunan rancangan awal RKPD Tahun 2012 agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Mengacu pada kebijakan umum dan program pembangunan daerah serta indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD. Mempedomani Prioritas Pembangunan Tahunan Nasional dalam Rancangan RKP 2012 serta Prioritas dan Sasaran Pembangunan berdimensi Kewilayahan untuk Tahun 2012 sebagaimana tercantum dalam Buku III RPJMN 2010 2014. Menyelaraskan prioritas, sasaran, rencana program dan kegiatan tahunan daerah dalam mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkeadilan (sustainable growth with equity) dengan strategi pembangunan nasional 2012 yang meliputi, Pro Poor, Pro job, Pro Growth, dan Pro Environment.

2.

3.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

-2-

4.

Menyelaraskan prioritas, sasaran, rencana program dan kegiatan tahunan daerah dengan struktur dan pola pemanfaatan ruang dan/atau indikasi rencana program dalam RTRW Provinsi, Kabupaten/Kota. Mendukung dan mensinergikan pencapaian sasaran program dan kegiatan pembangunan daerah Tahun 2012 dengan program, tindakan, keluaran, target penyelesaian dan sasaran program pro rakyat, program pro berkeadilan, dan program tujuan pembangunan milenium (Millennium Development Goals) sesuai dengan fokus masing-masing program berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan pemerintah dalam menyusun program dan kegiatan urusan wajib sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Sampai dengan Tahun 2010 Pemerintah telah menetapkan 13 (tiga belas) SPM, yaitu: a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang SPM Bidang Kesehatan. b. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota. d. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. e. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. f. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan.

5.

6.

g. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor: 55/Hk-010/B5/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di Kabupaten/Kota. h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Dasar. i. j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 tanggal 25 Oktober 2010 tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 15/MEN/X/2010 tanggal 29 Oktober 2010 tentang SPM Bidang Ketenagakerjaan.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

-3-

k. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/ 12/2010 tanggal 22 Desember 2010 tentang SPM Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota. l. Peraturan Menteri Informasi dan Komunikasi Nomor 22/PER/M.Kominfo/12/2010 tanggal 20 Desember 2010 tentang SPM Bidang Komunikasi dan Informasi.

m. Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM 106/HK.501/MKP/2010 tanggal 23 Desember 2010 tentang SPM Bidang Kesenian. 7. Penerapan 13 (tiga belas) SPM pada angka 5 tersebut diatas, disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan, prioritas dan kemampuan keuangan daerah serta kemampuan kelembagaan dan personil daerah dalam bidang yang bersangkutan. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Memperhatikan program dan kegiatan pengembangan wilayah seperti program pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dan program pengembangan kawasan minapolitan dan kawasan minaperdesaan serta gangguan akibat kekurangan zodium. Penataan Perkotaan seperti program percepatan pembangunan sanitasi permukiman, dan program penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, penerapan standar pelayanan perkotaan. Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup seperti program kajian Lingkungan Hidup Strategis. Pengembangan Ekonomi Daerah seperti program peningkatan daya saing daerah, dan percepatan pembentukan kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Memperhatikan hasil evaluasi terhadap capaian kinerja RKPD tahun sebelumnya dan mengacu Prioritas Pembangunan Tahunan dalam rancangan awal RKP bagi Provinsi dan rancangan awal RKPD Provinsi bagi Kabupaten/Kota.

8.

9.

10. Menelaah pokok-pokok pikiran DPRD yaitu menelaah saran dan pendapat yang diperoleh dari DPRD terkait dengan permasalahan pembangunan daerah berdasarkan hasil rapat dengan DPRD, seperti rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan/penyaringan aspirasi masyarakat melalui reses. 11. Pokok-pokok pikiran DPRD sebagaimana dimaksud pada angka 10, memuat pandangan dan pertimbangan DPRD mengenai arah prioritas pembangunan serta rumusan usulan kebutuhan program/kegiatan yang belum ditampung dalam RKPD/Perubahan RKPD Tahun 2011 untuk dirumuskan kedalam rancangan awal RKPD Tahun 2012. Penelaahan dimaksud untuk menjadi masukan dalam perumusan kegiatan yang selaras dengan program prioritas pembangunan daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD. 12. Sistematika Rancangan awal RKPD disusun sesuai dengan ketentuan Pasal 108 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, paling sedikit mencakup : a. Pendahuluan. b. Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu. c. Rancangan kerangka ekonomi daerah pendanaan. d. Prioritas dan sasaran pembangunan; dan e. Rencana program prioritas daerah.

