You are on page 1of 76

1

PT PLN (PERSERO)



EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)


NOMOR : 002.E/DIR/2013



TENTANG


PETUNJ UK PELAKSANAAN PERHITUNGAN NILAI KINERJ A ORGANISASI
UNIT DAN ANAK PERUSAHAAN


Sebagai pelaksanaan lebih lanjut Pasal 7 ayat (5) Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
181.K/DIR/2013 tanggal 15 Februari 2013 tentang Manajemen Kinerja Korporasi dan Penilaian Kinerja
Organisasi 2013, maka perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan Perhitungan Nilai Kinerja Organisasi Unit
dan Anak Perusahaan dengan Edaran Direksi sebagai berikut :


I. Penetapan Kontrak Manajemen Unit dan Anak Perusahaan

A. Kontrak Manajemen (KM) Unit dan Anak Perusahaan dikelompokkan berdasarkan Direktorat
Pembina, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I.

B. Key Performance Indicator (KPI) :

1. KPI dibedakan ke dalam 3 jenis :

a. KPI dengan polaritas positif, yaitu KPI yang pencapaiannya semakin baik jika realisasinya
semakin besar.
b. KPI dengan polaritas negatif, yaitu KPI yang pencapaiannya semakin baik jika realisasinya
semakin kecil.
c. KPI nilai pengurang, yaitu KPI yang apabila tidak memenuhi kriteria tertentu akan
menimbulkan nilai pengurang.

2. Daftar KPI Unit dan Anak Perusahaan beserta deskripsi, formula, jenis KPI dan satuan adalah
sebagaiman tercantum dalam Lampiran II.

C. Bobot tiap-tiap KPI Unit dan Anak Perusahaan :

1. Tabel bobot KPI Unit adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran III.A.
2. Tabel bobot KPI Anak Perusahaan adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran III.B.

D. Target KPI Unit dan Anak Perusahaan :

Direktorat Pembina menetapkan target KPI Unit dan Anak Perusahaan binaannya dengan
mengacu pada Target KPI Korporat, RKAP, prioritas strategi masing-masing Unit dan Anak
Perusahaan, dan pembentukan Budaya Organisasi Unggul (High Performance Culture).


II. Pelaporan Pencapaian KPI Unit dan Anak Perusahaan

A. Pelaporan pencapaian KPI didasarkan pada data target KPI dan data realisasi KPI yang telah di-
entry ke dalam Aplikasi Pengendalian Kinerja, dimana :

1. Data target KPI Unit dan Anak Perusahaan mengacu pada target di dalam KM Unit dan Anak
Perusahaan, serta target bulanan untuk selanjutnya di-entry ke dalam Aplikasi Pengendalian
Kinerja.
2. Data realisasi KPI masing-masing Unit dan Anak Perusahaan harus di-entry oleh masing-
masing Unit dan Anak Perusahaan kecuali untuk beberapa KPI sebagaimana diuraikan pada
butir II.C.
2

3. Data realisasi KPI yang di-entry oleh Unit dan Anak Perusahaan merupakan data kumulatif
bulanan, dan harus di-entry ke Aplikasi Pengendalian Kinerja setiap bulan.

B. Selain data realisasi KPI, Unit dan anak Perusahaan juga harus memasukkan attachment berupa
data pendukung setiap KPI yang di-entry oleh Unit dan Anak Perusahaan dengan ketentuan
sebagai berikut :

1. Data pendukung berupa narasi yang berisi analisa tercapai/tidak tercapainya tiap-tiap KPI,
disertai dengan penjelasan usaha-usaha yang telah dilakukan dan kendala-kendala yang
dihadapi.
2. Data pendukung berupa tabel perhitungan yang berisi rincian perhitungan data realisasi tiap-tiap
KPI, dengan menyertakan rincian perhitungan unit pelaksana (Area, Sektor, Region dan Unit
Pelaksana lainnya).
3. Attachment dimasukkan oleh Unit dan Anak Perusahaan setiap periode triwulanan.

C. Daftar KPI Unit yang penilaian dan entry datanya dilakukan oleh Divisi terkait di PLN Pusat :

1. Kepuasan Pelanggan :
a. Untuk Unit Wilayah dan Distribusi, penilaian dan entry data dilakukan oleh Divisi Niaga.
b. Untuk Unit selain Wilayah dan Distribusi, penilaian dan entry data dilakukan oleh SPKK.

2. Human Capital Readines, penilaian dan entry data dilakukan oleh Direktorat SDM, dengan
rincian Divisi sesuai Pedoman Pengukuran HCR dan OCR tahun 2013.

3. Organization Capital Readiness, penilaian dan entry data dilakukan oleh Direktorat SDM,
dengan rincian Divisi sesuai Pedoman Pengukuran HCR dan OCR tahun 2013.

4. Tindak Lanjut Malcolm Baldrige, penilaian dan entry data dilakukan oleh SPKK.

5. ERM, penilaian dan entry data dilakukan oleh Divisi Manajemen Resiko.

6. PLN Bersih, penilaian dan entry data dilakukan oleh SPKK.

7. Kepatuhan, terdiri dari :
a. Temuan Auditor Intern, penilaian dan entry data dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern.
b. Keselamatan Ketenagalistrikan, penilaian dan entry data dilakukan oleh Divisi Umum.
c. Lingkungan Hidup, penilaian dan entry data dilakukan oleh Divisi Perencanaan Sistem.
d. Kelengkapan Data SILM, penilaian dan entry data dilakukan oleh Sekretariat Perusahaan.

D. Dalam waktu 5 hari kerja setelah periode entry data berakhir, SPKK membuat Laporan Pencapaian
KPI Unit dan Anak Perusahaan, yang berisi hasil pencapaian KPI Unit dan Anak Perusahaan.

E. Uji Petik kebenaran angka capaian KPI Unit dan Anak Perusahaan dilakukan maksimal dua kali
dalam setahun :

1. Tujuan Uji Petik adalah untuk menjamin kredibilitas laporan capaian KPI Unit dan Anak
Perusahaan.
2. Uji Petik dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan mengacu pada Laporan Pencapaian KPI Unit
Triwulanan, berdasarkan hasil evaluasi KPKD.
3. Uji Petik dilaksanakan oleh SPKK dan atau KPKD, serta dapat dibantu oleh Satuan Pengawas
Intern ataupun Divisi lain di PLN Kantor Pusat.
4. Hasil Uji Petik akan dilaporkan oleh SPKK ke Direktur Pembina masing-masing Unit.


III. Perhitungan NKO Unit dan Anak Perusahaan

A. NKO dihitung berdasarkan pencapaian tiap-tiap KPI, yang dikonversikan menjadi nilai tiap-tiap KPI,
dan dilakukan penjumlahan seluruh nilai KPI.

B. Perhitungan pencapaian dan nilai dari tiap-tiap KPI adalah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV.





3


IV. Pada saat Edaran ini mulai berlaku, maka Edaran Direksi PT PLN (Persero) Nomor 001.E/DIR/2012,
tanggal 6 J anuari 2012, tentang Petunjuk Pelaksanaan Perhitungan Nilai Kinerja Organisasi Unit dan
Anak Perusahaan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.



Ditetapkan di J akarta
pada tanggal 15 Februari 2013


DIREKTUR
SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM,





EDDY D. ERNINGPRAJA


LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

4



DAFTAR UNIT DAN ANAK PERUSAHAAN BINAAN


I. Direktur Operasi J awa Bali membina Unit berikut :
1. PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung J ati B
2. PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan J awa Bali
3. PT PLN (Persero) Pusat Penyaluran dan Pengatur Beban J awa Bali
4. PT PLN (Persero) Distribusi J akarta Raya dan Tangerang
5. PT PLN (Persero) Distribusi J awa Barat dan Banten
6. PT PLN (Persero) Distribusi J awa Tengah dan DIY
7. PT PLN (Persero) Distribusi J awa Timur
8. PT PLN (Persero) Distribusi Bali

II. Direktur Operasi Indonesia Barat membina Unit berikut :
1. PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
2. PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
3. PT PLN (Persero) Pusat Penyaluran dan Pengatur Beban Sumatera
4. PT PLN (Persero) Wilayah Aceh
5. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara
6. PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau
7. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat
8. PT PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung
9. PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, J ambi, Bengkulu
10. PT PLN (Persero) Distribusi Lampung
11. PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat

III. Direktur Operasi Indonesia Timur membina Unit berikut :
1. PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimanatan Tengah
2. PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur
3. PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat
4. PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo
5. PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat
6. PT PLN (Persero) Wilayah Nusat Tenggara Timur
7. PT PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara
8. PT PLN (Persero) Wilayah Papua

IV. Direktur Konstruksi membina Unit berikut :
1. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera 1
2. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera 2
3. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan J aringan Sumatera 1
4. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan J aringan Sumatera 2
5. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Thermal J awa Bali
6. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Hidro J awa bali
7. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan J aringan J awa Bali 1
8. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan J aringan J awa Bali 2
9. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Transmisi Interkoneksi Sumatera J awa
10. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit dan J aringan Kalimantan
11. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit dan J aringan Nusa Tenggara
12. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sulawesi, Maluku dan Papua
13. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan J aringan Sulawesi, Maluku dan Papua
14. PT PLN (Persero) Pembangkitan Lontar
15. PT PLN (Persero) J asa Manajemen Konstruksi

V. Direktur Perencanaan dan Manajemen Resiko membina Unit berikut :
1. PT PLN (Persero) Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan
2. PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan
3. PT PLN (Persero) J asa Sertifikasi

VI. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum membina Unit berikut :
1. PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan
2. PT PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan




LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

5


VII. Direktur Keuangan membina Anak Perusahaan berikut :
1. PT Indonesia Power
2. PT Pembangkitan J awa Bali
3. PT Indonesia Comnet Plus
4. PT PLN Batam
5. PT PLN Tarakan
6. PT PLN Enjiniring
7. PT PLN Geothermal
8. PT PLN Batubara
9. PT Bahtera Adhi Guna
10. PT Haleyora Power

LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

6


DESKRIPSI DAN FORMULA KPI UNIT


I. PERSPEKTIF PELANGGAN
1. Kepuasan Pelanggan
Deskripsi : Hasil survey kepuasan pelanggan oleh surveyor independen atau Unit Pusat
Pendidikan dan Latihan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan dalam suatu periode
Formula : = Nilai hasil survey kepuasan pelanggan
Keterangan :
a. Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan untuk Unit Wilayah dan Distribusi ditentukan
oleh Divisi Niaga PLN Kantor Pusat, yang dilakukan pada akhir Triwulan 4 tahun berjalan,
sedangkan untuk Unit selain Wilayah dan Distribusi pelaksanaan survey kepuasan
pelanggan dilakukan oleh Unit Pusat Pendidikan dan Latihan yang dilakukan pada akhir
Triwulan 2 dan akhir Triwulan 4 tahun berjalan dengan responden Pelanggan Internal
PLN. Untuk Anak Perusahaan pelaksanaan survey kepuasan pelanggan dilakukan oleh
surveyor independen yang ditunjuk oleh masing-masing Anak Perusahaan.
b. Untuk mencapai nilai kepuasan pelanggan yang ditargetkan, setiap Unit dan Anak
Perusahan harus menyusun kegiatan-kegiatan triwulanan, yang disetujui oleh Direktur
Pembina selambat-lambatnya akhir bulan Februari tahun berjalan. Setiap kegiatan dibuat
tabel rencana pelaksanaannya secara kumulatif, dan dimonitor hasil pelaksanaannya
setiap triwulan, serta dihitung prosentase pencapaian dari setiap kegiatan dengan cara
membandingkan realisasi kegiatan terhadap rencana kegiatan.
c. Untuk Unit Wilayah dan Distribusi pada periode Triwulan 1, Triwulan 2 dan Triwulan 3,
nilai Kepuasan Pelanggan berdasarkan rata-rata prosentase pencapaian setiap kegiatan
(setiap kegiatan memiliki prosentase pencapaian maksimal 100%). Sedangkan untuk
Triwulan 4, nilai Kepuasan Pelanggan berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan.
d. Untuk Unit selain Wilayah dan Distribusi pada periode Triwulan 1 dan Triwulan 3, nilai
Kepuasan Pelanggan berdasarkan rata-rata prosentase pencapaian setiap kegiatan
(setiap kegiatan memiliki prosentase pencapaian maksimal 100%). Sedangkan untuk
Triwulan 2 dan Triwulan 4, nilai Kepuasan Pelanggan berdasarkan hasil survey kepuasan
pelanggan. Keterangan lebih lanjut pada Lampiran V, Lampiran VI dan Lampiran VII.
Contoh :
a. Suatu unit wilayah untuk mencapai nilai kepuasan pelanggan yang ditargetkan,
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Dari hasil monitoring pelasanaan kegiatan tersebut di atas, terlihat bahwa nilai Kepuasan
Pelanggan bulan Triwulan 3 adalah 73,5%.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
2. Penambahan Jumlah Pelanggan
Deskripsi : Delta pelanggan suatu periode terhadap tahun sebelumnya, yang meliputi
pelanggan pasca bayar dan pelanggan pra bayar
Formula : =J umlah pelanggan periode berjalan J umlah pelanggan tahun sebelumnya
Keterangan :
a. J umlah pelanggan tahun berjalan merupakan jumlah pelanggan prabayar dan non-
prabayar periode tertentu
b. J umlah pelanggan tahun sebelumnya merupakan jumlah pelanggan sampai dengan
bulan Desember tahun sebelumnya
Satuan : pelanggan
J enis KPI : Polaritas positif
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

7

3. Komplain Pelanggan
Deskripsi : Rata-rata jumlah komplain / pengaduan pelanggan terhadap jumlah pelanggan
dalam suatu periode
Formula :
=
J umlah Komplain yang Diterima
J umlah Pelanggan
x 100%
Keterangan :
a. J enis komplain yang dicatat antara lain :
i. Teknis akibat adanya pemadaman.
ii. Non teknis seperti baca meter, token listrik, perubahan daya, tusbung, pungli, dll.
b. Media komplain antara lain :
i. SMS
ii. Contact Center
iii. Telepon Non Contact Center
iv. Media Cetak
v. Website
vi. Surat
c. Pencatatan / database komplain pelanggan yang belum difasilitasi aplikasi, maka harus
dibuatkan Manual Log Book.
d. J umlah pelanggan tahun berjalan merupakan jumlah pelanggan total suatu periode.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
4. Penambahan Jumlah Pelanggan Prabayar
Deskripsi : Delta pelanggan prabayar suatu periode terhadap periode tahun sebelumnya
Formula :
=J umlah pelanggan prabayar periode berjalan J umlah pelanggan prabayar tahun lalu
Keterangan :
a. J umlah pelanggan akhir tahun lalu merupakan jumlah pelanggan sampai dengan bulan
Desember tahun sebelumnya
Satuan : pelanggan
J enis KPI : Polaritas positif
5. Penambahan Jumlah Pelanggan
Deskripsi : Delta pelanggan prabayar dan pasca bayar suatu periode terhadap periode tahun
sebelumnya
Formula :
=J umlah pelanggan total periode berjalan J umlah pelanggan total tahun lalu
Keterangan :
a. J umlah pelanggan akhir tahun lalu merupakan jumlah pelanggan sampai dengan bulan
Desember tahun sebelumnya
Satuan : pelanggan
J enis KPI : Polaritas positif
6. Jumlah Pasokan Batubara
Deskripsi : Pasokan batubara yang dikirim ke Unit PLN dan Anak Perusahaan pada suatu
periode
Formula : =J umlah Batubara yang dipasok dalam periode berjalan
Satuan : J uta Ton
J enis KPI : Polaritas positif
7. Kualitas Produk
Deskripsi : Rata-rata jumlah keluhan yang diterima terhadap jumlah produk portofolio sesuai
penugasan dalam suatu periode
Formula :
=
J umlah Komplain yang Diterima
Total J umlah Produk
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
8. Pertumbuhan Pelanggan Baru
Deskripsi : Prosentase penambahan pelanggan Non PLN dalam suatu periode

LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

8

Formula :
=
Penambahan Pelanggan Non-PLN tahun berjalan
J umlah Pelanggan Total tahu lalu
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negative

II. PERSPEKTIF PRODUK DAN LAYANAN
1. SAIDI
Deskripsi : Rata-rata lama padam per pelanggan dalam suatu periode
Formula :
=
[Lama padam x J umlah pelanggan padam]
n
=1
J umlah pelanggan suatu periode

dimana i merupakan jumlah terjadinya pemadaman
Keterangan : (untuk Unit Distribusi)
a. Perhitungan SAIDI dan SAIFI mencakup seluruh pemadaman di sisi distribusi, baik
Pemadaman karena Gangguan maupun karena Pemadaman Terencana, tanpa
memperhitungkan Pemadaman yang diakibatkan oleh Gangguan dan atau Pemeliharaan
di sisi pembangkitan dan transmisi.
b. Perhitungan realisasi SAIDI dan SAIFI adalah jenis Gangguan sesuai Surat Kolektif
*)/471/DITUSAHA/1994 tanggal 13 Oktober 1994 Perihal Penjelasan Tambahan E.DIR
No. 031.E/471/DIR/1993 Tgl 1 September 1993 meliputi :
i. Pemadaman karena Gangguan dengan No. Kode 01a s.d 59, 81 s.d 87.
ii. Pemadaman Terencana dengan No. Kode 91 s.d 96 dan 98 (hanya karena pekerjaan
di J aringan Distribusi).
iii. Pelaporan SAIDI SAIFI tetap sesuai Edaran yang berlaku.
Keterangan : (untuk Unit Wilayah dan Anak Perusahaan)
a. Perhitungan SAIDI dan SAIFI mencakup seluruh Pemadaman di sisi pembangkit,
transmisi dan distribusi, baik Pemadaman karena Gangguan maupun karena
Pemadaman Terencana.
b. Perhitungan realisasi SAIDI dan SAIFI adalah seluruh jenis Gangguan sesuai Surat
Kolektif *)/471/DITUSAHA/1994 tanggal 13 Oktober 1994 Perihal Penjelasan Tambahan
E.DIR No. 031.E/471/DIR/1993 Tgl 1 September 1993.
Satuan : menit / pelanggan
J enis KPI : Polaritas negatif
2. SAIFI
Deskripsi : Rata-rata kali padam per pelanggan dalam suatu periode
Formula :
=
[Kali padam x J umlah pelanggan padam]
n
=1
J umlah pelanggan suatu periode

dimana i merupakan jumlah terjadinya pemadaman
Keterangan : (sesuai keterangan indikator SAIDI)
Satuan : kali / pelanggan
J enis KPI : Polaritas negatif
3. Respon Time
Deskripsi : Waktu respon rata-rata terhadap pengaduan pelanggan padam atau pengaduan
teknis instalasi jaringan yang membutuhkan petugas tiba di lokasi / pelanggan, yang dihitung
sejak pelanggan melapor sampai dengan petugas tiba di lokasi / pelanggan
Formula :
=
Lama waktu respon sejak pelanggan melapor sampai petugas tiba
n
=1
i

dimana i merupakan jumlah pelanggan yang melapor.
Satuan : menit
J enis KPI : Polaritas negatif
4. Recovery Time
Deskripsi : Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan gangguan di J TM dan Gardu
Distribusi dimulai sejak padam sampai dengan penyelesaian gangguan (pelanggan menyala
kembali)

LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

9

Formula :
=
Lama waktu penyelesaian pemulihan gangguan J TM dan Gardu Distribusi
n
=1
i

dimana i merupakan jumlah gangguan J TM dan Gardu Distribusi.
Satuan : menit
J enis KPI : Polaritas negatif
5. Kecepatan Pelayanan Pasang Baru
Deskripsi : Lama waktu rata - rata pelayanan untuk pasang baru tanpa perluasan J TM dan J TR
(hanya membutuhkan SR dan APP)
Formula:
=
Lama waktu pasang baru tanpa J TM dan J TR
n
=1
i

dimana i merupakan jumlah pasang baru tanpa perluasan J TM dan J TR
Keterangan :
a. Perhitungan lama waktu pasang baru dimulai sejak pelanggan membayar biaya
penyambungan sampai dengan tanggal PDL (Peremajaan Data Langganan).
Satuan : hari
Polaritas : negatif, yaitu lebih cepat lebih baik
6. Mutu Tegangan Pelayanan (TR)
Deskripsi : Rasio jumlah jurusan J TR yang memiliki tegangan ujung diluar standar yaitu +5% / -
10% terhadap tegangan nominal sebesar 220 V / 380 V
Formula :
=
J umlah jurusan J TR dengan tegangan ujung diluar standar
J umlah jurusan J TR beroperasi
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
7. TLOD (Transmision Line Outage Duration)
Deskripsi : Lamanya gangguan rata-ratapada jaringan transmisi setiap 100 kms dalam suatu
periode
Formula :
=
[Lama sirkit padam karena gangguan]
n
=1
Panjang jaringan transmisi beroperasi
x 100
dimana i merupakan jumlah kali gangguan dalam suatu periode
Keterangan :
a. Lama sirkit padam dihitung sejak gangguan terjadi hingga sirkit siap dibebani (enerjais)
b. Perhitungan panjang jaringan transmisi didasarkan pada seluruh jaringan transmisi yang
beroperasi pada suatu periode termasuk jaringan transmisi baru yangmasih dalam masa
garansi.
Satuan : jam / 100 kms
J enis KPI : Polaritas negatif
8. TROD (Transformer Outage Duration)
Deskripsi : Lamanya gangguan rata-rata pada setiap unit trafo GI dalam suatu periode
Formula :
=
[Lama trafo GI padam karena gangguan]
n
=1
J umlah trafo GI beroperasi

dimana i merupakan jumlah kali gangguan dalam suatu periode.
Keterangan :
a. Lama trafo GI padam dihitung sejak gangguan terjadi hingga trafo siap dibebani
(enerjais).
b. Perhitungan jumlah trafo GI didasarkan pada seluruh trafo GI yang beroperasi pada suatu
periode termasuk trafo GI baru yangmasih dalam masa garansi.
Satuan : jam / unit
J enis KPI : Polaritas negatif
9. TLOF (Transmison Line Outage Frequency)
Deskripsi : J umlah kali gangguan rata-rata pada jaringan transmisi setiap 100 kms dalam suatu
periode


LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

10

Formula :
=
J umlah kali sirkit padam karena gangguan
Panjang jaringan transmisi beroperasi
x 100
Keterangan :
a. Perhitungan panjang jaringan transmisi didasarkan pada seluruh jaringan transmisi yang
beroperasi pada suatu periode termasuk jaringan transmisi baru yangmasih dalam masa
garansi.
Satuan : kali / 100 kms
J enis KPI : Polaritas negatif
10. TROF (Transformer Outage Frequency)
Deskripsi : J umlah kali gangguan rata-rata pada setiap unit trafo GI dalam suatu periode
Formula :
=
J umlah kali trafo GI padam karena gangguan
J umlah trafo GI beroperasi
x 100
Keterangan :
a. Perhitungan jumlah trafo GI didasarkan pada seluruh trafo GI yang beroperasi pada suatu
periode termasuk trafo GI baru yangmasih dalam masa garansi.
Satuan : kali / unit
J enis KPI : Polaritas negatif
11. Hari Tanpa GI Padam
Deskripsi : J umlah hari tanpa adanya GI yang yang padam yang disebabkan oleh gangguan
sistem transmisi dalam suatu periode
Formula :
=Periode waktu J umlah hari terdapat GI padam karena gangguan sistem transmisi
Keterangan :
a. Periode waktu merupakan jumlah hari dalam suatu periode.
b. Suatu GI dikatakan padam jika salah satu atau seluruh trafo mengalami padam
disebabkan karena gangguan sistem transmisi.
c. Perhitungan jumlah GI didasarkan pada seluruh GI yang beroperasi pada suatu periode
termasuk GI baru yangmasih dalam masa garansi.
Satuan : hari
J enis KPI : Polaritas positif
12. Ekskursi Tegangan
Deskripsi : Persentase jumlah GI yang realisasi tegangannya melebihi batas +5% / -10% dari
tegangan nominalnya dalam suatu periode
Formula :
=
J umlah GI yang tegangannya melebihi batas +5% / -10% dari tegangan nominal
Total jumlah GI beroperasi
x 100%
Keterangan :
a. Perhitungan jumlah GI yang tegangannya melebihi batas +5% / -10% dari tegangan
nominal didasarkan pada seluruh GI yang beroperasi pada suatu periode termasuk GI
baru yangmasih dalam masa garansi.
b. Tegangan yang diukur adalah tegangan input GI.
c. Suatu GI dikatakan memiliki tegangan melebihi batas +5% / -10% dari tegangan nominal
jika dalam waktu lebih dari 1 jam suatu GI berada dalam tegangan yang melebihi batas
+5% / -10% dari tegangan nominal
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
13. Ekskursi Frekuensi
Deskripsi : J umlah perubahan frekuensi yang terjadi pada jaringan transmisi yang melebihi
batas 1% dari frekuensi nominalnya dalam suatu periode
Formula : =kali terjadinya perubahan frekuensi melebihi batas 1% dari frekuensi nominal
Keterangan :
a. Frekuensi nominal ditetapkan sebesar 50 Hz.
b. Suatu jaringan transmisi dikatakan terjadi ekskursi frekuensi jika perubahan frekuensi
yang melebihi batas 1% dari batas nominal terjadi selama lebih dari 1 jam.
Satuan : kali
J enis KPI : Polaritas negatif
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

11

14. EFOR (Equivalent Forced Outage Rate)


Deskripsi : Persentase jam gangguan dan jam derating yang tidak direncanakan terhadap
jumlah jam pelayanan pembangkit dalam satu periode (hanya untuk unit pembangkit milik PLN,
termasuk unit pembangkit baru yang masih dalam masa garansi)
Formula :
=
[(FOH +EFDH )x DMN]
n
=1
[(FOH +SH +EFDHRS) x DMN]
n
=1
x 100%
dimana i merupakan jumlah unit pembangkit
Keterangan :
a. FOH (Force Outage Hours) jumlah jam unit keluar paksa sebagai akibat dari gangguan
Unplanned (Forced) Outages (U1, U2, U3) +Startup Failures (SF).
b. U1 (Unplanned (Forced) Outage) - Immediate adalah outage yang memerlukan keluarnya
pembangkit dengan segera baik dari kondisi operasi, RSH atau status outage lainnya.
J enis outage ini diakibatkan oleh kontrol mekanik/electrical/hydraulic unit pembangkit trip
atau ditripkan oleh operator sebagai respon atas alarm/kondisi unit.
c. U2 (Unplanned (Forced) Outage) - Delayed adalah outage yang tidak memerlukan unit
pembangkit untuk keluar segera dari sistem tetapi dapat ditunda paling lama dalam enam
jam. Outage jenis ini hanya dapat terjadi pada saat unit dalam keadaan terhubung ke
jaringan serta melalui proses penurunan beban bertahap.
d. U3 (Unplanned (Forced) Outage) - Postponed adalah outage yang dapat ditunda lebih
dari enam jam. Outage jenis ini hanya dapat terjadi pada saat unit dalam keadaan
terhubung ke jaringan.
e. Start Up Failure adalah outage yang terjadi ketika suatu unit tidak mampu sinkron dalam
waktu start up yang ditentukan setelah dari status outage atau RSH.
f. EFDH (Equivalent Force Derated Hours) merupakan perkalian antara jumlah jam unit
pembangkit derating secara paksa (forced derating: D1, D2, D3) dengan besar
penurunan derating dibagi DMN. Setiap kejadian Forced Derating (D1, D2, D3) dikonversi
menjadi jam ekivalen full outage, yang diperoleh dengan cara mengalikan durasi derating
aktual (jam) dengan besar derating (MW) dan membagi perkalian tersebut dengan DMN
pembangkit (MW). Semua jam ekivalen ini kemudian dapat dijumlahkan.
g. D1 (Unplanned (Forced) Derating) - Immediate adalah derating yang memerlukan
penurunan kapasitas segera (tidak dapat ditunda).
h. D2 (Unplanned (Forced) Derating) - Delayed adalah derating yang tidak memerlukan
suatu penurunan kapasitas segera tetapi memerlukan penurunan dalam dalam waktu
enam jam.
i. D3 (Unplanned (Forced) Derating) - Postponed adalah derating yang dapat ditunda lebih
dari enam jam.
j. Derating (MW) =Daya Mampu Netto (DMN) Daya Mampu Aktual pembangkit
k. SH (Service Hours) merupakan jumlah jam operasi unit pembangkit tersambung ke
jaringan transmisi, baik pada kondisi operasi normal maupun kondisi derating.
l. EFDHRS (Equivalent Force Derated Hours during Reserve Shutdown) merupakan
perkalian antara jumlah jam unit pembangkit forced derating (D1, D2, D3) selama reserve
shutdown dan besar penurunan derating dibagi dengan DMN. Setiap kejadian Forced
Derating (D1, D2, D3) selama reserve shutdown dikonversi menjadi jam ekivalen full
outage, yang diperoleh dengan cara mengalikan durasi derating aktual (jam) dengan
besar derating (MW) dan membagi perkalian tersebut dengan DMN pembangkit (MW).
Semua jam ekivalen ini kemudian dapat dijumlahkan.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
15. SOF (Scheduled Outage Factor)
Deskripsi : Faktor ketidaksiapan unit pembangkit disebabkan adanya pembangkit keluar
terencana (planned outage) yang berupa pelaksanaan pemeliharaan, inspeksi, dan overhaul
dalam suatu periode (hanya untuk unit pembangkit milik PLN, termasuk unit pembangkit baru
yang masih dalam masa garansi)
Formula :
=
[SOH x DMN]
n
=1
[PH x DMN]
n
=1
x 100%
dimana i merupakan jumlah unit pembangkit
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

12

Keterangan :
a. SOH (Scheduled Outage Hours) merupakan jumlah jam unit tidak dapat beroperasi
sebagai akibat dari keluar terencana baik Planned Outage maupun Maintenance Outage
+ Scheduled Outage Extensions (SE) dari Maintenance Outages (MO) dan Planned
Outages(PO).
b. Planned Outage (PO) yaitu keluarnya pembangkit akibat adanya pekerjaan pemeliharaan
periodik pembangkit seperti inspeksi, overhaul atau pekerjaan lainnya yang sudah
dijadwalkan sebelumnya dalam rencana tahunan pemeliharaan pembangkit atau sesuai
rekomendasi pabrikan.
c. Maintenance Outage (MO) yaitu keluarnya pembangkit untuk keperluan pengujian,
pemeliharaan preventif, pemeliharaan korektif, perbaikan atau penggantian suku cadang
atau pekerjaan lainnya pada pembangkit yang dianggap perlu dilakukan, yang tidak dapat
ditunda pelaksanaannya hingga jadwal PO berikutnya dan telah dijadwalkan dalam ROM
berikutnya.
d. Scheduled Outage Extension merupakan perpanjangan dari Planned Outage (PO) atau
Maintenance Outage (MO), yaitu outage yang melampaui perkiraan durasi penyelesaian
PO atau MO yang telah ditentukan sebelumnya.
e. PH (Period Hours) merupakan jumlah J am Tersedia dalam suatu periode tertentu yang
sedang diamati selama unit dalam status aktif. J ika 1 bulan terdapat 30 hari, maka PH =
30 x 24 jam =720 jam.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
16. SdOF (Sudden Outage Factor)
Deskripsi : J umlah gangguan mendadak pembangkit yang terjadi pada suatu unit pembangkit
dalam suatu periode (hanya untuk unit pembangkit milik PLN, termasuk unit pembangkit baru
yang masih dalam masa garansi)
Formula :
=
[Kali Gangguan Mendadak]
n
=1
J umlah Unit Pembangkit

dimana i merupakan jumlah unit pembangkit
Satuan : kali / unit
J enis KPI : Polaritas negatif
17. Penyelesaian Proyek Pembangkit
Deskripsi : J umlah kapasitas MW pembangkit FTP 1 dan Reguler yang telah diterbitkan
Sertifikat Laik Operasi (SLO)
Formula : =J umlah kapasitas MW pembangkit yang sudah dapat beroperasi
Satuan : MW
J enis KPI : Polaritas positif
18. Rehabilitasi Pembangkit
Deskripsi : J umlah kapasitas MW pembangkit yang telah selesai dilakukan rehabilitasi dan telah
beroperasi ke sistem
Formula : =J umlah kapasitas pembangkit yang direhabilitasi yang masuk sistem
Satuan : MW
J enis KPI : Polaritas positif
19. Penyelesaian Proyek Transmisi
Deskripsi : J umlah panjang kms J aringan Transmisi yang sudah diterbitkan Sertifikat Laik
Operasi (SLO)
Formula : =J umlah panjang kms jaringan transmisi yang sudah dapat beroperasi
Satuan : kms
J enis KPI : Polaritas positif
20. Penyelesaian Proyek GI
Deskripsi : J umlah kapasitas MVA Gardu Induk yang sudah diterbitkan Sertifikat Laik Operasi
(SLO)
Formula : =J umlah kapasitas MVA GI yang sudah dapat beroperasi
Satuan : MVA
J enis KPI : Polaritas positif
21. Rehabilitasi dan Modernisasi PLTA
Deskripsi : Terselesaikannya proses rehabilitasi dan modernisasi PLTA hingga siap beroperasi
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

13

Formula : =DMN unit pembangkit setelah dilakukan rehabilitasi dan modernisasi


Keterangan : Rehabilitasi dan Modernisasi PLTA terdiri dari :
a. Pekerjaan Penggantian Governor Unit I, II, III dan IV
b. Pekerjaan Lining Embedded Cooling Pipe System Unit I, II, III dan IV
Satuan : MW
J enis KPI : Polaritas positif
22. Penyelesaian Pekerjaan Bay Trafo
Deskripsi : Prosentase progres penyelesaian pekerjaan Bay Trafo 150/20 kV yang dibangun
Formula : =Progres penyelesaian pekerjaan Bay Trafo
Keterangan : Tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan Bay Trafo adalah sebagai berikut :
a. Selesai proses pengadaan pekerjaan (bobot 20%)
b. Penanda-tanganan kontrak (bobot 20%)
c. Engineering Design Approval dan Pabrikasi (bobot 30%)
d. Progres Pekerjaan Sipil 100% (30%)
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
23. Proses Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi KTT
Deskripsi : Prosentase proses penyelesaian pekerjaan Penyambungan Konsumen Tegangan
Tinggi (KTT)
Formula : =Progres penyelesaian pekerjaan Konstruksi KTT
Keterangan : Tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan KTT adalah sebagai berikut :
a. GI KTT Indoliberty (bobot 25%)
b. Transmisi Indoliberty (bobot 25%)
c. GI Cemindo Gemilang (bobot 25%)
d. Transmisi Cemindo Gemilang (25%)
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
24. Penyelesaian UKL UPL KTT
Deskripsi : Prosentase proses penyusunan dokumen UKL UPL untuk penyambungan
Konsumen Tegangan Tinggi
Formula : =Progres penyelesaian UKL UPL KTT
Keterangan : Tahapan dalam menyelesaikan UKL UPL KTT adalah sebagai berikut :
a. Proses pengadaan (bobot 20%)
b. Penandatanganan Kontrak (bobot 20%)
c. Pelaksanaan Pekerjaan UKL UPL KTT (bobot 40%)
d. Laporan Akhir UKL UPL (20%)
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
25. Rasio Penyelesaian Penugasan
Deskripsi : Rasio penugasan yang dapat diselesaikan terhadap seluruh penugasan yang
diterima suatu periode
Formula :
=
J umlah Penugasan yang Diselesaikan
J umlah Seluruh Penugasan yang Diterima
x 100%
Keterangan (untuk Pusenlis, Puslitbang, Pusharlis, dan J aser) :
a. Perhitungan jumlah penugasan didasarkan pada seluruh penugasan baik yang berasal
dari Direksi, unit PLN maupun diluar PLN, yang dikerjakan/dilaksanakan pada tahun
berjalan.
b. Penugasan yang digunakan dalam perhitungan formula dirincikan ke dalam beberapa
kategori sebagai berikut :
Tahun Sebelum Tahun Berjalan Tahun Sesudah Kategori
Awal

Real Akhir



Dapat diselesaikan
Awal

Akhir/Real



Dapat diselesaikan
Awal

Akhir Real



Dapat diselesaikan
Awal


Akhir

Est Real
Tidak dapat diselesaikan
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

14

Awal Akhir

Real
Tidak dapat diselesaikan


Awal Real Akhir



Dapat diselesaikan


Awal Akhir/Real



Dapat diselesaikan


Awal Akhir Real



Dapat diselesaikan


Awal Akhir

Est Real

Tidak dapat diselesaikan


Awal Real

Akhir

Dapat diselesaikan
Awal Akhir/Est Real

Dapat diselesaikan (jika
realisasi progres sesuai/lebih
cepat dari rencana progress)
Awal

Akhir/Est Real

Dapat diselesaikan (jika
realisasi progres sesuai/lebih
cepat dari rencana progress)
Catatan :
- Awal =tanggal penugasan
- Akhir =target tanggal penyelesaian penugasan
- Real =realisasi tanggal penyelesaian penugasan
- Est Real =estimasi realisasi tanggal penyelesaian penugasan
c. J umlah penugasan yang diselesaikan merupakan total jumlah penugasan dengan
kategori Dapat diselesaikan sesuai tabel butir b)
d. J umlah penugasan yang diterima merupakan total jumlah penugasan baik kategori
Dapat diselesaikan maupun kategori Tidak dapat diselesaikan sesuai tabel butir b)
e. Target waktu penyelesaian penugasan didasarkan pada target waktu penyelesaian
penugasan yang tertulis pada Surat Penugasan/Kontrak Kerja/Proposal/Adendum yang
disepakati oleh Pihak Pemberi Penugasan dan Pihak Pelaksana Penugasan. Khusus
untuk penugasan multiyears yang target waktu penyelesaian penugasannya setelah
tahun berjalan, maka target waktu penyelesaian penugasan didasarkan pada rencana
progres penyelesaian penugasan.
f. J ika dalam suatu penugasan terdapat beberapa produk yang masing-masing produk
memiliki target penyelesaian yang berbeda, maka setiap produk tersebut dapat dihitung
sebagai 1 penugasan
g. J ika suatu penugasan yang di dalam Surat Penugasannya tidak tertulis target waktu
penyelesaian penugasan atau tidak memiliki Kontrak Kerja / Proposal, maka target waktu
penyelesaian penugasan tersebut dapat ditentukan oleh Unit Pelaksana penugasan
melalui surat balasan kesanggupan penyelesaian penugasan kepada Pihak Pemberi
Penugasan yang mencantumkan kesanggupan target waktu penyelesaian penugasan
h. Penugasan dinyatakan selesai pada saat Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan
ditandatangani bersama oleh Pihak Pemberi Penugasan dan Pihak Pelaksana
Penugasan. J ika penugasan yang outputnya berupa dokumen (Laporan Teknik) yang
tidak memiliki Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, maka tanggal penyelesaian
dokumen tersebut dinyatakan sebagai tanggal penyelesaian penugasan.
i. Khusus untuk penugasan multiyears yang target waktu penyelesaian penugasannya
setelah tahun berjalan, dinyatakan selesai apabila realisasi progres penyelesaian
penugasan pada tahun berjalan sesuai atau lebih cepat dari rencana progres
penyelesaian penugasannya.
Keterangan (untuk J MK) :
a. Perhitungan jumlah penugasan didasarkan pada seluruh produk portofolio berupa
Laporan Teknik / Supervisi Konstruksi yang harus diselesaikan pada periode berjalan,
sesuai dengan penugasan pengawasan / supervise proyek yang diterima, termasuk
penugasan yang multiyears.
b. Target waktu penyelesaian setiap Laporan Teknik / Supervisi Konstruksi adalah tanggal
10 setelah bulan berjalan.
c. Penugasan dinyatakan telah selesai jika Laporan Teknik / Supervisi Konstruksi telah
dikirimkan ke pemberi penugasan.
Keterangan (untuk Pusdiklat) :
a. Perhitungan jumlah penugasan yang diterima didasarkan pada jumlah permintaan /
usulan diklat berdasar data SIMKP, yang telah dikelompokan sesuai nama diklat yang
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

15

sama, yang selanjutnya dituangkan dalam Kalender / J adwal Pelaksanaan Diklat SIMKP
untuk periode tahun berjalan yang disetujui oleh Kapusdiklat maksimal akhir periode
Triwulan 1.
b. Suatu penugasan berupa pelaksanaan diklat SIMKP dinyatakan dapat diselesaikan jika
pelaksanaan suatu diklat SIMKP telah dimulai pada periode semester yang sama dengan
J adwal Pelaksanaan Diklat SIMKP.
Contoh (untuk Pusdiklat) :
J ika hasil monitoring pelaksanaan diklat pada Semester 1 tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Maka realisasi nilai Rasio Penyelesaian Penugasan periode Semester 1 tahun 2013adalah
sebesar 80% (sesuai perhitungan kolom e).
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
26. Ketepatan Waktu Penyelesaian Penugasan
Deskripsi : Rasio penugasan yang dapat diselesaikan secara tepat waktu terhadap seluruh
penugasan yang diterima suatu periode
Formula :
=
J umlah Penugasan Tepat waktu
J umlah Seluruh Penugasan yang Diterima
x 100%
Keterangan (untuk Pusenlis, Puslitbang, Pusharlis, J MK, dan J aser) :
a. Perhitungan jumlah penugasan didasarkan pada seluruh penugasan baik yang berasal
dari Direksi, unit PLN maupun diluar PLN, yang dikerjakan/dilaksanakan pada tahun
berjalan.
b. Penugasan yang digunakan dalam perhitungan formula dirincikan ke dalam beberapa
kategori sebagai berikut :
Tahun Sebelum Tahun Berjalan Tahun Sesudah Kategori
Awal

Real Akhir



Tepat waktu
Awal

Akhir/Real



Tepat waktu
Awal

Akhir Real



Tidak tepat waktu
Awal

Akhir

Est Real

Tidak tepat waktu
Awal Akhir

Real

Tidak tepat waktu


Awal Real Akhir



Tepat waktu


Awal Akhir/Real



Tepat waktu


Awal Akhir Real



Tidak tepat waktu


Awal Akhir

Est Real

Tidak tepat waktu


Awal Real

Akhir

Tepat Waktu


Awal

Akhir/Est Real


Tepat waktu (jika realisasi
progress sesuai/lebih cepat
dari rencana progress)
Awal

