You are on page 1of 5

Tukang Jahit

Oleh: Agus Noor A. UNSUR INTRINSIK


1. TEMA Tema dari cerpen Tukang Jahit adalah kebahagiaan sulit sekali didapatkan. Hal ini dikarenakan dalam cerpen ini, penulis ingin menyampaikan ternyata banyak sekali orang yang tidak bahagia hidup di dunia ini. Buktinya saja dapat kita lihat dari antusias orang yang ingin dirajut kebahagiaannya oleh seorang tukang jahit. Orang-orang itu tidak dapat memperoleh kebahagiaan selain dari tukang jahit itu. Sulitnya memperoleh kebahagian itu dapat dilihat dari kutipan berikut : Barangkali, sekarang ini kebahagiaan itu seperti minyak tanah. Tidak semua orang dengan gampang mendapatkannya. Dari kutipan tersebut dapat kita simpulkan bahwa ternyata banyak sekali orang yang tidak bahagia dan ternyata kebahagiaan itu sulit untuk didapatkan. 2. ALUR CERITA Cerita bermula dari ingatan aku mengenai masa lalunya. Ia ingat dulu ibunya pernah bercerita bahwa ada tukang jahit yang mampu menjahit kesedihan dan membawa kebahagiaan. Lalu ia mengingat kembali apa yang telah dilakukan tukang jahit itu. Setelah beberapa lama kemudian, ia melihat banyak sekali orang yang mengantri demi dijahit oleh tukang jahit itu. Orang yang mengantri sungguh banyak seperti sedang mengantri minyak tanah. Akhirnya, setelah ia menikah dan mempunyai anak, ia menceritakan cerita yang pernah diceritakan ibunya tentang tukang jahit itu kepada anaknya.

3. PENOKOHAN Ada beberapa tokoh dalam cerpen Tukang Jahit ini. Tokoh-tokoh yang ada di cerpen tersebut adalah: 1. Aku: Merupakan tokoh utama dalam cerpen ini. Ia merupakan tokoh yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mudah tertarik terhadap sesuatu. Hal ini terlihat dari sikapnya dalam menceritakan masa lalunya tentang seorang penjahit. Ia menceritakan secara detail dan menarik. Dapat dikatakan, ia menceritakan cerita itu seperti tadi karena dulunya saat ia diceritakan cerita itu, ia menyimaknya dengan baik. Artinya ia sangat tertarik dengan hal itu. Selain itu ia mudah sekali heran karena saat ia melihat banyak orang yang mengantri, ia langsung penasaran dan heran terhadap kejadian itu. Lalu ia memutuskan mencari tahu apa yang terjadi dengan cara bertanya pada orang lain yang sedang mengantri. Tetapi ia pun merupakan tokoh yang suka membuat orang lain menjadi penasaran. Lihat saja saat anaknya bertanya kepada tokoh aku ini. Saat anaknya sedang sangat penasaran, ia malah tidak menghiraukannya dan malahan ia melihat ke arah lain. Padahal ia telah melihat mata anaknya yang penuh dengan rasa penasaran. 2. Tukang Jahit: Ia merupakan tokoh yang suka menolong orang lain dan tekun terhadap pekerjaannya. Hal ini terlihat dari sikapnya saat dimintai bantuan oleh orang lain. Ia selalu siap sedia menolong orang yang membutuhkan bantuannya. Selain tiu, meski banyak sekali orang yang memerlukan jasanya, ia terus membantu tanpa mengeluh. Ia mengerjakan tugasnya dengan tekun dan tidak mengeluh meski lelah. Ia terus menjahit kesedihan orang lain tanpa mengenal waktu. Hal ini terbukti dari tulisan penulis cerpen yaitu Kulihat antrean itu sudah

sedemikian panjangnya, hingga menyentuj ujung terjauh cakrawala yang mulai menggelap. Jadi dapat dikatakan bahwa ia juka merupakan orang yang tabah. Tokoh dari tukang jahit cukup unik karena ia mampu memberikan harapan pada orang lain dan memberikan arti apa itu kebahagian dengan cara yang khas. Hal tersebut membuat pembaca ikut merasakan sesuatu yang berbeda dan mampu memberikan harapan tentang kehidupan. Penyebabnya adalah tokoh penjahit ini memberikan arti kebahagiaan yang berbeda. Ternyata kebahagiaan dapat hadir di mana pun, kapan pu, dan oleh siapa pun. 4. LATAR / SETTING 4.1. Latar Tempat Latar tempat dalam cerpen Tukang Jahit adalah di sebuah kota. Latarnya di sebuah kota karena penulis telah menuliskan bahwa di tempat itu sudah banyak berdiri factory outlet, toko fashion, dan pusat perbelanjaan. Dari bukti itu, dapat kita simpulkan latar cerita Tukang Jahit adalah di sebuah kota. Factory outlet, toko fashion, dan pusat perbelanjaan hanya banyak terdapat di kota dan tempat yang menjadi latar tempat cerpen terdapat banyak tempat itu. Jadi, latar tempat cerpen itu adalah di sebuah kota. Selain bukti di atas ada bukti lain yang menyatakan bahwa latar tempat cerpen ini adalah di sebuah kota yaitu Seolah muncul begitu saja di kota ini Dari tulisan di atas, terutama kata di kota ini, dapat disimpulkan bahwa latar tempat cerpen Tukang Jahit adalah di sebuah kota. 4.2. Latar Waktu Latar waktu yang terdapat dalam cerpen Tukang Jahit adalah beberapa hari atau minggu menjelang lebaran. Hal ini dapat disimpulkan dari tulisan penulis yaitu Tukang jahit itu muncul setiap kali menjelang Lebaran. Dari kutipan itu dapat disimpulkan bahwa kejadian dalam cerpen ini terjadi saat menjelang lebaran. Selain itu, ada tulisan lain yang mendukung pernyataan ini