beserta

kerangka

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

-4-

13. Perumusan rancangan awal RKPD dikoordinasikan oleh kepala Bappeda kepada para kepala SKPD dan dikonsultasikan dengan publik. 14. Konsultasi publik dapat dilakukan melalui semiloka, seminar, workshop atau publikasi media massa/website untuk menjaring aspirasi pemangku kepentingan pada tahap awal yang bertujuan untuk menghimpun aspirasi atau harapan para pemangku kepentingan terhadap prioritas dan sasaran pembangunan pada tahun yang direncanakan. II. Penyusunan Rancangan RKPD 2012 1. Kepala Bappeda menyiapkan surat edaran kepala daerah kepada kepala SKPD perihal penyampaian rancangan awal RKPD yang sudah dibahas dalam forum konsultasi publik kepada Kepala SKPD sebagai bahan penyusunan rancangan Renja SKPD. Kepala SKPD menjabarkan Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran lokasi kegiatan dan Pendanaan Indikatif pada Renstra SKPD kedalam Rancangan Renja SKPD Tahun 2012. Penyusunan Rancangan Renja SKPD Tahun 2012 tersebut pada angka 2 berpedoman pada Rancangan awal RKPD Tahun 2012 yang diselaraskan dengan Rancangan Renja Kementerian/Lembaga dan/atau hasil Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat dan/atau Rapat Teknis Kementerian/Lembaga. Rancangan Renja SKPD Provinsi dibahas dalam forum SKPD dan/atau lintas SKPD Provinsi, sedangkan Rancangan Renja SKPD Kabupaten/Kota dibahas dalam forum SKPD dan/atau lintas SKPD Kabupaten/Kota. Rancangan Renja SKPD tersebut pada angka 4 diatas, disempurnakan berdasarkan: a. Masukan yang berasal dari usulan masyarakat yang disampaikan melalui forum SKPD dan/atau lintas SKPD provinsi, atau musrenbang RKPD kabupaten/kota bagi daerah provinsi, termasuk usulan dari DPRD; atau b. Masukan yang berasal dari usulan masyarakat yang disampaikan melalui forum SKPD dan/atau lintas SKPD kabupaten/kota dan Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota di Kecamatan bagi daerah kabupaten/kota, termasuk usulan dari DPRD. 6. Bappeda melakukan verifikasi terhadap rancangan Renja SKPD untuk mengintegrasikan program, kegiatan, indikator kinerja dan dana indikatif pada setiap rancangan Renja SKPD agar sesuai dengan rencana program prioritas pada rancangan awal RKPD. Rancangan awal RKPD disempurnakan menjadi rancangan RKPD berdasarkan hasil verifikasi seluruh rancangan Renja SKPD sebagai bahan Musrenbang RKPD Tahun 2012.

2.

3.

4.

5.

7.

III.

Musrenbang RKPD Tahun 2012 1. Musrenbang RKPD Provinsi a. Musrenbang RKPD Provinsi Tahun 2012 bertujuan untuk: 1) Menyelaraskan program dan kegiatan, prioritas pembangunan daerah Provinsi dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan nasional serta usulan program dan kegiatan hasil musrenbang Kabupaten/Kota.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

-5-

2)

Mengklarifikasi usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada pemerintah daerah Provinsi pada musrenbang RKPD Kabupaten/Kota dan/atau sebelum musrenbang RKPD Provinsi dilaksanakan. Mempertajam indikator dan target kinerja program dan kegiatan pembangunan Provinsi. Menyepakati prioritas pembangunan daerah serta rencana pendanaan. Hasil Musrenbang RKPD Provinsi dituangkan ke dalam Berita Acara kesepakatan Hasil Musrenbang RKPD Provinsi. Berita acara sebagaimana dimaksud pada angka 1), ditandatangani oleh 1 (satu) orang wakil dari setiap unsur pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 6 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 yang menghadiri Musrenbang. Berita Acara sebagaimana dimaksud pada angka 2), dijadikan sebagai bahan untuk menyempurnakan rancangan RKPD menjadi rancangan Akhir RKPD Provinsi. Program dan kegiatan Pembangunan Daerah Provinsi yang perlu diintegrasikan dengan kegiatan pembangunan yang menjadi kewenangan pemerintah sesuai dengan berita acara kesepakatan Musrenbang RKPD Provinsi, dikoordinasikan Bappeda Provinsi dengan Kementerian/Lembaga terkait guna dibahas dalam forum Musrenbangnas.

