You are on page 1of 10

Kode : KKN PPM-UGM-16

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN : 2013 SUB UNIT UNIT KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI :3 : SLM 03 : GAMPING : SLEMAN : D.I. YOGYAKARTA

Disusun Oleh Nama Mahasiswa : INDRAS ERMIASIH Nomor Mahasiswa : 10/297157/KU/13764

BAGIAN PENGELOLAAN KKN-PPM LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

I.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Sosialisasi kampanye konsumsi ikan kepada warga. Rendahnya kesadaran masyarakat dan juga kurangnya sumber daya alam daerah Yogyakarta mengenai hasil ikan membuat masyarakat kurang menyadari pentingnya mengkonsumsi ikan. Oleh sebab itu penulis ingin mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi ikan dan hasil olahannya karena dirasa sangat perlu setelah melihat masyarakat lebih bangga mengkonsumsi ayam potong. Dilihat dari sisi nilai gizi ikan itu sendiri lebih lengkap nilai gizinya, selain itu daerah Padukuhan Pereng Dawe memiliki kolam ikan yang telah dikukuhkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Sleman sebagai pembudidaya ikan air tawar Sesungguhnya masyarakat menyadari bahwa sangat penting

mengkonsumsi ikan namun karena alasan-alasan tertentu seperti bau ikan yang amis membuat masyarakat enggan mengkonsumsi ikan, masalah tersebut merupakan masalah pokok masyarakat yang menjadi tantangan penulis mengajak masyarakat mulai mengkonsumsi ikan dibandingkan ayam, karena ikan di daerah ini sangat melimpah, hamper setiap warga memiliki kolam ikan. Sosialisasi kampanye makan ikan ini melibatkan banyak masyarakat mulai dari pihak keluarga yang memiliki kolam ikan juga ibu-ibu karena ibu adalah yang memiliki peran penting di keluarga, segala sesuatu urusan makan dalam keluarga ibu yang menentukkan, tidak ketinggalan pihak Pertamina sebagai mitra dalam kkn ini juga mendukung program ini. Masyarakat sangat antusias dengan program ini karena masyarakat menyadari mereka sangat jarang atau sama sekali kurang mengkonsumsi ikan. Setelah pemberian pemaparan tentang nilai nilai gizi pada ikan mereka mulai menyadari dan demi tumbuh kembang anak sangat baik. Hasil dari kegiatan ini masyarakat mulai memanfaatkan ikan dari kolam ikan yang mereka miliki. Ibu-ibu juga mulai mengetahui nilai gizi ikan-ikan yang mereka pelihara. Harapan dari penulis masyarakat lebih

meningkatkan mengkonsumsi ikan dibandingkan dengan ayam potong. Sehingga bisa tercipta pemenuhan gizi seimbang dan tidak ada kejenuhan konsumsi ayam yang terus menerus, diharapkan lebih variatif. B. Demontrasi pembuatan produk-produk olahan dari ikan Pereng Dawe memiliki sumber daya alam yang mendukung, yaitu di sector perikanan dusun ini memiliki banyak kolam ikan atau hampir setiap warga perseorangan atau kelompok memiliki peran bersama-sama mengolah kolam ikan, karena tema kkn disini yaitu meningkatkan usaha mikro kecil menengah penulis mengharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua masyarakat yang ada di dusun Pereng Dawe dengan mengenalkan produk-produk olahan yang bisa menjadi solusi atau salah satu cara menjual hasil pembudidayaan ikan. Setelah masyarakat mengenal ikan-ikan tersebut dapat diolah kemudian masyarakat juga diajak mengolah ikan tersebut agar bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat Pereng Dawe dan meningkatkan nilai jual dari ikan itu sendiri. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ini masyarakat menyediakan waktu dan prasarana untuk kegiatan ini, masyarakat senang mengikuti rangkaian-rangkaian acara yang telah dibuat oleh penulis karena masyarakat merasa senang mendapatkan ilmu-ilmu baru. Hambatan dari kegiatan ini secara umum yaitu sulitnya menentukan waktu kumpul bersama ibu-ibu dasawisma dikarenakan oleh bersamaan dengan bulan suci ramadhan, di dusun Pereng Dawe bulan suci ramadhan masyarakat telah menyepakati tidak ada nya perkumpulan apabila tidak sangat mendesak. Acara pengenalan produk-produk hasil olahan ikan disisipkan saat acara perkumpulan ibu-ibu KWT (Kelompok Wanita Tani) disana penulis masuk kedalam acara tersebut untuk mengenalkan produkproduk hasil olahan tersebut. Hambatan lainnya yaitu saat demontrasi atau pembuatan olahan ikan bersama-sama dengan ibu-ibu yaitu alat-alat masak, karena pembuatan dilakukan di salah satu rumah warga. Sehingga ada ibu-ibu yang kurang aktif.

Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ini masyarakat menyediakan alat-alat memasak seperti penggorengan, wajan, baskom, dan alat-alat lainnya. Masyarakat juga datang tepat waktu ke lokasi perkumpulan pembuatan olahan tersebut yang tentu sangat membantu kegiatan ini. Hasil kegiatan ini adalah masyarakat jadi memiliki pengalaman dan ilmu baru yang sangat berguna untuk kedepannya, masyarakat bisa membuat olahan dari ikan tersebut untuk dijual karena dengan menjual hasil olahan ikan akan lebih meningkatkan nilai jual dibandingkan dengan masyarakat menjual ikan secara mentah kepasar-pasar. Kelompok Pembudidaya Ikan di dusun Pereng Dawe juga telah mempunyai gagasan atau rencana akan membuat taman kuliner di dekat daerah perkolaman, dengan adanya kegiatan ini diharapkan sedikit membantu masyarakat. Hasil olahan dari ikan yang dipraktekan adalah pembuatan abon ikan, bakso ikan, dan fillet ikan guramih. Ibu-ibu kelompok sangat senang setelah melihat hasil olahannya jadi. Temuan baru dari kegiatan ini adalah bisa membedakan ikan yang segar dan ikan yang terkena penyakit, karena pada bulan-bulan ini musim pancaroba dan suhu yang tidak menentu mengakibatkan banyak ikan yang terkena jamuran atau penyakit mata ikan keluar. Untuk berkelanjutannya perlu diadakan pelatihan produk olahan lagi agar lebih bervariasi hasil olahannya dan juga ada pemasaran hasil olahan ini agar masyarakat terus mengolah ikan tidak hanya berhenti di sini karena sangat disayangkan sekali, daerah dusun Pereng Dawe memiliki potensial yang sangat mendukung juga masyarakat dusun yang sangat kompak dapat membuat usaha ini berhasil kedepannya. C. Pelaksanaan dan Pembinaan posyandu Penduduk Pereng Dawe diantaranya terdiri dari anak usia balita. Angka kelahiran bayi cukup tinggi dalam kurun waktu 5 tahun. Demikian dengan angka harapan hidup yang tinggi juga. Untuk mencapainya, perlu diupayakan sejumlah kegiatan untuk membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan serta kesehatan bayi dan ibu. Salah satu kegiatan yang

dilakukan di Padukuhan Pereng Dawe, adalah melalui penyelenggaraan kegiatan Posyandu Nusa Indah untuk bayi dan ibu. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ini sangat baik dilihat dari peserta yang datang ke posyandu Nusa Indah sangat banyak dalam waktu 2 jam jumlah peserta mencapai 50 balita, hampir semua balita datang. Masyarakat juga mendukung kegiatan ini dengan sangat antusias. Hambatan yang terjadi saat pelaksaan posyandu yaitu kurang tertibnya masyarakat dalam antri urutan penimbangan balita dan pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala, banyak peserta yang tidak sesuai urutan panggilan sehingga banyak yang ingin mendahului peserta yang telah datang terlebih dahulu. Hambatan lainnya juga terjadi karena peserta posyandu balita banyak hal-hal yang tidak diharapkan seperti balita yang menangis saat akan dilakukan pengukuran berat badan, ini membuat suasana posyandu menjadi kisruh dan ribut. Selain itu hambatan juga terjadi karena kurangnya kader posyandu Nusa Indah membuat semua kader menjadi suasana tidak tertib. Oleh karena itu pembinaan kader-kader posyandu sangat penting agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pembagian tugas para kader, diketahui juga kader-kader posyandu di dusun Pereng Dawe adalah kelompok ibu-ibu pengurus dasawisma bukan ahli dari kecamatan, dari masalah tersebut penulis merasa perlu melakukan pembinaan. Sasaran peserta dalam kegiatan ini adalah untuk posyandu semua balita yang ada di padukuhan Pereng Dawe dan untuk pembinaan kaderkader posyandu yaitu semua pengurus dasawisma padukuhan Pereng Dawe. Kegiatan penyuluhan atau pembinaan berisi tentang materi pembaruan ilmu gizi dan kesehatan balita, seperti standar normal lingkar kepala atau berat badan balita. Kegiatan ini berisi tanya jawab interaktif kader dengan pembicara. Selama acara pembinaan menggunakan alat bantu leaflet dan buku panduan. Program ini terlaksana dengan baik, dilihat dari antusias kader posyandu atau ibu-ibu merespon dengan bertanya dan konsultasi. Walaupun para kader telah memasuki usia lansia.

