Professional Documents
Culture Documents
Trauma Mata
l
l l
Trauma mata : tindakan sengaja maupun tidak disengaja yang menimbulkan perlukaan mata kasus gawat darurat mata Trauma Mata :
l l l
http://www.pdf4free.com
Mata merupakan bagian yang sangat peka. Meskipun mata telah mendapat perlindungan dari tulang orbita, bantalan lemak retrobulbar, kelopak mata dengan bulu matanya, juga dengan telah dibuatnya macammacam -macam alat untuk melindungi mata, tetapi frekuensi kecelakaan masih sangat tinggi.
3
Trauma tajam okuli adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata, dimana mata ditembus oleh benda tajam atau benda dengan kecepatan tinggi yang mempenetrasi kornea dan sklera sklera. .
http://www.pdf4free.com
Kejadian trauma okular Lk 33-5 x > Pr Hasil studi United States Eye Injury Register Regist er (USEIR) di AS : dominan Lk umur 29 th (trauma tajam okuli) Studi epidemiologi internasional: dominan Lk 25 25-30 th ( trauma tajam okuli )
5
permainan
http://www.pdf4free.com
Olahraga
Kecelakaan Kerja
http://www.pdf4free.com
Berkelahi
kerusakan akibat benda asing ditentukan oleh energi kinetik yang dimiliki dimiliki. . Contohnya pada peluru pistol angin yang besar dan memiliki kecepatan yang tidak terlalu besar memiliki energi kinetik yang tinggi dan menyebabkan kerusakan mata yang cukup parah parah. . Kontras dengan pecahan benda tajam yang memiliki massa yang kecil dengan kecepatan tinggi akan menimbulkan laserasi dengan batas yang jelas dan beratnya kerusakan lebih ringan dibandingkan kerusakan akibat peluru pistol angin angin. .
10
http://www.pdf4free.com
Trauma tembus
Terlihat tanda-tanda bola mata tembus, seperti tajam penglihatan yang menurun, laserasi kornea, bentuk dan letak pupil yang berubah, terlihat ruptur pada kornea atau sklera,
12
http://www.pdf4free.com
Palpebra
13
Saluran Lakrimalis
l
Dapat merusak sistem pengaliran air mata dari pungtum lakrimalis sampai ke rongga hidung.
14
http://www.pdf4free.com
Kongjungtiva
15
Kornea l Bila luka tembus mengenai kornea dapat menyebabkan gangguan fungsi penglihatan karena fungsi kornea sebagai media refraksi.
16
http://www.pdf4free.com
Sklera l Bila ada luka tembus pada sklera dapat menyebabkan penurunan tekanan bola mata dan kamera okuli jadi dangkal, luka sklera yang lebar dapat disertai prolap jaringan bola mata, bisa juga menyebabkan infeksi dari bagian dalam bola mata
17
Corpus siliar Luka pada corpus siliar mempunyai prognosis yang buruk, karena kemungkinan besar dapat menimbulkan endoftalmitis, panoftalmitis yang berakhir dengan ptisis bulbi pada mata yang terkena trauma trauma. .
18
http://www.pdf4free.com
Lensa l mengganggu daya fokus sinar pada retina sehingga menurunkan daya refraksi, penglihatan menurun karena daya akomodasi tidak adekuat
19
Orbita l Luka tajam yang mengenai orbita dapat merusak bola mata, merusak saraf optik menyebabkan kebutaan atau merobek otot luar mata sehingga menimbulkan paralisis dari otot dan diplopia
20
http://www.pdf4free.com
10
Retina Dapat menyebabkan perdarahan retina yang dapat menumpuk pada rongga badan kaca, hal ini dapat muncul fotopsia dan ada benda melayang dalam badan kaca
21
l l l
22
http://www.pdf4free.com
11
1. Penatalaksanaan sebelum tiba di RS: l Mata tidak boleh dibebat dengan tekanan dan diberikan perlindungan tanpa kontak l Tidak boleh dilakukan manipulasi yang berlebihan dan penekanan bola mata l Benda asing tidak boleh dikeluarkan tanpa pemeriksaan lanjutan l Sebaiknya pasien di puasakan untuk mengantisipasi tindakan operasi.
23
24
http://www.pdf4free.com
12
2. Penatalaksanaan di RS: l Pemberian antibiotik spektrum luas l Pemberian obat sedasi, antiemetik, dan analgetik sesuai indikasi l Pemberian toksoid tetanus sesuai indikasi l Pengangkatan benda asing di kornea, konjungtiva atau intraokuler (bila mata intak) l Tindakan pembedahan /penjahitan sesuai dengan kausa dan jenis cedera.
