You are on page 1of 14

Pengertian Sabar Dalam Ensiklopedi Islam, yang dimaksud sabar ialah menahan diri dalam menanggung suatu penderitaan,

baik dalam menemukan sesuatu yang tidak diingini ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi.

Secara istilah, sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah. Imam Ar Rohid Alfashani mendefinisikan Sabar sebagai mengendalikan diri agar tetap berada dalam kendali akal dan agama, serta menjauhi hal-hal yang tidak dikehendaki oleh akal dan agama.

Imam Al-Ghazali mengatakan: sabar adalah suatu kondisi mental dalam mengendalikan nafsu yang tumbuhnya atas dorongan ajaran agama. Atau tetap tegaknya dorongan agama berhadapan dengan dorongan hawa nafsu. Ayat-ayat al-Quran yang terkait dengan sabar a.l. ( )200 :

bersabarlah kalian dan kuat-kuatkanlah diri kalian dalam kesabaran

bertakwalah kepada Tuhanmu.Orang-orang

@ )155 : ( @ : ( )10

yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang orang yang berjihad dan bersabar di atara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.

@ ( )31 :

Sabar secara syariat berarti menahan diri dari tiga hal: Pertama sabar untuk taat kepada Allah. Untuk taat kepada Allah adalah sangat berat dan sulit bagi manusia. Terkait dengan keuangan seperti zakat, haji. Baca Ali Imran: 200) Kedua, sabar dari hal-hal yang diharamkan Allah. Kebanyakan manusia condong kepada perbuatan tercela kebohongan, penipuan, memakan harta dengan batil, berzina, dll.

Ketiga, sabar terhadap takdir Allah yang tidak


disukai. Seperti, seseorang yang terkena musibah pada badan, harta, keluarga, dll. Diperlukan kesabaran dan ketabahan. Manusia harus sabar atas musibah yang menimpanya, dia tidak melakukan hal yang diharamkan, seperti, berkeluh kesah. Ketika tertimpa musibah, manusia akan bersikap dengan salah satu dari empat hal:

Sikap pertama, marah baik dengan hati, lisan,

maupun anggota badan. Sikap kedua, sabar dari musibah, yaitu menahan diri. Dia benci kepada musibah, tidak menyenanginya, dan tidak senang hal itu terjadi, tetapi dia sabar terhadap dirinya. Sikap ketiga, ridha kepada takdir. Yaitu bersikap lapang dada terhadap musibah dan ridha kepadanya dengan keridhaan yang sempurna seakan-akan dia tidak terkaena musibah.

Sikap keempat, bersyukur, sehingga dia

bersyukur atas musibah yang menimpanya. Rasulullah jika mengalami sesuatu yang dibencinya, maka beliau berkata alkhamdulillah dalam keadaan apapun. Dia bersyukur kepada Allah karena Allah telah mempersiapkan pahala atas musibah ini yang lebih banyak daripada musibah yang menimpanya.

Allah swt. Kadangkala memberikan hukuman di dunia ini dengan memberikan ujian dan cobaan dalam berbagai bentuk, misalnya: 1. Cobaan badaniyah dan rohaniyah yang berupa penyakit, luka,cacat, gelisah, resah, takut, dll. 2. Cobaan melalui harta kekayaan berupa kehilangan, kebakaran, kerusakan, kemiskinan, dll. 3. Cobaan melalui sanak keluarga dan keturunan yang berupa kematian.

Sabar terhadap musibah Sabar terhadap musibah merupakan aspek kesabaran yang paling sering dinasehatkan banyak orang. Hadis Nabi, dari Anas bin Malik ra. Bahwa suatu ketika Rasulullah saw. melewati seorang wanita yang sedang menangis di dekat sebuah kuburan. kemudian Rasulullah saw. bersabda, Bertakwalah kepada Allah, dan bersabarlah Wanita tersebut menjawab, menjauhlah

dariku, karena sesungguhnya engkau tidak mengetahui dan tidak bisa merasakan musibah yang menimpaku. Kemudian diberitahukan kepada wanita tersebut, bahwa orang yang menegurnya tadi adalah Rasulullah saw. lalu ia mendatangi pintu Rasulullah saw. dan ia tidak mendapatkan penjaganya. Kemudian ia berkata kepada Rasulullah saw. (maaf) aku tadi tidak tahu engkau Rasulullah saw. Beliau bersabda, Sesungguhnya sabar itu terdapat pada hentakan pertama. (Bukh Mus).

Tiga jenis manusia dalam menghadapi musibah Pertama, orang yang menganggap bahwa musibah adalah sebagai hukuman dan azab kepadanya, sehingga, dia selalu merasa sempit dada dan selalu mengeluh. Kedua, orang yang menilai bahwa musibah adalah sebagai penghapus dosa, ia tidak pernah menyerahkan apa-apa yang menimpanya kecuali kepada Allah swt.

Ketiga, orang yang meyakini bahwa musibah adalah sebagai ladang peningkatan iman dan takwanya. Orang seperti ini selalu tenang serta percaya bahwa dengan musibah itu Allah menghendaki kebaikan bagi dirinya. Imbalan Orang yang sabar 1. Dapat berdampingan dengan Allah 2. Memperoleh berita yang menyenangkan 3. Terbebaskan dari siksa api neraka 4. Dicintai oleh Allah

You might also like