You are on page 1of 9

Laboratorium Dasar Bersama (LDB) UNSRI laboratorium Kimia Umum Universitas sriwijaya Nama : RIRIN VIDIASTUTI Nim : 06111010015

Fak/jur : KIP / KIMIA Praktikum : KIMIA ANALISA II

IODIUM
SEJARAH IODIUM Iod pertama kali ditemukan oleh Courtois ada tahun 1811. Iod tergolong unsur halogen, terdapat dalam bentuk iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili, tanah kaya nitrat (dikenal sebagai kalis, yakni batuan sedimen kalsium karbonat yang keras), air garam dari air laut yang disimpan, dan di dalam air payau dari sumur minyak dan garam. Iod atau Yodium yang sangat murni dapat diperoleh dengan mereaksikan kalium iodida dengan tembaga sulfat. Ada pula metode lainnya yang sudah dikembangkan.

KEBERADAAN IODIUM DI ALAM Iodium biasanya terjadi di alam sebagai iodat dan iodide atau kombinasi keduanya. Iodium umumnya terjadi sebagai unsur minoritas dalam endapan kalium iodat (KIO), dalam air-asin (air tanah) dan air laut. Menurut hasil survey ada 47 kandungan unsu iodium dalam kerak bumi, diantaranya adalah lautarit atau kalsium iodat anhidros (Ca(IO)) dan natrium iodida (NaI). Air laut mengandung iodium sekitar 0,05 ppm, sedang beberapa jenis rumput laut dapat diekstrak hingga kandungan iodiumnya mencapai 0,45%. Iodium (I), Bromin (Br), Klorin (Cl) dan Flour (F) adalah termasuk senyawa halogen. Sifat dasar dari senyawa halogen adalah membentuk garam dengan cara kontak langsung dengan logam. Iodium di alam tidak pernah ditemukan sebagai elemen tunggal, tetapi ia tersimpan di dalam senyawa, misalnya garam kalium periodat (KIO). Dalam keadaan kering, garam ini sangat stabil sehingga bisa berumur lebih dari lima puluh tahun tanpa mengalami kerusakan.Itu sebabnya mengapa garam KIO dipakai sebagai suplemen untuk program yiodisasi garam (atau garam beriodium). Iodium merupakan sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

Praktikum Kimia Analisa II : Iodium 1

Laboratorium Dasar Bersama (LDB) UNSRI laboratorium Kimia Umum Universitas sriwijaya Nama : RIRIN VIDIASTUTI Nim : 06111010015 Fak/jur : KIP / KIMIA Praktikum : KIMIA ANALISA II

SIFAT-SIFAT IODIUM Iodium (Yunani : Iodes ungu), adalah halogen yang reaktivitasnya paling rendah dan paling bersifat elektropositif. Dalam unsur kimia (tabel periodik) iodium memiliki symbol I dan nomor atom 53. Unsur ini diperlukan oleh hampir semua makhluk hidup. Sebagai catatan, seharusnya astatin lebih rendah reaktivitasnya dan lebih elektrospositif dari pada iodium, tapi kelangkaan astatin membuat sulit untuk mengkonfirmasi hal ini. Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air. Iod memiliki 30 isotop yang sudah dikenali. Tapi hanya satu isotop yang stabil, 127 I yang terdapat di alam. Isotop buatan 131I, memiliki masa paruh waktu 8 hari, dan digunakan dalam proses penyembuhan kelenjar tiroid. Senyawa yang paling umum adalah iodida dari natrium dan kalium (KI), juga senyawa iodatnya (KIO3). Kekurangan iod dapat menyebabkan penyakit gondok. I2 termasuk zat padat yang sukar larut dalam air, dimana kelarutannyya sebesar 0,0013 mol/L pada suhu 25o C, tetapi sangat mudah larut dalam larutan KI karena membentuk ion I3- sebagai berikut : I2 + I I3-

Oleh karena itu, untuk melarutkan I2 digunakan KI sebagai pelarut. Larutan I2 ini tidak stabil sehingga perlu dilakukan proses pembakuan berulang kali. Ketidakstabilan I2 disebabkan oleh : Reaksi I2 dengan karet, gabus, dan bahan organik lain yang mungkin masuk dalam larutan lewat debu dan asap Oksidasi oleh udara pada pH rendah. Oksidasi ini dipercepat oleh cahaya dan panas. Oleh karena itu, larutan sebaiknya disimpan dalam botol coklat yang

