You are on page 1of 16

redaksi

Edisi : 07/tahun VII/Juli-2013

photo press editorial

MOJOK: Mas Diok duduk mojok di tengah kerumunan warga Dusun Muntei menikmati denyut bengkak sakit di betis kakinya karena infeksi tertusuk kayu saat terjun meninjau banjir kebeberapa dusun terdampak banjir.

dapur redaksi

pantai barat
Siberut Dikepung Banjir..................................! Ayo kita bantu rame-rame..................................! Korban Banjir Terancam Kelaparan.................! Awak cari se keladi jo pisang kok indak diagiah bareh...............................................................! Kepala BNPB Bantah Dana Huntap Telah Cair....! Indak paralu babantah pak, jujur se lah cukuik tu....! Tataruang Pei-Pei Direncanakan......................! Bilo mambangunyo lai pak..................................!

REDAKSI BULETIN SASARAINA


Pelindung: Yudas Sabaggalet, Rijel Samaloisa, Penanggung Jawab: dr. Ifdil Gusti, MPPM, Pemimpin Redaksi: Drs. Joni Anwar, Redaktur: Ayub Khan Sakoikoi, S.Sos, Redaktur Pelaksana: Ismar Santi, SH, Marcolinus Salamanang, S.IP, Koordinator Liputan: Rahadio Suroso, Staf Redaksi: Nurtiana Sanenek, Jasni Efita, Erpitanus, Kartani, Koresponden Kecamatan Pagai Selatan: Suerman, Kecamatan Sikakap: Wahyu Rahmadani, Kecamatan Pagai Utara: Sarman Parningotan, SH, Kecamatan Sipora Selatan: Sergius, Kecamatan Sipora Utara: TP. Siagian S,TP, Kecamatan Siberut Barat Daya: Nikolas Raingot, S.IP, Kecamatan Siberut Selatan: Yohana, Kecamatan Siberut Tengah: Ananias, Kecamatan Siberut Utara: Immanuel, Kecamatan Siberut Barat: Murdani, Juanda, Design/Lay Out : Iswanto, S.Pd.I & B. Nainggolan, Percetakan: Singgalang. Alamat Redaksi: Jl. Raya Tuapejat KM 2 Sipora UtaraKabupaten Kepulauan Mentawai. Telpon: 0759 320099, SMS Redaksi: 081266088666, Website: www.buletinsasaraina.com, Email: sasarainabuletin@gmail.com

opini
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

SEJAK menjalani tugas sebagai seorang jurnalis di Kabupaten Kepulauan Mentawai, naik kapal sudah tidak asing lagi. Perasaan was-was di atas kapal juga sudah terkubur. Sebab pertama kali naik KMP Mabu-Ambu pada tahun 2007, perasaan selalu dibayangi dengan film Titanic. Sebuah tragedi kemanusiaan dan jangan sampai terjadi pada seluruh kapal yang ada di Indonesia. Cukup Tampomas saja yang terbakar. Petualang sebagai seorang jurnalis pun akhirnya sampai pada tanah Batak, Sibolga. Di pelabuhan Sibolga itu, seorang berbadan kekar berbaju biru dongker selalu sibuk membuka plang masuk. Setiap penumpang yang masuk pun selalu diminta untuk menunjukkan tiketnya, begitu juga dengan semua barang dagangan. Tertip, disiplin dan tegas. Itu yang saya perhatikan dari seluruh petuga di pelabuhan Sibolga. Dua kapal milik ASDP sudah bertengger di pelabuhan Sibolga. Pintu KMP Belanak dan Simeuleu sejak pagi sudah terbuka lebar untuk menanti semua penumpang menuju Kabupaten Nias, yang masih bersebelahan dengan perairan laut Mentawai. Kalau pakai mobil pribadi, hanya lima orang yang dibebaskan dari tiket. Ini peraturannya, tegas seorang penjual tiket kepada saya ketika akan memasukkan mobil pribadi dalam

Nias tanpa Matras


KMP Belanak. "Saya dari Kota Padang, mau sewa kasur tipis seperti matras untuk tidur selama satu malam di atas kapal," pinta saya seorang ABK KMP Belanak. Dengan enteng dan bingung, seorang ABK tersebut malah balik bertanya. Saya di sini ABK, bukan penjual kasur. Tidak ada kasur di sini. Kalau mau tidur pakai kasur, silahkan bawa sendiri dari rumah dan bentang di kapal ini. Terserah tempatnya di mana saja boleh, tegasnya dan lalu pergi di depan pintu kapal, kemudian duduk. Merasa aneh, saya pun kembali mendekatinya dan duduk persis di sampingnya. Keinginan mendapatkan informasi soal pelayanan kapal pun terus mendorong naluri saya. Pak, di lantai duanya saya lihat ada ranjang tempat tidurnya. Kok tidak ada fasilitas kasurnya ya, tanya saya dengan nyinyir. Kau tahu bahasa Indonesia tidak. Kan sudah ku bilang, di sini tidak ada kasur. Kalau kau mau tidur di atas ranjang itu, bawa saja kasur dari rumah. Atau kau beli koran dan bentangkan untuk tidur, jawabnya dengan nada bahasa khas Medan. Tidak berapa lama dia pun membuka cerita, bahwa KMP Belanak tidak pernah menjual barang di luar tang-

cari badai

Paklek
gungjawab kapal. Mereka hanya cukup menjual makanan dan minuman di kafe kapal. Tujuannya juga hanya untuk antisipasi bagi penumpang yang kelaparan selama dalam pelayaran. Kami punya kafe dan menjual makanan dan minuman. Hanya itu yang diperbolehkan. Kafe itu juga tujuannya untuk mengantisipasi kalau ada penumpang yang kelaparan selama dalam pelayaran kapal. Sebab pelayaran kita satu malam penuh, jelasnya dengan nada bersahabat. Bel kapal pun sudah berbunyi. Lalu saya naik ke lantai dua untuk melihat

suasana penumpang. Sedikit heran, semua penumpang yang duduk di kursi di kelas ekonomi itu sangat rapi. Di atas ranjang, juga tidak ada terlihat matras biru. Umumnya mereka tidur di atas koran atau membawa tikar sendiri. Mata mereka semua konsentrasi menatap televisi dengan film laga. Suara soraksorai menggemah di dalam kapal Belanak penuh dengan akrab. Sepanjang menanti keberangkatan menjelang Adzan Isya, tidak ada terlihat keributan, baik memperebutkan tempat duduk atau matras biru. Mereka semua menyesuaikan diri. Semua kursi ekonomi hanya untuk tempat duduk penumpang dan tidak boleh untuk menempatkan tas atau barang bawaan penumpang. Selain itu, jalur jalan kaki di dalam kapal juga cukup terbuka, sehingga tidak perlu melangkahi badan atau kepala penumpang lainnya saat menuju toilet. Terasa nyaman dan terhormat rasanya ketika saya berada di dalam KMP Belanak menuju Pulau Nias. Jika dianalisa, kapal itu berlayar memang untuk penumpang. Maka wajar penumpang memiliki hak sepenuhnya di dalam kapal selama mengikuti prosedur dan peraturan dalam kapal. Tidak ada keistimewaan, baik untuk pejabat maupun sampai penjual to-

mat. Mereka semua mendapatkan tempat yang sama di dalam kapal sesuai dengan masing-masing tiketnya. Bagi penumpang yang cepat datang, mereka akan bebas memilih tempat yang nyaman terlebih dahulu, baik di kursi ekonomi, maupun di atas ranjang. Sebaliknya, bagi yang terlambat, harus menyesuaikan tempat, biasanya lebih memilih di bawah untuk duduk di samping deretan kenderaan truk bermuatan karet, coklat, dan komoditas pertanian Nias lainnya. Dalam sudut pandang ekonomi, untuk membangun daerah, baik kota maupun kabupaten harus mengedepankan kesan yang baik. Sehingga semua pengunjung yang meninggalkan daerah tersebut selalu cerita dengan kesan yang menarik, baik keramahan penduduknya, maupun pelayanan selama dalam perjalanan di dalam kapal. Semoga pelayanan kapal yang prima bisa terwujud untuk seluruh armada ASDP di Nusantara. Semoga! Kolom cari badai ini disediakan untuk pembaca yang memiliki pandangan kritis secara objektif terhadap masalah dan kendala yang dihadapi pemkab Mentawai, tanpa mengandung unsur sara. Kirimkan tulisan anda beserta foto di email: iswanto_ja@yahoo.co.id.

utama
Edisi : 07/tahun VII/Juli-2013

Pembangunan Huntap Batal


Warga Mentawai Masih Bertahan di Huntara
Padang, SasarainaMasyarakat korban gempa dan tsunami Mentawai tampaknya harus sabar dan tetap tinggal di hunian sementara (huntara). Sebab, pembangunan hunian tetap (huntap) untuk korban gempa di Kepulauan Mentawai gagal terlaksana tahun ini. Setelah dana pembangunannya ditarik Kementerian Keuangan, ternyata tidak serta merta bisa dikucurkan kembali. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hanya mengalokasikan untuk pemotongan kayu sebesar Rp 5 miliar. Informasi yang saya terima, tahun ini BNPB hanya mengalokasikan anggaran Rp 5 miliar untuk pemotongan kayu yang dilaksanakan Primkopad. Kalau itu telah selesai, barulah dilanjutkan dengan pembangunan fisik huntap, ujar Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, pekan lalu. Ia menyebutkan, dana pembangunan hunian tetap yang telah dialokasikan untuk pembangunan huntap telah ditarik pemerintah pusat. Alasannya, pengerjaan pembangunan huntap telah melewati batas akhir tahun anggaran. Sehingga, pusat memerintahkan anggaran huntap disetorkan kembali ke kas negara. Terlambatnya pembangunan huntap itu bukan karena Pemprov atau Pemkab Mentawai sengaja memperlambatnya. Tapi, prosesnya terhambat saat pengurusan perizinan dari Kementerian Kehutanan. Ini bukan karena kelalaian kita. Permohonan dispensasi regulasi telah kita usulkan untuk mempercepat proses pembangunan huntap, namun aturan dari Kementerian Kehutanan untuk memanfaatkan hutan lindung memang ketat. Sehingga, persetujuan izinya baru Februari lalu diterima Pemprov Sumbar, ujarnya. Pemprov juga telah mengajukan permohonan untuk memanfaatkan dana pembangunan huntap yang telah jatuh tempo 2012 lalu dengan permintaan dana luncuran tahun 2013. Namun, di tengah penantian tersebut, Kemenkeu memerintahkan untuk menyetorkan sisa anggaran kegiatan rehab rekon Mentawai. Tak ada yang berani menggunakan dana tersebut, setelah ada perintah untuk menyetorkannya kembali dari pemerintah pusat. Makanya, dana itu disetorkan kembali. Untuk selanjutnya, BNPB bersama DPR RI membahas kembali pengucuran dana untuk pembangunan huntap, tuturnya. Gubernur mengatakan, pembangunan huntap bagi korban gempa Mentawai akan dilajutkan tahun 2014 mendatang. Kemungkinan untuk pembangunan fisiknya baru dilakukan tahun 2014 mendatang. Tentu, dana pembangunan huntap tersebut akan dibicarakan kembali. Kita pinginnya cepat huntap tersebut dibangun, sehingga korban gempa tak terlalu lama tinggal di hunian sementara, ujarnya. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Oktavianus menuturkan, total anggaran yang harus disetorkan sebesar Rp 382,61 miliar. Untuk percepatan pembangunan huntap, Gubernur mengaku telah mengirim surat permohonan ke Kementerian Keuangan untuk dapat mengeluarkan dana rehab rekon Mentawai yang telah jatuh tempo 2012 lalu, dengan permintaan dana luncuran di tahun 2013. Namun, di tengah penantian tersebut, Kemenkeu memerintahkan untuk menyetorkan sisa anggaran kegiatan rehab rekon Mentawai. Izin pemanfaatan hutan baru kami dapatkan Februari lalu. Makanya, setelah itu, kami mulai bekerja melakukan land clearing. Ternyata ada musibah baru lagi yang harus kami hadapi, ujarnya. Untuk pengurusan izin, telah diajukan ke Kementerian Kehutanan sejak tahun 2010. Namun, Kemenhut memprosesnya sesuai aturan normal. (***)

Warga Simalegi Lemah Memahami Ancaman Gempa

Setiap gempa terjadi, gempa itu sudah mempunyai arti tersendiri, tergantung pada waktu terjadinya gempa

Mentawai,SasarainaTsunami adalah salah satu bencana yang paling ditakuti di seluruh pelosok Bumi, khususnya orang-orang yang tinggal di pesisir pantai. Seperti yang sudah terjadi di Aceh, Nias dan Sikakap, tsunami bukan lagi cerita atau sejarah, tetapi betul-betul suatu fakta yang sudah dilihat bahkan dirasakan oleh warga

