You are on page 1of 9

LAPORAN PROYEK PIEZO VIBRATION SENSOR

Disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Komponen Sistem Kontrol

Paulus Christianto Maulana Jayalaksana Bobby Adhitya Nugraha

(0822073) (0822061) (0822053)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG 2011

1. Dasar teori Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada suatu segment bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen tersebut. Sumber fenomena ini adalah adanya distribusi muatan listrik pada sel sel kristal. Nilai koefisien muatan piezoelektrik berada pada rentang 1 100 pico coloumb/Newton. Pada kesempatan ini kelompok kami akan mencoba menjelaskan mengenai piezo sensor yaitu Vibration Sensor Piezoelektrik.

Gambar 1 Piezo Vibration Sensor

Sensor ini dirancang dengan bahan yang disebut PVDF (Polyvinylidene Fluoride) film / plastic polymer dan conductive rubber sebagai bahan utama sensor untuk pengukuran beban, tegangan, regangan ataupun deformasi dari suatu struktur. Sedangkan bahan-bahan lain yang digunakan untuk sensor Piezoelectric ini adalah kristal turmalin, kuarsa, ratna cempaka, dan garam rossel, karena dengan kemampuan bahan-bahan tertentu tersebut dapat menghasilkan sebuah potensial listrik saat bahan-bahan itu dipanaskan atau didinginkan, serta sensor ini memiliki ukuran dan bentuk sangat fleksibel, dengan kata lain dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 2 Struktur Film pada Vibration Sensor

Konversi Mekanik ke Listrik

Bahan piezoelektrik dapat mengubah deformasi mekanik menjadi medan listrik yang setara dengan (piezoelectric effect) nya. Bahan PVDF merupakan jenis lapisan tipis atau sering disebut film PVDF ini mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan, di antaranya adalah: fleksibel, ringan, mampu bekerja pada frekuensi yang sangat lebar, dan juga tersedia dalam berbagai bentuk ketebalan dan luasan. Bahan PVDF ini juga sangat mudah serta dapat meminimalisir kerusakan pada material yang bersangkutan serta kerusakan pada PDVF itu sendiri. Apabila film PVDF terdeformasi secara mekanik, misalnya terkena tekanan, maka partikel penyusunnya menjadi terpolarisasi sehingga menimbulkan konsentrasi muatan listrik pada masing-masing permukaannya. Semakin besar sensor ini terdeformasi maka output yang dihasilkan sensor ini juga ikut membesar. Pada batas frekuensi rendah operasi paling sederhana dinamis,tidak

modus film berperilaku seperti pengukur regangan yang

memerlukan sumber daya eksternal dan menghasilkan sinyal dari hasil tegangan dan regangan.Sensitivitas dari output getaran disebabkan oleh format bahan

film piezo.Ketebalan rendah membuat film, pada gilirannya, area penampang yang sangat kecil dan kekuatan longitudinal yang relatif kecil sehingga menciptakan tekanan yang sangat besar dalam materi. Sangat mudah untuk mengeksploitasi aspek ini untuk

meningkatkan sensitivitas sejajar dengan sumbu mesin. Jika elemen dilaminasi film (untuk contohLDT1-028K). ditempatkan di antara dua lapisan dari bahan sesuai maka

setiap kekuatan tekan yang diubah menjadi jauh lebih besar kekuatan daripada yang luas memanjang.

2. Spesifikasi Sensor Lebar range frekuensi 0.001 Hz 109 Hz. Merupakan daerah kerja frekuensi getaran yang mampu menghasilkan perubahan tegangan output. Input impedansi kecil. Elastisitas tinggi. Luas rentang dinamis(10-8 - 106 psi) Tegangan -Regangan maksimum yang mampu menghasilkan tegangan Output tegangan rendah- 10 kali lebih tinggi dari Piezo keramik. Dapat di desain secara manual

Piezo Sensor memiliki 2 macam jenis bahan yaitu PVDF dan Copolymer(Keramik) berikut adalah perbedaan antara kedua bahan tersebut .Pada percobaan kali ini Piezo Vibration yang digunakan adalah Piezo yang berbahan PVDF .