Praktikum Kimia Analisa II : Iodium 2

Laboratorium Dasar Bersama (LDB) UNSRI laboratorium Kimia Umum Universitas sriwijaya Nama : RIRIN VIDIASTUTI Nim : 06111010015 Fak/jur : KIP / KIMIA Praktikum : KIMIA ANALISA II

gelap pada tempat sejuk serta dihindarkan kontak dengan bahan organik maupun gas pereduksi seperti SO2 dan H2S. REAKSI REAKSI IODIUM Titrasi iodometri adalah salah satu titrasi redoks yang melibatkan iodium. Titrasi iodometri termasuk jenis titrasi tidak langsung yang dapat digunakan untuk menetapkan senyawa senyawa yang mempunyai potensial oksidasi yang lebih besar daripada system iodium iodida atau senyawa senyawa yang bersifat oksidator seperti CuSO4. 5 H2O. Berbeda dengan pada titrasi iodimetri yang mereaksikan sampel dengan iodium (langsung), maka pada iodometri, sampel yang bersifat oksidator direduksi dengan kalium iodida (KI) berlebihan dan akan menghasilkan iodium (I2) yang selanjutnya dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat (Na2S2O3). Banyaknya volum natrium tiosulfat yang digunakan sebagai titran setara dengan banyaknya sampel. Reaksi dengan Cu2+ : 2 Cu2+ + 4 II2 + 2 S2O32 2 CuI 2I
-

I2

+ S4O62-

Iodium digunakan sebagai pereaksi dalam mengidentifikasi adanya kandungan amilum. Apabila reaksi larutan tepung dengan dan larutan iodium menghasilkan warna putih keruh dan menghasilkan endapan. Hal ini menunjukkan bahwa tepung mempunyai kadungan amilum. Apabila suatu reagensia, air klor (natrium hipoklorit encer yang diasamkan dengan asam klorida encer) ditambahkan setetes demi setetes kepada larutan suatu iodida, iod dibebaskan, yang mewarnai larutan coklat; setelah dikocok dengan 1 2 ml karbon disulfide, kloroform atau karbon tetraklorida, iod ini akan membentuk warna lembayung, yang turun ke sebelah bawah lapisan air. Iod bebas bisa juga diidentifikasi dari warna biru khas yang dibentuknya dengan larutan kanji. Jika air klor berlebihan ditambahkan, iod ini dioksidasikan menjadi emas iodat yang tak berwarna. 2 I- + Cl2 I2 + 5Cl2 + 6 H2O I2 + 2 Cl 2 IO3+ 10 Cl+ 12 H+

Praktikum Kimia Analisa II : Iodium 3

Laboratorium Dasar Bersama (LDB) UNSRI laboratorium Kimia Umum Universitas sriwijaya Nama : RIRIN VIDIASTUTI Nim : 06111010015 Fak/jur : KIP / KIMIA Praktikum : KIMIA ANALISA II

Reaksi kalium dikromat dan asam sulfat pekat, hanya iod yang dibebaskan dan tidak terdapat kromat dalam destilat . 6 I- + Cr2O72- + 7 H2SO4 3 I2 + 2 Cr3+ + 7 SO42+ 7 H2O

Iod dibebaskan bila reagensia larutan natrium nitrit ditambahkan kepada larutan iodida yang diasamkan dengan asam asetat encer atau asam sulfat encer. Ion ini bisa diidentifikasi dari sifatnya yang mewarnai pasta kanji menjadi biru, atau karbon tetraklorida menjadi lembayung. 2 I- + 2 NO2- + 4 H+ I2 + 2 NO + H2O