Indonesia termasuk Bumi sikerei, khususnya warga Sikakap. Ketakutan Warga terhadap ancaman bencana tsunami, telah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, sehingga sudah berbagai macam dan berkali-kali dilakukan sosialisasi terhadap Masyarakat, untuk selalu siaga terhadap ancaman bencana tersebut. Program sosialisasi yang juga telah dilaksanakan di Simalegi, sampai saat ini belum sempurna diterima atau di pahami oleh sebagian Masyarakat. Hal tersebut dikarenakan oleh pengaruh dan tekanan dari segelintir masyarakat yang masih sangat meyakini bahwa; Gempa Bumi bukanlah pembawa bencana bagi Masyarakat Simalegi, melainkan pembawa keberuntungan. Hal pembawa keberuntungan ini yang mereka maksud adalahselain dari kode alam, juga dapat mengubah musim terhadap tanaman pertanian. Apalagi yang mereka maksud kalau bukan seperti yang diyakini dari cerita Rakyat Sitorobigkiat , di mana dalam cerita itu mengatakan, setiap gempa

terjadi, gempa itu sudah mempunyai arti tersendiri, tergantung pada waktu terjadinya gempa. Jiaka gempa itu terjadi pada tengah malam maka semua anggota keluarga yang sedang tidur harus dibangunkan, kalau dia masih bayi harus diangkat. Menurut keyakinan masyarakat, gempa yang seperti itu akan menimbulkan sesuatu yang kurang baik. Kenapa semua anggota keluarga harus bangkit dari tempat tidur, karena gempa itu terjadi untuk mengguncang-guncangkan kepala orang-orang yang sudah mati, sipadheiluk utekra tasimamatei, sehingga saat itu kepala orang-orang yang masih hidup tidak boleh ikut terguncang. Kemudian jika gempa itu terjadi pada sore hari atau subuh, berarti itu pertanda baik. Biasanya gempa seperti itulah yang dikatakan dapat mengubah musim. Maka tidak lama setelah itu, semua tanaman-tanaman seperti durian, rambutan dan yang sejenis, akan berbuah lebat. Ada juga gempa yang memberi tanda bahwa sebentar lagi musim pe-

nyakit akan melanda penduduk, dan ada juga gempa yang menyebabkan tumbuhnya jamur tanah koromuntuk yang biasanya menjadi santapan lezat warga Simalegi tanpa terkecuali. Nah, hal-hal yang seperti itulah yang membuat sebagian masyarakat awam kurang bahkan tidak menerima himbauan bahwa; jika gempa terjadi waspadalah terhadap ancaman bencana tsunami. Dan yang lebih parahnya mereka juga mempengaruhi orang-orang yang percaya terhadap ancaman bencana tersebut, sehingga rambu-rambu jalur evakuasi yang dipasang di setiap persimpangan, banyak yang di ganggu. Bahkan kadang rambu-rambu diputar supaya arah tanda panahnya menunjuk ke arah yang tidak benar, bahkan ada yang sengaja dirusak. Mudah-mudahan keyakinan segelintir masyarakat yang seperti itu, resikonya tidak berdampak pada orangorang banyak, dan semua warga bisa lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap segala kemungkinan yang tidak di inginkan. (Murdani)

utama
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

Korban Tsunami Enggan Bahas Huntap


Mentawai, SasarainaLambatnya pembangunan hunian tetap (huntap) untuk korban bencana gempa dan tsunami di Mentawai, membuat pengungsi korban gempa dan tsunami Mentawai 2010 trauma dan kecewa. Setiap kali ada pembahasan soal huntap, mereka enggan membicarakannya. Leisa Saogo, Kepala Dusun Sabeu Gunggung, Desa Betumonga Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Mentawai kepada Puailiggoubat di rumahnya mengaku sangat kecewa mendengar berita huntap belum bisa dibangun tahun ini, dimana 53 warganya penerima huntap kini masih terpaksa bertahan di huntara. Tentu saja kami sangat kecewa dengan tidak jadinya dibangunnya huntap, kalau huntap tidak jadi dibangun kenapa pemerintah kita diam saja, tidak memberikan kejelasan kepada kami, mana yang namanya tanggung jawab pemerintah kita di kabupaten untuk mendorong BPBD Provinsi Sumbar segera menyelesaikan ini, katanya, Kamis, 11 Juli. Kami disini emosi kalau sudah bicara tentang huntap, jika huntap tidak jadi dibangun jangan salahkan kami membabat hutan untuk membuka lahan pertanian, kami sungguh sangat kecewa kepada pemerintah dan sekarang kepercayaan kami kepada pemerintah tidak ada lagi, lanjut Leisa. Kepala Dusun Muntei, Desa Betumonga, Parmenas Saleleubaja dalam diskusi dengan Puailiggoubat bahkan mengatakan, ketidak jelasan kapan dimulainya pembangunan huntap membuat masyarakat berencana melakukan aksi demontrasi. Kehidupan warga Muntei menurut Parmenas semakin tampak terpuruk, dengan lilitan ekonomi yang sulit. Tidak ada jalan lain langkah kita harus melakukan demo lagi, karena pemerintah sudah terlalu membohongi kita, anggota dewan yang kita pilih saja tidak pernah datang melihat kondisi kita di sini dan bila perlu kita tidak ikut memilih nanti, katanya. Dilanjutkan Brenti Sababalat (51), warga Dusun Baru-baru, dalam diskusi tersebut sejak warga menempati lokasi huntara, pemerintah tak pernah datang. Bahkan jaminan hidup yang dijanjikan hanya sekali saja yang janjinya akan rutin diberikan selama 3 tahun, kata Brenti Sementara di Kilometer 37 Pagai Selatan, warga korban gempa dan tsunami juga meyuarakan kekecewaannya terhadap gagalnya pembangunan huntap. Kami sangat kecewa dan sudah hilang harapan kalau bicara huntap, tidak usah bahas huntap lagi, kata Djanas Sampo, Kepala Dusun Kilometer 37 dalam pertemuan Kamis, 4 Juli 2013. Selain itu di Kilometer 40 diantaranya warga Dusun Laggigi berjumlah 92 KK, Dusun Bake 37 KK, Dusun Tapak 28 KK dan Dusun Bulasat berjumlah 44 KK, di wilayah Desa Bulasat, juga menyatakan kekecewaan sama dan menurutnya lebih baik masyarakat yang membangun huntap. Lebih baik kalau tidak ada kepastian pembangunan huntap dari pemerintah biarkan saja masyarakat yang membangun huntapnya sendiri, kata Risman Sabelau, Kepala Dusun Tapak, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, seperti dilansir pualiggoubat. Kepala Dusun Kinumbuk, Desa Bulasat, Parlindungan Taileleu mengatakan tak dapat informasi soal pembangunan huntap baik dari pemerintah desa maupun pemerintah Kabupaten Mentawai. Saya hanya dengar isu-isu saja kalau dana huntap ditarik menteri keuangan, dan dari desa pun tidak memberikan informasi kepada kami, ujarnya. Lambannya pembangunan huntap untuk 2.072 KK tersebut alasan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar karena telah habisnya masa penggunaan anggaran senilai Rp382 miliar, karena itu sisa dana untuk Rehab Rekon (RR) pada tahun 2012 ditarik oleh Kementerian Keuangan pada April 2013 lalu. (***)

Terjepit Ekonomi, Pengungsi Tsunami Mentawai Turun Bukit


PAGAI SELATAN-Kesulitan ekonomi yang kian hari mendera pengungsi korban gempa dan tsunami Mentawai 2010 memaksa hampir semua mereka kembali ke kampung lama untuk membenahi sumber ekonomi keluarga. Warga yang kembali diantara dari Dusun Purourougat sebanyak 75 KK dari 79 KK yang mengungsi, Asahan sebanyak 58 KK dari sebelumnya 62 KK, Lakgigi sebanyak 87 KK dari 92 KK yang mengungsi. Kemudian di Dusun Bake sebanyak 34 KK dari 36 KK dan Tapak Jaya sebanyak 31 KK dari 33 KK, mereka diungsikan pemerintah mulai dari KM 37 sampai KM 42 Kecamatan Pagai Selatan. Warga yang berasal dari Desa Malakkopak dan Bulasat itu hanya kembali ke lokasi pengungsian satu ming gu satu kali khusus untuk beribadah, besoknya mereka kembali ke kampung lama. Kepala Dusun Asahan Roberlin Saogo mengatakan, tidak bisa berbuat apa-apa untuk melarang warga yang kembali ke kampung lama karena secara pribadi ia juga merasakan himpitan ekonomi seperti yang dialami warganya. Dua tahun lebih kami bertahan dengan kondisi yang serba kurang, pemerintah menjanjikan adanya uang jaminan hidup (jadup), tiap KK mendapatkan Rp300 ribu per bulan, namun pemberian uang tersebut hanya sekali saja, katanya, Minggu, 7 Juli. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kata Roberlin, di kampung lama mereka bertanam kacang tanah, jagung, bersawah dan mengolah kopra. Beberapa juga memancing di laut, hasilnya sebagian dimakan dan sebagian dijual, sama seperti saya, ujarnya. Roberlin menyebutkan, selain tekanan ekonomi, warganya juga

Dua tahun lebih kami bertahan dengan kondisi yang serba kurang, pemerintah menjanjikan adanya uang jaminan hidup (jadup), tiap KK mendapatkan Rp300 ribu per bulan, namun pemberian uang tersebut hanya sekali saja

mendapatkan tekanan dari pemilik tanah tempat mereka diungsikan pemerintah. Saat warga akan menanam pisang, masyarakat di sebelah mulai marah-marah, mereka bilang ini tanah mereka, status tanah ini tidak selesai didudukkan pemerintah yang memunculkan masalah, ujarnya. Di Dusun Tapak Jaya ceritanya pun sama, menurut kepala dusunnya, Arisman Sabelau, ia sering pulang balik dari kampung lama ke pengungsian yang berjarak 3 kilometer untuk bekerja. Waktu senggang, saya manfaatkan buat memancing dan berladang, katanya. Zelpianus Saogo, salah seorang warga menyebutkan, sebenarnya masyarakat sangat takut untuk kembali ke perkampungan lama karena masih trauma dengan bencana tahun 2010 yang merenggut ratusan nyawa. Namun untuk bertahan tanpa sumber

pendapatan, lanjut Zelpianus, sama juga dengan bencana. Menurut Zelpinus, awal mereka direlokasi, pemerintah menjanjikan memberi jadup Rp300 ribu per KK per bulan namun tidak terealisasi. Janji BPBD mencairkan dana huntap, lanjut Zelpinus, hanya isapan jempol. Masyarakat Pagai Selatan Desa Bulasat sudah frustrasi dengan pengingkaran yang kerap dilakukan pemerintah, kami ingin kenyataan, ujarnya. Untuk bertahan, lanjut Zelpinus, mereka harus rela kembali ke kampung lama untuk memanen pisang, coklat, cengkeh, nilam dan pinang kemudian diangkut ke lokasi pengungsian dengan jarak tempuh sekitar 2 jam. Meski perjalanan tiap hari ditempuh dengan beban berat karena mesti mengangkut pisang dan lain sebagainya, namun itu tetap dilakukan kalau tidak ingin mati konyol, katanya. (***)

khusus
Edisi : 07/tahun VII/Juli-2013

DPRD Segera Bahas Delapan Ranperda


Mentawai, SasarainaDPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai akan membahas delapan rancangan peraturan daerah (ranperda) dari total 21 ranperda yang telah ditetapkan menjadi program legislasi daerah (prolegda) tahun 2013. Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko, mengatakan sesuai agenda DPRD, Juli ini mereka akan membahas ranperda diantaranya adalah pengesahan 3 ranperda retribusi yaitu Retribusi Jasa Usaha, Retribusi Jasa Umum dan Retribusi Perizinan tertentu. Pembahasan diagendakan 15 Juli dan 23 Juli. Selanjutnya membahas ranperda tentang pertanggungjawaban APBD tahun 2012, 16 Juli, lalu Ranperda tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Daya Tarik Wisata Selancar (surfing), Ranperda tentang Penyertaan Modal pada PT BPD, Ranperda tentang Pembiayaan Tahun Jamak yang dimulai 17 Juli, serta Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada 18-22 Juli. Sementara pengesahan Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2012 dijadwalkan 29 hingga31 Juli 2013. Sesuai agenda DPRD yang ditetapkan 1 Juli 2013, selain membahas ranperda, DPRD juga melakukan kegiatan konsultasi komisi ke luar daerah pada 2327 Juli dan agenda reses ke dapil masing-masing dari tanggal 2- 7 Juli. Sejauh ini, baru Ranperda Retribusi yang sudah melaksanakan pembicaraan tahap dua yang maksudnya untuk pengambilan keputusan. Sedangkan untuk ranperda lainnya masih dalam pembicaraan tahap pertama yang meliputi penyampaian nota penjelasan, pandangan umum fraksi, jawaban bupati atas pandangan umum fraksi, pembahasan dengan eksekutif serta rapat gabungan komisi. Untuk ranperda RTRW menurut Hendri, rencananya akan menghadirkan pihak Balai Taman Nasional Siberut (BTNS) serta pihak terkait tentang pengelolaan BTNS. Beberapa hal tentang draft RTRW juga perlu diperbaiki soal penamaan karena menurutnya pembuatan draft RTRW masih mengacu penamaan sebagaimana yang tertulis pada RPJMD Propinsi Sumbar. Untuk Ranperda pembiayaan tahun jamak, dikatakan Hendri ada baik dan ada buruknya. Pembiayaan tahun jamak di satu sisi baik untuk Mentawai, namun di sisi lain juga ada buruknya dan perlu ada payung hukum yaitu perda kata Hendri di kantornya, 3 Juli. Sisi baiknya menurut Hendri dapat membiayai anggaran pembangunan proyek dengan jumlah besar dengan waktu lebih dari setahun, namun sisi buruknya dapat menjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA). Sedang penyertaan modal di Bank Pembangunan Daerah (BPD) perlu dilakukan kajian apakah untung atau tidak. Pemda Mentawai adalah pemilik saham ketiga terbesar di BPD. Oleh karena itu, perlu ada kajian untung atau tidak, katanya. Pendapatan daerah dari penyertaan modal di BPD dalam bentuk pembagian deviden setiap tahun. Pendapatan deviden ini masuk ke pos pendapatan lain-lain yang sah yang menurut Hendri pada tahun 2012 berjumlah Rp 13 miliar. Menurutnya dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2012 sebesar Rp 32 miliar, deviden ini menyumbang terbesar. Sementara itu untuk penyertaan modal pada PT Bank Prekreditan Rakyat (BPR) Sipora, ia enggan memberikan keterangan. Tanya saja di DPPKAD, katanya singkat. Dikatakan Hendri, kemungkinan yang akan menghambat pelaksanaan agenda Juli ini terkait akan berhentinya 4 orang anggota DPRD yang telah memilih pindah partai politik untuk menjadi calon legislatif dari partai barunya, sehingga akan sulit memenuhi quorum dalam pengambilan keputusan. Karena sesuai aturan yang berlaku anggota dewan yang pindah partai harus berhenti dari jabatannya sebagai anggota DPRD. Hal ini menurut Hendri ditegaskan dalam UU Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai politik, PP Nomor 6 tahun 2010 serta lebih ditegaskan dalam Surat Edaran (SE) menteri dalam negeri nomor 161/ 3294/S tanggal 24 Juni 2013. (***)

