You are on page 1of 6

TERMS OF REFERENCE TUGAS BESAR MATRIKULASI

1. LATAR BELAKANG
Tugas besar ini dibuat untuk mendukung pencapaian tujuan pelaksanaan matrikulasi. Adapun tujuan matrikulasi itu sendiri adalah setelah mengikuti Mata Kuliah Matrikulasi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota, mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar bidang perencanaan wilayah dan kota, khususnya latar belakang, permasalahan, ruang lingkup kegiatan, proses dan pendekatan, karakteristik substansi perencanaan pembangunan yang terdiri dari kota dan wilayah. Tugas matrikulasi ini disusun dalam 4 (empat) tahapan tugas, sebagai upaya untuk menyesuaikan dengan kompetensi Mata Kuliah Matrikulasi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota yang ingin dicapai. Tahapan-tahapan tugas itu adalah mengidentifikasi permasalahan perencanaan pembangunan; menetapkan pendekatan proses perencanaan pembangunan; merumuskan konsep perencanaan pembangunan; dan merumuskan tindakan perencanaan pembangunan.

2. TUJUAN
Tugas Besar ini diberikan kepada mahasiswa dengan tujuan agar setelah mengerjakannya, mahasiswa dapat menjelaskan beberapa tindakan dasar perencanaan pembangunan, yaitu mampu mengidentifikasi permasalahan perencanaan pembangunan; menetapkan pendekatan proses perencanaan pembangunan; merumuskan konsep perencanaan pembangunan; dan merumuskan tindakan perencanaan pembangunan.

3. SASARAN
Tugas Besar ini diberikan agar setelah melaksanakannya, mahasiswa memiliki kapasitas kemampuan sebagai berikut: 1. Mampu mengidentifikasi permasalahan perencanaan pembangunan. 2. Mampu menetapkan pendekatan proses perencanaan pembangunan. 3. Mampu merumuskan konsep perencanaan pembangunan. 4. Mampu merumuskan tindakan perencanaan pembangunan.

3. SIFAT TUGAS
Sifat tugas besar ini adalah sebagai berikut: 1. Tugas dikerjakan dalam bentuk kelompok, dengan jumlah kelompok 7 - 10 orang. 2. Tugas dikerjakan selama mengikuti Mata Kuliah Matrikulasi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota. Diakhiri dalam bentuk penyusunan laporan dan presentasi. 3. Nilai tugas besar, adalah nilai kelompok dan individu, dengan perbandingan antara nilai kelompok dan individu adalah 60 : 40.

4. OBYEK TUGAS
Untuk lebih mendapatkan obyek penelitian yang realistis, para peserta dihadapkan pada obyek penelitian yang nyata di lapangan. Obyek yang dipilih terdiri dari beberapa topik yang akan ditetapkan, atau ditetapkan sendiri oleh mahasiswa, yaitu: Wacana pembenahan dan pemindahan Bandara Ahmad Yani Semarang. Wacana pembangunan sistem polder sebagai upaya untuk mengatasi banjir di Kota Semarang.

Wacana menarik investor untuk menanamkan modal di Kota Semarang. Wacana kemacetan lalu lintas di Kota Semarang. Wacana penataan Semarang. Dan lain-lain. pedagang kaki lima di Kota

5. PROSES PELAKSANAAN
Proses berikut: pelaksanaan Tugas Besar adalah sebagai

5.1. Pengumpulan Data Mengingat keterbatasan waktu dan kesempatan untuk melakukan pengumpulan data, baik secara primer (survei lapangan) dan sekunder (survei pengumpulan data statistik), maka pengumpulan data dilakukan secara terbatas, yaitu pengumpulan data melalui internet. 5.2. Identifikasi Masalah Pada dasarnya, proses ini adalah menggali dan mengidentifikasikan permasalahan yang berkembang pada obyek penelitian. Selanjutnya, setelah berhasil diidentifikasikan, masalah tersebut dikaji untuk menentukan masalah penyebab dan masalah akibat. Masalah penyebab, khususnya masalah penyebab utama harus ditentukan, karena akan menentukan arah tindakan perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan. 5.3. Penentuan Pendekatan Perencanaan Tahapan ini bertujuan untuk menentukan pendekatan perencanaan yang akan digunakan di dalam proses perencanaan dan implementasinya. Adapun alternatif pendekatan perencanaan yang dapat digunakan beraneka macam. Dalam tugas ini, beberapa pendekatan yang dapat dipergunakan, di antaranya adalah: a. Pendekatan perencanaan top-down.

b. Pendekatan perencanaan bottom-up. Jelaskanlah alasan penentuan pendekatan perencanaan tersebut. Pada umumnya alasan-alasan penentuan tersebut ditentukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: a. Asal ide pemikiran. Jika ide tersebut berdasarkan dari kebijakan pemerintah, maka pendekatan perencanaannya bersifat top-down. Sedangkan perencanaan yang bersifat memperhatikan masyarakat adalah perencanaan yang bersifat bottom-up. b. Jenis dan proporsi pihak-pihak yang dilibatkan . Jika pelaku utama yang menentukan jalannya perencanaan tersebut adalah pemerintah, maka pendekatan perencanaannya bersifat top-down. Sedangkan jika pelaku utamanya adalah masyarakat, maka perencanaan tersebut bersifat bottom-up. 5.4. Perumusan Konsep dan Ide Perencanaan Perumusan konsep perencanaan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menentukan arah perencanaan, khususnya untuk menyelesaikan permasalahan yang telah diuraikan di depan. Adapun bentuk praktis konsep perencanaan tersebut adalah gagasan atau ide penyelesaian permasalahan berdasarkan hasil pemikiran perencana. Beberapa contoh tentang konsep perencanaan tersebut adalah: a. Membangun Bandara Ahmad Yani dengan memadukan transportasi udara dan transportasi kereta api, dan bis. b. Mengadakan seminar, kongres dan pertemuan tingkat global di Kota Semarang, untuk menggali investasi dari luar kota. c. Membangun kereta massal bawah tanah mengatasi kemacetan di Kota Semarang. untuk

5.5. Merumuskan Tindakan Perencanaan Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggali berbagai rencana kegiatan yang mungkin dipergunakan untuk mengatasi permasalahan. 1. Menggali melalui brainstorming terhadap strategi kegiatan untuk mencapai tujuan. berbagai

2. Usahakan tindakan perencanaan tidak lebih dari 5 (lima) buah. 3. Mengkaji setiap dengan mempertimbangkan berbagai permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, pendekatan perencanaan, dan konsep perencanaan.

6. PENILAIAN
Penilaian atas Tugas Besar, dilakukan dalam dua cara: 1. Penilaian Kelompok. Penilaian kelompok dilakukan dengan melihat kinerja kelompok dalam hal: Presentasi kelompok. Kinerja proses pengkajian. Nilai kelompok adalah berbobot 70 % dari seluruh penilaian tugas besar. 2. Penilaian Individu. Penilaian individu dilakukan terhadap setiap anggota dalam hal: Tingkat keaktifan dalam kelompok. Tingkat penguasaan atas keseluruhan materi. Nilai kelompok adalah berbobot 30 % dari seluruh penilaian tugas besar.

You might also like