You are on page 1of 12

UNIVERSITAS MATARAM FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TEKNIK Ujian Tengah Semester Genap 2007/2008 Mata kuliah Instalasi tenaga

listrik Waktu 120 menit. 1. 2. 3. 4. 5. Apa tujuan Gambar situasi,? Mengapa gambar ini diperlukan?. Peraturan-peraturan apa yang harus dperhatikan untuk pemasangan instalasi listrik Jelaskan apa yang dimaksud dengan rangkaian akhir Jelaskan apakah dapat saklar dipasang pada pentanahan, dan pengaman lebur. Ketentuan-ketentuan apa saja yang berlaku tentang penggunaan kabel NYA, NYM dan NYY. 6. Apa keuntungan penggunaan NYM dibanding dengan NYA dalam pipa. 7. Jelaskan perinsip kerja dari pada MCB, MCCB, dan pengaman lebur (Fuse). 8. Apa yang harus dipertimbangkan untuk menentukan luas penampang hantaran yang harus digunakan untuk suatu instalasi listrik. 9. Apa yang dimaksud dengan rangkian akhir campuran, Mengapa untuk rumah tinggal umumnya digunakan rangkaian akhir campuran. 10. kotak-kontak dinding, saklar penerangan umum sebaiknya ditempatkan dimana? Jelaskan, mengapa saklar untuk penerangan kamar mandi umumnya ditempatkan diluar kamar mandi.. SELAMAT BEKERJA DAN JANGAN BEKERJA SAMA KARENA DAPAT MENGANCAM KELULUSAN ANDA.

Gambar situasi harus menunjukkan dengan jelas letak gedung atau tempat, di mana instalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN. Keterangan-ketenangan ini diperlukan PLN (atau perusahaan listrik lain) untuk dapat menentukan kemungkinan penyambungannya dan biayanya.
Keterangan : A : Lokasi bangunan B : Jarak bangunan ke tiang C : kode tiang / transformator U : menunjukkan arah utara

Ganbar 1.14 Gambar Situasi Data yang perlu ditulis pada gambar situasi ini adalah alamat lengkap, jarak terhadap sumber listrik terdekat (tiang listrik / bangunan yang sudah berlistrik) untuk daerah yang sudah ada jaringan listriknya. Bila belum ada jaringan listriknya, perlu digambarkan rencana pemasangan tiang-tiang listrik. Gambar Situasi dengan gamabr situasi ini instalastir dapat memperhatikan keadaan sekeliling tempat yang akan di instalasi.dan dengan gambar ini instatliur dapat mengisi blangko jaminan instalasi dan keceakan diri. 2. a. Syarat ekonomis Instalasi listik harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya listrik harus sekecil mungkin. Jadi instalasi listrik harus direncanakan sesederhana mungkin agar alat-alat yang dipakai sedikit, mudah pemasangannya dan kerugian daya listrik harus sekecil mungkin. b. Syarat keamanan Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda-benda disekitarnya dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti : gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan sebagainya. Agar instalasi listrik tidak membahayakan jiwa manusia, maka pemasangan instalasi tersebut harus memenuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Disamping itu untuk mengamankan instalasi listrik dari kerusakan-kerusakan akibat gangguan-gangguan seperti hubung singkat, beban lebih maupun tegangan lebih (akibat sambaran petir) maka pada instalasi tersebut dipasang alat-alat pengaman yang sesuai, misalnya sekering, pemutus daya, otomat dan pentanahan (grounding). c. Syarat keandalan (kelangsungan kerja)

Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik adalah sangat kecil. Jika masih tetap ada gangguan-gangguan yang terjadi yang mengakibatkan terhentinya aliran listrik maka gangguan tersebut harus mudah dan cepat diatasi/diperbaiki. Keandalan beban dapat dibagi menjadi beberapa tingkat yaitu : Beban yang sangat memerlukan keandalan yang sangat tinggi karena terhentinya aliran listrik mungkin akan menyebabkan kematian atau kecelakaan. Beban yang memerlukan keandalan yang amat tinggi, walaupun terhentinya aliran listrik tidak menyebabkan kematian pada manusia, tetapi menyebabkan kerusakan pada beban.