BPD Coret Alokasi Dana ADD


Mentawai, SasarainaBadan Permusyarawatan Desa (BPD) Saibisamukop, Kecamatan Siberut Tengah mencoret sebagian dana program Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang didanai Alokasi Dana Desa (ADD) tahun ini. Ketua BPD Saibisamukop, Melki, mengatakan pengurangan dan pencoretan dana program desa dinilai karena program belum pro masyarakat. Kita menginginkan program ADD ini harus menyentuh langsung masyarakat, katanya usai evaluasi pembahasan ADD, Senin, 1 Juli. Total dana ADD Desa Saibisamukop tahun ini, Rp892.110.000, dari jumlah itu Rp70.940.000 penggunaan dana yang tidak disetujui oleh BPD Saibi. Beberapa pos yang dipotong dan dikurangi oleh BPD adalah belanja honor tim panitia dari Rp12.900.000 dipotong Rp6.450.000, biaya perjalanan dinas, pembelian bahan baku material, peralatan kendaraan dinas (mesin dan bodi boat) dan pembelian 1 unit jangkar Selain biaya makan selama setahun, menurut Melki dana Rp19 juta itu terlalu mahal untuk biaya makan. Kalau kita hitung dalam seminggu hanya tiga kali berkantor, apa begitu banyak anggarannya, pengurangan dana dan pencoretan program kami lakukan karena ada program yang menguntungkan segelintir orang, katanya. Hasil pengurangan anggaran diserahkan kembali ke desa dan hanya pemerintah desa yang punya kewenangan sebagai kuasa pengguna anggaran. Dana Rp70, 94 juta itu kita kembalikan kepada desa, kami BPD tidak punya kewenangan terhadap anggaran itu, tapi kami tetap mengawasinya, katanya. Setelah anggaran tersebut dibahas di tingkat BPD, 4 Juli 2013 kembali dilakukan rapat bersama BPD dan pemerintah desa. Pada level ini kades dan pengurus BPD terjadi perdebatan alot mengenai pengurangan dana tersebut, namun perbedaan pendapat itu selesai setelah dirapatkan secara bersama-sama. Kepala Desa Saibisamukop, Masimo Satokonyo, mengatakan setiap anggaran tersebut dibuat sesuai pedoman dan petunjuk teknis dalam Peraturan Bupati No 27-28. Jadi kita punya dasar di Perbub itu. Belanja kendaraan dinas atau perawatan mesin itu sangatlah penting, katanya ditemui di ruang kerjanya. Sedangkan mengenai pemotongan dan pencoretan yang dilakukan BPD menurut Masimo tidak mempermasalahkannya, hanya saja belanja desa dan semuanya akan diubah lagi. Pembahasan ADD ini merupakan kedua kalinya, karena BPD tidak setuju mungkin akan kembali dibahas ketiga kalinya, pembahasan yang ketiga nantinya akan dilakukan Juli ini, katanya. (***)

Kades Taikako Klarifikasi Dana Bansos


Mentawai, SasarainaKepala Desa Taikako, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Mentawai, Marluster Sapalakkai membantah telah melakukan penyelewengan dana Bantuan Desa seperti yang dituduhkan Bilmar dan sejumlah orang lainnya. Menurutnya, tuduhan Bilmar Cs, seperti dilansir Puailiggoubat yang mengatakan material pasir, lobrik dan material kayu untuk penyelesaian kantor desa yang terbengkalai dari pejabat sebelumnya, Jen Josep tidak benar. Saat saya menjadi kepala desa, kondisi bangunan kantor masih kosong melompong, hanya ada kerangka. Setelah saya jabat kades tersebut, saya sudah mulai membangun kantor itu, seperti pemasangan lobrik, pasir, jadi tuduhan penggunaan dana fiktif tidak beralasan. Kalau ingin bukti, datanglah melihat kondisi kantor desa saat ini, katanya. Sementara tuduhan penggelapan dana karang taruna Taikako Rp 13,1 juta, Marluster juga membantahnya. Katanya sesuai dengan kesaksian Ketua Karang Taruna Horas Marohatta dana tersebut tidak dia terima. Dana itu dipakai pada saat pelaksanaan perayaan HUT RI Agustus 2012 silam. Tidak benar kalau dia (Horas-red) tidak tahu dan tidak memanfaatkan dana tersebut. Nyatanya acara HUT -RI yang juga termasuk upacara bendera dapat berlangsung. Logikanya, uangnya dari mana? kata Marluster. Katanya seluruh tuduhan yang diberikan kepadanya tidak benar, semua dana digunakan sesuai dengan kebutuhan pemerintah desa. (***)

154 Ton Raskin Belum Disalurkan


Padang, SasarainaSebanyak 154,543 Ton beras miskin (raskin) jatah Mentawai menumpuk di gudang Badan Logistik (Bulog) Padang, Sumatra Barat. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai belum menyalurkan raskin yang sangat dibutuhkan keluarga miskin tersebut meski data rumah tangga miskin di daerah itu bertambah pasca bencana tsunami 2010. Kadivre Badan Urusan Logisitik (Bulog) Sumatera Barat, Abdullah Djawas mengatakan, terkait penumpukan raskin tersebut, pihaknya dan gubernur telah menyurati Pemkab Mentawai namun belum ada tanggapan. Melihat kondisi ini, dalam waktu dekat kita akan menemui pemerintah Mentawai untuk mempertanyakan hal ini, katanya, Senin, 1 Juli. Menurut Abdullah, Raskin untuk jatah Mentawai yang belum diambil sebanyak 154,543 ton untuk jatah Juni 2012 sampai Juni 2013. Padahal, lanjut Abdullah, jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) tahun ini bertambah. Pada 2012 data RTS yang diusulkan Pemkab Mentawai pada kita sebanyak 3.979 kepala keluarga, dan tahun ini jumlahnya bertambah sejak bencana yang menimpa Mentawai mencapai 10.303 kepala keluarga, ujarnya. Abdullah menyebutkan, saat ini Mentawai masih berutang kepada Bulog sebanyak Rp84 juta, itu utang pada tahun 2012. Kita menginginkan Mentawai segera mengambil jatahnya untuk mengantisipasi gejolak harga beras di pasaran, apalagi harga beras di sana tergolong mahal, jadi solusinya nanti Pemkab Mentawai harus menyalurkan Raskin, katanya. Dalam minggu ini, kata Abdullah, Bulog akan menyalurkan Raskin sebagai kompensasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kepada masyarakat yang terkena dampak. Sementara Wakil Bupati Mentawai, Rijel Samaloisa mengatakan, dana untuk membeli raskin tersebut sebesar Rp3 miliar, namun rencana bupati, dana tersebut akan digunakan untuk membangun sawah di Mentawai. Meski demikian kita akan melakukan koordinasi pada beliau (bupati), tentu keputusan ada di tangan bupati, ujarnya. Dari data Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, jatah raskin untuk masing-masing kabupaten tahun ini yakni Kepulauan Men-tawai 10.303 kilogram, Pesisir Selatan 24.298 kilogram, Solok 22.828 kilogram, Sijunjung 11.999 kilogram, Tanahdatar 18.634 kilogram, Padangpariaman 21.794 kilogram, Agam 26.235 kilogram, Limapuluh Kota 24.946 kilogram, Pasaman 20.193 kilogram, Solok Selatan 9.188 kilogram, Dharmasraya 9.566 kilogram, Pasaman Barat 26.652 kilogram, Padang 30.474 kilogram, Kota Solok 2.507 kilogram, Sawahlunto 1.114 kilogram, Padangpanjang 2.359 kilogram, Bu-kit-tinggi 2.644 kilogram, Paya-kum-buh 6.383 kilogram dan Pariaman 3.314 kilogram. Beras raskin disalurkan oleh Perum Bulog ke titik distribusi dengan harga Rp1.600 per kilogram, masing-masing kepala keluarga mendapat jatah 15 kilogram.(rus/g)

mudik
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

ASDP: Seluruh Dermaga Siap Tampung Pemudik


Jakarta, SasarainaPT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan bahwa seluruh dermaga pelabuhan yang dikelola BUMN tersebut siap untuk menampung para pemudik saat lebaran. Seluruh dermaga di pelabuhan siap menampung kendaraan dengan kapasitas maksimal, kata Direktur Utama ASDP Danang S Baskoro. Menurut Danang, ASDP akan memberikan layanan yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang diwujudkan dengan rangkaian program komprehensif antara lain peningkatan kehandalan kapal dan infrastruktur pelabuhan, peningkatan pelayanan serta peningkatan koordinasi dengan berbagai pihak di pelabuhan. Dalam hal kehandalan kapal, ujar dia, ASDP menurunkan kapal-kapal baru untuk mengangkut pemudik. "Sesuai data pola operasi yang kami sampaikan, pada arus mudik dan balik nanti telah disiapkan kapal-kapal yang handal untuk beroperasi sebanyak 28 kapal," katanya. Ia memaparkan, kehandalan kapal tersebut dilihat dari kondisi kapal selama satu bulan terakhir di mana kapal-kapal tersebut telah melakukan proses docking sebelum masa operasi angkutan lebaran. Demikian dengan sarana prasarana pendukung lainnya seperti posko keamanan, pusat informasi dan keluhan, ruang kesehatan, dan ruang ibu menyusui. ASDP juga menyediakan tenda sepanjang 600 meter khusus untuk pengendara sepeda motor dalam mengantisipasi terjadinya hujan. Sehingga pengguna jasa tidak kehujanan dan bisa lebih nyaman menunggu, jelasnya. Ia mengungkapkan, dari tahun ke tahun, kendaraan roda dua mendapat lebih banyak perhatian dikarenakan jumlahnya yang terus bertambah dan juga perilaku para pengendara yang lebih sukar ditangani. Ia berpendapat, hal tersebut kemungkinan karena pemudik dengan kendaraan roda dua kelelahan akibat perjalanan jauh dengan beban yang berat dan ingin cepat sampai di tujuan. PT ASDP melihat ini sebagai tantangan karena mereka adalah saudarasaudara kita yang harus diakomodir kebutuhannya, ujarnya. Sebelumnya, ASDP merencanakan adanya pola angkutan massal di angkutan lebaran dengan pola penjadwalan waktu keberangkatan dan strategi tarif yang berbeda. Rencana tersebut antara lain bagi pengendara kendaraan roda dua yang menyeberang pada pagi hingga siang hari mendapat tarif yang lebih murah dibandingkan pengendara yang menyeberang pada malam hari. "Namun, rencana ini belum terealisasi pada tahun 2013 ini. dikarenakan wewenang tarif bukan di ASDP," jelas Danang. (***)

Jembatan Dermaga Merak Roboh


POLISI masih menyelidiki ambruknya jembatan (moveable bridge) di dermaga lima Pelabuhan Merak, Banten, yang menyebabkan sebuah truk berikut muatannya tenggelam ke laut. "Kita sedang melakukan penyelidikan atas robohnya jembatan di dermaga lima itu," kata Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak, AKP Kamarul Wahyudi, di Merak, Minggu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa robohnya jembatan yang mengubungkan daratan ke galangan kapal itu. ASDP Merak sedang berupaya mengevakuasi truk pengangkut 25 on tepung tapioka itu dari dalam laut. Petugas terus melakukan penyelidikan di lapangan untuk mengetahui penyebab kerusakan jembatan dermaga lima itu. "Kami juga sudah memeriksa sopir dan kenek yang selamat dari kecelakaan itu," katanya. Menurut dia, pihaknya belum bisa memastikan robohnya jembatan tersebut akibat melebihi tonase atau kerusakan kondisi jembatan. Kekuatan jembatan itu, kata dia, bisa menampung beban berat 50 ton. Kami berharap secepatnya bisa terungkap ambruknya jembatan itu, katanya.

Ia menyebutkan, ambruknya jembatan dermaga lima Pelabuhan Merak terjadi sekitar 23.30 WIB, namun saat ini belum diketahui penyebabnya. Meskipun terjadi kerusakan dermaga lima, tetapi arus kendaraan berjalan lancar dengan dilayani empat dermaga. "Kami minta pengemudi jika naik ke atas kapal terlebih dahulu hatihati untuk menghindari kecelakaan," katanya. Kepala Bagian Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Mario

Sardadi Oetomo membenarkan bahwa pihaknya sedang mngevakuasi truk yang tenggelam. ASDP Merak terus bekerja keras agar moveable bridge di dermaga lima Pelabuhan Merak bisa secepatnya difungsikan kembali. Selama ini, kata dia, pihaknya belum mengetahui kerusakan jembatan yang roboh di dermaga lima tersebut. Kami akan berupaya untuk memperbaiki kerusakan jembatan MB agar bisa dipungsikan lima dermaga,

wisata & budaya


Edisi : 07/tahun VII/Juli-2013

Pencairan BLSM, TPK Dibentuk


Mentawai,SasarainaKepala Desa Simalegi Gunawan, membentuk TPK di Dusun Betaet Selatan dan di Dusun tengah timur-barat. Tim Pengelolah Kegiatan (TPK) dibentuk khusus untuk pengelolaan kegiatan ProgramPNPM tahun anggaran 2013. TPK yang sudah terbentuk di Betaet selatan pada (24/7) yaitu; ketua: Evi varianto, sekretaris: Anselmus Emai, bendahara: Marlim, bagian teknis: Krisman, dan bagian pemberdayaan: Martinus. Selanjutnya di Dusun Tengah Timur-Barat pada (26/7) yaitu; ketua: Piator, sekretaris Injamen, bendahara: Lili darwati, bagian teknis: Abraham dan bagian pemberdayaan: Dahlan. Dalam sosialisasi yang dilaksanakan di Simalegi tengah, pada (26/7) Kepala Desa menerangkan bahwa selama program PNPM masih ditangan pemerintahan Desa, maka pembentukan TPK akan tetap dilakukan setiap Tahun. Kami akan membentuk TPK di Dusun dimana Program PNPM ada, dan TPK yang terbentuk hanya untuk mengelolah satu kali atau satu jenis kegiatan yang masuk, setelah pekerjaan selesai maka TPK akan dibubarkan, kata Gunawan. Setelah pembentukan TPK tersebut, Piator selaku ketua TPK menyampaikan harapannya kepada pemerintah Desa supaya program tersebut segera dipercepat dan dipertahankan untuk membangun jembatan Malibug yang sudah lapuk dan telah menyebabkan terjadinya kecelakaan fatal (patah tulang). Dan Kepala Desa juga merespon dengan serius, bahkan Kepala Desa langsung menjamin di depan forum bahwa; jembatan Malibug akan di bangun oleh PNPM dalam tahun ini, saya akan perjuangkan sekuat tenaga, jika saya gagal saya akan berhenti sebagai Kepala Desa, katanya meyakinkan. Selain itu Kepala Desa juga mengambil kesempatan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kartu BLSM yang diambil di kantor pos Sikabaluan pada (14/7) dan sekaligus membagikan uangnya kepada KK yang namanya terdaftar di data penerima BLSM. Menurut keterangannya kartu tersebut akan diberlakukan untuk segala bentuk atau jenis bantuan, tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi bisa saja dalam bentuk barang atau sembako, salahsatunya seperti RasKin. Bantuan uang tunai yang dibayarkan untuk hitungan dua bulan tersebut senilai Rp.300.000,00, dan masih terdapat beberapa KK yang tidak kebagian, hal itu disebabkan karena tidak adanya data mereka dalam daftar penerima BLSM. Beberapa KK yang tidak mendapat bantuan sangat kesal karena sebelumnya mereka sudah sempat mendapat jatah dari BLT, namun sekarang malah orang-orang/KK yang baru yang justru mendapat bantuan. Darimana saja datangnya data yang sekarang ini? Untuk menyikapi hal itu, Kepala Desa Simalegi telah menekankan kepada Kepala Dusun untuk mendata ulang warga/KK yang belum menerima BLSM tersebut. Gunawan mengatakan, sebelumnya tidak pernah ada informasi yang diterima tentang bantuan uang tunai tersebut, bahkan setelah uangnya sudah masuk di kantor POS Muara Sikabaluan, Kepala Desa hanya tau informasinya dari media Puailiggoubat. (Murdani)

KEPALA DESA SOSIALISASIKAN BLSM.JPG

Pencairan ADD Dongkrak Pembangunan Desa Simalegi


Puluhan karung material dan semen menumpuk untuk mendukuing kelancaran pembangunan Desa Simalegi.

