You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

Laporan ini Kami buat berdasarkan praktikum yang telah Kami lakukan pada hari Rabu, 3 September 2003. Pada praktikum ini Kami melakukan percobaan mengenai penentuan adanya kandungan vitamin A, vitamin D, vitamin B 1, vitamin B2, dan vitamin C dalam suatu reaksi dan hasilnya. Vitamin adalah nutrisi organic yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil yang berkisar pada satuan microgram sampai milligram untuk berbagai fungsi biokimia dan metabolisme yang normal di dalam tubuh. Jumlah yang kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan asam amino essensial dalam tubuh. Walaupun hanya dibutuhkan pada jumlah yang relatif kecil tetapi vitamin memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai proses vital tubuh. Setiap vitamin memegang peranan yang spesifik dan berbeda-beda. Vitamin bukan merupakan zat yang berfungsi sebagai sumber energi, tetapi vitamin berperan sebagai koenzim dimana satu jenis vitamin dapat mempunyai beberapa jenis koenzim. Satu-satunya sumber vitamin adalah melalui makanan yang kita konsumsi sehari-hari, karena pada dasarnya tubuh tidak dapat mensintesa vitamin. Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dapat dibagi dalam 2 golongan : 1. vitamin yang larut dalam lemak (fat soluble) vitamin A vitamin D vitamin E vitamin K

Kelebihan vitamin ini tidak diekskresikan oleh tubuh, melainkan disimpan sebagai lemak tubuh sehingga konsumsi yang overdosis dapat menyebabkan keracunan. 2. vitamin yang larut dalam air (water soluble) vitamin B kompleks vitamin C

Kelebihan vitamin ini akan diekskresikan melalui urine dan hipervitaminosis umumnya tidak berbahaya.

BAB II : TUJUAN, HASIL, dan KESIMPULAN


I. Vitamin A
Pendahuluan 1) Ada 2 sumber vitamin A dari jaringan tubuh binatang terutama di jaringan hati mempunyai inti -ionon

2) dari tumbuh-tumbuhan yaitu provitamin A, yang nantinya oleh tubuh akan diubah menjadi vitamin A (dikenal sebagai karoten). 1) jaringan 2) 3) 2) pertumbuhan 3) penglihatan Gejala-gejala defisiensi 1) kerusakan jaringan epitel kulit bersisik kornea mata (xerophtalmia dan keratomalasia) traktus urinarius (gangguan sekresi, pembentukan batu) saluran pernapasan (peradangan) Retinal, berperan pada penglihatan Retinol, berpengaruh pada system reproduksi Fungsi utamanya adalah : 1) mempertahankan struktur dan fungsi jaringan epitel Vitamin A mempunyai berat molekul yang tinggi Ada 3 jenis vitamin A : Retinoat, berfungsi pada pertumbuhan dan diferensiasi

2) gangguan pertumbuhan

3) rabun senja (hemeralopia) Percobaan Identifikasi Vitamin A Tujuan : mendeteksi adanya kandungan vitamin A sebagai dasar penentuan kuantitatif vitamin A secara kolorimetri. Ada 2 percobaan Alat dan Pereaksi I 2 kapsul minyak ikan 1 ml pereaksi caar price 1 buah pipet 1 buah gelas ukur Reaksi Hasil II 2-3 tetes minyak ikan 1-2 ml pereaksi TCA 1 buah pipet 1 buah gelas ukur

1 buah tabung reaksi 1 buah tabung reaksi 2 kapsul minyak ikan (vitamin 2-3 tetes minyak ikan + 2 ml A) + 1 ml caar price (dikocok) warna hijau tua (tanpa endapan) TCA (dikocok) warna hijau (tanpa endapan)

Kesimpulan : - kuantitas hijau menunjukkan jumlah kandungan vitamin A dalam minyak ikan. Semakin tua warnanya semakin banyak vitamin A yang dikandungnya. - warna hijau menunjukkan Caar Price dan TCA bereaksi positif (+) terhadap vitamin A.

II. Vitamin D
Pendahuluan 1) 2) Sumber vitamin D ada 2, yaitu : dari hewan, pada minyak ikan, kuninh telur, hati terdapat dalam bentuk 7-dehidrocholesterol yang telah diaktifkan dari tumbuh-tumbuhan terdapat dalam bentuk ergosterol yang telah diaktifkan (viosterol)

Fungsi : 1) meningkatkan absorbsi kalsium dan fosfor oleh usus 2) mempunyai peranan penting pada proses pembentukan tulang 3) berhubungan dengan aktifitas enzim alkalifosfotase di dalam serum Gejala defisiensi : 1) penurunan kadar kalsium dalam plasma 2) peningkatan kadar enzim alkalifosfotase di dalam plasma dan dapat dipakai untuk menegakkan diagnosa defisiensi vitamin D 3) rachitis dan osteomalasia

Percobaan Identifikasi Vitamin D Tujuan : mengetahui kandungan vitamin D dengan cara merusak vitamin A yang ada di dalam minyak ikan. Alat dan Pereaksi : - 1 ml larutan caar price - 1 ml larutan H2O2 5% - 2 kapsul minyak ikan - 1 buah pipet tetes - 1 buah gelas ukur - 1 buah tabung reaksi - penangas air Metode Pengerjaan : Reaksi 2 kapsul minyak ikan + 1 ml H2O2 5% (dikocok) Setelah dipanaskan 5-10 menit Setelah didinginkan + 1 ml Caar Price Hasil vitamin A rusak sisa vitamin D (larutan hijau) terbentuk 2 fase timbul endapan hijau

Kesimpulan : vitamin A dan vitamin D bereaksi positif dengan larutan Caar Price dan sama-sama menghasilkan warna hijau.