3) 4) b.

Hasil Musrenbang RKPD Provinsi Tahun 2012 1) 2)

3)

4)

2. Musrenbang RKPD Tahun 2012 Kabupaten/Kota a. Musrenbang RKPD Tahun 2012 Kabupaten/Kota bertujuan untuk: 1) Menyelaraskan prioritas dan sasaran pembangunan daerah Kabupaten/Kota dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan daerah yang tercantum dalam Rancangan Awal Provinsi. Mengklarifikasi usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada pemerintah daerah Kabupaten/Kota pada Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota di Kecamatan dan/atau sebelum musrenbang RKPD Kabupaten/Kota dilaksanakan. Mempertajam indikator kinerja program dan kegiatan prioritas daerah Kabupaten/Kota. Menyepakati prioritas pembangunan daerah serta program dan kegiatan prioritas daerah. Hasil Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota dituangkan ke dalam Berita Acara kesepakatan Hasil Musrenbang RKPD kabupaten/kota Berita acara sebagaimana dimaksud pada angka 1), ditandatangani oleh 1 (satu) orang wakil dari setiap unsur pemangku kepentingan yang menghadiri Musrenbang. Berita Acara sebagaimana dimaksud pada angka 2), dijadikan sebagai:

2)

3) 4) b.

Hasil Musrenbang RKPD kabupaten/kota 1)

2)

3)

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

-6-

a) Bahan untuk menyempurnakan rancangan RKPD menjadi rancangan akhir RKPD Kabupaten/Kota. b) Bahan masukan untuk membahas rancangan RKPD Provinsi dalam Musrenbang RKPD Provinsi. 3. Musrenbang RKPD Tahun 2012 Kabupaten/Kota di Kecamatan a. Musrenbang RKPD Tahun 2012 Kabupaten/Kota di Kecamatan bertujuan untuk: 1) Membahas dan menyepakati usulan rencana kegiatan pembangunan desa/kelurahan yang diperoleh dari Berita Acara hasil Musrenbang Desa yang sesuai dengan kewenangan pemerintahan Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk dirumuskan menjadi kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang bersangkutan. Membahas dan menyepakati kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang belum tercakup dalam prioritas kegiatan pembangunan desa. Menyepakati pengelompokan kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan berdasarkan tugas dan fungsi SKPD Kabupaten/Kota. Hasil Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota di Kecamatan dituangkan ke dalam Berita Acara kesepakatan Hasil Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota di Kecamatan. Berita acara sebagaimana dimaksud pada angka 1), ditandatangani oleh 1 (satu) orang wakil dari setiap unsur pemangku kepentingan yang menghadiri Musrenbang. Berita acara sebagaimana dimaksud pada angka 2), dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan rancangan Renja SKPD Kabupaten/Kota. Format berita acara hasil kesepakatan musrenbang kecamatan beserta lampiran terdiri dari: a) Rancangan berita acara kesepakatan hasil musrenbang RKPD di kecamatan. b) Kegiatan prioritas kecamatan menurut SKPD. c) Daftar usulan yang belum disetujui musrenbang RKPD di kecamatan beserta alasannya. dan d) Daftar hadir peserta musrenbang RKPD di kecamatan. 4. Pelaksanaan Musrenbang RKPD 2012 a. Untuk mewujudkan efisiensi penyelenggaraan musrenbang RKPD Provinsi, Kabupaten/Kota agar dilakukan penjadwalan dengan mengacu pada surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 0023/M.PPN/01/2011 dan Pasal 119 ayat (1) dan Pasal 121 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Jadwal rencana pelaksanaan Musrenbang RKPD 2012 Provinsi disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri dan rencana pelaksanaan Musrenbang RKPD 2012 Kabupaten/Kota disampaikan kepada Gubernur.

2)

3)

b.