Mentawai,SasarainaPembangunan fisik dari anggaran Alokasi Dana Desa Simalegi (ADD) mulai berjalan. Pada (26/7) material semen telah sampai di lokasi sasaran pembangunan, yaitu di Dusun muara 300 zak, Dusun Tengah Barat 20 zak, dan Dusun Betaet 80 zak. Dalam perjalanan dinas aparat desa menuju Simalegi Tengah, (26/7) sempat meninjau aktivitas masyarakat di Dusun Muara terkait masuknya material semen tersebut. Di samping itu juga sekaligus melakukan pengukuran jalan sebagai sasaran pembangunan. Kepala Desa Simalegi Gunawan, menegaskan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu aktif serta berpartisipasi dalam mendukung kegiatan atau pembangunan yang dianggarkan dari Alokasi Dana Desa (ADD). Apalagi ADD baru pertama kali ini di lakukan di Desa Simalegi, bukan hanya pemerintahan di tingkat desa yang dituntut serius menjalankan pembangunan, tetapi masyarakat juga perlu melibatkan diri untuk menyukseskannya, jelasnya. Gunawan optimis dengan program yang sudah dirancang. Berdasarkan pengamatannya, BPD periode 2013-2019 sangat koordinatif dalam men-

jalin kerjasama dengan pemerintah desa. Selain pembangunan, honor perangkat desa dan kelembagaan BPD juga sudah dibayarkan terhitung sejak Januari sampai Juni. Kecuali anggaran untuk kelembagaan LPM, LAD, dan Karang Taruna. Dananya sudah ada tapi belum bisa di bayarkan, ujarnya. Menurut Gunawan, meskipun anggarannya sudah ada tapi tidak bisa diserahkan begitu saja tanpa ada permohonan secara tertulis dari kelembagaan. Bahkan jika sampai pada Oktober belum ada pengajuan permohonan, maka dana yang sudah ada tersebut akan dialihkan pada pembangunan fisik. Sekretaris Desa Simalegi Meon, juga menghimbau kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) jangan segan-segan melakukan pengawasan terhadap pembangunan untuk membantu suksesnya pelaksanaan pembangunan desa. Ketua Badan Permusyawartan Desa (BPD) Josuar bersama beberapa anggota BPD telah menyusun program kerja dalam satu tahun. Program tersebut tak lepas dari fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan. (Murdani)

pendidikan
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

Bekerja Serabutan Demi Sekolah Anak


Mentawai, SasarainaSusahnya ekonomi keluarga saat ini tidak menyurutkan semangat orang tua anak di Desa Saibi Kecamatan Siberut Tengah untuk menyekolahkan anaknya. Banyaknya biaya yang dikeluarkan saat memasuki tahun ajaran pendidikan 2013/2014 baru ditambah mahalnya harga kebutuhan pokok memaksa sebagian orang tua bekerja apa saja asal mendapat uang. Leppeat Sakairiggi (49), salah seorang warga mengatakan, kehidupan ekonomi saat ini susah, harga kebutuhan pokok seperti beras, ikan dan BBM serba mahal. Namun, lanjut Leppeat mahalnya harga berbanding terbalik dengan harga komoditas petani yang dijual warga. Coklat harganya rendah, sudah banyak mati karena penyakit, sebagian dari kami harus menjelajahi hutan untuk mencari gaharu yang harganya cukup mahal, namun susah dapatnya, katanya seperti dilansir puailiggoubat.com. Leppeat menyebutkan, saat ini ia baru mendaftarkan dua anaknya masuk sekolah, satu di SMP yang satunya di SMA. Biaya sekolah sudah gratis namun biaya kebutuhan seragam, septau dan buku masih mahal, ujarnya. Menurut hitungan Leppeat, anaknya yang masuk SMP menghabiskan biaya sebesar Rp500 ribu sementara yang SMA sebesar Rp1 juta. Untuk mencari biaya tersebut saya beralih pekerjaan menjadi pencari manau di hutan karena coklat yang diandalkan sudah mati, katanya. Senada dengan Leppeat, Petrus Kalipegi Sagara-gara (49), warga Dusun Simoilalak mengatakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan sekolah anak, ia bekerja serabutan. Kadang mencari manau sekaligus gaharu hutan, katanya. Saat anak masuk sekolah, kata Petrus, beban ekonomi keluarga tambah berat karena bersamaan dengan itu, harga-harga kebutuhan pokok melambung. Namun sebagai kepala keluarga dan bapak, kita tak boleh menyerah sampai di mana kita bisa dan mampu bertahan, ujarnya. Namun dibalik ketegaran Petrus, ia tetap khawatir dengan situasi ekonomi saat ini, kalau ekonomi tidak membaik, anak tidakbisa kuliah karena biaya tidak ada, katanya. (***)

Sekolah Hutan Lahirkan Kampung Baru


Padang, Sasaraina Sekolah hutan di sepanjang aliran sungai Silakoinan berada di tiga lokasi yakni Bekkeiluk, Magosi dan Tinambu lahir dari ide yang sangat sederhana. Pada 2002, YCMM melakukan riset bahan penyusunan buku tentang budaya Mentawai sekaligus melakukan pengorganisasian di Dusun Salappak, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan. Dari kegiatan itu, muncul inisiatif dari YCMM mendirikan perpustakaan yang dikenal dengan nama Pailingen. Pustaka hadir sebagai bentuk keprihatinan atas minimnya layanan informasi tentang dunia luar sekaligus tempat pembelajaran masyarakat melalui buku. Keberadaan perpustakaan Pailingen dengan berbagai koleksi buku ternyata tidak hanya menarik perhatian warga Salappak, beberapa warga di sepanjang aliran sungai Silakoinan dari daerah perladangan Bekkeiluk ikut meminjam buku di perpustakaan itu. Namun minat terhadap buku tak didukung dengan kemampuan baca tulis terutama anak-anak di Bekkeiluk saat itu. Mayoritas anak di komunitas masyarakat Suku Sagulu yang berdiam di Bekkeiluk tak bisa baca tulis. Pada 2004, YCMM memperluas daerah penelitian untuk mengumpulkan berbagai referensi dari tokohtokoh adat di daerah itu, salah satunya di Bekkeiluk. Ketika Tarida Hernawati, antropolog yang juga staf YCMM melakukan riset di Bekkeiluk, ia menemukan fakta anak-anak di sana tidak pandai baca tulis. Beberapa buku yang dibawanya untuk dibaca sendiri sangat menarik minat anak-anak tersebut. Mereka saat itu, kata Tarida hanya bisa senyum-senyum memperhatikan buku tersebut, ketika diminta membaca ternyata mereka tak satupun yang bisa membaca. Ketertarikan mereka mulai bertambah ketika salah seorang warga setempat yang bernama Julianus Sagulu kerap datang ke Dusun Salappak untuk meminjam beberapa buku di Perpustakaan Pailingen yang mengajari anak-anak mereka baca tulis. Dari sosialisasi secara tidak langsung yang dilakukan anak-anak Aman Sabba ke anak-anak komunitas lain yang hidup terpencar di hutan membuat para orangtua tertarik. Anak-anak saat itu hanya sekitar tujuh orang, selang sebulan jumlah anak bertambah menjadi 21 orang. Tarida dengan segala keterbatasan sumber daya mulai memfasilitasi anak-anak belajar, meski tidak formal. Uma Sangong yang ditempati Aman Sabba Ogok dijadikan sekolah. Pada 2009, semangat belajar anakanak Sangong mulai menyebar hingga ke Tinambu, sebuah perkampungan tradisional dengan jarak tempuh sekitar satu jam dari Sangong. Masyarakat di sana menyampaikan ketertarikan mereka mendapatkan pendidikan yang sama seperti di Sangong. Kembali dengan sumber daya yang terbatas YCMM memfasilitasi anakanak belajar yang saat itu berjumlah 51 orang. Seiring perkembangannya, jumlah anak di Tinambu menyusut karena beberapa orang tua kembali ke Saliguma, sebagian lagi kembali ke hulu sungai tempat pemeliharaan babi milik mereka. Sementara di Sangong, semangat anak dan orang tua makin bertambah melihat kecakapan anakanak membaca dan berhitung. Seiring mulai rutinnya jadwal belajar, orang tua murid yang berasal dari komunitas adat yang tinggal di Sangong, Masabsap, Gojo dan Bat Sirauk mulai berpikir untuk mendirikan kampung baru dalam satu wilayah karena kasihan melihat anak-anak yang harus berjalan kaki satu jam dari rumah ke sekolah melalui jalan setapak yang becek, semak belukar dan hutan. Lahan baru dibuka, kampung pun berdiri dengan nama Magosi yang diambil dari akronim nama ketiga tempat itu yakni Masabsap, Gojo dan Bat Sirauk yang diisi sekitar 30 kepala keluarga. Sejalan dengan pembangunan kampung, orang tua turut mendirikan rumah sekolah khusus karena Uma Aman Sabba dinilai kurang kondusif untuk belajar ketika ada ritual adat, mereka terpaksa libur karena tempat tidak ada. Tahun itu juga sekolah rampung dibuat dari swadaya masyarakat dan bantuan YCMM. Tahun 2012, kegiatan belajar anak dipindah ke Kampung Magosi dengan memakai fasilitas gedung gereja Katolik, murid diajari seorang guru pelajaran alam dan sebagian lagi diambil dari kurikulum formal. Di pengujung Januari 2013, anakanak yang sudah menyelesaikan kelas III melanjutkan ke kelas IV di SDN 16 Saliguma melalui MoU antara YCMM dan sekolah itu. Juni 2013 MoU kembali diperbaharui, Kini, Sekolah Hutan Magosi resmi menjadi bagian SDN 12 Muntei. (***)

didirikan YCMM. Karena buku-buku bergambar yang menarik, anak-anak Bekkeiluk menyampaikan keinginan mereka untuk bisa membaca kepada Julianus. Gayung bersambut, Julianus menyampaikan hal itu kepada Tarida. Melihat semangat belajar yang dimiliki anak-anak tersebut, YCMM melalui Tarida mulai memfasilitasi kegiatan belajar tersebut yang dibantu Julianus menjadi guru. Ketika itu, komunitas warga masih tinggal di tengah hutan yang berjarak sekitar satu jam berjalan kaki dari pinggir sungai Silakoinan. Buku tulis, pensil dan kapur diberikan YCMM untuk membantu kegiatan belajar anak-anak Bekkeiluk. Anak-anak yang hadir saat itu hanya lima orang. Pakaian mereka ala kadarnya, beberapa bahkan tak pakai baju, satu anak yang bernama Ruruk Manai hanya mengenakan kabit (cawat) saat belajar. Meski hanya belajar di rumah tanpa kursi dan meja mereka tetap semangat mengeja huruf demi huruf . Usai belajar mereka kembali ke rumah, membantu orang tuanya ke ladang nilam atau mengangkat batangan sagu untuk

makan babi. Sorenya mereka balik ke rumah Julianus, untuk mempermudah mengingat huruf yang mereka pelajari pada siang hari, tanah dijadikan media tulis menulis, maklum buku tulis jumlahnya masih terbatas. Melihat semangat belajar anak-anaknya, para orang tua mulai berpikir mendirikan sekolah. Dari hasil diskusi adat, di tahun yang sama, secara swadaya masyarakat yang terdiri dari 17 KK mendirikan bangunan sederhana yang dijadikan tempat belajar. Kesadaran yang mulai meningkat mendorong komunitas tersebut berpikir untuk berpindah kampung ke pinggir sungai agar jarak tempuh bagi orang luar untuk memberikan layanan pendidikan lebih mudah. Tahun 2005 rencana itu terealisasi, 17 KK yang dulunya hidup terpencarpencar di tengah hutan dengan jarak antara satu rumah dengan rumah lain sangat jauh membentuk kampung baru di Muara Sungai Bekkeiluk. Kampung ditata sedemikian rupa, tata ruang perladangan dan peternakan disusun agar semuanya rapi. Orang-orang tak perlu berjalan jauh

masuk ke hutan sekitar satu jam ke Bekkeiluk karena kampungnya kini telah pindah di pinggir sungai dengan tujuan mempermudah layanan pendidikan baik yang melayani maupun yang dilayani. Setelah Sekolah Hutan Bekkeiluk berjalan normal, YCMM yang menjadi inisiator sekolah itu menyerahkan pengelolaannya kepada Paroki Muara Siberut yang memiliki sistim pelayanan lebih terpadu. Pada tahun 2007, YCMM mengembangkan daerah penelitiannya ke hulu sungai Silakoinan yakni ke komunitas masyarakat adat Suku Sangong, Sabeleakek dan lainnya di daerah Sangong. Setahun kemudian, YCMM kembali membuka sekolah hutan di komunitas Suku Sangong. Anak-anak tertarik dari buku-buku yang saya bawa, mereka ingin mengetahui isi buku itu namun tak bisa membaca, kata Tarida seperti dilansir puailiggoubat. Dengan inisiatif sederhana, Tarida mulai mengajari anak-anak itu mengeja huruf sambil duduk santai di rindangnya pohon. Melihat semangat anak-anak, Kepala Suku Sangong, Aman Sabba Ogok meminta Tarida

