Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan yaitu: (1) untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi lansia pensiunan pensiunan di Kota Makassar, (2) untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi dan sosial demografi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas lansia laki-laki dalam mencari nafkah, (3) untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi dan sosial demografi terhadap aktivitas lansia perempuan dalam mencari nafkah, (4) untuk mengetahui perbedaan intensitas aktivitas ekonomi antara penduduk lansia laki-laki dan perempuan dalam mencari nafkah, (5) untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh lansia laki-laki dan perempuan dalam upaya melalukan aktivitas ekonomi baik formal maupun nonformal, dan (6) merumuskan rekomendasi yang dapat diajukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi penduduk lansia sesuai dengan temuan penelitian yang diperoleh. Penelitian ini melibatkan 200 responden penduduk lansia pensiunan yang terdiri atas 150 laki-laki dan 50 perempuan atau 3:1 yang dipilih melalui teknik kuota, dengan mengambil sampel 3 kecamatan yaitu Kecamatan Panakukan, Ujung Tanah dan Kecamatan Tamalanrea dari 14 kecamatan yang ada di Kota Makassar. Data di kumpulkan dengan teknik wawancara dengan menggunakan panduan berupa angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif berupa tabulasi dengan tabel frekuensi dan teknik inferensial berupa ujit-t, chi-kuadrat ( 2), dan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi, meskipun usia mereka sudah lanjut di antaranya ada yang masih aktif melakukan kegiatan untuk memperoleh biaya tambahan dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi mereka.Berdasarkan hasil analisis uji-t nilai thitung (0,76) < ttabel (1,98), maka terdapat perbedaan yang signifikan aktivitas ekonomi penduduk lansia pensiunan laki-laki (2-12 jam perhari, dengan rata-rata 7,58 jam) dan lansia perempuan (4-15 jam perhari dengan rata-rata 8,08 jam perhari). Sedangkan penghasilan mereka sekitar Rp 350.000 Rp.1.000.000 per bulannya. Berdasarkan hasil analisis uji-t menunjukkan bahwa jenis aktivitas sosial dan psikologis lansia pensiunan mempunyai hubungan yang signifikan dengan pola tempat tinggal, pendidikan, tingkat kesehatan, dan usia. Sedangkan jenis pekerjaan yang dilakukan tidak berhubungan secara signifikan dengan aktivitas sosial dan psikologis para penduduk lansia pensiunan di Kota Makassar. Kata kunci: PENDAHULUAN Semenjak tahun 1990-an Indonesia menghadapi masalah baru di bidang kependudukan. Keberhasilan yang dicapai dalam Aktifitas ekonomi, dan sosial demografi menekan laju partum-buhan penduduk melalui kegiatan keluarga berencana dan pembangunan sosial ekonomi, telah melahirkan problem baru. Angka kelahiran turun, usia rata-
Penelitian ini merupakan pene-litian survei. Survei dilakukan terhadap penduduk lanjut usia lakilaki maupun perempuan yaitu pensiunan pegawai negeri sipil, BUMN, ABRI dan Polri yang berdomisili di Kota Makassar. Populasi penelitian ialah penduduk lanjut usia pensiunan pegawai negeri sipil, BUMN, ABRI dan Polri yang berdomisili di Kota Makassar. Sampel ditetapkan sebanyak 200 orang responden dengan rasio laki-laki dan perempuan sebesar 3:1. Rasio ini di-tetapkan berdasarkan asumsi bahwa jumlah pensiunan lansia laki-laki adalah 3 kali perempuan. Jadi responden terdiri atas 150 orang laki dan 50 orang perempuan. Lokasi penelitian ialah dengan mengambil tiga kecamatan di kota Makassar, yaitu satu kecamatan tengah kota dengan kepadatan yang tinggi, satu kecamatan lainnya dengan kepadatan sedang dan satu lagi dengan kepadatan rendah. Jumlah lansia pada setiap kecamatan ditetapkan secara proporsi-onal, berdasarkan rasio jumlah pen-duduk pada tiga kecamatan lokasi pengambilan sampel. Data dikumpulkan dengan me-wawancarai para lansia pada setiap lokasi yang ditentukan. dengan bantuan pedoman wawancara yang telah disiap-kan. Data yang dikumpulkan menyangkut karakteristik para lansia seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan sebelum pensiun, departemen atau jawatan tempat 147 UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