Hasil Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota di Kecamatan 1)

2)

3)

4)

b.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

-7-

c.

Pelaksanaan Musrenbang RKPD Provinsi berpedoman pada ketentuan Pasal 118 dan Pasal 119 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Pelaksanaan Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota berpedoman pada ketentuan Pasal 120 dan Pasal 121 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Pelaksanaan Musrenbang RKPD di Kecamatan berpedoman pada ketentuan Pasal 122, Pasal 123, dan Pasal 124 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Tata Cara pelaksanaan Musrenbang RKPD sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e berpedoman pada huruf E Pelaksanaan Musrenbang RKPD dalam Lampiran V Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.

d.

e.

f.

IV.

Perumusan Rancangan Akhir RKPD 2012 1. Rancangan akhir RKPD Provinsi dirumuskan berdasarkan masukan hasil Musrenbang Provinsi dan hasil Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota dengan memperhatikan hasil Musrenbang Nasional RKP untuk mencapai sinergi, harmonisasi dan sinkronisasi pembangunan. 2. Rancangan akhir RKPD Kabupaten/Kota dirumuskan berdasarkan masukan Hasil Musrenbang Kabupaten/Kota, dengan memperhatikan hasil evaluasi Musrenbang Nasional RKP dan hasil Musrenbang RKPD Provinsi untuk mencapai sinergitas, harmonisasi dan sinkronisasi pembangunan. 3. Penyelesaian perumusan rancangan akhir RKPD Provinsi paling lambat pertengahan bulan Mei 2011, sedangkan penyelesaian perumusan rancangan akhir RKPD Kabupaten/Kota paling lambat akhir bulan Mei 2011. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 128 ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

V.

Penetapan RKPD Tahun 2012 1. RKPD Provinsi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur setelah RKP di tetapkan dengan Peraturan Presiden. 2. RKPD Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota setelah RKPD Provinsi ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.

VI.

Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran 1. Dalam upaya mencapai prioritas dan sasaran pembangunan daerah, serta rencana program dan kegiatan prioritas daerah, maka konsistensi perencanaan dan penganggaran dilakukan dengan memperhatikan halhal sebagai berikut: a. b. Penyusunan RAPBD berpedoman pada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara. Pemerintah Daerah menyampaikan KUA kepada DPRD tahun anggaran berikutnya sejalan dengan RKPD, sebagai landasan penyusunan RAPBD selambat-lambatnya pertengahan Juni tahun berjalan. KUA yang sejalan dengan RKPD sebagaimana dimaksud pada huruf b, memuat Kerangka Ekonomi Makro Daerah, Asumsi-Asumsi Dasar Dalam Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (RAPBD), Kebijakan Pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan

c.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

-8-

Daerah yang disertai dengan Rencana Program dan Kegiatan Prioritas sebagaimana tercantum dalam RKPD. d. Berdasarkan KUA sebagaimana dimaksud pada point c telah disepakati dengan DPRD, Pemerintah Daerah bersama DPRD membahas PPAS untuk dijadikan acuan bagi setiap SKPD dalam menyusun rencana kerja dan anggaran SKPD. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang telah diverifikasi oleh TAPD dijadikan landasan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.

e. 2.

Hal tersebut pada angka 1 diatas, sesuai dengan ketentuan Pasal 25 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sedangkan angka 2 dan angka 4 sesuai dengan ketentuan Pasal 17 ayat (2), Pasal 18 ayat (1) dan ayat (3) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

VII. Evaluasi Perencanaan dan Penganggaran 1. Gubernur menyampaikan Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi kepada Menteri Dalam Negeri cq. Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah. Bupati/Walikota menyampaikan Peraturan Bupati/Walikota tentang RKPD Kabupaten/Kota kepada Gubernur cq. Bappeda Provinsi. Penyampaian RKPD sebagaimana dimaksud angka 1 dan 2 disampaikan bersamaan dengan penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD untuk dievaluasi.

2. 3.