Pembangunan TK Bunga Rayo Terhenti


Mentawai, SasarainaProses pembangunan gedung TK di Dusun Bunga Rayo, Desa Sinakak Kecamatan Pagai Selatan yang dibiayai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) terhenti tanpa sebab yang jelas. Sejak dimulai pada Februari lalu hingga Juli bangunan yang berukuran 8 X 16 meter tersebut tak selesai. Dari pantauan media, masyarakat setempat telah mengumpulkan pasir, batu dan kayu untuk material bangunan namun tak kunjung dibangun. Material yang terkumpul di dekat perumahan guru di Dusun Bunga Rayo berupa 40 meter kubik batu, pasir 80 meter kubik dan kayu 17 meter kubik. Akibat kegiatan tidak berjalan, masyarakat yang bekerja tidak mendapatkan upah, mereka terpaksa berutang di warung-warung dengan harapan pelunasannya dilakukan setelah upah mereka dibayarkan. Akibat utang yang menumpuk, salah satu warung di tempat itu bangkrut. Menurut Kepala Dusun Bungo Rayo, Tarsan Saleleubaja, jika dihitung masa kontrak kerja mestinya gedung tersebut telah rampung. Bahkan kata Tarsan, saat ini sudah bisa dilakukan penerimaan murid baru. Namun para pengurus PNPM Pagai Selatannya tidak siap untuk mempercepat pembangunan TK tersebut, katanya seperti dilansir Puailiggoubat. Tarsan mengaku kecewa karena pembangunan TK tersebut terbengkalai, padahal menurut informasi yang dia terima, dana pembangunan tersebut sudah ada. Kami berharap pembangunan segera dilanjutkan dan selesai, dana yang katanya telah ada segera digunakan, katanya. Sementara Sekretaris Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Darlesman Sapalakkai yang dikonfirmasi Puailiggoubat mengaku tidak tahu banyak apa persoalan penundaan pembangunan tersebut. Saya belum dapat informasi yang tepat, ujarnya. (***)

hukum dan peristiwa


Edisi : 07/tahun VII/Juli-2013

10

Mantan Ketua KPU Mentawai Gugat KPU Sumbar dan Timsel


Mentawai, SasarainaMantan Ketua KPU Mentawai periode 2008-2013, Bastian Sirirui, menggugat penetapan anggota KPU Mentawai periode 2013-2018 oleh KPU Sumbar. Bastian mengajukan gugatan bersama empat calon anggota lainnya yang tidak lulus yakni Hantiter, Maruli, Sofi Nofia dan Renita Astra. Bastian Sirirui, Ketua KPU Mentawai periode 2008-2013 yang juga ikut dalam test anggota KPU periode 2013-2018 bersama dengan empat orang rekannya yang tidak lulus memasukkan gugatan ke Bawaslu dan KPU RI. Mereka memasukkan gugatan Jumat 12 Juli lalu. Kami telah memasukkan gugatan kepada KPU RI dan Bawaslu di Jakarta, katanya saat berada di Bandara Soekarno Hatta yang dihubungi lewat telepon, 12 Juli. Bastian dan empat rekannya menggugat KPU Provinsi Sumbar, Tim seleksi KPU Mentawai beserta 3 orang yang diluluskan oleh KPU Propinsi dan Tim seleksi KPU Mentawai. Alasannya karena diduga banyak kecurangan dan kejanggalan. Ada lima nama yang telah ditetapkan dan dilantik menjadi tiga anggota KPU Mentawai yakni Andres, Arif, Martina Seppungan, Manroppen dan Laurensius. Menurut Bastian, Andres yang menjadi Ketua KPU Mentawai saat ini sebenarnya pada tahap seleksi administrasi sudah gagal karena tidak memiliki KTP. Dia hanya mengantongi surat keterangan dari kepala dusun Sikakap Timur. Walau dikatakan dalam surat domisilinya di Sikakap Tengah, namun surat keterangan dibuat oleh kepala dusun Sikakap Timur, katanya kepada Puailiggoubat, tak lama setelah memasukkan gugatan. Sedangkan Arif, menurut Bastian, memiliki KTP ganda yakni domisili di Padang dan domisili di Monganpoula. Kami memiliki bukti-bukti itu, tegas Bastian. Sementara Martina yang merupakan satu-satunya komisioner KPU Mentawai periode lalu yang lolos, menurut Bastian juga berdomisili di Padang dan bukan di Mentawai. Dia juga menyebutkan bahwa selama kebersamaan mereka di KPU Mentawai periode lalu, Martina sangat jarang berada di tempat tugas dengan alasan sakit perut atau sakit kepala. Dia jarang melaksanakan tugas di KPU dengan alasan sakit perut dan sakit kepala, katanya. Selain itu menurut Bastian, Martina hanya datang ke Tuapeijat untuk mengambil gaji saja. Datang ke Tuapeijat, ambil gaji lalu pulang ke Padang, katanya. Menanggapi laporan Bastian dan empat orang lainnya, Arif mengatakan siap. Arif mengakui masalah KTP memang sudah dipersoalkan tim seleksi sebelumnya. Sebelumnya dia menggunakan KTP Padang dalam mengurus surat di pengadilan, namun karena dipersoalkan maka ia mengurus surat keterangan pengadilan lagi dengan KTP Mentawai yang masih aktif. Persoalan itu sudah selesai dan saya jujur di pengadilan mengatakan bahwa saya memiliki dua KTP, katanya seperti dilansir Puailiggoubat. Menurutnya, yang dipersoalkan adalah perbedaan nama pada KTP dan ijazah, dalam ijazah namanya Arif namun pada KTP namanya adalah M. Arif Salangkiran. Untuk itu ia sudah mengambil surat dari pengadilan. Kalau KTP elektronik dari Mentawai sudah keluar, saya akan pakai KTP Mentawai, persoalannya meski sudah dilakukan rekam KTP, namun KTP Mentawai belum keluar, katanya. Ia dan warga Mentawai yang tinggal di Padang juga melakukan rekam KTP di kantor perwakilan Mentawai di Padang. Sementara itu Martina mengaku bahwa ia memang tinggal di Padang. Saya memang tinggal di Padang, secara administrasi saya memiliki KTP Mentawai sesuai persyaratan, katanya 13 Juli. Namun Martina keberatan jika dituding jarang di tempat tugas sebab selama ada tugas KPU dalam Pemilu ia selalu di Tuapeijat. Saya selama pelaksanaan pemilu empat kali saya selalu di Tuapeijat, katanya. Kalaupun ke Padang, ia minta izin kepada ketua KPU. Dikatakannya ia pernah minta izin karena sakit mata, dan bukan karena sakit perut dan sakit kepala. Kalau sakit perut dan sakit kepala kan penyakit biasa, katanya. Meski demikian, Martina tak memungkiri beberapa waktu belakangan memang sering di Padang karena mengobati matanya yang sakit. KPU kan hanya mengambil keputusan, yang kerja ada orang sekretariat, dan itupun masih kita bantu, katanya.

Tiga Napi Sumbar Kabur


23 Pengacara Gugat Kejati
Praperadilkan SP3 Kasus Korupsi Nagari Airbangis
Padang, SasarainaPara pgiat antikorupsi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Sumbar (KMSS) memastikan akan menggugat Kejaksaan Ting gi (Kejati) Sumbar terkait dihentikannya penyidikan 22 kasus korupsi. Gugatan praperadilan itu akan didaftarkan Senin lusa. Pada tahap awal, anggota KMSS yang terdiri dari aktivis LSM, akademisi, jurnalis dan mahasiswa itu, akan mempraperadilankan penghentian kasus pengambilalihan aset Pemerintahan Nagari Airbangis, Kecamatan Sungaiberemas, Kabupaten Pasaman barat, tahun 2002-2007. Gugatan warga Nagari Airbangis itu didampingi 23 pengacara dari KMSS. Ini dilakukan menyusul dikeluarkannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) Nomor: Print-245/N.3/Fd.1/05/2013 tanggal 15 Mei 2013 lalu oleh Kejati Sumbar. Praperadilan itu ditujukan kepada Kejaksaan Agung cq Kejati Sumbar. Dalam praperadilan nanti, pihak pemohon diwakili oleh sekitar 23 orang kuasa hukum di antaranya Ady Surya, Ar-disal, Deddy Alparesi, Eddy Ramadhan, Era Purnama Sari, Guntur Abdulrahman, Jefri Naldi, Kaut-sar, Khairul Fahmi, Muhammad Fauzan Azim, Miko Kamal, Naldi Gantika, Newton Nusantara, Nurul Firmanysah, Oktavianus Rizwa, Poniman, Rina Noverya, Rony Saputra, Rudi Harmono, Sahnan Sahuri Siregar, Samaratul Fuad, Sudi Prayitno, dan Vino Oktavia. Keputusan itu disampaikan setelah dirampungkannya pem-buatan materi gugatan praperadilan itu di Kantor LBH Padang, kemarin (12/7). Dalam pantauan media, perampungan gugatan praperadilan itu cukup alot. Setiap orang mengemukan pendapat demi penyempurnaan gugatan tersebut. Dalam diskusi itu, diputuskan gugatan ini akan didaftarkan ke Pengadilan Tipikor Padang, Senin depan. Insya Allah hari Senin (15/7) gugatan praperadilan itu kita daftarkan ke Pengadilan Tipikor di PN Padang, kata Miko Kamal, salah seorang kuasa hukum pemohon. Menanggapi hal itu, Kasi Penkum dan Humas Kejati Sumbar, Ikwan Ratsudy menanggapi santai. Memang itu haknya mereka, silakan saja. Itu sudah ditegaskan oleh Kajati berulang kali, paparnya. Sebelumnya, penyidik Kejati Sumbar beralasan tidak menemukan indikasi penyalahgunaan aset nagari, tapi penyalahgunaan bantuan hibah yang diberikan pihak swasta kepada masyarakat dan nagari sebagai bentuk atas peminjaman tanah ulayat masyarakat. Bantuan hibah itu disalurkan melalui KSU Airbangis Semesta. Namun di perjalanan, terindikasi pihak nagari melalui KSU tidak memberikan hak-hak yang harus diterima masyarakat petani. Meski begitu, tiba-tiba Kejati Sumbar mengeluarkan SP3 dengan alasan tak cukup bukti. (***)

Polisi Tingkatkan Keamanan di Perbatasan


Padang, SasarainaTiga terpidana pembunuhan asal Sumbar yang dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, ikut kabur dalam kerusuhan yang terjadi di LP tersebut pada Kamis malam (11/7). Untuk mengantisipasi kaburnya para napi ke Sumbar, polisi memperketat penjagaan dan melakukan razia di daerah perbatasan. Informasi yang dihimpun media, tiga terpi-dana asal Sumbar itu sempat menjalani hukuman di LP Kelas II A Muaro, Padang. Masing-masing bernama Aulia Gunawan (kasus pembunuhan di Lubukalung, Padangpariaman), Belly Chandra (pelaku pembunuhan anggota Brimob di Kuranji, Padang), serta Ade Putra alias Ucok (pelaku pembunuhan serta perkosaan mahasiswi STKIP PGRI Padang). Kepala Pengamanan LP Muaro Padang, Darwan, (12/7), mengatakan tiga warga binaan asal LP Muaro itu dipindahkan ke LP Tanjung Gusta karena mendapatkan hukuman seumur hidup. Tga warga binaan LP Muaro itu dijatuhi hukuman seumur hidup. Informasi yang kami terima, tiga napi itu kabur saat kerusuhan, ujar Darwan. Darwan menjelaskan, tiga napi itu dipindahkan ke LP Tanjung Gusta pada tahun 2012 karena pelaku kejahatan yang dijatuhi hukuman seumur hidup, harus menjalani hukuman di LP Kelas I. Kepala Kanwil Hukum dan HAM Sumbar, Sudirman D Hury mengatakan telah menyerahkan foto serta identitas tiga napi asal Sumbar ini ke aparat kepolisian. Sudirman juga telah memerintahkan seluruh jajarannya meningkatkan pengamanan di seluruh LP dengan berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Kapolda Sumbar, Brigjen Noer Ali ketika dihubungi Padang Ekspres mengatakan, telah memerintahkan jajaran polres di kawasan perbatasan seperti, Kapolres Pasaman Barat dan Timur, Kapolres Limapuluh Kota, serta Kapolres Agam meningkatkan pengamanan dan razia di daerah masing-masing. Kita sudah melakukan koordinasi termasuk razia bersama di daerah-daerah perbatasan atau pintu masuk dua provinsi ini, kata Kapolda. Kapolres Pasbar, AKBP Sofyan Hidayat mengaku napi LP Tanjung Gusta yang kabur berpeluang kabur ke Sumbar via Pasaman Barat. Mengantisipasi itu, semua polsek di Pasbar telah meningkatkan pengawasan dan razia. Kemarin, jajaran Polres Pasbar telah memeriksa dokumen kendaraan, identitas sopir dan penumpang dari Sumut. Titik paling rawan kalau napi masuk ke Pasbar itu kalau lewat Ranahbatahan. Ini langsung berbatasan dengan Kabu-paten Madina, Sumut. Kawa-san ini menjadi fokus utama kita, jelasnya. Kerusuhan di LP Tanjung Gusta menyebabkan banyak napi yang kabur. Polisi mengklaim dari 200 orang warga binaan yang kabur, 100 lebih telah diringkus kembali, termasuk lima orang warga binaan yang tergabung dalam kelompok teroris. (***)

11

lingkungan
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

Indonesia Penangkap Terbesar Hiu di Dunia


SEBUAH penyelidikan yang didukung Uni Eropa dalam rangka menerapkan pakta baru untuk melindungi tujuh spesies ikan hiu dan pari yang terancam, Selasa (30/7/2013), menyebut Indonesia dan India sebagai penangkap terbesar ikan hiu di dunia. Kedua negara menyumbang lebih dari seperlima tangkapan hiu global, demikian menurut jaringan pemantau perdagangan satwa liar, TRAFFIC. Indonesia bersama India menduduki urutan teratas 20 negara yang secara bersama-sama menyumbang hampir 80 persen dari total tangkapan hiu yang dilaporkan antara tahun 2002 hingga 2011. Negara-negara lain, dalam urutan itu, adalah Spanyol, Taiwan, Argentina, Meksiko, Amerika Serikat, Malaysia, Pakistan, Brasil, Jepang, Perancis, Selandia Baru, Thailand, Portugal, Nigeria, Iran, Sri Lanka, Korea Selatan, dan Yaman. Laporan tersebut diminta eksekutif Komisi Eropa dari Uni Eropa menyusul pendaftaran tujuh spesies hiu dan pari oleh Konvensi tentang Perdagangan Internasional Spesies Langka (CITES) di Bangkok Maret lalu. CITES baru akan diberlakukan pada September 2014 untuk memberikan kesempatan bagi negara-negara menentukan di level mana perdagangan hiu bisa berlangsung secara berkelanjutan dan bagaimana industri negaranegara itu dapat beradaptasi dengan hal tesebut. Jumlah hiu telah menipis akibat penangkapan ikan berlebihan, sebagian besar akibat permintaan sirip hiu di China. Ketiadaan predator puncak itu dalam rantai makanan memiliki efek lanjutan besar pada keanekaragaman hayati. Beberapa ilmuwan percaya bahwa salah satu konsekuensi dari langkanya hiu adalah terjadinya ledakan jumlah ubur-ubur. TRAFFIC, sebuah aliansi antara WWF dan International Union for Conservation of Nature (IUCN), mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi sejumlah negara lain yang telah menjadi pusat utama perdagangan daging hiu atau bagian-bagian tubuh hiu. Negara-negara itu termasuk Banglades, Maladewa, Oman, Singapura, Thailand, dan Uni Emirat Arab yang bertindak sebagai eksportir sirip hiu, dan Namibia, Afrika Selatan, Panama, dan Uruguay sebagai eksportir daging ikan hiu. Beberapa spesies hiu memang secara khusus dijadikan sasaran dalam operasi penangkapan, tetapi beberapa spesien lain tertangkap secara kebetulan ketika kapal pukat mencari tuna. Kontrol CITES akan mencakup hiu sirip putih (carcharhinus longimanus), hiu porbeagle (lamna nasus), tiga spesies hiu martil dan dua spesies pari manta, yang semuanya diklasifikasikan sebagai "terancam punah" dalam IUCN Red List.

