You are on page 1of 4

Nama : Nanggar Dwi Raharjo

SOAL UJIAN AKHIR MATA KULIAH : APLIKASI KOMPUTER TEKNIK SIPIL KELAS: 2010 Waktu : 90 menit (14. 00 s/d 15.30 )

1. Apa yang anda ketahui tentang Aplikasi Komputer di bidang Teknik Sipil ? 2. Sebutkan dan jelaskan kegunaannya 5 software yang biasa digunakan di bidang teknik sipil ? 3. Apa yang anda ketahui tentang Epanet 2.0 ? 4. Sebutkan tahapan dalam penggunaan Epanet 2.0 dalam pemodelan sistem distribusi air ? 5. Sebutkan dan jelaskan dari masing-masing map toolsbar dari gambar dibawah ini :

6. Apa perbedaan node dengan link ? 7. Sebutkan dan jelaskan rumus yang digunakan pada harga kekasaran pipa ? 8. Sebutkan 5 kegunaan Epanet 2.0 dalam analisis jaringan distribusi air bersih ? 9. Sebutkan 10 input data yang dilakukan dalam Epanet 2.0 ? 10. Sebutkan output data yang terdapat di reservoir, pump, pipa, tank, dan sambungan ? 11. Sebutkan Perbedaan minor losses dan major losses ?

NOTE: DIKUMPULKAN HARI INI BERSAMA TUGAS KELOMOK

Nama : Nanggar Dwi Raharjo

Jawaban : 1. Aplikasi Komputer dalam teknik sipil yang saya ketahui berguna sebagai memudahkan perhitungan dengan lebih cepat dan akurat, memudahkan pemodelan yang tidak bisa dilakukan secara manual, mengambil kesimpulan dengan cepat dan dan meminimalisir kesalahan. 2. AutoCAd = membantu menggambarkan detail gambar dan engineering Sap2000 = membantu menghitung struktur bangunan yang kompleks, gedung bertingkat, jembatan, bendungan dan lain sebagainya Etabs = Membantu menghitung struktur kompleks, khususnya untuk gedung bertingkat Epanet 2.0 = Merencanakan hidrolis Jaringan Perpipaan PTV Visum = Merancangdesain lalu lintas kendaaraan 3. EPANET adalah suatu program untuk mengidentifikasi aliran air dalam setiap pipa, tekanan pada setiap ndoe, ketinggian air pada masing-masing tangki, dan konsentrasi senyawa kimia dalam jaringan yang terdiri dari pipa-pipa, node, pompa, valve, tangki penampungan, atau resvoir, dengan simulasi hidrolis dan kualitas air dalam jaringan pipa bertekanan 4. Tahap 1 : Tentukan default satuan yang akan dipakai GPM, LPS, dll Tahap 2 : buat resevoir, junction, dan tank Tahap 3 : sambungkan dengan pipa sesuai map Tahap 4 : masukkan pompa dan valve jika diperlukan Tahap 5 : Input data resrvoir, dengan memasukkan total head, yaitu elevasi reservoir Tahap 6 : buat pump curve dengan memasukkan flow dan elevation Tahap 7 : input pump curve pada pompa Tahap 8 : Input elevasi, diameter, maximum level, initial level, dan minimum level pada tank sesuai data perencanaan Tahap 9 : Input panjang dan diamter pipa Tahap 10 : Beri label pada setiap tank dan reservoir agar dikenali Tahap 11 : Run program Tahap 12: Apabila air tidak keluar, cek pemodelan kembali sesuai error message atau warning message 5. No. 1 : Reservoir, sebagai sumber eksternal atau sumber air yang masuk ke dalam jaringan. Input utama yang diperlukan adalah total head yang nilainya sebanding dengan elevasi permukaan air bila reservoir tersebut tidak memiliki tekanan. Reservoir tidak memberikan hasil output tertentu, tetapi headnya dapat berubah terhadap waktu sesuai dengan time pattern yang dijadikan acuan No. 2,3,4,5,6,7 : Junction, berupa titik dalam jaringan tempat terjadinya pertemuan antar link, dimana air dapat memasuki atau meninggalkan jaringan. Input data utama berupa elevasi. Outputnya berupa head hidrolik dan besarnya tekanan pada junction tersebut. Selain input utama, ada juga input pelengkap erupa debit air.

Nama : Nanggar Dwi Raharjo

No. 8 : Tank merupakan node dengan kapasitas penyimpanan dan volume air yang tersimpan bervariasi terhadap waktu selama simulasi. Input data utama berupa elevasi, diameter, maximum level, initial level, dan minimum level. Outputnya berupa head hidrolikk yang menunjukkan ketinggian muka air. EPANET akan menghentikan outflow bila tangki berada pada level air minimum dan sebaliknya inflow akan dihentikan bila air berada pada level maksimum 6. Node : titik dimana antar link terhubungkan, sehingga sistem distribusi ini akan terdiri dari berbagai komponen fisik. Co/: junction, tangki, reservoir Link : garis yang menghubungkan antar node dengan fungsinya, sheingga sistem distriusi ini akan terdiri dari berbagai komponen fisik. Co/: pipa, pompa, valve 7. Harga kekasaran pipa nerpengaruh di Major Losses. Terjadi friksi atau gesekan yang terjadi antara aliran air dengan dinding pipa yang menyebabkan kehilangan tekanan terbesar dari suatu sistem perpipaan. Rumus yang digunaikan adalah hasil formulasi dari Hazen Williams:
Q Hf 0,2785CD 2,63 L Di mana: Hf = Kehilangan gaya tekan Q = debit air (m3/detik) C = koefisien Hazen Williams (harga kekasaran pipa) D = Diameter pipa (mm) L = Panjang pipa (m) Jenis Pipa Harga C ACP 140 130 140 Besi dengan Las 100 140 Beton 130 130 CIP, coated 100 140 Plastik & PVC 130
1,85

Keterangan Baru Perencanaan Baru Perencanaan Baru Perencanaan Baru Perencanaan Baru Perencanaan

8. - Pemilihan sumber pada sistem -Pemilihan pompa beserta jadwal kerjanya -Penentuan pengolahan tambahan, misalnya rechlorinasi -Penentuan pipa yang perlu dibersihkan atau diganti -Dapat menghitung friction headloss dengan menggunakan persamaan-persamaan Hazen Williams, Darcy-Wiesbach, dan Chezy-Manning

Nama : Nanggar Dwi Raharjo

9.

Elevasi dasar, dengan levelair adalah 0 Diameter tangki Initial, minimum, dan maksimum level dari tangki Start and end node Panjang pipa Diameterpipa Koefisien kekasaran Status Diameter valve Setting valve

10.

Reservoir : Head berubah sesuai time pattern Pump : flow, head yang diperoleh Pipa : flow rate, kecepatan aliran, headloss, faktor friksi Darcy-Weisbach Tank : head hidrolik yang menunjukka ketinggian muka air Junction : head hidrolik dan besarnya tekanan Major losses : diakibatan oleh friksi di sepanjang pipa Minor losses : kehilangan tekanan yang terjadi pada perlengkapan pipa

11.

You might also like