You are on page 1of 18

5. www.infeksi.com/articles.php?

lng=in&pg=53

Demam Berdarah
Demam Dengue atau Dengue Fever atau lebih dikenal dikalangan awam sebagai Demam Berdarah (DB) adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak,remaja pada orang dewasa dengan tanda yang paling sering berupa demam, nyeri pada otot,dan nyeri sendi, yang disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk yang namanya nyamuk Aedes aegypti. Gambaran penyakit ini sangat bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat dengan tanda - tanda demam tinggi, perdarahan pada kulit mungkin juga pada gusi dan cenderung terjadinya syok. Masa inkubasi dengue antara 5 - 8 hari dapat juga sampai 15 hari. Perdarahan biasanya muncul pada hari ke 3 - 6 sejak panas terjadi berupa bercak -bercak pada kulit lengan dan kaki lalu akan menjalar keseluruh tubuh. Perdarahan tidak saja terjadi pada kulit tapi dapat juga terjadi pada organ dalam , misalnya usus sehingga feces atau kotoran dapat berwarna hitam karena perdarahan dalam. Hati atau lever umumnya akan sedikit membengkak, sehingga pada penderita akan terasa tidak enak atau nyeri pada perut kanan atas. Bila keadaan tidak membaik penyakit dapat menjadi lebih buruk dengan adanya syok yang ditandai dengan keringat dingin, biru pada ujung jari tangan dan kaki dan kesadaran biasanya akan menurun. Syok biasanya terjadi pada saat demam tinggi atau pada saat turun panas pada hari ke 3 dan hari ke 7 penyakit. Infeksi dengan virus Dengue untuk yang pertama kali biasanya hanya akan menyebabkan demam saja tanpa terjadinya syok. Bila pada suatu saat orang yang pernah terkena infeksi virus dengue terinfeksi kembali dengan virus dengue dari jenis yang lain maka dapat terjadi reaksi antibody yang dibuat oleh tubuh untuk melawan infeksi virus dengue tsb. Reaksi anti body ini akan menyebabkan perubahan pada pembuluh darah sehingga darah dapat keluar dari pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan. Dengan terjadinya perdarahan ini maka tubuh akan bereaksi dengan mengaktifkan proses pembekuan darah sehingga akan terjadi pembekuandarah dalam pembuluh darah secara meluas.

Demam Dengue Penyebab : Virus Dengue Pembawa : Nyamuk Aedes Aegypti Inkubasi : 3 - 8 hari dapat sampai 15 hari Gejala : Demam tinggi, terjadi perdarahan pada kulit lengan dan kaki menyebar ke seluruh tubuh Syok dapat terjadi pada hari ke 3 sapai hari ke 7 penyakit.

Diagnosa. Kriteria Klinis Demam Berdarah Dengue : 1. Demam nyata, yang tetap tinggi selama 2 - 7 hari, kemudian turun secara cepat, Demam disertai tidak nafsu makan, perasaan malas tidakberdaya, nyeri pada tulang persendian dan kepala. 2. Perdarahan dibuktikan dengan test bebat pada lengan ( test turniket ) yang (+) positif, perdarahan dapat terjadi pada kulit , gusi, hidung, usus dalam. 3. Pembesaran Lever / hati dan terasa nyeri pada penekanan, tanpa ada gejala gejala kuning. 4. Dapat terjadi syok pada hari ke 3 sampa ke 7 penyakit. yok yang terjadi pada saat demam pertanda penyakit yang memburuk. 5. Kenaikan nilai hemokonsentrasi Ht sedikitnya lebih dari 20 %.

Pengobatan : 1. Penderita sebaiknya dirawat di rumah sakit Diperlukan untuk mencegah terjadi syok yang dapat terjadi secara cepat dan dapat berakibat fatal terutama pada anak. 2. Pemasangan infus NaCl atau Ringer melihat keperluannya dapat ditembahkan Plasma atau Plasma expander atau preparat hemasel. 3. Antibiotik diberikan bila ada dugaan infeksi sekunder.

