Professional Documents
Culture Documents
MOJOK: Mas Diok duduk mojok di tengah kerumunan warga Dusun Muntei menikmati denyut bengkak sakit di betis kakinya karena infeksi tertusuk kayu saat terjun meninjau banjir kebeberapa dusun terdampak banjir.
dapur redaksi
pantai barat
Siberut Dikepung Banjir..................................! Ayo kita bantu rame-rame..................................! Korban Banjir Terancam Kelaparan.................! Awak cari se keladi jo pisang kok indak diagiah bareh...............................................................! Kepala BNPB Bantah Dana Huntap Telah Cair....! Indak paralu babantah pak, jujur se lah cukuik tu....! Tataruang Pei-Pei Direncanakan......................! Bilo mambangunyo lai pak..................................!
opini
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013
SEJAK menjalani tugas sebagai seorang jurnalis di Kabupaten Kepulauan Mentawai, naik kapal sudah tidak asing lagi. Perasaan was-was di atas kapal juga sudah terkubur. Sebab pertama kali naik KMP Mabu-Ambu pada tahun 2007, perasaan selalu dibayangi dengan film Titanic. Sebuah tragedi kemanusiaan dan jangan sampai terjadi pada seluruh kapal yang ada di Indonesia. Cukup Tampomas saja yang terbakar. Petualang sebagai seorang jurnalis pun akhirnya sampai pada tanah Batak, Sibolga. Di pelabuhan Sibolga itu, seorang berbadan kekar berbaju biru dongker selalu sibuk membuka plang masuk. Setiap penumpang yang masuk pun selalu diminta untuk menunjukkan tiketnya, begitu juga dengan semua barang dagangan. Tertip, disiplin dan tegas. Itu yang saya perhatikan dari seluruh petuga di pelabuhan Sibolga. Dua kapal milik ASDP sudah bertengger di pelabuhan Sibolga. Pintu KMP Belanak dan Simeuleu sejak pagi sudah terbuka lebar untuk menanti semua penumpang menuju Kabupaten Nias, yang masih bersebelahan dengan perairan laut Mentawai. Kalau pakai mobil pribadi, hanya lima orang yang dibebaskan dari tiket. Ini peraturannya, tegas seorang penjual tiket kepada saya ketika akan memasukkan mobil pribadi dalam
cari badai
Paklek
gungjawab kapal. Mereka hanya cukup menjual makanan dan minuman di kafe kapal. Tujuannya juga hanya untuk antisipasi bagi penumpang yang kelaparan selama dalam pelayaran. Kami punya kafe dan menjual makanan dan minuman. Hanya itu yang diperbolehkan. Kafe itu juga tujuannya untuk mengantisipasi kalau ada penumpang yang kelaparan selama dalam pelayaran kapal. Sebab pelayaran kita satu malam penuh, jelasnya dengan nada bersahabat. Bel kapal pun sudah berbunyi. Lalu saya naik ke lantai dua untuk melihat
suasana penumpang. Sedikit heran, semua penumpang yang duduk di kursi di kelas ekonomi itu sangat rapi. Di atas ranjang, juga tidak ada terlihat matras biru. Umumnya mereka tidur di atas koran atau membawa tikar sendiri. Mata mereka semua konsentrasi menatap televisi dengan film laga. Suara soraksorai menggemah di dalam kapal Belanak penuh dengan akrab. Sepanjang menanti keberangkatan menjelang Adzan Isya, tidak ada terlihat keributan, baik memperebutkan tempat duduk atau matras biru. Mereka semua menyesuaikan diri. Semua kursi ekonomi hanya untuk tempat duduk penumpang dan tidak boleh untuk menempatkan tas atau barang bawaan penumpang. Selain itu, jalur jalan kaki di dalam kapal juga cukup terbuka, sehingga tidak perlu melangkahi badan atau kepala penumpang lainnya saat menuju toilet. Terasa nyaman dan terhormat rasanya ketika saya berada di dalam KMP Belanak menuju Pulau Nias. Jika dianalisa, kapal itu berlayar memang untuk penumpang. Maka wajar penumpang memiliki hak sepenuhnya di dalam kapal selama mengikuti prosedur dan peraturan dalam kapal. Tidak ada keistimewaan, baik untuk pejabat maupun sampai penjual to-