III.
Pendahuluan

Vitamin B1
Memiliki inti pirimidin dan tiazol Larut dalam air dan tahan panas dalam suasana asam Tidak tahan panas dalam suasana netral dan basa Stabil terhadap oksidasi oleh udara Mudah terurai oleh : - zat-zat pengoksidasi - penyinaran dengan sinar ultraviolet Fungsi : sebagai koenzim pada reaksi-reaksi metabolisme karbohidrat Gejala defisiensi : 1) system saraf (polineuritis) 2) traktus gastrointestinalis (diare) 3) jantung (decompensatio cordis)

Percobaan Identifikasi Vitamin B1 Tujuan : mendeteksi kandunagn vitamin B1 dengan pereaksi Bismuth Kalium Iodida. Alat dan Pereaksi : - 1 ml larutan tiamin - 5 ml pereaksi Bismuth Kalium Iodida (BiKI) - 1 buah pipet tetes - 1 buah gelas ukur - 1 buah tabung reaksi Metode Pengerjaan : Reaksi 1 ml tiamin + 5 ml BiKI Hasil terbentuk warna merah orange ada endapan Kesimpulan : adanya warna merah orange pada hasil reaksi, membuktikan adanya kandungan tiamin.

IV. Vitamin B2
Pendahuluan Terdapat di alam dalam bentuk bebas maupun koenzim Contoh : Flavoprotein (enzim yang mengandung koenzim) Mempunyai inti isoalloxazin Tahan panas, dalam : - keadan kering - larutan asam Tahan oksidasi oleh udara Dalam larutan alkalis, riboflavin tidak tahan cahaya Fungsi : merupakan bagian molekul koenzim dehidrogenase berbentuk FAD, FMN. Gejala defisiensi : 1) radang pada bibir 2) radang pada lidah 3) radang pada mulut Percobaan Identifikasi Vitamin B2 Tujuan : mendeteksi adanya kandungan vitamin B2 dengan penyinaran sinar ultraviolet. Alat dan Pereaksi : - 5 ml larutan riboflavin - lampu sinar ultraviolet - 1 buah pipet tetes - 1 buah gelas ukur - 1 buah tabung reaksi Metode Pengerjaan : 1) masukkan 5 ml larutan riboflavin ke dalam tabung reaksi 2) perhatikan warnanya pada sinar biasa dan di bawah sinar ultraviolet Hasil : 1) dengan sinar biasa vitamin B2 memberikan larutan warna kuning

2) dengan sinar ultraviolet vitamin B2 memberikan fluoresensi kuning-hijau ultraviolet, membuktikan terdeteksinya senyawa vitamin B2. Kesimpulan : adanya fluoresensi warna kuning-hijau pada penyinaran sinar

V. Vitamin C
Pendahuluan Terdapat di alam baik dalam bentuk tereduksi maupun dalam bentuk teroksidasi yang keduanya sama aktif tulang 2) sebagai reduktor dan zat anti oksidan Gejala defisiensi : menimbulkan penyakit skorbut dengan gejala klinis, yaitu : 1) gangguan pada zat intrasel berupa perdarahan pada gusi 2) perdarahan pada tulang 3) gigi menjadi goyah 4) tulang mudah patah Percobaan Identifikasi Vitamin C Tujuan : mendeteksi adanya kandungan vitamin C dengan pereaksi Benedict dan membuktikan sifat vitamin sebagai reduktor (anti oksidan). Alat dan Pereaksi : - 5 ml larutan asam askorbat - 5 ml pereaksi Benedict - 5 ml air - 2 potong pisang kecil - 1 buah pipet tetes - 3 buah tabung reaksi - 1 buah gelas ukur - penangas air 7 Fungsi : 1) mempertahankan keadaan zat-zat intersel jaringan kartilago, dentin, dan

Metode Pengerjaan : 1) Percobaan kualitatif dengan pereaksi Benedict Reksi ml larutan asam askorbat + 5 ml Benedict Hasil endapan merah bata

2) Percobaan pembuktian asam askorbat bersifat reduktor Reaksi potongan pisang di dalam 5 ml air potongan pisang di dalam 5 ml asam askorbat Hasil pisang berwarna kehitaman pisang tetap seperti semula

Kesimpulan : - pereaksi Benedict dapat mendeteksi adanya asam askorbat. Terbentuknya larutan biru dan endapan berwarna merah bata pada hasil reaksi, membuktikan adanya/terdeteksinya asam askorbat. - terbuktinya asam askorbat sebagai reduktor sehingga bersifat anti oksidan, terlihat dari pisang teroksidasi menjadi warna hitam dalam air, tetapi tidak berubah dalam larutan asam askorbat.

BAB III : DAFTAR PUSTAKA


8

Basic Biochemical Methods; Alexander, R.R. dan Griffiths, M., 2 nd ed., Wiley Liss, Inc., 1993. Suplemen Penuntun Praktikum Biokimia, Bagian Biokimia FKUI.

You might also like