7. http://medic-ugm05.com/news/penyakit/virus-dengue.html DEMAM BERDARAH DENGUE Pendahuluan Demam Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus famili Flaviviridae dan disebarkan oleh nyamuk Aedes. Secara klinis Demam Dengue (DD) dan demam berdarah Dengue (DBD). Diindonesia kasus DBD pertama kali dicurigai di Surabaya pada Tahun 1968. Di jakarta, kasus pertama dilaporkan pada tahun 1969. Pada tahun 1994 DBD telah menyebar ke seluruh propinsi di daerah pedesaan. Pada awal terjadinya wabah di suatu negara, distribusi umur diperkirakan 50 sampai 100 juta kasus DBD per tahunnya dan 90% nya menyerang anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Namun pada wabah-wabah selanjutnya, jumlah penderita yang digolongkan dalam golongan usia dewasa dan muda juga meningkat. Saat ini DBD dapat menyerang semua golongan usia. Rata-rata angka kematian pada kasus DBD mencapai 5%. Etiologi Virus dengue adalah anggota virus genus Flavivirus dan famili Flaviviridae. Virus ini berukuran kecil dan memiliki single stranded RNA. Ada empat serotipe virus Dengue yang disebut serotipe 1, 2, 3 dan 4 (DEN1, DEN2, DEN3, DEN4). Dari survei virologi penderita DBD yang telah dilakukan di beberapa rumah sakit di indonesia sejak tahun 1972 sampai dengan tahun 1995, keempat serotipe berhasil diisolasi baik dari penderita DBD derajat ringan maupun berat. Selama 17 tahun, serotipe yang mendominasi ialah serotipe 2 dan 3. Serotipe 3 dikaitkan dengan kasus DBD berat. Patogenesis Sejak Tahun 50-an berkembang teori imunopatologi, yang banyak berpengaruh sampai saat ini. Kemudian dari pengamatan epidemiologi, klinis, dan laboratoris muncul teori-teori infeksi sekunder oleh virus lain yang berurutan, teori antigenantibodi dan aktivasi komplemen. Dari sini berkembang menjadi teori infection enhancing antibody, dengan peran endotoksemia dan peran sel limfosit T. Teori trombosit endotel merupakan teori baru di samping yang telah ada. Sesudah itu muncul teori mediator dan teori apoptosis. Sejauh ini belum ada suatu teori yang dapat menjelaskan secara tuntas patogenesis demam berdarah Dengue. Gejala Klinis Infeksi Virus Dengue dapat terjadi tanpa gejala (Asimptomatis) dan dengan gejala (Simptomatis). Pada infeksi virus Dengue yang simptomatis dapat bermanifestasi klinis ringan yaitu demam tanpa penyebab yang jelas ( undifferentiated febrile illness), demam Dengue (DD) dan demam berdarah Dengue (DBD) termasuk sindrom syok Dengue (SSD). Infeksi dari satu serotipe Dengue dapat memberikan kekebalan

seumur hidup terhadap serotipe yang bersangkutan, namun tetap tidak terbukti adanya proteksi silang terhadap serotipe lainnya. Hal ini dapat menjelaskan adanya peningkatan wabah dengan siklus 5 tahunan. Demam Dengue Demam dengue adalah penyakit demam akut selama 2-7 hari dengan dua atau lebih manifestasi sebagai berikut: nyeri kepala, nyeri di belakang mata (retro-orbital), nyeri otot (Mialgia), ruamkulit, manifestasi perdarahan dan hitung leukosit rendah (leukopenia). Demam Berdarah Dengue(DBD) Pada awal perjalanan penyakit, DBD dapat menyerupai kasus DD dengan kecenderungan perdarahan yang berupa satu atau lebih manifestasi di bawah ini, yaitu :

Uji bendungan (Tourniquet) positif Perdarahan kulit (Petekie, ekimosis atau purpura) Perdarahan mukosa (perdarahan hidung (epistaksis), perdarahan gusi) Muntah darah (hematemesis) atau buang air besar darah (melena). Hitung trombosit rendah (trombositopenia = hitung trombosit < 100.000/mm3) Pemekatan darah (hemokonsentrasi) sebagai akibat dari peningkatan permeabilitas kapilar dengan manifestasi satu atau lebih yaitu: o Peningkatan hematokrit (Ht) sesuai umur dan jenis kelamin > 20% dibandingkan rujukan atau lebih baik lagi data awal pasien. o Penurunan hematokrit 20 % setelah medapat pengobatan cairan. o Tanda permbesan plasma, yaitu efusi pleura, asites atau proteinuria.

Sindrom Syok Dengue Terdapat kriteria DBD seperti diatas, ditambah dengan manifestasi kegagalan sirkulasi yaitu nadi lemah dan cepat, tekanan nadi menurun ( < 20 mmHg ), hipotensi (serta sesuai umur), kulit dingin dan lembab serta pasien tampak gelisah. Diagnosis Laboratorium Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan hematologi, hemotasis dan imunoserologi. Pemeriksaan hematologi yang penting adalah hitung trombosit (trombositopenia = 100.000/ uL) dan hematokrit (meningkat sampai 20 %); disamping itu juga hitung leukosit (leukopenia). Pada sediaan darah tepi sering dapat dijumpai peningkatan limfosit plasma biru, yang walaupun tidak spesifik untuk virus Dengue tetapi bila jumlahnya meningkat mendukung diagnosis. Penyebab trombositopenia pada DBD masih kontroversial. Sebagian peneliti mengatakan kemungkinan penyebabnya ialah trombopoiesis yang menurun dan destruksi trombosit dalam darah yang meningkat. Peneliti lain menemukan adanya gangguan fungsi trombosit mekanisme yang menyebabkan peningkatan destruksi dan