mat. Mereka semua mendapatkan tempat yang sama di dalam kapal sesuai dengan masing-masing tiketnya. Bagi penumpang yang cepat datang, mereka akan bebas memilih tempat yang nyaman terlebih dahulu, baik di kursi ekonomi, maupun di atas ranjang. Sebaliknya, bagi yang terlambat, harus menyesuaikan tempat, biasanya lebih memilih di bawah untuk duduk di samping deretan kenderaan truk bermuatan karet, coklat, dan komoditas pertanian Nias lainnya. Dalam sudut pandang ekonomi, untuk membangun daerah, baik kota maupun kabupaten harus mengedepankan kesan yang baik. Sehingga semua pengunjung yang meninggalkan daerah tersebut selalu cerita dengan kesan yang menarik, baik keramahan penduduknya, maupun pelayanan selama dalam perjalanan di dalam kapal. Semoga pelayanan kapal yang prima bisa terwujud untuk seluruh armada ASDP di Nusantara. Semoga! Kolom cari badai ini disediakan untuk pembaca yang memiliki pandangan kritis secara objektif terhadap masalah dan kendala yang dihadapi pemkab Mentawai, tanpa mengandung unsur sara. Kirimkan tulisan anda beserta foto di email: iswanto_ja@yahoo.co.id.
utama
Edisi : 07/tahun VII/Juli-2013
Setiap gempa terjadi, gempa itu sudah mempunyai arti tersendiri, tergantung pada waktu terjadinya gempa
Mentawai,SasarainaTsunami adalah salah satu bencana yang paling ditakuti di seluruh pelosok Bumi, khususnya orang-orang yang tinggal di pesisir pantai. Seperti yang sudah terjadi di Aceh, Nias dan Sikakap, tsunami bukan lagi cerita atau sejarah, tetapi betul-betul suatu fakta yang sudah dilihat bahkan dirasakan oleh warga
Indonesia termasuk Bumi sikerei, khususnya warga Sikakap. Ketakutan Warga terhadap ancaman bencana tsunami, telah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, sehingga sudah berbagai macam dan berkali-kali dilakukan sosialisasi terhadap Masyarakat, untuk selalu siaga terhadap ancaman bencana tersebut. Program sosialisasi yang juga telah dilaksanakan di Simalegi, sampai saat ini belum sempurna diterima atau di pahami oleh sebagian Masyarakat. Hal tersebut dikarenakan oleh pengaruh dan tekanan dari segelintir masyarakat yang masih sangat meyakini bahwa; Gempa Bumi bukanlah pembawa bencana bagi Masyarakat Simalegi, melainkan pembawa keberuntungan. Hal pembawa keberuntungan ini yang mereka maksud adalahselain dari kode alam, juga dapat mengubah musim terhadap tanaman pertanian. Apalagi yang mereka maksud kalau bukan seperti yang diyakini dari cerita Rakyat Sitorobigkiat , di mana dalam cerita itu mengatakan, setiap gempa
terjadi, gempa itu sudah mempunyai arti tersendiri, tergantung pada waktu terjadinya gempa. Jiaka gempa itu terjadi pada tengah malam maka semua anggota keluarga yang sedang tidur harus dibangunkan, kalau dia masih bayi harus diangkat. Menurut keyakinan masyarakat, gempa yang seperti itu akan menimbulkan sesuatu yang kurang baik. Kenapa semua anggota keluarga harus bangkit dari tempat tidur, karena gempa itu terjadi untuk mengguncang-guncangkan kepala orang-orang yang sudah mati, sipadheiluk utekra tasimamatei, sehingga saat itu kepala orang-orang yang masih hidup tidak boleh ikut terguncang. Kemudian jika gempa itu terjadi pada sore hari atau subuh, berarti itu pertanda baik. Biasanya gempa seperti itulah yang dikatakan dapat mengubah musim. Maka tidak lama setelah itu, semua tanaman-tanaman seperti durian, rambutan dan yang sejenis, akan berbuah lebat. Ada juga gempa yang memberi tanda bahwa sebentar lagi musim pe-