Akhir/Est Real

Tepat waktu (jika realisasi
progress sesuai/lebih cepat
dari rencana progress)
Catatan :
- Awal =tanggal penugasan
- Akhir =target tanggal penyelesaian penugasan
- Real =realisasi tanggal penyelesaian penugasan
- Est Real =estimasi realisasi tanggal penyelesaian penugasan
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

16

c. J umlah penugasan tepat waktu merupakan total jumlah penugasan dengan kategori
Tepat waktu sesuai tabel butir b)
d. J umlah penugasan yang diterima merupakan total jumlah penugasan baik kategori Tepat
waktu maupun kategori Tidak tepat waktu sesuai tabel butir b)
e. Target waktu penyelesaian penugasan didasarkan pada target waktu penyelesaian
penugasan yang tertulis pada Surat Penugasan/Kontrak Kerja/Proposal/Adendum yang
disepakati oleh Pihak Pemberi Penugasan dan Pihak Pelaksana Penugasan. Khusus
untuk penugasan multiyears yang target waktu penyelesaian penugasannya setelah
tahun berjalan, maka target waktu penyelesaian penugasan didasarkan pada rencana
progres penyelesaian penugasan.
f. J ika dalam suatu penugasan terdapat beberapa produk yang masing-masing produk
memiliki target penyelesaian yang berbeda, maka setiap produk tersebut dapat dihitung
sebagai 1 penugasan
g. J ika suatu penugasan yang di dalam Surat Penugasannya tidak tertulis target waktu
penyelesaian penugasan atau tidak memiliki Kontrak Kerja / Proposal, maka target waktu
penyelesaian penugasan tersebut dapat ditentukan oleh Unit Pelaksana penugasan
melalui surat balasan kesanggupan penyelesaian penugasan kepada Pihak Pemberi
Penugasan yang mencantumkan kesanggupan target waktu penyelesaian penugasan
h. Penugasan dinyatakan selesai pada saat Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan
ditandatangani bersama oleh Pihak Pemberi Penugasan dan Pihak Pelaksana
Penugasan. J ika penugasan yang outputnya berupa dokumen (Laporan Teknik) yang
tidak memiliki Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, maka tanggal penyelesaian
dokumen tersebut dinyatakan sebagai tanggal penyelesaian penugasan.
i. Khusus untuk penugasan multiyears yang target waktu penyelesaian penugasannya
setelah tahun berjalan, dinyatakan selesai apabila realisasi progres penyelesaian
penugasan pada tahun berjalan sesuai atau lebih cepat dari rencana progres
penyelesaian penugasannya.
Keterangan (untuk J MK) :
a. Perhitungan jumlah penugasan didasarkan pada seluruh produk portofolio berupa
Laporan Teknik / Supervisi Konstruksi yang harus diselesaikan pada periode berjalan,
sesuai dengan penugasan pengawasan / supervise proyek yang diterima, termasuk
penugasan yang multiyears.
b. Target waktu penyelesaian setiap Laporan Teknik / Supervisi Konstruksi adalah tanggal
10 setelah bulan berjalan.
c. Penugasan dinyatakan telah selesai jika Laporan Teknik / Supervisi Konstruksi telah
dikirimkan ke pemberi penugasan.
Keterangan (untuk Pusdiklat) :
a. Perhitungan jumlah penugasan yang diterima didasarkan pada jumlah permintaan /
usulan diklat berdasar data SIMKP, yang telah dikelompokan sesuai nama diklat yang
sama, yang selanjutnya dituangkan dalam Kalender / J adwal Pelaksanaan Diklat SIMKP
untuk periode tahun berjalan yang disetujui oleh Kapusdiklat maksimal akhir periode
Triwulan 1.
b. Suatu penugasan berupa pelaksanaan diklat SIMKP dinyatakan tepat waktu jika tanggal
mulai pelaksanaannya berada pada bulan yang sama dengan J adwal Pelaksanaan Diklat
SIMKP yang tersedia.
Contoh (untuk Pusdiklat) :
J ika hasil monitoring pelaksanaan diklat pada Semester 1 tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Maka realisasi nilai Ketepatan Waktu Penyelesaian Penugasan periode Semester 1 tahun 2013
adalah sebesar 60% (sesuai perhitungan kolom d).
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

17

27. Waktu Penyelesaian Penugasan Eksternal untuk Penerbitan SPM


Deskripsi : J umlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap penugasan yang berasal
dari luar PLN dalam suatu periode
Formula (untuk J aser) : =Lama Waktu Penerbitan SPM
Formula (untuk Puslitbang) : =Lama Waktu Pengujian
Keterangan :
a. Untuk Unit J aser, perhitungan awal waktu penerbitan SPM terhitung sejak tanggal
pembayaran biaya permohonan SPM (Pembayaran biaya assessment dilakukan setelah
pabrikan menyerahkan menyerahkan dokumen aplikasi lengkap sebagai lampiran).
Sedangkan perhitungan akhir terhitung sejak tanggal persetujuan di SPM.
b. Untuk Unit Puslitbang, perhitungan awal waktu pengujian terhitung sejak tanggal
Perjanjian Penugasan kepada Puslitbang. Sedangkan perhitungan akhir terhitung sejak
tanggal selesai pengesahan laporan teknik oleh Puslitbang.
c. J umlah hari yang diperhitungkan adalah hari kalender
Satuan : hari
J enis KPI : Polaritas negatif
28. Waktu Penyelesaian Penugasan Eksternal untuk Penerbitan Acceptance Test
Deskripsi : J umlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penerbitan Laporan
Acceptance Test pada setiap penugasan yang berasal dari luar PLN dalam suatu periode
Formula : =Lama Waktu Penerbitan Laporan Acceptance Test
Satuan : hari
J enis KPI : Polaritas negatif
29. Reverse Engineering
Deskripsi : J umlah komponen reverse engineering shop drawing dalam suatu periode
Formula : =J umlah Komponen Reserve Engineering
Satuan : unit
J enis KPI : Polaritas positif
30. Efisiensi Thermal Netto Korporat
Deskripsi : Tingkat efisiensi dari unit pembangkit thermal dengan membandingkan energi kalori
yang digunakan terhadap energi kalori yang dihasilkan pada suatu periode
Formula :
=
J umlah Penjualan Energi Netto yang Dihasilkan
[Pemakaian Bahan Bakar x Nilai Kalor]
n
=1
x 100%
dimana i merupakan jenis bahan bakar yang digunakan
Keterangan :
a. J umlah penjualan energi netto merupakan kWh produksi bruto yang dihasilkan dikurangi
dengan pemakaian sentral pembangkit, yang dinyatakan dalam kcal.
b. Nilai kalor untuk bahan bakar :
i. HSD =9.000 kcal / liter
ii. MFO =9.700 kcal / liter
iii. IDO =9.200 kcal / liter
c. Khusus untuk Batubara dan Gas Alam, nilai kalor yang digunakan dalam perhitungan
realisasi bisa diambil dari nilai kalor bahan bakar rata-rata tertimbang yang telah diperiksa
oleh surveyor, dan dinyatakan masih berlaku pada saat periode pelaporan.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
31. Pertumbuhan Penjualan
Deskripsi : Pertumbuhan penjualan tenaga listrik pada suatu periode dibandingkan terhadap
penjualan tenaga listrik pada periode yang sama tahun sebelumnya
Formula :
=
(kWh Penjualan periode berjalan - kWh Penjualan periode tahun sebelumnya)
kWh Penjualan periode tahun sebelumnya
x 100%
Keterangan :
a. kWh penjualan tahun berjalan merupakan kWh penjualan akumulasi suatu periode
tertentu
b. kWh penjualan periode tahun sebelumnya merupakan kWh penjualan akumulasi suatu
periode tertentu tahun sebelumnya
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

18

Contoh : Pertumbuhan penjualan Triwulan I 2013 adalah [(kWh penjualan akumulasi sampai
dengan Maret 2013 kWh penjualan akumulasi sampai dengan Maret 2012) / kWh penjualan
akumulasi sampai dengan Maret 2012] *100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
32. Ketersediaan Gas
Deskripsi : J umlah konsumsi gas dalam suatu periode
Formula : =J umlah konsumsi gas dalam suatu periode
Satuan : MMBTU
J enis KPI : Polaritas positif
33. Rasio Volume Batubara yang tidak ditolak oleh PLN
Deskripsi : Prosentase volume batubara yang diterima oleh PLN terhadap volume total batubara
yang dipasok dalam suatu periode
Formula :
=
Volume batubara tidak ditolak
Volume batubara yang dipasok
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
34. Ketepatan waktu pengiriman Batubara sesuai Jadual
Deskripsi : Prosentase banyaknya pengiriman tepat waktu terhadap pengiriman total dalam
suatu periode
Formula :
=
J umlah kali pengiriman tepat waktu
J umlah kali pengiriman total
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
35. Produksi Tenaga Listrik
Deskripsi : J umlah akumulasi MWh yang diproduksi pada suatu periode tertentu
Formula : =J umlah MWh Produksi suatu periode
Satuan : MWh
J enis KPI : Polaritas positif
36. Service Level Agreement IP VPN
Deskripsi : Pengukuran terhadap komitmen penyediaan layanan IP VPN dalam suatu periode
Formula :
=
J umlah Uptime layanan IP VPN dalam suatu periode pengukuran
J umlah total waktu dalam suatu periode pengukuran
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
37. Service Level Agreement Clear Chanel
Deskripsi : Pengukuran terhadap komitmen penyediaan layanan Clear Chanel dalam suatu
periode
Formula :
=
J umlah Uptime layanan Clear Chanel dalam suatu periode pengukuran
J umlah total waktu dalam suatu periode pengukuran
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
38. Service Level Agreement Metronet
Deskripsi : Pengukuran terhadap komitmen kehandalan penyediaan layanan Metronet dalam
suatu periode
Formula :
=
J umlah Uptime layanan Metronet dalam suatu periode pengukuran
J umlah total waktu dalam suatu periode pengukuran
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
39. Service Level Agreement VSAT
Deskripsi : Pengukuran terhadap komitmen kehandalan penyediaan layanan VSAT dalam suatu
periode
Formula :
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

19

=
J umlah Uptime layanan VSAT dalam suatu periode pengukuran
J umlah total waktu dalam suatu periode pengukuran
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
40. Service Level Guarantee Jaringan
Deskripsi : Pencapaian kinerja jaringan telekomunikasi suatu periode
Formula : =% Availability J aringan
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
41. Rasio unit PLN yang sudah dilayani ICON
Deskripsi : J umlah perbandingan unit PLN yang telah mendapat pelayanan ICON terhadap total
unit PLN
Formula :
=
J umlah unit PLN yang telah dilayani ICON
Total jumlah unit PLN
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
42. Kecepatan Proses Penyambungan Jaringan dan Jasa Telekomunikasi
Deskripsi : Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk aktivasi layanan dimulai sejak sales order
pada suatu periode
Formula : =J umlah waktu sejak sales order sampai aktivasi layanan
Satuan : hari
J enis KPI : Polaritas negatif
43. Pertumbuhan Produk Jasa Enjinering
Deskripsi : Pertumbuhan jumlah produk portofolio suatu periode dibandingkan terhadap jumlah
produk portofolio periode tahun sebelumnya
Formula :
=
(Penjualan produk periode thn berjalan Penjualan produk periode thn sebelumnya)
Penjualan produk periode tahun sebelumnya
x 100%
Keterangan :
a. Penjualan produk periode tahun berjalan merupakan akumulasi penjualan produk
portofolio pada suatu periode tertentu
b. Penjualan produk periode tahun sebelumnya merupakan akumulasi penjualan produk
portofolio suatu periode tertentu tahun sebelumnya
Contoh : Pertumbuhan produk Triwulan I 2013 adalah [(Penjualan produk akumulasi sampai
dengan Maret 2013 Penjualan produk akumulasi sampai dengan Maret 2012) / Penjualan
produk akumulasi sampai dengan Maret 2012] *100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
44. Produk Tepat Waktu
Deskripsi : prosentase produk portofolio yang diselesaikan tepat waktu terhadap total produk
portofolio sesuai penugasan dalam suatu periode
Formula :
=
J umlah produk tepat waktu
J umlah produk total
x 100%
Keterangan : (sesuai indikator Ketepatan Waktu Penyelesaian Penugasan)
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
45. O & M CNG
Deskripsi : Pengukuran terhadap penyelesaian dokumen PPA O & M CNG sampai dengan
dokumen PPA ditandatangani
Formula : =PPA ditandatangani
Satuan : Lokasi
J enis KPI : Polaritas positif
46. Kontrak Pembangunan PLTS
Deskripsi : Pengukuran terhadap penyelesaian dokumen PPA PLTS sampai dengan dokumen
PPA PLTS ditandatangani
Formula : =PPA PLTS ditandatangani
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

20

Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
47. Penyelesaian PLTGB
Deskripsi : Progress Penyelesaian Proyek PLTGB yang dapat diselesaikan
Formula : =Progres COD PLTGB
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
48. Jumlah Batubara yang Diangkut
Deskripsi : J umlah volume batubara yang diangkut dalam suatu periode
Formula : = Akumulasi jumlah batubara yang diangkut dalam satu periode
Satuan : J uta Ton
J enis KPI : Polaritas positif
49. Commission Days
Deskripsi : Perbandingan selisih antara total hari operasi kapal per proyek dengan hari
pemeliharaan terhadap total hari operasi pada suatu periode
Formula :
=
HOK - HPK
HOK
x 100%
Keterangan :
a. HOK merupakan Hari Operasi Kapal per proyek pada suatu periode
b. HPK merupakan Hari Pemeliharaan Kapal pada suatu periode
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
50. Optimalisasi Tonase Kapal Milik
Deskripsi : Pengukuran terhadap optimalisasi muatan kapal milik PT BAG
Formula :
=Total tonase Muatan
Satuan : J uta Ton
J enis KPI : Polaritas positif
51. Rasio Angkutan Batubara Kapal Milik Dengan Kapal KSO
Deskripsi : J umlah perbandingan angkutan batubara dengan menggunakan kapal milik sendiri
terhadap jumlah angkutan batubara dengan kapal Kerjasama Operasional (KSO)
Formula :
=
J umlah angkutan batu bara dengan kapal milik sendiri
J umlah angkutan dengan kapal KSO
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
52. Produktifitas Angkutan
Deskripsi : Prosentase banyaknya pengiriman tepat waktu terhadap pengiriman total dalam
suatu periode
Formula :
=
J umlah kali pengiriman tepat waktu
J umlah kali pengiriman total
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
53. Pendirian Perusahaan Patungan (JVC)
Deskripsi : Tanggal Pendirian Perusahaan berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan
Formula : = Tanggal Pendirian Perusahaan
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
54. Penerapan Tarif Listrik Premium dan Migrasi Pelanggan ke JVC
Deskripsi : Tanggal Penerapan Tarif Listrik Premium (> TDL) dan Migrasi Pelanggan di
Kawasan Berikat Pelabuhan menjadi pelanggan J VC
Formula : = Tanggal Penerapan Tarif dan Migrasi Pelanggan
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
55. Penerbitan Rekening Pertama JVC
Deskripsi : Tanggal Penerbitan Rekening Tagihan Listrik pertama kali oleh J VC ke Pelanggan
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

21

Formula : = Tanggal Penerbitan Rekening Listrik Pertama


Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
56. Agreement Kerjasama Strategis O & M Distribusi
Deskripsi : Tanggal Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Strategis O & M Distribusi
Formula : = Tanggal Penandatanganan Perjanjian Kerjasama
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
57. Pelaksanaan O & M Distribusi
Deskripsi : Tanggal Penandatanganan Perjanjian Kontrak Pelaksanaan O & M Distribusi
Formula : = Tanggal Penandatanganan Perjanjian Kontrak
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
58. PPA PLTU dan PLTD
Deskripsi : Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dokumen PPA PLTU dan PLTD
sampai dengan dokumen PPA ditandatangani
Formula : = Target waktu penyelesaian dokumen PPA
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
59. EPC Contract PLTU
Deskripsi : Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dokumen EPC Contract PLTU sampai
dengan dokumen EPC Contract ditandatangani
Formula : = Target waktu penyelesaian dokumen EPC Contract
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
60. EPC Contract PLTD
Deskripsi : Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dokumen EPC Contract PLTD sampai
dengan dokumen EPC Contract ditandatangani
Formula : = Target waktu penyelesaian dokumen EPC Contract
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
61. SHL Agreement
Deskripsi : Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dokumen SHL Agreement sampai
dengan dokumen SHL Agreement ditandatangani
Formula : = Target waktu penyelesaian dokumen SHL Agreement
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif

III. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1. Fuel Mix (PLN + Sewa + IPP)
Deskripsi : Rasio energi produksi bruto yang menggunakan BBM (HSD, MFO, dan IDO)
terhadap total energi produksi bruto, yang dibangkitkan oleh unit pembangkit milik PLN, unit
pembangkit sewa, dan unit pembangkit IPP.
Formula :
=
Energi Produksi Bruto yang menggunakan BBM (PLN +sewa +IPP)
Energi Produksi Bruto (PLN +Sewa +IPP)
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
2. Pemakaian BBM
Deskripsi : J umlah konsumsi BBM (MFO, HSD, IDO), baik yang digunakan oleh unit mesin milik
PLN maupun unit mesin sewa dalam suatu periode
Formula : =J umlah kL BBM yang dikonsumsi
Satuan : kilo Liter
J enis KPI : Polaritas negatif
3. Tara Kalor Netto
Deskripsi : Efisiensi pemakaian bahan bakar yang dikonversikan ke dalam nilai kalori yang
dibutuhkan untuk setiap kWh produksi netto yang dibangkitkan oleh unit pembangkit milik PLN
dan unit pembangkit sewa
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

22

Formula :
=
[Nilai kalor bahan bakar x Volume pemakaian bahan bakar] PLTU/PLTD/PLTG/PLTGU
[kWh produksi netto] PLTU/PLTD/PLTG/PLTGU

Keterangan :
a. Nilai kalor untuk bahan bakar :
i. HSD =9.000 kcal / liter
ii. MFO =9.700 kcal / liter
iii. IDO =9.200 kcal / liter
b. Khusus untuk Batubara dan Gas Alam, nilai kalor yang digunakan dalam perhitungan
realisasi bisa diambil dari nilai kalor bahan bakar rata-rata tertimbang yang telah diperiksa
oleh surveyor, dan dinyatakan masih berlaku pada saat periode pelaporan.
c. KWh produksi netto adalah kWh produksi bruto dari unit pembangkit milik PLN dikurangi
dengan pemakaian sentral pembangkit.
Satuan : kcal/kWh
J enis KPI : Polaritas negatif
4. Biaya Pembangkit Sewa (BBM)
Deskripsi : J umlah biaya untuk pembayaran sewa mesin pembangkit yang berbahan bakar
BBM dalam suatu periode
Formula : =J umlah Biaya Sewa Pembangkit BBM
Satuan : J uta Rp
J enis KPI : Polaritas negatif
5. EAF (Equivalent Availability Factor)
Deskripsi : Faktor ketersediaan mesin pembangkit untuk beroperasi pada Daya Mampu
Nettonya (hanya untuk unit pembangkit milik PLN, termasuk unit mesin baru yang masih dalam
masa garansi)
Formula :
=
[(AH - EPDH - EUDH - ESDH) x DMN]
n
=1
[PH x DMN]
n
=1
x 100%
dimana i merupakan jumlah unit mesin pembangkit.
Keterangan :
a. AH (Available Hours) merupakan jumlah jam unit pembangkit siap dioperasikan yaitu
Service Hours ditambahkan Reserve Shutdown Hours.
b. Service Hours merupakan jumlah jam operasi unit pembangkit tersambung ke jaringan
transmisi, baik pada kondisi operasi normal maupun kondisi derating.
c. Reserve Shutdown merupakan suatu kondisi apabila unit siap operasi namun tidak
disinkronkan ke sistem karena beban yang rendah. Kondisi ini dikenal juga sebagai
economy outage atau economy shutdown. J ika suatu unit keluar karena adanya
permasalahan peralatan, baik unit diperlukan atau tidak diperlukan oleh sistem, maka
kondisi ini dianggap sebagai sebagai FO, MO, atau PO, bukan sebagai reserve shutdown
(RS).
d. PH (Period Hours) merupakan jumlah J am Tersedia dalam suatu periode tertentu yang
sedang diamati selama unit dalam status aktif. J ika 1 bulan terdapat 30 hari, maka PH =
30 x 24 jam =720 jam.
e. EPDH (Equivalent Planned Derated Hours) merupakan perkalian antara jumlah jam unit
pembangkit derating terencana (Planned Derating) termasuk Extension (DE) dan besar
penurunan derating dibagi dengan DMN. Setiap kejadian derating terencana (PD dan DE)
dikonversi menjadi jam ekivalen full outage, yang diperoleh dengan cara mengalikan
durasi derating aktual (jam) dengan besar derating (MW) dan membagi perkalian tersebut
dengan DMN pembangkit (MW). Semua jam ekivalen ini kemudian dapat dijumlahkan.
f. PD (Planned Derating) merupakan derating yang dijadwalkan dan durasinya sudah
ditentukan sebelumnya dalam rencana tahunan pemeliharaan pembangkit. Derating
berkala untuk pengujian, seperti test klep turbin mingguan, bukan merupakan PD, tetapi
MD (D4).
g. D4 (Maintenance Derating) merupakan derating yang dapat ditunda melampaui akhir
periode operasi mingguan (Kamis, pukul 24:00 WIB) tetapi memerlukan pengurangan
kapasitas sebelum PO berikutnya. D4 dapat mempunyai tanggal mulai yang fleksibel dan
boleh atau tidak boleh mempunyai suatu periode yang ditentukan.
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