Limbah Bakau Diolah Jadi Pewarna Batik

Petani Adukan Limbah Semen Padang ke DPRD


Padang, SasarainaPuluhan petani di Padang mendatangi kantor DPRD setempat, Senin, untuk mengadukan limbah pabrik PT Semen Padang yang diduga telah merusak lahan sawah dan pertanian mereka. Para petani menggarap sawahnya di Kelurahan Kampung Jua, Batuang Taba dan Kelurahan Pengambiran Ampalu Kota Padang yang dialiri air melewati kawasan pabrik perusahaan semen itu. Mereka mengadukan limbah dari pabrik Semen Padang yang diduga merusak lahan pertanian yang berakibat menurunnya produksi sawah petani. Para petani diterima dua anggota DPRD padang, Yendril dan M Dinul Akbar yang merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan tempat para petani tersebut bermukim. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kelurahan Kampung Jua, Marjuas mengatakan, sejak tercemar limbah pabrik hasil panen sawah mereka menurun. Pencemaran terjadi saat hujan dimana air dari hasil limbah pengolahan PT Semen Padang ikut mengalir masuk ke sawah dan terjadi penumpukan, katanya. Para petani juga telah menyampaikan hal ini kepada PT Semen Padang melalui surat namun belum mendapat tanggapan dari perusahaan sehingga petani mengadu ke DPRD Padang. Menanggapi pengaduan para petani, anggota DPRD Padang Yendril mengatakan, harus ada komitmen jelas dan keseriusan dari PT Semen Padang untuk menyelesaikan masalah tersebut. (***)

TIM peneliti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK Undip) mengolah limbah mangrove (bakau) menjadi pewarna alami batik yang ramah lingkungan. Kami teliti empat varietas mangrove untuk diambil pigmennya, ternyata menghasilkan warna yang cukup unik," kata anggota tim peneliti, Dr Delianis Pringgenis, di Semarang, Senin. Hal itu diungkapkannya saat kunjungan ke kediaman Sururi, salah satu pelestari dan pembudi daya mangrove di kawasan Mangunharjo Semarang untuk mengenalkan hasil pengembangan riset tersebut. Menurut Delianis, yang juga Kepala Pusat Penelitian, Konsultasi, dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undip, pewarna alami yang terbuat dari mangrove sangat cocok untuk pewarna batik. Berbekal dana penelitian dari LPPM

Undip, ia mengatakan, para peneliti FPIK Undip kemudian meneliti manfaat yang bisa diambil dari limbah mangrove yang selama ini tidak dimanfaatkan para petani. Empat varietas mangrove yang diteliti untuk bahan pewarna alami itu, yakni Aegiceras corniclatum, Ceriops decandra, Rhizophora Apiculata, dan Avicenna alba yang diambil dari limbah tanaman. "Kami tegaskan pewarna ini dibuat dari limbah mangrove yang sudah tidak terpakai, terutama daun dan batang. Biasanya petani mangrove melakukan perawatan dengan memangkas secara berkala," katanya. Hasil pemangkasan beberapa bagian tanaman itu yang selama ini tidak banyak dimanfaatkan dan terbuang percuma, kata dia, padahal jika diolah ternyata memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Warna yang dihasilkan dari pigmen olahan empat varietas mangrove itu kebanyakan cokelat, dengan variasi yang unik dan

cenderung lembut (soft), dan daun maupun batang menghasilkan warna berbeda, ujarnya. "Pewarna alami dari limbah mangrove ini cocok untuk mereka yang alergi dengan pakaian yang berpewarna sintetis. Kami sudah kenalkan ini ke salah satu perajin batik di Kabupaten Semarang," kata Delianis. Sementara itu, Sururi mengatakan bahwa pemangkasan secara berkala beberapa bagian tanaman memang diperlukan untuk perawatan mangrove agar tanaman bakau itu bisa tumbuh optimal. "Itu kan kemudian jadi limbah, ada pula limbah dari bagian-bagian tanaman yang mengering secara alami. Biasanya, limbah tanaman itu kami buang. Pernah setiap musim limbahnya sampai satu bak pikap," katanya. Namun, kata Sururi, ternyata limbah tanaman mangrove itu bisa diolah menjadi bahan yang bermanfaat, seperti pewarna alami sehingga tanaman mangrove tetap lestari dan kian bernilai ekonomis tinggi. (*)

birokrasi
Edisi : 07/tahun VII/Juli-2013

12

Monitoring Pemilih Daerah Kepulauan Terkendala


Padang, SasarainaKomisi Pemilihan Umum (KPU) diminta memperhatikan pemilih di daerah terpencil dan kepulauan. Bila tidak diantisipasi sejak dini, distribusi logistik pemilu bakal terkendala bila waktunya mendesak. Selain itu, anggaran transportasi ke daerah kepulauan dinilai tidak proporsional. Hal itu mengemuka ketika dua anggota Dewan Perwa-kilan Daerah (DPD) RI asal Sumbar, Alirman Sori dan Emma Yohanna berdialog dengan Komisioner KPU Sumbar Nurhaida Yetti didampingi Sekretaris KPU, Hendrinal beserta para kabag Kantor KPU Sumbar. Saat dialog, Hendrinal memaparkan, anggaran pelaksanaan tahapan Pemilu 2014 yang dikucurkan KPU RI bisa mencukupi hingga Desember nanti. Namun, kata Hendrinal, anggaran itu dikucurkan tidak secara proporsional oleh KPU RI. Contohnya, anggaran transportasi untuk KPU Mentawai disamakan dengan anggaran di daerah daratan. Untuk diketahui, di Mentawai biaya boat lebih mahal dibanding rental atau beli BBM mobil di daerah daratan, papar Hendrinal. Karena itu, Hendrinal meminta DPD memperjuangkan penambahan anggaran kepada KPU RI. Komisioner KPU Sumbar, Nurhaida Yetti menambahkan, kapal ke Mentawai sudah enam minggu tidak beroperasi karena cuaca buruk. Selain itu, sulitnya akses internet juga menjadi kendala dalam input data pemilih. Dikhawatirkan kondisi itu akan mempengaruhi tahapan pemilu yang dilaksanakan KPU di daerah itu, ulas Yetti. Kepala Bagian Program, Data Organisasi, dan SDM Sekretariat KPU Sumbar, Firman menyebutkan, monitoring ke Kabupaten Kepulauan Mentawai ini tidak bisa dilakukan karena anggaran transportasi tidak mencukupi. Biaya untuk pulang pergi setidaknya Rp 2 jutaan untuk sewa boat. Sementara, anggaran untuk transportasi yang tersedia Rp 110 ribu, katanya. Anggota DPD Emma Yo-han-na menyebutkan, kehadiran DPD ke KPU Sumbar untuk memantau tahapan Pemilu 2014 yang dilakukan KPU Sumbar, sesuai UU No 15/2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Emma menyarankan KPU memperhatikan potensi pemilih pemula pada 2014 mendatang. KPU harus mengingatkan PPK dan PPS agar tidak terlibat dalam manipulasi data pemilih. Ini perlu dilakukan. Kepada parpol juga perlu kita beri pemahaman, jangan melakukan tindakantindakan tidak terpuji terkait data pemilih. Akibatnya nanti, nama KPU sebagai penyelenggara KPU akan rusak, kata Emma Yohanna. (***)

Lebaran, Mobil Dinas Dikandangkan


Padang, SasarainaPejabat di lingkungan Pemprov Sumbar dilarang menggunakan ken-daraan dinas saat mudik leba-ran. Alasannya, kendaraan dinas hanya boleh digu-na-kan untuk kegiatan yang ber-hubu-ngan dengan pekerjaan bu-k-an untuk kepen-ti-ngan pribadi. Apabila, diketahui ada pejabat daerah yang meng-gunakan kendaraan dinas saat lebaran, maka bakal di berikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Kendaraan dinas tak bo-leh di bawa mudik. Karena kenda-raan dinas hanya untuk kegiatan operasional yang membantu SKPD dalam men-jalankan tu-pok-sinya. Di luar hal itu, ken-daraan dinas tak boleh diper-gunakan, ujar Gubernur Sum-bar Irwan Pra-yitno kepada Pa-dang Ekspres, di gubernuran kemarin (16/7). Kepala Biro Umum Set-daprov Sumbar, Asben Hendri mengaku akan mengamankan kebijakan gubernur soal lara-ngan ken-daraan dinas untuk digunakan mudik. Ka-tanya, kendaraan dinas akan dikan-dang-kan selama le-baran, ter-kecuali ken-daraan dinas ter-sebut dipergunakan untuk tugas ke-dinasan. Kendaraan dinas yang be-ra-da di bawah penga-wasan Biro Umum Setdaprov Sum-bar se-ba-nyak 36 unit. Kalau guber-nur sudah melarang ken-daraan dinas untuk mudik, ya tentunya seluruh SKPD harus menin-daklanjuti apa yang telah diins-truksikan terse-but. Tentu, kita akan ikuti aturan main yang ada, ujarnya. (ayu)

Pejabat Dilarang Terima Parsel


Padang, SasarainaGubernur Sumbar Irwan Prayitno me-larang seluruh pejabat daerah di lingkungan Pemprov untuk menerima parsel dalam bentuk apa pun. Pasalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak memperbolehkan pejabat negara untuk mene-rima parsel dari pihak mana pun saat Lebaran. Irwan pun pasang badan. Jika ada kiriman parsel un-tuknya, ia akan segera mengembalikan kirimam parsel tersebut. Tidak ada alasan apa pun yang membolehkan pejabat untuk terima parsel. Aturan ini sudah tegas. Parsel dianggap sama dengan gratifikasi. Penerimaan gratifikasi harus dilaporkan ke KPK. Jika tidak, gratifikasi tersebut bisa dianggap sebagai suap, ujarnya . Seperti diketahui, KPK menilai pemberian parsel tidak mendukung upaya pemerintah memberantas tindak pidana korupsi. KPK dalam hal ini, telah melayangkan surat imbauan kepada seluruh menteri, kepala lembaga pemerintahan nonkementerian, direksi BUMN, gubernur, bupati/wali kota, gubernur Bank Indonesia, dan pimpinan lembaga negara, ungkapnya. Tak hanya parsel, pejabat juga dilarang menerima segala bentuk hadiah berupa uang, diskon, voucher, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, dari bawahan, rekan kerja atau rekanan yang berhubungan dengan jabatan. Terpisah, pengamat hukum dari Unand, Suharizal mengatakan, berdasarkan UU KPK dan Tipikor, menerima parsel termasuk dalam ranah gratifikasi. Memang kalau dilihat dari luar, parsel itu hanya berupa barang. Namun, kita kan tidak tahu, bisa saja dalam parsel itu diselipkan uang untuk si penerima parsel yang jum-lahnya tak sedikit, tutur Suharizal. Bagi pejabat daerah yang sudah telanjur mendapat parsel, sebaiknya kata Suharizal, par-sel tersebut dikembalikan. Karena dikhawatirkan, parsel tersebut akan menimbulkan persoalan di kemudian hari. Jika nilai parsel di atas Rp 10 juta, wajib dilaporkan ke KPK untuk diklarifikasi, tidak, tukasnya. (***)

Tak Perlu Merengek Minta Jabatan


Pasaman, SasarainaSetiap akan terjadi mutasi dan pelantikan pejabat, tak jarang seorang PNS merengek-rengek kepada orang lain untuk minta tolong dipromosikan atau dimutasikan ke jabatan yang diinginkan. Cara tersebut akan menyulitkan bagi aparatur itu sendiri. Merengek-rengek tersebut bukanlah cara yang lazim untuk mendapatkan jabatan. Tidak ada pilih kasih dalam penempatan seorang pejabat untuk mengisi SOTK, pejabat yang ditunjuk adalah mereka yang telah dapat memperlihatkan kinerja yang baik sesuai dengan hasil penilaian bersama, tegas Wabup Pasaman, Daniel saat melantik 46 pejabat eselon III, IV, Pengawas dan Kepala Se-kolah di lingkungan Pemkab Pasaman bertempat di Gedung Syam-siar Thaib, Senin (15/7) lalu. Hadir pada kesempatan itu, para staf ahli bupati, para asisten, sejumlah kepala SKPD, serta undangan lainnya. Ditambahkan wabup, bahwa mutasi pada hakekatnya dapat terjadi kapan saja sesuai dengan kebutuhan organisasi. Karena itu, selagi pemerintahan itu ada, proses mutasi pasti akan tetap berlangsung, setidak-tidaknya untuk mengisi

Tidak ada pilih kasih dalam penempatan seorang pejabat untuk mengisi SOTK, pejabat yang ditunjuk adalah mereka yang telah dapat memperlihatkan kinerja yang baik sesuai dengan hasil penilaian bersama,

kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh pejabat sebelumnya karena ada memasuki usia pensiun, atau karena pindah tugas ke

daerah lain. Dengan mutasi, kita memberikan kesempatan kepada PNS yang mempunyai dedikasi yang baik untuk mendapatkan promosi jabatan, karena yang mempunyai dedikasi dan motivasilah kita yakini tugastugas yang diamanatkan dapat terlaksana dengan baik, kata wabup. Sumber daya manusia aparatur merupakan aset utama dan mempunyai peran sangat penting dalam mencapai visi dan misi pemerintah daerah. Karena itu, dedikasi dan motivasi salah satu kunci utama kesuksesan dalam mengemban amanah. Untuk menjadi seorang pemimpin, sebenarnya tidak melihat dari sisi disiplin ilmunya saja, akan tetapi kemampuannya mengembangkan inovasi, berwawasan ke depan dan siap melakukan perubahan kearah yang lebih baik untuk kemajuan derah dan kesejahteraan masyarakat. Walaupun kita melihat belum sepenuhnya hal tersebut bisa kita jalankan, namun dengan dedikasi dan motivasi yang dimiliki, walaupun belum sesuai dengan kompetensi dan disiplin ilmunya, kita yakin akan mampu melaksanakan tugas yang dipercayakan, harap wabup. (***)

