You are on page 1of 5

Kumpulan Bahasa Arab Untuk Percakapan Sehari-hari Sesuai Syar'i - Bag I Bismillah, berikut ini adalah istilah-istilah singkat

yang biasa digunakan oleh para penunt ut ilmu syar i : Afwan = maaf. Tafadhdhol = silahkan (untuk umum Tafadhdholiy = silahkan (untuk perempuan) Mumtaz : Hebat, Nilai sempurna, bagus banget Na am : iya La adri = tidak tahu Syukron : terima kasih Zadanallah ilman wa hirsha = smoga ALLAH manambah kita il mu & semangat Yassarallah/sahhalallah lanal khaira haitsuma kunna = semoga ALLAH mudahkan kita dalam kebaikan dimanapun berada Allahummaghfir lana wal muslimin = ya ALLAH ampunilah kami & kaum muslimin Laqod sodaqta = dengan sebenarnya Ittaqillaah haitsumma kunta = Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berad a Allahul musta an = hanya ALLAH-lah tempat kita minta tolong Barakallah fikum = semoga ALLAH memberi kalian berkah Wa iyyak = sama-sama Wa anta kadzalik = begitu jg antum Ayyul khidmah = ada yg bisa dibantu ? Nas-alullaha asSalamah wal afiah = kita memohon kepada ALLAH keselamatan dan keb aikan Jazakumullah khayran = semoga ALLAH memmbalas kalian dengan lebih baik Jazaakallahu khayran = semoga ALLAH membalasmu (laki2) dengan lebih baik Jazaakillahu khayran = semoga ALLAH memmbalasmu (perempuan) dengan lebih baik Allahumma ajurny fi mushibaty wakhlufly khairan minha = ya ALLAH berilah pahala pada musibahku dan gantikanlah dg yg lebih baik darinya. Rahimakumullah = smoga ALLAH merahmati kalian Hafizhanallah = semoga ALLAH menjaga kita Hadaanallah = semoga ALLAH memberikan kita petunjuk/hidayah. Allahu yahdik = semoga Allah memberimu petunjuk/hidayah ala rohatik = ala kaifik = tereserah anda (biasanya digunakan dalam percakapan bebas, atau lebih halusnya silahkan dikondi sikan saja..)

ana = y = saya anta = ka = kamu laki2 anti = ki = kamu prempuan (maksudnya ==> kalau untuk kepada kamu laki2= kaifa haluka ? ; Kalau kepada kamu perempuan : kaifa haluki?) antum = kum = kalian laki2 antunna = kunn = kalian prempuan huwa = hu = dia laki2 hiya = ha = dia prempuan === maa dza ta malu ? = apa yg sedang kamu kerjakan ? maa dza ta maluna ? = apa yg sedang kalian kerjakan ? qoro tu fiil madi = aku telah membaca ahfadhuhaa mahlan mahlan = saya akan menghafalnya pelan-pelan ???????: ???? ?????? ?????? ?????? ??? ?????? Min aina anta qaadim, ya akhii? / Dari mana Anda berasal, wahai Saudaraku? ????????: ????? ?????? ???? ?????? ????????????? Anaa qaadim min Jaawaa asy-syarqiyyah / Saya berasal dari Jawa Timur