Untuk berkelanjutan program ini perlu diadakan penyuluhan dan pembinaan secara berkala dan dilakukan pendampingan dari pihak puskesmas kecamatan agar para kader update ilmu terbaru. Sebaiknya juga dilakukan penyegaran kader-kader posyandu. D. Pengarahan gizi seimbang kepada warga Manfaat dari kegiatan ini kepada penulis adalah memberikan informasi kepada masyarakat tentang gizi dalam setiap makanan yang sering dikonsumsi. Makanan sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Ada istilah lebih baik mencegah dari pada mengobati , kalimat ini sangat sesuai, karena apabila kita cermat mengatur makanan yang kita makan maka penyakit akan jauh dari tubuh kita. Dari ulasan diatas maka penulis ingin mengajak masyarakat Pereng Dawe khususnya mengatur pola hidup sehat dengan menu makanan gizi seimbang. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ini adalah rangkaian pemberian informasi tentang gizi dalam makanan yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan tubuh, dan juga tanya jawab mengenai hubungan makanan dengan penyakit, seperti hubungan melinjo dengan asam urat dan banyak lagi pertanyaan masyarakat. Disini narasumber dan peserta melakukan tanya jawab dan saling sharing informasi. Hambatan dalam kegiatan ini yang penulis hadapi adalah peserta dari penyuluhan gizi seimbang adalah waktu, karena waktu acara penyuluhan ini berlangsung pada bulan suci Ramadhan maka waktu yang tersedia sangat singkat karena dekat dengan waktu berbuka puasa. Hambatan lainnya ada ibu-ibu yang membawa balita ke acara penyuluhan gizi ini sehingga ada ibuibu yang tidak focus ke acara penyuluhan karena balita yang dibawanya rewel. Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu pengurus padukuhan Pereng Dawe dan ibu-ibu PKK dari 2 RW yaitu RW 22 dan RW 23, atau ada 3 RT. Jumlah peserta penyuluhan gizi seimbang ini sekitar 30 orang. Kegiatan penyuluhan berisi materi pokok bahasan dan tanya jawab dari peserta dan

nara sumber. Selama proses penyuluhan berlangsung alat yang digunakan adalah leaflet dan buku materi dilengkapi dengan food model. Hasil kegiatan ini dilihat dari berlangsungnya penyuluhan ibu-ibu sangat antusias dibuktikan dengan adanya respon balik dari ibu-ibu dengan banyak bertanya dan konsultasi berkala. Masyarakat Padukuhan Pereng Dawe antusias karena mereka telah menyadari pentingnya kesehatan untuk keluarga tercinta. Untuk keberlanjutan program ini perlu diadakan penyuluhan dan pendampingan tambahan. Selain itu untuk penyuluhan selanjutnya perlu disurvey terlebih dahulu makanan sehari hari yang dikonsumsi oleh masyarakat sehingga kita dapat mengalisis terlebih dahulu gizi yang dikonsumsi oleh masyarakat. E. Penyuluhan kesehatan secara umum Acara ini diselenggarakan dengan tujuan membangun kesadaran masyarakat Padukuhan Pereng Dawe tentang kesehatan secara umum seperti pola hidup sehat, tujuan dasar kegiatan ini adalah untuk mengubah perilaku masyarakat baik dari anak hingga orang dewasa agar lebih mandiri dalam mencapai hidup sehat. Penyuluhan dilakukan secara langsung dengan menemui salah satu anggota keluarga, pengecekan aktivitas sehari-hari dan riwayat penyakit yang ada di rumah tangga, serta memberikan cek klinis (nadi, tensi, suhu tubuh). Pelaksanaan penyuluhan kesehatan kepada warga Pereng Dawe berjalan cukup baik. Namun, ada beberapa kendala yang dijumpai seperti ketidak-kooperatif-nya beberapa warga, khususnya untuk dimintai keterangan mengenai riwayat penyakit yang diderita. Selain itu, beberapa warga juga tidak dapat ditemui secara langsung karena sudah ada aktivitas di luar. Penyuluhan kesehatan dilakukan secara bertahap dan dengan berbagai metode. Sasaran penyuluhan pertama disampaikan ke rumah tangga-rumah tangga di enam RT di Padukuhan Pereng Dawe. Rumah tangga-rumah tangga yang dipilih adalah yang dianggap masih kurang