UJI IODIUM PADA GARAM Garam beriodium merupakan solusi bagi kebutuhan iodium untuk masyarakat. Perlu dilakukan kontrol apakah produk garam beriodium sudah memenuhi standar minimal kadar iodium, yaitu 30 ppm. Metode konvensional yang biasa digunakan untuk mengukur kadar iodium dalam garam adalah titrasi iodometri. Namun, metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama, peralatan yang cukup mahal, dan dibutuhkan seorang analis untuk dapat melaksanakannya. Metode uji noda merupakan metode yang cukup sederhana, tidak membutuhkan peralatan yang rumit, dan dapat langsung diaplikasikan di lapangan. Uji noda untuk analisis garam beriodium ini diharapkan dapat memberikan data kualitatif dan semikuantitatif. Prinsip dari uji ini adalah analisis kadar iodium berdasarkan intensitas warna larutan kompleks yang terbentuk antara iodin dengan reagen amilum pada plat silika gel dan kertas saring. Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kandungan iodium (dalam bentuk KIO3) dalam sampel yang berupa produk garam yang beredar di pasaran serta mengetahui interaksi antara silika gel dengan amilum. Sebelum dilakukan uji noda, terlebih dulu dilakukan analisis spektrofotometri UV-Vis untuk mendapatkan kurva standar I2 sehingga dapat menentukan konsentrasi KIO3 dalam sampel dengan analisis spektrofotometri. Uji noda dilakukan pada silika gel dan kertas saring menggunakan amilum. KIO3 direaksikan dengan KI dalam suasana asam agar terbentuk iodin yang kemudian membentuk kompleks berwarna ungu terhadap amilum. Kemudian untuk

Praktikum Kimia Analisa II : Iodium 4

Laboratorium Dasar Bersama (LDB) UNSRI laboratorium Kimia Umum Universitas sriwijaya Nama : RIRIN VIDIASTUTI Nim : 06111010015 Fak/jur : KIP / KIMIA Praktikum : KIMIA ANALISA II

mengetahui interaksi silika gel dengan amilum, silika gel dikerok dari plat uji dan dianalisis dengan FTIR.

KEGUNAAN IODIUM Senyawa iod sangat penting dalam kimia organik dan sangat berguna dalam dunia pengobatan. Iodida dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan sebagai obat, dan sebagai larutan KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai pembalut luar. Kalium iodida juga digunakan dalam fotografi. Warna biru tua dengan larutan kanji merupakan karakteristik unsur bebas iod. Nutrisi yang diperlukan oleh tubuh terbagi menjadi dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien merupakan nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang besar sedangkan mikronutrien diperlukan dalam jumlah sedikit. Setiap mikronutrien, walaupun jumlah sedikit tetapi harus ada karena memainkan peran yang sangat penting dalam tubuh. Salah satu mikronutrien sangat diperlukan oleh tubuh yaitu iodium. Fungsi iodium di dalam tubuh yaitu memaksimalkan kerja kelenjar tiroid (kelenjar gondok) dalam pembentukan hormon tiroid. Hormon tiroid dibedakan menjadi dua jenis yaitu, tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Kedua hormon ini berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, merangsang jaringan tubuh untuk memproduksi protein dan energi dari oksigen dan makanan. Produkdi hormon tiroid oleh kelenjar koloid diatur oleh hipotalamud dan kelenjar pituitari atau kelenjar hipofise yang berada di otak agar tidak boleh lebih ataupun tidak boleh kurang. Kegunaan lain dari iodium antara lain :

Mencegah penyakit gondok. Pada umumnya wanita dan anak perempuan mempunyai kecenderungan lebih mudah kena penyakit gondok daripada lakilaki. Masa paling peka terhadap kekurangan iodium terjadi pada waktu usia meningkat dewasa (puber). Bila tubuh kekurangan iodium, kadar tiroksin dalam darah menjadi rendah. Kadar tiroksin yang rendah akan merangsang pituitari untuk memproduksi lebih banyak hormon tiroid stimulating hormon. Hormon

Praktikum Kimia Analisa II : Iodium 5

Laboratorium Dasar Bersama (LDB) UNSRI laboratorium Kimia Umum Universitas sriwijaya Nama : RIRIN VIDIASTUTI Nim : 06111010015 Fak/jur : KIP / KIMIA Praktikum : KIMIA ANALISA II

ini menyebabkan kelenjar tiroid membesar karena jumlah dan ukuran sel-sel epitel membesar.

Sebagai obat antiseptik /iodin tencture. Iodine tencture adalah cairan encer berwarna cokelat gelap dengan bau alkohol dan yodium berfungsi untuk membersihkan dengan cepat dan untuk membersihkan luka kecil bagian luar. Kandungan iodin tencture = 2,5% iodium dalam alkohol.

Mencegah kretinisme. Kretinisme juga merupakan gejala kekurangan iodium yaitu kekurangan di intrauterin pada masa awal setelah bayi dilahirkan. Pertumbuhan bayi tersebut sangat terhambat, wajahnya kasar dan membengkak, perut kembung dan membesar, kulitnya menjadi tebal, kering dan sering kali mengeriput, lidahnya membesar bibirnya tebal dan selalu terbuka. Gejala-gejala awal kretinisme tidak mudah dikenali sampai usia 3-4 bulan setelah lahir.