???????: ???? ?????? ??????? Hal anta thaalib? / Apakah Anda seorang mahasiswa? ????????: ?? ????? ???????? Laa, anaa muwadhdhaf / Tidak, saya seorang karyawan ???????: ?????? ??????????? Aina maktabuka? / Di mana kantormu? ????????: ????????? ??? ????????? ??????????? Maktabii fisy-syaari Sudirman / Kantorku di jalan Sudirman ???????: ???????? ??????? ????? ??????????? Bimaadzaa tadzhab ilal-maktab? / Dengan apa Anda pergi ke kantor ???????: ??????? ????? ?????????? ?????????????? Adzhab ilal-maktab bis-sayyaarah / Saya pergi ke kantor dengan mobil Akalti : kamu sudah makan ana ata allamu = saya sedang belajar nahnu nata allamu = kami sedang belajar al idhofatu = sandaran contoh : kitaabun Muhammad > kitaabun Muhammadin = bukunya Muhammad > nah, ini dalam bahasa arab disebut : mudhoofun ilaih (mabniun alal kasry) lagi.. baitun mudarrisyun > baitu mudarrisyin/baitul mudarrisyi = rumah guru nah.. TIPS: bagaimana kalau berdiskusi dgn para ahlul bid ah dan mereka tetap bersikeras kepad a kebid ahannya ? Cukup tutup dengan kalimat, mau iduna yaumal jana iz! = nantikanlah sampai kematian menjemput anda Setelah itu, tinggalkan tempat kejadian perkara selesai ______________________________?_____________ Afwan, berhubung ada yang bertanya tentang arti kalimat2 umum dan sederhana dala m bahasa Arab yang sering di gunakan di group ini, maka semoga artikel sederhana (terjemahan bebas) ini bermanfaat. - ana = saya - anta = ka = kamu laki2 - anti = ki = kamu prempuan - antum = kum = kalian laki2 - antunna = kunn = kalian prempuan - huwa = hu = dia laki2 - hiya = ha = dia perempuan - ya akhi = wahai saudaraku (laki2) - ya ukhti = wahai saudaraku (perempuan) - Akhi fillah = saudaraku seiman (kepada Allah) - Jazaakallahu khayran = smoga ALLAH memmbalasmu dengan kebaikan. - Jazakumullah khayiran = smoga ALLAH memmbalas kalian dengan kebaikan - Allahu yahdik = Semoga Allah memberimu petunjuk - Rahimahullah = Semoga Allah merahmatinya - Rahimakumullah = smoga ALLAH mrahmati kalian - Hafizhanallah = smoga ALLAH menjaga kita - Hadaanallah = semoga ALLAH memberikan kita petunjuk. - Afwan = maaf - ISTAGHFARA-YASTAGHFIRU (??????) = meminta ampun. - Zadanallah ilman wa hirshan = Semoga ALLAH manambah kita ilmu & smangat - Yassarallah / sahhalallah lanal khaira haitsuma kunna = Semoga ALLAH mudahkan kita dalam kebaikan dimanapun berada - Allahummaghfir lana wal muslimin = ya ALLAH ampunilah kami & kaum muslimin - Allahul musta an = hanya ALLAH lah tempat kita minta tolong - Barakallahu fiik/kum = Semoga ALLAH memberi kalian berkah - Wa iyyak/kum = sama2 - Wa anta kadzaalik = begitu jg antum

- Nas-alullaha assalamah wal aafiah = kita memohon kepada ALLAH keselamatan dan kebaikan dipersilahkan bagi yg mau menambahkan / mengkoreksi, & kalo ada yg mau menambahkan dgn huruf hijaiyah itu lebih baik jazakumullah khayran ana aidon = aku juga thoyyib = baik lah.. laa bahsa = ga papa mafi musykila = ga masalah sway-sway = dikit-dikit ______________________________?___ kata afwan dibeberapa ayat dengan beberapa makna yang saling berbeda. Antara lain : Pertama, ( ???? ??? ???? ????) QS. Ali Imran : 155, maknanya maaf. Kedua, (??? ?? ????? ?? ???? ???? ???? ???? ??????) QS. Al-Baqarah : 237, maknan ya meninggalkan. Ketiga, (??? ?????? ???? ?????? ?????? ??? ????) QS. al-A raf : 95, maknanya tamba h banyak. Keempat, (???????? ?? ?? ?????? ?? ?????) QS. al-Baqarah : 219, maknanya kelebih an dari harta. Dari beberapa kata afwan yang ada dalam al-Quran tersebut, dapat kita tafsirkan ma kna dari kata afwan : Menurut pengertian pertama, maafkan saya atas kekurangan saya yang tidak mampu me mberikan pelayanan lebih. Menurut pengertian kedua, tinggalkan terimakasih tersebut, karena saya tak butuh terima kasih itu. Menurut pengertian ketiga, diantara kita ada yang lebih banyak dari apa yang tela h saya berikan. Menurut pengertian keempat, apa yang telah saya berikan merupakan limpahan pember ian yang tidak berhak disyukuri. Wallahu a lam. penggunaan afwan kalau dalam keseharian sama dengan you welcome dlm bhs Inggris. jug a sering digunakan sebagai permintaan maaf dalam mengusulkan sesuatu, atau kalau tidak dapat memenuhi sesuatu. (dikedua kesempatan ini kata afwan digunakan common ly) Wallahu aklam.. :) Nah, ngomong2 soal wa iyyaka atau wa iyyakum , kayaknya ada artikel bagus nih, khusus membahas masalah ucapan wa iyyaka atau wa iyyakum Banyak orang yang sering mengucapkan waiyyak (dan kepadamu juga) atau waiyyakum (da n kepada kalian juga) ketika telah dido akan atau mendapat kebaikan dari seseorang. Apakah ada sunnahnya mengucapkan seperti ini? Lalu bagaimanakah ucapan yang seb enarnya ketika seseorang telah mendapat kebaikan dari orang lain misalnya ucapan jazakallah khair atau barakalahu fiikum ? Berikut fatwa Ulama yang berkaitan dengan ucapan tersebut: Asy Syaikh Muhammad Umar Baazmool, pengajar di Universitas Ummul Quraa Mekah, dit anya: Beberapa orang sering mengatakan Amiin, waiyyaak (yang artinya Amiin, dan kep adamu juga ) setelah seseorang mengucapkan Jazakallahu khairan (yang berarti semoga A LLAH membalas kebaikanmu ). Apakah merupakan suatu keharusan untuk membalas dengan perkataan ini setiap saat? Beliau menjawab: Ada banyak riwayat dari sahabat dan dari Rasulullah shallahu alaihi wasallam, dan ada riwayat yang menjelaskan tindakan ulama. Dalam riwayat mereka yang mengatak an Jazakalahu khairan, tidak ada yang menyebutkan bahwa mereka secara khusus memba las dengan perkataan wa iyyaakum. Karena ini, mereka yang berpegang pada perkataan wa iyyaakum, setelah doa apapun, dan tidak berkata Jazakallahu khairan, mereka telah jatuh ke dalam suatu yang baru