23

h. DE (Derating Extension) adalah perpanjangan dari PD atau MD (D4) melampaui tanggal


penyelesaian yang diperkirakan. DE hanya digunakan apabila lingkup pekerjaan yang
awal memerlukan waktu lebih untuk menyelesaikan pekerjaannya dibanding waktu yang
telah dijadwalkan. DE tidak digunakan dalam kejadian dimana ada keterlambatan atau
permasalahan tak diduga diluar lingkup pekerjaan awal sehingga unit tersebut tidak
mampu untuk mencapai beban penuh setelah akhir tanggal PD atau D4 yang
diperkirakan. DE harus mulai pada waktu ( bulan/hari/jam/menit) saat PD atau D4
direncanakan berakhir.
i. EUDH (Equivalent Unplanned Derated Hours) merupakan perkalian antara jumlah jam
unit pembangkit derating tidak terencana (D1, D2, D3, D4, DE) dan besar penurunan
derating dibagi dengan DMN. Setiap kejadian Forced Derating (D1, D2, D3) dikonversi
menjadi jam ekivalen full outage, yang diperoleh dengan cara mengalikan durasi derating
aktual (jam) dengan besar derating (MW) dan membagi perkalian tersebut dengan DMN
pembangkit (MW). Semua jam ekivalen ini kemudian dapat dijumlahkan.
j. D1 (Unplanned (Forced) Derating Immediate) merupakan derating yang memerlukan
penurunan kapasitas segera (tidak dapat ditunda).
k. D2 (Unplanned (Forced) Derating Delayed) merupakan derating yang tidak memerlukan
suatu penurunan kapasitas segera tetapi memerlukan penurunan dalam dalam waktu
enam jam.
l. D3 (Unplanned (Forced) Derating Postponed) merupakan derating yang dapat ditunda
lebih dari enam jam.
m. ESDH (Equivalent Seasonal Derated Hours) merupakan perkalian antara MW derating
unit pembangkit akibat pengaruh cuaca/musim dengan jumlah jam unit pembangkit siap
dibagi dengan DMN.
n. Derating (MW) =Daya Mampu Netto (DMN) Daya Mampu Aktual pembangkit. Derating
terjadi apabila daya keluaran (MW) unit kurang dari DMN-nya.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
6. Hari Rata-rata Persediaan Batubara
Deskripsi : J umlah cadangan batubara yang tersedia dalam suatu periode
Formula :
=
J umlah hari periode x J umlah Saldo Persediaan Batubara
J umlah Pemakaian Batubara

Keterangan :
a. Saldo persediaan batubara adalah rata-rata saldo persediaan batubara periode berjalan
dan periode tahun sebelumnya
Satuan : hari
J enis KPI : Polaritas negatif
7. Substitusi HSD ke Biofuel
Deskripsi : J umlah konsumsi Biofuel untuk menggantikan pemakaian HSD dalam suatu periode
Formula : =J umlah Pemakaian Biofuel untuk Menggantikan HSD
Satuan : kilo Liter
J enis KPI : Polaritas negatif
8. Susut Distribusi tanpa I-4
Deskripsi : Rasio energi listrik yang hilang pada jaringan distribusi terhadap kWH siap salur ke
Distribusi tanpa I4 dalam satu periode
Formula :
=
kWh siap salur ke distribusi PSSD kWh jual
kWh siap salur ke distribusi
x 100%
Keterangan :
a. kWh siap salur ke distribusi merupakan kWh siap salur tanpa I-4
b. PSSD merupakan kWh Pemakaian Sendiri Sistem Distribusi
c. kWh jual merupakan kWh penjualan tanpa I-4
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
9. Susut Transmisi
Deskripsi : Rasio energi listrik yang hilang pada jaringan transmisi terhadap kWH siap salur ke
transmisi dalam satu periode
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

24

Formula :
=
kWh siap salur ke transmisi PSGI kWh siap salur ke distribusi
kWh siap salur ke transmisi
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
10. Rasio Pemakaian Material
Deskripsi : Rata-rata pemanfaatan material terhadap saldo material yang tersedia pada suatu
periode
Formula :
=
J umlah pemakaian material
J umlah saldo rata-rata material

Keterangan :
a. J umlah pemakaian material mengacu pada besarnya Pemakaian Material untuk
Pemeliharaan ditambah Pemakaian Material untuk AT & PDP sesuai SE 011.E/DIR/2007
(Material Pemeliharaan mengacu ke Laba Rugi, sedangkan Material AT dan PDP
mengacu ke Laporan Keuangan Lampiran 5D kolom 7,8 & 9 (tanpa BBM))
b. Perhitungan rata-rata merupakan rata-rata nilai saldo material selama 3 bulan terakhir
dalam suatu periode
Satuan : kali
J enis KPI : Polaritas positif
11. Gangguan Penyulang per 100 kms
Deskripsi : J umlah rata-rata gangguan penyulang setiap 100 kms penyulang yang
menyebabkan pemadaman, baik gangguan permanen maupun temporer pada suatu periode
Formula :
=
J umlah kali gangguan penyulang
J umlah panjang penyulang beroperasi
x 100
Keterangan :
a. Gangguan permanen adalah gangguan yang durasinya lebih dari 5 menit
b. Gangguan temporer adalah gangguan yang durasinya kurang dari atau sama dengan 5
menit
Satuan : kali / 100 kms
J enis KPI : Polaritas negatif
12. Rasio Kerusakan Trafo Distribusi
Deskripsi : Rasio jumlah trafo yang rusak terhadap jumlah trafo beroperasi pada suatu periode
Formula :
=
J umlah unit trafo yang rusak
J umlah unit trafo beroperasi
x 100%
Keterangan :
a. Perhitungan jumlah unit trafo yang rusak didasarkan pada jumlah unit trafo beroperasi
yang mengalami kerusakan / gangguan yang mengakibatkan pemadaman, sehingga
memerlukan penggantian trafo baru.
b. J umlah unit trafo beroperasi termasuk penambahan unit trafo baru.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
13. Rasio Kerusakan Material Utama Transmisi / GI
Deskripsi : Ratio antara jumlah nilai perolehan peralatan utama Transmisi dan Gardu Induk
yang rusak terhadap total nilai Aktiva Tetap Bruto
Formula :
=
Niai Perolehan Peralatan Utama yang Rusak
n
=1
Total Aktiva Tetap Bruto
x 100%
dimana i merupakan jumlah peralatan utama yang rusak
Keterangan :
a. Peralatan utama transmisi dan GI terdiri dari :
i. Konduktor / Kabel
ii. Trafo
iii. Isolator
iv. Kubikel / PMT
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

25

b. Perhitungan nilai perolehan peralatan utama yang rusak didasarkan pada nilai buku
peralatan tersebut
c. Total aktiva tetap bruto harus sesuai dengan neraca keuangan
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
14. Pendataan Pelanggan dalam Rangka Revenue Assurance
Deskripsi : Banyaknya pelanggan yang dapat terdata untuk memenuhi Revenue Assurance
dalam suatu periode
Formula : =J umlah Pelanggan yang Terdata untuk memenuhi Revenue Assurance
Satuan : pelanggan
J enis KPI : Polaritas positif
15. Enterprise Asset Management
Deskripsi : Tingkat Maturity dari Asset Management hasil Assessment dalam suatu periode
Formula : =Maturity Level Hasil Assessement EAM Level 1-5
Satuan : Level
J enis KPI : Polaritas positif
16. Pelaksanaan E-proc
Deskripsi : Persentase penggunaan aplikasi E-procurement untuk pengadaan barang dan jasa
yang sumber pendanaannya berasal dari APLN, baik Anggaran Operasi maupun Anggaran
Investasi
Formula :
=
J umlah Nilai Kontrak melalui E-proc
J umlah Nilai Kontrak melalui E-proc +J umlah Nilai Kontrak Manual
x 100%
Keterangan :
a. J umlah nilai kontrak melalui E-proc merupakan total nilai Rupiah dari kontrak-kontrak
yang pengadaannya menggunakan aplikasi E-procurement
b. J umlah nilai kontrak manual merupakan total nilai Rupiah dari kontrak-kontrak yang
pengadaannya dilakukan secara manual (tidak menggunakan aplikasi E-procurement)
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
17. Progres Fisik
Deskripsi : Progres hasil pelaksanaan / penyelesaian fisik proyek atau bagian proyek yang
dilaksanakan dalam suatu periode
Formula : =Prosentase progres fisik proyek atau bagian proyek
Keterangan :
a. Metode perhitungan Realisasi Progres Fisik adalah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran XI.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
18. Derating selama Masa Garansi
Deskripsi : Besarnya selisih antara Daya Mampu Netto (DMN) sesuai kontrak dengan rata-rata
Daya Mampu Aktual selama masa garansi pada suatu periode
Formula :
=
Daya Mampu Netto Rata-rata Daya Mampu Aktual
Daya Mampu Netto
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
19. EAF selama Masa Garansi
Deskripsi : Faktor ketersediaan mesin pembangkit untuk beroperasi pada Daya Mampu
Nettonya pada Unit pembangkit baru yang masih dalam masa garansi
Formula :
=
[(AH - EPDH - EUDH - ESDH) x DMN]
n
=1
[PH x DMN]
n
=1
x 100%
dimana i merupakan jumlah unit mesin
Keterangan : (sesuai keterangan indikator EAF)
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
20. Pembebasan Lahan untuk Konstruksi Access Road PLTA
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

26

Deskripsi : Proses pembebasan lahan untuk konstruksi Access Road PLTA


Formula : =Progres pembebasan lahan
Keterangan : Proses pembebasan lahan terdiri dari :
a. Permohonan Penetapan Lokasi (bobot 5%)
b. Surat keputusan Penetapan Lokasi (bobot 10%)
c. Permohonan Pengadaan Tanah (bobot 5%)
d. Pembentukan Panitia Pengadaan Tanah (bobot 10%)
e. Pembuatan jadwal Pelaksanaan pengadaan Tanah (bobot 5%)
f. Penyuluhan Kepada Masyarakat (bobot 5%)
g. Pengukuran dan inventarisasi (bobot 10%)
h. Pembuatan Daftar dan Peta Rincian (bobot 10%)
i. Pengumuman Daftar dan Peta Rincian (bobot 5%)
j. Musyawarah Tentang Bentuk dan Besarnya Ganti Rugi (bobot 15%)
k. Pembuatan Daftar Nominatif dan Daftar Pembayaran (bobot 10%)
l. Pembayaran Ganti Rugi Tanah (bobot 10%)
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
21. Konstruksi Access Road PLTA
Deskripsi : Progres pembangunan access road menuju PLTA dimulai dari Quarry Gunung
Karang sampai Upper dan Lower Dam
Formula : =Progres Kontsruksi Access Road
Keterangan : Proses konstruksi access road terdiri dari :
a. Prepatory works (bobot 1,36%)
b. Route survey and design works (bobot 0,63%)
c. Access road construction
i. Excavation (bobot 42,36%)
ii. Embankment construction & backfilling (bobot 4,55%)
iii. Pavement structure (bobot 30,42%)
iv. Refurbishing of existing public road (bobot 5%)
v. Culvert (bobot 1,37%)
vi. Bridges (bobot 6,45%)
vii. Slope protection (bobot 7,86%)
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
22. Ijin Dispensasi Penggunaan Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan untuk PLTA
Deskripsi : Progres terbitnya ijin dispensasi penggunaan kawasan hutan dari Menteri
Kehutanan
Formula : =Progres Ijin Dispensasi Penggunaan Kawasan Hutan
Keterangan : Proses terbitnya ijin dispensasi penggunaan kawasan hutan terdiri dari :
a. Penerbitan Ijin Prinsip dari Kementerian Kehutanan (bobot 10%)
b. Pengajuan Ijin Dispensasi dari Kementerian ESDM (bobot 10%)
c. Setelah melakukan pengajuan Ijin Dispensasi maka PLN melakukan Kewajiban sebagai
berikut :
i. Melaksanakan tata batas kawasan hutan yang disetujui (bobot 10%)
ii. Melakukan inventarisasi tegakan (bobot 10%)
iii. Membuat pernyataan dalam bentuk akta notariil yang berisi kesanggupan
Melaksanakan reklamasi dan reboisasi pada kawasan hutan yang tidak digunakan.
(bobot 10%)
Melaksanakan perlindungan hutan. (bobot 5%)
Memberikan kemudahan bagi aparat kehutanan untuk monitoring dan evaluasi di
lapangan. (bobot 5%)
Menanggung seluruh biaya sebagai akibat ada pinjam pakai kawasan hutan. (bobot
10%)
Membayar penggantian nilai tegakan dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).
(bobot 10%)
Menyediakan dan menyerahkan lahan kompensasi ke DEPHUT yang clear dan
clean. (bobot 10%)
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

27

d. Setelah memenuhi persyaratan tersebut di atas maka diterbitkanlah Ijin Dispensasi dari
Menteri Kehutanan. (bobot 10%)
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
23. Pembebasan Lahan
Deskripsi : Pelaksanaan pembebasan lahan baik tanah masyarakat maupun tanah kehutanan
untuk pembangunan suatu proyek pada suatu periode
Formula : =Luas area lahan yang dibebaskan
Satuan : Ha
J enis KPI : Polaritas positif
24. Konstruksi Prasarana PLTA
Deskripsi : Progres pembangunan prasarana PLTA
Formula : =Progres pembangunan prasarana PLTA
Keterangan : Proses pembangunan prasarana PLTA terdiri dari :
a. Pengadaan Desain Basecamp dan Kantor Proyek PLTA (bobot 10%)
b. Desain Basecamp dan Kantor Proyek PLTA (bobot 15%)
c. Proses Lelang Konstruksi Basecamp dan Kantor Proyek PLTA (bobot 10%)
d. Konstruksi Basecamp dan Kantor Proyek PLTA (bobot 15%)
e. Pengadaan Desain Access Road Proyek PLTA (bobot 10%)
f. Desain Access Road Proyek PLTA (bobot 15%)
g. Proses lelang konstruksi Access Road Proyek PLTA (bobot 10%)
h. Konstruksi Access Road Proyek PLTA (bobot 15%)
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
25. Pra-Konstruksi PLTA
Deskripsi : Progres tahapan Pra-Konstruksi PLTA mulai dari Design Review, pembuatan Bid
Document sampai dgn PQ
Formula : =Progres Pra-Konstruksi PLTA
Keterangan : Proses Pra-Konstruksi PLTA terdiri dari :
a. Design Review oleh Konsultan Engineering Services terdiri dari :
i. LOT 1A : Upper & Lower Dam. (bobot 10%)
ii. LOT 1B : Waterways, Underground Power House, Switchyard, Buildings and
Hydraulic Metal Works. (bobot 10%)
iii. LOT 2 : Pump-Turbine, Generator-Motor and Auxillary Equipment. (bobot 10%)
iv. LOT 3 : 500 kV Transmission Line. (bobot 10%)
b. Pembuatan Bid Document yang terdiri dari :
i. LOT 1A : Upper & Lower Dam. (bobot 10%)
ii. LOT 1B : Waterways, Underground Power House, Switchyard, Buildings and
Hydraulic Metal Works (bobot 10%)
iii. LOT 2 : Pump-Turbine, Generator-Motor and Auxillary Equipment. (bobot 10%)
iv. LOT 3 : 500 kV Transmission Line. (bobot 10%)
c. Pelelangan sampai dengan PQ yang terdiri dari :
i. LOT 1A : Upper & Lower Dam. (bobot 5%)
ii. LOT 1B : Waterways, Underground Power House, Switchyard, Buildings and
Hydraulic Metal Works (bobot 5%)
iii. LOT 2 : Pump-Turbine, Generator-Motor and Auxillary Equipment. (bobot 5%)
iv. LOT 3 : 500 kV Transmission Line. (bobot 5%)
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
26. Pengurusan Perizinan Jalur Kabel Laut
Deskripsi : Progres pengurusan perizinan jalur kabel laut untuk pembangunan interkoneksi
Sumatera - J awa
Formula : =Progres Pengurusan Perizinan Kabel Laut
Keterangan : Proses pengurusan perizinan kabel laut terdiri dari :
a. Mempersiapkan dokumen pendukung (bobot 25%)
b. Pengajuan surat permohonan & pemaparan (bobot 20%)
c. Pembentukan Tim Teknis : -Melengkapi Data Pendukung Surat Permohonan (bobot 30%)
-Permohonan Pembentukan Tim Teknis (bobot 25%)
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

28

Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
27. Penyusunan Bidding Document
Deskripsi : Progres penyusunan Bidding Document yang telah diselesaikan
Formula : =Progres Penyusunan Bidding Document
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
28. Pelaksanaan RKL/RPL
Deskripsi : Prosentase progress penyusunan dokumen RKL / RPL
Formula : =Prosentase penyusunan dokumen RKL / RPL
Keterangan : Proses penyusunan dokumen RKL / RPL terdiri dari :
a. Laporan RKL/RPL Semester I (50%)
b. Laporan RKL/RPL Semester II (50%)
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
29. Inventarisasi Jalur HVDC
Deskripsi : J umlah tower yang telah di inventarisasi pada jalur Transmisi 500 kV DC dan
Transmisi 500 kV AC Incomer
Formula : =J umlah Titik Tower Koordinat Tower yang Diinventarisasi
Satuan : Tower
J enis KPI : Polaritas positif
30. Inventarisasi Lahan Yang Akan Dibebaskan
Deskripsi : Survey inventarisasi lahan untuk lokasi proyek
Formula : =Luas area inventarisasi lahan yang akan dibebaskan
Satuan : Ha
J enis KPI : Polaritas positif
31. Jumlah Produk Portofolio
Deskripsi : J umlah produk portofolio yang dapat diselesaikan dalam suatu periode
Formula : =Produk portofolio yang dihasilkan dalam periode tahun berjalan
Keterangan :
a. Perhitungan jumlah produk portofolio didasarkan pada seluruh produk portofolio yang
dapat diselesaikan selama tahun berjalan
b. Produk portofolio dapat berupa :
i. Dokumen Lelang
ii. Studi Kelistrikan
iii. Design Review / Dokumen Evaluasi
iv. Dokumen Negosiasi
v. Studi Kelayakan
vi. Perangkat Enjiniring, terdiri dari :
- Prosedur enjiniring
- Standar spesifikasi
- Acuan kerja enjiniring
- Manual mutu
Satuan : produk
J enis KPI : Polaritas positif
32. Rasio Konsultansi
Deskripsi : Perbandingan volume penugasan / pekerjaan yang dilakukan sendiri terhadap
seluruh penugasan / pekerjaan dalam suatu periode
Formula :
=_
Volume Pekerjaan dilaksanakan Sendiri
Volume Pekerjaan Dilasanakan Sendiri +Pihak Ketiga
x 100%_
n
=1

dimana i merupakan jumlah pekerjaan.
Keterangan :
a. Perhitungan jumlah pekerjaan didasarkan pada seluruh penugasan baik yang berasal dari
Direksi, unit PLN maupun diluar PLN, yang dikerjakan/dilaksanakan pada tahun berjalan.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

29

33. Jumlah Penelitian dan Pengembangan


Deskripsi : Banyaknya topik penelitian dan pengembangan yang dapat diselesaikan dalam
suatu periode
Formula : = J umlah penelitian dan pengembangan yang telah selesai
Keterangan :
a. Perhitungan penelitian dan pengembangan didasarkan pada jumlah penelitian dan
pengembangan yang telah selesai pada tahun berjalan, baik yang pembuatannya dimulai
pada tahun berjalan atau pada tahun sebelum tahun berjalan
b. Kategori penelitian dan pengembangan yang diperhitungkan adalah penelitian dan
pengembangan dalam bidang :
i. Pembangkitan
ii. Transmisi
iii. Distribusi
c. Penelitian dan pengembangan dinyatakan telah selesai jika Laporan Penelitian telah
ditandatangani
Satuan : topik
J enis KPI : Polaritas positif
34. Jumlah Standarisasi
Deskripsi : Banyaknya standarisasi yang dapat diselesaikan dalam suatu periode
Formula : = J umlah Standarisasi yang telah disetujui oleh Direksi
Keterangan :
a. Perhitungan standarisasi didasarkan pada jumlah standarisasi yang telah selesai pada
tahun berjalan, baik yang pembuatannya dimulai pada tahun berjalan atau sebelum tahun
berjalan
b. Kategori standarisasi yang diperhitungkan adalah standarisasi dalam bidang :
i. Pembangkitan
ii. Transmisi
iii. Distribusi
iv. Scada
v. Umum
c. Standarisasi dinyatakan telah selesai jika telah disetujui oleh Direksi PLN
Satuan : buah
J enis KPI : Polaritas positif
35. Jumlah Penelitian dan Pengembangan yang Terimplementasi
Deskripsi : J umlah penelitian dan pengembangan yang dapat diimplementasikan pada Unit PLN
maupun diluar PLN
Formula : = J umlah topik penelitian yang telah terimplementasi
Keterangan :
a. Perhitungan penelitian dan pengembangan didasarkan pada jumlah penelitian dan
pengembangan yang telah terimplementasi pada tahun berjalan, baik yang
pembuatannya dilakukan pada tahun berjalan atau sebelum tahun berjalan.
b. Suatu penelitian dan pengembangan dinyatakan telah terimplementasi jika :
i. Teraplikasi
ii. Muncul menjadi standar
c. Kategori penelitian dan pengembangan yang diperhitungkan adalah penelitian dan
pengembangan dalam bidang :
i. Pembangkitan
ii. Transmisi
iii. Distribusi
Satuan : topik
J enis KPI : Polaritas positif
36. Jumlah Inovasi yang Siap Produksi
Deskripsi : jumlah karya inovasi yang telah siap untuk diproduksi pada suatu periode dengan
hasil akhir berupa kajian ekonomi, teknologi dan pemanfaatan, pembuatan desain, sampai
dengan pembuatan prototype
Formula : = J umlah karya inovasi yang telah siap untuk diproduksi
Satuan : buah
J enis KPI : Polaritas positif
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

