Professional Documents
Culture Documents
PEMBELAJARAN FISIKA
Oleh:
Fiber Monado
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG, INDONESIA
BAGIAN I
Buku kerja yang telah selesai pengerjaannya dapat ditutup dengan cara:
pilih dan klik menu File → Close (Ctrl+W), atau klik tombol Close (tanda X pada
pojok kanan atas). Apabila anda mengubah atau menyunting buku kerja setelah
terakhir kali menyimpannya, Excel akan menampilkan kotak dialog yang
menanyakan apakah anda akan menyimpan perubahan tersebut. Jika jawabannya
ya, maka pilih dan klik tombol perintah Yes, sedangkan jika tidak pilih dan klik
tombol perintah No.
Baris menu
Icon kontrol Baris judul Toolbar Tombol ukuran
menu
Formula bar
Kolom (colomn)
Penggulung
Penunjuk sel veritkal
Baris (row)
Penggulung
horizontal
Pada gambar.2 berikut dapat dilihat sebuah buku kerja yang masih kosong.
Jika buku kerja yang Anda buat dianggap penting, dan orang yang tidak
diinginkan tidak boleh membukanya, maka Anda dapat menyimpan file buku
kerja yang dilengkapi dengan password. Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Pilih dan klik menu File → Save As, kotak dialog Save As akan
ditampilkan. Lihat Gambar 3.
Fungsi adalah rumus-rumus yang telah siap pakai, yang tersedia dalam
program aplikasi Excel. Fungsi dalam Excel dikelompok antara lain atas fungsi
matematika, fungsi statistik, fungsi logika dan lain sebagainya. Secara lengkap
anda dapat melihatnya dengan cara: klik menu Insert → Function.
6. Pada kotak isian Number1, tentukan range data yang akan diproses.
Penentuan range data ini dapat dilakukan dengan cara menyorot
menggunakan tombol pemilihan range.
7. Klik OK.
h 2. Menyalin Data
Menyalin (copy) data berarti meletakkan data pada tempat lain namun data
asli pada tempatnya masih tetap ada. Menyalin data dapat dilakukan dengan
melalui clipboad. Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Sorotlah sel atau range yang datanya akan disalin. Misal sorot D4:E11.
2. Pilih dan klik menu Edit → Copy (Ctrl+C).
3. Pindahkan penunjuk sel ke posisi baru yang diinginkan, Misal ke sel G4.
5. Pilih dan klik menu Edit → Paste (Ctrl+V). Atau langsung tekan tombol
Enter pada keyboard.
Menyisipkan Kolom
Untuk keperluan ini aktifkan kembali lembar kerja data guru. Misalkan Anda
ingin menyisipkan kolom baru diantara kolom D dan E. Ikuti langkah-langkah
berikut:
1. Sorotlah Kolom E.
2. Pilih dan klik menu Insert → Colomn.
Menyisipkan Sel
Untuk menyisipkan sel ikuti lLangkah-langkah berikut:
1. Sorotlah sel atau range tempat sel baru yang akan disisipkan. Misal sel
F9.
2. Pilih dan klik menu Insert → Cells. Kotak dialog insert akan
ditampilkan.
6. Pada kotak dialog tersebut beri tanda atau klik salah satu pilihan
berikut:
• As new sheet: bila ingin meletakkan grafik pada lembar grafik
yang terpisah dari lembar kerja data, tetapi dalam buku kerja yang
sama.
• As object in: bila ingin menempatkan grafik pada lembar kerja data
secara bersamaan.
7. Klik tombol perintah Finish, atau tekan tombol Enter.
a. Mekanika
t(s) 0 1 2 3 4
y(m) 0 -4,9 -19,6 -44,1 -78,4
Metoda Euler
Perumusan iterasi metoda Euler dapat dituliskan sebagai berikut:
yi+1 = yi + f(xi,yi) h (2.2)
Harga yang baru, yi+1 sama dengan harga lama yi di tambah slope
(kemiringan/turunan pertama), f(xi,yi) dikali dengan ukuran langkah, h.
Pengulangan proses dengan aturan yang serupa atau yang dikenal dengan
istilah iterasi adalah salah satu kemampuan yang dimiliki oleh MS-Excel.
Misalnya, untuk membuat sel di bawahnya yang berisi dari sel di atasnya
ditambah 1, pada sel A2 ketik: =A1+1. Selanjutnya bila sel ini dikopikan pada sel
di bawahnya lagi, maka yang tertulis pada sel A3 adalah formula +A2+1.
Ruang Fasa
Ruang fasa dapat dimaknai sebagai plot pada sistem koordinat dimana
kecepatan sebagai fungsi dari posisi, v(x). Seringkali kelakuan sistem lebih jelas
dimengerti dengan melihat grafik ruang fasanya ketimbang grafik ruang
waktunya.