yang telah ditambahkan (untuk agama). Al-Allamah Asy-Syaikh Al-Muhaddits Abdul Muhsin Al-Abbad hafizhahullah Ta ala dita nya: apakah ada dalil bahwa ketika membalasnya dengan mengucapkan wa iyyakum (dan kepadamu juga)? Beliau menjawab: tidak ada dalilnya, sepantasnya dia juga mengatakan jazakallahu khair (semoga Allah membalasmu kebaikan pula), yaitu dido akan sebagaimana dia berdo a, meskipun perkat aan seperti wa iyyakum sebagai athaf (mengikuti) ucapan jazaakum , yaitu ucapan wa iyy akum bermakna sebagaimana kami mendapat kebaikan, juga kalian ,namun jika dia menga takan jazakalallahu khair dan menyebut do a tersebut secara nash, tidak diragukan la gi bahwa hal ini lebih utama dan lebih afdhal. Asy Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi ditanya: Apa hukumnya mengucapkan, erimakasih) bagi seseorang yang telah berbuat baik kepada kita? Syukran (t

Beliau menjawab: Yang melakukan hal tersebut sudah meninggalkan perkara yang lebih utama, yaitu m engatakan, Jazaakallahu khairan (semoga ALLAH membalas kebaikanmu. Dan pada Allahlah terdapat kemenangan. Menjawab dengan Wafiika barakallah . Apabila ada seseorang yang telah mengucapkan do a Barakallahu fiikum atau Barakalla hu fiika kepada kita, maka kita menjawabnya: Wafiika barakallah (Semoga Allah juga melimpahkan berkah kepadamu) (lihat Ibnu Sunni hal. 138, no. 278, lihat Al-Waabi lush Shayyib Ibnil Qayyim, hal. 304. Tahqiq Muhammad Uyun) Menjawab dengan jazakallahu khair . Ada satu hadits yang menjelaskan sunnahnya mengucapkan jazakallahu khairan , dari U samah bin Zaid radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam be rsabda: Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan : jazaakallahu khair (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan ), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya. (HR.At-T irmidzi (2035), An-Nasaai dalam Al-kubra (6/53), Al-Maqdisi dalam Al-mukhtarah: 4/1321, Ibnu Hibban: 3413, Al-Bazzar dalam musnadnya:7/54. Hadits ini dishahihka n Al-Albani dalam shahih Tirmidzi) Ada beberapa ketentuan dalam mengucapkan jazakallah: - jazakallahu khairan (engkau, lelaki) - jazakillahu khairan (engkau, perempuan) - jazakumullahu khairan (kamu sekalian) - jazahumullahu khairan (mereka) Fatwa ulama seputar ucapan jazakallah : Al-Allamah Asy Syaikh Abdul Muhsin hafizhahullah ditanya: Sebagian ikhwan ada yang menambah pada ucapannya dengan mengatakan jazakallah kha eran wa zawwajaka bikran (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan dan menikahkanm u dengan seorang perawan), dan yang semisalnya. Bukankah tambahan ini merupakan penambahan dari sabda Rasul shallallahu alaihi wasallam, dimana beliau mengataka n sungguh dia telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.? Beliau menjawab: Tidak perlu (penambahan) doa seperti ini, sebab boleh jadi (orang yang didoakan) tidak menginginkan do a yang disebut ini. Boleh jadi orang yang dido akan dengan do a ini tidak menghendakinya. Seseorang mendoakan kebaikan, dan setiap kebaikan sud ah mencakup dalam keumuman doa ini. Namun jika seseorang menyebutkan do a ini, buk an berarti bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam melarang untuk menambah d ari do a tersebut. Namun beliau hanya mengabarkan bahwa ucapan ini telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya. Namun seandainya jia dia mendoakan dan berkata