Sebagai

identifikasi

dalam

pengecatan

gram

mikroorganisme.

Iodium

merupakan pewarna Mordan , yaitu pewarna yang berfungsi memfiksasi pewarna primer yang diserap mikroorganisme target. Pemberian iodium pada pengecatan Gram dimaksudkan untuk memperkuat pengikatan warna oleh bakteri. terbentuk di dalam sel, sel tetap berwarna ungu akibat pemberian kristal violet pada sebelumnya.

Sebagai indikator adanya kandungan pati (sakarida) pada sampel makanan Pati yang berikatan dengan iodine akan menghasilkan warna biru. Sifat ini dapat digunakan untuk menganalisis adanya pati. Hal ini disebabkan oleh kandungan struktur molekul patiyang berbentuk spiral, sehingga akan mengikat iodine dan membentuk kompleks warna biru. Bila pati dipanaskan spiral merenggang, molekul-molekul iodin terlepas sehingga warna biru hilang.

Mekanismenya, larutan sampel diasamkan dengan HCl. Sementara itu dibuat larutan iodin dalam larutan KI. Kemudian ditambahkan larutan sampel sebanyak 1 tetes ke dalam larutan iodin. Warna biru menunjukkan adanya kandungan pati pada sampel, sedangkan warna merah menunjukkan adanya glikogen atau eritrodekstrin.

Praktikum Kimia Analisa II : Iodium 6

Laboratorium Dasar Bersama (LDB) UNSRI laboratorium Kimia Umum Universitas sriwijaya Nama : RIRIN VIDIASTUTI Nim : 06111010015 Fak/jur : KIP / KIMIA Praktikum : KIMIA ANALISA II

Sebagai

identifikasi

adanya

kandungan

lemak/minyak

pada

sampel

Beberapa uji kimia telah dilakukan untuk mengidentifikasi lemak. Semua lemak atau minyak mempunyai bilangan-bilangan khas dalam suatu kisaran nilai. Karena itu diperlukan beberapa uji untuk identifikasi salah satunha adalah dengan uji bilangan iodin.

Mencegah Iodine Deficiency Disorders (gangguan akibat kurang iodium) pada ibu hamil. Kekurangan yodium ternyata tak hanya berakibat pembesaran gondok saja. Bagiwanita pasangan usia subur yang mengalami Iodine Deficiency Disorders (gangguanakibat kurang iodium) bisa mengakibatkan bayi yang dilahirkan mengalami retardasi mental, mata juling, bisu-tuli, tangan dan kaki kaku. Akibat yang lebih parah, bayi yang dilahirkan bisa memiliki kemampuan berfikir lebih rendah dibanding bayi yang dilahirkan ibu yang tak mengalami kekurangan iodium. Sebab, kemampuan IQ anak yang dilahirkan cuma seperlima dari anak normal. Cara yang paling mudah mengatasi hal itu adalah setiap ibu pasangan usia subur harus mengkonsumsi kapsul yodium yang diminum sekali setahun.

GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM Kekurangan iodium di dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit gondok. Namun penyakit yang disebabkan akibat kekurangan iodium sangat banyak yakni untuk orang dewasa kekurangan iodium dapat menyebabkan produktivitas menurun, cepat lelah dan rambut dan kuku menipis serta rapuh. Kebutuhan iodium akan meningkat pada anak anak remaja dan wanita hamil. Kebutuhan iodium sesuai umur setiap hari berbeda beda, sebagai berikut: 50 mikrogram untuk bayi (12 bulan pertama) 90 mikrogram untuk anak ( usia 2 6 tahun) 120 mikrogram untuk anak usia sekolah (usia 7 12 tahun) 150 mikrogram untuk dewasa (diatas usia 12 tahun) 200 mikrogram untuk ibu hamil

Praktikum Kimia Analisa II : Iodium 7

Laboratorium Dasar Bersama (LDB) UNSRI laboratorium Kimia Umum Universitas sriwijaya Nama : RIRIN VIDIASTUTI Nim : 06111010015 Fak/jur : KIP / KIMIA Praktikum : KIMIA ANALISA II

