You are on page 1of 2

Satelit Glory: Mencari Jawaban Pengaruh Matahari Pada Perubahan Iklim Johan Muhamad [28 February 2011] Rabu,

23 Februari 2011, NASA merencanakan peluncuran salah satu satelit terbarunya, Glory. Namun sayang, peluncuran tersebut tertunda karena ditemukannya gangguan pada roket Taurus XL yang akan membawanya ke luar angkasa. Glory yang sedianya akan mengorbit Bumi dengan orbit polar tersebut merupakan satelit dengan misi utama mempelajari bagaimana pengaruh Matahari terhadap perubahan iklim. Selain itu, satelit ini juga akan memantau bagaimana pertikel-partikel kecil di atmosfer yang bernama aerosol mempengaruhi perubahan iklim di Bumi.

Gambar 1. Sketsa proses pengukuran Aerosol yang dilakukan Glory pada orbitnya (NASA).

Glory memiliki panjang 1,9 meter dengan bobot 525 kg. Satelit ini dilengkapi oleh beberapa instrumen utama untuk menjalankan misinya. Sensor Polarimeter Aerosol Raytheon yang dipasang pada bagian satelit yang menghadap Bumi akan memantau pergerakan aerosol di atmosfer sepanjang waktu. Sementara bagian satelit yang menghadap Matahari akan memantau intensitas radiasi Matahari pada bagian atas atmosfer dengan menggunakan instrument Total Irradiance Monitor.

www.lapan.go.id

Gambar 2. Satelit Glory

Aerosol dan sinar Matahari mempengaruhi neraca energi di Bumi. Aerosol dapat berupa garam, debu mineral, dan asap yang berasal dari berbagai macam sumber seperti knalpot kendaraan, api unggun, gunung berapi, debu gurun pasir, atau bahkan percikan air laut. Aerosol ini dimonitor dalam rangka mencari tahu seberapa banyak energi Matahari yang diserap dan dipantulkan. Jumlah total energi dari Matahari yang masuk ke Bumi dan energi yang keluar akan dianalisis untuk dicari pengaruhnya terhadap perubahan iklim. Adanya ketidakseimbangan antara dua nilai tersebut diyakini menjadi sebab terjadinya perubahan iklim. Satelit Glory yang merupakan program satelit NASA ini rencananya akan diluncurkan di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat. Adanya kerusakan pada sistem roket peluncur Taurus XL menyebabkan peluncuran satelit tertunda. Kerusakan terletak pada konsol kendali antarmuka wahana 15 menit sebelum pengaktifan roket saat peluncuran. Pada awalnya, peluncuran tidak akan ditunda hingga lebih dari 25 Februari 2011. Namun, proses perbaikan terus dilakukan dan hingga saat ini perbaikan belum selesai dilakukan. Manajer proyek ini mengatakan bahwa kemungkinan peluncuran ditunda hingga pertengahan Maret.

www.lapan.go.id

You might also like