gangguan fungsi trombosit belum diketahui dengan jelas. Ditemukannya kompleks imun pada permukaan trombosit diduga sebagai penyebab agregasi trombosit yang kemudian akan dimusnahkan oleh sistem retikuloendotelial khususnya dalam limpa dan hati. Pemeriksaan hemostasis yang penting pada awal sakit adalah uji bendungan (uji Tourniquet). Pada stadium lebih lanjut penetapan D Dimer, dan masa protrombin (Prothrombin time = PT) membantu memastikan sudah adanya koagulasi intra vascular menyebar (Disseminated intra Vascular Coagulation = DIC ). Ada peneliti yang mengatakan bahwa pada penderita DBD ditemukan peningkatan yang minimal kadar FDP, dan tidak berhubungan dengan beratnya penyakit. Pada penderita dengan peningkatan FDP, ditemukan masa tromboplastin parsial dan masa protrombin yang agak memanjang. FDP yang meningkat disertai trombositopenia menunjukan adanya proses koagulasi intravaskular, merupakan hal yang mengakibatkan perdarahan tetapi belum membuktikan adanya DIC. Namun demikian DBD dengan syok dan asisdosis berkepanjangan dapat mencetuskan DIC. Sedangkan peneliti lain mengatakan bahwa pada semua kasus DBD ditemukan manifestasi DIC tipe akut. Jadi jelaslah bahwa perjalanan penykait DBD yang alami akan menyebabkan proses patofisiologi kompleks dari berbagai sistem dalam tubuh penderita. Hal ini masih dapat menjadi bahan yang cukup luas untuk melakukan penelitian mengenai patofisiologi DBD. Uji laboratorium yang sangat penting dilakukan untuk memastikan diagnosis etiologi infeksi virus dengue meliputi pemeriksaan-pemeriksaan dibawah ini: 1. Isolasi virus Dengue 2. Uji serologi :

adanya kenaikan titer serum antibodi Dengue spesifik, adanya antigen virus spesifik atau RNA dalam jaringan atau serum.

Isolasi virus merupakan pendekatan yang paling menentukan, namun teknik yang ada saat ini membutuhkan tingkat keahlian teknis dan perlengkapan yang relatif tinggi. Uji serologi cukup mudah dan lebih cepat di lakukan, namun reaksi silang antara antibodi Dengue dan Flavivirus lainnya dapat menimbulkan hasil positif palsu. Selain itu, identifikasi akurat terhadapa serotipe infeksi virus dengue belum dimungkinkan dengan metode serologi pada umumnya. Teknologi baru yang ada untuk melakukan uji laboratorium terhadap infeksi Dengue meliputi imunohistokimia pada jaringan otopsi dan Polymerase Chain reaction (PCR) untuk mendeteksi RNA virus dalam jaringan atau serum. Dari suatu penelitian yang

membandingkan antara pemeriksaan serologi (Dengue Blot) dengan PCR didapatkan hasil sama baiknya. Isolasi virus Dengue Isolasi virus Dengue dari spesimen klinis dapat diperoleh dari sebagian besar kasus. Spesimen harus diambil sebelum 4 hari setelah timbul gejala dan diproses secepat mungkin. Spesimen yang mungkin sesuai untuk isolasi virus meliputi serum fase akut, plasma atau lapisan leukosit setelah pemusingan tabung darah (buffycoat) pasien yang telah dicuci (washed buffy coat), jaringan otopsi yang diambil dari pasien yang meninggal, terutama hati limp, kelenjar getah bening, kelenjar timus dan nyamuk yang dikumpulkan di alam. Untuk penyimpanan singkat (hingga 48 jam), spesimen yang akan digunakan untuk isolasi virus dapat disimpan pada suhu 48?C. Untuk penyimpanan yang lebih lama, serum harus dipisahkan dan dibekukan pada suhu 70?C dan dipertahankan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencairan. jika dilakukan isolasi dari sel leukosit, spesimen darah heparin harus dikirim ke laboratorium dalam waktu beberapa jam. Terdapat lima uji serologi dasar yang umum digunakan untuk mendiagnosis infeksi Dengue secara rutin yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Uji hambatan hemaglutinasi (Hemaglutinasi inhibition = HI) Uji Fiksasi komplemen (Complemen fixation = CF) Uji Netralisasi (Neutralization test = NT) IgM Capture enzymelinked immunosorbent assay (MAC ELISA) Indirect lg G ELISA

