You are on page 1of 1

Pada Oftalmia simpatika, diperkirakan terjadi hipersensitivitas tipe lambat terhadap struktur-struktur yang mengandung melanin.

Di duga cedera terhadap satu mata menyebabkan tubuh menimbulkan respon peradangan auto imun terhadap bagian tertentu dari mata. Cedera menyebabkan jaringan tertentu dari mata kontak dengan aliran darah sehingga merangsang sistem imun dan menimbulkan antigen dari respon peradangan. Antigen tersebut masuk ke dalam aliran darah menuju ke mata yang sehat melalui arteri koroid. Hal ini kemudian menyebabkan menimbulkan munculnya reaksi autoimun yang seharusnya tidak terjadi di mata yang sehat, dan mengakibatkan oftalmia simpatika. Mata yang cidera dinamakan exciting eye, sedangkan mata yang lainnya dinamakan symphathizing eye.(4)
=====================================================================================

Patogenesis dari oftalmia simpatika masih tidak diketahui dengan jelas, tetapi banyak yang menerima bahwa penyakit ini adalah sebuah respon autoimun terhadap antigen intraokuler yang mana mendapat akses dari trauma tembus atau operasi conjunctival lymphatics, dan bertemu dengan sistem imun. Kemungkinan bahwa sebuah agen infeksius yang ikut menimbulkan oftalmia simpatika masih spekulatif. Antigen intraokuler yang bertanggung jawab masih belum diketahui secara jelas; komponen retina termasuk antigenS dan protein reseptor cahaya retina diketahui sangat antigenic dan biasanya digunakan dalam eksperimen uveitis pada hewan coba. Secara histologi, keseluruhan dari traktus uvea mungkin melebar oleh infiltrat seluler yang berisi sel-sel epiteloid dan giant cells (yang mana memfagosit pigmen koroid dan retina), sel limfosit T dan nodul Dalen-Fuchs. Infiltrat seluler ini juga kadangkadang mengagregasi sekitar badan siliar posterior, arteriol retina dan vena vortex. Bagian Choriocapillaris juga biasanya terkena.

You might also like