Beban yang apabila aliran listrik terhenti tidak begitu membahayakan dan merugikan. Undang undang no. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang No. 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan. Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan Pemerintah RI No. 10 tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/40/M.PE/1990 tentang Instalasi Ketenagalistrikan. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 02.P/0322/M.PE/1995 tentang Standardisasi, Sertifikasi dan Akreditasi dalam Lingkungan Pertambangan dan Energi. 5. Penggunaan dari kabel NYA dan NGA berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut : ? Harus dilindungi dengan pipa instalasi untuk pemasangan tetap dalam jangkauan tangan ? Harus dipasang dalam pipa PVC untuk pemasangan di ruang lembab ? Tidak boleh dipasang langsung menempel pada plesteran atau kayu, atau ditanam langsung dalam plesteran atau kayu, tetapi harus dilindungi dengan pipa instalasi ? Boleh dipasang terbuka dengan menggunakan isolator jepit atau rol, kalau dipasang di luar jangkauan tangan. Cara pemasangannya harus ada jarak minimum 1 cm terhadap dinding dan terhadap bagian lain dari bangunan atau konstruksi ? Boleh digunakan dalam alat listrik, PHB, dan sebagainya ? Tidak boleh digunakan di ruangan basah, di alam terbuka atau di tempat kerja atau gudang dengan bahaya kebakaran atau ledakan. Jumlah kabel rumah yang boleh dipasang dalam satu pipa instalasi, tidak boleh melebihi jumlah yang tercantum dalam tabel 4.2 untuk jenis kabel NYA atau tabel 4.3 untuk jenis kabel NGA.

Penggunaan kabel NYM dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a. kabel NYM boleh dipasang langsung pada, didalam atau di bawah plesteran baik dalam ruangan kering maupun didalam ruangan lembab; b. Kabel instalasi tersebut boleh juga dipasang lansung pada bagian dari bagunan, konstruksi, kerangka dan sebagainya asal lapisan pelindung isolasi tidak menjadi rusak oleh pemasangan; c. Kabel NYM tidak boleh dipasang di dalam tanah.

8. Luas penampang hantaran Ketentuan penggunaan luas penampang hantaran adalah memperhitungkan kemampuan daya hantar arus yang diperlukan dan suhu kelilingnya, termasuk juga rugi tegangan. Menurut ayat 840 B1 untuk instalasi rumah sekurang-kurangnya 1,5 mm2. Untuk saluran dua kawat, hantaran netralnya harus memiliki luas penampang sama dengan hantaran fasanya. Sedangkan untuk saluran fasa tiga dengan hantaran netral, kemampuan hantar arus hantaran netralnya harus sesuai dengan arus maksimum yang mungkin timbul dalam keadaan beban tak seimbang yang normal. Luas penampangnya sekurang-kurangnya sama dengan luas penampang Contoh menurut siemens Suatu bengkel dengan ukuran 12m x 25 m dan tingginya 4 meter . ruangan dalam bengkel tersebut memerlukan penerangan pada bidang kerja sebesar 200 lux dengan sistem penerangan langsung. Hitung berapa jumlah sumber cahaya yang diperlukan dalam ruangan tersebut. Karena merupakan penerangan langsung Maka dipilih (rendemen) = 0.50 = 50% Tinggi bangunan (jarak lampu dengan bidang herja hn= 4 0,80 = 3,20 meter dengan sistem reflektor email sehingga: hn /a = 1/ (1 1,5) , a= (1 s/d 1,5) hn Diambil jarak antara lampu a = 4 meter Jumklah titik lampu menurut panjang = 25/4 = 6,25, dibulatkan 6. Jumlah titik lampu menurut lebar = 12/4 = 3 Banyaknya sumber cahaya adalah 6 x 3 = 18 unit lampu Luas ruangan bengkel 25 x 12 = 300 m2 jumlah lumen yang dibutuhkan Q = (F x E)/ , Q = (300 X 200)/0,5 = 120000 lumen Jumlah lumen tiap sumber cahaya = 120000/18 = 6666.6 lumen, Apabila tiap sumber cahaya dipakai 2 buah lampu TL maka lumen tiap lampu adalah 6666,6/2 = 3333.3 lumen.

Berdasarkan tabel diatas maka lampu yang dipilih adalah lampu TL Bright white 40 watt. Karena lumen yang dihasil 2900 mendekati dengan hasil perhitungan yaitu 3333,3 lumen. Beban/daya penerangan yang diperlukan keseluruhan adalah 18 x 2 x 40 = 1440 Watt. Contoh : Rangkaian cabang motor dengan tegangan kerja 220 V mensuplai motor-motor sebagai berikut Masing-masing diamankan terhadap arus hubung singkat dengan pemutus tenaga. Tentukan : a. KHA hantaran rangkaian cabang. b. Setelan pengaman hubung singkat rangkaian cabang. c. Bila rangkaian cabang disupali oleh satu saluran utama, yang juga mensuplai rangkaian akhir laian yang mensuplai motor induksi rotor lilit dengan arus beban penuh nominalnya 68 A, tentukan setelan pengaman saluran utama terhadap hubung singkat. Penyelesaian : a. KHAMin. = (1.1) (68) + 42 + 54 = 170.8 A. b. Setelan maksimum alat pengaman masing-masing motor : 1. Motor induksi sangkar tupai : (250%) (42) = 105 A 2. Motor sinkron : (200%) (54) = 108 A 3. Motor induksi rotor lilit : (150%) (68) = 102 A Setelan maksimum alat pengaman rangkaian cabang terhadap hubung singkat tidak boleh melebihi : 108 + 42 + 68 = 218 A c. Setelan alat pengaman hubung singkat masing-masing rangkaian cabang = 218 A dan 150 % x 68 = 102 A. Setelan alat pengaman hubung singkat saluran utama tidak boleh melebihi : 218 A + 68 A = 286 A