: jazakallahu khaer wabarakallahu fiik wa awwadhaka khaeran (semoga Allah membalas kebaikanmu dan senantiasa memberkahimu dan menggantimu dengan kebaikan pula maka hal ini tidak mengapa. Sebab Rasul Shallallahu alaihi wasallam tidak melarang ad anya tambahan do a. Namun tambahan do a yang mungkin saja tidak pada tempatnya, bole h jadi yang dido akan dengan do a tersebut tidak menghendaki apa yang disebut dalam do a itu. Al-Allamah Asy Syaikh Abdul Muhsin hafizhahullah ditanya: Ada sebagian orang berkata: ada sebagian pula yang menambah tatkala berdo a dengan mengatakan : jazaakallahu alfa khaer (semoga Allah membalasmu dengan seribu keba ikan ? Beliau -hafidzahullah- menjawab: Demi Allah, kebaikan itu tidak ada batasnya, sedangkan kata seribu itu terbatas, sementara kebaikan tidak ada batasnya. Ini seperti ungkapan sebagian orang beribu -ribu terima kasih , seperti ungkapan mereka ini. Namun ungkapan yang disebutkan d alam hadits ini bersifat umum. (transkrip dari kaset: durus syarah sunan At-Tirmi dzi,oleh Al-Allamah Abdul Muhsin Al-Abbad hafidzahullah, kitab Al-Birr wa Ash-Sh ilah, nomor hadits: 222) Kesimpulan: Ucapan Waiyyak secara harfiah artinya dan kepadamu juga . Ini adalah bentuk do a `yang walaupun ulama kita tidak menemukan itu sebagai sunnah. Dalam kasus manapun, nam un tidak ada ulama yang melarang berdo a dengan selain ucapan Jazakumullah khairan d engan syarat tidak boleh menganggapnya merupakan bagian dari sunnah. Namun untuk lebih afdholnya kita ucapkan jazakalla khair , inilah sunnahnya. Ada satu kaidah ushul fiqih yang dengan ini mudah-mudahan kita bisa terhindar da ri bid ah dan kesalahan-kesalahan dalam beramal atau beribadah. Al-Imam Al-Bukhari (dalam kitab Al-Ilmu) beliau berkata, Ilmu itu sebelum berkata dan beramal . Perkataan ini merupakan kesimpulan yang beliau ambil dari firman Al lah ta ala Maka ilmuilah (ketahuilah)! Bahwasanya tiada sesembahan yang berhak dise mbah selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu (QS. Muhammad: 19). Dari ayat yang mulia ini, Allah ta ala memulai dengan ilmu sebelum seseorang mengu capkan syahadat, padahal syahadat adalah perkara pertama yang dilakukan seorang muslim ketika ia ingin menjadi seorang muslim, akan tetapi Allah mendahului syah adat tersebut dengan ilmu, hendaknya kita berilmu dahulu sebelum mengucapkan sya hadat, kalau pada kalimat syahadat saja Allah berfirman seperti ini maka bagaima na dengan amalan lainnya? Tentunya lebih pantas lagi kita berilmu baru kemudian mengamalkannya. Kita tidak boleh asal ikut-ikutan orang lain tanpa dasar ilmu, s eseorang sebelum berbuat sesuatu harus mengetahui dengan benar dalil-dalilnya.

You might also like