25
Laserasi kornea nylon 10 10-0 . l Robekan konjungtiva > 5 mm 6-0 silk l Iris atau korpus siliaris yang mengalami inkarserasi dan terpajan < 24 jam dimasukkan, > 24 jam & jaringan mengalami iskemia dan kerusakan berat dieksisi setinggi bibir luka. l Sisa Sisa-sisa lensa dan darah dikeluarkan dengan aspirasi dan irigasi mekanis atau vitrektomi. l Reformasi kamera anterior dapat dicapai dengan cairan intraokuler fisiologis, udara atau viskoelastik.
l
26
http://www.pdf4free.com
13
Luka sklera ditutup dengan jahitan 8-0 atau 9-0 interupted yang tidak dapat diserap. l Bila ada luka kornea yang besar kemungkinan memerlukan tindakan keratoplasti keratoplast i l Enukleasi dan eviserasi primer hanya boleh dipikirkan bila bola mata mengalami kerusakan total.
l
27
Endoftalmitis
28
http://www.pdf4free.com
14
Diperlukan perlindungan pekerja untuk menghindari terjadinya trauma tajam. l Awasi anak yang sedang bermain yang mungkin berbahaya bagi matanya. l Memakai Kaca mata khusus
l
30
http://www.pdf4free.com
15
Trauma Tumpul
Trauma tumpul okuli adalah cedera yang disebabkan oleh benda tumpul seperti pukulan, bola tennis dll,yang terjadi pada mata, saraf mata, dan rongga orbita. l Trauma tumpul dapat ditemukan pada keadaankeadaan -keadaan pukulan langsung pada bola mata l Trauma tumpul pada bola mata dapat ditemukan di jalanan, di perkebunan dan kawasan industri
l
31
Etiologi
Etiologi trauma tumpul okuli dapat terjadi pada keadaan yg paling sering menyebabkan trauma mata adalah kecelakaan di rumah, kekerasan,cedera akibat olahraga dan kecelakaan lalu lintas l Secara epidemilogi, prevalensi terjadinya trauma tumpul ini lebih banyak pada lakilakilaki dari pada perempuan dan terutama pada usia muda.
l
32
http://www.pdf4free.com
16
Klasifikasi
Trauma tumpul dibedakan menjadi dua jenis: l Kontusio yaitu kerusakan yang disebabkan kontak langsung oleh benda dari luar terhadap bola mata, tanpa menyebabkan robekan pada dinding bola mata l Konkusio yaitu bila kerusakan terjadi secara tidak langsung. trauma terjadi pada jaringan disekitar mata,kemudian getarannya sampai ke bola mata
33
Patofisiologi
Trauma yg mengenai mata menimbulkan kekuatan hidraulis yg menyebabkan hifema dan iridodialisis serta merobek lapisan otot sfingter sehingga pupil menjadi ovoid dan non reaktif. Tenaga yang timbul dari trauma diperkirakan terus ke dalam bola mata melalui sumbu anterior posterior sehingga menyebabkan kompresi ke posterior serta menegangkan bola mata ke lateral sesuai dgn garis ekuator .
34
http://www.pdf4free.com
17
Kelainan-kelainan yg dpt di timbulkan oleh Kelainantrauma tumpul berupa: hifema, subluksasio lentis, katarak traumatika, pendarahan pada korpus vitreus, ruptur kornea, ruptur koroid
35
Hifema
36
http://www.pdf4free.com
18
37
http://www.pdf4free.com
19
Pemeriksaan fisik
Menilai tajam penglihatan, bila parah diperiksa proyeksi cahaya l Pemeriksaan permukaan kornea: benda asing luka dan abrasi l Inspeksi konjungtiva: pendarahan/tidak l Kamera okuli anterior: kedalaman kejernihan dan pendarahan l Pupil: bentuk dan reaksi terhadap cahaya l Oftalmoskop: menilai lensa corpus vitreus, diskus optikus dan retina
l
39
Penatalaksanaan
Bila di curigai adanya cedera bola mata, manipulasi mata harus dihindari sampai saat pembedahan atau operasi l Dipasang balutan ringan dgn balutan bilatral untuk menjaga dan meminimalkan gerakan bola mata l Pemberian antibiotik, antiemetik, dan anti tetanus toksoid sesuai kebutuhan l Laserasi pada kelopak mata dapat dijahit, diberi salep antibiotik dan di balut
l
40
http://www.pdf4free.com
20
Trauma Kimia
l
Trauma kimia mata : trauma yang mengenai bola mata akibat terpaparnya bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur bola mata Trauma kimia :
l l
Epidemiologi
l l
Pria 3 sampai 5 kali lebih banyak daripada wanita, dengan umur ratarata-rata 31 tahun Rasio frekuensi bervariasi trauma asam:basa = 1:1 sampai 1:4 80% dari trauma kimiawi disebabkan disebabkan oleh pajanan karena pekerjaan
42
http://www.pdf4free.com
21
Etiologi
l
Contoh bahan kimia bersifat asam : asam sulfat, air accu, asam sulfit, asam klorida, zat pemutih, asam asetat, asam nitrat, asam kromat, asam hidroflorida, dan lain sebagainya Contoh bahan kimia bersifat basa : amoniak, freon/bahan pendingin lemari es, sabun, shampo, kapur gamping, semen, tiner, lem, kaustik soda, cairan pembersih dalam rumah tangga
43
Trauma Asam
l l l l l
Asam dipisahkan dalam dua mekanisme: ion hidrogen dan anion dalam kornea Ion hidrogen : merusak permukaan okular dengan mengubah pH Anion : merusak dengan cara koagulasi protein kerusakannya cenderung terlokalisir Bahan asam tidak menyebabkan hilangnya bahan proteoglikan di kornea
44
http://www.pdf4free.com
22
Bahan kimia asam Asam cenderung berikatan dengan protein Menyebabkan koagulasi protein plasma Koagulasi protein ini, sebagai barrier yang membatasi penetrasi dan kerusakan lebih lanjut Luka hanya terbatas pada permukaan luar saja.
