You are on page 1of 4

AnneAhira.

com

Referensi

Ilmu Pasti

Ilmu Gizi dan Kesehatan

Kandungan Kopi - Kafein dan Manfaatnya

Artikel Terkait
Kandungan Durian yang Kontroversial Zat Aditif pada Makanan Berbahaya bagi Kesehatan - ANNEAHIRA.COM Metabolisme Karbohidrat Dalam Tubuh Bahan Pewarna Makanan, Penggugah Selera Warna Jingga dan Kekayaan Kandungan Wortel Peyimpanan Bahan Makanan dalam Wadah Plastik Kandungan Alpukat dan Manfaatnya bagi Kesehatan Menjaga Kesehatan dengan Mengatur Kalori Makanan Anatomi Fisiologi Hipertensi

Ilustrasi kandungan kopi

Kandungan kopi didominasi oleh senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal yang memiliki sensasi rasa pahit. Adalah Friedrich Ferdinand Runge, kimiawan Jerman, yang mengidentifikasi senyawa ini pada 1819. Ia memberi nama kafein untuk senyawa yang bekerja menyerupai obat perangsang psikoaktif dan diuretik itu. Kandungan kopi yang satu ini mendasari dilakukan penelitian-penelitian lain terhadap kopi. Minuman berwarna hitam pekat ini bisa jadi merupakan minuman paling banyak dikenal oleh masyarakat dunia. Rasanya yang pahit serta keharuman yang benar-benar memikat selera menjadi alasan mengapa kopi memiliki usia yang cukup panjang. Keterkenalan minuman kopi ini diserta dengan kandungan kopi yang juga banyak dikenal oleh masyarakat. Tersakiti Karena Kopi Jika ada yang bisa disalahkan atas penjajahan yang dialami Indonesia, bisa jadi kopi adalah tersangka utamanya. Kopi dianggap sebagai sebuah komoditi besar dan menguntungkan bagi bangsa penjajah. Ibaratnya, kopi adalah barang berharga yang tidak layak untuk dilepaskan begitu saja. Itulah sebabnya, mereka terus menerus menjajah Indonesia. Jika merujuk pada sejarah penemuan kopi, dapatlah dipahami mengapa penggembala Ethiopia dan kambing-kambingnya yang memakan kopi tiba-tiba menunjukkan atraksi aneh berupa gerakan enerjik dan riang gembira. Sebab, kafein merangsang sistem syaraf pusat, menghadirkan sensasi segar, penuh tenaga, dan menghilangkan kantuk untuk sementara. Hal itu ternyata disebabkan oleh kandungan kopi berupa kafein yang cukup tinggi. Cerita tentang kambing-kambing yang mengonsumsi tumbuhan kopi itu langsung menginspirasi para peneliti untuk melakukan penelitian. Dari penelitian itulah diketahui bahwa kandungan kopi memang ternyata cukup baik untuk kesehatan. Tentu saja jika dikonsumsi secara pas dan tidak berlebihan. Apapun kisahnya, kopi dan kandungannya, dan kepekatannya, dan aromanya, adalah semacam rekreasi, sejenis dengan upaya

Bahan-Bahan Makanan Berbahaya dalam Kemasan Asupan Penting Agar Ibu dan Kandungan Bayi Sehat 10 Manfaat Buah Alpukat Bagi Kesehatan Kandungan Apel dan Manfaatnya bagi Kesehatan Kelezatan Aneka Jenis Roti di Dunia ANNEAHIRA.COM Makanan Otak - Nutrisi Otak untuk Perlancar Kerja Otak