8. www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=20&iddtl=47 - 14k -

Demam Berdarah Dengue


DEFINISI Demam dengue adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala, nyeri otot, sendi dan tulang, penurunan jumlah sel darah putih dan ruam-ruam. Demam berdarah dengue/dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah demam dengue yang disertai pembesaran hati dan manifestasi perdarahan. Pada keadaan yang parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan pasien jatuh dalam syok hipovolemik akibat kebocoran plasma. Keadaan ini disebut dengue shock syndrome (DSS). PENYEBAB Demam dengue dan DHF disebabkan oleh salah satu dari 4 serotipe virus yang berbeda antigen. Virus ini adalah kelompok Flavivirus dan serotipenya adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Infeksi oleh salah satu jenis serotipe ini akan memberikan kekebalan seumur hidup tetapi tidak menimbulkan kekebalan terhadap serotipe yang lain. Sehingga seseorang yang hidup di daerah endemis DHF dapat mengalami infeksi sebanyak 4 kali seumur hidupnya. Dengue adalah penyakit daerah tropis dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini adalah nyamuk rumah yang menggigit pada siang hari. Faktor resiko penting pada DHF adalah serotipe virus, dan faktor penderita seperti umur, status imunitas, dan predisposisi genetis. GEJALA Infeksi oleh virus dengue menimbulkan variasi gejala mulai sindroma virus nonspesifik sampai perdarahan yang fatal. Gejala demam dengue tergantung pada umur penderita. Pada bayi dan anak-anak kecil biasanya berupa demam disertai ruam-ruam makulopapular. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, bisa dimulai dengan demam ringan atau demam tinggi (>39 derajat c) yang tiba-tiba dan berlangsung selama 2 - 7 hari, disertai sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri sendi dan otot, mual-muntah dan ruam-ruam. Bintik-bintik perdarahan di kulit sering terjadi, kadang kadang disertai bintik-bintik perdarahan di farings dan konjungtiva.

Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, tidak enak di ulu hati, nyeri di tulang rusuk kanan dan nyeri seluruh perut. Kadang-kadang demam mencapai 40 - 41 derajat c dan terjadi kejang demam pada bayi. DHF adalah komplikasi serius dengue yang dapat mengancam jiwa penderitanya, ditandai oleh :

demam tinggi yang terjadi tiba-tiba manifestasi perdarahan hepatomegali/pembesaran hati kadang-kadang terjadi syok manifestasi perdarahan pada dhf dimulai dari tes torniquet positif dan bintik-bintik perdarahan di kulit (ptechiae). Ptechiae ini bisa terlihat di seluruh anggota gerak, ketiak, wajah dan gusi. juga bisa terjadi perdarahan hidung, perdarahan gusi, perdarahan dari saluran cerna dan perdarahan dalam urin.

Berdasarkan gejalanya DHF dikelompokkan menjadi 4 tingkatan : Derajat I : demam diikuti gejala tidak spesifik. satu-satunya manifestasi perdarahan adalah tes torniquet yang positif atau mudah memar. Derajat II : gejala yang ada pada tingkat I ditambah dengan perdarahan spontan. perdarahan bisa terjadi di kulit atau di tempat lain. Derajat III : kegagalan sirkulasi ditandai oleh denyut nadi yang cepat dan lemah, hipotensi, suhu tubuh yang rendah, kulit lembab dan penderita gelisah. Derajat IV : syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diperiksa. fase kritis pada penyakit ini terjadi pada akhir masa demam. Setelah demam selama 2 - 7 hari, penurunan suhu biasanya disertai dengan tandatanda gangguan sirkulasi darah. penderita berkeringat, gelisah, tangan dan kakinya dingin, dan mengalami perubahan tekanan darah dan denyut nadi. Pada kasus yang tidak terlalu berat gejala-gejala ini hampir tidak terlihat, menandakan kebocoran plasma yang ringan. Bila kehilangan plasma hebat, akan terjadi syok, syok berat dan kematian bila tidak segera ditangani. Kondisi yang buruk bisa segera ditangani dengan diagnosa dini dan pemberian cairan pengganti. Trombositopeni dan hemokonsentrasi sudah dapat dideteksi sebelum demam turun dan terjadi syok. Pada penderita dengan DSS kondisinya dengan segera memburuk. Ditandai dengan nadi cepat dan lemah, tekanan darah menyempit sampai kurang dari 20 mmhg atau terjadi hipotensi. Kulit dingin, lembab dan penderita mula-mula terlihat mengantuk kemudian gelisah. Bila tidak segera ditangani penderita akan meninggal dalam 12 - 24 jam. Dengan pemberian cairan pengganti, kondisi penderita akan segera membaik. Pada syok yang berat sekalipun, penderita akan membaik dalam 2 -3 hari. Tandatanda adanya perbaikan adalah jumlah urine yang cukup dan kembalinya nafsu makan. Syok yang tidak dapat diatasi biasanya berhubungan dengan keadaan yang lain seperti asidosis metabolik, perdarahan hebat di saluran cerna atau organ lain. Perdarahan