nyakit akan melanda penduduk, dan ada juga gempa yang menyebabkan tumbuhnya jamur tanah koromuntuk yang biasanya menjadi santapan lezat warga Simalegi tanpa terkecuali. Nah, hal-hal yang seperti itulah yang membuat sebagian masyarakat awam kurang bahkan tidak menerima himbauan bahwa; jika gempa terjadi waspadalah terhadap ancaman bencana tsunami. Dan yang lebih parahnya mereka juga mempengaruhi orang-orang yang percaya terhadap ancaman bencana tersebut, sehingga rambu-rambu jalur evakuasi yang dipasang di setiap persimpangan, banyak yang di ganggu. Bahkan kadang rambu-rambu diputar supaya arah tanda panahnya menunjuk ke arah yang tidak benar, bahkan ada yang sengaja dirusak. Mudah-mudahan keyakinan segelintir masyarakat yang seperti itu, resikonya tidak berdampak pada orangorang banyak, dan semua warga bisa lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap segala kemungkinan yang tidak di inginkan. (Murdani)
utama
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013
Dua tahun lebih kami bertahan dengan kondisi yang serba kurang, pemerintah menjanjikan adanya uang jaminan hidup (jadup), tiap KK mendapatkan Rp300 ribu per bulan, namun pemberian uang tersebut hanya sekali saja
mendapatkan tekanan dari pemilik tanah tempat mereka diungsikan pemerintah. Saat warga akan menanam pisang, masyarakat di sebelah mulai marah-marah, mereka bilang ini tanah mereka, status tanah ini tidak selesai didudukkan pemerintah yang memunculkan masalah, ujarnya. Di Dusun Tapak Jaya ceritanya pun sama, menurut kepala dusunnya, Arisman Sabelau, ia sering pulang balik dari kampung lama ke pengungsian yang berjarak 3 kilometer untuk bekerja. Waktu senggang, saya manfaatkan buat memancing dan berladang, katanya. Zelpianus Saogo, salah seorang warga menyebutkan, sebenarnya masyarakat sangat takut untuk kembali ke perkampungan lama karena masih trauma dengan bencana tahun 2010 yang merenggut ratusan nyawa. Namun untuk bertahan tanpa sumber
pendapatan, lanjut Zelpianus, sama juga dengan bencana. Menurut Zelpinus, awal mereka direlokasi, pemerintah menjanjikan memberi jadup Rp300 ribu per KK per bulan namun tidak terealisasi. Janji BPBD mencairkan dana huntap, lanjut Zelpinus, hanya isapan jempol. Masyarakat Pagai Selatan Desa Bulasat sudah frustrasi dengan pengingkaran yang kerap dilakukan pemerintah, kami ingin kenyataan, ujarnya. Untuk bertahan, lanjut Zelpinus, mereka harus rela kembali ke kampung lama untuk memanen pisang, coklat, cengkeh, nilam dan pinang kemudian diangkut ke lokasi pengungsian dengan jarak tempuh sekitar 2 jam. Meski perjalanan tiap hari ditempuh dengan beban berat karena mesti mengangkut pisang dan lain sebagainya, namun itu tetap dilakukan kalau tidak ingin mati konyol, katanya. (***)
khusus
Edisi : 07/tahun VII/Juli-2013
mudik
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013
Ia menyebutkan, ambruknya jembatan dermaga lima Pelabuhan Merak terjadi sekitar 23.30 WIB, namun saat ini belum diketahui penyebabnya. Meskipun terjadi kerusakan dermaga lima, tetapi arus kendaraan berjalan lancar dengan dilayani empat dermaga. "Kami minta pengemudi jika naik ke atas kapal terlebih dahulu hatihati untuk menghindari kecelakaan," katanya. Kepala Bagian Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Mario
Sardadi Oetomo membenarkan bahwa pihaknya sedang mngevakuasi truk yang tenggelam. ASDP Merak terus bekerja keras agar moveable bridge di dermaga lima Pelabuhan Merak bisa secepatnya difungsikan kembali. Selama ini, kata dia, pihaknya belum mengetahui kerusakan jembatan yang roboh di dermaga lima tersebut. Kami akan berupaya untuk memperbaiki kerusakan jembatan MB agar bisa dipungsikan lima dermaga,