3. Cara Kerja Sensor Sensor ini memiliki cara kerja yang sebanding dengan inputnya atau sebanding dengan seberapa besar sensor ini terdeformasi, cara kerja sensor ini dapat di lihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3 Cara Kerja Vibration Sensor

Semakin besar tekanan atau deformasi yang diterima sensor tersebut, dapat menghasilkan output tegangan yang berubah-ubah, namun sayangnya output sensor ini sangat kecil sehingga sulit untuk dibaca apabila ingin kita jadikan input ke suatu sistem tertentu.

Piezo Vibration bekerja seperti kapasitor yang mampu menyimpan daya .Berikut adalah rumus besar nilai kapasitansinya :

Besar kapasitansi bergantung pada permisitivitas bahan , Luas film PVDF dan ketebalan PVDF .

Berikut adalah rangkaian ekivalen dari Piezo Vibration Sensor :

Sumber AC merupakan bahan PVDF yang mampu menghasilkan tegangan kemudian tegangan tersebut dapat disimpan oleh kapasitor dalam sensor Vibration .

4. Hasil Pengamatan Percobaan dilakukan dengan pemberian input getaran yang berasal dari speaker yang memiliki sumber berupa osilator.Getaran berasal dari dengungan speaker yang

menggetarkan sensor .Berikut adalah table keluaran output dari Vibration sensor tanpa penguatan

Input Frekuensi 1 Hz 10Hz 1000Hz 1M Hz

Output Vibration Sensor 0.1mV 0.1mV 0.1mV 0.2mV

Input Tegangan 1Vpp 2Vpp 4Vpp 7Vpp

Output Vibration Sensor 0.1mV 0.3mV 0.7mV 1mV

Dengan demikian kita dapat mengetahui bahwa perubahan amplituda mempengaruhi perubahan output getaran.

Berikut adalah rangkaian penguatan yang digunakan ::

Gambar 4 Signal Conditioning (Voltage Amplifier/Non-inverting Amplifier)

Karena output tegangan sensor hanya dalam rentang 0.1mV-1mV untuk mencapai daerah kerja 0-5V dibuthkan penguat 5000 kali .

Dengan mendesain untuk penguatan 5000 kali, maka kami tentukan untuk nilai R2=49M dan R1=1K, maka diperoleh perhitungan :

Digunakan resistor 4,7M ,100K dan 1K sebab resistor tersebut mudah ditemui di pasaran .Sulit untuk mendapatkan resistor yang sesuai di pasaran untuk mencapai penguatan 5000 kali.

Berikut adalah table Hasil Pengamatan dengan Penguat :

Input Amplituda pada Speaker untuk menggetarkan Vibration Sensor 1Vpp 2Vpp 4Vpp 7Vpp

Output Op-Amp

0.42V 1.22V 2.3V 3,7V

Dengan data pengamatan diatas, maka dapat dihitung sensitivitas dari sensor ini dengan perhitungan sebagai berikut:

5. Kesimpulan Piezoelectric Vibration sensor ini menghasilkan keluaran berupa tegangan yang dihasilkan dari input berupa getaran. Getaran akan menggerakan film sensor ini, semakin besar getaran semakin besar output yang dihasilkan. Pada saat diberi input Speaker dengan frekuensi tinggi tidak memberi perubahan output yang berarti pada sensor sedangan dengan amplituda tingggi sensor terdeformasi dan terjadi tegangan dan regangan yang terjadi pada sensor .Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa sensor bekerja memberikan tegangan output apabila terjadi tegangan dan regangan pada sensor dan frekuensi getaran tidak berpengaruh pada tegangan output.

You might also like