VIII. Penyusunan RKPD bagi daerah yang belum memiliki RPJMD 1. Bagi daerah yang belum menetapkan RPJMD, maka penyusunan RKPD sebagai dasar penyusunan KUA dan PPAS serta APBD dapat dilakukan sebagai berikut: a. Untuk menghindari kekosongan, seperti peralihan periode kepemimpinan maka RPJMD lama yang akan berakhir menjadi pedoman sementara bagi pemerintahan kepala daerah baru terpilih selama belum ada RPJMD baru atau Untuk daerah yang sedang dan akan melaksanakan Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA), penyusunan RKPD berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD. Hal tersebut mengingat arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD juga menjadi acuan penyusunan visi, misi, dan program oleh calon kepala daerah yang akan mengikuti Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA). Untuk daerah yang sedang menyusun RPJMD, penyusunan RKPD berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD dan mengacu pada visi, misi, program kepala daerah terpilih yang sedang disusun dalam rancangan RPJMD. Selain berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD juga memperhatikan RKP untuk penyusunan RKPD Provinsi dan memperhatikan RKPD Provinsi untuk menyusun RKPD Kabupaten/Kota.

b.

c.

d.

2.

RKPD sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b dan c merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran program kepala daerah terpilih pada tahun pertama dari RPJMD yang akan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

-9-

IX.

Pengendalian dan Evaluasi RKPD Tahun 2012 1. 2. Bappeda Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pengendalian penyusunan RKPD Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2012. Kepala SKPD melaksanakan pengendalian perumusan kebijakan penyusunan Rancangan Renja SKPD Tahun 2012 berpedoman pada Rancangan Awal RKPD Tahun 2012 dan Renstra SKPD. Kepala SKPD menyampaikan laporan triwulanan realisasi program dan kegiatan Renja SKPD Tahun 2012 kepada Kepala Daerah melalui Kepala Bappeda. Bappeda menggunakan laporan hasil evaluasi Renja SKPD Tahun 2012 sebagaimana tersebut pada angka 3, sebagai bahan evaluasi hasil pencapaian RKPD Tahun 2012 dan masukan penyusunan RKPD Tahun 2013. Apabila dari hasil pengendalian dan evaluasi pencapaian RKPD Tahun 2012 menunjukkan perkembangan yang tidak sesuai dengan keadaan, pemerintah daerah melakukan perubahan RKPD sebagai dasar penyusunan Perubahan APBD. Perkembangan yang tidak sesuai dengan keadaan dalam tahun anggaran berjalan sebagaimana dimaksud pada angka 5, antara lain: a. Asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang tidak sesuai dengan perkembangan keadaan. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. dan Memenuhi kriteria perubahan APBD sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 81 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

3.

4.

5.

6.

b. c. d.

7.

Pengendalian perumusan kebijakan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi hasil RKPD, dilakukan sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008. Dalam rangka memenuhi ketentuan Diktum kelima Inpres Nomor 3 Tahun 2010 diminta perhatian Gubernur untuk: a. Menyampaikan laporan realisasi atas pelaksanaan rencana aksi program Inpres Nomor 3 Tahun 2010 kepada para Menteri dan Kepala Lembaga yang bertindak sebagai penanggung jawab pelaksana program. Mengoordinasikan para Bupati/Walikota agar melaporkan realisasi atas pelaksanaan rencana aksi program Inpres Nomor 3 Tahun 2010 kepada para Menteri dan Kepala Lembaga yang bertindak sebagai penanggung jawab pelaksana program.

8.

b.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

- 10 -

c.

Melaporkan realisasi atas dukungan pelaksanaan rencana aksi program Inpres Nomor 3 Tahun 2010 yang didanai melalui APBD Tahun 2012 yang disusun kedalam format pelaporan 8 (delapan) kolom secara periodik setiap triwulanan, kepada Unit Kerja Presiden Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4).

Demikian untuk maklum dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. a.n. MENTERI DALAM NEGERI DIRKETUR JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH

ttd Dr. Drs. H. SYAMSUL ARIEF RIVAI, MS

Tembusan, disampaikan Kepada Yth: 1. Bpk. Presiden Republik Indonesia sebagai laporan; 2. Bpk. Wakil Presiden Republik Indonesia; 3. Bpk. Ketua BPK Republik Indonesia; 4. Sdr. Sekretaris Kabinet Republik Indonesia; 5. Sdr. Menteri PPN/Kepala Bappenas; 6. Sdr. Menteri Keuangan; 7. Sdr. Kepala BPKP; dan 8. Sdr. Kepala UKP4.

You might also like