45
46
http://www.pdf4free.com
23
Trauma Basa
l l
l l
bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu bahanhidrofilik dan lipolifik dapat secara cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke bilik mata depan, bahkan sampai retina trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea Pada pH yang tinggi alkali akan mengakibatkan safonifikasi disertai dengan disosiasi asam lemak membran sel
47
Mukopolisakarida jaringan oleh basa akan menghilang dan terjadi penggumpalan sel kornea atau keratosis Serat kolagen kornea akan bengkak dan stroma kornea akan mati terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma kornea disertai jg dengan pembentukan pembuluh darah baru atau neovaskularisasi
48
http://www.pdf4free.com
24
sel basal epitel kornea rusak akan memudahkan sel epitel diatasnya lepas Sel epitel yang baru terbentuk akan berhubungan langsung dengan stroma dibawahnya melalui plasminogen ak aktivator dilepas juga kolagenase yang akan merusak kolagen kornea gangguan penyembuhan epitel ulkus kornea perforasi kornea.
49
Patofisiologi
Bahan kimia alkali Pecah atau rusaknya sel jaringan dan Persabunan disertai disosiasi asam lemak membran sel penetrasi lebih lanjut Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan sel kornea Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati Edema terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma, cenderung disertai masuknya pemb.darah (Neovaskularisasi)
Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak kolagen kornea) Terjadi gangguan penyembuhan epitel Berkelanjutan menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang lebih dalam
50
http://www.pdf4free.com
25
51
Diagnosa
l l l
52
http://www.pdf4free.com
26
Anamnesa
l l l l
Zat kimia yang terkena mata Waktu terkena paparan zat kimia Proses terkena zat kimia Onset penurunan visus
53
Pemeriksaan Fisik
l
ditunda sampai mata yang terkena zat sudah terigasi dengan air dan pH permukaan bola mata sudah netral Obat anestesi topical boleh digunakan untuk membantu pasien lebih nyaman dan kooperatif perhatian khusus untuk memeriksa kejernihan dan keutuhan kornea, derajat iskemik limbus
54
http://www.pdf4free.com
27
Pemeriksaan Penunjang
l l l l
Pemeriksaan pH bola mata secara berkala Pemeriksaan bagian anterior mata dengan lup atau slit lamp Pemeriksaan oftalmoskopi direk dan indirek Pemeriksaan tonometri
55
Penatalaksanaan
Trauma Asam l irigasi jaringan yang terkenaterkena-kena secepat mungkin l dengan menggunakan garam fisiologis atau air selama 1515-30 menit l dapat diberikan anastesi topikal, larutan natrium bikarbonat 3%, dan antibiotik l Trauma asam pada dasarnya akan kembali normal
56
http://www.pdf4free.com
28
Penatalaksanaan
Trauma Basa l Irigasi l Cek pH dengan kertas lakmus l Bersihkan bila ada corpus alineum l Bila penyebabnya adalah CaOH, dapat diberi EDTA l Pemberian antibiotika l Pemberian sikloplegik l Pemberian Anti glaukoma l Pemberian Steroid secara berhatiberhati-hati l Pemberian Vitamin C
57
Komplikasi
l l l l
58
http://www.pdf4free.com
29
Prognosis
l
59
Terdapat 2 klasifikasi trauma basa pada mata untuk menganalisis kerusakan dan beratnya kerusakan : 1. Klasifikasi Huges 2. Klasifikasi Thoft
l
60
http://www.pdf4free.com
30
Klasifikasi Huges
Ringan Sedang Berat
Prognosis baik Terdapat erosi epitel kornea Pada kornea ter te rda dap pat kekeruhan yang ringan Tidak terdapat iskemia dan nekrosis kornea ataupun konjungtiva
Prognosis baik Terdapat kekeruhan kornea sehingga sulit melihat iris dan pupil secara terperinci Terdapat iskemia dan nekrosis ringan pada kornea dan konjungtiva
Prognosis buruk Akibat kekeruhan kornea pupil tidak dapat dilihat Konjungtiva dan sklera pucat
61
Klasifikasi Thoft
l l l
Derajat 1 : terjadi hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata Derajat 2 : terjadi hiperemi konjungtiva disertai hilangnya epitel kornea Derajat 3 : terjadi hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel kornea Derajat 4 : konjungtiva perilimbal nekrosis sebanyak 50%
62
http://www.pdf4free.com
31
63
http://www.pdf4free.com
32