Solusi Contoh 2:
Posisi
7 0.6 0.796916 -0.565556 -0.796916 0 Series1
8 0.7 0.732392 -0.645248 -0.732392 0 5 10
9 0.8 0.660543 -0.718487 -0.660543 -0.5
10 0.9 0.582089 -0.784542 -0.582089
-1
11 1 0.497814 -0.84275 -0.497814
12 1.1 0.408561 -0.892532 -0.408561 -1.5
13 1.2 0.315222 -0.933388 -0.315222 Waktu
14 1.3 0.218731 -0.96491 -0.218731
15 1.4 0.120052 -0.986783 -0.120052
16 1.5 0.020174 -0.998788 -0.020174
17 1.6 -0.079907 -1.000806 0.079907
18 1.7 -0.179188 -0.992815 0.179188
19 1.8 -0.276678 -0.974896 0.276678
20 1.9 -0.371401 -0.947228 0.371401
21 2 -0.46241 -0.910088 0.46241 GRafik ruang fasa massa-pegas
22 2.1 -0.548794 -0.863847 0.548794
23 2.2 -0.629691 -0.808968 0.629691 1.5
24 2.3 -0.704291 -0.745999 0.704291 1
25 2.4 -0.771848 -0.67557 0.771848
Kecepatan
0.5
26 2.5 -0.831687 -0.598385 0.831687
0 Series1
27 2.6 -0.883208 -0.515216 0.883208
-2 -1 -0.5 0 1 2
28 2.7 -0.925898 -0.426895 0.925898
29 2.8 -0.959328 -0.334306 0.959328 -1
30 2.9 -0.983166 -0.238373 0.983166 -1.5
31 3 -0.997171 -0.140056 0.997171
Posisi
32 3.1 -1.001205 -0.040339 1.001205
33 3.2 -0.995227 0.059781 0.995227
34 3.3 -0.979296 0.159304 0.979296
35 3.4 -0.953573 0.257234 0.953573
36 3.5 -0.918314 0.352591 0.918314
37 3.6 -0.873872 0.444422 0.873872
Latihan:
Setelah Anda sukses menyelesaikan contoh penyeleaian kasus massa-
pegas tanpa redaman, sekarang saatnyalah untuk menyelesaikan kasus massa-
pegas dengan redaman yang persamaanya dinyatakan pada pers (2.7). Petunjuk:
untuk kemudahan ambil saja nilai-nilai: massa = 1 , konstannta pegas = 1,
koefisien redaman = 0.2, dan langkah waktu iterasi dt = 0,1
Rangkaian RC
ε (t ) = V R (t ) + V C (t )
1
= RI (t ) + Q (t ) (2.8)
C
dQ
= −
1
(Q ( t ) − C ε 0 ) (2.9)
dt RC
Rangkaian RL
Mirip dengan pada rangkaian RC, ilustrasi keadaan pada rangkaian RL,
pada kondisi dengan dan tanpa batere, diperlihatkan pada Gambar II.4.(a).
dan (b) berikut ini.
ε 0 = V R (t ) + V L (t )
dI
= RI (t ) + L (2.11)
dt
dI R⎛ ε ⎞
= − ⎜ I (t ) − 0 ⎟ (2.12)
dt L ⎝ R ⎠
Kondisi yang mirip dengan proses pelepasan muatan dari dalam kapasitor
(Gambar II.3(a)) juga terjadi. Untuk rangkaian seperti pada Gambar
II.4.(b) energi yang tersimpan sebagai medan magnet di dalam induktor
dilepaskan melalui resistor.
dI 1
RI (t ) + L + Q = ε0 (2.13)
dt C
sehingga akan diperoleh persamaan diferensial
d 2 Q R dQ 1 ε0
+ + Q = (2.14)
dt 2 L dt LC L
yang secara analitik dapat ditunjukkan memiliki solusi berbentuk
⎡ R
− t ⎤
Q(t ) = Cε 0 ⎢1 − e cos(ω' t + ϕ )⎥
2L
(2.14)
⎣ ⎦
2
⎛ R ⎞ 1
dengan ω ' = ω 2
− ⎜ ⎟ dan ω=
⎝ 2L ⎠ LC
Langkah algoritma
data:
dt ε R C
Perumusan: I(t) = - 1 / RC( Q(t) - C εο )
0.003 10 1000 0.0001
No t Q(t) I(t)
1 0 0 100
2 0.003 0.3 97
3 0.006 0.591 94.09 Grafik Q(t), Rangkaian RC
4 0.009 0.87327 91.2673
5 0.012 1.1470719 88.529281 12
6 0.015 1.412659743 85.87340257 10
7 0.018 1.670279951 83.29720049 8
Q
8 0.021 1.920171552 80.79828448 6 Series1
9 0.024 2.162566406 78.37433594 4
10 0.027 2.397689413 76.02310587 2
11 0.03 2.625758731 73.74241269 0
12 0.033 2.846985969 71.53014031 0 0.2 0.4 0.6 0.8
13 0.036 3.06157639 69.3842361 Waktu
14 0.039 3.269729098 67.30270902
15 0.042 3.471637225 65.28362775
16 0.045 3.667488109 63.32511891 Grafik I(t), Rangkaian RC
17 0.048 3.857463465 61.42536535
18 0.051 4.041739561 59.58260439 120
19 0.054 4.220487375 57.79512625
100
20 0.057 4.393872753 56.06127247
80
21 0.06 4.562056571 54.37943429
60 Grafik I(t)
I
Latihan:
Untuk lebih memahami makna dari tampilan grafik solusi rangkaian RC di
atas: cobalah Anda ubah-ubah nilai Resistansi misalnya: 2K, 6K, 10K dan 16K.
Coba Anda perhatikan hasil perubahannya, lakukan analisis. Anda dapat juga
mengubah-ubah nilai kapasitornya, misal: 200µ, 600µ, dan l500µ.
Jika Anda berminat untuk melakukan eksplorasi tentang pengaruh perubahan
ukuran ketelitian(delta waktu iterasi), maka yang harus diubah-ubah adalah nilai
dt, perlu diperhatikan nilai dt haruslah proporsional terhadap keadaan sistem, jika
tidak akan timbul kesalahan numerik yang dikenal dengan istilah kesalahan
pemotongan dan kesalahan pembulatan.