yang terjadi di otak akan menyebabkan penderita kejang dan jatuh dalam keadaan koma. DIAGNOSA Pada awal mulainya demam, dhf sulit dibedakan dari infeksi lain yang disebabkan oleh berbagai jenis virus, bakteri dan parasit. Setelah hari ketiga atau keempat baru pemeriksaan darah dapat membantu diagnosa. Diagnosa ditegakkan dari gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah :

Trombositopeni, jumlah trombosit kurang dari 100.000 sel/mm3 Hemokonsentrasi, jumlah hematokrit meningkat paling sedikit 20% di atas rata-rata.

Hasil laboratorium seperti ini biasanya ditemukan pada hari ke-3 sampai ke-7. Kadang-kadang dari x-ray dada ditemukan efusi pleura atau hipoalbuminemia yang menunjukkan adanya kebocoran plasma. Kalau penderita jatuh dalam keadaan syok, maka kasusnya disebut sebagai Dengue Shock Syndrome (DSS). PENGOBATAN untuk mengatasi demam sebaiknya diberikan asetaminofen. salisilat tidak digunakan karena akan memicu perdarahan dan asidosis. asetaminofen diberikan selama demam masih mencapai 39 derajat c, paling banyak 6 dosis dalam 24 jam. kadang-kadang diperlukan obat penenang pada anak-anak yang sangat gelisah. kegelisahan ini bisa terjadi karena dehidrasi atau gangguan fungsi hati. haus dan dehidrasi merupakan akibat dari demam tinggi, tidak adanya nafsu makan dan muntah. Untuk mengganti cairan yang hilang harus diberikan cairan yang cukup melalui mulut atau melalui vena. Cairan yang diminum sebaiknya mengandung elektrolit seperti oralit. cairan yang lain yang bisa juga diberikan adalah jus buah-buahan. penderita harus segera dirawat bila ditemukan gejala-gejala berikut :

takikardi, denyut jantung meningkat kulit pucat dan dingin denyut nadi melemah terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat ngantuk atau tertidur terus menerus urine sangat sedikit peningkatan konsentrasi hematokrit secara tiba-tiba tekanan darah menyempit sampai kurang dari 20 mmhg hipotensi.

pada tanda-tanda tersebut berarti penderita mengalami dehidrasi yang signifikan

(>10% berat badan normal), sehingga diperlukan penggantian cairan segera secara intravena. cairan pengganti yang diberikan biasanya garam fisiologis, ringer laktat atau ringer asetat, larutan garam fisiologis dan glukosa 5%, plasma dan plasma substitute. pemberian cairan pengganti harus diawasi selama 24 - 48 jam, dan dihentikan setelah penderita terrehidrasi, biasanya ditandai dengan jumlah urine yang cukup, denyut nadi yang kuat dan perbaikan tekanan darah.. infus juga harus diberikan kalau kadar hematokrit turun sampai 40% . bila pemberian cairan intravena diteruskan setelah tanda-tanda ini dicapai, akan terjadi overhidrasi, mengakibatkan jumlah cairan berlebih dalam pembuluh darah, edema paru-paru dan gagal jantung. oksigen diberikan pada penderita dalam keadaan syok. transfusi darah hanya diberikan pada penderita dengan tanda-tanda perdarahan yang signifikan. PENCEGAHAN pengembangan vaksin untuk dengue sangat sulit karena keempat jenis serotipe virus bisa mengakibatkan penyakit. perlindungan terhadap satu atau dua jenis serotipe ternyata meningkatkan resiko terjadinya penyakit yang serius. saat ini sedang dicoba dikembangkan vaksin terhadap keempat serotipe sekaligus. sampai sekarang satu-satunya usaha pencegahan atau pengendalian dengue dan dhf adalah dengan memerangi nyamuk yang mengakibatkan penularan. a. aegypti berkembang biak terutama di tempat-tempat buatan manusia, seperti wadah plastik, ban mobil bekas dan tempat-tempat lain yang menampung air hujan. nyamuk ini menggigit pada siang hari, beristirahat di dalam rumah dan meletakkan telurnya pada tempat-tempat air bersih tergenang. pencegahan dilakukan dengan langkah 3m : 1. menguras bak air 2. menutup tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat berkembang biak nyamuk 3. mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air. di tempat penampungan air seperti bak mandi diberikan insektisida yang membunuh larva nyamuk seperti abate. hal ini bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk selama beberapa minggu, tapi pemberiannya harus diulang setiap beberapa waktu tertentu. di tempat yang sudah terjangkit dhf dilakukan penyemprotan insektisida secara fogging.

tapi efeknya hanya bersifat sesaat dan sangat tergantung pada jenis insektisida yang dipakai. di samping itu partikel obat ini tidak dapat masuk ke dalam rumah tempat ditemukannya nyamuk dewasa. untuk perlindungan yang lebih intensif, orang-orang yang tidur di siang hari sebaiknya menggunakan kelambu, memasang kasa nyamuk di pintu dan jendela, menggunakan semprotan nyamuk di dalam rumah dan obat-obat nyamuk yang dioleskan.

