Professional Documents
Culture Documents
4.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam jenis penelitian pra eksperimental dengan pendekatan Post-test only group design. Penelitian dilakukan kepada hewan uji, yakni tikus putih (Strain wistar). Penelitian bersifat True eksperimental dengan memperhatikan tiga prinsip eksperimental, yakni randomisasi, replikasi, dan kontrol. 4.1.1 Randomisasi Setiap tikus yang berusia 8 minggu dan memiliki berat badan 180 - 200 gram memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel karena dalam pengambilan sampel dilakukan teknik simple random sampling kemudian dikelompokan berdasarkan label dosis yang diberikan. 4.1.2 Replikasi Sampel penelitian mampu diberikan perlakuan ulangan. Tikus diberikan perlakuan ulangan yaitu dibuat radang pada kulit kemudian diberi dosis sesuai pada label yang diberikan. 4.1.3 Kontrol Terdapat kontrol dalam penelitian yang dilakukan, yaitu kelompok tikus yang tidak diberikan perlakuan. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Farmakologi yang dipilih untuk penelitian adalah Laboratorium Malang. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Pemilihan tempat ini didasarkan pada tingkat kesterilannya serta akses yang mudah dijangkau. Waktu penelitian dilakukan selama 1,5 bulan mulai dari bulan 1 Desember 2011 sampai bulan 14 Februari.
4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan sebagai populasi adalah tikus putih strain wistar. Tikus dipilih karena merupakan salah satu binatang yang sering digunakan untuk eksperimen, ukuran relative kecil, dan mempunyai daya tahan yang cukup kuat. Selain itu, tikus putih mudah didapat serta mudah pemeliharaanya ( Ghosh, 1971). 4.3.2. Sampel Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling. Setelah memenuhi criteria inklusi dan eksklusi, tikus yang digunakan sebagai sampel dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu : Kelompok 1 Kelompok 2 kunyit Kelompok 3 Kelompok 4 4.3.3. Besar Sampel Perhitungan besar sampel dalam peneltian ini menggunakan rumus : (r-1) (p-1) 15 ( Supranto, 2007 ) Keterangan : r = Perkiraan jumlah sampel, p = jumlah perlakuan Dalam penelitian ini terdapat 4 kelompok perlakuan terhadap tikus putih strain wistar, oleh karena itu besar sampel penelitian ini adalah sebagai berikut : (r-1) (p-1) 15 (r-1) (4-1) 15 (r-1) 3 3r 3 3r r 15 15 18 6 (Supranto, 2007) : : : Kelompok kontrol, yaitu kelompok tikus putih strain wistar yang tidak diberi dekok : Kelompok tikus putih strain waster yang diberikan dekok
Jadi, dalam penelitian ini digunakan 6 ekor tikus putih strain wistar untuk setiap perlakuan dengan jumlah total tikus putih strain wistar yang digunakan sebagai sampel 24 ekor. 4.4 Karakteristik Sampel Penelitian Kriteria inklusi untuk tikus putih strain wistar yang digunakan sebagai sampel adalah : 1. Jantan ( Nicholas, 1971 ) 2. Umur 2-3 bulan ( Darmansjah, 2004) 3. Berat badan tikus 150-250 gram ( Sudjari, 1996 ) 4. Sehat, ditandai dengan gerakan yang aktif dan mata yang jernih ( Sudjari, 1996 ) Sedangkan criteria eksklusi untuk sampel, yaitu tikus jantan yang mengalami sakit yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap nyeri dan tikus yang memiliki ambang nyeri yang jauh berbeda. 4.5 Variabel Penelitian Dari judul proposal penelitian yakni Pengaruh Perbedaan Dosis Pemberian Ekstrak Daun Kering Pepaya sebagai Antiiflamasi pada kulit tikus putih jantan maka dapat dirinci variabel dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Variabel bebas : esktrak daun kering pepaya 2. Variabel tergantung : Antiinflamasi 3. Variabel terkendali : a. Hewan uji : kondisi, galur, jenis kelamin, berat badan dan umur tikus b. Tanaman : tempat dan waktu pengambilan daun pepaya. 4.6 Definisi Operasional Tempat Farmakologi yang dipilih untuk penelitian adalah Laboratorium Malang.
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Muhammadiyah
Pemilihan tempat ini didasarkan pada tingkat kesterilannya serta akses yang mudah dijangkau.
Waktu penelitian dilakukan selama 1,5 bulan mulai dari bulan 1 Desember 2011 sampai bulan 14 Februari.
Gelas Ukur Oven Blender/Penghalus Gunting Pisau Sarung tangan Karet Alkohol 70% Lignocaine HCL ( 2%, 100 mg 5mL - 10 mL ) bahanya adalah daun papaya yang sudah dikeringkan.
menghindari dari lapisan otot sendiri dan ketegangan dari kulit yang dijaga konstan selama prosedur. Alat-alatnya adalah gunting, sarung tangan karet, pisau.
5. Apabila saat penelitian belum menemui dosis yang tepat, kulit tikus ditandai belum hilangnya atau berkurangnya kemerahan dan pembengkakan sehingga harus dicari sampai ketemu dosis yang tepat. 6. Pada penelitian ini bisa menggunakan tikus jantan atau betina karena pada penelitian-penelitian yang sebelumnya menggunakan esktrak jambu mente , jahe , dsb kebanyakan tanpa menyebutkan menggunakan tikus jantan atau betina.
ETIKA PENELITIAN
Peneliti bertanggung jawab terhadap semua penggunaan hewan coba sejak hewan coba dipesan, transportasi, diberi perlakuan bahkan setelah hewan coba tersebut sudah tidak diperlukan lagi. Tidak sembarangan dalam penggunaan hewan coba agar tidak terjadi hal-hal yang tidak memenuhi prinsip animal welfare yang juga akan berpengaruh terhadap hasil penelitian tersebut. Prinsip animal welfare pada hewan coba : 1. Bebas dari rasa lapar dan haus 2. Bebas dari rasa sakit dan penyakit 3. Bebas dari rasa takut dan tertekan 4. Bebas dari ketidaknyamanan 5. Bebas dalam mengekspresikan perilakunya
DAFTAR PUSTAKA
Rukmono (1973). Kumpulan kuliah patologi. Jakarta: Bagian patologi anatomik FK UI. Guyton, A.C. & Hall, J.E. (1997). Buku ajar fisiologi kedokteran (9th ed.) (Setiawan, I., Tengadi, K.A., Santoso, A., penerjemah). Jakarta: EGC (Buku asli diterbitkan 1996). Abrams, G.D. (1995). Respon tubuh terhadap cedera. Dalam S. A. Price & L. M. Wilson, Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit (4th ed.)(pp.3561)(Anugerah, P., penerjemah). Jakarta: EGC (Buku asli diterbitkan 1992). Mitchell, R.N. & Cotran, R.S. (2003). Acute and chronic inflammation. Dalam S. L. Robbins & V. Kumar,Robbins Basic Pathology (7th ed.)(pp33-59). Philadelphia: Elsevier Saunders. Heather Brannon, MD. 2007. Skin Anatomy Bardia Amirlak, MD. 2008. Skin Anatomy Anatomi dan Fisiologi Kulit Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin. 5 th ed. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.p. 7-8.
Martini F.Fundamentals of Anatomy and Physiology. 7 th ed. ESA: Pearson Education Inc; 2006.p. 153-78. Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 11 th ed. USA: John Wiley&Sons Inc; 2006.p. 145-70
10