Tubuh manusia tidak dapat memproduksi iodium. Oleh sebab itu, diperlukan penambahan iodium dari luar. Walaupun iodium telah tersedia dalam beberapa bahan makanan, namun seringkali iodium tersebut hilang waktu proses pengolahan bahan makanan itu sendiri. Oleh sebab itu, pemerintah telah melakukan tiga macam strategi untuk menurunkan jumlah penderita gangguan akibat kekurangan iodium yakni : Memberikan suplemen kapsul minyak beriodium. Pemberian suplemen kapsul minyak berodium merupakan program jangka pendek yang sangat mahal biayanya, sehingga tidak mungkin diterapkan secara nasional dan

berkesinambungan. Program iodisasi garam. Proses iodisasi yaitu penambahan KIO3 ke dalam garam konsumsi yang biasa disebut garam beriodium. Diversifikasi konsumsi pangan sumber iodium. Berdasarkan standar nasional Indonesia (SNI) garam yang dikonsumsi harus mengandung 30 60 ppm KIO3. Walaupun demikian beberapa merk garam iodium, pada kemasan tertulis mengandung iodium, dalam hal ini KIO3, tetapi kenyataannya iodium yang dikandung tidak mencapai standar SNI, bahkan ada beberapa jenis garam yang tidak mengandung KIO3 sama sekali. Laut merupakan sumber utama iodium, oleh karena itu makanan laut yang berupa ikan, udang dan kerang serta ganggang laut merupakan sumber iodium yang baik. Daerah yang dekat dengan pantai mengandung iodium cukup banyak, berbeda dengan daerah yang jauh dari pantai terutama daerah berkapur dan daerah yang mengalami erosi yang mempunyai sedikit atau tidak mengandung iodium. Daerah yang jauh dari pantai mempunyai kandungan iodium yang sedikit, sehingga tanaman yang tumbuh mempunyai sedikit atau tidak sama sekali mengandung yodium. Salah satu cara penanggulangan kekurangan iodium di Indonesia adalah dengan cara fortifikasi melalui garam dapur dengan iodium. Iodium dapat diperoleh dari air laut, air tanah pada kedalaman tertentu dan daerah tertentu. Air tanah yang dijadikan sebagai sumber iodium ini selanjutnya diberi istilah atau nama yang disebut air asin. Air asin ini dapat dijadikan sumber iodium karena salah satu komponennya adalah ion iodium yaitu sebesar 113,6 mg per liter air asin.

Praktikum Kimia Analisa II : Iodium 8

Laboratorium Dasar Bersama (LDB) UNSRI laboratorium Kimia Umum Universitas sriwijaya Nama : RIRIN VIDIASTUTI Nim : 06111010015 Fak/jur : KIP / KIMIA Praktikum : KIMIA ANALISA II

DAFTAR PUSTAKA

Ajuz, Yayan. 2012. Uji Iodium, (online), (http://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/ujiiodium.html , diakses 22 Maret 2013). Anonim, 2011. Larutan I2 (Larutan Iodium), (online), (http://artikelteknikkimia.blogspot.com/2011/12/larutan-i2-larutan-iodium.html , diakses 22 Maret 2013). Arifina, F. Uji Iodium pada Garam, (online), (http://eprints.undip.ac.id/7209/Abstrak_ArifinaF.pdf, diakses 22 Maret 2013). Hamdani, S. Titrasi Iodometri, (online), (http://catatankimia.com/catatan/titrasiiodometri.html , diakses 22 Maret 2013). Harijadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Gramedia. Kurniawan, Hakmi. 2011. Kegunaan Unsur Kimia, (online), (http://panglimaw1.blogspot.com/2011/09/kegunaan-unsur-kimia-yodium.html, diakses 22 Maret 2013). Rahmi, Silvi. 2012. Uji Iodium, (online), (http://nikmatulduniaqhu.blogspot.com/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakses 22 Maret 2013). Rainaya. 2012. Iodium, (online), (http://rainaya.wordpress.com/2012/03/17/iodium/ , diakses 22 Maret 2013). Seran, Emel. 2011. Kebutuhan, Peranan, dan Kekurangan Iodium dalam Tubuh, (online), (http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/16/kebutuhan-peranan-dankekurangan-iodium-dalam-tubuh/ , diakses 22 Maret 2013). Vogel, A.I. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro. Jakarta : Kalman Media Pustaka.

Praktikum Kimia Analisa II : Iodium 9

You might also like