30

37. Jumlah Pembangkit yang Dipelihara


Deskripsi : J umlah unit pembangkit yang dipelihara sesuai penugasan yang diterima pada suatu
periode
Formula : =J umlah Unit Pembangkit yang telah selesai dipelihara
Satuan : unit
J enis KPI : Polaritas positif
38. Load Factor Mesin
Deskripsi : Tingkat pemberdayaan Mesin Produksi yang beroperasi dalam periode jam
ketersediaannya
Formula :
=
J am mesin terpakai
n
=1
J am mesin tersedia
n
=1

dimana i =jumlah mesin
Keterangan :
a. J am mesin terpakai dihitung berdasarkan realisasi jam pengoperasian setiap unit mesin
b. J am mesin tersedia dihitung berdasarkan jumlah jam kerja ideal yaitu 8 jam sehari, dan 5
hari kerja seminggu, tidak termasuk hari libur nasional
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
39. Jumlah Proyek PLTM yang harus Diselesaikan
Deskripsi : J umlah unit PLTM yang selesai dibangun dan dapat beroperasi sampai tahapan
Komisioning dalam suatu periode
Formula : =J umlah PLTM yang dibangun dan beroperasi
Satuan : unit
J enis KPI : Polaritas positif
40. Jumlah Proyek yang Diawasi
Deskripsi : J umlah pengawasan yang dilakukan pada suatu proyek sesuai dengan penugasan
yang diterima pada suatu periode
Formula : = J umlah Proyek yang sedang diawasi
Keterangan :
a. Penugasan dapat berasal dari Direksi, Unit PLN ataupun dari luar PLN.
b. J umlah pengawasan proyek adalah berdasarkan penugasan / Kontrak Kerja / Adendum
yang masih berlaku.
Satuan : proyek
J enis KPI : Polaritas positif
41. Rasio Pemenuhan Supervisor
Deskripsi : Prosentase jumlah supervisor yang dapat dipenuhi dalam suatu periode
Formula :
=
J umlah Supervisor yang Dapat Dipenuhi
J umlah Supervisor yang Dibutuhkan
x 100%
Keterangan :
a. Perhitungan jumlah supervisor yang dibutuhkan mengacu pada jumlah supervisor
(termasuk administrasi proyek) yang dibutuhkan sesuai surat penugasan.
b. Perhitungan jumlah supervisor yang dapat dipenuhi berdasarkan realisasi jumlah total
supervisor (termasuk administrasi proyek) yang dapat dipenuhi.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
42. Rasio Penerbitan Sertifikasi SMM dan SML
Deskripsi : Rasio penerbitan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan Sistem Manejemen
Lingkungan (SML) pada suatu periode.
Formula :
=
J umlah Sertifikasi SMM dan SML yang diterbitkan
J umlah Sertifikasi sesuai Order
x 100%
Keterangan :
a. Perhitungan jumlah sertifikasi SMM (Sistem Manajemen Mutu) dan SML (Sistem
Manajemen Lingkungan) didasarkan pada sertifikasi yang terbit pada batas waktu yang
disepakati oleh kedua belah pihak pada saat audit.
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

31

b. Sertifikasi SMM dan SML dinyatakan telah selesai terbit jika LKS ditutup dan sudah
diverifikasi sesuai dengan batas waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak pada saat
audit.
c. Perhitungan jumlah sertifikasi sesuai order didasarkan pada Surat Penugasan dari klien
(pemohon sertifikasi).
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
43. Rasio Pemeriksaan Mutu Material Distribusi Utama
Deskripsi : J umlah pengujian sampling jenis Material Distribusi Utama (MDU) yang sudah
memiliki SPM (Sistem Pengawasan Mutu) terhadap jumlah SPM MDU yang pernah diterbitkan.
Formula :
=
J umlah MDU yang Diperiksa secara Sampling
J umlah Sistem Pengawasan Mutu
x 100%
Keterangan :
a. Material Distribusi Utama (MDU) terdiri dari :
i. Trafo Distribusi
ii. Kabel TR dan TM
iii. Kubikel
iv. Kwh Meter
v. MCB
b. J umlah MDU yang telah diperiksa secara sampling adalah produk yang dinyatakan telah
selesai diuji oleh PLN Litbang Ketenagalistrikan dan dievaluasi oleh PLN J aser dengan
output Laporan Pemeriksaan.
c. J umlah Sistem Pengawasan Mutu merupakan produk yang disertifikasi sistem
pengawasan mutu sesuai SK Dir 286.K/Dir/2008.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
44. Rasio Penerbitan Sertifikasi Laik Operasi
Deskripsi : Prosentase Sertifikasi Laik Operasi untuk inspeksi instalasi tenaga listrik atau untuk
proyek baru atau pemeliharaan besar (major overhaul) yang dapat diterbitkan pada suatu
periode
Formula :
=
J umlah Sertifikasi Laik Operasi yang Diterbitkan
J umlah Sertifikasi sesuai Order
x 100%
Keterangan :
a. J umlah Sertifikasi Laik operasi yang diterbitkan adalah jumlah Inspeksi yang sudah
diselesaikan sehingga menghasilkan rekomendasi laik bertegangan (RLB) atau
rekomendasi laik sinkron (RLS) atau Laporan Teknik (Laptek) atau Penerbitan Sertifikat
SLO pada batas waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak pada saat inspeksi.
b. J umlah Sertifikasi sesuai Order adalah jumlah sistem sesuai lingkupnya pada Instalasi
Ketenagalistrikan yang di inspeksi sesuai penugasan.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
45. Rasio Instruktur Tetap terhadap Total Instruktur
Deskripsi : Perbandingan jumlah instruktur tetap terhadap total jumlah intruktur pada suatu
periode
Formula :
=
J umlah Instruktur Tetap
J umlah Total Instruktur
x 100%
Keterangan :
a. Instruktur tetap merupakan instruktur yang berasal dari Pusdiklat yang mempunyai
sebutan profesi sebagai Instruktur.
b. Instruktur tidak tetap merupakan seluruh instruktur baik yang berasal dari Pusdiklat
maupun duluar Pusdiklat (termasuk pensiunan PLN) yang melaksanakan kegiatan
sebagai instruktur dan terdapat dalam Database Instruktur yang dikeluarkan oleh
Pusdiklat.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

32

46. Rasio Pengembang, Asesor dan Instruktur Tetap yang Bersertifikat


Deskripsi : Persentase jumlah pengembang, asesor dan instruktur tetap yang bersertifikat
Nasional pada suatu periode
Formula :
=
J umlah Pengembang, Asesor dan Instruktur Tetap yang bersertifikat Nasional
J umlah Pengembang, Asesor dan Instruktur Tetap
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
47. Jumlah Materi Baru yang Menunjang Program Perubahan Korporat
Deskripsi : banyaknya materi kursus yang baru untuk menunjang program perubahan korporat
yang dapat diselesaikan pada suatu periode waktu
Formula : =J umlah Materi Kursus Baru yang Menunjang Program Perubahan Korporat
Keterangan :
a. Materi baru yang menunjang program perubahan korporat harus berdasarkan program-
program / strategi-strategi dari direktorat terkait, serta harus disetujui oleh Kepala Divisi
dari direktorat terkait.
b. Materi baru dinyatakan telah selesai jika sudah disetujui oleh Kepala Divisi dari direktorat
terkait.
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
48. Ketepatan Waktu Penyelesaian Penyusunan Materi Baru dan Revisi
Deskripsi : Persentase ketepatan waktu penyelesaian penyusunan materi baru dan revisi pada
suatu periode
Formula :
=
J umlah Materi Baru dan Revisi yang Selesai disusun Tepat Waktu
J umlah Seluruh Materi Baru dan Revisi yang harus Disusun
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
49. Jumlah Pelaksanaan Kursus Profesi dan Penunjang
Deskripsi : J umlah kali pelaksanaan kursus profesi dan penunjang pada suatu periode
Formula : = J umlah Kali Pelaksanaan Kursus Profesi dan Penunjang
Keterangan :
a. Kursus Profesi merupakan kursus yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi bidang yang sesuai dengan kebutuhan Kompetensi J abatan baik J abatan
Struktural maupun J abatan Fungsional
b. Kursus Penunjang merupakankursus untuk menambah kompetensi yang dipersyaratkan
dalam Kebutuhan Kompetensi J abatan
Satuan : kali
J enis KPI : Polaritas positif
50. Penyelenggaraan Pembelajaran Digital
Deskripsi : Banyaknya peserta yang mengikuti pembelajaran digital pada suatu periode waktu
Formula : =J umlah Peserta yang Mengikuti Pembelajaran Digital
Satuan : Peserta
J enis KPI : Polaritas positif
51. Jumlah Penerbitan Sertifikasi Diklat
Deskripsi : banyaknya sertifikasi diklat yang dapat diterbitkan pada suatu periode
Formula : = J umlah Lembar Sertifikasi Diklat yang Diterbitkan
Satuan : lembar
J enis KPI : Polaritas positif
52. Modernisasi Fasilitas Pembelajaran
Deskripsi : Banyaknya fasilitas pembelajaran modern yang berbasis simulator yang dibangun
atau dikembangkan pada suatu periode waktu
Formula : =J umlah Fasilitas Pembelajaran Modern berbasis Simulator
Satuan : Unit
J enis KPI : Polaritas positif
53. Pelaksanaan Pengadaan [J-Proc / E-Proc]
Deskripsi : Penggunaan fasilitas J -proc / E-proc untuk pengadaan barang dan jasa, baik
Anggaran Operasi maupun Anggaran Investasi
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

33

Formula : = J umlah Nilai Kontrak yang proses Pegadaan dengan J proc / E-proc
Satuan : Rp Milyar
J enis KPI : Polaritas positif
54. Pengamanan Pasokan dan Kualitas Batubara
Deskripsi : J umlah perbandingan stok akhir batubara terhadap pemakaian hariannya pada
suatu periode
Formula :
=
Stok Akhir Batubara (dalam Ton)
Pemakaian harian (dalam Ton / hari)

Satuan : hari
J enis KPI : Polaritas positif terhadap batas bawah (jika data lebih kecil dari batas bawah),
Polaritas negatif terhadap batas atas (jika data lebih besar dari batas atas)
55. Maturity Level Proses Bisnis
Deskripsi : Hasil assessment terhadap Maturity Level Proses Bisnis Anak Perusahaan
Formula : =Levelisasi 1-5 oleh Tim Assesment PLN
Satuan : Level
J enis KPI : Polaritas positif
56. Program CNG
Deskripsi : Progres penyelesaian program CNG untuk mengurangi penggunaan BBM
Formula : =Waktu Penyelesaian Program CNG
Satuan : Waktu
J enis KPI : Polaritas negatif
57. Reserve Engineering dan Produk Dalam Negeri
Deskripsi : Pengkuran terhadap keefektifan perencanaan anggaran dan komitmen manajemen
untuk melakukan Reserve Engineering dan pembelian produk dalam negeri untuk Material
Cadangan / Part
Formula : =Total Pembayaran Reserve Engineering dan Produk Dalam Negeri
Satuan : Milyar Rp
J enis KPI : Polaritas positif
58. Progress Pembangunan PLTGB
Deskripsi : Progress penyelesaian proyek pembangunan PLTGB
Formula : =Progres Penyelesaian Proyek
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
59. Progres Pembangunan PLTU
Deskripsi : Progress penyelesaian proyek pembangunan PLTU
Formula : =Progres Penyelesaian Proyek
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
60. Tambahan Daya Pembangkit
Deskripsi : J umlah MW pembangkit baru Non BBM yang sudah mulai beroperasi dan dapat
menghasilkan energi yang masuk ke sistem (diterbitkan SLO) pada suatu periode
Formula : =J umlah MW pembangkit baru Non BBM yang masuk sistem
Satuan : MW
J enis KPI : Polaritas positif
61. Sistem Inventory Stockist
Deskripsi : Terselesaikannya modul stockist On-Line
Formula : =Penyelesaian Modul Stockist Online
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
62. Peningkatan Load Factor
Deskripsi : Peningkatan nilai Load Factor (LF) suatu periode terhadap nilai LF periode tahun
sebelumnya
Formula : =LF suatu periode - LF periode tahun sebelumnya
Untuk menghitung nilai Load Factor (LF), digunakan formula sebagai berikut :
=
Beban rata-rata
Beban Puncak
x 100%
Satuan : %
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

34

J enis KPI : Polaritas positif


63. Susut Jaringan
Deskripsi : Rasio energi listrik yang hilang pada jaringan terhadap kWH siap salur dalam suatu
periode
Formula :
=
kWh Siap Salur kWh Pemakaian Sendiri kWh J ual
kWh Siap Salur
x 100%
Keterangan :
a. kWh siap salur merupakan kWh siap salur transmisi
b. kWh pemakaian sendiri merupakan kWh pemakaian sendiri Sistem Distribusi + kWh
pemakaian sendiri Gardu Induk
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
64. Shareholder Loan Untuk Project Disetujui
Deskripsi : Pengukuran terhadap usaha PLN BB untuk memastikan bahwa shareholder loan
untuk sejumlah proyek investasi disetujui
Formula : =J umlah Proyek Investasi yang disetujui Shareholder Loan-nya
Satuan : Unit
J enis KPI : Polaritas positif
65. Akumulasi Cadangan yang dikuasi Melalui Kerja Sama dengan Pemilik IUP (Ijin Usaha
Penambangan)
Deskripsi : Akumulasi cadangan yang dikuasi melalui kerja sama dengan pemilik IUP (Ijin
Usaha Penambangan)
Formula : =J umlah sumber daya Batubara terukur yang dikuasi melalui Kerjasama Operasi
Satuan : J uta Ton
J enis KPI : Polaritas positif
66. Rasio Realisasi Pasokan Batubara dari Produksi Sendiri dibanding dari Trading
Deskripsi : Perbandingan realisasi pasokan batubara dari produksi sendiri terhadap pasokan
batubara dari trading suatu periode
Formula :
=
J umlah Tonase produksi sendiri
J umlah Tonase trading
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
67. Volumen Batubara Yang Akan Diangkut
Deskripsi : J umlah Batubara yang diangkut oleh kapal tongkang BAG yang bertujuan untuk
sinergi antar anak perusahaan PLN
Formula : =J umlah Tonase Batubara yang Diangkut
Satuan : J uta Ton
J enis KPI : Polaritas positif
68. Kepemilikan Kuasa Penambangan Batubara
Deskripsi : J umlah Kuasa Penambangan batu Bara yang dimiliki
Formula : =J umlah Kuasa Penambangan Batubara yang dimiliki
Satuan : Unit
J enis KPI : Polaritas positif
69. Penyiapan Infrastruktur Pengeboran Sumur PLTP
Deskripsi : Terselesaikannya penyiapan infrastruktur pengeboran sumur PLTP
Formula : =Target Waktu Penyelesaian Pekerjaan dan Laporan
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
70. Penyiapan Tender Dokumen dan Drilling Program untuk Pengeboran Sumur PLTP
Deskripsi : Terselesaikannya penyiapan tender dokumen dan drilling program untuk
pengeboran sumur PLTP
Formula : =Target Waktu Penyelesaian Pekerjaan dan Laporan
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
71. Pengawasan (Supervisi) Pekerjaan Pengeboran Sumur PLTP
Deskripsi : Terselesaikannya pengawasan (supervisi) pekerjaan pengeboran sumur PLTP
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

35

Formula : =Target Waktu Penyelesaian Pekerjaan dan Laporan


Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
72. Studi Konfirmasi Cadangan PLTP
Deskripsi : Terselesaikannya studi konfirmasi cadangan PLTP
Formula : =Target Waktu Penyelesaian Pekerjaan dan Laporan
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
73. Penyusunan Drilling Program dan Bid Document PLTP
Deskripsi : Terselesaikannya penyusunan Drilling program dan Bid Document PLTP
Formula : =Target Waktu Penyelesaian Pekerjaan dan Laporan
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
74. Penyiapan Infrastruktur untuk Pengeboran Sumur PLTP
Deskripsi : Penyiapan infrastruktur untuk pengeboran sumur PLTP
Formula : =Target Waktu Penyelesaian Pekerjaan dan Laporan
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
75. Study UKL/UPL PLTP
Deskripsi : Terselesaikannya study UKL/UPL PLTP
Formula : =Target Waktu Penyelesaian Pekerjaan dan Laporan
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
76. Pelelangan WKP (Wilayah Kerja Pengusahaan) Panas Bumi Seulawah Agam
Deskripsi : Penawaran Wilayah Kerja tertentu kepada Badan Usaha untuk mendapatkan IUP
Panas Bumi
Formula : =Proposal Teknis sesuai Peraturan Feed in Tariff diserahkan ke Panitia Tender
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
77. Pelelangan WKP (Wilayah Kerja Pengusahaan) Panas Bumi Mataloko
Deskripsi : Penawaran Wilayah Kerja tertentu kepada Badan Usaha untuk mendapatkan IUP
Panas Bumi
Formula : =Mengikuti Bidding dan Mendapatkan Hak WKP
Satuan : Waktu (bulan ke-)
J enis KPI : Polaritas negatif
78. Penyelesaian Implementasi Sistem Contact Center Terpusat
Deskripsi : Pengukuran terhadap progres implementasi sistem contact center untuk
memberikan pelaporan secara terpusat kepada PLN
Formula : =Progres Penyelesaian Sistem Contact Center Terpusat
Satuan : Waktu
J enis KPI : Polaritas negatif
79. Penyelesaian Implementasi DRC AP2T
Deskripsi : Pengukuran terhadap progres implementasi DRC AP2T untuk memberikan
pelaporan kepada PLN
Formula : =Progres Penyelesaian Implementasi DRC AP2T
Satuan : Waktu
J enis KPI : Polaritas negatif
80. Penyelesaian Setup Shared Service Center
Deskripsi : Pengukuran terhadap progres penyelesaian setup Shared Service Center (SSC)
untuk memberikan pelaporan kepada PLN
Formula : =Progres Penyelesaian Setup SSC
Satuan : Waktu
J enis KPI : Polaritas negatif
81. Pendataan Penggunaan Tiang Tumpu PLN Untuk Kepentingan Telematika
Deskripsi : Pendataan penggunaan tiang tumpu PLN oleh pihak lain untuk kepentingan
telematika
Formula : =J umlah Tiang Tumpu PLN yang telah di data
Satuan : Tiang
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

36

J enis KPI : Polaritas positif


82. Penyediaan Aplikasi Pelayanan Pelanggan untuk Luar Jawa Bali
Deskripsi : Penyediaan Aplikasi Pelayanan Pelanggan untuk Unit PLN diluar J awa Bali
Formula : =J umlah unit yang berhasil GO Live AP2T
Satuan : Unit
J enis KPI : Polaritas positif
83. Penyediaan Aplikasi Call Center untuk Luar Jawa Bali
Deskripsi : Penyediaan Aplikasi Call Center untuk Unit PLN diluar J awa Bali
Formula : =J umlah unit yang berhasil GO Live Call Center
Satuan : Unit
J enis KPI : Polaritas positif
84. Progress Penyediaan Disaster Recovery (ERP, AP2T, P2APST)
Deskripsi : Progress Penyediaan Disaster Recovery (ERP, AP2T, P2APST)
Formula :
=
J umlah Implementasi DRC dan DC yang diselesaikan 2012
J umlah DRC dan DC yang ditugaskan 2012
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
85. Penyelesaian Aplikasi Batubara untuk seluruh PLTU
Deskripsi : Penyelesaian Aplikasi Batubara untuk seluruh PLTU
Formula : =J umlah PLTU yang berhasil GO Live Aplikasi monitoring batubara
Satuan : Unit
J enis KPI : Polaritas positif
86. Standarisasi Prosedur Engineering
Deskripsi : J umlah standarisasi prosedur engineering yang dapat diselesaikan dalam suatu
periode
Formula : =J umlah SOP yang selesai
Satuan : Set
J enis KPI : Polaritas positif
87. Biaya Produksi / Nautical Mile
Deskripsi : Total biaya untuk operasi yang dibutuhkan pengangkutan setiap ton batubara suatu
periode per Nautical Mile
Formula :
=
Rata-rata Biaya Produksi x J arak Tempuh (NM)
J umlah Angkutan Kapal Milik