manusia memahami mengapa yang pahit bisa dinikmati dengan nyaman. Bahkan ada pula seloroh yang mengungkapkan bahwa sejatinya kopi merupakan candu kecil. Candu yang merakyat. Pesonanya pula telah mengantarkan kolonialisme sampai ke gerbang Indonesia. Memang benar bahwa kopi saat diperkenalkan di Indonesia tidaklah manis. Melainkan membawa kisah kepedihan tentang sosok Van der Venter dengan tanam paksanya. Namun, demikian, kopi telah ultimat menjadi penggerak dari peradaban. Sejarah Kopi Kopi telah menjadi sumber utama kafein dunia sejak Zaman Batu. Saat itu, kopi dikonsumsi dengan cara dikunyah mentah, baik biji, daun, kulit pohon, maupun ranting-rantingnya. Manusia purba percaya tumbuhan kopi mampu mengusir lelah, merangsang kesadaran, dan memperbaiki suasana hati. Melihat hal itu, dapat disimpulkan jika sebenarnya kopi telah lama diketahui oleh peradaban manusia. Tanaman sejenis kopi diperkirakan telah dikenal peradaban Cina semasa Kaisar Shnnng (3000 SM). Ditulis dalam Cha Jing, karya sastra Lu Yu, tentang tumbuh-tumbuhan yang diseduh dengan air mendidih dan dijadikan minuman beraroma wangi, memiliki khasiat memulihkan tenaga. Tenaga yang dapat dipulihkan ketika mengonsumsi minuman dari biji kopi tersebut merupakan khasiat sederhana yang diperoleh dari manfaat kandungan kopi. Malaye Jaziri, ilmuwan Persia, pada 1587, menulis "Undat al Safwa fi Hill al-Qahwa tentang kontroversi minuman kopi. Dalam karya sastra tersebut, Jaziri mengisahkan tentang mufti Aden, Sheikh Jamaluddin al-Dhabhani, yang meminum kopi dan terus terjaga sepanjang malam untuk berdoa. Kandungan kopi yang pada zaman dahulu belum diketahui namanya ini sudah mampu membuat "kontroversi tersendiri. Tuhan tidak menciptakan dunia dari kocokan dadu. Dia tidak asal menciptakan tanaman kopi jika kandungan kopi yang dimiliki tidak bermanfaat bagi kehidupan manusia. Percaya atau tidak, nyatanya hal itu memang benar. Tuhan tinggal memerintahkan manusia untuk meneliti dan memanfaatkannya lebih lanjut. Kafein Kandungan kopi yang paling terkenal adalah kafein. Kopi memiliki kandungan kafein yang bervariasi. Kadarnya dipengaruhi oleh jenis biji kopi, pengolahan, dan cara penyajiannya. Dunia mengenal beberapa jenis varietas kopi dengan kadar kafein yang berbeda-beda. Kopi arabika misalnya, memiliki rata-rata 40-100 mg kandungan kafein dalam satu cangkir kopi. Jumlah ini sedikit lebih kecil dibanding kopi robusta. Berikut ini perbandingan kadar kafein pada beberapa jenis minuman kopi. 1. Kopi instan: 2,8 - 5,0%. 2. Kopi moka: 1,00%. 3. Kopi robusta: 1,48%. 4. Kopi arabika: 1.10 %. Pengolahan biji kopi berpengaruh pada kandungan isinya terlebih kafeinnya. Hal ini tampak pada kopi jenis dark-roast yang diolah dengan metode pemanggangan. Pemanggangan menyebabkan banyak senyawa kafein yang rusak sehingga di dalam kopi atau kadar kafeinnya lebih rendah dari jenis kopi lain. Sebelum dikonsumsi, biji kopi melewati serangkaian tahap pengolahan. 1. Pengeringan untuk memisahkan biji kopi dari cangkangnya. Pengeringan dilakukan dengan bantuan cahaya matahari langsung atau dengan oven. Proses ini cukup banyak menghilangkan kandungan kafein. 2. Pencucian biji kopi dan proses fermentasi singkat. 3. Pemanggangan untuk meningkatkan cita rasa kopi. Proses ini juga cukup banyak menghilangkan kadar kafein kopi. 4. Penggilingan untuk efektivitas saat ekstraksi. 5. Perebusan adalah langkah penutup pengolahan kopi. Prosesnya membutuhkan komposisi yang baik antara biji kopi dan air, ukuran partikel, suhu air yang dipakai, metode, dan waktu perebusan. 6. Dekafeinasi adalah proses tambahan apabila diinginkan penurunan kadar kafein. Biasanya, dilakukan dengan melarutkan kafein dalam senyawa metilen klorida dan etil asetat. Dengan demikian, kandungan kafein akan menjadi tidak begitu tinggi.

Find us on Facebook

Anne Ahira - Asian Brain


Like 757,797 people like Anne Ahira - Asian Brain.