Dengan menggunakan paket program komputer SPSS Ver 15, maka nilai-nilai estimasi dari 1, 2, 3, ........ 6 yang nantinya hasil olahan tersebut akan dikeluarkan hasil print out. Penaf-siran signifikansi setiap variabel bebas dilakukan dengan analisis Uji-Wald dan Chi-kuadrat. Walaupun penggunaan model regresi logistik adalah umum di-gunakan oleh ilmu kesehatan masya-rakat dan kedokteran, namun peng-gunaan metode ini masih baru pada bidang ekonomi. Oleh karena itu penafsiran hasil pengolahan data akan dikon-sultasikan kemudian. Sedangkan hipotesis kedua, yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan intensitas kerja antara lansia laki-laki dan perempuan yang bekerja baik pada sektor formal maupun non formal akan diuji dengan menggunakan statistik Uji-t beda dua rata-rata dengan meng-gunakan program SPSS versi 15 sebagai mana rumus yang dikemukakan oleh Tiro dan Ilyas, 2002 sebagai berikut: 2 2 T0 = ( 1 2 ) /( S1 / N + S 2 / N )
Dimana : T0 = nilai t hitung (1 + 2) = selisih intensitas kerja ratarata lansia laki-laki dan perempuan S1 = standar deviasi intensitas kerja lansia laki-laki S2 = standar deviasi intensitas kerja lansia perempuan N = jumlah sampel
Dalam penelitian ini berhubung variabel terikat (Y) berupa variabel di-kotomi, dan sebagian variabel bebas juga merupakan variabel dikotomi, maka model analisis yang cocok digunakan ialah model regresi ganda logistik (Agung, 2000). Dengan rumus probabilitas responden yang mempunyai pekerjaan sesudah pensiun adalah sebagai berikut:
Ln RK =0 + 1X1 + 2X2 + 3X3 + .+ 6X6
DAN
PEM-
Penduduk lansia pensiunan di Kota Makassar berdasarkan usia mereka berada pada usia 55 sampai 77 tahun dan dengan umur tersebut mereka masih produktif untuk dapat bekerja dalam usianya yang sudah pensiun demi untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka atau masih tergolong usia angkatan kerja 45-65 tahun. Ada kecenderungan bahwa usia
R-squared
195
, 578
,760
SquaresSum of
,182
Mean Square 1,039 ,341
Source
5 1 9 5 2 0 0
DF:
Berdasarkan tabel 1 daftar Anova, maka diperoleh nilai Fhitung sebesar 4,687 lebih besar daripada Ftabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan derajat ke-bebasan pembilang 5 dan penyebut 195 (dk, 5, 195), sehingga berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis nol di tolak, dan menerima hipotesis satu yang menyatakan bahwa secara bersama-sama variabel usia, pendidikan, derajat kesehatan, status perkawinan, dan status dalam rumah tangga mempunyai pengaruh terhadap aktivitas ekonomi penduduk lansia pensiunan di Kota Makassar. Jika melihat koefisien regresi beta variabel derajat kesehatan (sebesar -0,168) dengan nilai t hitung 3,573 (lebih besar daripada nilai ttabel pada 0,05; p = 0,00185), dan
Adj. Rsquared
DF
R:
Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempua n
Untuk menguji ada tidaknya hubungan yang signifikan antara aktivitas ekonomi sosial dan psikologis para penduduk lansia dengan berbagai variabel bebas, maka dilakukan dengan uji statistik chi-kuadrat (2). Rangkuman hasil uji 2 tersebut dapat di lihat pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji 2