Diagram satu garis instalasi tenaga (motor-motor listrik)

238.8 A

286 A

218 A

102 A

74,8 A 170.8 A M Motor Induksi Rotor lilit In = 68 A 102 A 108 A 105 A

74.8 A M Motor Induksi Rotor lilit In = 68 A M Motor Sinkron In = 54 A

59.4 A M Motor Induksi Sangkar tupai In = 42 A

46.2 A

Diagram blok instalasi tenaga menurut PUIL adalah sebagai berikut:

Penjelasan Diagram blok instalasi tenaga menurut PUIL A1. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Cabang (Ps. 520 F), berfungsi sebagai pengaman arus lebih pada suatu sirkit cabang yang mensuplai dua motor atau lebih. A2. Sirkit Cabang (Ps. 520 C2), berfungsi sebagai penghantar rangkaian akhir yang mensuplai dua motor atau lebih. B. Pengaman Hubung Singkat Sirkit Motor (Ps. 520 E), berfungsi sebagai pengaman arus lebih sirkit akhir yang mensuplai motor tunggal dari gangguan hubung singkat. C. Sarana Pemutus (Ps. 520 H), berfungsi sebagai sarana pemutus (pengisolir) motor dari jaringan apabila akan dilakukan perbaikan pada motor. D. Kendali Motor (Ps. 520 G), berfungsi sebagai alat pengatur putaran motor, menjalankan motor, membalik arah putaran motor, alat pengasutan motor, memberhentikan motor, dan laian-lain. E. Pengaman Beban Lebih (Ps. 520 D), berfungsi sebagai pengaman/melindungi motor, peralatan kontrol motor dan hantaran akhir terhadap pemanasan berlebihan akitan beban lebih dan atau motor tidak dapat diasut F. Motor Listrik (Ps. 520 A&B), berfungsi sebagai alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin pemakai listrik. G. Grounding System/Pembumian (Ps.520 L), berfungsi arus mengamankan peralatan instalasi dan motor listrik dari adanya kejut listrik akbitat kebocoran

Diagram blok instalasi tenaga menurut NEC (Natinal Electrcal Code)

Instalasi tenaga (moto-motor listrik) Code)

menurut NEC (national electrical

A1. Hantaran Pengisi, suatu hantaran yang digunakan untuk menyuplai tenaga listrik pada suatu kumpulan motor. A2. Pengaman Hantaran Pengisi, berfungsi sebagai pengaman atau melindungi hantaran pengisi dan alat-alat yang dilayani terhadap arus hubung singkat. B. Hantara Cabang, suatu hantaran yang digunakan untuk menyuplai tenaga listrik pada motor tunggal C.Pengaman Hantaran Edaran Cabang, jenis pengaman ini biasanya berupa sekring (fuse) atau jenis pemutus tenaga (CB), berguna untuk mengamankan hantaran edaran cabang terhadap arus hubung singkat. D. Pemutus Edaran Cabang, yaitu piranti/alat untuk memutuskan aliran listrik ke motor, jika motor ada gangguan. E. Pengaman Motor, berfungsi utnuk melindungi motor yang sedang bekerja terhadap kerusakan akiban arus lebih (over current) karena hubung singkat di

dalam motor dan melindungi tegangan yang hilang. Biasanya pengaman motor yang dipakai terdiri dari Heater coil/bimetal dan lilitan electromagnet yang berfungsi : * Heater coil/Bimetal, berfungsi untuk melindungi motor terhadap beban lebih (over load). * Lilitan elektromagnet, berfungsi untuk melindungi motor terhadap arus hubung singkat (over current). * Rating ukuran Heater coil/Bimetal dan Lilitan elektromagnet besarnya 125 % dari arus nominal beban penuh motor. F. Motor Controller, digunakan antara lain untuk : * menjalankan/mengasut motor * menghentikan motor * membalik putaran motor * mengatur jumlah putaran motor Alat/piranti pengsutnya dapat berupa saklar bintang (Y)/segitiga( ), tranformator asut, dan lain-lain. G. Motor Listrik, berfungsi sebagai alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanis untuk menggerakkan mesin-mesin pemakai listrik. H. Grounding System/Pembumian, berfungsi mengamankan peralatan instalasi dan motor listrik dari adanya kejut listrik akbitat kebocoran arus

You might also like