Mentawai,SasarainaPembangunan fisik dari anggaran Alokasi Dana Desa Simalegi (ADD) mulai berjalan. Pada (26/7) material semen telah sampai di lokasi sasaran pembangunan, yaitu di Dusun muara 300 zak, Dusun Tengah Barat 20 zak, dan Dusun Betaet 80 zak. Dalam perjalanan dinas aparat desa menuju Simalegi Tengah, (26/7) sempat meninjau aktivitas masyarakat di Dusun Muara terkait masuknya material semen tersebut. Di samping itu juga sekaligus melakukan pengukuran jalan sebagai sasaran pembangunan. Kepala Desa Simalegi Gunawan, menegaskan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu aktif serta berpartisipasi dalam mendukung kegiatan atau pembangunan yang dianggarkan dari Alokasi Dana Desa (ADD). Apalagi ADD baru pertama kali ini di lakukan di Desa Simalegi, bukan hanya pemerintahan di tingkat desa yang dituntut serius menjalankan pembangunan, tetapi masyarakat juga perlu melibatkan diri untuk menyukseskannya, jelasnya. Gunawan optimis dengan program yang sudah dirancang. Berdasarkan pengamatannya, BPD periode 2013-2019 sangat koordinatif dalam men-
jalin kerjasama dengan pemerintah desa. Selain pembangunan, honor perangkat desa dan kelembagaan BPD juga sudah dibayarkan terhitung sejak Januari sampai Juni. Kecuali anggaran untuk kelembagaan LPM, LAD, dan Karang Taruna. Dananya sudah ada tapi belum bisa di bayarkan, ujarnya. Menurut Gunawan, meskipun anggarannya sudah ada tapi tidak bisa diserahkan begitu saja tanpa ada permohonan secara tertulis dari kelembagaan. Bahkan jika sampai pada Oktober belum ada pengajuan permohonan, maka dana yang sudah ada tersebut akan dialihkan pada pembangunan fisik. Sekretaris Desa Simalegi Meon, juga menghimbau kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) jangan segan-segan melakukan pengawasan terhadap pembangunan untuk membantu suksesnya pelaksanaan pembangunan desa. Ketua Badan Permusyawartan Desa (BPD) Josuar bersama beberapa anggota BPD telah menyusun program kerja dalam satu tahun. Program tersebut tak lepas dari fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan. (Murdani)
pendidikan
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013
didirikan YCMM. Karena buku-buku bergambar yang menarik, anak-anak Bekkeiluk menyampaikan keinginan mereka untuk bisa membaca kepada Julianus. Gayung bersambut, Julianus menyampaikan hal itu kepada Tarida. Melihat semangat belajar yang dimiliki anak-anak tersebut, YCMM melalui Tarida mulai memfasilitasi kegiatan belajar tersebut yang dibantu Julianus menjadi guru. Ketika itu, komunitas warga masih tinggal di tengah hutan yang berjarak sekitar satu jam berjalan kaki dari pinggir sungai Silakoinan. Buku tulis, pensil dan kapur diberikan YCMM untuk membantu kegiatan belajar anak-anak Bekkeiluk. Anak-anak yang hadir saat itu hanya lima orang. Pakaian mereka ala kadarnya, beberapa bahkan tak pakai baju, satu anak yang bernama Ruruk Manai hanya mengenakan kabit (cawat) saat belajar. Meski hanya belajar di rumah tanpa kursi dan meja mereka tetap semangat mengeja huruf demi huruf . Usai belajar mereka kembali ke rumah, membantu orang tuanya ke ladang nilam atau mengangkat batangan sagu untuk
makan babi. Sorenya mereka balik ke rumah Julianus, untuk mempermudah mengingat huruf yang mereka pelajari pada siang hari, tanah dijadikan media tulis menulis, maklum buku tulis jumlahnya masih terbatas. Melihat semangat belajar anak-anaknya, para orang tua mulai berpikir mendirikan sekolah. Dari hasil diskusi adat, di tahun yang sama, secara swadaya masyarakat yang terdiri dari 17 KK mendirikan bangunan sederhana yang dijadikan tempat belajar. Kesadaran yang mulai meningkat mendorong komunitas tersebut berpikir untuk berpindah kampung ke pinggir sungai agar jarak tempuh bagi orang luar untuk memberikan layanan pendidikan lebih mudah. Tahun 2005 rencana itu terealisasi, 17 KK yang dulunya hidup terpencarpencar di tengah hutan dengan jarak antara satu rumah dengan rumah lain sangat jauh membentuk kampung baru di Muara Sungai Bekkeiluk. Kampung ditata sedemikian rupa, tata ruang perladangan dan peternakan disusun agar semuanya rapi. Orang-orang tak perlu berjalan jauh