6. www.biotek.lipi.go.id/index.php?option=content&amp;task=view&amp;id=53& amp;catid=56&amp;Itemid=48

Abstrak Dengan berdasarkan pada metode-metode genetika telah terbuka kemungkinan untuk memproduksi antibodi rekombinan (rAb) dalam sel-sel bakteri Eschericia coli. Dalam kegiatan penelitian ini diupayakan pembentukan fragmen antibodi Fab (antigen binding fragment) yang spesifik terhadap virus dengue DEN-2. Virus dengue DEN-2 dan tiga serotipe lainnya DEN-1, DEN-3 dan DEN-4 adalah virus yang merupakan penyebab dari demam dengue (dengue fever, DF) dan demam berdarah (dengue hemorrhagic fever, DHF) yang disertai dengan DSS (dengue shock syndrome) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pertama-tama dikonstruksi terlebih dahulu vektor plasmid untuk produksi fragmen antibodi Fab. Konstruksi vektor plasmid diawali dengan isolasi cDNA dari domain rantai berat VH dan rantai ringan VL, dan dilanjutkan dengan kloning ke dalam vektor plasmid pASK85. Setelah transformasi vektor plasmid ke dalam sel E. coli, produksi fragmen antibodi dilakukan pada suhu 27C. Dengan memanfaatkan His 6-tag yang terdapat pada fragmen antibodi Fab, purifikasi dilakukan dengan affinitas kromatografi pada ion metal yang terimmobilisasi (IMAC).

4. http://www.polarhome.com/pipermail/marinir/2004-March/000187.html
Apa yang dimaksud Demam Dengue? Infeksi dengue disebabkan oleh virus. Biasanya muncul dalam bentuk demam. Kadang-kadang pasien yang menderita dengue akan mengalami perdarahan. Daerah-daerah perdarahan yang umum terjadi adalah di hidung, gusi atau kulit. Terkadang pasien mengeluarkan muntah hitam seperti kopi dan juga tinja berwarna hitam. Ini menandakan adanya perdarahan pada pencernaan yang serius. Pasien dengue yang disertai dengan perdarahan disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau Demam Berdarah. Terkadang penderita dengue akan mengalami shock; ini disebut DSS (Dengue Shock Syndrome). Kapan kita mencurigai Dengue? Dengue harus dicurigai pada saat kita terkena demam secara mendadak. Demam tinggi sekitar 103-105 F atau 39-40 C yang disertai sakit kepala hebat (umumnya di dahi), sakit di belakang mata, badan ngilu dan sakit, bercak merah di kulit serta mual atau muntah. Demam akan terjadi selama 5-7 hari. Pada beberapa pasien, panas akan turun di hari ke-3 atau ke-4 tetapi hari berikutnya naik lagi. Semua gejala dan tanda-tanda di atas terkadang tidak timbul pada penderita. Pasien merasa sangat tidak nyaman setelah sakit. Ada bermacam tipe demam, kapan harus mencurigai Dengue? Ciri khas Dengue yang membedakannya dari demam lainnya adalah sakit di belakang mata, nyeri otot, nyeri sendi, dan bercak merah di kulit. Dari tanda-tanda di atas dapat ditegakkan diagnosa kemungkinan terkena Dengue. Rasa sangat nyeri pada sendi yang disebabkan oleh demam Dengue itulah yang menjadikan alasan demam Dengue disebut juga Demam PatahTulang. Bagaimana seseorang dapat terkena Demam Dengue? Demam Dengue terjadi setelah seseorang digigit nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Nyamuk jenis ini mempunyai bintik-bintik putih pada badan dan kakinya yang