yaitu Dari radio terdengar nyanyian riang Lebaran sebentar lagi... Jika tidak sedang menjelang lebaran, untuk apa radio memperdengarkan lagu itu. Jadi kesimpulannya adalah latar waktu cerpen Tukang Jahit terjadi saat menjelang Lebaran. 5. PESAN / AMANAT Pesan yang hendak diutarakan oleh penulis dalam cerpen Tukang Jahit adalah: Kita tidak boleh menggantungkan hidup kita pada orang lain. Kita harus percaya pada kemampuan yang kita miliki. Kebahagiaan mudah ditemukan karena orang-orang yang menjadi teman atau keluarga kita merupakan sumber kebahagiaan kita. Segala hal yang terjadi pada hidup kita merupakan rencana Allah yang baik bagi kita semua. Kebahagiaan lebih sulit didapatkan daripada kepedihan jadi jangan mensiasiakan kebahagiaan yang kita miliki. Jangan terlalu percaya terhadap hal-hal yang berbau takhayul dan mistis

B. UNSUR EKSTRINSIK
1. PENYAJIAN Penulis cerpen Tukang Jahit menyajikan cerita dengan cukup baik dan ide cerita yang unik dan terkesan baru karena mengangkat tema kebahagiaan dalam segi yang penuh imajinasi. Cerita yang ditulis pun cukup menghibur pembaca karena mencoba membuat pembaca merefleksikan dirinya dengan kejadian yang terjadi di dalam cerita. Ceritanya pun cukup ringan tetapi memiliki daya tarik yang tinggi dan memiliki makna mendalam serta bobot cerita yang baik. Hal ini membuat pembaca mudah menemukan makna di balik cerita yang menceritakan tentang tingkah laku manusia pada umumnya demi mendapatkan kebahagiaan. Selain itu isi yang disampaikan cukup mengena kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa terikat batasan umur baik anak-anak maupun dewasa.

2. BAHASA Bahasa yang digunakan dalam cerpen Tukang Jahit sangat baik karena menggunakan susunan kata atau kalimat yang tidak rumit. Hal ini disebabkan karena penggunaan kata dalam cerpen Tukang Jahit menggunakan bahasa sehari-hari sehingga tak terlalu asing di telinga pembaca. Tata bahasanya pun tidak berbelit-belit jadi baik dibaca untuk anak-anak sampai orang dewasa. Pemilihan kata yang baik dan mudah dimengerti membuat pembaca mengetahui apa yang ingin disampaikan penulis melalui cerita yang ia tulis ini. 3. HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT Cerpen Tukang Jahit ini memiliki hubungan yang kuat dengan keadaan hidup masyarakat saat ini. Hal ini disebabkan maksud yang ingin disampaikan oleh penulis cerpen Tukang Jahit cocok dengan keadaan yang dialami oleh masyarakat sekitar kita saat ini. Tambah lama kehidupan yang harus dijalani oleh masyarakat saat ini semakin sulit. Hidup mereka semakin diperberat oleh peristiwa-peristiwa yang selalu menghimpit kehidupan ekonomi mereka. Peristiwa-peristiwa itu antara lain semakin langkanya minyak tanah yang membuat harga minyak duni melonjak sehingga masyarakat miskin yang menggunakan minyak tanah sebagai penunjang hidupnya sehari-hari semakin sulit. Selain itu, harga pajak bumi dan bangunan dan pajak penghasilan terus naik. Masih banyak lagi kejadian-kejadian yang membuat kehidupan masyarakat kita semakin sulit. Hal ini memicu naiknya jumlah orang yang meras tidak bahagia. Pernyataan ini cocok dengan isi cerita Tukang Jahit dimana banyak sekali orang yang merasa tidak bahagia dan sulit sekali menemukan kebahagiaan.

You might also like