13

birokrasi
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

Ujian CPNS Sistem Online


Cegah Pendaftar Ganda, Curang Langsung Dicoret
Jakarta, SasarainaUjian calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2013 untuk pelamar umum menggunakan sistem computer assisted test (CAT) yang berbasis online. Dengan sistem digital itu, potensi pendaftar ganda dan melamar di lintas instansi cukup besar. Panitia berupaya mencegah kecurangan tadi dengan sejumlah cara. Pelaksanaan tes rekrutmen CPNS baru dengan sistem CAT secara massal ini baru dijalankan pertama kali tahun ini. Sebelumnya hanya instansi tertentu yang menerapkan sistem CAT. Seperti rekrutmen CPNS baru di instansi Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kepala Biro Hukum dan Humas (Karo Hukmas) Kementerian Penda-ya-gunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) M Imanud-din mengatakan, tantangan pelaksanaan tes CPNS baru dengan sistem CAT memang besar sekali. Tetapi tingkat akuntabilitas dan kredibilitasnya bisa dijaga, kata dia kemarin. Di antara keunggulan tes dengan sistem CAT ini adalah, peserta bisa langsung mengetahui hasil tes kompe-tensi dasar (TKD) ketika selesai mengerjakan soal ujian. Jika nilai yang dia dapat melebihi ambang batas atau passing grade, potensi diterima menjadi abdi negeri semakin besar. Peserta dengan nilai ujian TKD tinggi, berhak maju lagi ke tes kompetensi bidang (TKB). Imanuddin menuturkan, ujian dengan sistem online ini memang memiliki potensi kecurangan peserta yang harus secepatnya diantisipasi. Seperti adanya pelamar ganda. Skenario pelamar ganda ini adalah, pelamar yang tidak lulus di ujian yang resmi akan menyerobot mengikuti ujian lagi di instansi lain dan waktu berbeda. Kami menerapkan sistem keamanan berlapis. Supaya tidak ada yang mendaftar ganda satu instansi atau di banyak instansi, kata dia. Intinya peserta ujian hanya boleh melamar menggunakan satu akun dan di satu instansi saja. Di antara sistem keamanan yang bakal diterapkan adalah keterangan foto dan tanda tangan peserta ujian. Dua tanda identitas itu akan disimpan di pusat data panitia, sehingga sudah tidak bisa dipakai untuk berkali-kali oleh pelamar nakal. Disamping foto dan tanda tangan, panitia juga menggunakan data-data unik. Misalnya sidik jari, ujar Imanuddin. Data sidik jari pelamar ini diambil dari lembar ijazah yang sebelumnya sudah di-upload pelamar ke server CAT. Dengan sejumlah identitas pribadi tadi, Imanuddin mengatakan potensi ada pelamar curang bisa ditekan. Jika ada pelamar yang ketahuan mendaftar ganda, akan langsung dicoret dan kepesertaannya digugurkan. Imanuddin menegaskan, dalam sistem ujian CAT ini pelamar hanya bisa ikut sekali ujian. Hanya saja dengan sistem ini, pelaksanaan ujian dijalankan berkali-kali dalam sejumlah gelombang. Misalnya dalam sehari dijalankan ujian sebanyak tiga gelombang dan setiap gelombang terdiri dari 30 sampai 50 peserta ujian. Jika sehari bisa sampai empat gelombang, berarti sepekan (enam hari) bisa 24 gelombang, kata dia. Imanuddin belum mendapatkan informasi instansi pusat mana saja yang sudah pasti menjalankan ujian dengan sistem CAT. Dia menga-takan, sampai saat ini masih kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) pusat dan regional yang siap menjalankan ujian dengan sistem CAT. Jika ada instansi yang belum siap dengan sistem CAT, ujian CPNS baru untuk pelamar umum dijalankan secara konvensional dengan sistem lembar jawaban komputer (LJK). Meskipun dikombinasi dengan LJK, prinsip Kemen PAN-RB ujian CPNS 2013 pelamar umum wajib sistem CAT, pungkasnya. Kuota besar CPNS baru untuk pelamar umum sebanyak 60 ribu kursi. Rinciannya adalah 40 ribu kursi untuk instansi daerah dan 20 kursi untuk instansi pusat (kementerian/lembaga). Jumlah ini berpe-luang bertambah, karena Kemen PAN-RB mengusulkan penambahan kuota baru ke Kementerian Keua-ngan (Kemenkeu). (***)

THR PNS Pemprov Rp 2 Juta


PTT Belum Ada Kepastian
Padang, SsaarainaMenyambut Hari Raya Idul Fitri tahun ini, PNS di lingkungan Pemprov Sumbar bisa bernapas lega. Seperti tahun sebelumnya, para pamong ini menerima tunjangan kesejahteraan sebesar Rp 2 juta. Namun untuk pegawai tidak tetap (PTT), belum bisa dialokasikan karena menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun lalu. Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Sumbar, Zaenuddin mengatakan, sebenarnya PNS tidak mengenal istilah tunjangan hari raya (THR). Untuk itu, Pemprov Sumbar menamakannya tunjangan kesejahteraan. Setiap PNS mendapatkan Rp 2 juta, tidak pandang jabatan dan golongannya, ujar Zaenuddin. Karena tunjangan kesejahteraan bertujuan untuk meringankan beban PNS dalam merayakan Lebaran, maka pencairannya dilakukan seminggu sebelum Lebaran. Jika tahun lalu PTT mendapatkan tunjangan kesejahteraan, tahun ini kita masih menunggu keputusan. Kalau secara pribadi, saya lebih setuju PTT diberikan tunjangan kesejahteraan karena mereka juga bekerja seperti PNS. Namun jika dibagikan, bisa jadi temuan BPK lagi. Karena itu, kta masih menunggu petunjuk lebih lanjut, tuturnya. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, dengan adanya tunjangan itu, seyogianya PNS Pemprov lebih meningkatkan kinerja. Sudah sewajarnya PNS memberikan pelayanan maksimal. Apalagi yang kurang bagi PNS pemprov, dapat tunjangan bulanan, ditambah tunjangan kesejahteraan saat menyambut Lebaran. Sementara di daerah lain, masih ada PNS yang tidak mendapatkan keduanya, jelas mantan anggota DPR RI ini. Salah seorang PNS Pemprov, Alfian mengaku gembira mendengar informasi tunjangan kesejahteraan itu. Tunjangan kesejahteraan itu akan sangat membantu meringankan beban di tengah kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok yang melambung, jelasnya. (***)

Pemda Wajib Umumkan Formasi


Kemen PAN-RB Jamin Seleksi CPNS Bersih
Jakarta, SasarainaKementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB) membagikan formasi CPNS baru periode 2013. Mereka meminta setiap instansi segera mengumumkan formasi lowongan itu ke masyarakat umum. Imbauan itu disampaikan Kepala Biro Hukum dan Humas (Karo Hukmas) KemenPAN-RB, M Imanuddin. Dia menyebutkan, banyak media bisa dipakai untuk mengumumkan lowongan formasi CPNS 2013. Mulai dari media cetak daerah setempat, website resmi, hingga pengumuman tempelan biasa, tetapi dipasang hingga di kantor desa, kelurahan, hingga kecamatan. Pengumuman setidaknya berisi jabatan dibutuhkan, jumlahnya, akan ditempatkan di mana, dan kualifikasi minimalnya apa, katanya kemarin. Dia menyebutkan masih ada laporan bahwa instansi penerima kuota CPNS baru belum mengumumkan ke masyarakat. Padahal, pengalokasian itu sudah dilakukan beberapa pekan lalu. Imanuddin menyampaikan, sampai saat ini masih bermun-culan sejumlah pertanyaan dari masyarakat, baik melalui SMS, telepon, bahkan ada datang ke Kemen PANRB. Mereka menanyakan di mana mereka bisa mengetahui pengumuman itu, apakah di Kementerian PAN-RB atau di masingmasing instansi. Selain itu, masyarakat banyak yang menanyakan lokasi dan jadwal ujian, ujar dia. Menurutnya, pengumuman formasi atau lowongan CPNS merupakan upaya transparansi dalam penerimaan calon apara-tur baru. Masyarakat bisa mengetahui posisi pekerjaan apa sesuai ijazahnya, kata dia. Misalnya dibutuhkan sarjana ekonomi, tentu saja pelamar yang boleh mengikuti rangkaian ujian adalah lulusan S-1 ekonomi. Imanuddin menjamin seleksi CPNS dijalankan secara bersih, objektif, jujur dan tidak dipungut biaya. Melalui cara-cara bersih ini, diharapkan bisa menumbuhkan kembali kepercayaan publik terhadap PNS, katanya. Tahun 2013 ini, pemerintah melakukan rekrutmen CPNS melalui lima jalur. Yakni jalur pelamar umum, honorer kategori 2 (K2), formasi khusus untuk dokter, seleksi untuk tenaga ahli tertentu yang tidak ada di lingkungan PNS, dan seleksi calon siswa ikatan dinas. Untuk pelamar umum dan tena-ga honorer kategori 2 (K-2), dilakukan seleksi melalui tes kompetensi dasar (TKD) dan tes kompetensi bidang (TKB). Pelaksanaan tes untuk K-2, dengan sistem lembar jawaban komputer (LJK), sedangkan bagi pelamar umum dengan sistem kombinasi, LJK dan computer assited test (CAT). Di Sumbar, hanya Pemprov Sumbar, Pemkab Kepulauan Mentawai dan Solok Selatan yang dibolehkan Kemen PAN-RB untuk menerima CPNS. Ketiga instansi ini mendapat jatah 193 CPNS. Sedangkan yang diusulkan Pemprov Sumbar ke Kemen PAN-RB 930 CPNS. Pusat memangkas usulan formasi kita sebanyak 737 usulan CPNS, ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumbar, Jayadisman. Saat ini, menurut Jayadisman, pihaknya menyiapkan analisis formasi. Setelah itu, usulan formasi ini dikirim lagi ke Kemen PAN-RB. Terkait 193 formasi disetujui pusat, Jayadisman mengaku belum mengetahui berapa jatah Pemprov dan dua kabupaten lainnya. Soal ujian CPNS dibuat pe-me-rintah pusat. Kita hanya sebagai pelaksana. Semuanya dari pusat, ujarnya. Seperti diketahui, tahun ini Kemen PANRB hanya menetapkan 325 instansi pusat dan daerah menerima CPNS. Men-teri PANRB Azwar Abubakar menyampaikan perkembangan itu dalam Rapat Koordinasi Pengadaan CPNS 2013 di Jakarta, baru-baru ini. (***)

lintas sumbar
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

14

Kadus Tengah Timur Ditangkap


Tersangka Jadi Buron Selama 10 Minggu
Mentawai, SasarainaTersangka PM yang telah melakukan tindak pidana pencabulan terhadap anak kandungnya sendiri yang masih dibawah umur, pada akhirnya berhasil ditangkap, (22/7), setelah menjadi buronnan selama 10 Minggu. Untuk menangkap tersangka PM polisi pun menyusun strategi kemudian mangkal di Dusun Sakaladat. Strategi yang cukup matang itu akhirnya berjalan mulus dengan melakukan operasi menjelang subuh. Saat melakukan proses operasi penangkapan tersangka, polisi sedikit kewalahan karena harus melewati jalan poros di lereng perbukitan Tairete dengan kondisi sudah hancur. Selain itu juga harus menempuh sungai menggunakan perahu pompong yang membutuhkan waktu 2 jam. Namun untuk memastikan target operasi harus berhasil, tim polisi terus bersemangat meski harus gelepotan. Salah seorang tim operasi, Brigadir Joni Ferwira mengatakan, jika penangkapan diundur sampai sehari, dikhawatirkan tersangka akan kabur dari rumah. Kita harus berangkat dan sampai di lokasi target sebelum Matahari terbit. Jika tidak, keberadaan kita di sini bisa tercium dan tersangka akan melarikan diri, katanya kepada Sasaraina yang ikut dalam tim liputan. Rumah kediaman tersangka PM di Dusun Tengah, (22/7), sekitar pukul 04.00 WIB, dikepung polisi yang di pandu Kepala Desa dan serta dua orang warga setempat. Setelah rumah tersangka terkepung, seorang warga Gilangen (40) diperalat sebagai pancingan supaya tersangka keluar dari kamar. Gilangen mengetuk pintu kamar sambil mengatakan bahwa kedatangannya hanya untuk mencari obat untuk keluarganya. Lalu tanpa kecurigaan, tersangka langsung saja keluar dengan kondisi tidak mengenakan baju dan hanya memakai celana pendek warna hitam. Pada saat itu juga salah seorang polisi Briptu Batasar yang sudah bersiaga di depan pintu, langsung menangkap dan menyeret tersangka keluar dari rumah. Sementara Aiptu Arman, Brigadir Joni Ferwira, dan Briptu Arie Wahyudi sudah siaga di luar. Proses penangkapan pun berlangsung singkat tanpa ada perlawanan dari tersangka. Sekitar empat menit, tim operasi dari polisi langsung membekuk tersangka dan langsung dibawa ke perahu menuju dermaga Sakaladat. Pada waktu penangkapan berlangsung, tersangka tidak sempat melaku-

kan perlawanan. Hanya Arianna isteri tersangka yang berusaha menahan supaya suaminya tidak di bawa. Menurutnya, suaminya hanya boleh ditangkap jika ia yang melapor kepada pihak yang berwajib. Siapa yang menyuruh kalian menangkap suami saya? Saya tidak ada tuntutan, katanya terus merengek. Sampai di Sakaladat, tersangka baru menandatangani beberapa rangkap surat, salah satunya surat penangkapan No. POL : SP-KAP/17/VII/2013/ RESKRIM, dan setelah itu tersangka di bawa ke Polsek Sikabaluan. Brigadir Joni Ferwira, saat di wawancarai Sasaraina mengatakan, bahwa tersangka akan dibawa ke Polsek Sikabaluan. Kami akan membawa tersangka ke Polsek Sikabaluan, kemudian Polres akan datang menjemput tersangka dengan kapal antar pulau. Selanjutnya Polres yang akan menangani kasus ini lebih lanjut, jelasnya. Dengan tertangkapnya tersangka

yang sudah bersembunyi kurang lebih 75 hari, warga setempat merasa nyaman dalam beraktivitas. Meskipun merasa puas, warga tetap berharap agar tersangka dapat kembali dengan selamat setelah menjalani hukuman. Selain itu, warga Tengah Timur juga telah memilih Kepala Dusun baru (21/7), untuk menggantikan kedudukan tersangka. Sebab saat terjerat kasus pencabulan, tersangka masih berstatus kepala dusun. Kepada Sasaraina, tersangka sempat menyatakan bahwa dirinya tidak menyangka akan ditangkap dan diperlakukan tidak adil. Padahal saya tidak pernah mengancam orang-orang apalagi yang namanya polisi, katanya dengan pasrah. (Murdani)

15

politik
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

Jokowi: Terlanjur Nyapres Apa Enggak Ngenes Nanti?