Satuan : Rp. NM /Ton
J enis KPI : Polaritas negatif
88. Sinergi Dengan PLN Batubara
Deskripsi : J umlah Batubara milik PLN Batubara yang diangkut oleh kapal tongkang BAG
Formula : =J umlah tonase Batubara PLN Batubara yang diangkut oleh BAG
Satuan : J uta Ton
J enis KPI : Polaritas positif
89. Sinergi Dengan IP dan PJB
Deskripsi : J umlah Batubara yang dikirim oleh kapal tongkang BAG ke IP dan PJ B
Formula : =J umlah tonase Batubara yang dikirim ke IP dan PJ B
Satuan : J uta Ton
J enis KPI : Polaritas positif
90. Rasio Angkutan Batubara Kapal Milik dengan Kapal KSO
Deskripsi : J umlah perbandingan angkutan batubara dengan menggunakan kapal milik sendiri
terhadap jumlah angkutan batubara dengan kapal Kerjasama Operasional (KSO)
Formula :
=
J umlah angkutan batu bara dengan kapal milik sendiri
J umlah angkutan dengan kapal KSO
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
91. Progres Operasional Perusahaan Patungan (JVC)
Deskripsi : Progres realisasi kegiatan Operasional Perusahaan Patungan (J VC) dibandingkan
dengan Rencana Kegiatan di RKAP
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

37

Formula : =Prosentase Progres Kegiatan Operasional Perusahaan Patungan


Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
92. Pelaksanaan Normalisasi dan Rehabilitasi Jaringan Distribusi
Deskripsi : Progres realisasi pelaksanaan pekerjaan Normalisasi dan Rehabilitasi J aringan
Distribusi dibandingkan dengan Rencana Kegiatan di RKAP
Formula : =Prosentase Progres Normalisasi dan Rehabilitasi J ardist
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
93. Jumlah Penerbitan Sertifikasi Diklat
Deskripsi : banyaknya sertifikasi diklat yang dapat diterbitkan pada suatu periode.
Formula : = J umlah Lembar Sertifikasi Diklat yang Diterbitkan
Satuan : lembar
J enis KPI : Polaritas positif

IV. PERSPEKTIF SDM
1. Human Capital Readiness
Deskripsi : Hasil assessment terhadap maturity level Human Capital Readiness (HCR)
Formula : =Maturity Level hasil Assessment HCR skala 1-5
Keterangan :
a. Khusus untuk Unit-unit, rincian metode penilaian HCR dan target masing-masing unsur
penilaan selanjutnya dijelaskan dalam Pedoman Pengukuran HCR dan OCR tahun 2013
yang diterbitkan oleh Direktorat SDM dan Umum
Satuan : Level
J enis KPI : Polaritas positif
2. Organization Capital Readiness
Deskripsi : Hasil assessment terhadap maturity level Organization Capital Readiness (OCR),
Formula : =Maturity Level hasil Assessment HCR skala 1-5
Keterangan :
a. Khusus untuk Unit-unit, rincian metode penilaian OCR dan target masing-masing unsur
penilaan selanjutnya dijelaskan dalam Pedoman Pengukuran HCR dan OCR tahun 2013
yang diterbitkan oleh Direktorat SDM dan Umum
Satuan : Level
J enis KPI : Polaritas positif
3. Load Factor Unit
Deskripsi : banyaknya Man Month yang terjual dibandingkan Man Month yang tersedia yang
menggambarkan beban kerja pada suatu periode
Formula :
=
Man Month Terjual
Man Month Tersedia
x 100%
Keterangan :
a. Perhitungan Man Month yang digunakan dalam formula terdiri dari tenaga kerja (unsur
pegawai dan non pegawai) yang ruang lingkup pekerjaanya sesuai dengan bisnis inti
perusahaan
b. Yang termasuk ke dalam bisnis inti :
i. Pusenlis : adalah Bidang Energi Baru dan Terbarukan, Bidang Transmisi dan
Distribusi, Bidang Pembangkit Thermal
ii. Puslitbang : adalah Bidang Penelitian dan Pengembangan, Bidang J asa Teknik,
Bidang Standarisasi & Inovasi
iii. Pusharlis : adalah Bidang Teknik Pemeliharaan
iv. J MK : adalah Bidang Pembangkitan dan Bidang J aringan
v. J aser : adalah Bidang Sertifikasi kelaikan Instalasi Ketenagalistrikan, Bidang
Sertifikasi Produk Peralatan Listrik, Bidang Sistem Manajemen Mutu, dan Bidang
Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan.
c. Man Month terjual dihitung berdasarkan Man Month yang diakui oleh Pemberi Penugasan
dan Pelaksana Penugasan yang tertuang dalam Surat Penugasan/Kontrak Kerja
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

38

d. J ika dalam Surat Penugasan/Kontrak Kerja tidak terdapat jumlah Man Month yang diakui
oleh Pemberi Penugasan dan Pelaksana Penugasan, maka Man Month terjual dihitung
berdasarkan timesheet dengan menggunakan formula :
HH Icr]uol = (J umlah tenaga kerja yang terlibat x J umlah waktu yang dibutuhkan)
n
=1

dimana:
i =jumlah penugasan
Jumlah tenaga kerja yang terlibat =jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam penyelesaian
suatu penugasan
Jumlah waktu yang dibutuhkan =jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu penugasan
e. Man Month tersedia dihitung menggunakan formula :
HH IcrscJio = (J umlah total tenaga kerja x J umlah periode waktu)
dimana J umlah periode waktu menggunakan jam kerja ideal yaitu 8 jam sehari, dan 5 hari
kerja seminggu, tidak termasuk hari libur nasional
Formula :
=
J umlah J enis Diklat yang Terlaksana
J umlah J enis Diklat dalam Direktori Diklat
x 100%
Keterangan :
a. Perhitungan jenis diklat yang terlaksana harus yang sesuai dengan Direktori Diklat
b. Suatu diklat dinyatakan telah terlaksana jika pelaksanaannya telah selesai pada periode
tahun berjalan
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
4. Informational Capital Readiness (ICR)
Deskripsi : Hasil assessment terhadap maturity level Informational Capital Readiness (ICR)
Formula : = Maturity Level hasil Assessment ICR skala 1-5
Satuan : Level
J enis KPI : Polaritas positif
5. Employee Engagement Index
Deskripsi : Pelaksanaan survey kepada pegawai untuk mengukur tingkat keterikatan dan
kepercayaan pegawai kepada manajemen
Formula : = Skala 1-5 hasil survey
Satuan : Score
J enis KPI : Polaritas positif
6. Produktifitas Pegawai
Deskripsi : Perbandingan jumlah hasil produksi (sesuai dengan bisnis inti dari masing-masing
anak perusahaan) dengan jumlah pegawai
Formula (untuk PLN Batam dan PLN tarakan) :
=
J umlah MWh J ual
J umlah Pegawai

Formula (untuk PLN Geothermal) :
=
J umlah MWh Diproduksi
J umlah Pegawai

Formula (untuk BAG) :
=
J umlah Laba
J umlah Pegawai

Formula (untuk ICON) :
=
J umlah Pendapatan Perusahaan
J umlah Pegawai

Satuan : [MWh / J uta Rp / Milyar Rp] / Pegawai
J enis KPI : Polaritas positif
7. Realisasi Sertifikasi Kompetensi SDM Bidang Tambang
Deskripsi : J umlah Pegawai Yang Mempunyai Sertifikat di Bidang Pertambangan
Formula : = J umlah Pegawai yang Memperoleh Sertifikasi di Bidang Pertambangan
Satuan : Orang
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

39

J enis KPI : Polaritas positif


8. Sertifikasi Kompetensi Pegawai
Deskripsi : Prosentase jumlah pegawai yang memiliki sertifikat kompetensi
Formula :
=
J umlah pegawai organik yang mendapatkan sertifikasi kompetensi profesi
J umlah Total Pegawai
x 1uu%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
9. Peningkatan Kompetensi Pegawai Melalui Diklat Praktis
Deskripsi : Banyaknya pelaksanaan diklat praktis untuk meningkatkan kompetensi pegawai
dalam suatu periode
Formula : = J umlah Pelaksanaan Diklat
Satuan : Diklat
J enis KPI : Polaritas positif
10. Pengisian SDM Sesuai Formasi
Deskripsi : Prosentase pengisian SDM yang sesuai dengan formasi jabatan dalam suatu
periode
Formula :
=
J umlah Pengisian SDM yang sesuai Formasi
J umlah Total Pengisian SDM
x 1uu%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif

V. PERSPEKTIF KEUANGAN DAN PASAR
1. Biaya Pokok Penyediaan
Deskripsi : Total biaya yang diperlukan untuk membangkitkan tiap kWh energi listrik /
menyalurkan tiap kVA / menjual tiap kWh energi listrik
Formula :
=
J umlah Biaya Operasi +Biaya Bunga Pinjaman
kWh Produksi Netto / kVA Available / kWh J ual *)

Keterangan *) :
a. Untuk unit pembangkitan, menggunakan kWh produksi netto, termasuk kWh unit
pembangkit sewa dan pembangkit IPP
b. Untuk unit P3B, menggunakan kVA available, termasuk unit trafo baru yang sudah
beroperasi dan masih dalam masa garansi
c. Untuk unit wilayah dan distribusi, menggunakan kWh jual
Satuan : Rp / [kWh/kVA]
J enis KPI : Polaritas negatif
2. OPEX Non-Fuel
Deskripsi : Besarnya biaya pemeliharaan, biaya administrasi, dan biaya kepegawaian yang
dibutuhkan untuk membangkitkan tiap kWh energi listrik / menyalurkan tiap kVA / menjual tiap
kWh energi listrik / ketersediaan kapasitas pembangkitnmjkkhef
Formula :
=
Total biaya pemeliharaan +administrasi +kepegawaian
kWh Produksi Netto / kVA available / kWh J ual / kW Available *)

Keterangan *) :
a. Untuk unit pembangkitan, menggunakan kWh produksi netto, termasuk kWh unit
pembangkit sewa dan pembangkit IPP
b. Untuk unit P3B, menggunakan kVA available, termasuk unit trafo baru yang sudah
beroperasi dan masih dalam masa garansi
c. Untuk unit wilayah dan distribusi, menggunakan kWh jual
d. Untuk IP dan PJ B menggunakan kW available
Satuan : Rp / [kWh / kVA / kW]
J enis KPI : Polaritas negatif
3. Rasio Biaya Pemeliharaan
Deskripsi : Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan setiap kWh produksi netto
yang dibangkitkan / setiap kVA yang tersedia
Formula :
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

40

=
Total biaya pemeliharaan
kWh Produksi Netto / kVA available *)

Keterangan *) :
a. Untuk unit pembangkitan menggunakan kWh produksi netto, sedangkan untuk unit P3B
menggunakan kVA available, termasuk unit trafo baru yang sudah beroperasi dan masih
dalam masa garansi.
Satuan : Rp / [kWh / kVA]
J enis KPI : Polaritas negatif
4. Umur Piutang
Deskripsi : Lama waktu rata-rata antara penagihan dan pelunasan piutang listrik
Formula (untuk Unit Distribusi, Unit Wilayah, PLN Batam dan PLN Tarakan) :
=
Rata-rata (Piutang Aliran Listrik +Tagihan Susulan +Piutang Ragu-ragu)
Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik
x hari periode
Keterangan :
a. Piutang Aliran Listrik (PAL) dan Tagihan Susulan (Tagsus) mengacu pada TUL IV-04
b. Piutang Ragu-ragu (PRR) mengacu pada TUL IV-06
c. Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik mengacu pada TUL III-09
d. Perhitungan rata-rata merupakan rata-rata nilai piutang pada periode berjalan dan pada
periode tahun sebelumnya
Formula (untuk PLN Enjiniring dan PLN BAG) :
=
Rata-Rata Piutang Usaha
Pendapatan Usaha
x hari periode
Satuan : hari
J enis KPI : Polaritas negatif
5. Biaya Administrasi / [kWh Produksi Netto / kVA Available / Pelanggan]
Deskripsi : Besar Biaya Administrasi yang dikeluarkan per kW mampu / kVA available /
pelanggan
Formula :
=
Biaya Administrasi
kWh Produksi Netto / kVA Available / J umlah Pelanggan *)

Keterangan :
a. Perhitungan Biaya Administrasi didasarkan pada besarnya total biaya administrasi (pos
5.4) yang tercatat dalam Laporan Keuangan periode berjalan
b. *) untuk Unit Pembangkitan menggunakan kWh produksi netto (termasuk kWh unit
pembangkit sewa dan pembangkit IPP), untuk Unit P3B menggunakan kVA Available
(termasuk unit trafo baru yang sudah beroperasi dan masih dalam masa garansi), dan
untuk Unit Wilayah / Distribusi menggunakan J umlah Pelanggan (pelanggan prabayar
dan non-prabayar)
Satuan : Rp. / [kWh / kVA / Pelanggan]
J enis KPI : Polaritas negatif
6. Biaya Administrasi
Deskripsi : J umlah biaya administrasi yang dibutuhkan pada suatu periode
Formula : =J umlah total biaya administrasi
Satuan : J uta Rp
J enis KPI : Polaritas negatif
7. Biaya Pemeliharaan
Deskripsi : J umlah biaya pemeliharaan yang dibutuhkan pada suatu periode
Formula : =J umlah total biaya pemeliharaan
Satuan : J uta Rp
J enis KPI : Polaritas negatif
8. Biaya Kepegawaian
Deskripsi : J umlah biaya kepegawaian yang dibutuhkan pada suatu periode
Formula : =J umlah total biaya kepegawaian
Satuan : J uta Rp
J enis KPI : Polaritas negatif
9. Efektifitas Biaya Enjiniring
Deskripsi : Besarnya biaya enjiniring yang dibutuhkan untuk setiap MM yang terjual suatu
periode
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

41

Formula :
=
Biaya Enjiniring
Man Month Terjual

Keterangan :
a. Perhitungan Biaya Enjiniring didasarkan pada laporan realisasi biaya proyek yang telah
diakui oleh pemberi kerja sesuai Nota Buku yang disampaikan oleh Pusenlis, tidak
termasuk yang dikerjakan oleh Pihak Ketiga.
b. Man Month terjual dihitung berdasarkan Man Month yang diakui oleh Pemberi Penugasan
dan Pelaksana Penugasan yang tertuang dalam Surat Penugasan/Kontrak Kerja
c. J ika dalam Surat Penugasan/Kontrak Kerja tidak terdapat jumlah Man Month yang diakui
oleh Pemberi Penugasan dan Pelaksana Penugasan, maka Man Month terjual dihitung
berdasarkan timesheet dengan menggunakan formula :
HH Icr]uol = (J umlah tenaga kerja yang terlibat x J umlah waktu yang dibutuhkan)
n
=1

dimana:
i =jumlah penugasan
Jumlah tenaga kerja yang terlibat =jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam penyelesaian
suatu penugasan
Jumlah waktu yang dibutuhkan =jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu penugasan
Satuan : Rp / MM
J enis KPI : Polaritas negatif
10. Efektivitas Biaya Penelitian dan Pengembangan
Deskripsi : Besarnya biaya penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan untuk setiap topik
penelitian dan pengembangan
Formula :
=
Biaya Litbang
J umlah Litbang +Standarisasi

Keterangan :
a. Perhitungan biaya penelitian dan pengembangan didasarkan pada besarnya biaya
penelitian dan pengembangan yang terdapat pada pada pos biaya administrasi di
Laporan Keuangan (pos 54)
b. J umlah penelitian dan pengembangan dihitung sesuai penjelasan indikator J umlah
Penelitian dan Pengembangan di atas.
Satuan : Rp / topik
J enis KPI : Polaritas negatif
11. Penyerapan Disburse Investasi APLN
Deskripsi : Pengukuran efektifitas perencanaan anggaran investasi berdasarkan penyerapan
Anggaran Kas Bulanan (AKB) yang sumber dananya berasal dari APLN
Formula : =J umlah Disburse Investasi yang Sudah Dibayarkan
Keterangan :
a. Anggaran Kas Bulanan (AKB) kumulatif yang digunakan adalah usulan AKB Unit yang
tercatat di Aplikasi Anggaran dan Keuangan (A2K).
b. Dalam penilaian periode :
i. Semester 1 (J anuari J uni), menggunakan data AKB per J anuari tahun berjalan.
ii. Semester 2 (J uli Desember), menggunakan data AKB per J uli tahun berjalan.
c. Revisi / realokasi / perubahan AKB setelah J uli (apabila ada) tidak akan digunakan dalam
penilaian ini.
d. Awal Semester 1 dan awal Semester 2, Divisi Anggaran PLN Pusat akan memberikan
data AKB seluruh Unit untuk dijadikan target bulanan Unit-unit.
e. Untuk semester 2, dasar perhitungan target adalah Realisasi Semester 1 +AKB semester
2.
Satuan : J uta Rp
J enis KPI : Polaritas positif
12. Pengadaan Kendaraan Listrik
Deskripsi : Penyerapan anggaran terkait pengadaan kendaraan listrik berdasarkan SKI yang
diterbitkan pada suatu periode
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

42

Formula :
=
Realisasi Pengadaan Kendaraan Listrik
J umlah SKI untuk Pengadaan Kendaraan Listrik
x 1uu%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
13. Penyerapan Disburse APBN dan PHLN
Deskripsi : Penyerapan anggaran terkait dengan angaran yang bersumber dari APBN dan
PHLN pada suatu periode
Formula :
=
Realisasi penyerapan anggaran APBN dan PHLN
Pagu anggaran APBN dan PHLN
x 1uu%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
14. Realisasi Program Investasi (Capex)
Deskripsi : Pengukuran efektifitas perencanaan anggaran investasi berdasarkan penyerapan
anggaran investasi pada suatu periode
Formula :
=
Realisasi Disburse Investasi
Rencana (Pagu) Disburse Investasi
x 1uu%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
15. Biaya Administrasi per kW Available
Deskripsi : Besar biaya administrasi untuk setiap kapasitas pembangkit yang tersedia pada
suatu periode
Formula :
=
J umlah Biaya Administrasi
J umlah kW yang Tersedia

Satuan : Rp/kW
J enis KPI : Polaritas negative
16. Biaya Pegawai per kW Available
Deskripsi : Besar biaya kepegawaian untuk setiap kapasitas pembangkit yang tersedia pada
suatu periode
Formula :
=
J umlah Biaya Kepegawaian
J umlah kW yang Tersedia

Satuan : Rp/kW
J enis KPI : Polaritas negatif
17. Biaya Komponen C PLTU Batubara
Deskripsi : Besarnya biaya bahan bakar untuk setiap kWh jual dari PLTU Batubara pada suatu
periode
Formula :
=
Biaya Batubara
kWh J ual PLTU Batubara

Satuan : Rp/kWh
J enis KPI : Polaritas negatif
18. Harga Jual Listrik
Deskripsi : Harga penjualan rata-rata untuk setiap kWh energi listrik suatu periode
Formula :
=
J umlah Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik
J umlah kWh Penjualan Tenaga Listrik

Satuan : Rp/kWh
J enis KPI : Polaritas positif
19. Laba Perusahaan
Deskripsi : Besarnya laba bersih perusahaan yang ditargetkan suatu periode
Formula (untuk BAG) : = Laba (Rugi) Sebelum pph - Beban Pajak
Satuan : Rp Milyar
J enis KPI : Polaritas positif

LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

43

20. Biaya Pokok Penjualan (COGS)


Deskripsi : Besarnya biaya pokok produksi yang dibutuhkan untuk setiap batubara yang dipasok
pada suatu periode
Formula :
=
J umlah Biaya Pokok Produksi
J umlah Batubara yang Diangkut

Satuan : Rp/Ton
J enis KPI : Polaritas negatif
21. Cost Saving PLN dari Realisasi Harga Batubara
Deskripsi : Penghematan PLN dari setiap batubara yang dipasok PLN Batubara suatu periode
Formula : = Harga Pembelian Batubara PLN Biaya Perolehan Batubara PLN Batubara
Satuan : Rp Milyar
J enis KPI : Polaritas positif
22. Biaya Perolehan Cadangan Terkendali Maksimum (Sumber Daya Terukur)
Deskripsi : Besarnya biaya perolehan cadangan batubara untuk setiap batubara yang
diproduksi suatu periode
Formula :
=
Biaya Perolehan Cadangan Batubara
J umlah Produksi Cadangan Batubara

Satuan : Rp/Ton
J enis KPI : Polaritas negatif
23. Rasio Biaya O & M
Deskripsi : Besarnya biaya Operation dan Maintenance untuk setiap MWh yang dijual suatu
periode
Formula :
=
Biaya O & M
MWh J ual

Satuan : Rp/MWh
J enis KPI : Polaritas negatif
24. Pendapatan Perusahaan Total
Deskripsi : Pendapatan perusahaan dari penjualan jasa, baik kepada PLN atau diluar PLN
suatu periode
Formula : = Total Pendapatan Perusahaan
Satuan : Rp Milyar
J enis KPI : Polaritas positif
25. Revenue Share Diluar Pelanggan PLN
Deskripsi : Rasio pendapatan jaringan dan jasa komunikasi dari Luar PLN terhadap seluruh
pendapatan yang diterima suatu periode
Formula :
=
J umlah Pendapatan Non PLN
Total Pendapatan
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
26. Pendapatan Sektor Ketenagalistrikan PLN
Deskripsi : Pendapatan perusahaan yang berasal dari PLN Pusat, Unit PLN dan Anak
Perusahaan PLN pada suatu periode
Formula : = Total Pendapatan Perusahaan dari PLN Pusat, Unit dan Anak Perusahaan
Satuan : Rp Milyar
J enis KPI : Polaritas positif
27. EBITDA Margin
Deskripsi : Rasio laba usaha, penyusutan dan amortisasi terhadap total pendapatan pada suatu
periode
Formula :
=
(Laba Usaha +Penyusutan +Amortisasi)
Total Pendapatan
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif

LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

44

28. Rasio Biaya Sub-Letting


Deskripsi : Prosentse biaya sub-letting terhadap total biaya enjiniring suatu periode
Formula :
=
Total Biaya Sub-Letting
Total Biaya Enjiniring
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
29. Pendapatan Eksternal
Deskripsi : Pendapatan yang diperoleh dari penjualan J asa diluar PLN
Formula : = Total Pendapatan Perusahaan Diluar PLN
Satuan : Rp Milyar
J enis KPI : Polaritas positif
30. Return On Net Aset
Deskripsi : Prosentse Net Income terhadap Total Aset pada suatu periode
Formula :
=
Net Income
Fixed Aset +Current Aset Current Liabilities
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
31. Revenue
Deskripsi : Total pendapatan yang diperoleh pada suatu periode
Formula : = Total Pendapatan
Satuan : Rp Milyar
J enis KPI : Polaritas positif
32. Realisasi Investasi Normalisasi dan Rehabilitasi Aset Distribusi
Deskripsi : Nilai Rupiah Realisasi Disbursement Anggaran Investasi untuk Pekerjaan
Normalisasi dan Rehabilitasi Aset Distribusi pada suatu periode
Formula : = Total Disburse Investasi untuk Normalisasi dan Rehabilitasi Aset Distribusi
Satuan : Rp Milyar
J enis KPI : Polaritas negatif
33. Rasio Operasi
Deskripsi : Perbandingan biaya operasional terhadap pendapatan dari penjualan J asa suatu
periode
Formula :
=
Total Biaya Operasi
Total Pendapatan
x 100%
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
34. Realisasi Investasi PLTU (CAPEX)
Deskripsi : Pengukuran efektifitas perencanaan anggaran investasi PLTU pada suatu periode
Formula : = Realisasi Disburse Investasi PLTU
Satuan : Rp Milyar
J enis KPI : Polaritas positif
35. Realisasi Investasi PLTD (CAPEX)
Deskripsi : Pengukuran efektifitas perencanaan anggaran investasi PLTD pada suatu periode
Formula : = Realisasi Disburse Investasi PLTD
Satuan : Rp Milyar
J enis KPI : Polaritas positif

VI. PERSPEKTIF KEPEMIMPINAN
1. Skor Malcolm Baldrige
Deskripsi : Penilaian kinerja sistem manajemen mutu berdasarkan pendekatan Kriteria Baldrige
Formula : = Skor Hasil Assesment DA Malcolm Baldrige
Keterangan :
a. Sebelum didapatkan skor akhir Malcolm Baldrige, maka penilaian Skor Malcolm Baldrige
didasarkan proses penilaian sesuai penjelasan pada Lampiran VIII.
Satuan : Score
J enis KPI : Polaritas positif
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

45

2. ERM (Enterprise Risk Management)


Deskripsi : Hasil assessment terhadap penerapan Enterprise Risk Management sesuai tahapan
/ kuesioner yang telah ditentukan
Formula : =Hasil Asesmen Risk Maturity Level
Keterangan :
a. Rincian Metode perhitungan / asesmen level ERM akan dijelaskan secara terpisah
melalui Surat dari DIVMRO.
Satuan : point
J enis KPI : Polaritas positif
3. PLN Bersih
Deskripsi : Hasil indeks skor PLN Bersih berdasarkan survey kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh Unit dalam menciptakan PLN Bersih
Formula : =Hasil Pencapaian Indeks PLN Bersih
Keterangan :
a. Metode perhitungan indeks skor PLN Bersih adalah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IX.
Satuan : indeks
J enis KPI : Polaritas positif
4. Kepatuhan
Deskripsi : Total nilai pengurang yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan unit dalam hal
ketaatan terhadap aturan-aturan dari Kantor Pusat
Formula : =J umlah nilai pengurang dari unsur kepatuhan dari Kantor Pusat
Keterangan :
a. Total nilai pengurang dari seluruh pelaporan adalah maksimal sebesar -10.
b. Nilai pengurang terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut :
i. Nilai Temuan Auditor Internal (maksimal -6)
ii. Nilai Keselamatan Ketenagalistrikan (maksimal -10)
iii. Nilai Lingkungan Hidup (maksimal -5)
iv. Nilai Kelengkapan Data SILM (maksimal -5)
c. Metode penghitungan untuk tiap-tiap unsur adalah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran X.A, Lampiran X.B, Lampiran X.C dan Lampiran X.D.
Contoh :
J ika suatu unit wilayah mendapat nilai pengurang Temuan Auditor Internal sebesar -5, nilai
pengurang Keselamatan Ketenagalistrikan sebesar -4, nilai pengurang Lingkungan Hidup
sebesar -1,5, nilai pengurang Kelengkapan Data SILM sebesar -0,7, maka total pengurang
adalah sebesar :

Dari hasil perhitungan terlihat bahwa total nilai pengurang adalah sebesar -11,2. Mengingat
batasan maksimal dari nilai pengurang adalah -10, maka nilai pengurang yang digunakan
adalah sebesar -10.
Satuan : -
J enis KPI : Nilai Pengurang
5. Penerapan GCG
Deskripsi : Implementasi Good Corporate Governance untuk memastikan tata kelola
perusahaan
Formula : = Skor Assesment GCG
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas positif
6. Penilaian Integritas Layanan Publik
Deskripsi : Integritas pelayanan yang diberikan PLN ke pelanggan
Formula : = Penilaian ILP berdasarkan Survey KPK
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

46

Satuan : Score
J enis KPI : Polaritas positif
7. Sertifikasi ISO 27001
Deskripsi : Perolehan sertifikasi ISO 27001 untuk memenuhi standar industri dan persyaratan
pelanggan
Formula : = Perolehan Sertifikasi ISO 27001
Satuan : Sertifikasi
J enis KPI : Polaritas positif
8. RJPP Business Plan
Deskripsi : Menetapkan arah dan prospek bisnis anak perusahaan untuk efisiensi dan
penurunan BPP
Formula : = RJ PP disetujui atau disahkan oleh pemegang saham
Satuan : %
J enis KPI : Polaritas negatif
LAMPIRAN III.A
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

47



TABEL BOBOT KPI UNIT



Keterangan :
*) : Untuk Unit Wilayah Indonesia Timur yang tidak ditargetkan melakukan konversi HSD ke Bio Fuel



LAMPIRAN III.A
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

48



TABEL BOBOT KPI UNIT



Keterangan :
*) : Untuk UIP J aringan yang juga mempunyai tanggung jawab menyelesaikan sejumlah Proyek
Pembangkit
**) : J ika pada UIP terkait tidak memiliki target Penyelesaian Proyek Transmisi dan/atau Penyelesaian
Proyek GI, maka bobot dialihkan ke Indikator yang ada dalam Perspektif Produk dan Layanan
secara merata
***) : J ika pada UIP terkait tidak mengelola APBN dan / atau PHLN, maka bobot Indikator Penyerapan
Disburse APBN dan PHLN dialihkan ke Indikator Penyerapan Disburse Investasi APLN














LAMPIRAN III.A
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

49



TABEL BOBOT KPI UNIT





LAMPIRAN III.B
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

50



TABEL BOBOT KPI ANAK PERUSAHAAN



LAMPIRAN III.B
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

51








LAMPIRAN IV
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

52



PERHITUNGAN NILAI KPI


Perhitungan nilai KPI didasarkan pada jenis KPI, kecuali yang disebutkan secara khusus di bawah ini :

1. KPI dengan Polaritas Positif

a. Pencapaian KPI (X)
X =
R
T
x 100%
dimana : R = Realisasi KPI
T = Target KPI

b. Persen Nilai Bobot KPI (Y)
Y = 0% , jika X 50%;
Y = 2(X) 100% , jika 50% < X < 100%;
Y = 100% , jika X 100%

c. Nilai KPI = Y x Bobot KPI
















2. KPI dengan Polaritas Negatif

a. Pencapaian KPI (X)
X = 2
R
T
x 100%
dimana : R = Realisasi KPI
T = Target KPI

b. Persen Nilai Bobot KPI (Y)
Y = 0% , jika X 50%;
Y = 2(X) 100% , jika 50% < X < 100%;
Y = 100% , jika X 100%

c. Nilai KPI = Y x Bobot KPI















Persen Nilai Bobot KPI (Y)
Pencapaian KPI (X)
100% Y = 100%
B (100%, 100%)
A (50%, 0%)
100%
Y = 2(X) 100%
Persen Nilai Bobot KPI (Y)
Pencapaian KPI (X)
100% Y = 100%
B (100%, 100%)
A (50%, 0%)
100%
Y = 2(X) 100%
LAMPIRAN IV
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

53



3. KPI Nilai Pengurang
Sesuai dengan Metode Perhitungan Nilai Pengurang dari masing-masing indikator sesuai
penjelasan Lampiran XI.A, Lampiran XI.B, Lampiran XI.C dan Lampiran XI.D.


4. KPI Penyerapan Disburse Investasi APLN

a. Pencapaian KPI (X)
X =
R
T
x 100%
dimana : R = Realisasi KPI
T = Target KPI

b. Persen Nilai Bobot KPI (Y)
Y = 0% , jika X 0%;
Y = 100/95(X) , jika 0% < X < 95%;
Y = 100% , jika X 95%

c. Nilai KPI = Y x Bobot KPI
















5. KPI ERM , Skor Malcolm Baldrige , dan PLN Bersih

a. Pencapaian KPI (X)
X =
R
T
x 100%
dimana : R = Realisasi KPI
T = Target KPI

b. Persen Nilai Bobot KPI (Y)
Y = 0% , jika X 0%;
Y = X , jika 0% < X < 100%;
Y = 100% , jika X 100%

c. Nilai KPI = Y x Bobot KPI















Persen Nilai Bobot KPI (Y)
Pencapaian KPI (X)
100% Y = 100%
B (95%, 100%)
A (0%, 0%)
100%
Y = 100/95(X)
95%
Persen Nilai Bobot KPI (Y)
Pencapaian KPI (X)
100% Y = 100%
B (100%, 100%)
A (0%, 0%)
100%
Y = X
LAMPIRAN IV
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

54



6. KPI dengan Batas Waktu (memiliki satuan Waktu / Bulan ke- )

a. Tingkat Keterlambatan KPI (K)
K = R T
dimana : R = Realisasi KPI
T = Target KPI

b. Pinalti Keterlambatan (P)
P = 0% , jika K 0;
P = 10% x K , jika 0 < K < 10;
P = 100% , jika K 10

c. Nilai KPI = (100% - P) x Bobot KPI


LAMPIRAN V
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

55



RINCIAN SURVEY KEPUASAN PELANGGAN
UNTUK UNIT NON WILAYAH-DISTRIBUSI


Survey Kepuasan Pelanggan untuk Unit Non Wilayah-Distribusi dilaksanakan oleh Unit Pusat Pendidikan
dan Pelatihan ke Pelanggan Internal dan Eksternal PLN dan sebagai responden.

1. Definisi Kepuasan Pelanggan
Merupakan kemampuan Unit dalam memenuhi harapan pelanggannya.

2. Definisi Pelanggan PLN
Pelanggan Internal : merupakan Unit PLN yang membeli / memakai jasa atau barang dari suatu unit
PLN penyedia produk / jasa dalam satu periode tertentu, yang ditetapkan sebagai Responden yang
akan mengisi kuisioner.

Pelanggan Eksternal : merupakan perusahaan yang membeli / memakai jasa dari suatu unit PLN
(Unit J asa / Pusat) dalam satu periode tertentu, yang ditetapkan sebagai Responden yang akan
mengisi kuisioner.

3. Fokus Pengukuran, dilakukan pada 3 aspek yaitu :
a. Aspek SDM
b. Aspek Legal
c. Aspek Teknis

4. Kriteria yang Diukur, meliputi :
a. Kualitas Pelayanan yang dirasakan Pelanggan
b. Tingkat Kepentingan Layanan
c. Harapan Pelanggan

5. Responden, meliputi :
a. Manajer
b. Pelaksana

6. Formula Nilai Kepuasan Pelanggan :
=
Mutu Layanan Rata-rata
4
x 100%

7. Daftar Pelanggan Internal PLN dari tiap-tiap Unit PLN Non Wilayah-Distribusi :


LAMPIRAN V
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

56










LAMPIRAN VI
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

57


ALUR PROSES BISNIS SURVEY KEPUASAN PELANGGAN UNTUK UNIT WILAYAH-DISTRIBUSI


LAMPIRAN VII
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

58


ALUR PROSES BISNIS SURVEY KEPUASAN PELANGGAN UNTUK UNIT NON WILAYAH-DISTRIBUSI



LAMPIRAN VIII
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

59



METODE PENILAIAN SKOR MALCOLM BALDRIGE


Kegiatan dan Penilaian Malcolm Baldrige Unit tahun 2013 adalah sebagai berikut :
A. Triwulan I : Target 100%
Adalah kegiatan-kegiatan yang wajib dilaksanakan Unit untuk melakukan persiapan implemetasi
Malcolm Baldrige 2013 dan selesai dilaporkan dengan memasukan laporan beserta attachment
pendukung pada media yang ditetapkan.
Input laporan paling lambat tanggal 10 April 2013.
Selanjutnya dilakukan verifikasi kwantitas laporan Unit oleh tim asesmen Kantor Pusat
Skor Triwulan I = Jumlah total presentase semua kegiatan
Keterangan :
Prosentase bobot dan kegiatan sebagai berikut :
1. Bobot 10% : Pembentukan SK GM Tim Champion MB Unit 2013 selesai
2. Bobot 25 % : Upskilling malcolm Baldrige untuk Manajer Atas dan Menengah selesai
3. Bobot 25 % : Pelatihan kepada Tim Champion Malcolm Baldrige Unit selesai
4. Bobot 25 % : Awareness MB kepada 50% pegawai di Unit selesai
5. Bobot 15 % : Membuat action plan pencapaian target Malcolm Baldrige 2013 Unit

B. Triwulan II : Target 100%
Adalah kegiatan-kegiatan yang wajib dilakukan unit yaitu merespon persyaratan kriteria baldrige 2013-
2014 dengan membuat Dokumen Aplikasi Malcolm Baldrige serta menginput berupa ringkasan
beserta attachment pendukung untuk Profil Organisasi dan Kategori 1 sd 7 pada media yang
ditetapkan.
Dokumen Aplikasi dan input ringkasan paling lambat tanggal 10 J uli 2013.
Selanjutnya dilakukan verifikasi kwantitas hasil respon persayaratan Kriteria Baldrige Unit oleh tim
asesmen Kantor Pusat
Skor Triwulan II
(Jumlah Persyaratan yang Ditindaklanjuti)
Total Persyaratan
x 100%
Keterangan :
1. Skor KPI semester I adalah rata-rata dari hasil skor Triwulani I dan Triwulan II

C. Triwulan III : Target 100%
Adalah kegiatan-kegiatan yang wajib dilaksanakan Unit yaitu :
1. Melakukan self asesmen oleh examiner internal Unit terhadap Dokumen Aplikasi Malcolm
Baldrige Unit dibuatkan laporan pada media yang ditetapkan.
2. Melakukan pengukuraan Maturity Level kinerja Ekselen / OPI Unit Pelaksana yang selaras
dengan kriteria Baldrige sejumlah minimal 60 % Unit pelaksana untuk Unit Pembangkitan,
Transmisi dan Distribusi

Laporan hasil self asesmen dan pengukuran maturity level paling lambat tanggal 10 Oktober 2013.
Selanjutnya dilakukan verifikasi kwantitas hasil self asesmen Unit dan pengukuran maturity level Unit
Pelaksana oleh tim asesmen Kantor Pusat
Skor Triwulan III = Jumlah total presentase semua kegiatan
Keterangan :
Prosentase bobot dan kegiatan sebagai berikut :
1. Bobot 50 % : Melakukan self assesmen
2. Bobot 50 % : Melakukan pengukuran maturity level Unit Pelaksana




LAMPIRAN VIII
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

60

D. Triwulan IV : Sesuai target skor KPI Malcolm Baldrige


Adalah kegiatan oleh Tim Champion PLN Kantor Pusat untuk melakukan asesmen dan perhitungan
skor hasil asesmen masing-masing Unit dengan hasil berupa band dan skor pencapaian Malcolm
Baldrige Unit.
Perhitungan skor Triwulan IV adalah perbandingan delta realisasi 2013 terhadap delta target 2013
Skor Triwulan IV
(Realisasi Skor MB 2013 Realisasi Skor MB 2012)
(Target Skor MB 2013 Realisasi Skor MB 2012)
x 100%
Keterangan :
1. Penilaian KPI semester II adalah Hasil Skor Triwulan IV.


LAMPIRAN IX
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

61



METODE PENILAIAN PLN BERSIH


A. Formula Perhitungan
KPI PLN bersih pada KM 2013 meliputi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Unit dalam rangka
menciptakan PLN Bersih dan selanjutnya diukur dalam hasil survey untuk menentukan posisi Indeks
Skor PLN Bersih dengan tools yang sudah ditetapkan PLN Pusat.

Adapun kegiatan per semester sebagai berikut :
1. Semester I
Adalah kegiatan-kegiatan yang wajib dilaksanakan Unit untuk melakukan implemetasi PLN Bersih
2013 dan selesai dilaporkan dengan memasukan laporan beserta attachment pendukung pada
media/format yang ditetapkan paling lambat 10 J uli 2013. Selanjutnya dilakukan verifikasi kuantitas
laporan Unit oleh tim PLN Bersih Kantor Pusat.
Skor Semester I = Jumlah total prosentase semua kegiatan
Keterangan :
Prosentase bobot dan kegiatan sebagai berikut :
a. Bobot 10% : Pembentukan SK GM Change Agen PLN Bersih Unit 2013 selesai
b. Bobot 25% : Awareness dan Upskilling PLN Bersih Manajer Atas selesai
c. Bobot 25% : Awareness PLN bersih kepada 95 % pegawai Unit dan Workshop untuk
Change Agen Unit selesai
d. Bobot 40% : Implementasi action plan PLN Bersih Unit semester 1 selesai

2. Semester II
a. Kegiatan implementasi Action Plan PLN Bersih Unit semester 2 di Unit selesai
b. Kegiatan Tim PLN Bersih PLN Kantor Pusat untuk melakukan survey dan perhitungan indeks
PLN Bersih masing-masing Unit dengan hasil berupa Indeks Skor PLN Bersih
Skor Semester II
Realisasi Indeks Skor PLN Bersih
Target Indeks Skor PLN Bersih
x 100%
B. Sistem Skoring
Penilaian / skoring dilakukan terhadap masing-masing sub indikator/pertanyaan dengan rentang
skoring 0 10. Skor 0 menunjukkan sangat tidak bersih dan skor 10 menunjukkan sangat bersih.


LAMPIRAN X.A
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

62



METODE PERHITUNGAN NILAI TEMUAN AUDITOR INTERNAL


Perhitungan nilai Temuan Auditor Internal dilakukan berdasarkan total jumlah Nilai Pengurang dari hasil
pengawasan Auditor Internal, yang telah dilakukan verifikasi oleh Satuan Pengawas Intern PLN Kantor
Pusat, dengan besarnya Nilai Pengurang merupakan penjumlahan Nilai Pengurang Unit Induk dan Rata-
rata Nilai Pengurang Unit Pelaksana. Perhitungan nilai Temuan Auditor Internal ini dilakukan pada akhir
tahun. Rincian metode perhitungan Nilai Pengurang Temuan Auditor Internal adalah sebagai berikut :

N0
INDIKATOR
PENGAWASAN
DESKRIPSI
NILAI
PENGURANG
1 2 3 4
1 KEPATUHAN Terdiri dari 4 kode temuan :
1. Kode 01.1 : Pelanggaran terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku
2. Kode 01.2 : Pelanggaran terhadap prosedur dan tata
kerja yang ditetapkan
3. Kode 01.3 : Penyimpangan dari ketentuan pelaksanaan
anggaran
4. Kode 01.4 : Temuan Berulang

Cara menentukan Nilai Pengurang :
Formula : Bila N = X maka NP = (X / 4)
Bila N > X maka NP = (X / 4) + ( N X ) 0.125
NP =Nilai Pengurang
X =J umlah kode temuan.
N =J umlah temuan dalam MHP kode: 01.1, 01.2, 01.3, 01.4
0.125=Faktor konstanta yang ditetapkan.

Bila N =X =4 maka NP maks = (X / 4) = 4 / 4 =1.0
Bila N > X maka NP maks = ( X / 4 ) + ( N X ) 0.125
=1.0 +( 6 - 4 ) 0.125
=1.0 +0.50 =1.50 artinya jumlah
temuan 6 maka NP maks =1.50

Maks. 1.50












2 KEANDALAN &
KEAKURATAN
INFORMASI /
LAPORAN

Terdiri dari gabungan 2 kode temuan :
1. Kode 02.1 : Keandalan & keakuratan administrasi ,
informasi / laporan keuangan dan non keuangan
2. Kode 02.2 : Keandalan & keakuratan informasi /
laporan Tata Usaha Langganan.