masuk ke hutan sekitar satu jam ke Bekkeiluk karena kampungnya kini telah pindah di pinggir sungai dengan tujuan mempermudah layanan pendidikan baik yang melayani maupun yang dilayani. Setelah Sekolah Hutan Bekkeiluk berjalan normal, YCMM yang menjadi inisiator sekolah itu menyerahkan pengelolaannya kepada Paroki Muara Siberut yang memiliki sistim pelayanan lebih terpadu. Pada tahun 2007, YCMM mengembangkan daerah penelitiannya ke hulu sungai Silakoinan yakni ke komunitas masyarakat adat Suku Sangong, Sabeleakek dan lainnya di daerah Sangong. Setahun kemudian, YCMM kembali membuka sekolah hutan di komunitas Suku Sangong. Anak-anak tertarik dari buku-buku yang saya bawa, mereka ingin mengetahui isi buku itu namun tak bisa membaca, kata Tarida seperti dilansir puailiggoubat. Dengan inisiatif sederhana, Tarida mulai mengajari anak-anak itu mengeja huruf sambil duduk santai di rindangnya pohon. Melihat semangat anak-anak, Kepala Suku Sangong, Aman Sabba Ogok meminta Tarida
10
11
lingkungan
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013
TIM peneliti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK Undip) mengolah limbah mangrove (bakau) menjadi pewarna alami batik yang ramah lingkungan. Kami teliti empat varietas mangrove untuk diambil pigmennya, ternyata menghasilkan warna yang cukup unik," kata anggota tim peneliti, Dr Delianis Pringgenis, di Semarang, Senin. Hal itu diungkapkannya saat kunjungan ke kediaman Sururi, salah satu pelestari dan pembudi daya mangrove di kawasan Mangunharjo Semarang untuk mengenalkan hasil pengembangan riset tersebut. Menurut Delianis, yang juga Kepala Pusat Penelitian, Konsultasi, dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undip, pewarna alami yang terbuat dari mangrove sangat cocok untuk pewarna batik. Berbekal dana penelitian dari LPPM
Undip, ia mengatakan, para peneliti FPIK Undip kemudian meneliti manfaat yang bisa diambil dari limbah mangrove yang selama ini tidak dimanfaatkan para petani. Empat varietas mangrove yang diteliti untuk bahan pewarna alami itu, yakni Aegiceras corniclatum, Ceriops decandra, Rhizophora Apiculata, dan Avicenna alba yang diambil dari limbah tanaman. "Kami tegaskan pewarna ini dibuat dari limbah mangrove yang sudah tidak terpakai, terutama daun dan batang. Biasanya petani mangrove melakukan perawatan dengan memangkas secara berkala," katanya. Hasil pemangkasan beberapa bagian tanaman itu yang selama ini tidak banyak dimanfaatkan dan terbuang percuma, kata dia, padahal jika diolah ternyata memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Warna yang dihasilkan dari pigmen olahan empat varietas mangrove itu kebanyakan cokelat, dengan variasi yang unik dan
cenderung lembut (soft), dan daun maupun batang menghasilkan warna berbeda, ujarnya. "Pewarna alami dari limbah mangrove ini cocok untuk mereka yang alergi dengan pakaian yang berpewarna sintetis. Kami sudah kenalkan ini ke salah satu perajin batik di Kabupaten Semarang," kata Delianis. Sementara itu, Sururi mengatakan bahwa pemangkasan secara berkala beberapa bagian tanaman memang diperlukan untuk perawatan mangrove agar tanaman bakau itu bisa tumbuh optimal. "Itu kan kemudian jadi limbah, ada pula limbah dari bagian-bagian tanaman yang mengering secara alami. Biasanya, limbah tanaman itu kami buang. Pernah setiap musim limbahnya sampai satu bak pikap," katanya. Namun, kata Sururi, ternyata limbah tanaman mangrove itu bisa diolah menjadi bahan yang bermanfaat, seperti pewarna alami sehingga tanaman mangrove tetap lestari dan kian bernilai ekonomis tinggi. (*)