KEMANA pun Jokowi pergi, hampir selalu ada pertanyaan tentang popularitasnya sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Begitu juga saat dia menjadi pembicara dalam diskusi bersama peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian RI. Selama ini, jika pertanyaan itu dilontarkan wartawan, jawaban Jokowi standar saja, Enggak tahu, enggak mikir.Namun, jawaban berbeda muncul jika pertanyaan sama diajukan oleh calon perwira tinggi polisi. Jokowi menjelaskan panjang lebar. Buat apa mikir nyapres (maju dalam bursa pencalonan presiden)? Pekerjaan saya saja banyak banget yang harus dipikirin, katanya di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 25 Juli 2013. Jokowi menambahkan, untuk maju sebagai calon presiden harus memiliki perhitungan matang. Kekuatan partai pendukung juga harus diperhatikan. Lah, hasil suara untuk partainya seperti apa juga belum tahu, kata Jokowi. Kalau ternyata dukungan partai tidak cukup kuat, sudah nyapres lalu tidak dicalonkan apa enggak ngenes nanti? Saat ini setidaknya ada dua nama yang sudah menyatakan diri akan maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014. Mereka adalah Aburizal Bakrie dari Partai Golkar serta pasangan Wiranto-Hari Tanoesoedibjo dari Partai Hanura. Ketika ditanya apakah Jokowi enggan ikut bursa pemilihan karena takut bernasib ngenes, dia hanya nyengir kemudian mengulangi ucapannya. Ngapain mikir nyapres, pekerjaan saya masih banyak yang harus dipikirkan,katanya. Capres Urusan Mega Terkait masalah capres, Joko Widodo menyerahkan sepenuhnya wacana pencalonan presiden kepada Ketua Umum PDIP Megawati Sukarno Putri. Kalau urusan sama saya ya Jakarta, kata Jokowi, di Balai Kota pada Senin, 22 Juli 2013. Jokowi mengakui belakangan memang sering bertemu tokoh-tokoh politik nasional seperti Prabowo Subiyanto, Hatta Rajasa, dan Abu Rizal Bakri. Menurut dia pertemuan tersebut urusan Jakarta. Dia pun tidak mau menanggapi wacana sejumlah tokoh politik yang sering membawa namanya. Seperti terakhir Abu Rizal Bakri alias Ical yang akan menggandeng Jokowi. Saya biasa digoda-goda gituan tapi tidak mikir, katanya. Bahkan dia menegaskan bahwa dirinya adalah kader PDIP. Jadi urusan bu Ketua Umum, ujarnya. Bahkan, Jokowi menanggapi enteng pernyataan Prabowo yang menyebut dia dibawa ke Jakarta oleh Ketua Umum Partai Gerindera tersebut. Siapa saja boleh bawa nama saya,

PKB Minta Rhoma Irama Naikkan Elektabilitas


Ketua DPP PKB Marwan Jafar tak mau banyak komentar soal rencana Rhoma Irama maju jadi calon presiden melalui PKB. Ia hanya mengatakan partainya tak melulu mengutamakan popularitas dalam menentukan Calon Presiden. "Kita pentingkan elektabilitas dong. Populer belum tentu dipilih," kata Wakil Sekretaris Jenderal Marwan Jafar dalam acara buka puasa bersama di restoran Pulau Dua, Senin 22 Juli 2013. Marwan mengatakan partainya belum menentukan figur yang akan diusung untuk jadi calon presiden pada Pemilu mendatang. Ia meminta agar calon yang selama ini digadang-gadang, tidak ge-er. "Jangan kepedean dong," katanya. Namun Marwan membantah semua komentar itu ditujukan pada Rhoma Irama. Dia mengatakan banyak nama yang tengah dibahas di dalam internal PKB. "Yang jelas, PKB sedang inventarisir nama. Saat ini, siapapun bisa," katanya.

Pencalonan Pramono Edhi Semakin Kentara


ORGANISASI sayap Partai Demokrat yakni Barisan Massa Demokrat (BMD) siap menunjukkan dukungan kepada Anggota Dewan Pembina, Pramono Edhie Wibowo, sebagai calon presiden. Bendahara Dewan Pimpinan Pusat BMD, Tumpal Naibaho, mengatakan akan memasang spanduk dukungan di seluruh Indonesia setelah bertemu dengan Pramono. Kami berencana bertemu dengan Pak Pramono setelah lebaran, kata Tumpal kemarin. Ia menuturkan pihaknya sudah berkirim surat untuk meminta bertemu dan menunjukkan dukungan. Namun, karena Pramono sibuk, pertemuan ini belum bisa digelar. Tumpal menuturkan saat ini mereka masih menyebarkan 10 spanduk dukungan di Jakarta. Mereka memasang di tempat strategis seperti pintu keluar Gedung DPR di Senayan, Jakarta Pusat, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, serta kawasan Kramat Jati dan Jalan Pemuda, Jakarta Timur. Kami sudah menyiapkan banyak spanduk untuk dipasang di kota-kota besar seluruh Indonesia, ucap Tumpal. Dia mengatakan pengadaan spanduk ini dari mereka dan tak ada bantuan dana dari tim sukses Pramono. Adapun Pramono adalah mantan Kepala Staf Tentara Nasional-Angkatan Darat dan adik ipar dari Ketua Umum Partai Demokrat, SBY. Ia diundang mengikuti Konvensi Partai Demokrat yang akan dimulai pada 1 Agustus mendatang. Konvensi tersebut untuk menjaring calon Presiden dari partai ini. Selain Pramono, mereka yang diundang adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, Menteri Perdagangan, Gita telah membentuk komite konvensi untuk memilih kandidat presiden yang akan diusung dalam pemilihan presiden 2014. Komposisi komite, menurut Syariefuddin, akan diumumkan oleh SBY atau Sekretaris Majelis Tinggi, Jero Wacik. Ia menjelaskan, anggota komite berjumlah 18 orang, yang mayoritas dari lingkup eksternal partai. Sehari setelah pengumuman anggota komite atau mulai 1 Agustus, Demokrat akan mengirim undangan kepada tokoh yang dinilai layak ikut konvensi, kata Syarief. Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Haryadi, mengatakan Konvensi Partai Demokrat mencari calon Presiden sebenarnya dirancang untuk meningkatkan elektabilitas partai dan figur di Pemilihan Umum 2014. Konvensi Demokrat yang panjang bertujuan mencuri perhatian media dan publik, kata Haryadi kemarin. Menurutnya, Partai Demokrat krisis figur. Selama ini, elektabilitas dan popularitasnya menurun akibat banyak isu yang menerpa. Haryadi menuturkan salah satu kader yang paling dipercaya oleh Partai Demokrat dan Ketua Umumnya adalah Pramono. Namun elektabilitas mantan Kepala Staf TNI-AD ini tak cukup membantu Demokrat. Karena itu, kata dia, durasi konvensi yang panjang digunakan untuk mendongkrak elektabilitas dan popularitas partai serta calon. Alasan dipercayainya Pramono, kata Haryadi, karena Demokrat selama ini terpengaruh oleh riset atau survei. Hasil survei, harapan publik masih tinggi terhadap calon dari militer, meskipun tak setinggi dulu, ucapnya.

Wakil Aburizal Ditentukan Usai Pemilu Legislatif


WAKIL Ketua Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, pasangan Aburizal Bakrie baru ditentukan usai Pemilu Legislatif 2014. Untuk melapangkan jalan ketua umum partai beringin itu, kata Agung, pihaknya mematok target 170 kursi di DPR. Siapa sosok yang akan mendampingi Aburizal, tunggu hasil pemilu legislatif dulu, kata Agung. Menurut Agung, untuk meraih 170 kursi Senayan, Partai Golkar telah menginstruksikan kepada kader-kader yang tersebar di seluruh provinsi agar bekerja Aburizal Bakrie keras. Partai, kata Agung, juga meminta agar para kader mampu mengukur kerjanya masing-masing. Mengukur diri berapa kira-kira wakil rakyat yang harus diraih baik di tingkat provinsi atau kabupaten/ kota, kata Agung. Agung menyadari target merebut 170 kursi tidak mudah. Malah, kata dia, ada lembaga survei yang menyatakan bahwa Partai Golkar maksimal hanya akan mendapat 114 kursi saja. Perkiraan perolehan kursi berdasarkan survei itu dirilis pada Mei - Juni 2013 lalu. Masih ada sisa satu tahun untuk setidaknya mendekati target perolehan 170 kursi, kata Agung yang juga Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu. Bila target kursi 30 hingga 35 persen bisa dicapai, ujar Agung, Partai Golkar leluasa menggaet calon wakil presiden yang akan dipasangkan dengan Aburizal. Soal siapa nama-nama calon wakil incaran Partai Golkar, Agung tidak mau menyebutkan. Waktunya belum tepat kalau disebutkan sekarang, kata politisi senior itu.

Pramono Edhie Wibowo


Wirjawan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Irman Gusman. Ketua Departemen Kesejahteraan Rakyat Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Mohammad Jafar Hafsah, mengatakan partainya masih membahas persyaratan bagi kandidat yang ikut konvensi calon presiden. Nanti setelah Idul Fitri (baru diumumkan persyaratannya), kata Jafar seusai acara buka puasa bersama petinggi Demokrat di kediaman pribadi SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, kemarin malam. Menurut Jafar, sejauh ini partainya masih berfokus membentuk komite konvensi calon presiden. Namun, ia menambahkan, namanama anggota komite tak dibahas dalam acara buka puasa bersama di kediaman SBY. Sebelumnya, Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengatakan partainya

komuniasi
Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013
TOWER MINI DI BETAET SIBERUT BARAT

16

Musim Panas, Signal Hilang


Mentawai,SasarainaTower mini yang di bangun di Dusun Betaet, Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat akhir tahun 2012, sudah dinikmati warga awal February 2013. Namun warga hanya bisa berkomunikasi dengan layanan normal selama sebulan. Tower mini dengan ketinggian 32 meter menggunakan pembangkit tenaga Surya itu, kini signalnya tidak pernah bertahan selama 24 Jam. Selain itu, kapasitasnya hanya masih terbatas untuk digunakan secara umum, melainkan hanya penduduk Betaet. Padahal sejak awal pemasangan perangkat, signalnya sempat dapat di Dusun Muara yang jaraknya hampir 27 Km. Namun ketika pemasangan perangkat dan pengaturan dikunci, signal malah jadi hilang total. Seorang warga Dusun Muara Rojuk Tateuteu, mengatakan, jika saja petugas akan melakukan penyetelan ulang, maka signalnya pasti akan sampai lagi di Dusun Muara. Hal ini juga terjadi di Dusun Suteuleu, lebih kurang 10 Km, awalnya hampir di setiap rumah signal terhubung tanpa harus memakai alat bantu. Tetapi kemudian hilang dan hanya bisa dapat dibeberapa titik dan itupun harus memakai alat bantu tiang antena. Saat ini bukan masyarakat Dusun tetangga saja yang mengeluh, tetapi warga Betaet juga sangat jengkel dengan keadaan signal yang tidak pernah normal. Signal hanya dapat aktif paling lama 9 jam dalam satu hari. Di antaranya pukul 06.0008.00.WIB, pukul 16.00-19.00, dan pukul 23.0003.00.WIB. Kondisi waktu itupun kadang tidak bisa digunakan untuk menelepon, kecuali mengirim SMS. Lemahnya signal tersebut bertambah parah saat petugas memasang camera pengintai. Diduga, camera pengintai yang dipasang akhir Maret lalu, telah menambah beban pada system pengolahan arus yang hanya berasal dari tenaga surya. Anehnya lagi, ternyata gangguan jaringan lebih sering terjadi saat musim panas atau kemarau. Padahal arusnya berasal dari tenaga surya. Dalam hal ini masyarakat sangat berharap, agar pemerintah setempat segera mengambil tindakan. Jika memungkinkan, rombongan terakhir yang telah memasang camera pengintai, harus didatangkan untuk melakukan peninjauan kembali. Kemungkinan, camera tersebut banyak menyedot aurs tenaga surya. Masyarakat sangat berharap, keadaan yang seperti itu, tidak dibiarkan sampai berlarut-larut. Karena hal itu telah berdampak dan mengganggu jalannya komunikasi dalam membangun desa. Selain itu, orang tua juga sulit untuk berkomunikasi dengan anaknya yang masih bersekolah. Pemerintah setempat dan masyarakat juga tidak bisa mendapat informasi dari luar dengan lebih cepat. Seperti pada 26 Juni lalu, anggota PPS/KPPS dari Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat, tidak bisa hadir dalam undangan KPU untuk mengikuti pelatihan yang diadakan di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara. Hal itu disebabkan karena mereka menerima informasi atau undangan melalui telepon dua hari sebelum tanggal pelaksanaan. Sementara diketahui, Desa Simalegi tidak mempunyai akses jalan lain selain jalur laut. Keterlambatan informasi itu, bukanlah semata karena kelalaian dari pihak KPU, melainkan akibat jaringan komunikasi yang tidak maksimal, sehingga pihak KPU kesulitan untuk memberikan informasi. Jika kedaan signal terus melemah tanpa perbaikan teknis, maka pihak lain pun tidak tertutup kemungkinan akan mengalami hal yang sama. Pertengahan juni lalu, Camat Siberut Barat Paulina, sudah berupaya menghubungi petugas untuk melakukan peninjauan sekaligus perbaikan jika memang ada mengalami gangguan. Namun sampai saat ini belum ada kepastian tim teknis akan datang memperbaiki. Mudah-mudahan walau pun lambat, mereka tetap bisa datang dan berhasil melakukan perbaikan untuk kelancaran akses komunikasi di Siberut Barat, khususnya di Desa Simalegi, harapnya. (Murdani)

You might also like