Cara menentukan Nilai Pengurang :
Formula : Bila N =X maka NP = (X / 4 )
Bila N > X maka NP = ( X / 4 ) + ( N X ) 0.125
NP =Nilai Pengurang
X =J umlah kode temuan.
N =J umlah temuan dalam MHP kode: 02.1, 02.2
0.125 =Faktor konstanta yang ditetapkan.

Bila N =X =2 maka NP maks = (X / 4 ) = 2 / 4 = 0.50
Bila N > X maka NP maks = ( X / 4 ) + ( N X ) 0.125
=0.50 +( 4 - 2 ) 0.125
=0.50 +0.25 =0.75 artinya
jumlah temuan 4 maka NP maks
=0.75

Maks 0.75


3 PENGAMANAN
ASSET

Terdiri dari 1 kode temuan :
1. Kode 03.0 : Pengamanan Asset.

Cara menentukan Nilai Pengurang :
Formula : NP = (N / 4)
NP =Nilai Pengurang
N =J umlah temuan dalam MHP kode: 03.0
4 =Faktor konstanta yang ditetapkan.
Maks 0.75

LAMPIRAN X.A
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

63

NP maks = ( N / 4 ) = ( 3 / 4 )
=artinya jumlah temuan 3 maka NP maks =0.75

4

PEMANFAATAN
SUMBER DAYA
YANG
EKONOMIS
EFEKTIF DAN
EFISIEN.
Terdiri dari 3 kode temuan :
1. Kode 04.1 : Pemanfaatan sumber daya manusia
2. Kode 04.2 : Pemanfaatan sumber daya material dan
peralatan
3. Kode 04.3 : Pemanfaatam sumber daya uang.

Cara menentukan Nilai Pengurang :
Formula : Bila N = X maka NP = (X / 6)
Bila N > X maka NP = (X / 6) + ( N X ) 0.125
NP =Nilai Pengurang
X =J umlah kode temuan
N =J umlah temuan dalam MHP kode: 04.1, 04.2, 04.3
0.125=Faktor konstanta yang ditetapkan.

Bila N =X =3 maka NP maks = (X / 6) = 3 / 6 = 0.50
Bila N > X maka NP maks = ( X / 6 ) + ( N X ) 0.125
=0.50 +( 7 - 3 ) 0.125
= 0.50 + 0.50 = 1.00 artinya
jumlah temuan 7 maka NP
maks = 1.00

Maks 1.00

5 PENCAPAIAN
TUJUAN
SASARAN
PROGRAM
ATAU OPERASI


Terdiri dari 1 kode temuan :
1. Kode 05.0 : Pencapaian tujuan dan sasaran program
atau operasi

Cara menentukan Nilai Pengurang :
Formula : NP = (N / 4)
NP =Nilai Pengurang
N =J umlah temuan dalam MHP kode: 05.0
4 =Faktor konstanta yang ditetapkan.

NP maks = ( N / 4 ) = ( 2 / 4 )
= artinya jumlah temuan 2 maka NP maks =0.5

Maks. 0.50

6 KASUS YANG
MERUGIKAN
PERUSAHAAN
ATAU NEGARA
Terdiri dari 2 kode temuan :
1. Kode 06.1 : Kasus yang merugikan negara dan atau
perusahaan
2. Kode 06.2 : Kewajiban penyetoran kepada negara dan
atau perusahaan.

Cara menentukan nilai pengurang :
Jumlah kerugian dalam rupiah K (dari temuan kode 01 &
02) :
K Rp. 50 juta
Rp. 50 juta < K Rp. 250 juta
Rp. 250 juta < K Rp. 500 juta
Rp. 500 juta < K Rp. 1 milyar
K > Rp. 1 milyar

Catatan :
Kode temuan 06.1 & 06.2 ini harus sudah dapat
dipastikan jumlah uang yang menimbulkan kerugian dan
penyetoran kepada negara dan atau perusahaan.

Maks. 1.50








0.25
0.50
0.75
1.00
1.50

7 PENYELESAIAN
TINDAK LANJUT
MHP

Jika ada sejumlah temuan yang belum diselesaikan s.d
akhir Desember 2013, maka sejumlah temuan tersebuat
menjadi temuan berulang dengan perhitungan sesuai dgn
butir 1.4 di atas untuk tahun berikutnya.

Maks 0.00
Total Nilai Pengurang Maks. 6.00



LAMPIRAN X.A
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

64


Catatan :
1. Rumusan rata-rata nilai pengurang unit pelaksana :
Contoh : Jumlah unit pelaksana Kantor Induk : 11 unit
Diperiksa tahun 2013 : 9 unit
Rata-Rata Nilai Pengurang Unit Pelaksana adalah :
Total Nilai Pengurang Unit Pelaksana
11
Jumlah nilai induk ditambah rata-rata unit pelaksana max -6.


Contoh perhitungan Nilai Pengurang :


Pada PT PLN ( Persero ) Unit Bisnis A dari hasil
temuan SPI pada periode 2013 dan selesai
pemeriksaan 01 Agustus 2013 terdapat 10
temuan didalam MHP sbb :

1. Temuan kasus Kepatuhan .
Kode 01.1 : 1 temuan
Kode 01.2 : 0 temuan
Kode 01.3 : 1 temuan
Kode 01.4 : 0 temuan
J umlah : 2 temuan

Cara menentukan Nilai Pengurang.
Formula :
Bila N = X maka NP = (X / 4)
Bila N > X maka NP = (X / 4) + ( N X ) 0.125
X =J umlah kode temuan =2
N =J umlah temuan =2 =X
N =X maka :
NP = ( X / 4 )
=(2 / 4.) = 0.50


2. Temuan kasus Keandalan & Keakuratan
informasi / laporan.
Kode 02.1 : 2 temuan
Kode 02.2 : 0 temuan
J umlah : 2 temuan

Cara menentukan Nilai Pengurang.
Formula :
Bila N =X maka NP = (X / 4)
Bila N > X maka NP = (X / 4) + ( N X ) 0.125
X =J umlah kode temuan =1
N =J umlah temuan =2 >X
NP = (X / 4 + ( N-X) 0.125
= (1 / 4) + ( 2-1 ) 0.125
= 0.25 + 0.125 = 0.375

3. Temuan Kasus Pengamanan Asset.
Kode temuan 03.0 : 2 temuan.

Cara menentukan Nilai Pengurang.
Formula : NP = (N / 4)
NP =Nilai Pengurang
N =J umlah temuan =2
NP maks = ( N / 4 ) = ( 2 / 4 ) = 0.50


4. Temuan kasus pemanfaatan sumber daya
yang ekonomis efektif dan efisien.
Kode temuan 04.1.: 1 temuan
Kode temuan 04.2 : 0 temuan

Pada PT PLN ( Persero ) PIKITRING B dari hasil
temuan SPI pada periode 2013 dan selesai
pemeriksaan pada tanggal 01 Maret 2013
terdapat 20 temuan didalam MHP sbb :

1. Temuan kasus Kepatuhan.
Kode temuan 01.01 : 1 temuan
Kode temuan 01.02 : 2 temuan
Kode temuan 01.03 : 3 temuan
Kode temuan 01.04 : 0 temuan
J umlah : 6 temuan

Cara menentukan Nilai Pengurang.
Formula :
Bila N =X maka NP = (X / 4)
Bila N > X maka NP = (X / 4) + ( N X ) 0.125
X =J umlah kode temuan =3
N =J umlah temuan =6 >X
N = X maka :
NP =(X / 4) +( N X ) 0.125
=(3 / 4) +( 6 3 ) 0.125
=0.75 +0.375 =1.125

2. Temuan kasus Keandalan & Keakuratan
informasi / laporan.
Kode temuan 02.1 : 1 temuan
Kode temuan 02.2 : 1 temuan
J umlah : 2 temuan

Cara menentukan Nilai Pengurang.
Formula :
Bila N =X maka NP = (X / 4)
Bila N > X maka NP = (X / 4) + ( N X ) 0.125
X =J umlah kode temuan =2
N =J umlah temuan =2 =X
NP = (X / 4)
=(2 / 4) = 0.50


3. Temuan Kasus Pengamanan Asset.
Kode temuan 03.0 : 4 temuan.

Cara menentukan Nilai Pengurang.
Formula : NP = (N / 4)
NP =Nilai Pengurang
N =J umlah temuan =4
NP maks =( N / 4 ) =( 4 / 4 ) = 1.00
Diambil NP maks = 0.75

4. Temuan kasus pemanfaatan sumber daya
yang ekonomis efektif dan efisien.
Kode temuan 04.1 : 2 temuan
Kode temuan 04.2 : 3 temuan
LAMPIRAN X.A
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

65

Kode temuan 04.3 : 1 temuan


J umlah : 2 temuan

Cara menentukan Nilai Pengurang.
Formula :
Bila N = X maka NP = (X / 6)
Bila N > X maka NP = (X / 6) + ( N X ) 0.125
X =J umlah kode temuan =2
N =J umlah temuan =2 = X
NP = (X / 6)
=(2 / 6 ) =0.33

5. Temuan Kasus Pencapaian Tujuan Sasaran
Program Atau Operasi.
Kode temuan 05.0 : 2 temuan.

Cara menentukan Nilai Pengurang.
Formula : NP = (N / 4)
NP =Nilai Pengurang
N =J umlah temuan =2
NP maks = ( N / 4) = ( 2 / 4 ) = 0.50


6. Temuan Kasus Yang Merugikan Perusahaan
atau Negara.
Kode temuan 06.1 : Rp. 150.000.000,-
Kode temuan 06.2 : Rp. 50.000.000,-
J umlah : Rp. 200.000.000,-
Rp.100 juta < K Rp. 250 juta
Maka Nilai pengurang = 0.50

Kode temuan 04.3 : 1 temuan
J umlah : 6 temuan

Cara menentukan Nilai Pengurang.
Formula :
Bila N =X maka NP = (X / 6)
Bila N >X maka NP = (X / 6) + ( N X ) 0.125
X =J umlah kode temuan =3
N =J umlah temuan =6 >X
NP = (X / 6) + ( N X ) 0.125
= (3 / 6) +( 6 3 ) 0.125 =0.50 +0.375 =0.875

5. Temuan Kasus Pencapaian Tujuan Sasaran
Program Atau Operasi.
Kode temuan 05.0 : 4 temuan.

Cara menentukan Nilai Pengurang.
Formula : NP = (N / 4)
NP =Nilai Pengurang
N =J umlah temuan =4
NP maks = ( N / 4 ) = ( 4 / 4 ) = 1.00
Diambil NP maks = 0.50

6. Temuan kasus yang merugikan Perusahaan
atau Negara.
Kode temuan 06.1 : Rp.250.000.000,-
Kode temuan 06.2 : Rp. 500.000.000,-
J umlah : Rp. 750.000.000,-
Rp. 500 juta < K Rp.1 miliyar
Maka Nilai pengurang =1.00


Jumlah total nilai pengurangan indikator
pengawasan =
0.50+0.375+0.50+0.33+0.50+0.50+1.072 =2.705

Jumlah total nilai pengurangan indikator
pengawasan
=1.125 +0.50+0.75+0.875+0.50+1.00.+0.66 =4.75































LAMPIRAN X.A
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

66


Beberapa contoh pelanggaran / penyimpangan yang terjadi di lingkungan PT PLN (Persero) :

I. Kepatuhan
Kode 01.1 : Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
1. Pembangunan proyek tidak dilengkapi dengan Amdal.
2. Pembangunan pembangkit tenaga listrik, faktor kebisingan melebihi batas ambang yang
ditetapkan.
Kode 01.2 : Kepatuhan terhadap prosedur dan tata kerja yang telah ditetapkan, khususnya
pengadaan barangdan/atau jasa serta Niaga.
1. Pada konsumen industri belum dipasang KVARh.
2. Proses penyelesaian tindak lanjut OPAL terlambat.
3. Realisasi OPAL menurut golongan tarip tidak proporsional.
4. Pengadaan tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam DIP atau anggaran.
5. Terjadi pengalihan dana dari APBN ke APLN.
6. Terdapat perencanaan pembangunan jaringan yang kurang baik dan kurang lengkap.
7. Terdapat pengadaan material yang kurang efektif.
8. Pengendalian penerimaan dan pengeluaran material kurang baik.
Kode 01.3 : Kepatuhan terhadap ketentuan pelaksanaan anggaran
1. Pengadaan barang dan jasa borongan tidak didukung dengan tersedianya anggaran.
2. Anggaran operasi dipakai untuk investasi atau sebaliknya.
3. Pengalihan anggaran tanpa mendapat ijin yang berwewenang.
Kode 01.4 : Temuan Berulang
Setiap temuan dengan kasus / permasalahan yang sama dan berulang berturut-turut 2 tahun atau
lebih didalam MHP

II. Keandalan & Keakuratan Informasi / Laporan
Kode 02.1 : Keandalan & Keakuratan Informasi / Laporan Keuangan dan Non Keuangan
1. Utang bersaldo debet.
2. Aktiva tetap tidak didukung inventarisasi fisik.
3. Administrasi penyelesaian pemborongan pekerjaaan tidak cermat.
4. Tata usaha pergudangan tidak dilakukan dengan tertib.
Kode 02.2 : Keandalan & Keakuratan informasi / laporan tata Usaha Langganan
1. Kelemahan aplikasi program
2. Kelemahan Pelaporan TUL .
3. Kelemahan dalam validitas data induk langganan

III. Pengamanan Asset
Kode 03.0 : Pengamanan Asset
1. Penempatan material ditempat terbuka yang mengundang pencurian.
2. Gudang tidak dijaga oleh keamanan.
3. Prosedur rekonsiliasi tidak dibuat.
4. Sarana pemadam kebakaran tidak dilengkapi.
5. Manajemen tidak melakukan kajian terhadap laporan yang menyangkut pengamanan asset..
6. Pejabat berwenang tidak melakukan kajian dalam memberi persetujuan atas transaksi
perusahaan.

IV. Pemanfaatan Sumber Daya Yang Ekonomis Efektif Dan Efisien
Kode 04.1 : Pemanfaatan sumber daya manusia
1. Penempatan pegawai tidak berbasis kompetensi.
2. Pegawai koperasi menangani core bisnis.
Kode 04.2 : Pemanfaatan sumber daya material dan peralatan
1. Material pengadaan slow moving.
2. Material persediaan menumpuk di gudang.
3. Trafo eks perbaikan pengoperasiannya tidak bertahan lama.
4. Pembelian material tidak sesuai spesifikasi.
Kode 04.3 : Pemanfaatam sumber daya uang
1. Persekot dinas tidak segera dipertanggungjawabkan
2. Hasil penjualan rekening listrik mengendap di payment point dan tidak segera disetor.
3. Program peningkatan pelayanan pelanggan hanya membeli kartumeter.

V. Temuan Kasus Pencapaian Tujuan Sasaran Program Atau Operasi
Kode 05.0 : Penyimpangan terhadap Pencapaian Tujuan Sasaran Program Atau Operasi
1. Realisasi harga jual rata-rata rupiah / kwh dibawa target.
2. Konsumen telah membayar BP namun belum juga tersambung.
3. Laporan pemadaman karena gangguan tidak segera dilakukan perbaikan.
4. Pelaksanaan pembangunan mengalami keterlambatan.
LAMPIRAN X.A
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

67

5. Anggaran yang tersedia untuk suatu kegiatan tidak dimanfaatkan / direalisasikan.



VI. Kasus Yang Merugikan Perusahaan Dan Negara.
Kode 06.1 : Yang Merugikan Negara / Perusahaan :
1. Pengadaan barang yang tidak dibutuhkan.
2. Kemahalan pengadaan barang dan jasa.
3. Kesalahan penetapan golongan tarif.
4. Penundaan penyetoran hasil penjualan rekening listrik.
5. Penundaan transfer bank receipt.
6. Pengurangan tagihan susulan dari yang ditetapkan semula.
7. Penyelesaian pengadilan masalah Opal.
8. Biaya pengadaan barang / material dan transport tidak hemat.
9. Kesalahan perhitungan pembacaan meter.
10. Pembayaran BP tidak sesuai dengan TDL.
Kode 06.2 : Kewajiban Penyetoran Kepada Negara / Perusahaan
1. Penyelesaian denda keterlambatan pekerjaan pemborong.
2. Penyelesaian tunggakan listrik tidak sesuai dengan ketentuan.
3. Penjualan rekening listrik tidak disetorkan






LAMPIRAN X.B
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

68



METODE PERHITUNGAN NILAI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN


Perhitungan nilai Keselamatan Ketenagalistrikan dilakukan berdasarkan total jumlah Nilai Pengurang dari
hasil verifikasi Laporan Keselamatan Ketenagalistrikan oleh Divisi Umum PLN Kantor Pusat. Perhitungan
nilai Keselamatan Ketenagalistrikan ini dilakukan setiap Triwulan Rincian metode perhitungan Nilai
Pengurang Keselamatan Ketenagalistrikan adalah sebagai berikut :


LAMPIRAN X.B
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

69



LAMPIRAN X.C
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

70



METODE PERHITUNGAN NILAI LINGKUNGAN HIDUP


Perhitungan nilai Lingkungan Hidup dilakukan berdasarkan total jumlah Nilai Pengurang dari hasil
verifikasi Laporan Lingkungan Hidup oleh Divisi Perencanaan Sistem PLN Kantor Pusat. Perhitungan nilai
Lingkungan Hidup dilakukan setiap Triwulan. Rincian metode perhitungan Nilai Pengurang Lingkungan
Hidup adalah sebagai berikut :

A. Untuk Unit Pembangkitan dan UIP Pembangkit

LAMPIRAN X.C
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

71


B. Untuk Unit Wilayah dan UIP Pembangkit dan Jaringan







LAMPIRAN X.C
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

72


C. Untuk Unit P3B, UIP Jaringan, dan UIP Transmisi










LAMPIRAN X.C
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

73


D. Untuk Unit Distribusi, Wilayah Distribusi, Jasa dan Pusat



LAMPIRAN X.D
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

74



METODE PERHITUNGAN NILAI KELENGKAPAN DATA SILM


Perhitungan nilai Kelengkapan Data SILM dilakukan berdasarkan total jumlah Nilai Pengurang dari hasil
verifikasi kelengkapan data yang harus di entry ke Aplikasi SILM oleh Unit dan Anak Perusahaan setelah
dilakukan verifikasi oleh Sekretariat Perusahaan PLN Kantor Pusat. Perhitungan nilai Kelengkapan Data
SILM dilakukan setiap Triwulan. Rincian metode perhitungan Nilai Pengurang Kelengkapan Data SILM
adalah sebagai berikut :

1. Formula Nilai Pengurang yang digunakan adalah sebagai berikut :

Nilai Pengurang 1
Jumlah Jenis Data SILM yang Telah dientry s.d. batas waktu
Jumlah Jenis Data SILM yang Seharusnya dientry s.d. batas waktu
x 100% x 5

2. J umlah jenis data SILM yang seharusnya di-entry ditentukan oleh Sekretariat Perusahaan.

3. J umlah jenis data SILM yang telah di-entry dihitung berdasarkan realisasi data SILM yang telah di-
entry oleh Unit dan Anak Perusahaan setelah diverifikasi oleh Sekretariat Perusahaan.

4. Batas waktu adalah setiap tanggal 15 bulan berikutnya, kecuali untuk periode akhir tahun selambat-
lambatnya tanggal 20 J anuari tahun berikutnya.

LAMPIRAN XI
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

75



METODE PERHITUNGAN REALISASI PROGRES FISIK


Perhitungan realisasi Progres Fisik berdasarkan rata-rata Tahapan Progres Fisik tiap-tiap proyek, yaitu
dengan membandingkan Riil Tahapan Progres Fisik terhadap Target Tahapan Progres Fisik untuk tiap-
tiap proyek, dan selanjutnya dirata-rata untuk seluruh proyek.

A. Tabel Tahapan Progres Fisik
1. PLTU Batubara


2. PLTA / PLTM


3. Transmisi



LAMPIRAN XI
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 002.E/DIR/2013
TANGGAL : 15 Februari 2013

76


4. Gardu Induk


B. Tahapan Perhitungan Realisasi Progres Fisik
1. Membuat Target Progres Fisik bulanan
Tiap-tiap proyek dibuat rincian Target Tahapan Progres Fisik yang harus diselesaikan setiap
bulannya dalam bentuk Milestone Tahapan, dengan mengacu pada tabel tersebut di atas. Kecuali
untuk proyek yang ditargetkan selesai pada Tahapan Pembebasan Lahan / Tanah, maka milestone
yang dibuat bulanan adalah milestone volume tanah / lahan yang ditargetkan untuk dibebaskan.
Berikut adalah Contoh Target Tahapan Progres Fisik :


2. Membuat Laporan Realisasi Progres Fisik bulanan
Dari Target Tahapan Progres Fisik tersebut di atas, selanjutnya dibuat Perhitungan Realisasi
Progres Fisik bulanan, dengan memasukkan Riil Progres Fisik setiap proyeknya, dan
membandingkannya dengan Target tiap-tiap proyek, dan selanjutnya dirata-rata nilai
perbandingannya untuk seluruh proyek. Berikut adalah Contoh Perhitungan Realisasi Progres Fisik
bulan Mei 2013 :

Dari tabel tersebut dihasilkan besarnya Realisasi Progres Fisik untuk bulan Mei 2013 adalah
sebesar 93,9%.

You might also like