F acebook social plugin

Anne Ahira - Asian Brain on Facebook

Fungsi Kafein Kandungan kopi, khususnya kafein dalam tubuh berperan untuk meningkatkan kerja psikomotorik. Kafein memberi efek rasa segar dan energi meningkat. Dalam tinjauan kimiawi, kafein mengandung molekul metabolit yaitu 1-3-7-asam trimetilurat, paraksantina, teofillina dan teobromina. Kafein mengandung sebuah molekul yang memiliki kemampuan mengikat reseptor adenosine, nukleotida di dalam otak yang merespons rasa lelah. Itulah sebabnya mengapa kafein bisa menghilangkan rasa lelah. Dampak selanjutnya dari kafein tersebut adalah menyebabkan meningkatnya aktivitas otak dan terlepasnya hormon epinefrin. Hormon epinefrin mampu menaikkan kerja jantung, menambah tensi darah, melancarkan peredaran darah, dan mengeluarkan glukosa dari hati. Uniknya, otak mampu mengeluarkan kafein dengan cepat, berbeda dengan alkohol yang sulit terlepas sehingga mengganggu fungsi mental. Sebelumnya, banyak anggapan bahwa kandungan kopi (kafein) menimbulkan efek negatif berupa risiko kanker, diabetes melitus, insomnia, dan penyakit jantung. Namun, penelitian ilmiah justru menyatakan sebaliknya. Kafein mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup banyak dan mampu menekan perkembangan sel kanker, menurunkan risiko terkena diabetes melitus, dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Kopi juga terbukti mencegah risiko serangan jantung Jangan Berlebihan Meskipun manfaat kandungan kopi, khususnya kafein memberikan banyak manfaat bagi tubuh, hendaknya kita membatasi konsumsi kopi dalam area aman. Sebab, sesuatu yang berlebihan pasti memiliki efek yang kurang baik. Penelitian medis menentukan batas aman konsumsi kafein adalah 100-150 mg per hari. Jika terlalu banyak kandungan kopi yang masuk dalam tubuh dan melebihi ambang normal, hal itu bisa menyebabkan intoksikasi kafeina, semacam mabuk kafein. Gejala yang terlihat pada kasus seperti ini adalah timbulnya rasa resah, risau, insomnia, dan sering buang air kecil. Pada kasus yang lebih serius, kandungan kopi yang masuk dalam tubuh secara berlebihan dapat menyebabkan intoksikasi kafeina dan bisa membuat kejang otot, pikiran kusut, kepanikan, denyut jantung terganggu, dan gejolak psikomotor. Jadi, pastikan Anda berada di area aman mengonsumsi kopi. Selain kafein dengan segala macam yang penting bagi tubuh, kandungan kopi yang lainnya juga dapat membantu tubuh terhindar dari penyakit-penyakit berat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard Womens Health, menonsumsi kopi sebanyak beberapa cangkir dalam sehari dapat menurunkan risiko diabetes. Selain itu, kandungan kopi juga dapat menghindarkan terjadinya pembentukan batu ginjal, kanker serta kerusakan fungsi hati.
Tolong di SHARE :
Share

294

Tw eet

Share

6 comments

Add a comment Chairu Dalfitra Staf at Lembaga Kesehatan Masyarakat Indonesia Trimakasih Informasinya Reply 1 Like March 15 at 11:03pm

Henry Eko Setiawan Alumni Universitas Muhammadiyah Malang Tq utk infonya yg sangat bermanfaat. Reply 1 Like March 24 at 7:40pm

Infri Delta Krida Wacana Christian University info yang menarik. Reply Like April 29 at 9:10pm Athy Liku STIKES TANA TORAJA Mksh infox brmamfaat. Reply Like May 3 at 11:19pm Yaya Unika Universiatas Indonesia TimurMakassar 2010 Ternyata kopi banyak juga mnfaatx pd kshatan jika dikomsumsi tdk berlebih,, trimks infox. Reply Like May 7 at 3:51pm View 1 more
F acebook social plugin

Beranda | Privacy
Kantor Pusat : Komp. Buah Batu Regency Blok A2 No.9 Bandung Jawa Barat - INDONESIA

You might also like