pengetahuan dan kesadaran untuk berperilaku hidup sehat dan bersih di wilayah RT 01, 02, 03, 04, 05, dan 06. Penyuluhan kesehatan juga dilakukan kepada anak-anak usia dini, yaitu pada saat kegiatan PAUD dan TPA untuk memperkenalkan, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk berperilaku bersih dan sehat sejak dini. Dari kegiatan penyuluhan yang dilakukan, secara umum warga merespon positif dengan bersikap kooperatif memberikan informasi yang diperlukan oleh penyuluh. Dari kegiatan ini juga ditemukan sejumlah informasi mengenai kondisi kesehatan warga Pereng Dawe yang beresiko terkena serangan stroke. Sebaiknya, perlu diadakannya sejumlah program pengecekan kesehatan warga khususnya bagi Lansia secara rutin untuk mengurangi resiko serangan stroke. F. Penyuluhan lingkungan bersih dan sehat Menanggapi kerjasama dengan CSR PT.Pertamina yang mengadakan lomba lingkungan bersih dan sehat untuk mencapai kesuksesan acara atau perlombaan tersebut penulis bekerjasama dengan PT.Pertamina mengadakan penyuluhan lingkungan bersih dan juga sehat. Banyak manfaat dari acara ini, penulis bisa lebih mengetahui pengolahan-pengolahan daur ulang sampah dan prospek hasil dari bank sampah yang dijelaskan oleh mitra PT.Pertamina Rewulu. Masyarakat juga mendapatkan banyak manfaat dari penyuluhan ini diharapkan masyarakat lebih bisa mengolah dan memanfaatkan sampah yang ada. Selain menjadikan lingkungan tampak bersih, dengan kebersihan yang terjaga penyakit juga terhindar. Masyarakat Pereng Dawe menanggapi antusias dengan adanya penyuluhan dan perlombaan ini. Masyarakat pada umumnya aktif dalam kegiatan penyuluhan dan juga dalam kerja bakti setiap minggu yang diadakan dalam upaya untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat. Hambatan dari kegiatan ini adalah ada beberapa masyarakat yang acuh terhadap kebersihan lingkungan. Hambatan lainnya masyarakat masih

membakar sampah di pekarangan rumah karena belum adanya tempat pembuangan sampah di padukuhan Pereng Dawe. Sasaran kegiatan ini adalah semua warga yang ada di RT 01, 02. Dan 03. Semua warga diharapkan ikut serta berperan dalam menjaga lingkungan bersih, kegiatan ini dilakukan door to door ke setiap rumah warga dengan memberikan penyuluhan dan mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membakar sampah guna untuk mengurangi pencegahan polusi udara di daerah Padukuhan. Hasil dari kegiatan ini cukup memuaskan dilihat dari hasil perlombaan dari 12 padukuhan yang ada di sekitar PT.Pertamina Rewulu Pereng Dawe mendapat peringkat ke 6. Dan mendapatkan bantuan-bantuan berupa kantong pemilah sampah dan komposter yang bisa bermanfaat untuk masyarakat Pereng Dawe khususnya dalam mengolah limbah rumah tangga yang dihasilkan. Temuan yang didapatkan adalah masih ada masyarakat yang kurang peduli tubuh. Potensi yang dapat dikembangkan apabila diadakan pembinaan terusmenerus secara berkala padukuhan Pereng Dawe dapat lebih meningkat lagi kebersihannya, dan juga bisa berpotensi mengolah sampah menjadi produk olahan seperti bunga dari kantong plastic sisa sabun. terhadap kebersihan lingkungan yang ada disekita mereka. Masyarakat tersebut juga kurang menyadari kebersihan untuk kesehatan

II.

Kesimpulan Kegiatan KKN yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli 2013 26 Agustus 2013 dapat berjalan dengan lancar. Seluruh kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan sesuai yang direncanakan walaupun ada beberapa kendala teknis dan non-teknis yang penulis ketemui di dalam pelaksanaan program. Kesuksesan seluruh kegiatan KKN SLM 03 dapat berjalan dengan lancar karena adanya dorongan dan bantuan serta kerjasama dengan Perangkat Desa Pereng Dawe, Anggota Karang Taruna Pereng Dawe, tim CSR TBBM Pertamina Rewulu, Kelompok Wanita Tani, tokoh-tokoh masyarakat, Pengurus TPA Al-Iqamah, Pengurus PAUD Nusa Indah dan seluruh warga yang telah ikut berpartisipasi membantu dalam setiap kegiatan yang kami selenggarakan.

You might also like