mudah dikenal orang biasa. Nyamuk ini berkembang biak di air yang jernih dan hanya mampu terbang sejauh 100 - 200 meter. Nyamuk mendapatkan virus dengue setelah menggigit orang yang terinfeksi virus dengue. Dapatkah saya tertular demam dengue langsung dari orang lain? Demam dengue tidak menular secara langsung dari orang ke orang. Demam dengue hanya menular melalui gigitan nyamuk yang telah terinfeksi. Kapan gejala dengue timbul setelah terkena infeksi? Setelah virus masuk ke dalam tubuh seseorang, virus akan berkembang biak (memperbanyak diri) di dalam kelenjar limfa. Gejala akan timbul setelah virus memperbanyak diri. Hal ini terjadi sekitar 4-6 hari (rata-rata) setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia. Dapatkah seseorang menderita dengue tanpa gejala? Dapat. Ada banyak orang yang terinfeksi oleh virus tetapi tidak menunjukkan tanda atau gejala mengalami penyakit. Untuk setiap pasien yang mengalami tanda dan gejala terinfeksi virus dengue, mungkin terdapat 4 - 5 orang lain yang tidak mengalami, atau mengalami gejala yang ringan saja. Bagaimana pengobatannya? Dapatkah disembuhkan? Seperti juga penyakit virus lainnya tidak ada pengobatan khusus untuk demam dengue. Antibiotik tidak dapat membantu. Paracetamol (yang dapat dibeli tanpa resep) adalah obat pilihan utama untuk menurunkan panas dan sakit sendi. Obat lain seperti Aspirin dan Brufen harus dihindari karena bisa meningkatkan resiko perdarahan. Dokter harus hati-hati ketika memberikan resep obat. Obat yang bisa menurunkan trombosit harus dihindari. Dapatkah dengue menjadi berbahaya? Infeksi dapat menjadi berbahaya jika mengakibatkan kerusakan pada dinding pembuluh darah. Kerusakan dimulai dari meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah, yang mengakibatkan merembesnya cairan darah/ plasma menuju berbagai organ,

sampai dengan pecahnya pembuluh darah yang berakibat timbulnya perdarahan. Tanda dan gejala Demam Dengue Berdarah dan Sindrom Shock Dengue berhubungan dengan kerusakan pembuluh darah dan kelainan fungsi dari komponen pembeku dalam darah. Dapatkah orang meninggal karena demam dengue? Orang yang menderita demam dengue tidak punya resiko meninggal tetapi beberapa dari demam ini yang telah berlanjut menjadi Demam Berdarah (DHF) atau Shock (DSS) dapat mengakibatkan meninggal. Dengan penanganan yang baik penderita DHF dan DSS bisa diatasi dan bisa disembuhkan. Penanganan yang baik dan tepat waktu (dini) dapat menyelamatkan banyak jiwa. Kapan harusnya pasien demam Dengue pergi ke rumah sakit atau konsul ke dokter? Umumnya perkembangan ke arah dengue hemorrhagic atau dengue shock syndrome terjadi setelah 3-5 hari mengalami demam. Pada saat itu, biasanya demam menurun. Hal ini dapat mengecoh kita yang menyangka bahwa penyakit tersebut menuju kesembuhan. Sebenarnya ini adalah saat yang paling berbahaya yang memerlukan kewas-padaan bagi petugas yang merawat. Tanda dan gejala yang harus diperhatikan adalah sakit perut yang hebat, muntah terus menerus, perdarahan di kulit yang tampak berupa bercak kecil merah atau keunguan, hidung berdarah, gusi berdarah, tinja berwarna hitam seperti arang. Bawa segera penderita ke rumah sakit jika ada dua gejala utama di atas yaitu nyeri di dalam perut dan adanya muntah-muntah yang berkepanjangan. Biasanya akan terlambat jika kita menunggu sampai terjadi perdarahan. Jenis dengue yang paling berbahaya adalah sindrom DSS (Dengue Shock Syndrome). Tanda tandanya adalah rasa sangat haus, kulit pucat dan dingin (karena tekanan darah sangat rendah), gelisah dan lemah. Apakah ada vaksin untuk mencegah demam dengue? Sejenis vaksin telah dibuat untuk mencegah demam dengue tetapi masih dalam tahap uji coba. Saat ini belum dipasarkan. Kemajuan teknologi akan membantu mencegah demam dengue dengan vaksinasi dalam beberapa tahun ke depan. Apakah ada efek jangka panjang dari demam dengue?