X Jenis Kelamin Pendidikan Kesehatan Usia Jenis Kelamin Pendidikan Kesehatan Usia Jenis Kelamin Pendidikan Kesehatan Usia Jenis Kelamin Pendidikan Kesehatan Usia Status Y Partisipasi dalam Ormas Kunjungan Anak Penerimaan Surat/Telpo n Berkunjung ke Teman Di kunjungi 2 2,128 34,628 0,19 4,866 0,005 3,852 7,01 18,41 1,55 36,33 12,311 45,708 5,32 6,497 4,093 13,788 1,549 Probabiliti 0,145 0,001*) 0,66 0,67 0,94 0,796 0,008*) 0,010*) 0,67 0,02*) 0,006*) 0,001*) 0,02*) 0,48 0,043*) 0,055 0,213
Berkunjung ke Teman
Kunjungan Anak
Berdasarkan rangkuman hasil analisis uji statistik chi-kuadrat (2) di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak seluruh variabel bebas memiliki hubungan yang signifikan dengan jenis-jenis aktivitas sosial dan psikologis penduduk lansia pensiunan di Kota Makassar. Di antara variabel yang memiliki hubungan yang signifikan adalah variabel pendidikan dengan Partisipasi Dalam Organisasi Sosial Kemasyarakatan dan organisasi para pensiunan (ORMAS) pada probabiliti 0,001. Selanjutnya kunjungan anak/-menantu memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat kesehatan dan usia penduduk lansia pensiunan masing-masing pada probabiliti 0,008 dan 0,010. Hal ini dilihat dari kedua variabel tersebut (tingkat kesehatan dan usia) adalah wajar oleh karena pen-duduk lansia pensiunan yang sering kali menderita penyakit sudah dapat dipastikan bahwa anak-
anak/menantu mereka akan lebih sering mengunjungi sebagai wujud pengabdian dan kasih sayang mereka kepada orang tuanya daripada mereka yang tidak menderita penyakit kronis. Jika kunjungan tidak mampu dilakukan, dengan sendirinya mereka menelpon atau mengirimi surat untuk mengetahu keadaan orang tuanya hal ini adalah wajar untuk dilakukan, dengan demikian juga variabel kiriman surat/telepon juga mempunyai hubung-an secara signifikan dengan tingkat pendidikan, kesehatan dan usia penduduk lansia pensiunan masing-masing 0,02 untuk (tingkat pendidikan), 0,006 (tingkat kesehatan) dan 0,001 (usia). Demikian juga kebiasaan berkunjung ke teman-teman memiliki kaitan yang erat dan berhubungan secara signifikan dengan jenis kelamin (0,02) dan tingkat kesehatan (0,043). Hal ini cukup rasional karena berkunjung ke tempat teman-teman mereka memerlu-kan tingkat kesehatan yang baik, di lain pihak juga jenis kelamin menentukan pula kekerapan berkunjung ke luar sesuai dengan budaya dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat Kota Makassar. Selanjutnya kunjungan teman, berkunjung ke teman dan kunjungan anak/menantu juga mempunyai hu-bungan yang signifikan. Dikunjungi teman mempunyai hubungan yang signifikan dengan teman tinggal (0,023), berkunjung ke teman mempunyai hu-bungan yang signifikan dengan tinggal di rumah sendiri (0,019), teman tinggal (0,004) dan status sebagai kepala rumah tangga dalam keluarga (0,003), juga kunjungan anak/menantu mempunyai hubungan yang signifikan dengan tinggal di rumah sendiri (0,034) dan jumlah tanggungan (0,002).
Ilyas, Baharuddin dan Muh. Arif Tiro. 2001. Metode Penelitian uniuk Ilmu Sosial dan Ekonomi. Makassar: Andira Publisher. Kartakusumah, Djauhari. 1993. Pengembangan Kebijakan Lokal tentang Konsekwensi Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: Lembaga Demografi FE Universitas Indonesia. Oppenheim Mason, Karen. 1991. Family Change and Support of the Elderly in Asia. Dalam Population Ageing in Asia. Asian Population Studies Series Mo. 108. United Natiom. Rahardjo, Sri Pamoedji. 1981. Menuju Keadaan Penduduk Tua di Indonesia. Jakarta: Lembaga Demografi FE UI. Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik. Jakarta: Elex. Niedia Komputindo. Hananto. 1988. A Socioeconomic Profile of Elderly in Indonesia. Jakarta: Lembaga Demografi FE UI.
Santoso,
Sigit,