birokrasi
Edisi : 07/tahun VII/Juli-2013
12
Tidak ada pilih kasih dalam penempatan seorang pejabat untuk mengisi SOTK, pejabat yang ditunjuk adalah mereka yang telah dapat memperlihatkan kinerja yang baik sesuai dengan hasil penilaian bersama,
kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh pejabat sebelumnya karena ada memasuki usia pensiun, atau karena pindah tugas ke
daerah lain. Dengan mutasi, kita memberikan kesempatan kepada PNS yang mempunyai dedikasi yang baik untuk mendapatkan promosi jabatan, karena yang mempunyai dedikasi dan motivasilah kita yakini tugastugas yang diamanatkan dapat terlaksana dengan baik, kata wabup. Sumber daya manusia aparatur merupakan aset utama dan mempunyai peran sangat penting dalam mencapai visi dan misi pemerintah daerah. Karena itu, dedikasi dan motivasi salah satu kunci utama kesuksesan dalam mengemban amanah. Untuk menjadi seorang pemimpin, sebenarnya tidak melihat dari sisi disiplin ilmunya saja, akan tetapi kemampuannya mengembangkan inovasi, berwawasan ke depan dan siap melakukan perubahan kearah yang lebih baik untuk kemajuan derah dan kesejahteraan masyarakat. Walaupun kita melihat belum sepenuhnya hal tersebut bisa kita jalankan, namun dengan dedikasi dan motivasi yang dimiliki, walaupun belum sesuai dengan kompetensi dan disiplin ilmunya, kita yakin akan mampu melaksanakan tugas yang dipercayakan, harap wabup. (***)
13
birokrasi
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013
lintas sumbar
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013
14
kan perlawanan. Hanya Arianna isteri tersangka yang berusaha menahan supaya suaminya tidak di bawa. Menurutnya, suaminya hanya boleh ditangkap jika ia yang melapor kepada pihak yang berwajib. Siapa yang menyuruh kalian menangkap suami saya? Saya tidak ada tuntutan, katanya terus merengek. Sampai di Sakaladat, tersangka baru menandatangani beberapa rangkap surat, salah satunya surat penangkapan No. POL : SP-KAP/17/VII/2013/ RESKRIM, dan setelah itu tersangka di bawa ke Polsek Sikabaluan. Brigadir Joni Ferwira, saat di wawancarai Sasaraina mengatakan, bahwa tersangka akan dibawa ke Polsek Sikabaluan. Kami akan membawa tersangka ke Polsek Sikabaluan, kemudian Polres akan datang menjemput tersangka dengan kapal antar pulau. Selanjutnya Polres yang akan menangani kasus ini lebih lanjut, jelasnya. Dengan tertangkapnya tersangka
yang sudah bersembunyi kurang lebih 75 hari, warga setempat merasa nyaman dalam beraktivitas. Meskipun merasa puas, warga tetap berharap agar tersangka dapat kembali dengan selamat setelah menjalani hukuman. Selain itu, warga Tengah Timur juga telah memilih Kepala Dusun baru (21/7), untuk menggantikan kedudukan tersangka. Sebab saat terjerat kasus pencabulan, tersangka masih berstatus kepala dusun. Kepada Sasaraina, tersangka sempat menyatakan bahwa dirinya tidak menyangka akan ditangkap dan diperlakukan tidak adil. Padahal saya tidak pernah mengancam orang-orang apalagi yang namanya polisi, katanya dengan pasrah. (Murdani)
15
politik
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013
komuniasi
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013
TOWER MINI DI BETAET SIBERUT BARAT
16