Kebanyakan penderita demam dengue sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Sebagian penderita akan merasa lelah untuk beberapa minggu. Namun, jika gejala masih menetap setelah masa tersebut, agar menghubungi dokter. Dimana biasanya nyamuk penyebar dengue hidup? Kebanyakan nyamuk Aedes aegypti hidup di dalam rumah, di kloset, dan di tempat-tempat yang gelap. Di luar rumah nyamuk tersebut akan hidup di tempat yang dingin dan terlindung matahari. Nyamuk betina akan bertelur di dalam air yang tergenang di dalam dan sekitar rumah dan daerah pemukiman lain. Telur-telur ini akan berkembang menjadi larva dan kemudian berubah menjadi bentuk dewasa dalam 10 hari. Bagaimana mengurangi berkembang biaknya nyamuk? Nyamuk dengue berkembang biak dalam air yang tergenang dan terbuka. Tempat yang cocok untuk berkembang biak adalah tong, drum, pot, baskom, ember, vas bunga, batang/daun tanaman, bekas piring, tangki, botol buangan, kaleng, ban bekas, air pendingin, dll. Mencegah nyamuk agar tidak berkembang biak, alirkan air keluar dari penampung AC window, bak air, tong, dll. Buang semua benda-benda yang dapat menampung air (seperti bekas tanaman, dll) dari rumah dan sekitarnya. Kumpulkan dan hancurkan benda-benda yang dapat menampung air seperti botol-botol, tempat plastik, kaleng, ban bekas, dll. Jika tidak mungkin membuang air atau tidak dapat menutupnya dengan sempurna, gunakan TEMEPHOS, sejenis insektisida, (dengan merek dagang Abate) 1 ppm (persejuta bagian) sesuai petunjuk setempat untuk mencegah larva berkembang menjadi dewasa. Bagaimana mencegah gigitan nyamuk agar terhindar dengue? Kita tidak bisa membedakan apakah nyamuk itu mengandung virus dengue atau tidak. Karena itu setiap orang harus melindungi dirinya dari gigitan nyamuk. Nyamuk dengue menggigit manusia pada siang hari. Keseringannya adalah pada saat 2 jam setelah matahari terbit dan sebelum matahari terbenam. Kenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh agar tidak digigit nyamuk. Oleskan anti gigitan nyamuk - hati-hati menggunakannya pada anak-anak dan orang tua. Alat-alat lainnya seperti coils, alas berlistrik pengusir nyamuk juga dapat digunakan pada siang hari.

Gunakan kelambu untuk melindungi anak-anak, orang tua dan yang tidur di siang hari. Manfaat kelambu dapat ditingkatkan dengan memberi insektisida pyrethroid (permethrin). Kelambu seperti ini banyak digunakan dalam pencegahan penyakit malaria. Adakah nasihat bagi penderita demam dengue untuk mencegah penyebaran kepada orang lain? Penyebaran dengue dapat terjadi dari pasien ke orang lain melalui gigitan nyamuk. Pasien harus dilindungi dari gigitan nyamuk. Ini dapat dilakukan dengan melindungi pasien menggunakan kelambu. Anti gigitan nyamuk (repellents) yang efektif dapat mencegah pasien digigit nyamuk sehingga nyamuk tidak dapat menyebarkan penyakit ke orang lain. Apakah yang harus dilakukan dokter untuk menangani dengue? Pasien yang diduga terkena demam dengue berdarah atau dengue shock syndrome harus segera dirawat di rumah sakit, jangan ditunda. Apakah yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah dengue? Sebenarnya, masyarakatlah adalah kunci dalam pencegahan Dengue. Sebagaimana disebutkan di atas, pencegahan dengue sangat ditentukan oleh mencegah nyamuk Aedes aegypti menyebarkan dengue dari tempat berkembang biak di dalam dan di sekitar rumah. Setiap rumah dapat melakukan pencegahan dengan cara sangat sederhana yaitu mencegah adanya genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biak Aedes aegypti dengan mengalirkan air keluar dari berbagai wadah, dengan secara teratur mengganti air dan membersihkan vase bunga dan benda-benda lainnya, atau benda yang tak berguna dihancurkan/dibuang jauh-jauh. Karena nyamuk tidak dapat terbang jauh, "pembersihan rumah" oleh semua anggota masyarakat akan meniadakan tempat berkembang biak nyamuk, sehingga mencegah terjadinya dengue. Strategi utama dalam mencegah dan mengendalikan dengue adalah "meniadakan sumbernya" atau meniadakan tempat berkembang biak nyamuk. Dalam keadaan terjadi ledakan atau epidemi dengue, apa siasat kita? Pencegahan tempat bersarangnya nyamuk tetap merupakan keutamaan.

Namun untuk menghentikan ataumemperlambat terjadinya penyebaran dapat dibantu dengan "thermal fogging" menggunakan mesin semprot (fogging). Dalam fogging kita dapat menggunakan insektisida yang mampu segera membunuh nyamuk dewasa. Jika fogging dilakukan setelah terjadinya epidemi, kegiatan ini sudah terlambat. Fogging akan efektif jika dilakukan setiap 3- 4 hari. Ini mahal dan memakan waktu banyak. Karena itu upaya yang dilakukan oleh masyarakat, untuk masyarakat, untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk akan jauh lebih murah dan efektif dari pada pemberantasan nyamuk (fogging) sewaktu timbul ledakan. Sumber: W.H.O.

You might also like